14 :
“Ibu sebagai Pendidik Pertama dan
Utama dalam Perspektif Al-Qur’an”
Ayat ini menggambarkan nuansa pengorbanan yang agung dan dahsyat, Sayyid
Qutb menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Fi Zilalil Quran. “Seorang ibu dengan
tabiatnya harus menanggung beban yang lebih berat dan lebih kompleks. Namun,
luar biasa, ia tetap menanggungnya dengan senang hati dan cinta yang lebih
dalam, lembut dan halus.”
Dalam tafsir Al Mishbah ayat ini lebih menekankan pada jasa ibu.
Hal ini disebabkan ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak
karena kelemahannya, berbeda dengan bapak.
Ketiga keempat
Wajib bersyukur kepada Allah dan Ayat ini mengingatkan bahwa hanya
berterima kasih kepada orangtua. kepada Allah-lah kita semua akan kembali.
Nilai-Nilai Pendidikan
Pertama Kedua
Mendidik hambanya untuk senantiasa Senantiasa mengajarkan kita agar
berbuat baik kepada kedua orang rajin bersyukur kepada Allah.
tuanya
Ketiga Keempat
Mendidik hambanya agar senantiasa Mengajarkan arti perjuangan, kasih
taat akan perintah Allah sayang, keikhlasan dan kesabaran
dalam menerima ujian dan cobaan.
Kisah Teladan
● Uwais Al-Qarni hidup dalam kemiskinan, ia menjalani kehidupannya dengan penuh
ketakwaan. Bahkan ketakwaannya diakui oleh Rasulullah Saw. meskipun diantara
mereka belum pernah saling bertemu. Hal yang sangat menonjol dari ketakwaan Uwais
Al-Qarni sebagaimana diceritakan Rasulullah Saw. adalah baktinya kepada sang ibu yang
luar biasa. Sejak kecil Uwais Al-Qarni selalu taat dan hormat kepada ibunya. Ketika sang
ibu telah tua dan lumpuh, bakti Uwais kepada sang ibu semakin bertambah.
● Suatu hari sebenarnya ia sangat rindu untuk bertemu Rasulullah Saw., namun ia selalu
mengurungkan niatnya karena tak tega meninggalkan sang ibu sendirian di rumah tanpa
ada yang merawatnya. Ketika pada suatu hari ia melihat ibunya cukup sehat, ia mendekat
padanya untuk menyampaikan isi hatinya, yakni ingin bertemu atau sowan kepada
Rasululullah Saw. di Madinah. Uwais Al-Qarni memohon ijin kepada ibunya agar
diperkenankan. Sang Ibu sangat terharu dengan keinginan Uwais untuk bertemu
Rasululllah Saw. Sang ibu menjawab: “Pergilah wahai anakku! Temuilah Nabi
Muhammad Saw. di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali
pulang”.
Kisah Teladan
● Akhirnya berangkatlah Uwais Al-Qarni ke Madinah yang jaraknya dari Yaman sekitar 400
kilometer. Tibalah Uwais Al-Qarni di kota Madinah dan segera menuju rumah Nabi
Muhammad Saw. Diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Tak ada
jawaban dari Rasulullah Saw., ia hanya mendapat jawaban dari istri beliau Aisyah RA
yang mengatakan Rasulullah Saw. sedang berada di medan perang dan belum diketahui
kapan beliau kembali. Uwais Al-Qarni teringat pesan ibunya untuk segera pulang. Maka
segeralah ia pulang ke Yaman meski dengan hati yang hampa karena gagal bertemu
Rasulullah Saw. yang sangat dirindukannya. Namun sebelum pulang, Uwais Al-Qarni
sempat menitipkan salam untuk Rasulullah Saw. lewat Aisyah RA.
● Pertama, orang mulia karena ketakwaannya kepada Allah SWT akan tetap mulia dan taat
kepada-Nya meski seperti apapun kondisi sosial ekonominya. Ia akan tetap sabar dan
istikamah menjadi hamba-Nya yang saleh tanpa terpengaruh oleh hal-hal duniawi seperti
tidak dihormati oleh masyarakat karena miskin.
