662-Article Text-938-1-10-20220713
662-Article Text-938-1-10-20220713
Asliah Zainal
Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Kendari
Jl. Sultan Qaimuddin, No. 17 Baruga Kota Kendari
liazain03274@gmail.com
Muhammad Samsulhadi
Kementerian Agama Sulawesi Tenggara
Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 6 Wua-Wua Kota Kendari
samhadi-kere@yahoo.co.id
Info
Abstract
Artikel
20
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
21
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
22
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
23
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
24
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
serta sumber tertulis berupa dokumen Arqom dan diresmikan oleh Walikota
ICM, transkrip wawancara dan foto-foto Kendari pada tanggal 12 September
serta video yang diambil pada saat 2009 (12 Syawal 1420 H). ICM
pengumpulan data. Teknik berlokasi di Jl. Prof. Abdur Rauf
pengumpulan data dilakukan dengan Tarimana, Kelurahan Kambu,
cara wawancara mendalam terhadap Kecamatan Kambu, Kota Kendari
pimpinan ICM dan beberapa jama’ah Sulawesi Tenggara.
loyal. Wawancara juga dilakukan Keberadaan ICM cukup
terhadap para ustadz/ustadzah, siswa, menonjol ditunjukan dengan bangunan
dan orang tua serta jama’ah pengajian. infrastruktur berupa gedung sekolah
Teknik lain adalah observasi terhadap dengan fasilitas lengkap, mulai dari
kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan level TK hingga SMA, masjid yang
oleh ICM, mendengarkan siaran radio terus diperluas, sarana dan prasarana
ICM (http://www.radiomuadz.com/) pendidikan dan dakwah, rumah tinggal
dan juga mencermati website bagi keluarga pengurus yang memadai,
(https://icm.or.id/) media sosial ICM serta bangunan-bangunan bisnis yang
(https://www.facebook.com/groups/icm terletak dan makin banyak di sekitar
kendari), serta serta kondisi ICM di institusi ini.
lingkungan sekitarnya. Pengolahan data
dilakukan dengan cara koding dan
kategorisasi data sesuai pertanyaan
penelitian. Analisis data menggunakan
perspektif sosiologi agama dengan cara
menentukan relasi antardata dan
mengujinya dengan konsep dan teori
yang digunakan dalam penelitian. Sumber: https://icm.or.id/home/about/
HASIL DAN PEMBAHASAN Selain fasilitas sekolah, ICM
Daya Tarik Islamic Centre Mu’adz juga membangun gedung khusus bagi
bin Jabal program kaderisasi ulama yang disebut
Islamic Centre Mu’adz bin Jabal dengan Prokid (Program kaderisasi
(ICM) lahir dari pesantren induknya, Imam dan Dai) dan gedung asrama bagi
yaitu Yayasan Pendidikan Islam Baitul siswa program tersebut. Fasilitas lain
Arqam (Yapiba) di Polinggona, yang disediakan ICM berupa media
Kabupaten Kolaka. ICM didirikan oleh dakwah lewat radio dan website serta
Ustadz Zezen Zainal Mursalin pada facebook yang banyak menyediakan
tahun 2007, putra dari pendiri pondok fasilitas pengajian live streaming.
pesantren di Polinggona. Ustadz Zezen Penyelenggaraan pendidikan
pernah belajar ke Damam, Arab Saudi keagamaan ICM didasarkan pada
dan sepulang dari Indonesia, ia visinya yaitu menjadikan lembaga
merancang berbagai kegiatan berbasis Islam yang unggul dalam
pendidikan dan dakwah dan mulai bidang sosial/pendidikan, kemanusiaan
mendirikan Islamic Centre Mu’adz bin dan keagamaan, membangun sumber
Jabal kota Kendari pada tahun 2007. daya manusia (SDM) yang
Pendirian institusi ini dikuatkan oleh SK mengantarkan masyarakat ber-
Yayasan Pendidikan Islam Baitul pendidikan, berbudaya, berkepribadian
25
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
26
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
27
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
28
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
29
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
30
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
31
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
masyarakat. Sarana dan prasarana Arab Saudi. Jika ada narasumber dari
menjadi salah satu ukuran Arab, maka akan diumumkan secara
perkembangan sebuah lembaga yang luas oleh ICM agar masyarakat bisa
paling kasat mata dan mencerminkan secara massif ikut mendengarkan.
mutu (Albar 2022). Sarana yang Biasanya disambungkan melalui
memadai dalam bentuk gedung atau fasilitas skype atau zoom yang dipasang
fasilitas lainnya menjadi penanda di layar lebar di masjid ICM, sehingga
kesiapan lembaga ini dalam melayani ceramah dari Arab Saudi bisa didengar
pendidikan dan dakwah kepada oleh para jama’ah meskipun lewat
masyarakat. Hal ini juga bisa menjadi media online dengan disediakan
magnit bagi masyarakat untuk penerjemah yang berasal dari ustadz di
mengetahui keberadaan lembaga ini dan ICM. Kriteria menjadi narasumber di
akhirnya menjadi pilihan untuk ICM menurut penjelasan Ustadz Zezen
menyekolahkan anak maupun untuk adalah pemahamanya yang sama
menjadi rujukan bagi pengetahuan dan tentang ahli sunah waljama’ah. Selain
model pengamalan agama masyarakat. itu juga, narasumber berasal dari
Media dirasakan sangat ampuh Asosiasi Radio-Tivi Sunnah se-
sebagai arena sosialisasi dan Indonesia (Advisi), oleh sebab radio
pelanggengan otoritas beragama, Mu’adz telah tergabung dalam Asosiasi
termasuk di ICM sebagaimana temuan ini.
Saprillah (Saprillah et al. 2020). Media Materi dan konten kurikulum
popular seperti televisi, radio, website, ICM yang komplit, pola pendidikan dan
facebook, koran, majalah, ataupun buku dakwah yang mengintegrasikan antara
adalah media-media modern yang materi pendidikan serta dakwah dan
digunakan secara efektif. Indonesia pengkondisian sosial di ICM
termasuk negara yang memiliki menjadikan kurikulum ICM, baik
kebebasan cukup besar dalam kurikulum formal (formal curriculum)
mewacanakan Islam, tidak seperti maupun kurikulum tidak tertulis
negara dengan mayoritas Islam lainnya, (hidden curriculum) menjadi solid dan
seperti Turki atau Libanon. Media di saling menguatkan. Kurikulum dakwah
Indonesia menjadi arena yang massif yang ditunjang oleh media sosial lewat
dan efektif digunakan oleh para radio, facebook, dan website adalah cara
pemimpin Islam yang mampu ICM mengorganisasi lembaga ini
menerjemahkan Islam secara lebih dengan metode modern yang bisa
moderat dalam masyarakat kelas menyasar setiap lapisan masyarakat dan
menengah kota (Watson 2005). Dengan dari berbagai level pendidikan serta
menggunakan media yang modern, tingkat ekonomi. Tersedianya sarana
maka otoritas bisa terus dilanggengkan. pendidikan dan da’wah memadai
Gagasan ini juga ditemukan Haqqani menjadi menjadi satu kemajuan ICM
dalam sosok Zakir Naik di India sebagai secara fisik. Secara nonfisik, program-
penegas bagi kontestasi otoritas yang program pengajian dan pelayanan umat
nyatanya tidaklah statis dan konstan baik secara langsung maupun lewat
(Haqqani 2011). media seperti radio, facebook, dan
Da’i yang menyampaikan website menjadi poin penting lainnya
dakwah lewat radio berasal dari dalam dalam menarik minat masyarakat.
ICM bahkan juga dari luar, seperti dari Penggunaan media radio, facebook,
32
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
atau website sebagai bentuk komunikasi kalau saya setiap sholat jama’ah.
sosial secara tidak langsung merupakan Apalagi Ramadhan, i’tikaf, dan
cara pengelolaan dakwah di ICM secara lebaran saya sama keluarga
modern. Materi-materi dakwah tidak selalu kesana.
hanya diberikan secara langsung di
masyarakat yang memang terbatas Kehadiran ICM dengan tawaran
kapasitasnya tempat, waktu maupun program pendidikan agama
daya jangkaunya. Dengan menyebabkan masyarakat kota Kendari
menggunakan media sosial yang lebih dengan mudah menerima ICM sebagai
modern dan familiar dengan keseharian penawar bagi dahaga mereka di tengah
masyarakat, maka jangkauan atau keterasingan dan problem hidup yang
segmenatasi daya sasaran dakwah makin menghimpit.
makin luas dengan tidak harus dibatasi Secara nasional, reformasi yang
oleh ruang dan waktu. akhirnya mennggulingkan kekuasaan
Pilihan keberagamaan Presiden Suharto bukan saja
masyarakat pada ICM Kota Kendari membangkitkan demokrasi secara
dipicu oleh kondisi religiusitas masif, baik aspek sosial, ekonomi, dan
masyarakat kota yang sedang dalam politik, namun juga membangkitkan
proses pencarian lokus dan bentuk di demokrasi beragama, dimana paham
antara pilihan-pilihan keberagamaan atau gerakan keagamaan tumbuh secara
yang ditawarkan organisasi keagamaan massif. Reformasi Indonesia
lain. Jama’ah aktif ICM berasal dari menumbuhsuburkan kebebasan
kaum menengah kota yang tidak cukup (euphoria) yang terbaca dalam dua hal,
kuat memiliki basis keagamaan. Mereka yaitu pertama perubahan politik
rata-rata mengenal agama hanya dari Indonesia dari rezim otoritarianisme
sekolah umum atau ajaran dari orang menuju pemerintahan yang lebih
tua, selebihnya mereka belajar agama demokratis yang mengakibatkan
dari internet atau postingan di media lahirnya berbagai partai politik Islam
sosial. Perubahan perilaku beragama dan kelompok-kelompok Islam; Kedua
dikemukakan oleh salah seorang lahirnya kelompok-kelompok Islam
jama’ah Ibu AP dalam wawancara radikal (Nurdin 2005). Bangkitnya
sebagai berikut: paham dan gerakan Islam dalam
berbagai bentuk, terutama kelompok-
ICM itu sangat membantu kelompok fundamentalis dan radikal
masyarakat, dua-duanya anak menemukan momentumnya pada era
saya saya sekolahkan di ICM. reformasi tahun 1998 yang
Dulu saya tidak paham dibangkitkan pertama kali oleh
bagaimana sholat yang baik, tumbangnya kekuasaan Suharto sebagai
keluar masih tidak pakai jilbab. penguasa orde baru.
