Anda di halaman 1dari 10

PAPER HERMENEUTIKA PERJANJIAN BARU

EKSEGESIS MATIUS 7:7-11 TENTANG HAL PENGABULAN DOA

Dosen Pengampu: Ev. Liu Wisda

Disusun Oleh : Filia Putri Valentina

STT Aletheia Lawang

Tahun Akedemik 2024/2025


PENDAHULUAN

- Latar belakang Matius 7:7-11

Matius memiliki caranya sendiri untuk memulai sebuah kitab Injil: tidak ada

penulis Injil lain yang memulai dengan cara seperti ini. Matius membuka

injilnya dengan kata yang secara umum berarti “kitab”, meskipun BGAD

mencatat bahwa di dalam tulisan-tulisan yang terkemudian, kata ini khususnya

dipakai untuk merujuk kepada “kitab agung yang disakralkan”, yang sangat

sesuai dengan jenis kitab yang Matius tuliskan. Jadi, Matius disini berkata

bahwa kitab yang ia tuliskan merupakan kisah Yesus Kristus. Matius sendiri

tidak terlalu sering memakai nama lengkap Yesus Kristus; bahkan, inilah satu-

satunya tempat di mana nama lengkap ini muncul di Injil Matius (sebagian

manuskrip mencatat nama lengkap ini di ayat 18 dan di Matius 16:21, tetapi

tidak demikian halnya dengan manuskrip-manuskrip lain). 1 Dalam Matius 7:7-

11 menurut pandangan Ferguson bahwa tema pembelajaran dari khotbah Yesus

tampak ada perubahan dan para peneliti Alkitab menjelaskan adanya perbedaan

persepsi ketidaksinambungan hubungan ini dengan hubungan sebelumnya dari

topik penghakiman dengan topik mengenai permohonan atau berdoa. Namun

dalam pembahasan ini sering terlepas dari pembahasan sebelumnya, selain itu

juga di bagian ini tidak diberitahu tentang hal-hal yang perlu didoakan. Jadi

tidak ada halangan dan perbedaan dari tema sebelumnya, sehingga ada beberapa

jenis terjemahan yang sangat luas dari bagian ini, sehingga peneliti ingin

membuktikan bahwa pernyataan dari Ferguson ini tidak dapat diterima.2

1
Leon Morris, INJIL MATIUS (Surabaya: Momentum, 2016), 175.
2
Nofanolo Lase, Rachmani Asih Sumiwi Endang, and Setyabudi Tamtomo, “Makna Berdoa Menurut Injil Matius
7:7-11,” Angelion 3 (2022): 149, https://e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jan/article/view/408/204.
- Tujuan penulisan Matius 7

Tujuannya adalah untuk memberikan para pembaca laporan saksi mata tentang

kehidupan Yesus Kristus, untuk meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Anak

Allah dan Mesias yang telah lama ditunggu-tunggu yang dinubuatkan oleh para

nabi Perjanjian Lama. Dan untuk mewujudkan Kerajaan Allah adalah untuk

menunjukkan bahwa hal itu akan terungkap. Di dalam dan melalui Yesus

Kristus dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya. Matius 7:7-11 juga

mengajarkan tentang berdoa dan pengabulannya oleh Allah. Ayat-ayat ini

memperjelas bahwa Allah adalah Tuhan yang murah hati dan suka memberikan

berkat kepada umat-Nya yang memohon dengan iman yang kuat dan hidup

dalam ketaatan terhadap Allah. Ini juga menjelaskan makna berdoa juga

mendapatkan aplikasinya bagi kehidupan orang percaya.3

METODOLOGI

Pendekatan grammatika historika dalam menafsirkan Matius 7:7-11

melibatkan 2 aspek utama. Ini adalah analisis tata bahasa dari teks asli Yunani

dan pemahaman tentang konteks sejarah di mana teks itu ditulis. Ayat-ayat ini

adalah bagian dari pesan yang Yesus ajarkan kepada para pengikut-Nya.

Secara grammatika, memperhatikan struktur kalimat dan arti kata pada teks

bahasa Yunani akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Misalnya

3
Desi Mone Ratna, TENTANG HAL PENGABULAN DOA (JAKARTA, n.d.), V, http://repo.sttsetia.ac.id/171/1/Desi
Ratna Mone.pdf.
kata kerja Yunani “meminta” di ayat 7 adalah aiteite, yang tidak hanya berarti

“meminta” tetapi juga “mencari” dan “mengetuk”.

