PENDAHULUAN
utama dalam infeksi saluran pernafasan. Semakin banyak polusi udara semakin
banyak pula virus, bakteri dan jamur yang dapat berkembang. Akibatnya banyak
penyakit infeksi saluran pernafasan yang timbul akibat polusi udara. Penyakit
infeksi saluran pernafasan yaitu seperti batuk, pilek, faringtis, bronkitis, asma,
pneumonia, PPOK, dan lain-lain. Pneumonia adalah salah satu infeksi saluran
insiden dan prevalensi kejadian pneumonia di Indonesia adalah 1,8% dan 4,5%
dari 82.666 balita. Prevalensi penyakit pneumonia terus meningkat setiap tahun
yaitu pada tahun 2007 sebesar 2,1% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi
mencapai target nasional, termasuk target tahun 2014 sebesar 80%. Angka
1
2
dengan tahun 2013 yang sebesar 1,19%. Pada kelompok bayi, angka kematian
lebih tinggi yaitu sebesar 0,11% dibandingkan pada kelompok umur 1-4 tahun
tertinggi jika dilihat berdasarkan usia penderita yaitu meningkat pada kelompok
usia 1-4 tahun (balita), kemudian pada umur 45-54 tahun dan terus meningkat
disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus , jamur dan parasit namun
pneumonia juga dapat disebabkan oleh bahan kimia ataupun paparan fisik seperti
jaringan parenkim paru yang biasanya dikaitkan dengan pengisian alveoli dengan
menjadi dua yaitu pneumonia lobaris dan bronchopneumonia (Wahid dan Imam,
2013).
akut (ISPA) yang menyebabkan kematian terbanyak pada anak usia kurang dari
lima tahun (balita) baik di negara berkembang maupun negara maju. Pneumonia
3
adalah infeksi pada kantung kecil paru-paru (alveoli) yang di penuhi nanah dan
risiko terkena pneumonia dan adapula faktor yang meningkatkan risiko kematian
diantaranya adalah infeksi saluran pernapasan atas, umur dibawah 2 bulan, usia
lanjut, malnutrisi, berat bayi lahir rendah, imunisasi tidak lengkap, tidak
Selain itu faktor risiko pneumonia dapat terjadi karena usia lanjut,
saluran napas.
mikroplasma (bentuk pemeliharaan antara bakteri dan virus). Bakteri yang umum
fisioterapi pada penyakit paru pneumonia adalah untuk melancarkan jalan napas,
deep breathing exercise, batuk efektif dan mobilisasi sangkar toraks pada kasus
pneumonia. Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol (uap) secara terus menerus dengan tenaga yang berasal
dari udara yang didapatkan, nebulizer bertujuan untuk mengurangi sesak nafas
dan untuk melancarkan dahak (Jamaludin et al, 2014). Deep breathing exercise
2011). Batuk efektif adalah latihan yang digunakan untuk membersihkan sekresi
pada jalan nafas (Nugroho & Kristiani, 2011). Mobilisasi sangkar toraks dapat
diberikan kepada seorang yang mengalami keterbatasan pada gerakan dada dan
Dari berbagai uraian diatas maka dalam penulisan proposal Karya Tulis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
dapat dijadikan motivasi untuk lebih tahu tentang penatalaksanaan fisioterapi pada
kasus pneumonia.
2. Bagi institusi
3. Bagi fisioterapi
4. Bagi Masyarakat