Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM

PRAKTIK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)


Identifikasi Peralatan Laboratorium Otomasi

Nama : Raissa Pramanda


NIM : 22501244016

S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKATA
A. TUJUAN
Setelah selesai praktik diharapkam :
1. Dapat menyebutkan macam-macam peralatan praktik di lab otomasi
2. Menjelaskan spesifikasi macam-macam peralatan praktik di lab otomasi
3. Menjelaskan fungsi macam-macam peralatan praktik di lab otomasi
4. Menjelaskan cara kerja macam-macam peralatan praktik di lab otomasi
5. Mengkomunikasikan macam-macam peralatan praktik di lab otomasi

B. TABEL DATA
NAMA
NO GAMBAR SPESIFIKASI DESKRIPSI
KOMPONEN

1. Modul Output Lampu 24 Volt Lampu akan menyala saat diberikan


DC tegangan 24 Volt

Buzzer 24 Volt Buzzer akan berbunyi Beep jika


diberikan tegangan 24 Volt.

2. Modul lampu 220 Volt AC Modul lampu berfungsi sebagai


ouputan yang menjadi lampu
indikator sebuah rangkaian

3. Magnetic SK 12 atau SK Hubungan 246 pada MC dengan OL


Contactor with 21 Relay terjadi, di mana 12 dan 13
overload berperan sebagai kontak Normally
Open (NO), sedangkan 21 dan 22
sebagai Normally Closed (NC). A1
dan A2 menjadi kontak utama
dengan lampu indikator terpasang
dalam rangkaian. Sementara, 95 dan
96 pada OL Relay berfungsi sebagai
Normally Open (NO).

4. Magnetic SK 12 atau SK Kontak 12 dan 13 berperan sebagai


Contactor 21 Normally Open (NO), sedangkan
kontak 21 dan 22 bertindak sebagai
Normally Closed (NC). A1 dan A2
menjadi kontak utama dengan
adanya rangkaian untuk lampu
indikator.

5. MCB 3 phase 60 A, 400 Volt MCB 3 fasa adalah suatu perangkat


pemutus aliran listrik yang terdiri
dari 3 kutub yang terpisah satu
Kapasitas sama lain, meskipun setiap kutubnya
breaking 4500 terhubung dengan yang lain.

6. Motor 3 Phase Type : Y801-4 Motor listrik 3 fasa dengan tegangan


220v/ 380v digunakan sebagai
220V / 380V Motor : 1 HP
beban output dalam praktik plc
OUTPUT : 0.75
KW

SPEED : 1390
r/min

CURRENT : 1 /
2. 1 A

7. Power Suplly Power Supply digunakan sebagai


24 V DC sumber tegangan DC 24V yang
digunakan sebagai power PLC

8. Modul Push SMCT-S-NO/NC Saat kabel disambungkan ke


Button & sambungan NO, maka pushbutton
Lampu berfungsi sebagai sambungan NO.
Indikator
Saat kabel disambungkan ke
sambungan NC, maka pushbutton
berfungsi sebagai sambungan NC.

Kemudian saat kabel disambungkan


ke lampu, maka pushbutton
berfungsi sebagai lampu indokator.

9. Modul Push Ada dua rangkaian terpisah dalam


Button dan modul, satu antara push button dan
Indicator Lamp lampu LED. Ketika kabel terhubung
ke push button, maka push button
akan aktif. Saat kabel terhubung ke
lampu LED, maka lampu akan
menyala.

10. PLC Trainer CP1E-E40-SDRA Merupakan Jenis dari PLC Omron seri
CP1E, sedangkan arti dari E40
merupakan jumlah dari output dan
input yang terdapat pada PLC. PLC
jenis ini dapat di implementasikan
pada penggerak mekanisme alat
industri, alat rumah tangga, dan
tugas teknik lainnya, yang mana
bersifat logika elektronika

(FUNGSI+CARA KERJA)

11. PLC Trainer SR2B201BD PLC (Programmable Logic Control) Zelio


SR2 B201 BD merupakan smart relay
yang terdiri beberapa input dan output.
Smart relay adalah suatu alat yang dapat
diprogram oleh bahasa tertentu yang
biasa digunakan pada proses automasi.
Smart relay memiliki ukuran yang kecil
dan relatif ringan. Zelio logic smart relay
didesain untuk automasi sistem yang
biasa digunakan pada aplikasi industri
dan komersial.

(FUNGSI+CARA KERJA)

12. Kabel Banana Jack 4 Kabel penghubung berfungsi untuk


Penghubung mm menghubungkan arus listrik serta
menghantarkan energi listrik ke
sumber-sumber beban listrik atau
alat-alat listrik.

