Anda di halaman 1dari 2

Asesmen adalah prosedur pengumpulan dan analisis data untuk mengetahui perkembangan

dan pencapaian hasil belajar siswa. Hasil penilaian kemudian digunakan sebagai dasar
refleksi dan peningkatan standar pengajaran. Saat menerapkan TarL, penilaian sangatlah
penting. Agar guru dapat mengetahui lebih jauh tentang tata cara dan hasil belajar siswa,
platform Merdeka Mengajar menyediakan Penilaian Siswa. 1
Menurut Kumano (2001) mendefinisikan penilaian sebagai proses pengumpulan data yang dapat
menunjukkan pertumbuhan belajar siswa. Penilaian disebut dengan beberapa kata, antara lain
penilaian kinerja, penilaian alternatif, dan penilaian autentik.
Beberapa ahli, termasuk Wulan (1998), menyatakan bahwa ungkapan “penilaian alternatif”
pertama kali digunakan oleh Research Council (1995). Mereka memaparkan gambaran penilaian
yang sangat sejalan dengan proses otak yang berlangsung dan bervariasi. Guru dapat
membangun gambaran yang lebih tepat dan dapat diandalkan tentang apa yang diketahui dan
mampu dilakukan siswa dengan memperhatikan, berbicara, dan mengamati siswa, membaca
karya tulis mereka, mempelajarinya, dan/atau mengatasi tantangan dalam kelompok atau
individu. karena ia menawarkan alternatif terhadap penilaian tes kertas dan pensil konvensional,
yaitu evaluasi kinerja.
Evaluasi kinerja, juga dikenal sebagai alternatif asesmen, adalah alat untuk mengevaluasi
seberapa baik kinerja karyawan dalam hal proses, produk, dan faktor lainnya (Herman et al.,
1992).
Asesmen alternatif adalah penilaian jenis tes standar, merupakan penilaian alternatif. Segala
bentuk penilaian di mana siswa memilih jawaban dari daftar (seperti pilihan ganda, benar/salah,
atau mencocokkan) termasuk dalam gagasan penilaian alternatif. Pertanyaan jawaban singkat,
esai, barang, praktik, presentasi lisan, demonstrasi, pameran, dan portofolio adalah beberapa
contoh penilaian alternatif (Ronis, 2011).
Diperlukan standar tertentu agar dapat mengevaluasi suatu penilaian alternatif. Menurut Zainul
(2001), standar diperlukan untuk menentukan secara pasti pengetahuan dan keterampilan apa
yang harus dimiliki siswa. Persyaratan ini disebut sebagai rubrik atau kriteria kinerja. Salah satu
unsur evaluasi alternatif (penilaian kinerja) adalah rubrik.
Selain rubrik, ada juga tugas. Tugas adalah alat yang menuntut kinerja tertentu dari siswa.
Padahal rubrik tersebut berfungsi sebagai acuan dalam pemberian nilai kepada siswa. Kane
(1997) dan Zainul (2001) menyatakan bahwa ada dua jenis rubrik: rubrik analitik yang bersifat
unik untuk materi/isi tertentu, dan rubrik holistik yang bersifat umum.
Instrumen evaluasi yang paling populer adalah rubrik. Rubrik tersebut mencakup kriteria, skala
pengukuran (seperti skala empat poin), dan rincian setiap poin skor. Jika rubrik dirancang
dengan baik, rubrik tersebut akan mampu menyampaikan aspek atau komponen penting dari
keunggulan atau kinerja produk dan mengarahkan guru dalam menilai pekerjaan siswa.
Sejalan dengan pengertian penilaian menurut Linn dan Gronlund (Uno dan Satria, 2012),
penilaian (assessment) adalah ungkapan umum yang mencakup bentuk-bentuk evaluasi
1
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id
pembelajaran siswa (observasi, tes tertulis khas), serta kemajuan belajar. Selain itu, penilaian
digambarkan sebagai prosedur yang digunakan oleh suatu lembaga, institusi, organisasi, atau
institusi untuk mengumpulkan data yang kemudian digunakan untuk membuat penilaian
mengenai siswa, kurikulum, program, dan kebijakan, metode, atau instrumen pendidikan lainnya.
perwakilan yang mengoordinasikan suatu kegiatan tertentu (Uno dan Satria, 2012).
Asesmen menurut Angelo dan Croos (Abidin, 2014) adalah suatu prosedur yang dibuat untuk
membantu guru dalam mempelajari apa yang telah dipelajari siswanya di kelas dan sejauh mana
keberhasilan belajarnya. Sebaliknya, penilaian menurut Propham (Abidin, 2014) merupakan
upaya formal untuk menjelaskan kedudukan siswa dalam faktor-faktor kunci pendidikan
termasuk bidang pengetahuan, kemampuan, dan sikap.
Selain itu, Asesmen menurut Miller et al. (Abidin, 2014), merupakan keseluruhan proses untuk
mengetahui lebih lanjut tentang tingkat belajar siswa dan mengambil keputusan berdasarkan
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan definisi penilaian yang dikemukakan oleh
Tim Penyusun (2006), yaitu penggunaan berbagai teknik dan alat penilaian untuk
mengumpulkan data mengenai hasil belajar atau tingkat keberhasilan siswa. Akibatnya, penilaian
mengacu pada prosedur yang mengevaluasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan terkait
pembelajaran siswa.2

2
RIA YULIA GLORIA, PENTINGNYA ASESMEN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR DAN MEMBACA ILMIAH SISWA PADA
PEMBELAJARAN BIOLOGI, JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 1, April 2012

Anda mungkin juga menyukai