Anda di halaman 1dari 73

SUKSES BETERNAK

AYAM
KAMPUNG UNGGULAN
oleh :
Ir. Bambang Krista

disampaikan dalam Acara

“Kegiatan Observasi Lapang Petugas Tim Teknis Ternak


Bantuan Pemerintah Dinas Pertanian
Kota Semarang Tahun 2016”

*materi dan foto: dokumen PT AgroMedia Pustaka, Jakarta


MENGENAL AYAM KAMPUNG PETELUR
DAN PEDAGING UNGGULAN

Jenis-jenis ayam buras


Ayam Kampung Ayam
Kedu Ayam Nunukan
Ayam Merawang Ayam
Pelung Ayam Sentul
AYAM KAMPUNG PETELUR UNGGULAN
HASIL PERSILANGAN

Hasil persilangan
ayam arab betina
dengan ayam
kampung jantan.

Produktivitas
bertelur mencapai
65%. Ayam
kampung murni
30—40%.
AYAM KAMPUNG PEDAGING
UNGGULAN HASIL PERSILANGAN
Hasil persilangan antara ayam
kedu jantan dengan ayam
kampung betina.

Bobot mencapai 800 gram- 1kg selama 60 hari pemeliharaan

Anakan betina hasil persilangan kedua jenis ayam ini


dikawin-silangkan kembali dengan ayam pelung jantan.
SYARAT HIDUP AYAM KAMPUNG

Lokasi

Peruntukan Sirkulasi Udara

Akses Jalan Sumber Air

Keamanan & aspek sosial


JENIS KANDANG

Ayam Kampung Petelur

Kandang Postal

Kandang Baterai (bambu, kawat, kombinasi bambu dan kawat)

Ayam Kampung Pedaging

Kandang Postal

Kandang Panggung (kecil dan besar)


KANDANG AYAM KAMPUNG PETELUR
Kandang
KANDANG AYAM KAMPUNG PEDAGING

Kandang Panggung Mini


Kandang Panggung
Kandang Postal
PERLENGKAPAN KANDANG

Tirai
Pemanas

Bohlam
Batu Bara
Semawar (Gas)
Gasolek (Gas)
Alas Kandang

Koran Sekam
Brooder (Induk Buatan)
Tabel Luasan Brooder (Kepadatan Kandang)

Umur Kepadatan Kandang


(Ekor/m2)
1 hari 100

3—4 hari 75
1 minggu 50
2 minggu 25
3 minggu 15
4 minggu hingga panen 10
Tempat Pakan
Tempat Minum
PEMILIHAN BIBIT

Telur Tetas Berkualitas


DOC Berkualitas

Bibit Dara Berkualitas


SORTIR DOC DI PENETASAN
Bibit Pejantan Berkualitas
MANAJEMEN PAKAN
Pakan Ayam Kampung Petelur
Pakan Starter
Pakan Grower
Pakan
layer
Kebutuhan Pakan DOC-Bibit Ayam Petelur
Umur 11 Minggu

Umur (minggu) Kebutuhan Pakan


(gram/ekor/hari)
1 4
2 9
3 13
4 18
5 22
6 27
7 31
8 36
9 40
10 45
11 49
Kebutuhan Pakan Dara Petelur Umur 12--20 Minggu

Umur Kebutuhan Pakan


(Minggu) (gram/ekor/hari)

12 54

13 58
14 63
15 67
16 71
17 76
18 80
19 80
20 80
Jadwal Pemberian Pakan

Pakan Tambahan Berupa Hijauan

Jenis

Jumlah
Pakan Ayam Kampung Pedaging

Pakan DOC (hingga umur 30 hari)


Pakan Pembesaran (hingga panen umur 60
hari)
Kebutuhan Pakan Ayam Kampung Pedaging
Umur Kebutuhan Pakan
(Minggu) (gram/ekor/hari)

1 7

2 15
3 30
4 31
5 42
6 54
7 67
8 74
Pakan Pejantan
Pakan Utama

Jenis Jumlah
Waktu Pemberian

Pakan Tambahan

Jenis
Jumlah
Waktu Pemberian
Suplemen untuk Pejantan
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan DOC
Hasil Penetasan Sendiri
Membeli DOC dari Luar

Persiapan Kandang
Perlakuan Bagi DOC yang Baru Tiba

Umur Pagi Sore Malam

0 (DOC tiba) Air gula Air putih Air putih


1 Antibiotik Vitamin Air putih
2 Antibiotik Vitamin Air putih
3 Antibiotik Vitamin Air putih
4 Antibiotik Vitamin Air putih
5 Vitamin Air putih Air putih
6 Vitamin Air putih Air putih
Perawatan Harian Ayam Kampung Pedaging

Pakan

Minum

Herbal

Pemanas

Tirai
Vaksinasi Ayam Kampung Pedaging

Jenis Vaksin Umur Pemberian Dosis Pemberian


ND live Antara umur 4, 5, Sesuai aturan di Tetes mata
atau 6 hari kemasan
(pilih salah satu)

Gumboro Antara umur 10-14 hari Sesuai aturan Tetes mulut/cekok


di kemasan

ND live 18 hari Sesuai aturan di Tetes mata


kemasan

ND live 38 hari Sesuai aturan di Air minum


kemasan
Vaksinasi Ayam Petelur
Jenis Vaksin Umur Pemberian Dosis Pemberian

1.Mareks killed* DOC umur satu hari Sesuai aturan Suntik


di kemasan
2. ND live Antara umur 4, 5, Sesuai aturan Tetes mata
atau 6 hari di kemasan
(pilih salah satu)
3. Gumboro Antara umur 10-14 hari Sesuai aturan Tetes mulut/cekok
di kemasan
4. ND live 18 hari Sesuai aturan Air minum
di kemasan
5. ND live 38 hari Sesuai aturan Air minum
di kemasan

1. Pada umur 16—17 minggu, ayam dara diberi vaksinasi triple, yaitu ND killed.

2. Ayam dara juga diberikan vaksin AI masing-masing pada umur 5, 10, dan 15 minggu
dengan dosis sesuai anjuran. Dengan demikian, ketika ayam mulai produktif bertelur pada
umur 20 minggu sudah tidak diberi vaksin.
Sekam

Perawatan Kandang

Masa Kosong Kandang


CITRA LESTARI FARM
Pembibitan dan peternakan ayam kampung

LAPORAN HARIAN KANDANG

Nama Peternak : ………………….. Strain : …………………….

No. Kandang : ………………….. Populasi : …………………….

Technical servis : ………………….. Tgl. Pelihara: …………………….

PAKAN PROGRAM OBAT


MATI/AFKI
MINGGU HARI TGL JML AYAM R SISA
JENIS MASUK PAKAI SISA PAGI SORE

1 Anti biotik Vitamin

2 Anti biotik Vitamin

3 Anti biotik Vitamin

4 Vitamin
I
5 Vitamin

TOTAL

10

11 Vitamin
II
12 IBD

13 Vitamin

14
Pemeliharaan Ayam Petelur

Pakan

Minum

Herbal

Vaksinasi

Afkir

Peremajaan
Bahan Herbal untuk Dara dan Layer

1 kg bawang putih ½ kg jahe


½ kg temulawak ½ kg daun sirih
1 liter molase 1 liter EM 4
1 kg kencur ½ kg lengkuas
½ kg kunyit ¼ kg kayu manis

Cara Membuat
1.Cuci semua bahan (kecuali molase dan EM-4) hingga bersih.
2.Kupas, lalu haluskan menggunakan blender dengan menambahkan
air secukupnya.
3.Saring, tampung airnya.
4.Tambahkan molase dan EM 4, aduk rata.
5.Tambahkan air bersih hingga volume menjadi 40 liter.
6.Fermentasikan selama 6 hari. Buka dan aduk campuran herbal ini setiap hari.

Proses fermentasi menggunakan wadah jerigen atau drum tertutup rapat. Dosis
pemberiannya 30 ml per 10 liter air.
Diberikan dengan pola pemberian 3 : 7 : 3 : 7.
CATATAN HARIAN KANDANG LAYER CITRA LESTARI
FARM BULAN SEPTEMBER 2010

ABK : …………………… KANDANG : ………..

JML AWAL AYAM : …….. EKOR (…….2009) STRAIN : ……….