C. ANALISIS DATA
1. PLC Trainer CP1E-E40-SDRA (Omron)
a. Jelaskan tipe CP1E-E40-SDRA!
Jawab : Merupakan Jenis dari PLC Omron seri CP1E, sedangkan arti dari E40
merupakan jumlah dari output dan input yang terdapat pada PLC. PLC jenis ini
dapat di implementasikan pada penggerak mekanisme alat industri, alat rumah
tangga, dan tugas teknik lainnya, yang mana bersifat logika elektronika.
b. Berapa jumlah input?
Jawab : 24 Input
c. Berapa Tegangan Input?
Jawab : AC 220 Volt
d. Berapa Jumlah output?
Jawab : 16 Output
e. Berapa tegangan output yang dikeluarkan?
Jawab : 24 VDC
f. Berapa group output pada plc tersebut?
Jawab : 6 kelompok
g. Berapa fasilitas Timernya?
Jawab : 256
h. Berapa fasilitas Counternya?
Jawab : 256

2. PLC Trainer SR2 B201 BD (Zelio)


a. Jelaskan tipe SR2 B201 BD
Jawab : PLC (Programmable Logic Control) Zelio SR2 B201 BD merupakan smart relay
yang terdiri beberapa input dan output. Smart relay adalah suatu alat yang dapat
diprogram oleh bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart
relay memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan. Zelio logic smart relay didesain untuk
automasi sistem yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial.
b. Berapa jumlah input?
Jawab : 12
c. Berapa Tegangan Input?
Jawab : Ada 2, DC 24 V
d. Berapa Jumlah output?
Jawab : 8 Ouput
e. Berapa tegangan output yang dikeluarkan?
Jawab : 24 Volt – 250 Volt AC & 5 Volt – 30 Volt DC
f. Berapa group output pada plc tersebut?
Jawab : 8 Grup Output
g. Berapa fasilitas Timernya?
Jawab : 16 Buah
h. Berapa fasilitas Counternya?
Jawab : 1 KHz

D. PEMBAHASAN
1. Modul Output
➢ Pengertian
Pada PLC modul yang dipakai terdiri dari dua yakni modul input dan juga
output. Beberapa modul input dan output yang digunakan dalam sistem PLC,
menyediakan antarmuka Interface) antara central processing unit (CPU) dan
perangkat yang dapat deprogram (programmable device).
a. Modul input PLC
Modul yang berinteraksi dengan sinyal input disebut dengan modul
input, diperlukan untuk menghubungkan perangkar input seperti
berbagai jenis sakelar.
b. Modul output PLC
Modul yang berinteraksi dengan sinyal output disebut sebagai modul
output, modul output diperlukan untuk menghubungkan perangkat
output seperti lampu, relay, dan juga motor.
➢ Klasifikasi modul input dan output PLC

a. Modul digital input dan output PLC


Modul digital juga disebut Modul Diskrit. Pada modul ini, sinyal I / O
bekerja pada sistem biner yaitu hanya bernilai 0 atau 1. Untuk modul input
digital, hanya sinyal 1-bit yang digunakan. Ini berguna dalam kondisi ON
atau OFF
Berdasarkan Input dan Output, modul digital terdiri dari dua jenis.
1) Modul Digital Input
2) Modul Digital Output
Sinyal I / O digital memberikan status dalam berbagai bentuk seperti

1) High/Low, True/False, 1/0 untuk status umum.


2) ON/OFF status untuk kondisi beban.
3) Diaktifkan / Dinonaktifkan untuk Switching Mechanism.
4) Close/Open status untuk kontak switch.

b. Modil analog input dan output PLC

Modul analog disebut Modul Kontinu. Biasanya tegangan atau arus


diberikan ke modul input dalam bentuk sinyal analog. Untuk modul input
analog, sinyal 12-bit atau 13-bit yang biasa digunakan.

Umumnya, sinyal input analog beroperasi pada kisaran 4-20 mA, 0-20 mA,
1-5 V, dll.

Sinyal analog ini memberikan nilai intermiten antara dua batas ekstrim
(batas atas atau dan batas bawah) untuk modul input analog.

Sekali lagi, modul I / O analog juga terdiri dari dua jenis.

1) Modul Input Analog


2) Modul Output Analog
2. Magnetic Contractor
a. Magnetic Contactor (MC) : Perangkat elektrik yang digunakan untuk mengontrol
aliran listrik ke peralatan atau mesin dengan menggunakan medan magnet.
b. Overload (OL) Relay : Komponen yang mendeteksi arus berlebih atau beban
berlebih dalam suatu rangkaian listrik dan memutus aliran listrik untuk melindungi
peralatan atau mesin.
c. Hubungan 246 pada MC dengan OL Relay : Merupakan koneksi antara Magnetic
Contactor dan Overload Relay yang memungkinkan keduanya berinteraksi untuk
melindungi sistem dan peralatan.
d. Kontak 12 dan 13 sebagai Normally Open (NO) : Bagian dari Magnetic Contactor
yang biasanya terbuka, namun akan menutup ketika Magnetic Contactor diaktifkan
untuk mengalirkan arus listrik ke peralatan atau mesin.
e. Kontak 21 dan 22 sebagai Normally Closed (NC) : Bagian dari Magnetic Contactor
yang biasanya tertutup, namun akan terbuka ketika Magnetic Contactor diaktifkan,
memutus aliran listrik.
f. Fungsi utama : Melindungi peralatan atau mesin dari kerusakan yang disebabkan
oleh arus berlebih atau beban berlebih dalam sistem listrik.
g. Interaksi antara MC dan OL Relay : Kerja sama antara Magnetic Contactor dan
Overload Relay untuk memastikan sistem beroperasi dengan aman dan efisien
dengan memonitor dan mengatur aliran listrik yang melewatinya.

3. MCB 3 Fasa
MCB adalah perangkat elektromekanis yang berfungsi untuk memutuskan sirkuit
listrik saat terjadi kelebihan arus atau gangguan lainnya dalam sirkuit listrik. MCB
bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik dan termal untuk mendeteksi kelebihan
arus. MCB 3 fasa dirancang khusus untuk melindungi sirkuit listrik tiga fasa dari
berbagai gangguan seperti kelebihan arus, hubung singkat, atau lonjakan tegangan yang
dapat merusak peralatan elektronik dan menyebabkan kebakaran. MCB 3 fasa biasanya
digunakan dalam lingkungan industri, komersial, dan rumah tangga dengan beban
listrik yang besar. MCB 3 fasa memberikan perlindungan yang penting terhadap sirkuit
listrik yang kompleks dan penting untuk menjaga keandalan dan keselamatan sistem
listrik tersebut.

4. Motor listrik 3 Fasa


Motor listrik tiga fasa adalah jenis motor listrik yang digerakkan oleh sistem daya tiga
fasa. Ini adalah salah satu tipe motor yang paling umum digunakan dalam berbagai
aplikasi industri, komersial, dan rumah tangga karena memiliki keunggulan efisiensi,
keandalan, dan kinerja yang tinggi. Motor listrik tiga fasa merupakan jenis motor listrik
yang digerakkan oleh sistem daya tiga fasa. Motor Listrik 3 fasa merupakan salah satu
tipe motor yang paling umum digunakan dalam berbagai aplikasi industri, komersial,
dan rumah tangga karena memiliki keunggulan efisiensi, keandalan, dan kinerja yang
tinggi. Motor listrik tiga fasa cenderung lebih efisien daripada motor tunggal fasa
karena konstruksi tiga fasa memungkinkan adanya putaran yang lebih halus dan kuat.
Oleh karena itu dapat mengurangi getaran dan kebisingan, serta meningkatkan umur
motor.

5. Power Suplly 24 V DC
Power supply 24 V DC adalah perangkat yang tapat mengubah tegangan listrik dari
sumber daya listrik yang tersedia (misalnya tegangan AC dari jaringan listrik atau
sumber daya DC yang lain) menjadi tegangan sebesar 24 volt arus searah (DC).
Perangkat ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, otomatisasi
industri, kendali proses, sistem kontrol, dan berbagai perangkat elektronik lainnya yang
memerlukan tegangan 24 V DC. Power supply ini menghasilkan tegangan output
sebesar 24 V DC yang biasanya stabil dan konstan, walaupun bisa juga ada varian yang
dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Dengan tegangan output yang stabil,
keamanan yang baik, dan kinerja yang andal, power supply 24 V DC menjadi
komponen penting dalam banyak sistem elektronik dan industri modern.

6. Modul Push Button dan Indicator Lamp


Modul Push Button adalah perangkat input pada sistem PLC yang
berfungsi untuk memberikan sinyal input ke PLC ketika tombol ditekan.
Tombol tekan ini digunakan untuk mengontrol operasi mesin atau proses
secara manual oleh operator.

Indicator Lamp adalah perangkat output pada sistem PLC yang berfungsi
untuk memberikan tanda visual kepada operator atau pengguna bahwa
suatu kondisi atau proses telah terjadi. Lampu indikator ini dapat berupa
lampu LED atau lampu lainnya yang menyala ketika kondisi atau proses
yang sesuai telah terpenuhi atau berjalan.

7. PLC Trainer
Trainer PLC adalah perangkat yang dirancang untuk melatih pengguna tentang
penggunaan dan pemrograman PLC (Programmable Logic Controller) tanpa harus
terhubung dengan peralatan atau proses dunia nyata. Ini biasanya berupa unit yang
mencakup PLC, sumber daya listrik, antarmuka pengguna, dan seringkali modul
input/output (I/O) untuk simulasi. Trainer PLC memungkinkan pengguna untuk
mempelajari fungsi-fungsi dasar PLC, mengembangkan logika kontrol, dan
memecahkan masalah tanpa risiko terhadap peralatan fisik atau proses yang
sebenarnya.

E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan pratikum mengenai identifikasi peralatan laboratorium otomasi
yakni pentingnya memahami dan menguasai penggunaan PLC dalam industry otomasi,
PLC sendiri merupakan sebuah komponen atau kontrol otomatis yang digunakan untuk
mengatur dan mengontrol proses produksi secara efisien. PLC sendiri terdiri dari unit
utama, sumber daya listrik, modul unput/output, dan antarmyka pengguna yang sesuai
dengan spesifikasi penggunaan. PLC berfungsi sebagai otak dari sistem kontrol otomatis,
menerima input dari berbagai sensor dan perangkat input lainnya, memproses informasi
sesuai dengan program yang telah diprogram oleh pengguna, dan menghasilkan output
untuk mengontrol perangkat-perangkat output seperti motor, solenoid, atau aktuator
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai