Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan 2

Modul 1B

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

DEPARTEMEN soSial ekonomi pertanian


FAKULTAS PERTANIAN
UNPAD
Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional:
Pendapatan nasional yang seimbang adalah suatu tingkat pendapatan
nasional yang setiap kali ada gangguan akan bergerak menuju ke tingkat
keseimbangan/EKUILIBRIUM yang baru.
Hal ini disebabkan berimbangnya kekuatan konsumen yang membelanjakan
pendapatannya/DEMAND dengan kekuatan produsen yang menghasilkan
barang dan jasa/SUPPLY.
Perkembangan Perekonomian

Proses untuk memahami perhitungan Pendapatan Nasional adalah :


1) Produksi
2)Konsumsi
3)Pertukaran
 Dahulu produksi dan konsumsi dilaksanakan oleh satu tangan (pelaku ekonomi) →
Ekonomi subsisten (subsistance economy) .
 Perkembangan selanjutnya produksi dan konsumsi terpisah, bahkan produksi
seringkali hanya merupakan bagian yang kecil dari keseluruhan barang.
Misal : petani karet (karet) → pabrik karet mentah (sleb)→ pabrik ban (ban)→
perusahaan kendaraan (kendaraan) → konsumen
 Produksi terpisah jauh dari kosumsi, oleh karena itu muncul pertukaran
(perdagangan).
Produksi

 Produksi adalah suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai guna atau
manfaat/utility pada suatu barang.
 Dapat dibedakan :
1) Form utility : menambah manfaat dari suatu barang dengan merubah bentuknya.
2) Time utiliy : menambah manfaat dari suatu barang dengan memanfaatkan waktu yg
tepat .
3) Place utility : menambah manfaat suatu barang dengan memindahkan tempat ke
yang membutuhkan.
4) Possesion utility ; menambah manfaat dari suatu barang dengan pemindahan
pengusahaan/kepemilikan barang tsb
Diagram Sirkulasi Pendapatan

Nilai Produksi (= PDB)


Pengeluaran (= PDB)
Pasar Barang
dan Jasa
Barang Barang
dan jasa dan jasa
dijual dibeli

Perusahaan Rumah Tangga

Input untuk TK, lahan,


produksi dan modall
Pasar
Faktor Produksi
Upah, sewa, and keuntungan (= Pendapatan (= PDB)
PDB)

Aliran uang Aliran barang


Dan jasa
 Diagram Sirkulasi Aliran Pendapatan
Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN (2021)

Jumlah penduduk Indonesia yang sangat


besar, membuat PDB per kapita nasional
tertinggal dibandingkan dengan negara
kawasan ASEAN lainnya

Jumlah penduduk:
• Indonesia: 272 Juta jiwa
• Singapura : 5,454 Juta jiwa
• Malyasia : 33, 57 Juta jiwa

Sumber: International Monetary Fung (IMF)


Pertumbuhan Ekonomi ASEAN (2022)

Sumber: International Monetary Fung (IMF), World Bank dan Asian Development Bank
Pertumbuhan Ekonomi ASEAN (2023)

Proyeksi Nilai PDB Per Kapita


Negara ASEAN (2023)*

Sumber: International Monetary Fung (IMF)


Proyeksi IMF Oktober 2023
Kondisi Perekonomian Indonesia

 Tahun 2020 perekonomian Indonesia mengalami Deflasi →


pandemi Covid-19→disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen
(IHK) menurun & pengangguran meningkat.
 Saat pandemi menyebabkan Indonesia mengalami supply
shock dan demand shock pada waktu yang bersamaan.
 Supply shock disebabkan adanya pemberlakuan
kebijakan PSBB berdampak meningkatkan pengangguran →
pengurangan kebutuhan ternaga kerja → menggeser kurva
AS1 bergeser ke kiri menjadi kurva AS2.
 Demand shock disebabkan tidak ada kejelasan akan tindakan
Pemerintah dalam memberikan kebijakan ekonomi yang dapat
meringankan masyarakat sehingga masyarakat yang
terdampak mengalami penurunan pendapatan.
 Penurunan pendapatan → kemampuan daya beli msayarakat
berkurang → Investor ragu untuk melakukan investasi sampai
keadaan kembali seperti normal Kembali → Kondisi demand
shock seperti ini membuat kurva AD1 ke arah kiri menjadi AD2.
Kondisi Perekonomian Indonesia

