Anda di halaman 1dari 4

Nama : TRI AZANNI PUTRI

Nim : P07125123059
Prodi : D3 Kesehatan Gigi
Tugas MKGM
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut
Kasus No 1-2:
Sarana dan prasarana kesehatan gigi masih terbatas, baik pengadaan sumber dana APBN
maupun APBD. Hal ini terbukti masih banyak puskesmas dan rumah sakit belum memiliki alat
kesehatan gigi dan mulut yang memadai.

Pertanyaan :
1. Apa yang mempengaruhi alat-alat di puskesmas dan rumah sakit belum bias memadai ?
A. Harga alat-alat dan bahan kesehatan gigi yang mahal
B. Jawaban A,C,E benar
C. Perencanaan pengajuan pengadaan alat kesehatan gigi yang masih kurang
D. Jumlah tenaga kesehatan gigi dan mulut dirasakan masih kurang
E. Pembiayaan baik di puskesmas maupun di RS masih sangat kurang
Jawaban :
B. Jawaban A,C,E benar

2. Strategi apa yang dilakukan untuk mewujudkan program-program untuk tercapainya


keberhasilan pelayanan kesgilut dalam bidang dan prasarana?
A. Optimalisasi fasilitas pelayanan kesgilut dalam bidang dan prasarana kesgilut dan
tersedianya sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan
B. Peningkatan usaha kesehatan gigi sekolah
C. Terwujudnya kemitraan yang berdaya guna tinggi
D. System kolaborasi peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
E. Jawaban A,B,C, dan D salah
Jawaban :
A. Optimalisasi fasilitas pelayanan kesgilut dalam bidang dan prasarana kesgilut dan
tersedianya sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan
Kasus No 3-4 :
Hasil survei mengenai permasalahan gigi pada anak, Indonesia memeroleh nilai merah.
Survei dengan skala global yang dilakukan Pepsodent pada 2018 itu melibatkan. 4.094 anak
berumur enam sampai 17 tahun di delapan negara. Negara-negara tersebut, di antaranya Chili,
Mesir, Prancis, Italia, Amerika Serikat, Ghana, Vietnam, dan Indonesia. Khusus di Indonesia
yang mengikuti survei ada 506 anak "Survei dilakukan secara online. Dari hasil tersebut,
Indonesia masih nilai merah," kata Division Head for Health & Wellbeing and Profesional
Institutions Yayasan Unilever Indonesia, Drg Ratu Mirah Afifag GCClinDent MDSC.Cap nilai
merah didapat karena hasilnya sungguh mengejutkan. Hasil survei tersebut menyatakan bahwa
64 persen anak Indonesia mengalami keluhan sakit gigi selama satu tahun terakhir. "Sebanyak 41
persen di antaranya merasakan sakit gigi yang sedang sampai yang sakit banget," kata Mirah
dalam diskusi di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2019 pada Rabu, 20 Maret 2019 di
Jakarta Selatan.

Dari survei tersebut juga terungkap bahwa permasalahan ini bukan sekadar tentang
kesehatan gigi dan mulut itu sendiri. "Memengaruhi juga kemampuan belajar dan percaya diri
seorang anak," kata Mirah. Gara-gara sakit gigi, lanjut Mirah, ada 29 persen anak mengalami
gangguan tidur, "Kita saja yang dewasa kalau sakit gigi bisa uring-uringan, apalagi anak-anak."
Lebih lanjut, 37 persen anak absen dari sekolah dua kali dalam setahun, 38 persen tidak aktif
berpartisipasi di sekolah, 39 persen sulit berkonsentrasi di kelas, dan 48 persen tidak percaya diri
berbicara di kelas, "Untuk yang absen dua kali per tahun itu, bagaimana kalau sakitnya pas
ujian? Ketinggalan deh ujiannya," kata Mirah. "Anak-anak yang bermasalah dengan gigi dan
mulut cenderung dua kali lebih rentan untuk mengalami krisis kepercayaan diri, bahkan menolak
untuk memperlihatkan senyum mereka dibanding anak-anak dengan gigi dan mulut yang sehat,"
katanya.

Pertanyaan :

3. Dibawah ini Negara-negara yang memperoleh nilai merah mengenai permasalahan gigi pada
anak?

A. Amerika Serikat, Ghana, Vietnam, dan Indonesia


B. Philipina, dan Prancis
C. Brunnei dan Italia
D. Vietnam dan Maroko
E. Prancis dan Belanda
Jawaban :
A. Amerika Serikat, Ghana, Vietnam, dan Indonesia

4. Cap nilai merah didapat karena hasilnya sungguh mengejutkan. Hasil survei tersebut
menyatakan bahwa ada berapa persen anak Indonesia mengalami keluhan sakit gigi selama
satu tahun terakhir?

A. 55 persen anak
B. 75 persen anak.
C. 64 persen anak
D. 90 persen anak
E. 84 persen anak
Jawaban :
C. 64 persen anak

Pertanyaan :

5. Upaya yang dilakukan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) pelayanan kesehatan gigi dan
mulut 2015-2019, kecuali....
A. Pemeriksaan kehamilan
B. Pelayanan gigi bagi bayi

C. Pelayanan gigi di posyandu


D. Pemeriksaan psikiatri

E. UKGS tingkat dasar

Jawaban :
D. Pemeriksaan psikiatri
6. Apa tujuan penyusunan RAN pelayanan kesehatan gigi dan mulut, kecuali…
A. Untuk memperkuat pelayanan kesehatan guna mendukung tercapainya Indonesia sehat
karang gigi 2030

B. Untuk memperkuat pelayanan kesgilut guna mendukung tercapainya Indonesia sehat


bebas karies 2030.
C. Tersedianya bahan advokasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai pemangku
kepentingan terkait dalam perencanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

D. Terjadinya Sinergi atas kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai pemangku
kepentingan dalam memperkuat pelayanan kesehatan gigi dan mulut
E. Tersedianya acuan untuk mengembangkan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk
mempercepat pencapaian target pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Jawaban :
A. Untuk memperkuat pelayanan kesehatan guna mendukung tercapainya Indonesia sehat
karang gigi 2030

Anda mungkin juga menyukai