Anda di halaman 1dari 20

MANAGEMEN AGRIBISNIS

PETERNAKAN

UNGGAS
KELOMPOK 1

Enggar Adhi Setiono Mulyani Rezky


01 O12121031 02 O12121006

Dandi Kusnaedi Try Winahda


03 23232168 04 O12121273
Sistem Agribisnis
Sistem agribisnis peternakan ayam ras petelur mencakup berbagai
kegiatan mulai dari hulu hingga hilir. Agribisnis adalah rangkaian
semua kegiatan mulai dari pabrik dan distribusi alat-alat maupun
bahan untuk pertanian, kegiatan produksi peternakan, pengolahan,
penyimpanan, serta distribusi komoditas peternakan dan barang-
barang yang dihasilkannya yang bisa dikatakan sebagai sistem
agribisnis
Sistem agribisnis peternakan mencakup empat subsistem,
yaitu subsistem agribisnis hulu peternakan (penyediaan faktor
produksi), subsistem usaha atau produksi peternakan,
subsistem agribisnis hilir peternakan, dan subsistem jasa.
Agribisnis peternakan juga terkait beberapa lembaga, antara
lain lembaga produsen, lembaga konsumen, lembaga profesi,
lembaga pemerintahan dan lembaga ekonomi
Adapun penjelasan masing–masing subsistem agribisnis diatas adalah
sebagai berikut:

a. Subsistem penyediaan sarana produksi (subsitem Hulu)


Subsitem penyediaan sarana produksi pertanian merupakan
kegiatan pengadaan sarana produksi pertanian. Keberhasilan suatu
usaha pertanian dipengaruhi oleh tersedianya sarana produksi
secara kontinu dan jumlah yang tepat. Penyediaan sarana produksi
meliputi penyediaan kandang, bibit, pakan, vaksin, peralatan
penunjang kandang dan tenaga kerja.
b. Subsistem usaha tani (subsitem budidaya)
Subsistem usaha tani adalah kegiatan yang memanfaatkan sarana
produksi yang telah tersedia untuk menghasilkan produk pertanian
yang memiliki nilai ekonomi. Baik buruknya subsistem ini akan
berdampak langsung terhadap situasi keuangan subsistem input dan
subsistem keluaran agribisnis . Usaha tani mencakup semua bentuk
organisasi produksi mulai dari usaha yang berskala kecil sampai yang
berskala besar termasuk budidaya pertanian yang menggunakan lahan
secara intensif . Subsistem usaha tani pada perusahaan ternak ayam
ras petelur meliputi pemeliharaan hewan ternak mulai dari bibit DOC
sampai panen lalu afkir
c. Subsistem pemasaran (subsistem hilir)

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang


harus dilakukan oleh pelaku usaha tani dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, mendapatkan laba dan
untuk mengembangkan usahanya . Pedagang-pedagang perantara
tersebut akan menciptakan suatu saluran pemasaran dimana
kegiatannya meliputi bagaimana cara suatu produk dapat sampai ke
tangan konsumen. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan
yaitu bauran pemasaran atau marketing mix.
d. Subsistem jasa layanan pendukung
Kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga
keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga
transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga
pemerintah . Ketersediaan jasa layanan pendukung bagi pelaku usaha
diharapkan mampu memperlancar kegiatan suatu usaha dan
mengurangi kendala-kendala yang dihadapi bagi pelaku usaha dalam
menjalankan usahanya .
1. Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam


usaha budidaya ternak unggas. Kandang
berguna untuk menjaga agar unggas
peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan
pemeliharaan, seperti pemberian pakan
dan obat-obatan, serta memudahkan Kandang yang umum digunakan pada
pemanenan atau pengumpulan hasil budidaya unggas petelur adalah kandang
peternakan. Selain itu kandang juga sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang
berfungsi untuk memperoleh hasil panen battery. Unggas petelur biasanya dipelihara
yang berkualitas.
terlebih dahulu dalam kandang
postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang
battery jika sudah dewasa.
keuntungan kandang battery adalah:
a. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur.
b. Menghindarkan kerusakan telur oleh unggas.
c. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas.
d. Menghindari kanibalisme antarunggas.
Suhu optimal untuk pemeliharaan ayam
petelur strain Hy-Line Brown fase layer
yaitu 18-27%, dengan batas kelembaban
40-60%. Intensitas cahaya sekitar 20 lux. Cage dapat dibuat bertingkat hingga tiga
Sarang untuk bertelur berbentuk boks, deck atau lebih. Deck disusun membentuk
satu sarang dengan ukuran 30 x 40 x 50 frame A agar ekskreta ayam dari deck atas
cm dapat digunakan maksimum untuk langsung jatuh ke lantai atau tempat
delapan ekor ayam. Sarang tidak penampungan ekskreta dan tidak jatuh ke
diperlukan dalam sistem perkandangan deck di bawahnya, Partisi untuk cage dapat
cage (sangkar) berupa solid atau wire. Partisi yang
berbentuk wire berfungsi untuk
mengoptimalkan pertukaran udara di dalam
cage.
2. Peralatan

Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini


tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan
tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah
yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah
menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu,
aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak
berkarat.
3. Penyiapan Bibit

Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai


berikut, antara lain:
 Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
 Pertumbuhan dan perkembangan normal.
 Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
 Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)
ayam umur sehari.
 Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat.
 Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
 Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
 Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
 Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
 Tidak ada letakan tinja diduburnya.
4. Pemeliharaan
a. Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Tabel kebutuhan pakan Ayam Petelur pada Fase Starter Tabel kebutuhan pakan Ayam Petelur pada Fase Finisher
Jumlah Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
No Umur No Umur
(Gram/Ekor) (Gram/Ekor)
1 Minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 1 Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111
2 Minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 2 Minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129
3 Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 3 Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146
4 Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 4 Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya 161
Jumlah 1520 Jumlah 3829
b. Pemberian minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air
dalam suatu wadah.

Tabel kebutuhan air minum Ayam Petelur


Jumlah Kebutuhan
No Umur
(Gram/Ekor)
1 Minggu pertama (umur 1-7 hari) 1,8
2 Minggu kedua (umur 8-14 hari) 3,1
3 Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 4,5
4 Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 7,7
5 Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 9,5
6 Minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 10,9
7 Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 12,7
8 Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya 14,7
Jumlah 64,9
Catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stres ke dalam air minumnya. Banyaknya gula
yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
C. Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit pada unggas petelur


dilakukan dengan cara membersihkan kandang
secara rutin, memisahkan unggas yang
sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian
vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak 1. Vaksin aktif, yaitu vaksin yang mengandung virus
unggas. Vaksinasi adalah usaha untuk hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama
menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit 2. Vaksin inaktif, yaitu vaksin yang mengandung virus
menular yang disebabkan oleh virus. yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah
struktur antigenik sehingga mampu membentuk zat
kebal. Kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin
inaktif lebih pendek, tapi hanya diberikan pada ayam
yang diduga sakit.
5. Panen
Hasil yang dipanen dari ayam petelur adalah telur ayam.
Telur dipanen 3 kali dalam sehari agar kerusakan telur yang
disebabkan oleh virus dapat terhindar. Pengambilan pertama pada
pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul
13.00-14.00; dan pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek
seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00. Hasil tambahan
yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah
daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual
untuk dijadikan pupuk kandang.
6. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi
penyortiran dan pembersihan telur. Telur yang telah dikumpulkan
langsung disortir berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu telur
normal dan abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih,
dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar
63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu
besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Selanjutnya
telur dibersih dari kotoran dan liter yang menempel dengan cara
dicuci atau diampelas pelan-pelan kemudian telah siap untuk
dikemas dan dipasarkan. Setelah panen selesai dilakukan maka
selanjutnya dilakukan pemeliharaan dan sanitasi kandang.
7. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses kegiatan


menyalurkan produk dari produsen ke
konsumen. Pemasaran merupakan puncak dari
kegiatan ekonomi dalamagribisnis peternakan.
Pemasaran telur oleh peternak rakyat dilakukan Dalam pemasaran terdapat empat kegiatan saluran
melalui 2 pelaku utama yaitu pedagang distribusi yaitu:
pengumpul dan langsung ke pedagang di pasar Saluran I: Produsen - Konsumen
konvensional. Dari pedagang pengumpul, telur Saluran II: Produsen Pengecer Konsumen
dijual ke pedagang pasar konvensional. Pada Saluran III: Produsen-Pedagang Besar Pengecer-
pasar konvensional, manajemen perolehan Konsumen
komoditas digerakkan oleh pedagang Saluran IV: Produsen - Pedagang Besar Penyalur
pengepul, grosir dan pengecer. Pengercer-Konsumen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai