03 23232168 04 O12121273 Sistem Agribisnis Sistem agribisnis peternakan ayam ras petelur mencakup berbagai kegiatan mulai dari hulu hingga hilir. Agribisnis adalah rangkaian semua kegiatan mulai dari pabrik dan distribusi alat-alat maupun bahan untuk pertanian, kegiatan produksi peternakan, pengolahan, penyimpanan, serta distribusi komoditas peternakan dan barang- barang yang dihasilkannya yang bisa dikatakan sebagai sistem agribisnis Sistem agribisnis peternakan mencakup empat subsistem, yaitu subsistem agribisnis hulu peternakan (penyediaan faktor produksi), subsistem usaha atau produksi peternakan, subsistem agribisnis hilir peternakan, dan subsistem jasa. Agribisnis peternakan juga terkait beberapa lembaga, antara lain lembaga produsen, lembaga konsumen, lembaga profesi, lembaga pemerintahan dan lembaga ekonomi Adapun penjelasan masing–masing subsistem agribisnis diatas adalah sebagai berikut:
a. Subsistem penyediaan sarana produksi (subsitem Hulu)
Subsitem penyediaan sarana produksi pertanian merupakan kegiatan pengadaan sarana produksi pertanian. Keberhasilan suatu usaha pertanian dipengaruhi oleh tersedianya sarana produksi secara kontinu dan jumlah yang tepat. Penyediaan sarana produksi meliputi penyediaan kandang, bibit, pakan, vaksin, peralatan penunjang kandang dan tenaga kerja. b. Subsistem usaha tani (subsitem budidaya) Subsistem usaha tani adalah kegiatan yang memanfaatkan sarana produksi yang telah tersedia untuk menghasilkan produk pertanian yang memiliki nilai ekonomi. Baik buruknya subsistem ini akan berdampak langsung terhadap situasi keuangan subsistem input dan subsistem keluaran agribisnis . Usaha tani mencakup semua bentuk organisasi produksi mulai dari usaha yang berskala kecil sampai yang berskala besar termasuk budidaya pertanian yang menggunakan lahan secara intensif . Subsistem usaha tani pada perusahaan ternak ayam ras petelur meliputi pemeliharaan hewan ternak mulai dari bibit DOC sampai panen lalu afkir c. Subsistem pemasaran (subsistem hilir)
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
harus dilakukan oleh pelaku usaha tani dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, mendapatkan laba dan untuk mengembangkan usahanya . Pedagang-pedagang perantara tersebut akan menciptakan suatu saluran pemasaran dimana kegiatannya meliputi bagaimana cara suatu produk dapat sampai ke tangan konsumen. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan yaitu bauran pemasaran atau marketing mix. d. Subsistem jasa layanan pendukung Kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah . Ketersediaan jasa layanan pendukung bagi pelaku usaha diharapkan mampu memperlancar kegiatan suatu usaha dan mengurangi kendala-kendala yang dihadapi bagi pelaku usaha dalam menjalankan usahanya . 1. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam
usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan Kandang yang umum digunakan pada pemanenan atau pengumpulan hasil budidaya unggas petelur adalah kandang peternakan. Selain itu kandang juga sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang berfungsi untuk memperoleh hasil panen battery. Unggas petelur biasanya dipelihara yang berkualitas. terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. keuntungan kandang battery adalah: a. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur. b. Menghindarkan kerusakan telur oleh unggas. c. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas. d. Menghindari kanibalisme antarunggas. Suhu optimal untuk pemeliharaan ayam petelur strain Hy-Line Brown fase layer yaitu 18-27%, dengan batas kelembaban 40-60%. Intensitas cahaya sekitar 20 lux. Cage dapat dibuat bertingkat hingga tiga Sarang untuk bertelur berbentuk boks, deck atau lebih. Deck disusun membentuk satu sarang dengan ukuran 30 x 40 x 50 frame A agar ekskreta ayam dari deck atas cm dapat digunakan maksimum untuk langsung jatuh ke lantai atau tempat delapan ekor ayam. Sarang tidak penampungan ekskreta dan tidak jatuh ke diperlukan dalam sistem perkandangan deck di bawahnya, Partisi untuk cage dapat cage (sangkar) berupa solid atau wire. Partisi yang berbentuk wire berfungsi untuk mengoptimalkan pertukaran udara di dalam cage. 2. Peralatan
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini
tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat. 3. Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai
berikut, antara lain: Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya. Pertumbuhan dan perkembangan normal. Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya. Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Tidak ada letakan tinja diduburnya. 4. Pemeliharaan a. Pemberian Pakan Pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). Tabel kebutuhan pakan Ayam Petelur pada Fase Starter Tabel kebutuhan pakan Ayam Petelur pada Fase Finisher Jumlah Kebutuhan Jumlah Kebutuhan No Umur No Umur (Gram/Ekor) (Gram/Ekor) 1 Minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 1 Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 2 Minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 2 Minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 3 Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 3 Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 4 Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 4 Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya 161 Jumlah 1520 Jumlah 3829 b. Pemberian minum Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah.
Tabel kebutuhan air minum Ayam Petelur
Jumlah Kebutuhan No Umur (Gram/Ekor) 1 Minggu pertama (umur 1-7 hari) 1,8 2 Minggu kedua (umur 8-14 hari) 3,1 3 Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 4,5 4 Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 7,7 5 Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 9,5 6 Minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 10,9 7 Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 12,7 8 Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya 14,7 Jumlah 64,9 Catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stres ke dalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air. C. Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas petelur
dilakukan dengan cara membersihkan kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak 1. Vaksin aktif, yaitu vaksin yang mengandung virus unggas. Vaksinasi adalah usaha untuk hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan daripada dengan vaksin inaktif/pasif. vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit 2. Vaksin inaktif, yaitu vaksin yang mengandung virus menular yang disebabkan oleh virus. yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya diberikan pada ayam yang diduga sakit. 5. Panen Hasil yang dipanen dari ayam petelur adalah telur ayam. Telur dipanen 3 kali dalam sehari agar kerusakan telur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; dan pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00. Hasil tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang. 6. Pasca Panen Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi penyortiran dan pembersihan telur. Telur yang telah dikumpulkan langsung disortir berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu telur normal dan abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih, dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Selanjutnya telur dibersih dari kotoran dan liter yang menempel dengan cara dicuci atau diampelas pelan-pelan kemudian telah siap untuk dikemas dan dipasarkan. Setelah panen selesai dilakukan maka selanjutnya dilakukan pemeliharaan dan sanitasi kandang. 7. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses kegiatan
menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Pemasaran merupakan puncak dari kegiatan ekonomi dalamagribisnis peternakan. Pemasaran telur oleh peternak rakyat dilakukan Dalam pemasaran terdapat empat kegiatan saluran melalui 2 pelaku utama yaitu pedagang distribusi yaitu: pengumpul dan langsung ke pedagang di pasar Saluran I: Produsen - Konsumen konvensional. Dari pedagang pengumpul, telur Saluran II: Produsen Pengecer Konsumen dijual ke pedagang pasar konvensional. Pada Saluran III: Produsen-Pedagang Besar Pengecer- pasar konvensional, manajemen perolehan Konsumen komoditas digerakkan oleh pedagang Saluran IV: Produsen - Pedagang Besar Penyalur pengepul, grosir dan pengecer. Pengercer-Konsumen TERIMA KASIH