NIM : Q200220009
MATA KULIAH : EVALUASI PENDIDIKAN DASAR
2. a. Prior knowledge merupakan pengetahuan awal yang dimiliki seseorang sebelum proses
belajar di kelas dilakukan, prior knowledge ini diperoleh dari pengalaman yang dilalui
seseorang sepanjang hidupnya. Jika prior knowledge ini dikelola dengan baik dalam
pembelajaran, maka akan menjadi pondasi dalam pembelajaran yang lebih bermakna.
Campbell menyatakan bahwa prior knowledge adalah pengetahuan yang sudah dimiliki
siswa dan semua pengetahuan yang siswa punya ketika memasuki lingkungan belajar yang
baru untuk menerima pengetahuan yang baru.
b. Cara menilai, menyeleksi materi pelajaran yang berkualitas dan esensial dengan
menggunakan teknik Jere Confrey adalah sebagai berikut :
1). Identifikasi SK dan KD
Analisis KD pada silabus dapat dilakukan secara mandiri dengan mengacu
pada kriteria urgensi, kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian (UKRK).
2). Identifikasi jenis-jenis mata pelajaran
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan
tingkatan aktivitas/ranah pembelajarannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan,
dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut.
3). Strategi penyampaian jenis-jenis materi
Strategi penyampaian materi meliputi a) startegi penyampaian fakta, b) strategi
penyampaian konsep, c) strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, d)
strategi penyampaian prosedur, dan e) strategi penyampaian sikap atau afektif
Secara lebih terperinci, cara menilai, menyeleksi materi pelajaran yang berkualitas dan
esensial dengan menggunakan teknik Jere Confrey dijabarkan sebagai berikut
1. Menghapus bahan ajar yang tidak efektif yaitu bahan ajar yang tidak relevan
dengan target standar kelulusan yang dirumuskan.
2. Melakukan evaluasi penetapan bahan ajar melalui analisis isi, studi banding dan
studi kasus. Analisis isi berfokus pada pengujian bahan ajar dengan memberikan
kesempatan kepada ahli untuk memeriksa dan menilai keakuratan, kedalaman yang
dicakup, dan logika yang dipakai untuk mengurutkan bahan ajar. Studi
perbandingan melibatkan pemilihan variabel yang relevan melalui perbandingan
dua atau lebih kurikulum serta efeknya dalam jangka waktu tertentu pada siswa.
Studi kasus berfokus pada pendokumentasian peran teori dalam menerapkan ilmu
pengetahuan ke dalam situasi yang nyata (kontekstual). Studi kasus berfungsi untuk
memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan bahan
ajar dalam proses pembelajaran.
3. Teknik yang cocok digunakan untuk menghasilkan sekolah kembar adalah teknik
cloning. Teknik ini memungkinkan siswa mendapatkan pengakuan dari dua sekolah
yang bekerjasama (sekolah kembar), sehingga siswa berkesempatan memperoleh
ijazah ganda (double degree).
a. Teknik cloning lebih cocok digunakan untuk menghasilkan sekolah kembar.
b. Pelaksanaannya dengan cara mengadakan kerja sama antara sekolah dalam
negeri dan luar negeri (MoU) untuk mengembangkan program sekolah kembar dan
memfasilitasi siswa yang ingin mengikuti program tersebut. Bisa melalui kegiatan
pertukaran pelajar atau visitasi ke sekolah kembar.