Anda di halaman 1dari 8

Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran

Ria Rimfani Musna

Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran


Ria Rimfani Musna
1
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nagan Raya

1
riarimfanimusna@upi.edu

Abstract

Marketing strategy has many strategies, so it is necessary to use tools in the decision-making process.
The methods used in the decision-making process must be objective, universal, accurate and fast.
Science can be used in the decision-making process, namely statistics. Statistics has several analytical
tools such as regression analysis and correlation analysis.

Keywords : Statistics, Marketing, Decision Making

Abstrak

Strategi pemasaran memiliki banyak strategi, sehingga perlu menggunakan alat dalam proses
pengambilan keputusan. Metode yang digunakan dalam proses pemgambilan keputusan harus
objektif, universal, akurat dan cepat. Ilmu dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
yaitu statistika. Statistika memiliki beberapa alat analisis seperti analisis regresi dan analisis korelasi.

Kata Kunci : Statistika, Pemasaran, Pengambilan Keputusan

PENDAHULUAN
Dewasa ini suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis apapun itu, persaingan bisnis sudah pasti ada.
Setiap perusahaan memproduksi suatu barang atau jasa perlu dilakukannya kegiatan pemasaran. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat menerapkan langkah-langkah strategis bagi keberlangsungan
usahanya. Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk respon suatu pelaku bisnis terhadap
manfaat peluang dan meminimalkan ancaman dari luar. Para pelaku bisnis perlu untuk menentukan
bagaimana strategi pemasaran yang jelas untuk memasarkan beberapa barang atau jasa yang akan
dipasarkan. Pemasaran adalah sebuah bentuk kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pelaku bisnis
dalam meningkatkan bisnisnya sehingga mendapatkan keuntungan (Nabila dan Tuasale, 2021).
Keberhasilan suatu perusahaan tergantung bagaimana strategi pemasarannya yang akan diterapkan,
ditinjau, dan dikembangkan kedalam lingkungan dan pasar disekitar.

1
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

Ruang lingkup strategi pemasaran cukup luas di antaranya adalah strategi menghadapi persaingan,
strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi (Haryanti et al.,2019). Selain itu,
dengan ada strategi pemasaran dapat dikatakan sebagai perencanaan sebuah perusahaan dalam
memasarkan suatu barang atau jasa untuk memperoleh hasil yang maksimal. Untuk hal ini pentingnya
perhatian seperti kebijaksanaan harga, promosi, produk dan distribusi. Dengan demikian, strategi
pemasaran dapat menjadi keberhasilan dan fungsi tujuan yang diinginkan mampu untuk
keberlangsungan hidup perusahaan. Salah satu tugas sebuah perusahaan dalam menentukan strategi
pemasaran adalah mengambil keputusan. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara teliti dan
efisien, namun juga harus cepat dan cermat. Keputusan yang diambil harus benar-benar bisa dirasakan
dan bermanfaat oleh siapa saja baik dalam perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan yang
berkepentingan dengan keputusan yang diambil.

Pada kenyataan dilapangan selurus aspek menuntut setiap perusahaan untuk bisa menghasilkan
keputusan yang bermutu dan menentukan keputusan yang diambil terhadap tujuan akan dicapai.
Karena, persaingan sekarang ini semakin kompetitif dan ketat. Oleh sebab itu, pengambilan
keputusan harus tepat dan cepat, yang tidak terlepas dari tuntutan perusahaan akan kerja yang efisien
dan efektif seperti menyangkut tenaga, waktu, sumber daya dan biaya dari seluruh anggota
perusahaan termasuk seorang pemimpin. Ada banyak alat atau cara yang bisa dipergunakan oleh
seorang pemimpin untuk memperoleh sebuah pengambilan keputusan yang tentunya harus dengan
objektivitas dan ketepatan, sehingga hasil keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan
bermanfaat. Ilmu yang memiliki kriteria sifat objektif dan universal (umum) merupakan statistika
(Natawiria dan Riduwan, 2010:5). Artinya statistika dapat digunakan sebagai suatu pengetahuan, alat
pencari fakta, pengungkap kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian
menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya diungkapkan apa adanya.