• Kondisi ouput yang awalnya Y1 menjadi Y2 dan berakhir


pada Y3 dengan ouput semakin ke kiri yaitu semakin
berkurang mengartikan bahwa pendapatan negara pada
tahun 2020 mengalami kontraksi pada permintaan dan
menjatuhkan surplus ekonomi.
• Dapat disimpulkan bahwa keadaan pandemi Covid-19
seperti ini mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia
menjadi sangat buruk.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2001-2020

• Pertumbuhan ekonomi merupakan perbandingan antara PDB harga konstan pada suatu tahun dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
• Dinyatakan dalam persen.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2001-2020

5,56
5,17 5,31
5,03 5,07 5,02

5,01 4,88 5,05


3,7

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif


Indonesia (2013-2023)

-2,07

Sumber: Badan Pusat Statistik


Kondisi Perekonomian Indonesia Tahun 2023

 Badan Pusat Statistik (BPS) → pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31% sepanjang tahun
2022,
 Secara kumulatif, kinerja ekonomi tahun 2022 menguat dibandingkan dengan 2021 → Pertumbuhan
ekonomi tahunan kembali mencapai level 5% seperti sebelum pandemi,
 Seluruh leading sector : industri perdagangan, pertambangan, pertanian, konstruksi menunjukkan trend
positif.
 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% secara
kumulatif (cumulative-to-cumulative/ctc) sepanjang 2023.
 Persentase pertumbuhan itu lebih rendah 0,26 poin persen dibandingkan capaian 2022 yang sebesar
5,31% (ctc)
Perhitungan Pendapatan Nasional

 Terdapat 3 pendekatan untuk menghitung Pendapatan Nasional,


yaitu :
1) Metode Produksi (Production Approach)
2) Metode Pendapatan (Income Approach)
3) Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
I. Metode Produksi (Production Approach)

 Metode Produksi : adalah pendapatan


nasional dihitung dengan menjumlahkan
seluruh produksi barang dan jasa dalam
suatu negara selama periode tertentu
(biasanya 1 tahun).
 Perhitungan mulai tahun 2010 menggunakan
17 sektor/lapangan usaha
I. Metode Produksi (Production Approach)

 Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh barang dan jasa yang diproduksi
ke 17 sektor(lapangan usaha) tersebut,
 Secara matematis :

PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME) = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + ……………. + (P17 x Q17)
I. Metode Produksi (Production Approach)

Badan Pusat Statistik akan menghilangkan penghitungan Produk Domestik PDB tahun dasar 2010 mengklasifikasi PDB menurut lapangan usahanya
Bruto berdasarkan tahun dasar 2000 setelah Februari 2015. Setelah Februari menjadi 17 SEKTOR, yaitu:
2015, BPS akan menghitung PDB berdasar tahun dasar 2010. 1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan
2. Pertambangan dan pengolahan
“Sesudah Februari 2015, tahun dasar 2000 akan dihilangkan. Perbandingan 3. Industri pengolahan
klasifikasi PDB menurut lapangan usaha pada tahun dasar 2000 4. Pengadaan listrik dan gas
menggunakan 9 INDIKATOR, tahun dasar 2010 ada 17 indikator,” kata Deputi 5. Pengadaan air
Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto, dalam paparannya, 6. Konstruksi
Kamis (27/11/2014). 7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
8. Transportasi dan pergudangan
9. Penyediaan akomodai dan makan minum
Untuk diketahui, dengan tahun dasar 2000, klasifikasi PDB ada 9 lapangan 10. Informasi dan komunikasi
usaha, sebagai berikut: 11. Jasa keuangan
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan 12. Real estate
13. Jasa perusahaan
2. Pertambangan dan penggalian 14. Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
15. Jasa pendidikan
3. Industri pengolahan 16. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
17. Jasa lainnya
4. Listrik, gas, dan air bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, hotel, dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan, real estate dan jasa keuangan
9. Jasa-jasa
I. Metode Produksi (Production Approach)

 Perhitungan ganda (double accounting), dapat dihindari kesalahan tsb. maka ada 2 cara yakni ;
1) Menghitung nilai barang akhir, atau
2) Menghitung nilai tambah ( value added)
Misalnya : pada sub sektor tan perdagangan

PRODUSEN HASIL NILAI NILAI TAMBAH


(milyar) (milyar)
I Kapas 100 100
II Benang 300 200
III Kain 550 250
IV Pakaian jadi 750 200
PN dari ss 1700 750
Tan perdag
I. Metode Produksi (Production Approach)

PERBEDAAN GROSS DAN NET

 GROSS NATIONAL PRODUCTS /GNP atau  NET NATIONAL PRODUCTS /NNP adalah
sering juga disebut dengan Produk Nasional menghitung produksi nasional kotor, sudah
Bruto (PNB) adalah menghitung produksi dikurangi dengan penyusutan (depresiasi).
nasional kotor, belum dikurangi penyusutan  NNP merupakan konsep pendapatan nasional
(depresiasi) dilihat dari laba yang diperoleh (netto atau nilai
 Semua barang/jasa yang diproduksi oleh bersih dari suatu produksi). Berbeda dengan
warga negara asli, baik di dalam negeri GNP yang tujuannya adalah untuk mencari nilai
maupun di luar negeri, termasuk ke dalam brutonya.
GNP.

GNP = Produk Warga Negara Di Dalam Negeri +


NNP = GNP - Penyusutan
Produk Warga Negara Di Luar Negeri
I. Metode Produksi (Production Approach)

PERBEDAAN DOMESTIK DAN NASIONAL

 GROSS DOMESTIK PRODUCTS /GDP  GROSS NATIONAL PRODUCTS/GNP


adalah menghitung produksi kotor dalam suatu adalah menghitung produksi kotor dari seluruh
wilayah negara, jadi termasuk produksi dari warga negara suatu negara tertentu, baik yang
orang asing atau perusahaan asing yang ada di ada didalam negeri, maupun yang bekerja di
wilayah itu → batasannya WILAYAH luar negeri → batasannya
KEWARGANEGARAAN.
 Selisih antara GDP dan GNP atau selisih antara
pembayaran keluar negeri dikurangi
GDP – NET FACTOR PAYMENT = GNP pembayaran dari luar negeri disebut :
Pendapatan netto terhadap luar negeri dari
faktor produksi = NET FACTOR INCOME TO
ABROAD = NET FACTOR PAYMENT
I. Metode Produksi (Production Approach)

1. Pembayaran pindahan (transfer payment) yaitu sejumlah uang yg dipindahkan


dari kantong satu ke kantong yg lain tanpa berproduksi, mis : hadiah, warisan,
sumbangan bencana alam, pensiun, dan lain-lain.
2. Kenaikan atau penurunan nilai barang barang modal karena inflasi dan depresi, →
ini disebut capital gains atau capital losses.
3. Kegiatan berproduksi yangg ilegal, misal : penyelundupan barang, produksi ganja,
narkotika dll.
4. Kegiatan berproduksi yang karena alasan praktis tidak dihitung, misal : ibu
rumah tangga memasak nasi, mencuci baju, menyeterika dan lain-lain.
II. Metode Pendapatan (Income Approach)

 4 unsur Pendapatan Nasional, yaitu :


