Anda di halaman 1dari 39

KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional

:
PUSKOPDIT JAKARTA 012/SOM/PUS-JKT/2023

PELAYANAN PINJAMAN ANGGOTA Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Tujuan kebijakan ini adalah untuk memandu manajemen, pengurus dalam
mencapai tujuan strategis organisasi dan membantu memenuhi kebutuhan
pinjaman anggota.

II. DEFINISI
Kredit adalah salah satu produk pelayanan yang ada di Puskopdit Jakarta
kepada anggotanya berupa kepercayaan dalam bentuk dana/uang yang diikat
dalam suatu kesepakatan/perjanjian kredit dengan tujuan peningkatan
kesejahteraan anggota.

III. PRINSIP PELAYANAN KREDIT


Prinsip pelayanan kredit berpedoman pada praktek peminjaman yang
bertanggung jawab, yaitu :
A. Berpihak kepada Anggota
Puskopdit Jakarta harus yakin bahwa pinjaman yang diberikan akan
mengatasi kesulitan ekonomi peminjam. Puskopdit Jakarta bertanggung
jawab untuk membimbing anggota dengan menjadi mitra keuangan
mereka. Puskopdit Jakarta juga wajib membantu anggota menemukan
solusi jika anggota tidak mampu membayar pinjaman sesuai perjanjian
yang disepakati.
B. Pemberian Kredit yang adil
Puskopdit Jakarta wajib memberikan informasi yang akurat, lengkap,
transparan, dan seimbang tentang total biaya pinjaman, termasuk jasa
pelayanan yang berlaku, jawaban tertulis tentang penolakan permohonan

1
pinjaman, pelunasan lebih awal dari perjanjian, memberikan pinjaman
hanya kepada anggota yang terbukti mampu dan mau mengembalikan .
C. Penyampaian jasa pinjaman dan jasa pelayanan
Puskopdit Jakarta wajib menyampaikan informasi yang akurat dan
terpercaya kepada anggota, menyediakan informasi yang anggota perlukan
dan menjaga rahasia semua informasi terkait dengan keputusan keuangan
yang telah dibuat.
D. Promosi yang jujur dan tanpa tipu daya
Puskopdit Jakarta wajib memasarkan produk dan layanan secara
bertanggungjawab, sesuai ketentuan hukum yang berlaku, serta
memberikan informasi yang dapat membantu anggota membuat keputusan
tentang produk dan layanan.
E. Praktek penagihan yang bermartabat
Penagihan yang konsisten dan secara terus menerus harus dilakukan baik
langsung atau tidak langsung melalui tim penagihan dengan cara-cara yang
tidak melecehkan secara fisik ataupun verbal, menyalahgunakan
wewenang, atau menindas seseorang.
F. Pendidikan untuk membangun kebiasaan berhemat dan menggunakan
dana pinjaman secara bijaksana.
Puskopdit Jakarta wajib menyediakan informasi dan memberikan
pendidikan kepada anggota agar dapat menggunakan pinjaman secara
bijaksana, pengambilan keputusan keuangan yang tepat sehingga terhindar
dari gangguan stabilitas keuangannya.

IV. PERSYARATAN PINJAMAN


A. Persyaratan pinjaman tidak memberikan hak otomatis kepada anggota
untuk mendapatkan pinjaman. Untuk memperoleh fasilitas pinjaman,
anggota harus memenuhi persyaratan dan prosedur sesuai dengan tata
cara yang ada dalam kebijakan pemberian kredit kepada anggota.
B. Puskopdit Jakarta senantiasa melakukan pendampingan kepada anggota
peminjam agar anggota dapat memanfaatkan pinjamannya dengan tepat.

2
C. Setiap pinjaman yang diberikan harus sesuai dengan persyaratan
perundang-undangan perkoperasian, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, aturan serta kebijakan Puskopdit Jakarta .
D. Puskopdit Jakarta tidak membeda-bedakan anggota dalam pelayanan
pinjaman.
Perbedaan besar kecilnya pinjaman bukan karena diskriminatif namun
tergantung pada hasil analisis kredit Tukkeppar dan 5C.
V. PENILAIAN / ANALISA KREDIT
A. Pengertian Penilaian Kredit
Penilaian kredit atau analisis kredit adalah suatu proses mengurai
data/informasi calon pinjaman untuk menemukan masalah/menentukan
resiko yang akan mempengaruhi setiap pengambilan keputusan dalam
pemberian pinjaman.
B. Prinsip-Prinsip Penilaian Kredit
Prinsip penilaian melalui analisis 5C (Capacity to pay, Character,
Collaterall, Condition, Capital) digunakan untuk menilai permohonan
pinjaman. Masing-masing mempunyai bobot yang berbeda dalam
penentuan besarnya pinjaman yang disetujui.
C. Komponen Penilaian Kredit
Penilaian kredit meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Permohonan pinjaman oleh anggota dilakukan dengan cara mengisi
formulir permohonan pinjaman yang telah ditetapkan oleh Puskopdit
Jakarta dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukungannya untuk
selanjutnya dinilai oleh bagian kredit.
2. Wawancara
Setelah formulir permohonan pinjaman beserta dokumen
pendukunganya diterima, maka anggota calon peminjam wajib untuk
diwawancarai sebagai bagian penilaian/analisa pinjaman. Pola
menabung yang rutin dan pertumbuhan simpanan menjadi salah satu
bahan pertimbangan dalam pemberian pinjaman.
3. Investigasi kredit/Penyelidikan Pinjaman

3
Untuk memastikan kebenaran data dan informasi yang diperoleh melalui
wawancara/konsultasi dan pengisian surat permohonan pinjaman, serta
menggali informasi lain melalui pihak ketiga, maka harus dilakukan
investigasi kredit atau penelitian lapangan termasuk mewawancarai
para penjamin jika diperlukan.

4. Jangka waktu pengembalian pinjaman


Jangka waktu pengembalian pinjaman dapat bervariasi sesuai dengan
jenis pinjaman dan kemampuan calon peminjam. Jangka waktu
pengembalian pinjaman terdiri dari:
a. Kredit jangka Pendek (short term loan)
Adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya maksimal 1
tahun yang nilainya sebesar simpanan.
b. Kredit jangka menengah (medium term loan)
Adalah kredit yang jangka waktu pengembalaiannya antara 1
sampai dengan 3 tahun. Kredit jangka menengah dapat berupa
pinjaman tanpa barang jaminan (unsecured loan) seperti pinjaman
dibawah atau sebesar simpanan dan pinjaman diatas simpanan
yang memenuhi kriteria analisis 5C.
Jika hasil analisis tidak sepenuhnya memenuhi kriteria 5C, bagian
kredit dapat meminta jaminan barang berharga (secured loan) dan
melakukan pengikatan dengan akta notaris. Pinjaman yang
dilindungi dengan jaminan barang bergerak sebaiknya
dikelompokan pada pinjaman jangka menengah atau tidak melebihi
usia pakai dari barang tersebut.
c. Kredit jangka panjang (long term loan)
Merupakan kredit dengan masa pengembalian di atas tiga tahun
sampai dengan maksimal 15 tahun. Jenis kredit ini biasanya untuk
investasi jangka panjang. Misalnya perumahan dan sebagainya.
Kredit jenis ini harus dilindungi dengan barang jaminan (secured
loan) yang diikat dengan akta notaris (fiducia).

4
5. Kredit yang ditolak/ditangguhkan
a. Kredit tidak akan diberikan kepada anggota yang pernah menunggak
kecuali yang bersangkutan telah mampu menunjukan perbaikan
catatan pengembalian pinjamannya dan mampu menghadirkan
seseorang penjamin yang dapat dipercaya dan jaminan yang sesuai.
b. Permohonan pinjaman dapat ditangguhkan untuk dilakukan analisis
kredit dan wawancara ulang jika bagian kredit belum memperoleh
data dan informasi yang diperlukan.
c. Pinjaman yang ditolak/ditangguhkan oleh bagian kredit harus
disampaikan dalam rapat pengurus berikutnya.
d. Bila persetujuan pinjaman melebihi kewenangannya maka bagian
kredit harus mengusulkan penolakan/penangguhan kepada
pengurus.

VI. PENDELEGASIAN WEWENANG PEMBUAT KEPUTUSAN/PERSETUJUAN


A. Keputusan pinjaman bagi anggota berdasarkan analisa yang dilakukan oleh
tim kredit, manajer dan pengurus.
B. Pendelegasian
No Besar Pinjaman Kewenangan
1 Pinjaman < Simpanan
< Rp. 50.000.000 Staff Kredit
Rp. 50.000.000 – Rp. 100.000.000 Staff Kredit, Manajer
> Rp. 100.000.000 Staff Kredit, Manajer,
Pengurus
2 Pinjaman > Simpanan
< Rp. 10.000.000 Staff Kredit
Rp. 10.000.000 – Rp. 100.000.000 Staff Kredit, Manajer
> Rp. 100.000.000 Staff Kredit, Manajer,
Pengurus

VII. PENGAMBILAN KEPUTUSAN PINJAMAN BAGI PENGURUS /


PENGAWAS.

5
A. Permohonan pinjaman bagi pengurus/pengawas diputuskan oleh 2/3
dari pengurus, dimana pengurus/pengawas yang mengajukan
permohonan tidak boleh hadir dalam rapat tersebut.

VIII. PINJAMAN DENGAN BARANG JAMINAN (SECURED LOAN)


A. Pinjaman dengan barang jaminan
1. Puskopdit Jakarta berhak meminta barang jaminan sebagai
perlindungan terhadap pinjaman yang diberikan kepada anggota
2. Pinjaman yang diberikan tidak hanya didasarkan pada besarnya nilai
barang jaminan.
3. Penyerahan barang jaminan dilengkapi dengan berita acara
penyerahan barang jaminan
B. Barang/benda yang dapat dijadikan jaminan
1. Properti, rumah atau tanah dengan dilengkapi surat tanah/sertifikat,
bukti pembayaran pajak terakhir
2. Benda bergerak; kendaraan dengan usia tidak lebih dari 3 tahun dan
dilengkapi dengan dokumen kepemilikan yang sah
3. Jika barang jaminan yang dijaminkan milik pihak ketiga maka harus
dilengkapi oleh surat kuasa jaminan untuk pinjaman
C. Syarat-syarat barang jaminan
1. Jaminan harus dilengkapi bukti kepemilikan
2. Jaminan pinjaman harus memiliki nilai ekonomis dan yuridis.
3. Memiliki nilai lebih besar dari batas kredit
4. Memiliki nilai stabil atau memiliki prospek nilai yang baik
5. Tidak dalam persengketaan

IX. KESEDIAAN MEMBAYAR


A. Surat pernyataan kesediaan membayar dituangkan dalam bentuk surat
perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
B. Pihak Puskopdit Jakarta diwakili oleh pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan batas kewenangannnya, sedangkan pihak anggota peminjam
diperkuat diwakili oleh Ketua atau Bendahara yang masih menjabat.

6
C. Pernyataan bersedia membayar (Surat Perjanjian Pinjaman) meliputi
jumlah pinjaman yang disetujui, tujuan pinjaman, cara pengembalian,
waktu pengembalian dan barang jaminan.

X. PENCAIRAN KREDIT
A. Penyelesaian Dokumen
Petugas/pejabat kredit harus memastikan bahwa kelengkapan
administrasi pinjaman termaksuk barang jaminan sudah terpenuhi
sebelum pencairan pinjaman dilakukan.
B. Pencairan Pinjaman
Pencairan Kredit dilakukan oleh bagian kredit melalui Kasir/Teller
berdasarkan catatan rincian yang dibuat oleh bagian kredit dengan
persetujuan manajer.
C. Tanda Tangan
Kwitansi/slip pencairan pinjaman harus ditandatangani oleh kedua belah
pihak kreditur dan debitur, sesuai dengan batas kewenangannnya yang
telah ditetapkan. Tanda tangan surat perjanjian pinjaman dilakukan oleh
Ketua II .
D. Biaya
Semua biaya yang terkait dengan pemprosesan pinjaman seperti biaya
notaris, mengurus kelengkapan barang jaminan, ditanggung oleh
peminjam.
E. Aliran Dana
Bagian Keuangan harus mengontrol aliran dana setiap hari dengan
berpedoman pada cash flow yang telah disusun pada awal tahun.
Apabila permintaan pinjaman melebihi dana yang tersedia, maka bagian
keuangan harus berkoordinasi dengan manajer untuk mengatasi
kekurangan dana yang memenuhi pelayanan pinjaman. Untuk itu bagian
kredit harus membuat jadwal pencairan pinjaman sesuai dengan tanggal
pengajuan permohonan pinjaman yang diterima. Akan tetapi anggota
yang benar-benar dalam keadaan terdesak/darurat harus menjadi
prioritas.

7
XI. PERSENTASE PINJAMAN JANGKA PANJANG
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka semakin tinggi faktor
kemungkinan resiko gagal bayar. Oleh sebab itu maka pengembalian
pinjaman yang melebihi 60 bulan dibatasi maksimal 10% dari total pinjaman
beredar.

XII. PELAPORAN
Manajer wajib melaporkan secara bulanan hal-hal yang berkaitan dengan
pinjaman sebagai berikut:
A. Dana yang tersedia dalam bulan itu
B. Jumlah pinjaman yang dicairkan dalam bulan yang bersangkutan
C. Jumlah pinjaman yang sudah disetujui, tetapi belum dicairkan
D. Laporan pencairan pinjaman bulanan
E. Daftar permohonan pinjaman yang sedang dalam proses
F. Daftar permohonan yang ditolak dalam bulan yang bersangkutan
G. Daftar persetujuan pinjaman yang tidak sesuai standar yang sudah
ditetapkan.

