Anda di halaman 1dari 34

Kajian Surah Luqman Ayat

14 :
“Ibu sebagai Pendidik Pertama dan
Utama dalam Perspektif Al-Qur’an”

Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.


Ahad, 25 Desember 2022
Ahad, 01 Jumadil Tsani 1444 H
‫‪QS. Luqman : 14‬‬
‫َ َ َّ ْ َ اْل ْ َ َ َ َ ْ ۚ َ َ َ ْ ُ ُ ُّ ٗ َ ْ ً َ ٰ‬
‫ووص ينا ا ِ نس ان ِبو ِالدي ِه حملته امه وهن ا على‬
‫َ ْ َّ َ ُ ٗ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َۗ‬
‫وه ٍن و ِفص اله ِفي عامي ِن ا ِن اشكر ِلي وِلو ِالديك‬
‫ِا َل َّي امْل َصي ُرْ‬
‫ِ‬
Artinya
Dan Kami perintahkan kepada manusia
(agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
QS. Luqman Ayat 14
Asbabunnuzul
Adapun sebab turunnya ayat di atas, para mufasir berpendapat bahwa ayat ini turun
terhadap
04 permasalahan Sa’ad bin Abi Waqash. Tatkala dirinya memeluk Islam lalu
ibunya mengatakan kepadanya, ”Wahai Sa’ad telah sampai informasi kepadaku
bahwa engkau telah condong (kepada agama Nabi Muhammad Saw.). Demi Allah
SWT, aku tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin yang berhembus,
aku tidak akan makan dan minum hingga engkau mengingkari Nabi Muhammad
saw. dan kembali kepada agamamu sebelumnya.” Sa’ad adalah anak lelaki yang
paling dicintainya. Tetapi Sa’ad enggan untuk itu. Dan ibunya menjalani itu semua
selama tiga hari dalam keadaan tidak makan, tidak pula minum serta tidak berteduh
sehingga Sa’ad pun mengkhawatirkannya. Lalu Sa’ad datang menemui Nabi
Muhammad saw. dan mengadukan sikap ibunya kepadanya maka turunlah ayat ini.
Interpretasi Para Mufasir
Menurut Mujahid, kata washshoina ‫ ) )وصينا‬artinya adalah
Kami wasiatkan. Wasiat kalau berasal dari Allah, maka ia
adalah perintah.

Menurut Mujahid, kata “al-wahn” diartikan sebagai


kelelahan atau kelemahan fisik dan mental. Kelemahan itu
disebabkan antara lain karena setiap hari janin bertambah
besar dan berat. Selama masa kehamilan dan persalinan
bermacam-macam kepayahan atau kerepotan dialami oleh
ibu.

Menurut Qatadah, kata “al-wahn” artinya adalah kepayahan


yang berlebih-lebihan. Sedangkan menurut Atha al-
Khurrasani artinya adalah lemah yang bertambah-tambah.
Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir mengatakan ayat
ini sebagai perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Baik ayah ataupun ibu hak keduanya harus terpenuhi.
Menurutnya bakti manusia kepada ibunya harus lebih. Hal ini
cukup beralasan, karena ibu telah mengandung, melahirkan,
dan menyusui.

Wahbah az-Zuhaili juga menjelaskan, bakti kepada ayah


sebesar seperempat dan tiga perempatnya adalah bakti
kepada ibu.

Ayat ini menggambarkan nuansa pengorbanan yang agung dan dahsyat, Sayyid
Qutb menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Fi Zilalil Quran. “Seorang ibu dengan
tabiatnya harus menanggung beban yang lebih berat dan lebih kompleks. Namun,
luar biasa, ia tetap menanggungnya dengan senang hati dan cinta yang lebih
dalam, lembut dan halus.”
Dalam tafsir Al Mishbah ayat ini lebih menekankan pada jasa ibu.
Hal ini disebabkan ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak
karena kelemahannya, berbeda dengan bapak.

Sayid Quthub berpendapat bahwa masa menyusui anak


adalah dua tahun. Diwajibkan menyusui selama dua tahun,
oleh karena Allah Maha Tahu bahwa masa-masa itu dari segi
medis dan psikologis sangat baik bagi anak.
Penelitian medis dan psikologis menetapkan bahwa masa
dua tahun itu sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara sehat, baik fisik maupun psikis.
Dan ini merupakan nikmat dan karunia Allah terhadap umat
Islam yang diberikan-Nya kepada mereka jauh sebelum
lahirnya hasil penelitian ilmu psikologi dan kedokteran.
Dua Syukur yang Terkandung dalam QS. Luqman : 14
(Tafsir Al-Azhar)

“Syukur yang pertama Syukur yang kedua


ialah kepada Allah SWT,” adalah kepada orang
tuamu. Karena Ibu yang
Dalam Tafsir Al-Azhar, telah mengasuh dan
sejak ibu mengandung ayah yang telah
sampai mengasuh dan Pertama membela serta
mendidik dengan tidak ada Kedua melindungi ibu dan
rasa bosan, dipenuhi cinta anak-anaknya. Ayah
dan kasih, adalah berkat yang berusaha mencari
rahmat Allah SWT.” nafkah setiap hari.”
Kandungan QS. Luqman: 14
Kedua
Pertama Seorang anak wajib berbakti kepada
kedua orangtuanya, birrul walidain.
Ayat ini merupakan wasiat dan
Terutama kepada ibu yang telah
perintah Allah kepada manusia
mengandung, melahirkan, merawat dan
untuk berbakti kepada orang
mengasuhnya dengan penuh susah
tuanya.
payah.

Ketiga keempat

Wajib bersyukur kepada Allah dan Ayat ini mengingatkan bahwa hanya
berterima kasih kepada orangtua. kepada Allah-lah kita semua akan kembali.
Nilai-Nilai Pendidikan
Pertama Kedua
Mendidik hambanya untuk senantiasa Senantiasa mengajarkan kita agar
berbuat baik kepada kedua orang rajin bersyukur kepada Allah.
tuanya

Ketiga Keempat
Mendidik hambanya agar senantiasa Mengajarkan arti perjuangan, kasih
taat akan perintah Allah sayang, keikhlasan dan kesabaran
dalam menerima ujian dan cobaan.
Kisah Teladan
● Uwais Al-Qarni hidup dalam kemiskinan, ia menjalani kehidupannya dengan penuh
ketakwaan. Bahkan ketakwaannya diakui oleh Rasulullah Saw. meskipun diantara
mereka belum pernah saling bertemu. Hal yang sangat menonjol dari ketakwaan Uwais
Al-Qarni sebagaimana diceritakan Rasulullah Saw. adalah baktinya kepada sang ibu yang
luar biasa. Sejak kecil Uwais Al-Qarni selalu taat dan hormat kepada ibunya. Ketika sang
ibu telah tua dan lumpuh, bakti Uwais kepada sang ibu semakin bertambah.

● Suatu hari sebenarnya ia sangat rindu untuk bertemu Rasulullah Saw., namun ia selalu
mengurungkan niatnya karena tak tega meninggalkan sang ibu sendirian di rumah tanpa
ada yang merawatnya. Ketika pada suatu hari ia melihat ibunya cukup sehat, ia mendekat
padanya untuk menyampaikan isi hatinya, yakni ingin bertemu atau sowan kepada
Rasululullah Saw. di Madinah. Uwais Al-Qarni memohon ijin kepada ibunya agar
diperkenankan. Sang Ibu sangat terharu dengan keinginan Uwais untuk bertemu
Rasululllah Saw. Sang ibu menjawab: “Pergilah wahai anakku! Temuilah Nabi
Muhammad Saw. di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali
pulang”.
Kisah Teladan
● Akhirnya berangkatlah Uwais Al-Qarni ke Madinah yang jaraknya dari Yaman sekitar 400
kilometer. Tibalah Uwais Al-Qarni di kota Madinah dan segera menuju rumah Nabi
Muhammad Saw. Diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Tak ada
jawaban dari Rasulullah Saw., ia hanya mendapat jawaban dari istri beliau Aisyah RA
yang mengatakan Rasulullah Saw. sedang berada di medan perang dan belum diketahui
kapan beliau kembali. Uwais Al-Qarni teringat pesan ibunya untuk segera pulang. Maka
segeralah ia pulang ke Yaman meski dengan hati yang hampa karena gagal bertemu
Rasulullah Saw. yang sangat dirindukannya. Namun sebelum pulang, Uwais Al-Qarni
sempat menitipkan salam untuk Rasulullah Saw. lewat Aisyah RA.

● Ketika Rasulullah Saw. pulang ke rumah, Aisyah RA memberitahukan tentang


kedatangan seorang laki-laki tak dikenalnya beberapa waktu sebelumnya. Rasulullah
Saw. menjelaskan kepada Aisyah bahwa laki-laki itu bernama Uwais Al-Qarni meski
beliau belum pernah bertemu secara langsung. Ia adalah anak yang sangat taat
kepada ibunya. Ia tak populer di kalangan penduduk bumi karena miskin sekali,
tetapi ia sangat terkenal di kalangan penduduk langit.
Kisah Teladan
● Sedemikian istimewa Uwais Al-Qarni hingga Rasulullah Saw. menceritakannya kepada Umar
bin Khattab RA dan Ali bin Abi Thalib RA: “Kelak akan datang seorang laki-laki
bernama Uwais. Ia memiliki belang putih. Ia berdoa agar Allah menghilangkan
belang itu, maka Allah menghilangkannya (kecuali di lengannya). Barang siapa di
antara kalian bertemu dia, maka termuilah dia dan mintalah padanya untuk
memintakan ampunan kepada Allah.”
● Pesan tersebut akhirnya benar-benar dilaksanakan oleh Ali bin Abi Thalib RA dan Umar bin
Khattab RA ketika Rasulullah Saw. telah wafat. Kepada Uwais Al-Qarni, kedua sahabat besar
Rasulullah Saw. tersebut mengatakan: Hai Uwais sesungguhnya Rasulullah Saw. telah
memerintahkan kami agar engkau memintakan ampunan kepada Allah agar dosa-
dosa kami diampuni-Nya.”
● Mendengar apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khattab RA tersebut, Uwais
Al-Qarni hanya bisa menangis, tetapi kemudian memberikan jawaban bisa jadi orang yang
dimaksudkan Rasulullah Saw. itu bukan dirinya. Tetapi Ali bin Abi Thalib RA terus mendesak
agar ia mau mendoakan bagi Umar bin Khattab RA dan Ali bin Abi Thalib RA karena sangat
menyakini bahwa dialah orang yang dimaksudkan Rasulullah Saw.. Akhirnya Uwais Al-Qarni
bersedia memenuhi permintaan tersebut dengan memanjatkan doa ampunan kepada Allah
bagi keduanya.
Kisah Teladan
Dari kisah Uwais Al-Qarni di atas, ada beberapa hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran
berharga.

● Pertama, orang mulia karena ketakwaannya kepada Allah SWT akan tetap mulia dan taat
kepada-Nya meski seperti apapun kondisi sosial ekonominya. Ia akan tetap sabar dan
istikamah menjadi hamba-Nya yang saleh tanpa terpengaruh oleh hal-hal duniawi seperti
tidak dihormati oleh masyarakat karena miskin.

● Kedua, kita harus selalu berbakti kepada orang tua. Sebab, orang tua adalah orang yang
paling berjasa dalam hidup. Orang tua harus dihormati dan juga dipatuhi.

● Ketiga, janganlah kita memandang seseorang dari sisi duniawinya, lalu merendahkannya
karena bisa jadi ia memiliki sisi ukhrawi yang jauh lebih baik dari pada kita.
Sosok Seorang Ibu
َ ‫ُأ‬
‫سةٌ َ ِإذَا َ أَ ْْع ًدَْد َتهَ َا‬
َ َ‫َالْ مُّ َمْدر‬
‫َأْعَدْدت شعبا ط ِّيب‬
ِ‫ْاَألْعَراق‬
Ibu adalah sebuah madrasah (tempat
pendidikan) yang jika kamu
menyiapkannya

Berarti kamu menyiapkan (lahirnya)


sebuah masyarakat yang baik budi
pekertinya

Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan


dalam kitab “Makaanatul mar-ati fil Islam”
(hal. 5).
Keutamaan Seorang Ibu
1. Disebut tiga kali oleh Rasulullah Saw.
Hadis dari sahabat Abu Hurairah berikut :
ْ‫هللا َع َليه‬
ُ ‫ص َّلى‬ َ ‫الله‬ َّ ُ َ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫َأ‬ ْ َ
ِ َ ِ ‫ل‬ِ ‫ جاء رجل ِإ ل ى رس و‬: ‫عن ِب ي هريرة ر ِضي الله عنه َأقال‬
َ:‫ ُأ ُّم َك» قال‬:‫ال‬
َ ‫ص َح َابتي؟ َق‬ َ ‫الناس ب ُح ْسن‬ َّ ‫ َم ْن َح ُّق‬،‫الله‬
ِ
َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ
‫ يا رسول‬:‫وسلم فقال‬
ِ ِ ِ ِ
َّ‫ ُ«ثم‬:‫ال‬
َ ‫ ُثمَّ َم ْن؟ َق‬:‫ال‬َ ‫ ُ«ثمَّ ُأ ُّم َك» َق‬:‫ال‬ َ ‫ ُثمَّ َم ْن؟ َق‬:‫ال‬ َ ‫ ُ«ثمَّ ُأ ُّم َك» َق‬:‫ال‬ َ ‫ُثمَّ َم ْن؟ َق‬
َ ُ ‫َأ‬
»‫بوك‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah R.A. bahwa datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah, lalu
dia bertanya: “Siapakah manusia yang lebih berhak dengan hubungan baikku?” Rasulullah
menjawab: “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia
bertanya lagi: kemudian itu siapa? Rasul menjawab: “Ibumu.” Kemudian itu siapa lagi? Tanya
orang tersebut, “Bapakmu” jawab Rasul.”
(HR. Bukhari)
2. Surga Berada di Bawah Kaki Ibu
Rasulullah SAW bersabda :
َّ َّ َ َّ َ َ َ َ َ َ َّ ‫َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ّ َأ‬
َ‫الل ُه َع َل ْيه َو َس َّلم‬
ِ ‫ عن مع ِاوية ب ِن ج ِاهَأمة السل ِم ِي؛ ن ج ِاه َأمة جاء ِإ لى الن ِبيّ ِ صلى‬،
ّ ‫َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْئ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُأ‬
" ‫ "فهل لك ِمن ٍم؟‬:‫ و ِج تك ست ِشيرك؟ فقال‬،‫ ردت الغزو‬،‫ يا رسول الل ِه‬:‫فقال‬
َ‫الثال َث َة في َم َقاعد‬ َّ َّ ُ َ َ َّ َّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ‫ ثم‬،‫ فِإ ن الجنة ِعند ِرجليها ثم الثا ِنية‬.‫"الزمها‬ َ
:‫ فقال‬.‫ نعم‬.‫قال‬
ْ َ َ ْ َ َّ َ
ْ
‫ ك ِمث ِل هذا القو ِل‬،‫شتى‬
Dari Mu'awiyah ibnu Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah pernah datang kepada Nabi Saw. lalu
bertanya, "Wahai Rasulullah, saya ingin berangkat berperang (di jalan Allah), dan saya datang
untuk meminta nasihat darimu." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah kamu masih mempunyai
ibu?" Jahimah menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bersabda: Rawatlah ibumu, karena
sesungguhnya surga itu berada di bawah telapak kakinya. Kemudian diajukan pertanyaan yang
serupa dan jawaban yang serupa untuk kedua kalinya hingga ketiga kalinya di tempat-tempat
yang berlainan. (HR. Imam an-Nasa’i dan Imam Ibnu Majah)
Mengapa ibu harus mendidik anak-anaknya ?
Allah berfirman :

ْ‫ش َّالذ ْي َن َل ْو َت َر ُك ْوا م ْن َخ ْلفه ْم ُذ ّرَّي ًة ض ٰع ًفا َخ ُافوا‬ َ ْ ََْ


ِ ِ ِ ِ ‫ول َيخ َ ْ ِ ّٰ ْ ُ ِ َ اًل‬
ً‫َعل ْيه ْۖم فل َي َّت ُقوا الل َه َول َي ُق ْول ْوا ق ْو َسد ْيدا‬
ِ
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
ِ
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
(QS. An-Nisa’ : 9)
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya
kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya MEMBER
memperbaiki (kondisi) masyarakat.
NAME
Tugas (mulia) ini mereka bentuk di dalam rumah, sebagaimana
Example firman
Text Example Text Allah
Example Text
Example Text Example Text
Ta’ala kepada istri-istri Nabi SAW.
Allah berfirman :
َ‫َو َق ْر َن ف ْي ُب ُي ْوت ُك َّن َواَل َت َب َّر ْج َن َت َب ُّر َج ْال َجاهل َّية ااْل ُ ْو ٰل ى َو َاق ْمن‬
ِ ِ ِ ِ
ُّٰ ُ ْ ُ َ َّ ٗ َ ْ ُ َ َ َ ّٰ َ ْ َ َ َ ٰ َّ َ ْ ٰ َ َ ِ ٰ َّ
Work Experience
ِ
2008 ~ 2012 Text here

‫الص لوة وا ِتين الزكوة وا ِطعن الله ورس وله ِۗانم ا ي ِريد الله‬ Example Text : Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.

ًۚ ْ ْ َ ْ ُ َ ّ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ّ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ
‫الرجس اهل البي ِت ويط ِهركم تط ِهيرا‬ ‫ِليذ ِهب عنكم‬
2013 ~ 2020 Text here

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias


ِ
Example Text : Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed

dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan


laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-
Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
(QS. Al-Ahzab : 33)
Allah mengingatkan kepada manusia khususnya orang beriman
agar jangan lalai karena harta benda dan anak-anak yang kalian
miliki dari mengingat Allah.
Allah berfirman :

ْ‫ُد ُكم‬ ‫ٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ اَل ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ٓاَل َ ْ اَل‬


‫يايه ا ال ِذين امنوا تل ِهكم اموالكم ُو ٰۤ او‬
ُ‫ُهم‬ َ‫الله َۚو َم ْن َّي ْف َع ْل ٰذل َك َفاولىك‬ ّٰ ْ ْ َ
ِٕ ِ ِ ‫ْع ٰن ِذك َِر‬
ْ
‫الخ ِس ُرون‬
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-
anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa
berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
(QS. Al-Munafiqun : 9)
Hikmah ayat di atas :

Kelima
Pertama Kedua Ketiga Keempat
Anak sebagai
Anak sebagai Anak sebagai Anak sebagai Anak sebagai amal jariyah
rahmat amanah ujian media beramal
Hal yang Wajib Dilakukan Orang Tua kepada Anak

01 Pembinaan Akidah

Imam Ghazali menjelaskan cara menanamkan akidah ini, beliau


mengatakan, “cara meyakinkan akidah ini bukanlah dengan
mengerjakan keterampilan berdebat dan berargumentasi, akan tetapi
caranya adalah menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an dan
tafsirnya, membaca hadis dengan maknanya, serta sibuk dengan tugas-
tugas ibadah.
Allah SWT berfirman :
ّٰ ْ ْ ُ ‫َ ْ َ َ ُ ْ ٰ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ٗ ٰ ُ َ َّ اَل‬
َّ‫الله ۗان‬
ِ ِ ‫وِاذ قال لقمن اِل ب ِن ٖه وهو ي ِعظه يبني تش ِرك ِب‬
ٌ‫الش ْر َك َل ُظ ْل ٌم َع ِظ ْيم‬
ّ
ِ
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.
(QS. Luqman : 13)
02 Pembinaan Ibadah

Allah berfirman :
ُ َ َ ْ َ َۗ ُ ُ ْ َ ُ ْ َ ۗ ً ْ َ ُ َٔ ْ َ ‫َّ ٰ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ۗ اَل‬ َ َ ْ َ ْ ُ ‫َ ْأ‬
‫وة واص ط ِبر عليها نس ـلك ِرزقا نحن نرزقك والعا ِقبة‬ ِ ‫و مر اهلك ِبالص ل‬
ٰ ْ
‫ِللتقوى‬ َّ
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat)
adalah bagi orang yang bertakwa. (QS. Thaha : 132)
Allah SWT juga berfirman :

ُ‫الناس‬ َّ ‫ٰٓي َا ُّي َه ا َّالذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ُق ْٓوا َا ْن ُف َس ُك ْم َو َا ْهل ْي ُك ْم َنا ًرا َّو ُق ْو ُد َه ا‬
ِ ۤ ِ
ّٰ َ ْ ُ ْ َ ‫َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ٰ َ ٌ اَل ٌ َ ٌ اَّل‬
ْ‫الل َه َمٓا َا َم َر ُهم‬ ‫وال ِحجارة عليه ا مل ِٕىكة ِغ ظ ِشداد يعص ون‬
َ‫َو َي ْف َع ُل ْو َن َما ُيْؤ َم ُر ْون‬
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang
Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(QS. At-Tahrim : 6)
03 Pembinaan Moral (Akhlak Mulia)

ُ ْ ‫َ ُ ْ َ َأ‬ ‫َّ اَل ُ َ َّ اَل ُ َأ ْ ُ َأ ْ اَل‬ ْ ََ َ َ َ


‫دكم و ح ِسنوا‬ ‫ { ك ِرموا و‬:‫وقال علي ِه الص ة والس م‬
ْ ُ َ
.}‫آدابهم‬َ
Nabi SAW bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata
krama.”
(HR Ibnu Majah)
04 Pembinaan Intelektual

Allah berfirman :
ُُ َ َ َ َ َّ ۙ ًٔ ْ َ َ‫َ ّٰ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ّ ْۢ ُ ُ ْ ن ُ َّ ٰ ُ ْ اَل َ ْ َ ُ ْ ن‬
‫شيـا وجعل لكم‬ ‫والله اخرجكم ِمن بطو ِ امه ِتكم تعلمو‬
َ‫ص َار َوااْل َ ْفـ َد َة ۙ َل َع َّل ُك ْم َت ْش ُك ُر ْون‬
َ ‫الس ْم َع َوااْل َ ْب‬
َّ
ِٕ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl : 78)
Keutamaan Mendidik Anak
1. Mendidik anak lebih baik dari pada bersedekah
ُ‫الر ُج ُل َو َل َده‬ ّ ‫َؤ‬ ْ ‫اَل‬ ُ
َّ ‫ {أِل َن ي ِدب‬:‫َوقال علي ِه الص ة والس م‬
َ ُ ُ َّ َ ‫اَل‬ َّ ْ َ َ َ َ
َ َ َّ َ َ َ ْ ْ ُ َ ٌَْ
.}‫خير له ِمن أن يتصدق ِبص ٍاع‬
Nabi SAW bersabda: “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik
baginya dari pada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha.”
(HR At-Tirmidzi)
2. Mendapat Rumah di Surga

ُ‫ال َل َها َدار‬


ُ ‫ { َّن فى ْال َج َّن ِة َدا ًرا ُي َق‬:‫الساَل ُم‬
َّ ‫الصاَل ُة َو‬
َّ ‫ال َع َل ْي ِه‬
َ ‫َو َق‬
ِ ‫َ ِإ‬ َّ َ ُ ُ ْ َ ‫ْ َ َ اَل‬
َ َ
.}‫الصبيان‬ْ ّ َ َّ ْ َ
ِ ‫الفر ِح يدخلها ِإ ال من فرح‬
Nabi Saw. bersabda: “Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut
rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan
anak-anak kecil.” (HR Abu Ya’la dari Aisyah RA)
‫‪Perintah berbuat baik dan mendoakan kedua orang tua‬‬
‫ض َع ْتهُ‬‫ان ب َوال َد ْيه ا ْح َس ًانا َۗح َم َل ْت ُه ُا ُّم ٗه ُك ْر ًها َّو َو َ‬ ‫ص ْي َنا ااْل ْن َس َ‬‫َّ‬ ‫وو‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ْ ً َ َ ْ ُ ٗ َ ٰ ُ ٗ َ ٰ ُ ْ َن َ ْ ً َ ّٰ ٓ َ َ َ َ َ ُ َّ ٗ َ َ َ َ‬
‫كره ا ۗوحمل ۙه و ِفص له ثلثو شهرا ۗحتى ِاذا بلغ اشده وبلغ‬
‫ال َ ّب َا ْوز ْعن ْٓي َا ْن َا ْش ُك َر ن ْع َم َت َك َّالت ْٓي َا ْن َع ْمتَ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ْ َ َ َ ً َ‬
‫َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ارب ِعين س نة ق ر‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬
‫َعل َّي وعل ى و ِالد َّي وان اعمل ص ِالحا ت ْرضىه واص ِلح ل ْي فيْ‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ُذ ّ َّيت ْۗي ا ّن ْي ُت ْب ُت ا َل ْي َك َوا ّن ْي م َن امْل ُ ْسلم ْينَ‬
‫ِِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِر ِ ِ ِ‬
‫)‪(QS. Al-Ahqaf : 15‬‬
Artinya
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah
payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun
dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku
dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan
mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan
sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(QS. Al-Ahqaf : 15)
Merawat orang tua ketika usia lanjut dan ucapkanlah
perkataan yang mulia kepada keduanya
Allah berfirman :
َّ‫۞ َو َق ٰضى َرُّب َك َااَّل َت ْع ُب ُد ْٓوا ِآاَّل ِا َّي ُاه َوب ْال َوال َد ْين ِا ْح ٰس ًن ۗا ِا َّما َي ْب ُل َغن‬
َ ‫اَل‬ ُ ِ َّ ِ ُ َ ِ ‫ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ٰ ُ َ َ اَل‬
َ‫ف َّو ت ْن َه ْر ُهما‬ َ ُ ْ
ّ ٍ ‫ِعند َّك ال ِكب اًلر احدهمٓا او ِكلهم ا ف تقل لهمٓا ا‬
ً‫َو ُق ْل ل ُه َما َق ْو َكرْيما‬
ِ
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. Al-Isra’ : 23)
Doa
َ‫َب ْيتي‬ َ‫اغ ِف ْر ل ْي َوِل َو ِال َد َّي َو َ ْن َد َخل‬
ْ
‫ر ِ ّب‬َ
َِ ‫مِل‬ ِ
‫ُ ْؤ ً َّ ْ ُ ْؤ ْ َ َ مْل ُْؤ ٰ ۗ َ اَل‬
‫ت ِز ِد‬ ‫م ِمن ا وِللم ِم ِنين وا ِمن ِت و‬
ً َ َ ‫ّٰ ْ َ اَّل‬
ࣖ ‫الظ ِل ِمين ِا تبارا‬
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa
pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan
semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.
Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-
orang yang zalim itu selain kehancuran.” (QS.
Nuh : 28)
‫‪THANK YOU‬‬

‫شكرا جزيال‬

Anda mungkin juga menyukai