Ma Make A Match
Ma Make A Match
□ Berdoa
Tuhan memberiku 2 telinga yang berfungsi untuk mendengar hal-hal baik, seperti
Samuel yang selalu menjawab panggilan Tuhan sekalipun sedang tidur.
2. Umpan Balik :
Meminta murid menyebutkan fungsi/ guna telinga, jumlah telinga, menceritakan
tentang Samuel dan contoh perbuatan menggunakan telinga sesuai kehendak
Tuhan.
2. Kartu Bermain
BAHAN AJAR
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Nama Sekolah : UPTD SD Negeri Bertingkat Naikoten
Nama Penyusun : Marlin Kana Mangngi, M.Pd, Gr
Kelas/ Semester/ Fase : 1/ 1/ A
Materi : Pelajaran 4 Telingaku Mendengar Nasihat
Alokasi Waktu : 3x35 menit (1 kali pertemuan)
Tahun Ajaran : 2023/2024
1 Samuel 3:1-10 merupakan bagian Alkitab yang mengisahkan tentang bagaimana Allah berbicara kepada
hamba-Nya Samuel. Samuel adalah seorang anak laki-laki yang lahir dari pasangan suami istri yang
bernama Elkana dan Hana. Hana adalah seorang perempuan yang bernazar kepada Allah. Ia berjanji
kepada Allah, jika ia memiliki seorang anak, ia akan menyerahkannya kepada Allah. Ketika Allah
mengaruniai seorang anak, ia pun menyerahkan anaknya kepada Imam Eli untuk dibimbing menjadi
pelayan Tuhan. Hana menyerahkan Samuel ketika ia masih sangat kecil, sekitar dua atau tiga tahun.
Samuel pun tumbuh menjadi seorang anak yang baik dan pelayan Tuhan yang setia. Ia membantu Imam
Eli untuk menyiapkan kebutuhan pelayanan yang dilakukan oleh Imam Eli di rumah Tuhan. Pada suatu
waktu ketika Samuel telah tertidur, ia mendadak terbangun karena mendengar suara yang memanggil
namanya. Lalu ia berpikir bahwa Imam Eli-lah yang memanggilnya. Ia pun menghampiri Imam Eli dan
menanyakan mengapa ia memanggilnya? Imam Eli pun berkata kembalilah tidur, sebab ia tidak
memanggilnya. Dan ketika Samuel kembali tertidur, terdengarlah kembali suara yang memanggil
namanya. Samuel pun segera bangun dan Kembali menghampiri Imam Eli. Imam Eli pun kembali
menjelaskan bahwa bukan dirinya yang memanggil dan meminta Samuel untuk kembali tidur. Begitu
pula untuk ketiga kalinya, suara itu tetap memanggil Samuel. Samuel belum mengenal Tuhan sehingga ia
kembali lagi menghampiri Imam Eli. Dan mengertilah Imam Eli bahwa Tuhanlah yang memanggilnya.
Lalu ia berkata kepada Samuel jika suara itu kembali memanggil, jawablah dengan berkata berbicaralah
Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar.
Samuel pun melakukan apa yang diperintahkan Imam Eli ketika suara itu kembali memanggil. Lalu
Tuhan menyampaikan pesan kepada Samuel, yang kemudian ia teruskan kepada Imam Eli. Dari peristiwa
yang dialami Samuel kita dapat belajar pentingnya untuk mau mendengar. Samuel mau mendengar dan
mematuhi apa yang Imam Eli perintahkan kepadanya. Lebih dari itu, Samuel juga mau mendengar suara
Tuhan. Seperti yang juga disampaikan dalam Amsal 12:15b, di sana dikatakan bahwa orang bijak adalah
seorang yang mau mendengarkan nasihat. Bagian Amsal Salomo ini mengontraskan dengan cukup keras
saat membandingkan antara orang bijak yang mau mendengarkan nasihat dengan orang bodoh yang
hanya mengikuti anggapannya sendiri (Ams. 12:15a). Bahkan dalam ayat-ayat sebelumnya, penulis
Amsal menggunakan kata dungu untuk menggambarkan orang-orang yang mengabaikan teguran dan
didikan. Dapat disimpulkan bahwa hal mendengar nasihat dan teguran adalah hal sangat penting. Bukan
hanya menjauhkan dari kebodohan dan kedunguan, namun akan membawa seseorang menjadi bijaksana.
Bijaksana berarti bukan hanya tentang memiliki pengetahuan melainkan tahu menggunakan
pengetahuannya untuk hal-hal yang baik, berguna, dan sesuai kehendak Tuhan.
Peserta didik dipandu untuk bersyukur atas telinga pemberian Tuhan dengan cara menggunakan telinga
dengan baik, misalnya dengan mendengarkan nasihat ayah dan ibu, mendengar pelajaran dari guru,
mendengar firman Tuhan di gereja, dan lain-lain. Guru mengajak peserta didik untuk mewarnai gambar-
gambar yang menunjukkan perbuatan menggunakan telinga dengan baik.
KKTP Menggunakan Interval Nilai Diolah Dari Rubrik Pendidik dapat menggunakan
Bobot 1 2 3 4
Menunjukkan kemampuan bekerja sama
1 dengan baik