XIII. ADMINISTRASI PINJAMAN, PERAN MONITORING DAN TANGGUNG-


JAWAB
A. Peran Pengurus:
1. Memastikan bahwa adanya komunikasi yang jelas tentang sasaran-
sasaran yang ditetapkan bagi fungsi pinjaman dan hasil-hasil yang
dilaporkan, baik yang berdampak positif maupun negative untuk
para anggota
2. Memprediksi resiko yang mungkin terjadi dari setiap jenis pinjaman
3. Mengkaji, menyetujui dan merevisi kebijakan pinjaman yang sesuai
untuk memastikan pemberian pinjaman yang aman dan
pengadministrasian yang baik dari portofolio pinjaman.
B. Peran Bagian Kredit
1. Mengidentifikasi berbagai resiko berkaitan dengan portofolio
pinjaman (pinjaman beredar) dan selanjutnya temuan tersebut

8
dilaporkan kepada manajer yang kemudian disampaikan kepada
pengurus.
2. Meminimalisir resiko dengan memastikan seluruh proses pinjaman,
formulir pinjaman diisi dengan lengkap, wawancara, investigasi,
dan analisis dijalankan dengan baik.
C. Peran Manajer
1. Merancang prosedur operasional internal atau manual kerja yang
tepat yang mengacu pada kebijakan pinjaman.
2. Memastikan laporan lengkap yang akan disampaikan kepada
pengurus.
3. Mengajukan, meninjau, mengawasi proses pinjaman internal
(pinjaman pengurus/pengawas/karyawan).

XIV. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Prosedur Pelayanan Kredit ini berlaku sejak
ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional


:

9
PUSKOPDIT JAKARTA 013/SOM/PUS-JKT/2023

PELAYANAN PINJAMAN ANGGOTA Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Kebijakan ini bertujuan memandu menajemen untuk memproses secara
efesien dalam mengevaluasi pinjaman dengan menggunakan metode
peminjaman berbasis kapasitas anggota sebagai salah satu kunci sukses
dalam mengelola pinjaman.

II. DEFINISI
Proses pemberian pinjaman adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh
Puskopdit Jakarta dan anggotanya mulai dari pengajuan hingga pinjaman
dicairkan.

III. TAHAP-TAHAP PENGAJUAN PERMOHONAN


A. Pemohon pinjaman mengisi formulir surat permohonan pinjaman dengan
lengkap, mencantumkan alamat terkini, lalu menyerahkannya kepada
bagian kredit lengkap dengan dokumen pendukung seperti: fotokopy KTP
manajer, bendahara, ketua dan laporan keuangan 3 bulan terakhir.
B. Bagian kredit meneliti kelengkapan data, tanda tangan pemohon, dan
dokumen pendukung serta memvalidasi catatan keanggotaan untuk
menentukan jumlah dan jangka waktu pengambilan yang diberikan.
C. Pemohon berkonsultasi dengan bagian kredit untuk mendiskusikan tujuan
pinjaman, jangka waktu pengambilan pinjaman dan dan menggali aspek-
aspek 5C lainnya.
D. Bagian kredit menyiapkan jadwal pembayaran angsuran dan jasa pinjaman
berdasarkan hasil wawancara dan arus kas peminjam serta kemampuan
membayar angsuran dan disepakati oleh peminjam.

10
E. Bagian kredit melakukan analisis awal data dan informasi tentang kondisi
pemohon pinjaman yang berhasil dihimpun. Hasil analisis kredit harus
ditandatangani oleh karyawan bagian kredit. Analisis meliputi informasi
sebagai berikut:
1. Kemauan, pengetahuan, rasa hormat dan kepatuhan terhadap
kebijakan kredit yang telah ditetapkan.
2. Batas kredit
3. Jenis barang jaminan
4. Analisis 5 C (character, capacity, capital, condition dan collateral)
5. Evaluasi/penilaian petugas kredit terhadap permohonan pinjaman calon
peminjam.
F. Semua permohonan peminjaman termasuk pinjaman pengurus, pengawas,
dan karyawan serta permohonan pihak-pihak terkait harus melalui proses
pemberian pinjaman yang semestinya dan harus mencakupi semua
dokumen sebagai berikut:
1. Formulir permohonan peminjam
2. Tabel angsuran
3. Sumber-sumber penghasilan dan pengeluaran
4. Laporan laba-rugi dan sumber-sumber investasi
5. Laporan asset dan kewajiban
6. Formulir penilaian diri
G. Semua dokumen diatas harus disimpan didalam file pinjaman. Selanjutnya
karyawan bagian kredit menjelaskan kepada calon peminjam dan penjamin
akibat yang akan terjadi jika yang bersangkutan membuat pernyataan-
pernyataaan palsu didalam permohonan pinjaman maupun didalam
dokumen-dokumen lainnya.

IV. INVESTIGASI KREDIT


A. Setelah tahap surat pengajuan permohonan pinjaman, pemohon dan
penjamin menyatakan kesediaanya untuk memasuki tahap investigasi
kredit. Petugas investigasi melakukan penyelidikan lapangan terhadap
calon peminjam dan penjamin untuk memvalidasi (mengabsahkan)
informasi yang diberikan dengan menggunakan format yang disediakan

11
untuk menentukan antara lain: manfaat pinjaman, kemampuan
mengembalikan, kapasitas, kondisi, pemohon atau bisnisnya, dan sumber-
sumber dana pengeluarannya.
B. Investigasi kredit juga harus meliputi area berikut:
1. Sejarah pinjaman dengan Puskopdit Jakarta.
2. Sejarah pinjaman dengan pihak lain misalnya di bank, pegadaian dan
lain sebagainya.
3. Penyelidikan atas bukti kemampuan keuangan untuk mengangsur
4. Penilaian atas barang jaminan yang ditawarkan dengan menggunakan
format yang disediakan.
C. Investigasi kredit harus sudah dilakukan dalam waktu tidak lebih dari tiga
hari setelah tanggal pengajuan permohonan pinjaman dan dilakukan oleh
karyawan lapangan yang terlatih dan berpengalaman. Informasi yang
dihimpun disatukan kedalam data calon peminjam.

V. EVALUASI PINJAMAN
A. Surat permohonan pinjaman yang sudah dilengkapi dengan hasil
investigasi kredit diajukan kepada karyawan bagian kredit yang kemudian
melakukan wawancara penilaian kredit dengan para penjamin dengan form
penilaian kredit.
B. Rekomendasi permohonan pinjaman ditandatangani oleh karyawan kredit
dan disampaikan kepada tim kredit. Alasan-alasan disetujui atau ditolak
permohonan seorang pemohon pinjaman harus dinyatakan secara tertulis.
C. Semua pemohon yang sudah melalui tahap investigasi dan prosedur
penilaian disampaikan kepada pimpinan perkreditan/manajer untuk diteliti
ulang, jika diperlukan. Jika tidak terjadi perubahan pimpinan
perkreditan/manajer menyatakan selanjutnya disampaikan kepada
kasir/bagian keuangan untuk dilanjuti.
D. Permohonan pinjaman yang sudah dilewati proses screening (penilaian)
pada tingkat manajer dikembalikan kepada bagian kredit dengan
rekomendasi dan tanggapan yang tepat. Alasan-alasan penolakan perlu
dinyatakan. Informasi yang menyebabkan ditolaknya suatu permohonan

12
pinjaman dikomunikasikan dan didiskusikan dengan para penjamin oleh
bagian kredit.
E. Permohonan pinjaman yang sudah melewati penelitian cermat oleh
manajer namun bukan wewenangnya untuk membuat keputusan dikirim
lagi ke bagian kredit untuk diproses lebih lanjut pada tingkat atasnya.
F. Permohonan pinjaman yang disetujui diteruskan oleh bagian kredit ke
bagian kasir/keuangan untuk segera dicairkan. Permohonan pinjaman yang
tidak lulus proses screening ulang dikembalikan kepada bagian kredit
beserta formulir evaluasi pinjaman. Pada formulir itu, sekali lagi harus
dijelaskan alasan penolakan dan ditandatangani oleh bagian kredit.
G. Permohonan pinjaman yang sudah melewati pemeriksaan (screening)
bagian kredit tetapi bukan menjadi kewenangan bagian kredit,
keputusannya harus diserahkan kepada tingkat diatasnya.
H. Notulen rapat kredit harus memberi informasi tentang persetujuan pinjaman
(nama anggota, jumlah pinjaman yang disetujui, dll) dan pertimbangan
pengurus atas permohonan pinjaman tersebut.
I. Untuk permohonan pinjaman pengurus/pengawas/karyawan harus melalui
proses yang sama tapi keputusan ada pada rapat pengurus.

VI. PENILAIAN BARANG JAMINAN


A. Semua barang jaminan yang diajukan dan diterima harus diteliti dan dinilai
B. Penilaian harus dilakukan oleh tim penilai dari Puskopdit Jakarta yang
sudah telatih dan sudah berpengalaman dalam bidang ini atau oleh pihak
lain yang berkompeten.
C. Penilaian umumnya menggunakan pihak lain, khususnya apabila barang
jaminan dalam bentuk properti (rumah dan atau tanah) dan bernilai besar.
Untuk pinjaman dan barang jaminan dengan nilai yang tidak terlalu tinggi,
penilaian cukup dilakukan oleh pihak Puskopdit Jakarta .
D. Nilai pinjaman untuk barang jaminan berupa properti tidak melampui 70%
dari nilai taksiran, 50% dari nilai taksiran untuk jaminan bergerak yang
usianya tidak lebih dari 3 tahun.

VII. PENCAIRAN KREDIT

13
A. Manajer/pimpinan perkreditan adalah pihak yang memiliki wewenang
untuk menyetujui suatu permohonan pinjaman. Tanpa adanya persetujuan
mereka, suatu permohonan tidak dapat dicairkan. Daftar rinci dari semua
pinjaman yang sudah disetujui harus disampaikan kepada manajer.
B. Bagian akuntasi/keuangan mempersiapkan dokumen pencairan kredit
untuk ditandatangani oleh manajer. Setelah penandatangan kuitansi/slip
pencairan pinjaman, dokumen pinjaman tersebut dikembalikan kepada
bagian kredit untuk diarsipkan; sementara kuitansi/slipnya bukti pencairan
diserahkan kepada kasir. Surat perjanjian dan dokumen resmi lainnnya
didaftarkan atau dibukukan.
C. Setelah peminjam menandatangani slip pencairan dan jadwal
pembayaran angsuran dan bunga pinjaman, maka kasir/teller mencairkan
pinjaman tersebut. Prioritas utama diberikan kepada pinjaman darurat.
Peminjam diberikan salinan jadwal pembayaran angsuran, jasa pinjaman
beserta surat perjanjian pinjaman dan dokumen penting lainnya.
D. Salah satu slip pencairan pinjaman dikirimkan kepada tim kredit dan juga
dokumen penting lainnya. Salah satu salinan lainnya diberikan kepada
bagian keuangan untuk dibukukan.
E. Masing-masing dokumen pinjaman diarsipkan dalam salah satu map
kecuali untuk surat kepemilikan asli barang jaminan berupa sertifikat atau
bukti kepemilikan harta milik pribadi dan sejenisnya harus disimpan di
brankas khusus.
F. Uraian barang jaminan, nomor pendaftaran dan dokumen lainnya harus
disatukan dalam satu map (file) termasuk didalamnya bukti pencairan
pinjaman.

VIII. PEMANTAUAN PINJAMAN


A. Setelah pinjaman dicairkan, karyawan lapangan memantau penggunaan
kredit. Karyawan lapangan mengunjungi peminjam untuk melakuakan
penilaian bisnis peminjam menyangkut penggunaan pinjaman.
B. Karyawan/tim kredit memantau rekaman pembayaran angsuran dan
bunga pinjaman setiap bulan dengan menyiapkan daftar target bulanan
pembayaran angsuran dan bunga pinjaman. Dokumen yang berisi kode

14
wilayah dan tanggal jatuh tempo harus digunakan sebagai dasar bagi
petugas lapangan dalam memprioritaskan kegiatan penagihan. Kwitansi
biaya penagihan harus dibuat untuk uang yang diterima (untuk setiap
penagihan)
C. Sistem penagihan yang dibuat oleh petugas lapangan dicatat didalam
jadwal penagihan, yang disampaikan secara mingguan dan dibicarakan
pada waktu brefing akhir minggu.
D. Pada setiap hari jumat, daftar tunggakan pinjaman dapat diketahui dari
daftar target penagihan. Daftar tunggakan kemudian disampaikan
kebagian keaungan guna menghitung denda dan biaya tambahan yang
harus dibayar oleh penunggak. Laporan tunggakan ini harus dimasukan
kedalam daftar tagihan minggu berikutnya.
E. Setiap bulan, bagian kredit merampungkan jadual pencairan pinjaman,
yang kemudian dikonsilidasikan didalam laporan kwartalan dan laporan
tahunan untuk disampaikan kepada manajer melalui pimpinan perkreditan
untuk tujuan pemantauan dan sebagai bukti pendukung dalama laporan
keungan.
F. Disamping itu, setiap bulan tim kredit harus memberikan laporan tentang
pinjaman yang menungggak kepada manajer. Suatu evaluasi yang
didasarkan pada kriteria dari setiap pinjaman yang menunggak harus
dibuat oleh bagian kredit. Rekomendasi penyisihan untuk menutupi
piutang macet harus dibuat oleh bagian keuangan.

15
Anggota Petugas Kredit Bag Kredit Pengurus
Form Permohonan Form Permohonan Form Permohonan Hasil Analisa Pinjaman
Data Simpanan
Pinjaman & Dokumen Pinjaman & Dokumen Pinjaman & Dokumen & Pinjaman Anggota & Rekomendasi
pendukung pendukung pendukung

Pemeriksaan Persetujuan Pencairan


kelengkapan formulir Pinjaman
Wawancara & Survey
dan dokumen
pendukung
Surat Keputusan
Pinjaman Disetujui
Analisa Kelayakan Disetujui
Form Permohonan Pinjaman
Pinjaman & Data (5 C) Ya
Tidak
Lengkap
pendukung
Tidak Ya
Hasil Analisa Pinjaman
& Rekomendasi
Form dan Dokumen
dilengkapi,

Surat Keputusan Surat Keputusan


Pinjaman Ditolak Pinjaman Ditolak

Pembuatan Perjanjian
Penandatanganan Pinjaman
Perjanjian Pinjaman

Surat Perjanjian Kredit

16
17
IX. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Prosedur Proses Kredit ini berlaku sejak
ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

18
KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional
:
PUSKOPDIT JAKARTA 014/SOM/PUS-JKT/2023

KARAKTERISTIK PINJAMAN ANGGOTA Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Tujuan umum dari kebijakan ini adalah untuk memandu pihak manajemen
dalam proses mengevaluasi pinjaman.

