Anda di halaman 1dari 2

Stieven E.

Kastanja
XI MIPA

Persembahan Syukur

Menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran melibatkan aspek yang mendalam dan
tulus, sebagaimana tercermin dalam beberapa ayat Alkitab yang memberikan petunjuk
tentang cara yang benar untuk mendekati Tuhan. Yohanes 4:23 mengajarkan bahwa
waktunya telah tiba dan telah tiba bagi para penyembah sejati untuk menyembah Bapa
dalam roh dan kebenaran. Ini bukan sekadar janji seremonial atau formal, namun lebih
merupakan panggilan agar hati dan jiwa kita bekerja sesuai dengan kehendak Allah. 2
Korintus 3: 16 mengingatkan kita bahwa kita adalah tempat berdiamnya Roh Allah yang
hidup. Oleh karena itu, dalam konteks ibadah, hidup kita harus mencerminkan ketaatan
terhadap kehadiran dan tuntunan Roh Kudus. Hal ini merupakan panggilan untuk hidup
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma spiritual, sehingga ibadah kita bukan hanya
sekadar tindakan ritual, melainkan ekspresi kehidupan sehari-hari yang senantiasa
memuliakan Tuhan. Roma 12: 1 memberikan petunjuk yang sangat jelas untuk ibadah yang
benar. Paulus menuntut agar kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup,
kudus dan berkenan kepada Allah. Artinya, setiap aspek kehidupan kita, mulai dari tindakan
fisik hingga motif batin, merupakan bentuk ibadah yang tulus dan harus selaras dengan
kebenaran itu.

Sehubungan dengan “Persembahan syukur”, Mazmur 50: 14 mengajak kita untuk


mengucap syukur kepada Tuhan sebagai balasan atas kasih-Nya. Ini adalah cara untuk
memuji dan mengakui kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 1 Tesalonika 5: 18 menekankan
bahwa Tuhan ingin kita bersyukur dalam segala hal dan menunjukkan bahwa sikap bersyukur
adalah bagian penting dari ibadah kepada Tuhan. Kehendak Allah dalam penyembahan yang
dilakukan oleh manusia agar dilakukan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kebenaran,
hal ini dapat dilihat dari Roma 12:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah,
aku meminta kamu untuk mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yand suci dan yang berkenan kepada Allah. Itulah penyembahanmu yang sejati dan wajar”.

“Persembahan Syukur” adalah hal yang sangat penting dalam melakukan


penyembahan, hal ini dikarenakan persembahan syukur merupakan salah satu bentuk
penyembahan kepada Allah yang dilakukan oleh manusia. Persembahan syukur dianggap
sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kasih dan kebaikan Allah. Persembahan
Syukur masuk dalam kategori “elements of worship” karena merupakan bagian dari suatu
ibadah atau upacara keagamaan. Sebagaimana didefinisikan, "elements of worship" adalah
elemen yang berhubungan dengan ibadah menurut Alkitab. Dalam konteks keagamaan,
Persembahan syukur adalah tindakan menghormati dan bersyukur kepada Tuhan atas nikmat
yang diterima. Oleh karena itu, kurban syukur masuk dalam “elements of worship”.

Kesimpulannya, penyembahan Allah dalam roh dan kebenaran memiliki makna yang
dalam dan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kebenaran. “Persembahan
Syukur” juga memiliki makna penting dalam perspektif Alkitab dan termasuk dalam salah
satu elemen penting dalam penyembahan dan “Persembahan Syukur” menjadi tambahan
penting, meningkatkan kita untuk senantiasa mengakui dan bersyukur atas kasih dan
kebaikan Nya dalam setiap aspek kehidupan. Dalam kehidupan saya beribadah, persembahan
syukur akan selalu ada dalam setiap ibadah mau dalam bentun pemberian sukarela atau
persepuluhan di gereja ataupun persembahan syukur berupa penampilan talenta yang telah
diberikan Tuhan kepada kita dan kita gunakan talenta tersebut sebagai media kita berterima
kasih kepada Tuhan.

Referensi:

https://alkitab.sabda.org/home.php

https://santapanrohani.org/article/menyembah-allah-dalam-roh-dan-kebenaran-apa-artinya/

https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.tafsiran&hl=id&gl=US&pli=1

Anda mungkin juga menyukai