1) Upah dan Gaji ( Yw) / wages and salaries : yaitu merupakan pendapatan yang
diperoleh rumah tangga keluarga sebagai imbalan terhadap penggunaan jasa tenaga
kerja yang digunakan dalam pembentukan produk nasional.
2) Sewa (Yr) / rental income ; yaitu meliputi semua macam sewa atas pemakaian
aktiva tetap oleh fihak lain atau pemiliknya sendiri.
3) Bunga (Yi)/ interest : Meliputi semua pembayaran bunga modal pinjaman yang
dibayar oleh sektor swasta, baik rumah tangga maupun perusahaan. Sedangkan bunga
yang dibayar oleh pemerintah atas hutang pemerintah kpd masyarakat tidak termasuk,
ttp masuk Tr
4) Laba (Yp) / profit : adalah selisih jumlah penerimaan penjualan perusahaan dengan
jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan per tahun
II. Metode Pendapatan (Income Approach)

• Persamaan Pendapatan Nasional atas dasar Biaya Faktor Produksi


Y atas dasar Faktor Produksi = Yw + Yr + Yi + Yp
Contoh : Perhitungan Pendapatan Nasional Amerika Serikat, 1997 ( milyar dolar US)

PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI NILAI PERSEN

1.Gaji dan upah pekerja 4703 70,7

2.Pendapatan usaha perorangan 545 8,2

3.Pendapatan dr sewa 148 2,2

4.Keuntungan perusahaan perseroan 804 12,1

5.Bunga bersih netto 450 6,8

PENDAPATAN NASIONAL 6650 100


III. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

 Pengeluaran dari keempat sektor tsb adalah :


1) PENGELUARAN KONSUMSI (C) ; meliputi semua pengeluaran rumah tangga untuk membeli
barang dan jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2) PENGELUARAN INVESTASI (I) : meliputi semua pengeluaran domestik yang dilakukan oleh
sektor swasta (perusahaan) untuk mendirikan bangunan , mesin mesin beserta
perlengkapannya, perubahan berbagai jumlah persediaan/bahan baku perusahaan.
 Investasi : barang yang siap dipakai untuk produksi selanjutnya ( Investment= I ) misal ;
a. barang barang modal
b. persediaan bahan baku/mentah.
c. persediaan barang setengah jadi.
d. persediaan barang jadi.
III. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

3) PENGELUARAN PEMERINTAH (G) : yaitu pengeluaran yg dilakukan pemerintah yg secara


langsung memperoleh balas jasa atas pengeluaran tsb. Misal : gaji pegawai negeri,
pembelian ATK utk.kantor, pembelian bahan bakar utk. Mobil dinas dsb.nya. Pengeluaran
pemerintah yg tidak memperoleh balas jasa langsung disebut : transfer pemerintah, misal;
pensiun, beasiswa, sumbangan bencana alam dsb.nya.
4) EKSPOR NETTO ( X-M) : yaitu merupakan hasil pengurangan nilai total impor (M) terhadap
nilai total ekspor (X).
Jika M>X → perdagangan dlm keadaan pasif
Jika X>M → perdagangan dlm keadaan aktif
Jadi diperoleh Persamaan Produk Nasional sbb :
Y=C+I+G+(X–M)
Masalah Dalam Menghitung Pendapatan Nasional

 Masalah dalam menghitung pendapatan nasional:


1. Masalah mengumpulkan data dan informasi
2. Memilih kegiatan yg nilai produksinya dihitung.
3. Masalah penghitungan dua kali.
4. Menentukan harga barang.
5. Investasi bruto dan investasi netto.
6. Masalah kenaikan harga dan kualitas
Kegunaan Data Pendapatan Nasional

1) Menilai prestasi kegiatan ekonomi.


2) Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yg dicapai.
3) Memberi informasi struktur kegiatan ekonomi.
4) Memberi gambaran taraf kemakmuran suatu negara.
5) Data untuk membuat ramalan dan perencanaan.
Resitasi Kelas

Kerjakan Soal Kuantitatif Bab2 dari Buku Ekonomi Makro

 Kelompok 1 dan 2 → Soal Essay no: 1,2,3

 Kelompok 3 dan 4 → Soal Essay no: 4, 5, 6

 Kelompok 5 dan 6 → Soal Kuantitatif no: 2

 Kelompok 7 dan 8 → soal Kuantitatif no: 3


DON’T FORGET..
YOUR ASSIGMENT !!!

Anda mungkin juga menyukai