Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban bagi setiap manusia, baik anak-anak
maupun orang dewasa, sebab tugas seorang ibu sangatlah berat. terutama kepada Ibu. Allah
َو َو َّصْي َن ا اِإْلْن َس اَن ِبَو اِلَدْي ِه َح َم َلْت ُه ُأُّمُه َو ْه ًن ا َع َلٰى َو ْه ٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َع اَم ْي ِن َأِن اْشُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَدْي َك ِإَلَّي
اْلَمِص يُر
Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang
tua (ibu-bapa); ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah dan lemah yang beratambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada bapk ibumu.
Hanya kepada-Ku lah kembalimu.
Uraian tentang kandungan ayat di atas sudah banyak disampaikan oleh para kiai atau
ustadz, baik dalam pengajian-pengajian maupun khutbah-khutbah Jumat. Tetapi dalam
kesempatan ini saya kembali menyampaikan agar bisa dipahami secara mendalam lagi.
Ayat di atas memang secara langsung ditujukan kepada anak, namun secara tidak
langsung, Allah SWT sebenarnya juga mengingatkan kepada para suami bahwa tugas seorang
istri dalam rumah tangga sangatlah berat.
Ayat yang berbunyi :
Kita semua tahu bahwa telapak kaki adalah bagian paling bawah atau rendah dari organ
manusia. Sedangkan surga berada di bawah telapak kaki ibu-ibu. Namun, maksud hadits ini
adalah tidak mungkin seorang anak bisa masuk surga tanpa ketundukan kepada seorang ibu.
Maka pertanyaannya adalah bagaimana bisa seorang anak tunduk kepada ibunya jika ia tidak
diajari, tidak dididik dan tidak dilatih?
Untuk itu, seorang suami juga berkewajiban mendidik anak-anaknya agar mereka tunduk
dan menghormati ibunya, tanpa harus merasa disaingi atau dikalahkan oleh mereka. Sebab Nabi
Muhammad SAW telah menegaskan bahwa seorang anak harus bersikap baik dan hormat kepada
ibunya tiga kali lebih besar daripada kepada ayahnya. Wallahu a’lam.
WAHYUDI