JUMLAH AYAM
PRODUKSI
UMUR (MGGU) TGL (BUTIR) HD % RETAK JENIS PAKAN TOTAL PAKAN FCR VAKSIN & OBAT-OBATAN
AWAL MATI JUAL SISA

TOTAL

10

11

12

13

14
HAMA DAN PENGENDALIAN
Jenis Hama

-Tikus
-Kucing
-Musang

Pengendalian

-Pastikan kandang DOC tertutup rapat di setiap bagian.


-Kandang pemeliharaan ayam petelur atau kandang pembesaran
ayam pedaging juga
harus rapat. Tidak terdapat celah atau lubang yang memungkinkan hewan
liar bisa masuk.
-Pengawasan perlu dilakukan terus-menerus sejak DOC hingga
ayam dewasa
agar tidak ada kemungkinan hama yang masuk.
-Jika ada bagian kandang yang kondisinya mulai rusak, segera perbaiki
agar hama tidak berpeluang masuk.
PENYAKIT DAN PENGENDALIAN

A. Flu Burung
Gejala

-Kematian mendadak merupakan ciri khas serangan flu burung pada unggas.
-Gejala khas lainnya berupa kepala ayam membengkak disertai suhu tubuh
ayam meningkat. Jengger ayam yang terserang juga berwarna kebiruan
dan terdapat bintik kemerahan di kaki atau telapak kaki ayam berwarna pink
(merah muda).
Pengendalian

1.Peternakan sebaiknya dilakukan terpusat.


2.Ternak harus dikandangkan.
3.Tidak menjalankan budi daya multi-spesies dalam satu kawasan. Terutama sesama
unggas.
4.Mengaplikasikan biosekuriti.
5.Melakukan vaksinasi secara tepat dan teratur.
B. Newcastle disease (ND) atau tetelo

Gejala

- Leher ayam terpelintir dengan kepala terangkat.


- Ayam kejang-kejang, sulit bernapas, lesu dan lebih banyak diam.
- Sayap terkulai, serta jengger dan kepala membiru. Kotoran yang
ayam terserang juga encer dan berwarna kehijauan.

Pengendalian

-Belum ada obat untuk mengatasi serangan tetelo.


-Pencegahan menjadi kunci untuk menghindari kerugian akibat penyakit ini.
Antara lain melakukan vaksinasi secara tepat dan teratur.
C. Berak Darah (Koksidiosis)

Penyakit berak darah dapat menular melalui kotoran atau feses yang terpapar.

Gejala

-Kotoran ayam bercampur dengan darah.


-Ayam terlihat lesu, pucat, kurus, dan pertumbuhannya lambat.

Pengendalian

-Perhatikan kondisi ayam agar tidak memakan kotorannya sendiri.


-Rutin membersihkan kandang dan menggunakan alas kandang dari kawat atau kertas
di dalam kandang anak ayam.
-Hindari juga mencampurkan anak ayam dengan ayam dewasa pada masa pemeliharaan.
-Pemberian antibiotik yang mengandung sulfa.
D. Gumboro (IBD)

Gejala

-Badan lesu disertai kehilangan nafsu makan.


-Tubuh ayam gemetar dan gerakannya tidak terkendali.
-Diare berwarna putih.
-Ayam mematuki dubur sendiri, sehingga terjadi iritasi pada dubur.

Pengendalian
Belum bisa disembuhkan.

-Pencegahan bisa dilakukan dengan memberi vaksin khusus gumboro.


-Jaga kondisi kandang agar tetap bersih dan tidak lembap.
-Jaga tingkat kepadatan ideal di dalam kandang.
-Berikan pakan berkualitas untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
-Hindari stres pada ayam dengan menjaga kondisi kandang selalu nyaman.
E. Pilek (snot)

Banyak menyerang pada masa pancaroba, saat pergantian musim kemarau ke musim
hujan.

Gejala
-Keluar cairan dari hidung. Serangan parah ditandai munculnya cairan yang mengental
sehingga menyumbat pernapasan.
-Mengeluarkan bunyi seperti mengorok saat bernapas.
-Pembengkakan di hidung dan lubang mata.
-Ayam lesu dan lebih banyak diam.
-Nafsu makan menurun. Seringkali disertai diare.