TINJAUAN TEORETIS
Statistika
Perusahaan bisnis membutuhkan sebuah strategi pemasaran yang akan digunakan untuk memasarkan
produksi barang atau jasa, hal ini seorang pemimpin perusahaan harus memiliki pengetahuan
statistika. Dimana saat ini statistika telah berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia, dan
banyak orang yang terlibat dan sangat membutuhkan pengetahuan statistika ini, keputusan ataupun
kebijakan seorang pemimpin harus didasarkan pada metode statistika, interpretasi data dan hasil
analisis, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

2
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

Statistik adalah kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka yang disusun dalam bentuk daftar atau
tabel yang menggambarkan suatu persoalan. Statistika bisa digunakan untuk ukuran sebagai wakil
dari kelompok fakta mengenai nilai rata-rata, rerata produktivitas kerja perusahaan, hasil produksi,
dan sebagainya (Natawiria dan Riduwan, 2010:9). Sedangkan, menurut Sudjana (2004:2-3) statistika
adalah untuk memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan
yang benar, harus melalui beberapa proses yaitu proses pengumpulan informasi, dan proses penarikan
kesimpulan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa statistika adalah suatu ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan data dan fakta yang benar atau suatu kajian ilmu pengetahuan dengan teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan
pengambilan keputusan yang cukup kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat. Didalam
statistik dibedakan menjadi dua yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang
diteliti: sebagaimana adanya tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi. Sedangkan, Statistik
inferensial (induktif) mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum penarikan kesimpulan
dilakukan suatu dugaan yang dapat diperoleh dari statistik deskriptif (Nuryadi et al., 2017:2). Statistik
memiliki sifat universal yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi, deskriptif, regresi, korelasi,
dan komparasi.
Menurut Riduwan (2003:5), pertama statistika sebagai alat komunikasi ialah sebagai penghubung
beberapa pihak menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak
tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut. Kedua Deskripsi yaitu
penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan
berita, indeks harga konsumen, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil pendapatan
dan pengeluaran negara dan lain sebagainya. Ketiga, Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang
satu dengan data lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang. Keempat, Korelasi
yaitu untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu penelitian. Kelima, Komparasi
yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih. Dengan demikian, sebuah perusahaan yang
memerlukan strategi pemasaran yang tepat dan cermat maka akan selalu berkaitan dengan metode
statistika. Seperti, didalam kegiatan menilai bagaimana menentukan jumlah produksi barang, dengan
harga dan sesuai kebutuhan pasar. Semacam ukuran yang hasilnya itu dalam dinyatakan dalam bentuk
angka (bilangan) atau gambaran dalam bentuk kata-kata.
Pengambilan Keputusan

3
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

Pengambilan keputusan ini sangat berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan, sehingga mampu membuat kebijakan
yang dianggap bisa memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan perusahaan. ilmu statistika ini
diangga bisa membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan strategi pemasaran. Ada
beberapa temuan kebenaran non ilmiah yang bisa dijadikan landasan untuk mengambil keputusan,
yaitu secara: kebetulan, akal sehat, melalui wahyu, intuitif, trial and error, spekulasi dan kewibawaan
(Muhidin, 2003). Hal ini bisa dilakukan karena statistika yang memiliki sifat objektif dan universal,
serta apa adanya dapat membantu dalam pengambilan keputusan seobjektif mungkin. Dengan ilmu
statistika dapat membantu perusahaan dalam menentukan pengambilan keputusan strategi pemasaran
yang baik serta beresiko kecil jika dibandingan melalui proses yang non ilmiah akan dapat
menimbulkan kebiasan.
Alat yang dapat digunakan oleh para pelaku bisnis (perusahaan) dalam menyelesaikan tugas adalah
analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis regresi. Ketiga alat tersebut dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan strategi pemasaran baik, hanya saja yang digunakan dalam
pengambilan keputusan ialah regresi dan korelasi.
Strategi Pemasaran
Strategi adalah rencana yang telah disusun secara rinci dan mempunyai tujuan jangka panjang untuk
sebuah perusahaan bisnis. Pemasaran adalah proses sosial dan meajerial, dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keingingan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-
keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan (Yulianti et al, 2019:8). Strategi
pemasaran digunakan untuk mencapai sasaran perusahaan dengan menghasilkan penjualan barang
atau jasa yang menguntung dipasar. Strategi pemasaran ini harus dapat memberikan kebijakan bagi
perusahaan melalui pengambilan keputusan yang tepat dan dapat menentukan siapa yang akan
menjual apa, dimana, kepada siapa, berapa banyak dan bagaimana. Menutut Yulianti et al (2019:9),
macam-macam strategi pemasaran yaitu:
1. Strategi kebutuhan primer. Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuhan primer dengan
menambah jumlah pemakai dan meningkatkan jumlah pembeli;
2. Strategi kebutuhan selektif. Pertama mempertahankan pelanggan dengan memelihara kepuasan
pelanggan, menyederhanakan proses pembelian, dan mengurangi daya tarik atau jelang untuk

4
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

beralih merek. Kedua, menjaring pelanggan dengan mengambil posisi berhadapan, dan
mengambil posisi berbeda;
Berdasarkan uraian singkat yang telah dijelaskan, perusahaan perlu memahami strategi-strategi
pemasaran yang digunakan untuk menarik minat pelanggan terhadap barang atau jasa yang akan
dipasarkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dapat digunakan metode/alat statistika analisis
deskriptif, analisis korelasi, dan analisis regresi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian studi literatur. Metode penelitian studi literatur adalah
suatu kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, mencatat dan membaca,
serta mengolah hasil data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari dan berasal
dari jurnal, textbook, artikel ilmiah, dan literatur review.
Analisis dalam penelitian ini, membuat catatan, kutipan, atau menyusun informasi secara sistematis
sehingga penelitian dapat dengan mudah mencari kembali jika sewaktu-waktu dapat diperlukan
(Darmadi, 2011)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi
Kehidupan ini kita berhadapan dengan berbagai gejala yang meliputi tentang berbagai variabel.
sebagai contoh produktivitas sebuah perusahaan tergantung pada strategi pemasaran yang efisien.
Analsis regresi merupakan suatu metode statistika yang berguna untuk menyelidiki hubungan antara
dua variabel atau lebih variabel (Usman dan Akbar, 2008:197). Dalam regresi sederhana, bentuk
hubungan fungsi (keterkaitan antar variabel). Bentuk hubungan fungsi antara dua variabel yaitu
variabel bebas (independent variabel) dilambangkan dengan X, dan yang satunya adalah variabel
tidak bebas (dependent variabel) dilambangkan dengan Y.
Dengan analisis regresi dapat dilakukan usaha perkiraan nilai suatu variabel tidak bebas berdasarkan
pengetahuan tentang nilai variabel bebas. Selain itu didapat dampak pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas. Sebagai contoh, antara tingkat penjualan barang atau jasa dan pengeluaran untuk
iklan, dapat dibuat suatu model regresi yang memperlihatkan bentuk hubungan kedua variabel
tersebut. Berdasarkan model regresi tersebut maka nilai penjualan dapat diperkirakan berdasarkan
besarnya pengeluaran untuk iklan yang akan dilakukan. Penjualan adalah bagian dari promosi dan
promosi adalah salah satu bagian dari keselurusan sistem pemasaran (Dunan, 2020). Demikian juga,
sebuah perusahaan akan dapat memperkirakan permintaan terhadap barang atau jasa yang akan
diproduksi berdasarkan harga barang tersebut dengan membuat sebuah model regresi untuk fungsi

5
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

permintaan (demand function).


Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau
mendapatkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas atau meramalkan
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Asumsi agar analisis regresi dapat
digunakan: (1) variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi
normal; (2) variabel X tidak acak, sedangkan variabel Y harus acak; (2) variabel yang dihubungkan
mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pula; (4) variabel yang dihubungkan mempunyai
data interval atau rasio. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam strategi pemasaran sebuah
perusahaan harus memperhatikan harga, produk, tempat, promosi barang atau jasa yang akan di
pasarkan. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Esterlina Hutabarat (2017)
dimana ia menjelaskan bahwa strategi pemasaran berpengaruh terhadap peningkatan penjualan.
Bentuk persamaan analisis regresi ialah sebagai berikut: Y=a+bX.
Bentuk persamaan regresi tersebut sering dibaca sebagai regresi X atas Y, artinya regresi X sebagai
variabel bebas dengan Y sebagai variabel tidak bebas. Berikut macam persamaan regresi, gambar dan
maknanya.