ISI

- Pandangan Reformasi terhadap Matius 7:7-11

Pandangan reformasi terhadap Matius 7:7-11 mencakup penggunaan kata kerja

“meminta’, “mencari”, dan “mengetuk” di ayat 7-8. Penggunaan kata kerja yang berbeda

di ayat 7 dan 8 mengandung arti yang berbeda, masing-masing menyiratkan situasi yang

berbeda4. Ketiga kata ini mempunyai arti yang berbeda dan tidak perlu dibedakan satu

sama lain. Pandangan reformasi juga menyatakan bahwa tuntutan ketiga kata ini harus

dikonsentrasikan pada hal-hal yang baik5.

Hal ini mengacu pada “Bapamu yang di surga” dan “baginya pintu akan dibukakan” di

ayat 11. Janji ini berlaku bagi semua orang percaya, termasuk anak Tuhan, dan tidak ada

perbedaan kategori anak Tuhan6. Pandangan reformasi juga berpendapat bahwa tidak

semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi, sebagaimana dinyatakan dalam konteks

Matius 77. Hal ini mengacu pada ayat 9-10, apa yang diberikan itu perlu dan apa yang

baik?. Tidak semua yang kita minta terjamin, dan Allah hanya memberikan kebaikan

kepada kita8. Pandangan reformed juga berpendapat bahwa orang percaya harus

mengabdikan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan dalam segala aspek kehidupan

4
Yakub Tri Handoko, “Bapa Yang Baik Dengan Pemberian-Nya Yang Baik,” REFORMED EXODUS COMMUNITY,
last modified 2017, https://rec.or.id/bapa-yang-baik-dengan-pemberian-nya-yang-baik-matius-77-11/.
5
Rizky Prakarsa Satria and Robi Panggara, “Kajian Biblika Teologi Meminta Menurut Injil Matius 7:7-11 Dan
Implikasinya Bagi Orang Percaya,” Repository STT JAFFRAY 1 No 4 (2019): 224,
https://skripsi.sttjaffray.ac.id/index.php/skripsi/article/view/55/39.
6
Tri Handoko, “Bapa Yang Baik Dengan Pemberian-Nya Yang Baik.”
7
Yakub Tri Handoko, “Apakah Semua Doa Kita Pasti Dikabulkan?,” REFORMED EXODUS COMMUNITY, last
modified 2017, https://www.rec.or.id/apakah-semua-doa-kita-pasti-dikabulkan-matius-77-8/.
8
Tri Handoko, “Apakah Semua Doa Kita Pasti Dikabulkan?”
jasmani dan rohaninya. Ini mengacu pada kata-kata “Minta, mintalah, ketuklah” dalam

ayat 7-8, dan mengacu pada kepercayaan yang dimiliki orang percaya kepada Tuhan.9

- Survei konteks historis secara umur per ayat

Penulis dalam Injil ini adalah Yesus sendiri dan yang menerima adalah murid-murid

Yesus. Di dalam perikob ini tidak ditemukan adanya konteks politik. Dalam berbagai

sumber yang saya cari dan juga buku yang saya gunakan sebagai referensi juga tidak

ditemukan adanya konteks politik. Konteks sejarah dalam Matius 7:7-11 tidak dituliskan

secara spesifik. Ayat-ayat ini merupakan bagian dari Injil Matius yang merupakan satu-

satunya dari tiga Injil Kristen yang didukung oleh Kristen. Injil Matius menceritakan

ajaran Yesus tentang doa, yang merupakan suatu aspek penting dalam kepercayaan

Kristen. Ayat-ayat ini menceritakan tentang perluasan doa, yang berarti harus bertekun,

mencari, dan mengetok dalam doa. Yesus juga berjanji bahwa Bapa di Sorga tidak akan

mengecewakan anak-anak-Nya, serta memberikan yang baik kepada kita.10

- Tentukan batas perikob

LAI : 7-11

NIV : 7-12

ESV : 7-11

Untuk batas perikob ini saya memilih dari ESV, karena permulaan dari ayat 7 itu sudah

benar dengan konteks pengabulan doa, dan di ayat yang ke 11 adalah klimaks dari

pengabulan doa kita.

- Analisis struktur kalimat dan relasi sintatikal

7. BGT Αἰτεῖτε καὶ δοθήσεται ὑμῖν, ζητεῖτε καὶ εὑρήσετε, κρούετε καὶ ἀνοιγήσεται

ὑμῖν·11

9
Mone Ratna, TENTANG HAL PENGABULAN DOA, 1.
10
Mieke Sendow N, “‘Hal Pengabulan Doa’ Kajian Hermeneutika Kritik Historis Matius 7:7-22 Dan Implikasi Bagi
Jemaat GMIM Kanaan Winenet Wilayah Bitung XII,” PENDIDIKAN CHRISTI 3 NO 2 (2022): 18,
https://ejournal.teologi-ukit.ac.id/index.php/educatio-christi/article/view/44/37.
11
“Bible Works 10,” n.d.
Matius 7:7-11

7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan

mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang

mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia

meminta roti,

7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-

anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka

yang meminta kepada-Nya.”

Ayat 7-8 tentang pengabulan doa

Ayat 9-11 tentang perilaku yang diterima oleh Allah

- Analisis tata bahasa

Dalam Matius 7:7-11 terdapat tata bahasa yang menunjukkan tentang perilaku yang

diterima oleh Allah. 7-11 menunjukkan bahwa kata-kata yang digunakan dalam ayat ini

adalah kata-kata yang berasal dari bahasa Arama, yang kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Yunani kemudian ke dalam bahasa Inggris 12. Dalam pendekatan ini, kata-

kata yang digunakan dalam ayat ini harus dijelaskan dalam konteksnya, yaitu dalam

bentuk yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris13. Pada ayat 9, kata “baru” berasal

dari kata “neos” yang berarti “baru” atau “baru-baru ini” dalam bahasa Arama 14. Kata

“anak” berasal dari kata “teknon’ yang berarti “anak” atau “keturunan” dalam bahasa

Arama. Kata “minta” berasal dari kata “deomai” yang berarti “minta”. Pada ayat yang ke

11, kata “jahat” berasal dari kata “poneros” yang berarti jahat” atau “buruk” dalam
12
Lase, Sumiwi Endang, and Tamtomo, “Makna Berdoa Menurut Injil Matius 7:7-11.”
13
Lase, Sumiwi Endang, and Tamtomo, “Makna Berdoa Menurut Injil Matius 7:7-11.”
14
Lase, Sumiwi Endang, and Tamtomo, “Makna Berdoa Menurut Injil Matius 7:7-11.”
bahasa Arama. Kata “kalian” berasal dari kata “manusia” yang berarti “kamu” atau

“kita”. Kata “tahu” berasal dari kata “ginosko” yang berarti tahu. Kata “juga” berasal

dari kata “kai” yang berarti “juga” atau ‘sebagai”. Kata “kepada mereka” berasal dari

kata “eis” yang berarti “kepada” atau “pada”. 15

- Eksegesis

Matius 7:7-11 menunjukkan bahwa Yesus mengajarkan tentang cara yang baik dalam berdoa.

Berdoa adalah tuntutan yang harus dilakukan dengan ketekunan dan dalam kehendak Tuhan,

dilakukan terus menerus serta dalam segala keadaan 16. Yesus mengajarkan bahwa setiap

orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang

yang mengetok, pintunya akan terbuka17. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita berdoa dengan

benar, maka Bapa yang di Sorga akan memberikan yang baik kepada kita 18. Eksegesis ini

mengungkapkan bahwa berdoa adalah nafas hidup orang Kristen, dan orang Kristen yang

tidak berdoa adalah orang Kristen yang mati secara rohani. Ada yang mengatakan “doa

adalah nafas hidup orang Kristen, dengan kata lain orang Kristen yang tidak berdoa adalah

orang Kristen yang mati secara rohani.” Eksegesis ini juga menunjukkan bahwa setiap orang

yang berdoa tentunya sangat berharap agar doanya dikabulkan oleh Tuhan. Eksegesis ini

mengungkapkan bahwa Bapa di Sorga tidak akan mengecewakan anak-anak-Nya, melainkan

mencintai kita lebih dari seorang ayah manusiawi. Kristus berjanji bahwa Bapa di Sorga tidak

akan mengcewakan anak-anak-Nya. Ia bahkan mencintai kita lebih dari seorang ayah.19

KESIMPULAN

15
Mone Ratna, TENTANG HAL PENGABULAN DOA.
16
Lase, Sumiwi Endang, and Tamtomo, “Makna Berdoa Menurut Injil Matius 7:7-11.”
17
“Alkitab Sabda,” https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=7&verse=11.
18
“Alkitab Sabda.”
19
“Alkitab Sabda.”
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Berdoa menurut

Matius 7:7-11 adalah permintaan yang harus dilakukan dengan ketekunan dalam kehendak

Tuhan, dilakukan terus menerus serta dalam segala keadaan. Kedua adalah aplikasinya orang

percaya harus membangun hubungan Persekutuan dengan Tuhan, percaya sungguh-sungguh

kepada Tuhan dan melakukannya dalam segala keadaan. Dalam teks Matius 7:7-11 mengenai

hal pengabulan doa ini menjelaskan tentang pengajaran Yesus untuk orang-orang yang

mengikuti-Nya dan mendengar apa yang disampaikan Yesus saat itu. Hal pengabulan doa

yang diajarkan Yesus dalam teks ini berisikan kalimat perintah yang harus dilakukan secara

terus menerus oleh umat manusia ketika ingin berdoa kepada Allah dengan sikap yang penuh

hormat dan dilakukan dengan benar, maka pertolongan Tuhan Allah melalui meminta,

mencari, dan mengetuk pastilah Allah akan menggenapi janji-Nya sesuai dengan apa yang

dijanjikan-Nya yaitu ketika meminta, maka akan diberikan, ketika mencari, maka akan

mendapat, dan ketika mengetuk, maka pintu akan dibukakan. Karena itu haruslah sebagai

umat manusia selalu meminta kepada-Nya maka akan diberikan apa yang diminta, ketika

mencari maka akan mendapatkan apa yang menjadi usaha karena usaha tidak mengkhianati

hasil, karena ketika kita mencari dengan usaha yang dilakukan secara terus menerus maka

akan mendapatkan apa yang dicari, dan disingkirkan, meka pintu akan dibukakan bagi

mereka yang mengetuk. Dari pengajaran yang sudah Yesus berikan, yang paling penting

adalah bagaimana cara Yesus menyampaikan bahwa agar kehidupan manusia selalu ada

dalam perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, maka diperintahkan agar manusia selalu

mencari Allah dengan berdoa dengan sebagai perintah Yesus untuk meminta, mencari, dan

mengetok maka apa yang diminta, dicari dan diketok, akan diberikan, akan mendapatkan,

bahkan akan dibukakan bagi mereka yang dengan setia dan taat kepada-Nya. Bahwa doa

yang berkenan bagi Allah adalah doa yang penuh dengan kerendahan hati dan mau

menempatkan Tuhan Allaj untuk hadir menyertai kehidupan bahkan bukan hanya berdoa
disaat adanya pergumulan hidup baru mau datang mencari-Nya. Akan tetapi selalu berdoa

disaat suka maupun duka, dan berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan

memberikan apa yang terbaik bagi umat-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

Lase, Nofanolo, Rachmani Asih Sumiwi Endang, and Setyabudi Tamtomo. “Makna Berdoa

Menurut Injil Matius 7:7-11.” Angelion 3 (2022): 149. https://e-

journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jan/article/view/408/204.

Mone Ratna, Desi. TENTANG HAL PENGABULAN DOA. JAKARTA, n.d.

http://repo.sttsetia.ac.id/171/1/Desi Ratna Mone.pdf.

Morris, Leon. INJIL MATIUS. Surabaya: Momentum, 2016.

Satria, Rizky Prakarsa, and Robi Panggara. “Kajian Biblika Teologi Meminta Menurut Injil

Matius 7:7-11 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya.” Repository STT JAFFRAY 1 No

4 (2019): 224. https://skripsi.sttjaffray.ac.id/index.php/skripsi/article/view/55/39.

Sendow N, Mieke. “‘Hal Pengabulan Doa’ Kajian Hermeneutika Kritik Historis Matius 7:7-

22 Dan Implikasi Bagi Jemaat GMIM Kanaan Winenet Wilayah Bitung XII.”

PENDIDIKAN CHRISTI 3 NO 2 (2022).

https://ejournal.teologi-ukit.ac.id/index.php/educatio-christi/article/view/44/37.

Tri Handoko, Yakub. “Apakah Semua Doa Kita Pasti Dikabulkan?” REFORMED EXODUS

COMMUNITY. Last modified 2017. https://www.rec.or.id/apakah-semua-doa-kita-pasti-

dikabulkan-matius-77-8/.

———. “Bapa Yang Baik Dengan Pemberian-Nya Yang Baik.” REFORMED EXODUS

COMMUNITY. Last modified 2017. https://rec.or.id/bapa-yang-baik-dengan-pemberian-


nya-yang-baik-matius-77-11/.

“Alkitab Sabda.” https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=7&verse=11.

“Bible Works 10,” n.d.

Anda mungkin juga menyukai