Anda di halaman 1dari 23

KULIAH PEMBIBITAN DAN

PENETASAN

Ke 1

Oleh
Prof Ir Wihandoyo, Ms PhD
Bibit Unggas Indonesia dari mana ?

1. Dari Import Ayam Ras


a. Petelur (Layer)
b. Potong (Broiler)

2. Dari Lokal/Native (Masyarakat/Rakyat)


a. Native Chickens
b. Persilangan
Bibit Ayam di Indonesia

Ras Lokal Persilangan


Broiler/Layer Kampung Joper/KUB

Breeding Farm Masyarakat Pembibit


sederhana

Import Rakyat
Ayam Ras Ayam Kampung
Parent Stock X Parent Stock Jago X Babon

DOC Final Stock Kuthuk

Ayam Persilangan
Kampung X Layer

DOC Joper
Pada pembibitan ayam ras
sudah daiatur rapi dan tercatat lengkap

Asal usul tetua


Produktivitas
Negatif gen

sehingga terc
ipta bibit sbb
GGPS = Great Grand Paren Stock

GPS = Grand Parent Stock

PS = Parent Stock

FS = Final Stock

(Ayam FS Broiler/Layer adalah yang dpelihara peternak)


Di Indonesia Breeding yg dilakukan dalam
Breeding Fram dikenal istilah:

Franchise: adopsi usaha seperti aslinya

Tidak dibentuk bibit baru


Kegiatan di Breeding Fram

Franchise: mengerajakan pembibitan sesuai dengan


aslinya.

GGPS : menyilangkan antara GGPS vs GGPS


untuk menghasilkan doc GPS.
GPS : menyilangkan antara GPS vs GPS untuk
menghasilkan doc PS.

PS : menyilangkan antara PS vs PS untuk


menghasilkan doc FS.
Kemajuan Genetik Bobot Badan Broiler

Era Lama waktu mencapai


Tahun bobot 1,8 kg (hari) FCR

1950 84 3,25
1960 70 2,50
1970 59 2,20
1980 51 2,10
1990 42 1,93
2000 36 1,65
2020 34 1,58
Perkembangan prestasi ayam petelur

Pengamatan Petelur Coklat Petelur putih


Parameter 1974 1986 Beda 1974 1986 Beda

Prod telur (btr) 253 275 +22 270 279 +9


Bobot telur (g) 61,6 63,2 +1,6 61,0 61,5 +0,5
Kons pakan (g) 125 118 -7 118 105 -13
Konversi 2,92 2,48 - 0,44 2,39 2,23 - 0,16
Standart ayam petelur coklatdart
LAYER
Prod sd 75 minggu : 330 btr (20,02kg)
Peak Prod : 92-95%
Konsm pakan : 110-125 g/ekor/hari
FCR : 2,10 - 2030

Standart petelur menurut SNI 01-4868.1-2005


Bobot doc minimal 33g/ekor
Kondisi fisik sehat dan tdak terdapat kelainan
Warna bulu sergam dan kering
Jaminan kematian doc maksimal 2%
BROILER
Bobot 6 minggu: 2400g/eokr
Konsm pakan : 4225/g/ekor
FCR : 1,74

Standart broiler menurut SNI 01-4868.1-2005


Bobot doc minimal 37g/ekor
Kondisi fisik sehat dan tdak terdapat kelainan
Warna bulu sergam dan kering
Jaminan kematian doc maksimal 2%
Teknologi Breeding
Pembibitan (breeding farm) dimulai di US dan Eropa yang
diawali dengan:

1. Membuat pure line


2. Standart perfection
3. Breeding Farm
4. Selection & Culling
5. Mutasi gen (rekayasa genetik)
6. Recording
Kloning Ayam Bagaimana?
Teori Terjadi Ayam Piaraan

Monophyletic Origin (Darwin, 1886)


Asal usul ayam piaraan dari satu spesies Gallus gallus

Polyphyletic Origin (Ghigi, 1922)


Asal usul ayam piaraan dari keturunan beberapa
spesies ayam.

Lihat di Buku Suci Ternak Unggas halaman 25


Model Breeding di Indonesia
GPS PS

Line 1 Line 2 Line 1 Line 2


GP x GP GP x GP PS x PS PS x PS

X
PS X PS Final Stock

Layer Broiler
SELEKSI DAN CULLING

Yang perlu diperhatikan setelah mendapat doc


GPS maupun PS :

1. Productivity dari PS/GPS


2. Satable egg (%)
3. Fertility (%) PS/GPS
4. Hatcability(%) PS/GPS
5. Salable product (DOC) PS/GPS
Mating System: Sistem Perkawinan
a. Natural mating = kawin secara alam yaitu:
perkawinan antara ayam jantan dan betina tanpa
campur tangan manusia.

b. Artificial mating = kawin buatan/tiruan yaitu:


perkawinan antara ayam jantan dan betina yang di
bantu oleh manusia yaitu dengan cara mengambil
spermatozoa ayam jantan lalu dimasukkan kedalam
saluran reproduksi ayam betina.
Teknik mengawinkan ayam secara
Natural mating:

1. Stud mating adalah cara mengawinkan ayam yang dalam


satu kandang hanya ada satu jantan & satu betina

2. Pen mating adalah cara mengawinkan ayam yang


dalam satu kandang hanya ada satu jantan & bebe-
rapa betina

3. Flock mating adalah cara mengawinkan ayam yang


dalam satu kandang hanya ada beberapa jantan &
beberapa betina
Melakukan Artificial Mating (IB) Pada Ayam

Artificial Mating (IB):


adalah memasukkan spermatozoa ayam kedalam alat
reproduksi (bag osteum) ayam betina yg sudah dewasa
kalemain (sudah bertelur) mengganakan alat.

Ayam jantan (jago) seekali ejakulasi sekitar 1 sd 2 ml


dengan konsentrasi 100 sd 200 juta spermatozoa/ml
dan bisa utk membuahi 100 betina

Perlu diingat alat reproduksi ayam betina hanya satu yg


berkembang yaitu hanya yg kiri, jadi ayam hanya mempuyai
sata Ovarium dan satu Oviduct sangat berbeda dengan mamalia
yg bekembang keduanya (kanan-kiri).
Kelebihan dan kekurangan melakukan
Artificial Insemination (IB) Pada Ayam

Kelebihan
1. Menghemat biaya (Hemat Pejantan, hemat Pakan,
Efisien kandang)
2. Diketahui pedegre performan pejantan

Kekurangan
1. Harus punya petugas IB yang trampil
2. Perlu paralatan untuk IB
3. Ayam (Jantan Betina) bisa jadi stress
Kuliah hari ini cukup sekian,
dilanjutkan dengan mencatat TUGAS.

Tugas dikerjakan di kertas


folio bergaris ukuran A4 dan
dikumpulkan pada tgl 19/02/2024
setelah kuliah di Lab Unggas Lt 4-H1
kepada Mbak Novi (Laboran)
Artificial Mating: Inseminasi buatan (IB).

Tugas dari kuliah ke 1:


1. Kapan sebaiknya IB pada ayam dilakukan
agar mendpatkan hasil yang maximal.
2. Apa beda IB pada ayam dan pada hewan
mamalia lain.
Bukani kertas ini
Ini kertas folio A4 yg
digunakan mengerjakan
tugas .

Anda mungkin juga menyukai