Pengendalian
-Pemberian vaksin Coryza.
-Menjaga tingkat kepadatan ideal dalam kandang.
-Menjaga kelembapan kandang tidak terlalu tinggi.
-Tidak memasukkan ayam baru ke dalam kandang pemeliharaan.
-Ayam yang terserang harus segera dikarantina agar tidak menulari yang lain.
-Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik, seperti Sulfatiasol atau
Streptomisin, sesuai dosis anjuran.
F. Ngorok (CRD)

Chronic Respiratory Disease (CRD) atau ngorok disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi
melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur
tetas atau DOC yang terinfeksi.

Gejala
-Ngorok basah.
-Muncul leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata
-Ayam suka menggeleng-gelengkan kepala.
-Pada Serangan parah ayam menjadi kurus serta keluarnyacairan
bernanah dari hidung.

Pengendalian
-Membeli ayam (indukan, pejantan, ataupun anakan yang benar-benar terbebasdari
CRD).
-Menjaga kebersihan dan tingkat kelembapan kandang dan area ayam.
-Mengobati dengan baytrit 10% per oral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum,
tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.
PANEN

Panen Telur
Dapat dilakukan dua kali sehari, yaitu pada siang dan sore hari
menggunakan egg tray

Saat pemanenan dilakukan sortasi telur sekaligus.

Telur hasil panen sebaiknya tidak dicuci.

Telur hasil cucian dijual ke pengepul yang perputarannya cepat atau ke


konsumen akhir.
Pasar tujuan telur konsumsi antara lain pasar tradisional, warung jamu,
minimarket, hingga supermarket.

Harga Jual Telur


Pasar modern: Harga Rp1.600–Rp1.700/butir.
Pedagang jamu, pengumpul, atau pembeli eceran: Rp1.200—Rp1.300/nutir. Pasar
tradisional atau pabrik roti dan kue: Rp1.000/butir.

Kualitas Bobot Bentuk Warna Kulit Kebersihan Kulit


I 45—50 gram oval sempurna putih bersih
licin dan bersih, tidak
ada kasar- kasar di
permukaan kulit

II 50—55 gram oval sempurna kecokelatan*


licin dan bersih, tidak
ada kasar- kasar di
permukaan kulit

III kecokelatan kasar atau berbintik


di bawah 45 gram bentuk tidak
atau di atas 55 gram sempurna atau tidak
per butir beraturan
Panen Ayam Pedaging

Dilakukan 2—2, 5 bulan sejak DOC dengan kisaran bobot


mencapai 1 kg per ekor.

Penentuan waktu panen ayam kampung pedaging bersifat


fleksibel.

Bagi peternak sebelum panen dilakukan bisa


melakukan
pemula, survei pasar terlebih dahulu.
ANALISIS USAHA AYAM KAMPUNG
PETELUR (PENGHASIL TELUR KONSUMSI)
a. Asumsi
Usaha dimulai dengan membeli ayam dara umur 5 bulan dari peternakan
lain.
Jumlah ayam dara 500 ekor.
Satu periode produksi (masa produktif) selama 1,5 tahun. Rata-rata produktivitas
bertelur 50%.
Masa pakai bangunan kandang utama selama 5 tahun (3,3 periode). Masa pakai
kandang baterai selama 4,5 tahun (3 periode).
Masa pakai egg tray selama 5 tahun (3,3 periode).
Masa pakai peralatan lain-lain selama 3 tahun (2 periode). Mortalitas 10%.
Budi daya dilakukan sendiri oleh pemilik.
b. Analisis Usaha
1. Biaya Investasi
Bangunan kandang utama (4 x 20 meter)
(termasuk tempat pakan dan minum) Rp 5.000.000
Kandang baterai layer 50 set* x Rp50.000/set Rp 2.500.000
Egg tray 70 buah x @Rp7.500/buah Rp 525.000
Peralatan lain-lain Rp 500.000
Total investasi Rp 8.525.000

Catatan
*) Tiang (rangka) menggunakan kayu kaso, atap menggunakan daun aren (rumbai),
dan dinding terbuka.
**) Satu set terdiri atas 10 buah kandang baterai.