Sekarang saya jadi tahu hukum- Institusi keagamaan pada zaman
hukum Islam, pakai jilbab yang modern hadir merespon kegamangan
panjang dan sekarang saya jadi masyarakat dalam menghadapi
tahu berbahasa Arab biar sedikit persoalan hidup keseharian, termasuk
karena ada pelajaran Bahasa juga kegamangan melihat perlakuan
Arab untuk ibu-ibu yang negara dalam memecahkan dan
dibimbing oleh Um Umar. Jadi, menjawab kebutuhan masyarakat.
33
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
34
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
dakwah lainnya atau bukan pula pilihan dalam menciptakan wacana dan
yang sesungguhnya di antara pilihan pengaruh keagamaan di masyarakat
lembaga pendidikan dan agama yang (Zamhari 2010); (Zulkifli 2013).
setara. Sehingga, keberadaan agen elit Ustadz
Dalam beberapa hal, dukungan Zezen dianggap sebagai tokoh sentral
bahkan rujukan ICM kepada paham dalam konstruksi sosial religius, tanpa
yang diusung Arab Saudi menjadi perduli siapa dan apa yang ada dibalik
penguat dan ketegasan bagi sumber Ustadz Zezen itu sendiri. Siapapun yang
otentik pengetahuan dan pengamalan mendukung pembangunan dan
ajaran Islam itu sendiri. Kaum muslim managemen ICM, yang paling
awam banyak yang menganggap bahwa menentukan dan dilihat oleh jama’ah
Islam adalah Arab, sehingga Islamisasi adalah kharisma yang dimiliki Ustadz
seringkali dianggap identik dengan Zezen.
Arabisasi. Itulah sebabnya, paham, Jika pemerintahan Arab Saudi
idiologi, pengamalan dan praktek Islam bertugas meningkatkan pembangunan
yang berasal dari Arab dianggap sebagai infranstruktur dari segi struktural, sebab
paham, idiologi, pengamalan dan bantuannya yang sangat besar terhadap
praktek Islam yang otentik dan pembangunan ICM. Ustadz Zezen
sebenarnya (Rijal 2020; Lücking and dengan pengalaman belajar di Arab
Eliyanah 2017). Ajaran-ajaran yang Saudi dan idiologi yang dimilikinya
berasal dari Arab akan diterima sebagai (yang notabene dipengaruhi oleh teologi
sebuah kebenaran Islam tanpa perlu salafi) membangun pola-pola
dipertanyakan lagi. Fenomena ini bisa pendidikan dan dakwah secara kultur.
dilihat dari keberadaan habaib di Dengan demikian, ICM tergantung
Indonesia yang sangat dielu-elukan oleh kepada bantuan dan donasi yang
masyarakat awam. Fenomena habaib mengindikasikan kekurangannya secara
menjadi daya jual yang tinggi bagi struktur, namun secara kultur, Ustadz
keberagamaan masyarakat urban. Zezen mampu membangun masyarakat
Dengan demikian, ICM yang religius yang memiliki corak khas dan
seringkali diidentifikasi sebagai berlangsung secara solid. Maka,
perpanjangan tangan dari paham yang kekuatan ICM terletak pada otoritas
diusung Arab Saudi justru makin secara kultural yang dibangunya secara
menguatkan pilihan masyarakat untuk sifgnifikan.
menjadi jama’ah aktif di ICM.
Identifikasi rujukan ICM pada Arab PENUTUP
Saudi secara tidak sadar telah Lembaga Islamic Centre Mu’adz
menciptakan sakralisasi pada tokoh elit bin Jabal Kota Kendari memiliki
itu sendiri. Pada sisi yang lain, program kerja yang difokuskan pada
kapabilitas dan kompetensi keilmuan pendidikan, dakwah, kegiatan sosial,
dan cara komunikasi agen elit, Ustadz dan pelayanan umat lainnya. Meskipun
Zezen pada semua lapisan masyarakat bernama Islamic Centre, lembaga ini
telah membuat posisi Ustadz Zezen menggunakan kurikulum Pendidikan
sebagai agen sentral yang strategis dan Kebudayaan, bukan kurikulum
sebagai magnit yang direspon cukup Kementerian Agama, dengan
positif oleh masyarakat. Agen elit dalam menfokuskan pada program unggulan
institusi keagamaana menjadi broker berupa hafalan Al Qur’an pada semua
35
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
36
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
37
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) .... –Asliah Zainal & Muhammad Samsulhadi
38