Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

MR2103 Elektronika Industri

Membangun Rangkaian
Relay dan Handwiring

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Tujuan Praktikum
Memahami fungsi dan cara kerja dari Relay
Memahami fungsi dan cara kerja dari Limit switch
Memahami dan mampu membangun rangkaian Logika Relay
Memahami dan mampu menggambarkan diagram Relay dan diagram wiring

Pengantar
Relay merupakan peralatan yang dioperasikan secara elektrik yang secara mekanik akan men-switch
sirkuit elektrik. Relay adalah sebuah saklar yang dioperasikan dengan menggunakan medan magnet.
Relay adalah bagian yang penting dalam sistem kontrol, karena kegunaannya dalam kendali jarak
jauh, dan mengendalikan listrik tegangan tinggi dengan menggunakan listrik tegangan rendah. Ketika
tegangan mengalir ke dalam elektromagnet pada sistem kontrol relay, maka magnet akan menarik
lengan logam pada arah magnet, dengan demikian kontak terjadi. Switch atau kontaktor pada relay
bisa memiliki jenis NO atau NC ataupun keduanya. Saklar kontak yang terdapat dalam sebuah relay
dapat terdiri atas 1 kutub ataupun banyak kutub. Perlu diketahui, bahwa karakteristik operasi suatu
relay adalah pada saat relay diaktifkan, relay tidak langsung bekerja, namun terdapat delay sebesar
beberapa milisecond. Sehingga dalam merancang suatu rangkaian relay, hal ini perlu diperhatikan.

Diagram yang menggambarkan logika kerja relay adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Relay

Dengan memanfaatkan sebuah relay, dapat dirangkai rangkaian pengendali otomatis yang dapat
dipergunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan industri secara otomatis. Biasanya rangkaian
relay merupakan integrasi dari berbagai komponen seperti switch (saklar), relays, timers dan
counters.

Page 1 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Gambar 2. Diagram Relay Omron MY4 12VDC (a) isometric view, (b) tampak atas

Gambar 3. Relay Omron MY4 12VDC

Pada praktikum modul 2 ini, Relay yang digunakan adalah relay dengan tipe Omron MY4 12VDC.
Pada gambar 2 dapat terlihat bentuk dan tampilan bagian-bagian pada relay. relay sendiri terbagi ke
dalam 2 bagian penting, yaitu cable connector dan body of relay. Cable connector terdiri dari 14 buah
dudukan yang berisi screw. Bagian ini berfungsi sebagai penghubung relay dengan kabel yang akan
digunakan. Cara menggunakan cable connector ini adalah dengan melonggarkan screw, kemudian
kabel dijepit pada dudukan tersebut dan terakhir screw dikencangkan.

Body of relay merupakan bagian utama yang berisi magnet induksi. Pada bagian atas body of relay
terdapat petunjuk penggunaan relay seperti yang terlihat pada gambar 2. Pada relay ini terdapat
sebuah kumparan elektromagnetik ditambah 4 buah lengan logam. Untuk mengaktifkan kumparan
elektromagnetik, maka harus dialirkan listrik melalui dudukan-13 dan dudukan-14 seperti terlihat
pada informasi tersebut. Selanjutnya, keempat lengan logam dapat diatur menjadi NO (Normally
open), maupun NC (Normally close) dengan mengalirkan listrik ke dudukan yang sesuai. Lengan
pertama akan menjadi NO jika listrik dialirkan melalui dudukan-9 dan dudukan-5. Sebaliknya, lengan
pertama akan menjadi NC jika dudukan-9 dihubungkan dengan dudukan-1. Begitupun dengan
lengan kedua, akan menjadi NO jika dialirkan listrik melalui dudukan-10 dihubungkan dengan
dudukan-6 dan begitu seterusnya. Hal ini sesuai dengan informasi yang tertera pada body of relay.

Page 2 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Limit switch

Lempengan besi

Gambar 4. Limit switch Gambar 5. Limit switch HYR704B

Limit switch yang digunakan pada praktikum ini salah satunya adalah jenis HYR704B. Pada limit
switch ini, terdapat 3 cable connector yang menggunakan screw yang ditunjukkan pada gambar 4.
Jika listrik dialirkan pada dudukan-1 dan dudukan-2, maka limit switch ini akan bersifat NC pada
kondisi normal, sedangkan jika listrik dialirkan pada dudukan-1 dan dudukan-3 maka limit switch
akan bersifat NO pada kondisi normal. Kondisi normal merupakan kondisi dimana belum ada kontak
mekanis terhadap lempengan besi pada limit switch. Limit switch bekerja saat lempengan besi di
bagian bawah pada gambar 4 tertekan.

Page 3 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Papan Praktikum Modul Relay

Cable
Connector 1

Cable
Connector 2

Gambar 6. Papan Praktikum Modul 2

Pelaksanaan praktikum modul 2 ini menggunakan 1 set perlengkapan berupa papan yang berisi
komponen-komponen. Ada beberapa komponen utama, yaitu cable connector, 4 jenis switch, 2 buah
lampu, Relay, serta dudukan Relay (Relay post). Terdapat dua cable connector yaitu, cable connector
1 yang berada di dekat Relay dan cable connector 2 yang berada di dekat switch. Jenis yang pertama
berfungsi sebagai connector dengan sumber listrik dan ground. Sedangkan jenis yang kedua
berfungsi sebagai penghubung dengan berbagai jenis switch dan lampu.

Jenis switch yang digunakan terdiri dari 4 jenis diantaranya selector switch, pushbutton NO,
pushbutton NC, dan push lock turn reset switch. Selector switch memiliki prinsip kerja seperti saklar
lampu rumah. Push button NO merupakan switch yang akan menyambung saat ditekan. Push button

Page 4 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

NC akan memutus bila tombol di tekan. Sedangkan, prinsip kerja Push lock turn reset switch adalah
putus saat ditekan ke dalam dan akan kembali menyambung saat tombol tersebut diputar keluar.

Latihan Rangkaian Logika Relay


Untuk suatu proses kendali, diinginkan bahwa conveyor akan bekerja (motor berputar) setelah
tombol START ditekan. Conveyor akan berhenti secara otomatis jika benda-benda yang telah
diletakkan sebelumnya di atas conveyor, berpindah tempat dan menyentuh LIMIT-SWITCH. Sebuah
tombol STOP akan menghentikan motor conveyor jika ditekan. Ladder diagram untuk proses di atas
dapat digambarkan pada Gambar 7. PB1 adalah push button untuk tombol start (NO), PB2 adalah
push button untuk tombol stop (NC), LS adalah limit switch. R1 adalah Relay yang memiliki kontaktor
yang akan menyalakan lampu berwarna merah.

Gambar 7. Diagram Ladder

Wiring diagram-nya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 8. Diagram Wiring

Page 5 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Mekanisme digambarkan sebagai berikut:

Gambar 9. Mekanisme Kerja Rangkaian

Peralatan Praktikum yang Digunakan


Untuk melaksanakan percobaan yang dilakukan, peralatan yang dipergunakan adalah:

Relay 1 buah
Push button NO 1 buah
Push button NC 1 buah
Limit switch 2 buah
Lampu 12 V 2 buah
Power supply 12 VDC
Kabel secukupnya
Obeng Kembang (plus) disediakan oleh praktikan dan berjumlah minimal 2 per kelompok

Page 6 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Tugas Pendahuluan dan Eksperimen


NAMA :
NIM :

Eksperimen 1 : Mengamati Cara Kerja Relay

Dengan menggunakan sebuah push-button ON (NO), push-button OFF (NC), power supply 12 V, Relay
12 V, rangkaian lampu 12 V, limit switch dan kabel secukupnya, rangkailah rangkaian fisik yang dapat
menjalankan logika dari sistem berikut :

Apabila push-button ON ditekan, maka sistem akan mulai bekerja ditandai dengan lampu hijau yang
menyala. Lampu hijau akan tetap menyala meskipun push-button NO tidak lagi ditekan. Lampu
hanya akan mati apabila push-button OFF ditekan.

Gambarkan ladder diagram dan wiring diagram pada lembar kerja berikut:

Diagram Ladder:

Diagram Wiring:

Page 7 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Eksperimen 2 : Rangkaian Umpan Balik

Peralatan yang digunakan : push-button ON (NO), push-button OFF (NC), limit switch (normally
close), power supply 12 V DC, Relay 12 V, 2 buah rangkaian lampu 12 V, motor pompa air, dan kabel
secukupnya.

Gambarkan ladder diagram dan wiring diagram yang menjalankan logika sistem dibawah ini :

Sistem terdiri dari sebuah pompa air yang akan menyala apabila push-button ON ditekan. Lampu
indikator berwarna hijau akan menyala pula sebagai tanda bahwa pompa air menyala. Kemudian,
apabila air telah mencapai level ketinggian tertentu dan menyentuh limit switch atau ketika push-
button OFF ditekan, maka pompa air akan berhenti beroperasi dan lampu hijau akan mati. Lalu,
sistem akan ke dalam kondisi stand-by. Kondisi stand-by adalah kondisi sebelum push-button ON
ditekan dan ditandai dengan menyalanya lampu indikator berwarna merah.

Diagram Ladder:

Diagram Wiring:

Page 8 of 10
MR2103 Elektronika Industri Modul 2 Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Eksperimen 3 : Gambaran Sistem Nyata Eksperimen 2

Peralatan yang digunakan :

Peralatan yang digunakan : dua buah pushbutton (NO dan NC), limit switch(NO dan NC), power
supply 12 VDC, Relay 12 V, 2 buah rangkaian lampu 12 V, motor pompa air, kontaktor dan kabel
secukupnya.

Gambarkan ladder diagram dan wiring diagram yang menjalankan logika sistem dibawah ini :

Dalam kondisi stand-by lampu merah akan menyala. Apabila operator menekan push-button NO dan
air dalam tangki mencapai level ketinggian tertentu dan menyentuh limit switch pertama, maka
pompa air akan menyala. Sebagai penanda bahwa pompa air bekerja, pada saat yang sama lampu
hijau akan menyala. Apabila air mencapai level ketinggian maksimum dan menyentuh limit switch
kedua, maka pompa air akan berhenti beroperasi dan lampu hijau pun akan mati. Kemudian, sistem
kembali ke kondisi stand-by. Sistem ini juga dilengkapi dengan push-button OFF yang dapat
mengembalikan sistem ke keadaan semula (stand-by).

Keterangan: Pada saat mencoba rangkaian dengan menggunakan motor pompa air, mintalah
pengawasan dan pemeriksaan rangkaian pada asisten.

Diagram ladder :

Diagram Wiring

Page 9 of 10

Anda mungkin juga menyukai