2. Biaya Operasional per Periode Pemeliharaan

Biaya Tetap
Penyusutan kandang utama 1/3,3 x Rp5.000.000 Rp 1.515.515
Penyusutan kandang baterai 1/3,3 x Rp2.500.000 Rp 833.333
Penyusutan egg tray 1/3,3 x Rp525.000 Penyusutan Rp 159.000
peralatan lain-lain 1/2 x Rp500.000 Total biaya tetap Rp 250.000
Rp 2.757.848
Biaya Variabel
Pembelian ayam dara 500 ekor @Rp80.000 Pakan dara Rp 40.000.000
(menjelang bertelur)
0,08 kg/ekor/hari x 500 ekor x 30 hari x Rp3.950*o/kg Pakan Rp
masa produksi (masa produksi normal) 4.740.000
0,08 kg/ekor/hari x 500 x 480 hari*** x Rp4.200*oo/kg
Pakan masa puncak produksi Rp 80.640.000
0,084 kg/ekor/hari x 500 x 60 hari**** x Rp4.200*oo/kg Rp 10.584.000
Herbal dara dan layer
5 liter per bulan x 18 bulan x Rp10.000/liter Sewa lahan 1,5 Rp
tahun 900.000
Listrik Rp80.000 per bulan x 18 bulan Biaya komunikasi dan Rp 1.500.000
lain-lain Rp100.000 per bulan x 18 bulan Rp 1.440.000
Total biaya variabel Rp 141.604.000 Rp 1.800.000

Biaya operasional per periode = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp2.757.848+ Rp141.604.000
= Rp144.361.848
Catatan
***) Dihitung berdasarkan masa produksi (1,5 tahun x 360 hari/tahun) dikurangi waktu
pemberian pakan menjelang masa puncak produksi selama 60 hari = 540 hari - 60 hari = 480
hari
****) Masa pemberian pakan menjelang dan selama masa puncak produksi
*o) Harga konsentrat Rp7.000/kg, jagung Rp4.000/kg, dan dedak Rp2.000/kg.
*o) Pakan grower: 25% konsentrat, 35% jagung, dan 40% dedak
*oo) Pakan layer: 30% konsentrat, 35% jagung, dan 35% dedak

3.Hasil Produksi
Telur yang dihasilkan = 500 ekor x 50%
= 250 butir per hari atau
= 250 butir x 540 hari per periode
= 135.000 butir per periode

4.Penerimaan per Periode


Penjualan telur konsumsi
135.000 butir per periode x Rp1.300 per butir Rp 175.500.000
Penjualan layer apkir 450 ekor x Rp60.000/ekor Rp 27.000.000
Penjualan kotoran ayam
8 karung/minggu x 81 minggu x Rp5.000/karung Rp 3.240.000
Total penerimaan Rp 205.740.000
5. Keuntungan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp205.740.000 - Rp144.361.848
= Rp61.378.152
Keuntungan per bulan = Rp61.378.152 : 18 bulan
= Rp3.409.897

6. Pay Back Period


Pay back period (titik balik modal atau titik impas) merupakan perbandingan
antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.
Pay back period = (Total investasi : Keuntungan per bulan) x 1 bulan
= (Rp8.525.000 : Rp3.409.897) x 1 bulan
= 2,5 bulan
ANALISIS USAHA AYAM KAMPUNG
PEDAGING
Asumsi
Usaha dimulai dengan membeli DOC pedaging dari peternakan lain.
Jumlah DOC yang dibesarkan 1.000 ekor. Satu periode pembesaran selama 60 hari.
Mortalitas 5%.
Bobot panen rata-rata 700 gram per ekor.
Satu siklus budi daya selama 75 hari ( 60 hari budi daya dan 15 hari masa kosong kandang).
Jadi dalam satu tahun 4,8 periode dengan asumsi satu tahun = 360 hari Pakan yang
digunakan pakan pabrikan dan pakan campuran buatan sendiri.
Masa pakai kandang pembesaran (kandang postal) selama 5 tahun (24 periode). Masa pakai
pemanas batu bara selama 2 tahun (9,6 periode).
Masa pakai terpal selama 1 tahun (4,8 periode).
Masa pakai tempat pakan dan minum 4 tahun (19,2 periode). Masa pakai feeder tray
selama 2 tahun (9,6 periode).
Peternakan dikelola sendiri oleh pemilik.
1. Biaya Investasi
Kandang pembesaran ukuran 100 m2 (4 x 25 meter)* Rp 6.250.000
Tempat pakan kapasitas 5 kg 40 buah @Rp22.800 Rp 912.000
Tempat minum kapasitas dua galon
sebanyak 40 buah @Rp18.700 Rp 748.000
Pemanas batu bara 1 set Rp 75.000
Terpal (menggunakan plastik cor) 7 kg x Rp15.000/kg Rp 105.000
Feeder tray 10 buah @Rp15.000 Rp 150.000
Total investasi Rp8.240.000

Catatan
*) Rangka menggunakan kayu kaso, atap rumbai, dan dinding jaring ikan.

2. Biaya Operasional per Periode Pemeliharaan


Biaya Tetap
Penyusutan kandang pembesaran 1/24 x Rp6.250.000 Rp260.416
Penyusutan tempat pakan 1/19,2 x Rp912.000 Rp 47.500
Penyusutan tempat minum 1/19,2 x Rp748.000 Rp 38.958
Penyusutan pemanas 1/9,6 x Rp75.000 Rp 7.812
Penyusutan terpal 1/4,8 x Rp105.000 Rp 21.875
Penyusutan feeder tray 1/9,6 x Rp150.000 Rp 15.625
Total biaya tetap Rp 392.186
Biaya Variabel
Pembelian DOC pedaging 1.000 ekor (Rp5.500/ekor**) Pakan DOC Rp 5.500.000
sampai dengan umur 30 hari (pakan pabrikan) 0,021 kg/ekor/hari*** x
1.000 ekor x 30 hari x Rp7.000/kg Rp 4.410.000
Pakan pembesaran (umur 30 hari hingga panen) adukan sendiri 0,05
kg/ekor/hari*** x 1.000 ekor x 30 hari x Rp4.750*o/kg Vaksin ND 3 Rp 7.125.000
kali dan gumboro 1 kali Rp 150.000
Obat-obatan Rp 250.000
Pembelian sekam untuk litter
35 karung/periode x Rp3.500/karung Batu bara 7 kg/hari x 14 hari x Rp 122.500
Rp2.500/kg Sewa lahan (Rp1.000.000/tahun) Rp 245.000
Listrik Rp 208.300
Biaya komunikasi dan lain-lain Total biaya variabel Rp 200.000
Rp 50.000
Rp18.260.800
Biaya operasional per periode = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp392.186 + Rp18.260.800
= Rp18.652.986
Catatan
**) harga DOC murni Rp5.500/ekor. Harga DOC super Rp5.000/ekor (September 2013)
***) Pakan rata-rata per hari
*o) Harga konsentrat Rp7.000/kg, jagung Rp4.000/kg, dan dedak Rp2.000/kg
*o) Perbandingan bahan pakan pembesaran: 35% konsentrat, 50% jagung, dan 15% dedak

3. Penerimaan per Periode


—Penjualan ayam pedaging 950 ekor x Rp24.500/ekor Rp 23.275.000
—Penjualan kotoran ayam 40 karung x Rp5.000/karung Rp
Total penerimaan 200.000
Rp 23.475.000
Catatan
Asumsi harga jual ayam Rp35.000/kg. Berat rata-rata panen 0,7 kg per ekor maka harga
jual Rp24.500/ekor

4. Keuntungan
Keuntungan = Total penerimaan - Total biaya operasional
= Rp23.475.000 - Rp18.652.986
= Rp4.822.000
Keuntungan per bulan = Rp4.822.000 : 2 bulan
= Rp2.411.000
5. Pay Back Period
Pay back period (titik balik modal atau titik impas) adalah perbandingan antara total investasi
dengan keuntungan yang diperoleh.
Pay back period = (Total investasi : Keuntungan per bulan) x 1 bulan
= (Rp8.240.000 : Rp2.411.000) x 1 bulan
= 3,4 bulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai