Anda di halaman 1dari 9

MAKNA

AGILE
AGILE SEBAGAI BELIEF SYSTEM DAN FILOSOFI

Agile sebagai sebuah filosofi merujuk bahwa nilai dan prinsip Agile
ini merefleksikan hal-hal mendasar mengenai hakikat dari sebuah
pengetahuan, akal budi, prinsip, teori, maupun pemikiran tentang
bagaimana sebaiknya kita menghasilkan sebuah Value yang bisa
dinikmati oleh pengguna.

Bagi mereka yang memaknai bahwa Agile sebagai sebuah Belief


System dan Filosofi, maka kecenderungannya akan lebih mudah
untuk melakukan berbagai eksplorasi dan tafsiran dari cukup
banyak perspektif dalam rangka menjalankan Agile di tataran
praktis.
AGILE SEBAGAI MINDSET DAN PERILAKU

Mindset Agile bisa terbentuk dengan memperhatikan Agile


Manifesto bagian Value yang berjumlah empat pernyataan dasar
yang merupakan sebuah pola pikir yang mendasar atau
fundamental.

Dalam konteks People, Process, dan Tools, maka peranan people


menjadi sangat penting. People sebagai subyek, bukan obyek,
apalagi sebagai pelengkap. People yang baik akan bisa
merumuskan Process yang baik dan akan memilih Tools yang baik
pula. Satu pernyataan tersebut bisa dikatakan sebagai pengaturan
pemikiran atau mindset.
Behavior Agile terbentuk dalam Agile Manifesto bagian PRINCIPLE
yang berjumlah dua belas pernyataan.

Prinsip Agile memuat sesuatu yang bisa DIPRAKTIKAN atau


dijalankan oleh orang-orang yang menggunakannya, bahkan
dalam periode harian. Salah satu syarat sesuatu hal bisa
dikategorikan menjadi sebuah perilaku adalah konsistensi
implementasinya secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama.

titik perhatian mereka adalah bagaimana Agile ini bisa membantu


orang untuk merumuskan cara berpikir dan berperilaku yang baik
sehingga mampu menghasilkan sesuatu hal yang bisa bermanfaat
bagi orang lain dalam kondisi yang tidak menentu, apalagi seperti
sekarang ini.
AGILE SEBAGAI METODE DAN PRAKTIS

SATU TIM LEBIH DARI


SATU TIM

SCRUM NEXUS
KANBAN
EXTREME PROGRAMMING SCRUM-OF-SCRUM
TEST DRIVEN DEVELOPMENT LARGE SCALE SCRUM
FEATURED DRIVEN DEVELOPMENT DISCIPLINED AGILE DELIVERY
CRYSTAL CLEAR SCRUM OF SCALE
CONTINUOUS INTEGRATION SCALABLE AGILE FRAMEWORK
CONTINUOUS DELIVERY AGILE UNIFIED PROCESS
ETC... ETC...

Agile sebagai sebuah metode dan praktis memang secara eksplisit


atau terang-terangan tidak disebutkan di dalam Agile Manifesto,
baik Value maupun Prinsipnya.
Tidak ada satu kata pun dalam Agile Manifesto yang menyebutkan
istilah yang terkait langsung dengan praktik Agile, seperti Scrum,
Extreme Programming, Pragmatic Programming, maupun model
lainnya. Walaupun demikian, orang-orang yang merumuskan Agile
Manifesto ini memanglah para praktisi yang menggunakan
berbagai metode untuk menghasilkan perangkat lunak.

Bagi penganut Agile sebagai sebuah metode, framework, atau pun


aspek praktis lainnya, maka mereka memaknai bahwa Agile adalah
Scrum, Agile adalah Nexus, Agile adalah Large-scale Scrum, dan
seterusnya.

Pandangan ini terbentuk karena biasanya yang pertama kali


mereka pelajari adalah dari aspek praktik dari Agile itu sendiri.
Scrum, Kanban, dan puluhan metode atau kerangka kerja tersebut
bisa digunakan untuk mendukung Agile seperti yang disebutkan
dalam Agile Manifesto baik Value maupun Prinsipnya. Dalam
gambar ilustrasi Payung Agile di atas, bisa dilihat cukup banyak
model praktik yang bisa dijalankan guna mewujudkan Agile.
Praktik Agile memang didominasi oleh model kerja yang
berorientasi pada dunia Teknologi Informasi.

Orang-orang yang menganggap bahwa Agile sebagai sebuah


praktik, kecenderungannya mereka menganggap bahwa Agile
hanyalah sebatas aspek mekanikal semata. Oleh sebab itu tak
jarang Agile diasosiasikan sebagai metode atau metodologi.
AGILE SEBAGAI SEBUAH KATA SIFAT

Selanjutnya ada kelompok orang Mereka hanya sebatas


yang memaknai Agile sebagai mendengar istilah Agile
sebuah kata sifat semata. Dalam secara sepotong–sepotong
pemahaman mereka ini, Agile sama dan tentunya tidak bersedia
dengan gesit, lincah, cekatan, atau meluangkan waktu, pikiran,
tangkas. Agile dimaknai sebatas itu maupun energinya untuk
saja, tidak lebih dan tidak kurang. benar-benar mendalami
Agile direlasikan dengan sebuah tentang Agile, baik Agile
kecepatan. Kalau tidak cepat berarti Manifesto beserta praktik-
tidak Agile, sesederhana itu saja. praktiknya.
LANTAS MANA YANG BENAR, BAIK, DAN BAGUS?
Jika rekan-rekan ada yang bertanya, sebaiknya memaknai Agile itu
yang benar, baik, dan bagus seperti apa?

Yang jelas, jika memaknai Agile sebagai kata sifat saja, itu sudah
pasti tidak benar. Artinya ada tiga pemaknaan yang bisa diambil
selain memaknai Agile sebagai kata sifat.

Penganut Agile sebagai sebuah Belief System dan Filosofi,


biasanya juga akan mempelajari terkait dengan aspek Mindset,
Perilaku, Metode, dan Praktis

Penganut Agile sebagai sebuah Mindset dan Perilaku, biasanya


akan tergerak untuk mempelajari hal-hal yang bisa digunakan
untuk implementasi agar bisa membentuk kebiasaan-kebiasaan
positif, entah itu Metode dan Praktis.

Penganut Agile sebagai sebuah Metode dan Praktik, biasanya akan


terus mengasah kemampuan mereka dalam menguasai tools yang
digunakan meningkatkan kualitas praktik Agile.

Anda mungkin juga menyukai