● Kedua, kita harus selalu berbakti kepada orang tua. Sebab, orang tua adalah orang yang
paling berjasa dalam hidup. Orang tua harus dihormati dan juga dipatuhi.
● Ketiga, janganlah kita memandang seseorang dari sisi duniawinya, lalu merendahkannya
karena bisa jadi ia memiliki sisi ukhrawi yang jauh lebih baik dari pada kita.
Sosok Seorang Ibu
َ ُأ
سةٌ َ ِإذَا َ أَ ْْع ًدَْد َتهَ َا
َ ََالْ مُّ َمْدر
َأْعَدْدت شعبا ط ِّيب
ِْاَألْعَراق
Ibu adalah sebuah madrasah (tempat
pendidikan) yang jika kamu
menyiapkannya
الص لوة وا ِتين الزكوة وا ِطعن الله ورس وله ِۗانم ا ي ِريد الله Example Text : Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
ًۚ ْ ْ َ ْ ُ َ ّ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ّ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ
الرجس اهل البي ِت ويط ِهركم تط ِهيرا ِليذ ِهب عنكم
2013 ~ 2020 Text here
Kelima
Pertama Kedua Ketiga Keempat
Anak sebagai
Anak sebagai Anak sebagai Anak sebagai Anak sebagai amal jariyah
rahmat amanah ujian media beramal
Hal yang Wajib Dilakukan Orang Tua kepada Anak
01 Pembinaan Akidah
Allah berfirman :
ُ َ َ ْ َ َۗ ُ ُ ْ َ ُ ْ َ ۗ ً ْ َ ُ َٔ ْ َ َّ ٰ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ۗ اَل َ َ ْ َ ْ ُ َ ْأ
وة واص ط ِبر عليها نس ـلك ِرزقا نحن نرزقك والعا ِقبة ِ و مر اهلك ِبالص ل
ٰ ْ
ِللتقوى َّ
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat)
adalah bagi orang yang bertakwa. (QS. Thaha : 132)
Allah SWT juga berfirman :
ُالناس َّ ٰٓي َا ُّي َه ا َّالذ ْي َن ٰا َم ُن ْوا ُق ْٓوا َا ْن ُف َس ُك ْم َو َا ْهل ْي ُك ْم َنا ًرا َّو ُق ْو ُد َه ا
ِ ۤ ِ
ّٰ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ٰ َ ٌ اَل ٌ َ ٌ اَّل
ْالل َه َمٓا َا َم َر ُهم وال ِحجارة عليه ا مل ِٕىكة ِغ ظ ِشداد يعص ون
ََو َي ْف َع ُل ْو َن َما ُيْؤ َم ُر ْون
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang
Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(QS. At-Tahrim : 6)
03 Pembinaan Moral (Akhlak Mulia)
Allah berfirman :
ُُ َ َ َ َ َّ ۙ ًٔ ْ َ ََ ّٰ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ّ ْۢ ُ ُ ْ ن ُ َّ ٰ ُ ْ اَل َ ْ َ ُ ْ ن
شيـا وجعل لكم والله اخرجكم ِمن بطو ِ امه ِتكم تعلمو
َص َار َوااْل َ ْفـ َد َة ۙ َل َع َّل ُك ْم َت ْش ُك ُر ْون
َ الس ْم َع َوااْل َ ْب
َّ
ِٕ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani, agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl : 78)
Keutamaan Mendidik Anak
1. Mendidik anak lebih baik dari pada bersedekah
ُالر ُج ُل َو َل َده ّ َؤ ْ اَل ُ
َّ {أِل َن ي ِدب:َوقال علي ِه الص ة والس م
َ ُ ُ َّ َ اَل َّ ْ َ َ َ َ
َ َ َّ َ َ َ ْ ْ ُ َ ٌَْ
.}خير له ِمن أن يتصدق ِبص ٍاع
Nabi SAW bersabda: “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik
baginya dari pada ia mensedekahkan (setiap hari) satu sha.”
(HR At-Tirmidzi)
2. Mendapat Rumah di Surga
شكرا جزيال