II. JANGKA WAKTU DAN CARA PENGEMBALIAN PINJAMAN


A. Jangka waktu pengembalian pinjaman didasarkan pada faktor-faktor seperti
usia pakai property (harta) yang dijadikan sebagai jaminan, siklus produksi
produk/usaha pertanian, jadwal gaji peminjam.
B. Puskopdit Jakarta wajib menyediakan tabel angsuran, bunga pinjaman dan
sisa pinjaman setiap bulan sesuai tanggal jatuh tempo sampai bulan
terakhir pinjaman dijadwalkan lunas.
C. Cara pengembalian pinjaman setiap bulan dan jangka waktu pengembalian
sesuai dengan surat perjanjian pinjaman
D. Jasa pinjaman dihitung berdasarkan jumlah hari minimal sepuluh hari
setelah transaksi terakhir

III. CARA PEMBAYARAN YANG DAPAT DITERIMA


A. Pengembalian dan pembayaran jasa pinjaman secara tunai dengan mata
uang rupiah.
B. Pengembalian dan pembayaran jasa pinjaman dapat melalui transfer dari
bank dan melakukan konfirmasi pembayaran kepada pihak Puskopdit
Jakarta dengan menginformasikan NBA, jumlah dan peruntukan.

19
IV. SEORANG PEMINJAM HARUS MENYETOR SEJUMLAH UANG SEBAGAI
BERIKUT:
A. Biaya pada saat pencairan:
1. Jasa pelayanan: adalah potongan biaya yang dikenakan untuk setiap
pinjaman baru yang disetujui untuk membiayai pemprosesan pinjaman
yang persentasinya ditetapkan oleh pengurus. Jasa pelayanan tidak
digunakan untuk menutup biaya yang berkaitan dengan dokumentasi
pinjaman dan biaya notaris. Pinjaman yang direstrukturisasi atau
pinjaman yang diperbesar juga dikenakan jasa pelayanan yang
persentasinya sama dengan pinjaman lainnya.
2. Asuransi barang jaminan jika diasuransikan
B. Pajak barang jaminan dll, jika ada
C. Angsuran pinjaman sesuai surat perjanjian pinjaman.
D. Jasa pinjaman sesuai jenis pinjaman
Jasa pinjaman dihitung berdasarkan jumlah hari, minimal 10 hari.
Besarnya jasa pinjaman :
(Saldo Pinjaman x % jasa pinjaman)
Jasa Pinjaman= x Jumla h Hari
360 hari
E. Denda jika terjadi keterlambatan
1. Denda 10 % dari jasa pinjaman bulan berjalan dikenakan apabila
peminjam membayar lebih dari 40 hari dari tanggal transaksi terakhir.
2. Denda 1 % dari sisa saldo pinjaman dikenakan apabila melewati batas
waktu pelunasan sesuai surat perjanjian pinjaman

V. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

B. Standard Operasional Manual Karakteristik Pinjuaman ini berlaku sejak


ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

20
Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional


:

21
PUSKOPDIT JAKARTA 015/SOM/PUS-JKT/2023

INVESTIGASI PINJAMAN ANGGOTA Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Tujuan kebijakan ini adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi
pinjaman.

II. PENYELIDIKAN PINJAMAN


Semua permohonan pinjaman harus melewati suatu penyelidikan terlebih
dahulu untuk menentukan apakah informasi yang disampaikan oleh pemohon
pinjaman dapat dipercaya. Laporan lengkap penyelidikan lapangan harus
disimpan dalam suatu map (file) tersendiri. Tim kredit memperoleh informasi
yang dibutuhkan melalui surat permohonan pinjaman yang berisi:
A. Nama pemohon pinjaman dan para penjaminnya
B. Jumlah pinjaman yang diajukan dan beberapa saldo pinjaman yang ada
(jika ada)

Informasi lainnya:
A. Tempat dia bekerja/jenis usahanya
B. Berapa pendapatan kotor yang bersangkutan setiap bulan
C. Tujuan/uraian penggunaan pinjaman
D. Total pengeluaran yang bersangkutan setiap bulan
E. Pendapatan bersih yang bersangkutan setiap bulan

Dari informasi yang dikumpulkan selama proses pengajuan permohonan


pinjaman ini, bagian kredit menyampaikan kepada petugas di lapangan agar
mereka dapat membuktikan keabsahan data yang diberikan.

III. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DILAKUKAN PENYIDIKAN

22
Kriteria pemberian pinjaman adalah 5C yaitu Capacity to pay (kemampuan
pengembalian), Character (watak), Condition (kondisi), Collatreral (jaminan),
dan Capital (modal) yang diukur menggunakan formulir penilaian kredit
A. Capacity to pay (kemampaun untuk mengembalikan) merujuk pada
kemampuan yang bersangkutan mengembalikan pinjaman, angsuran dan
bunga pinjaman sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Informasi didapatkan dengan menghitung pendapatan bersih setelah
dikurangi pinjaman. Aturan dasarnya adalah: jangka waktu pengembalian
pinjaman harus sesuai dengan arus kas yang bersangkutan baik secara
bulanan, mingguan maupun tahunan. Apabila pembayaran angsuran
dibayar secara kuartalan, semesteran atau tahunan namun bunga-bunga
tetap dibayar setiap bulan. Dalam menentukan kemampuan seseorang
pemohon pinjaman untuk mengembalikan pinjamannya, inilah
pertimbangan yang harus diambil:
1. Besarnya angsuran dan jasa pinjaman yang harus dibayar setiap bulan
2. Besarnya pinjaman yang layak diajukan (setelah mempertimbangkan
besarnya hutang yang masih ada di kopdit atau ditempat lain)
3. Nilai asset berwujud dan nilai taksirannya termasuk simpanan saham
dan setara saham/non saham.
4. Jumlah modal saham dan simpanan lainnya
B. Character (watak) – merujuk pada integritas seseorang, kredibilitas,
dipercaya, bentuknya berupa kejujuran, tepat janji dan mempunya reputasi
yang baik ditengah masyarakat. Semuanya ini harus diperiksa. Watak
menunjukan kestabilan pemohon pinjaman tentang investasinya. Ini di
tunjukan dengan:
1. Catatan pembayaran pinjaman di kopdit tertib
2. Catatan pembayaran ditempat lain juga lancar
3. Reputasi dimasyarakat atau di organisasi baik
4. Kebiasaan menabung teratur.
C. Capital (modal)- merujuk pada jumlah pinjaman atau kontribusi yang
dibuat oleh pemohon pinjaman di Puskopdit Jakarta dan di lembaga
keuangan lainnya.

23
D. Collateral (jaminan)-merujuk pada aset-aset investasi yang dimiliki atas
nama pemohon pinjaman yang ditawarkan sebagai jaminan pinjaman. Bisa
juga property pribadi atau property nyata yang dimiliki oleh pihak ke-3
sebagai jaminan pinjaman. Semua pinjaman harus ada jaminan minimum
berupa tabungannya di Puskopdit Jakarta .
Jaminan pinjaman yang dapat diterima :
1. Simpanan di Pusat Koperasi Kredit Jakarta
2. Properti - semua jaminan yang berbentuk rumah/tanah harus diteliti dan
dinilai secara sungguh-sungguh. Jumlah maksimum pinjaman yang
dapat diberikan tidak melampaui 70 % dari nilai taksiran konservatif.
a. hak milik atas tanah (sertifikat hak asli atau salinan, keterangan
pajak jika bukan tanah hak milik )
b. sertifikat tanah tidak sedang digadaikan/dijamin pada lembaga lain.
c. kuitansi pembayaran pajak atas tanah tersebut.
d. laporan penilaian
e. peta lokasi.
f. rencana bangunan.
g. asuransi
h. dokumen jaminan real estate.

Dokumen-dokumen yang diperlukan:

a. Surat perjanjian
b. Surat kesanggupan membayar pinjaman.
c. Surat permohanan pinjaman yang dilengkapi dengan tanda tangan
penjamin.

Tanda tangan dilakukan di depan tim kredit atau notaris kecuali apabila
pinjaman dijamin penuh dengan simpanan (Sikhujang dan Sibuhar) dan
modal saham, sepanjang simpanan tersebut tidak terkait dengan pihak lain.

Jaminan tidak menjadi pertimbangan utama dalam pemberian pinjaman.


Jaminan tidak mengurangi resiko terjadinya kemacetan pinjaman

24
peminjam. Jaminan hanya untuk menambah nilai pada permohonan
pinjaman apabila keputusan pinjaman telah dibuat berdasarkan pada
kemampuan mengembalikan pinjaman.

E. Condition (kondisi) - merujuk pada faktor-faktor eksternal yang


mempengaruhi keadaan social-ekonomi permohonan pinjaman. Faktor-
faktor tersebut adalah:
a. Legalitas kegiatan usaha yang diusulkan untuk didanai dari
pinjaman.
b. Dampak lingkungan dari kegitan usaha tersebut.
c. Kesesuaian usaha terkait dengan iklim setempat .

IV. PENUTUP
C. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
D. Standard Operasional Prosedur Investigasi Kredit ini berlaku sejak
ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

25
KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional
:
PUSKOPDIT JAKARTA 016/SOM/PUS-JKT/2023

DOKUMENTASI PINJAMAN ANGGOTA Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Tujuan kebijakan ini adalah untuk membantu manajemen dalam
mendokumentasi atas pinjaman yang sudah dicairkan bagi setiap peminjam
Puskopdit Jakarta

II. KETENTUAN UMUM


A. Semua dokumen pinjaman harus dijaga, terutama selama masa
mengangsur pinjaman atau sepanjang diperlukan misalnya untuk keperluan
daperma.
B. Map (file) kredit adalah dokumen rahasia milik setiap pinjaman, oleh sebab
itu harus tetap dijaga kerahasiaanya, penggunaan dan pengawasannya.
C. Salah satu tugas utama Puskopdit Jakarta adalah mendata pinjaman untuk
semua peminjam menggunakan sistem manajemen informasi yang baik
dan efsien

III. DOKUMEN SEBELUM PROSES PERSETUJUAN PINJAMAN


A. Surat permohonan pinjaman yang sudah diisi dengan lengkap, benar dan
sudah ditandatangani oleh pengurus
B. Rincian program/kegiatan penggunaan dana pinjaman
C. Laporan keuangan 3 bulan terakhir.
D. Sejarah pembayaran pinjaman sebelumnya atau reputasi yang
bersangkutan
E. Laporan investigasi kredit
F. Bukti pendapatan
G. Dokumen barang-barang jaminan

26
H. Penilaian barang jaminan
I. Laporan bagian kredit atau catatan-catatan hasil wawancara kredit
J. Laporan evaluasi tim kredit dan manajer
K. Rekomendasi dari tim kredit dan manajer
L. Keputusan tim kredit atau pertimbangan pengurus
M. Semua dokumen kredit lainnya yang diperlukan
N. Sertifikasi pembayaran pajak yang tidak tertunggak

IV. DOKUMEN SETELAH KREDIT DISETUJUI


A. Jadual pembayaran angsuran dan pembayaran bunga pinjaman
B. Kontrak pinjaman
C. Dokumen barang-barang jaminan yang sah
D. Surat perjanjian pinjaman
E. Perjanjian didepan notaris jika ada
F. Akta notaris untuk jaminan dalam bentuk tanah, gedung, sertifikasi dan
barang-barang bergerak
G. Semua dokumen lain yang diperlukan.

V. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Manajemen Investigasi Kredit ini berlaku sejak
ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

27
KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional
:
PUSKOPDIT JAKARTA 017/SOM/PUS-JKT/2023
PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH Nomor Revisi :
ANGGOTA Tgl. Pembuatan :

Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :


Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
A. Menyediakan panduan yang standar bagi semua karyawan & komponen
lain yang terlibat dalam penagihan agar teknik-teknik yang digunakan
dalam penagihan tidak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
B. Membantu manajemen dalam penagihan dan penyelamatan pinjaman
untuk memastikan tidak hanya keamanan pinjaman tetapi juga melindungi
semua anggota.

II. TANGGUNG JAWAB PENAGIHAN


A. Sentralisasi penagihan harus dibuat melalu bagian kredit
1. Bagian kredit mendistribusikan tugas secara merata untuk menurunkan
kredit lalai.
2. Manajer harus mampu menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan dan
komponen lain yang terlibat dalam penagihan.
3. Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan yang sudah ditetapkan
B. Tanggungjawab individu setiap manajemen dan karyawan penagihan
adalah sebagai berikut:
1. Kepala bagian perkreditan dan penagihan bertanggungjawab agar
bagian penagihan bekerja sesuai aturan, praktek dan prosedur yang
sudah dituangkan di dalam kebijakan.
2. Petugas lapangan bertanggungjawab mengawasi kegiatan harian
bagian penagihan. Memastikan bahwa semua karyawannya tunduk
pada aturan, prosedur dan kode etik yang sudah ditetapkan dan setiap
laporan dari bagian penagihan sudah dibuat sesuai dengan yang
diperlukan.

28
3. Karyawan bagian penagihan harus bertanggungjawab melaksanakan
prosedur penagihan yang sudah tertuang dalam kebijakan dan
melaporkan kepada kepala bagian perkreditan, penagihan dan manajer
tentang kegiatan penagihan yang sudah dilakukan, paham dengan isi
kebijakan penagihan.
C. Pelatihan
Karyawan bagian penagihan mesti diberi pelatihan yang tepat dan
komperhensif untuk memastikan mereka mampu menerapkan kebijakan
yang ada, hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

III. KODE ETIK


Setiap petugas yang melakukan penagihan terhadap pinjaman lalai harus
sesuai dengan kode etik sebagai berikut:
A. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
B. Praktek –praktek penagihan tidak jujur tidak akan ditolerir.
C. Tidak dibenarkan melakukan pelecehan baik fisik maupun verbal
D. Selalu menghormati dan memperlakukan anggota dengan baik.
E. Petugas penagihan harus bersikap professional dan formal.
F. Karyawan penagihan mesti menandatangani pernyataan bahwa memahami
dan mau melaksanakan kebijakan dan manual prosedur yang ada.

IV. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN KREDIT LALAI


Langkah-langkah penagihan kredit lalai sesuai jumlah hari lalai dan tindak
lanjutnya :

Waktu Langkah-Langkah Penagihan Tindak Lanjut


1-2 Hari Masa Toleransi Belum Ada tindakan
3-7 Hari Pemberitahuan dikirimkan melalui Bagian penagihan
sms/wa/telp mengirimkan sms/wa/telp
8-14 Hari Pemberitahuan tertulis pertama Bagian Kredit akan
dikirimkan untuk mengingatkan mengeluarkan surat
pemberitahuan
15 hari Jika angsuran belum juga diterima Bagian Kredit akan

29
dalam waktu 15 hari setelah mengeluarkan surat kedua
kontak pertama atau surat agar peminjam segera
peringatan 1, maka kontak ke 2 membayar. Dijelaskan
melalui telepon atau surat dalam surat ketentuan atas
peringatan dilakukan pembayaran yang
terlambat dan upaya
penagihan selanjutnya
30 hari Pinjaman lalai akan dimasukkan ke Bagian kredit memasukkan
dalam jadwal penagihan total saldo pinjaman ke
dalam kelompok lalai 1 –
12 bulan. Petugas
penagihan akan
menindaklanjuti dengan
menemui peminjam.
30 hari Pemberitahuan ketiga dikirim

V. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Prosedur Operasional kelalaian dan Penagihan
pinjaman ini berlaku sejak ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus
Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional


:

30
PUSKOPDIT JAKARTA 018/SOM/PUS-JKT/2023

PENYERAHAN AGUNAN Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
Tujuan kebijakan ini adalah untuk memandu manajemen Puskopdit Jakarta
untuk mengakhiri hak anggota terhadap kepemilikan barang-barang jaminan
karena kredit macet, memperoleh barang jaminan tersebut secara sah
sehingga dapat dijual untuk melunasi pinjaman.

II. PROSEDUR
Pengurus menetapkan proses penyerahan jaminan dengan ketentuan sbb:
A. Pada umumnya, jaminan tanah dan bangunan direkomondasikan untuk
diserahkan kepada Puskopdit Jakarta setelah dilakukan pendekatan tiga
kali berturut-turut.
B. Rekomendasi dan dokumen-dokumen tunggakan disampaikan kepada
kredit, manajer dan pengurus untuk dipelajari.
C. Peninjauan dilakukan untuk membuktikan bahwa:
1. Upaya penagihan telah maksimal dan telah didokumentasikan
dengan akurat.
2. Semua upaya untuk menyelesaikan pinjaman telah gagal
3. Tidak ada hambatan hukum untuk mencegah penyerahan jaminan.
4. Penilaian atas barang-barang jaminan telah dilakukan oleh tim
penilaian yang berpengelaman.
D. Kepala bagian kredit dan penagihan mendapatkan rekomendasi
penyerahan jaminan secara sah dan menyampaikan kasus itu kepada
manajer.
E. Manajer akan meninjau rekomendasi tersebut dan mengesahkan
pelaksanaan penyerahan jaminan atau meminta informasi tambahan

31
kepada bagian perkereditan dan penagihan untuk melengkapi data dalam
membuat keputusan.
F. Jika tindakan penyerahan jaminan disetujui, tim kredit mengambil data-data
yang diperlukan dan mulai melakukan proses penyerahan jaminan. Tim
kredit akan bekerja sama dengan petugas lapangan selama proses
penyerahan jaminan. Tim kredit akan bekerja sama dengan petugas
lapangan selama proses penyerahan jaminan sampai penjualan barang
jaminan untuk melunasi tunggakan.
G. Bagian keuangan akan membuat nomor perkiraan untuk bagian akuntan
untuk membukukan semua biaya yang terkait dengan property yang sudah
diserahkan. Rekening pinjaman anggota akan dikreditkan sebesar sisa
pinjaman yang harus dibayar dan nomor perkiraan property sudah
diserahkan pada General Ledger akan diterbitkan dengan entri yang terkait.
H. Manajer dan bagian perkreditan/penagihan akan mengawasi pemeliharaan
property dan membuat upaya penjualan dengan harga yang pantas dan
tidak akan merugikan Pusat Koperasi Kredit Jakarta.

III. ALTERNATIF PENYERAHAN JAMINAN


Dalam keadaan tertentu, Puskopdit Jakarta dapat memilih untuk menerima
suatu perjanjian dari pada diadakan penyerahan jaminan. Aspek terpenting
dari menerima perjanjian tersebut sebagai pengganti penyerahan jaminan
adalah bahwa itu harus terjadi secara sukarela. Karyawan Puskopdit Jakarta
sebaiknya tidak mengusulkan cara ini kepada anggota. Setiap upaya untuk
menerima suatu perjanjian baru sebagai pengganti penyerahan jaminan harus
disetujui oleh pengurus. Proses dasar penyerahan jaminan adalah:
A. Melakukan pemeriksaan langsung pada property tersebut dan mencatat
kerusakan yang terjadi penilaian lengkap perlu juga dilakukan.
B. Memeriksa keabsahan hak milik atas property tersebut, kelengkapan surat
menyurat termasuk pajak bumi dan bangunan sudah dibayar atau masih
tertunggak.

32
C. Menunjukan analisis keuangan total atas biaya yang diperlukan untuk
mendapatkan hak milik yang jelas kemungkinan terjadinya kerugian atau
keuntungan.
D. Jika analisis atas kasus tersebut menghasilkan suatu kesepakatan sebagai
pengganti penyerahan jaminan, maka pengurus/manajer Puskopdit Jakarta
akan menyiapkan dokumen yang diperlukan bagi anggota untuk memindah
tangankan kepemilikan property tersebut

IV. PENANGANAN PROPERTI YANG SUDAH DISERAHKAN


A. Penangan property yang sudah diserahkan yang didanai oleh Puskopdit
Jakarta diproses seperti property biasa.
B. Semua property yang sudah diserahkan secepat mungkin ditawarkan untuk
dijual.
C. Puskopdit Jakarta akan berusaha sedapat mungkin memasarkan property
tersebut tanpa bantuan agen penjualan property. Bagian kredit akan
menggunakan alat yang tepat untuk mengiklankan property tersebut
kepada anggota atau masyrakat umum.
D. Apabila property belum laku sampai batas waktu yang ditentukan,
penjualan melalui agen penjualan yang berpengelaman mungkin menjadi
pilihan. Pengurus dan manajer harus memberikan persetujuan atas
penjualan semua property yang sudah diserahkan.
E. Yang berminat membeli property harus mengajukan permohonan secara
tertulis sesuai kontrak penjualan yang standard. Tawaran harus disertai
uang muka (panjar) yang jumlahnya 25% dari harga penjualan.
F. Begitu tawaran diterima, kontrak penjualan tertulis harus dibuat oleh si-
pembeli dan ditandatangani oleh ketua pengurus manajer. Kontrak
penjualan berisi harga penjualan, keadaan dan hal tak terduga atas
penjualan, tanggal penyelesaian, dan persetujuan atas alokasi biaya
penyelesaiannya.
G. Apabila ada pengaduan dari pihak yang menyerahkan jaminan maka
seluruh biaya proses hukum sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak
penyerah jaminan.

33
VI. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Prosedur kelalaian dan Penagihan pinjaman ini
berlaku sejak ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit
Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

34
KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional
:
PUSKOPDIT JAKARTA 019/SOM/PUS-JKT/2023

RENEGOSIASI Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
A. Menyedikan panduan bagi bagian Kredit dan Manajer dalam membuat
rekomendasi kepada pengurus untuk melakukan negosiasi pinjaman lalai

II. PROSES
A. Setiap bulan manajemen membuat laporan tertulis kepada pengurus
mengenai penanganan pinjaman lalai.
B. Sebelum diajukan kepada pungurus, harus dibahas terlebih dahulu oleh
bagian kredit. Laporan ini akan dipaparkan di depan pengurus sebagai
bagian dari laporan bulanan kepada pengurus.
C. Tindakan pengurus akan direkam di dalam notulen rapat pengurus dan
pinjaman yang diputihkan akan menjadi laporan penting dalam notulen
rapat tersebut.
III. PERSYARATAN
A. Peminjam dinyatakan mengalami kesulitan keuangan yang dilengkapi
dengan bukti yang valid.
B. Apabila penunggak melanggar syarat-syarat perjanjian renegosisasi maka
pinjaman akan kembali ke kondisi semula.

IV. KEGIATAN RENEGOSIASI


A. Penunggak mengajukan surat resmi untuk melakukan restrukturisasi
pinjaman.
B. Bagian kredit melakukan evaluasi untuk restrukturisasi pinjaman.
C. Jika layak maka dilakukan penjadwalan angsuran pinjaman

35
D. Bagian kredit membuat Perjanjian Penyelesaian Pinjaman yang harus
ditandatangani oleh pihak penunggak dan pengurus Puskopdit Jakarta.
E. Jika penjadwalan angsuran lebih kecil dari rata-rata pembayaran yang
sudah disetujui pada perjanjian kontrak maka dievaluasi setelah 6 bulan.
F. Bagian kredit harus memonitor jika ada pemberitahuan pelanggaran.
G. Jika persyaratan dalam perjanjian tidak dipenuhi dalam waktu 7 (tujuh) hari,
si peminjam dianggap melanggar perjanjian dan penagihan pinjaman bis
dilakukan.

VII. PENUTUP
C. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
D. Standard Operasional Prosedur Renegosiasi pinjaman ini berlaku sejak
ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

36
KEBIJAKAN Nomor Standard Operasional
:
PUSKOPDIT JAKARTA 020/SOM/PUS-JKT/2023

PEMUTIHAN ATAU CHARGE OFF Nomor Revisi :


Tgl. Pembuatan :
Dikeluarkan oleh : Pengurus Tgl. Revisi :
Disahkan oleh : Pengurus Tgl. Berlaku :

I. TUJUAN
A. Menemukan adanya kerugian sedini mungkin dan melakukan penyesuaian
atas asset-aset bermasalah.
B. Menyedikan panduan bagi karyawan kredit dalam membuat rekomondasi
kepada pengurus untuk melakukan pemutuhan.
C. Memastikan tersedianya dana cadangan resiko untuk menutup kerugian
karena pemutuhan.
II. PROSES
A. Setiap bulan manajemen membuat laporan tertulis kepada pengurus
mengenai simpanan dan pinjaman yang direkomondasikan untuk
pemutihan.
B. Sebelum diajukan kepada pungurus, harus dibahas terlebih dahulu oleh
bagian kredit. Laporan ini akan dipaparkan di depan pengurus sebagai
bagian dari laporan bulanan kepada pengurus.
C. Tindakan pengurus akan direkam di dalam notulen rapat pengurus dan
pinjaman yang diputihkan akan menjadi laporan penting dalam notulen
rapat tersebut.
III. PERSYARATAN
A. Peminjam termasuk penjamin telah dinyatakan bangkrut
B. Penunggak yang barang jaminannya ketika dijual tidak mecukupi lagi untuk
melunasi pinjamannya, dan dipastikan tidak ada kemauan untuk
mengembalikan pinjaman.
C. Pinjaman macet sudah 365 hari atau lebih, kecuali satu atau lebih terdapat
keadaan berikut ini :

37
1. Puskopdit Jakarta atau peminjam melakukan penyelesaian melalui
klaim asuransi.
2. Peminjam meninggal dunia dan Puskopdit Jakarta memiliki alasan
penting untuk mengharapkan penyelesaian penyitaan harta kekayaan
para penjamin atau kerabat dekat
3. Puskopdit Jakarta sedang menunggu proses penjualan barang-barang
jamin.
4. Peminjam dianggap telah menghilang dan Puskopdit Jakarta tidak
dapat menghubunginya selama 90 hari
5. Semua usaha penagihan telah gagal

X. KEGIATAN PASCA-PEMUTIHAN
A. Pemutihan Saldo pinjaman secara administartif tidak bahwa saldo pinjaman
tersebut dilupakan. Hutang ini telah menjadi asset Puskopdit Jakarta ,
meskipun karena nilainya meragukan, maka nilainya tidak lagi ditampilkan
dalam laporan keuangan tetapi tetap terekam dalam buku catatan khusus.
Hutang yang sudah diputihkan secara administratif namun penagihan tetap
dilakukan oleh petugas lapangan.
B. Hutang yang sudah diputihkan harus ditinjau secara terus menerus
(termasuk yang penagihannya telah dilimpahkan kepada petugas
lapangan) untuk menentukan apakah ada perubahan keadaan penunggak
atau pihak-pihak yang bertanggungjawab melunasinya.

IV. PROSEDURAL LAIN


A. Sebelum merekomondasikan saldo pinjaman yang akan diputihkan,
karyawan bagian penagihan akan menutup semua rekening simpanan
yang bersangkutan dan sisa simpanan tersebut akan digunakan untuk
membayar angsuran dan bunga pinjaman.
B. Manajer akan menerima laporan atas saldo pinjaman yang sudah disetujui
untuk diputihkan. Setelah pemutihan disetujui pengurus, karyawan yang
dapat dipercaya dari bagian kredit ditunjuk untuk melakukan pemutihan
dan mengarsipkan dokumen-dokumenya.

38
C. Pengawas akan meninjau pelaksanaan pemutuhan pada bagian keuangan
dan akuntansi, dan system pengeluaran saldo piutang dari laporan
keuangan.
D. Bagian penagihan akan menjaga kerahasiaan dokumen pinjaman macet
atau pinjaman yang sudah diputihkan seperti yang sudah diperintah.
Proses pinjaman diputihkan akan dilaporkan kepada pengurus setiap
bulan.
E. Bagian penagihan akan meninjau perkiraan (account) lain yang berkaitan
dengan peninggak baik yang pijamannya diputihkan atau belum yang
mungkin masih ada di Puskopdit Jakarta

V. PENYELESAIAN SALDO PINJAMAN YANG DIPUTIHKAN


A. Ketika menghitung berapa besar yang harus diputihkan, karyawan bagian
penagihan harus menghitung sisa pinjaman dan akumulasi bunga
pinjaman.
B. Apabila ada anggota yang pinjamannya sudah diputihkan datang melunasi
C. pinjamannya maka setorannya dibukukan pendapatan (dana resiko kredit).

VI. PENUTUP
A. Apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dari
Standard Operasional Prosedur ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
B. Standard Operasional Prosedur Pemutihan (Charge Off) pinjaman ini
berlaku sejak ditetapkan dan ditandatangani oleh Pengurus Puskopdit
Jakarta .

Ditetapkan di Jakarta

(Punjul Harto) (Juliana Ria Ekawati)


Ketua Sekretaris

39

Anda mungkin juga menyukai