2. Faktor Intrinsik:
1) Ekspresi genetik internal yang mengatur jalur-jalur diferensiasi sel.
2) Perubahan internal dalam struktur kromatin yang memengaruhi aksesibilitas gen
dan ekspresi genetik.
3) Aktivitas protein regulator yang terlibat dalam jalur-jalur pengaturan diferensiasi sel
2. Sel Saraf (Neuron): Sel-sel ini merupakan unit dasar sistem saraf yang
mentransmisikan sinyal listrik dan kimia dalam tubuh. Neuron memiliki dendrit
yang menerima sinyal, sebuah badan sel yang mengintegrasikan sinyal tersebut, dan
akson yang mentransmisikan sinyal ke sel lain.
3. Sel Epitel: Merupakan sel yang melapisi permukaan luar dan dalam tubuh, seperti
kulit, saluran pencernaan, dan pembuluh darah. Sel-sel epitel melindungi jaringan di
bawahnya dan berfungsi dalam penyerapan zat, sekresi, dan perlindungan.
4. Sel Otot: Terdiri dari tiga jenis utama: otot lurik (skeletal), otot polos, dan otot
jantung. Otot lurik digunakan untuk gerakan tubuh, otot polos ditemukan dalam
organ-organ internal dan berfungsi untuk mengontrol gerakan involunter, sedangkan
otot jantung menghasilkan kontraksi yang menggerakkan darah melalui jantung.
5. Sel Sel Punca (Stem Cell): Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk memperbanyak
diri dan berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda. Mereka memainkan
peran penting dalam proses pemulihan dan regenerasi jaringan dalam tubuh.
B.Contoh Jaringan :
1. Jaringan Epitelial: Jaringan ini melapisi permukaan tubuh dan lapisan-lapisan
internal, seperti kulit, saluran pencernaan, dan pembuluh darah. Fungsi utamanya
adalah melindungi jaringan di bawahnya, menyerap zat, sekresi, dan penyaringan.
2. Jaringan Otot: Terdiri dari tiga jenis utama: otot lurik (skeletal), otot polos, dan
otot jantung. Otot lurik digunakan untuk gerakan tubuh, otot polos ditemukan dalam
organ-organ internal dan berfungsi untuk mengontrol gerakan involunter, sedangkan
otot jantung menghasilkan kontraksi yang menggerakkan darah melalui jantung.
4. Jaringan Saraf: Merupakan jaringan yang terdiri dari neuron dan sel-sel
pendukungnya. Fungsi utamanya adalah mentransmisikan sinyal listrik dan kimia
dalam tubuh untuk mengatur berbagai proses fisiologis dan menghubungkan bagian-
bagian tubuh dengan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
5. Jaringan Darah: Terdiri dari sel-sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang
mengapung dalam plasma. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen, nutrisi,
dan limbah, serta memainkan peran penting dalam respons imun dan penyembuhan
luka.
C. Contoh Organ
1. Jantung: Organ ini merupakan pusat sistem peredaran darah. Fungsi utamanya
adalah memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri dan
mengembalikan darah yang mengandung karbon dioksida ke paru-paru melalui
pembuluh darah vena.
2. Paru-paru: Organ ini berperan dalam pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
antara udara yang dihirup dan darah. Paru-paru memiliki struktur seperti alveoli
yang memungkinkan difusi gas-gas tersebut.
3. Hati: Organ terbesar di dalam tubuh manusia. Fungsi hati meliputi detoksifikasi
racun, metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta penyimpanan zat gizi dan
produksi empedu.
4. Otak: Pusat pengendali aktivitas tubuh dan pusat koordinasi informasi sensorik.
Otak mengatur gerakan, persepsi, emosi, dan fungsi kognitif lainnya.
5. Usus Besar dan Usus Kecil: Bagian dari sistem pencernaan yang bertanggung
jawab untuk pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Usus kecil menyerap
nutrisi dari makanan, sedangkan usus besar menyerap air dan menghasilkan tinja.
6. Kulit: Organ terluar tubuh yang melindungi organ-organ internal dari kerusakan
fisik, infeksi, dan dehidrasi. Kulit juga berperan dalam regulasi suhu tubuh dan
sensasi sensorik.
3. Sistem Respirasi:
- Terdiri dari paru-paru, saluran pernapasan (trakea, bronkus, dan bronkiolus), dan
diafragma.
- Berfungsi untuk pertukaran gas antara udara dan darah, dimana oksigen diambil
dari udara dan karbon dioksida dihilangkan dari darah.
4. Sistem Saraf:
- Terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, saraf, dan reseptor sensorik.
- Berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh melalui sinyal
listrik dan kimia, serta memberikan respons terhadap rangsangan eksternal dan
internal.
5. Sistem Endokrin:
- Terdiri dari kelenjar endokrin seperti kelenjar pituitari, tiroid, dan adrenal.
- Berfungsi untuk mengatur fungsi tubuh dan memelihara keseimbangan internal
melalui pelepasan hormon ke dalam aliran darah.
6. Sistem Ekskresi:
- Terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
- Berfungsi untuk menghilangkan limbah metabolik dari darah, mengatur
keseimbangan air dan elektrolit, serta mengatur tekanan darah.
https://ojs.rajawali.ac.id/index.php/JKR/article/download/69/27/
KESIMPULAN
Kelainan Kongenital
Hampir sebagian bayi dengan kejadian kelainan kongenital adalah sistem
gastrointestinal, sebagian besar ibu tanpa riwat penyakit melahirkan bayi dengan
kelainan Kongenital, sebagian besar ibu kategori IMT normal melahirkan bayi
dengan kelainan kongenital, sebagian besar ibu yang tidak memiliki infeksi selama
kehamilan melahirkan bayi dengan kelainan kongenital, sebagian besar ibu yang
tidak anemia melahirkan bayi dengan kejadian kelainan kongenital.
Sebagian besar bayi dengan kelainan kongenital mempunyai ibu dengan riwayat
perokok pasif. Hampir seluruhnya bayi dengan kelainan kongenital mempunyai ibu
dengan riwayat tidak mengkonsumsi alkohol. Hampir setengahnya bayi dengan
kelainan kongenital mempunyai ibu dengan riwayat mengkonsumsi setiap hari
Tablet FE. Sebagian besar bayi dengan kelainan kongenital mempunyai ibu dengan
riwayat tidak mengkonsumsi Asam folat.