Gambar 1
Makna dari gambar 1, hubungan fungsionalnya positif, semakin tinggi variabel X semakin tinggi pula
variabel Y.

Gambar 2
Makna dari gambar 2, hubungan fungsionalnya tidak ada, kenaikan variabel X tidak mempengaruhi
variabel Y.

6
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

Gambar 3
Makna gambar 3, hubungan fungsionalnya negatif, semakin tinggi variabel X semakin rendah
variabek Y.
Analisis korelasi
Korelasi adalah istilah statistika yang menyatakan derajat hubungan linear antara dua variabel atau
lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1990. Oleh sebab itu, terkenal dengan sebutan
korelasi pearson product moment. Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistika yang paling
banyak digunakan oleh para peneliti. Dalam korelasi dikenal variabel bebas (X) dan variabel tidak
bebas (Y). Hubungan antarvariabel bukanlah dalam arti sebab akibat melainkan hubungan searah saja
(bukan timbal balik), misalnya meningkatnya kebutuhan konsumen suatu produk A menyebab
produksi barang meningkat, tetapi produksi barang meningkat bukan karena kebutuhan konsumen.
Akibatnya, dalam korelasi dikenal penyebab dan akibatnya.
Korelasi product moment merupakan salah satu teknik korelasi yang paling banyak digunakan dalam
penelitian. Besarnya angka korelasi disebut koefisien korelasi yang dinyatakan dalam lambar r. ada
beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu data berdistribusi normal, dipilih secara acak, selalu
berpasangan, dan jenis datanya interval atau rasio. Cara menghitung nilai r ada empat yaitu : (1) tabel
biasa; (2) tabel peta korelasi; (3) tabel distribusi frekuensi; (4) kalkulator dan komputer. Kemudian,
Nilai r terbesar mulai dari +1 (hubungan positif sempurna), dan terkecil -1(hubungan negatif
sempurna. Hanya untuk hubungan linear saja. Pada saat r = +1 maka terdapat hubugan Iinear positif
sempurna. Pada saat r = -1 terdapat hubungan linear, negatif, dan sangat negatif. Pada saat r = +0.7
atau -0.7 dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut ini:

Interpretasi Dari Nilai r


R Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0.01-0.20 Sangat rendah
0.21-0.40 Rendah
0.41-0.60 Agak rendah
0.61-0.80 Cukup
0.81-0.99 Tinggi
1 Sangat tinggi

7
Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Strategi Pemasaran
Ria Rimfani Musna

DAFTAR PUSTAKA

Nuryadi., Astuti, D. T., Utami, S. E., & Budiantara. M. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian.
Yogyakarta, Gramasurya.
Natawiria, S., & Riduwan. (2010). Statistika Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Nabila, G. A., & Tuasela, A. (2021). Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan
pada Diva Karaoke Rumah Bernyanyi di Kota Timiki. Jurnal Kritis, 5(2), 21-40.
Haryanti, S., Mursito, B., & Sudarwati, S. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Digital untuk
Meningkatkan Penjualan Produk Batik Pada PT. Danar Hadi Surakarta. Jurnal Ilmiah Edunomika,
3(1). 144-151.
Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II Edisi Baru. Bandung: Alfabeta.
Yulianti. F., Lamsah., & Periyadi. (2019). Manajemen Pemasaran. CV. Budi Utama.
Dunan. H. (2020). Analisis Strategi Bisnis dalam Upaya Meningkatkan Penjualan pada Love Shop
Boutique di Bandar Lampung. Jurnal Manajemen dan Bisnis. 11(1). 53-62.
Riduan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Hutabarat. E. (2017). Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Motor Suzuki Satri
FU Pada PT. Sunindo Varia Motor Gemilang Medan. Jurnal Ilmiah Methonomi. 3(1). 112-121.
Muhidin, A. S. (2003). Statistika Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Pemimpin. Jurnal
Manajerial. 2(3). 51-58.

Anda mungkin juga menyukai