776-Article Text-2137-1-10-20190520
776-Article Text-2137-1-10-20190520
ABSTRAK
Tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit seringkali dianggap sebagai gulma yang
merugikan petani, padahal tumbuhan bawah memiliki banyak manfaat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit oleh
masyarakat lokal di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma,
Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2018.
Identifikasi tumbuhan bawah yang telah dimanfaatkan masyarakat lokal dilakukan melalui
pengamatan lapangan dan wawancara dengan empat orang petani sebagai informan kunci
untuk menggali informasi tentang manfaat tumbuhan bawah. Jenis-jenis tumbuhan bawah
diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan identifikasi dan situs internet. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 spesies tumbuhan bawah dari 25 genus dan 15
famili yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebanyak 19 spesies tumbuhan bawah
(70,37%) dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi potong, 11 spesies (40,74%) untuk obat
herbal, dan 3 spesies (11,11%) untuk bahan kuliner.
ABSTRACT
Understorey on palm oil stands are often regarded as weeds, even though they have
many benefits. This study aims to identify the benefits of understorey on palm oil stands by
the local community in Kungkai Baru Village, Air Periukan Subdistrict, Seluma Regency,
Bengkulu Province. The study was conducted from August to September 2018. Identification
of understorey that had been utilized by local community was carried out through field
observations and interviews with four farmers as key informants to explore information
about the benefits of understorey. Understorey species was identified using identification
manuals and internet sites. The results showed that there were 27 species of understorey
from 25 genera and 15 families that had been utilized by local communities. A total of 19
species (70.37%) of understorey were used as cattle feed, 11 species (40.74%) for herbal
medicine, and 3 species (11.11%) for culinary ingredients.
19
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
20
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
tahun didominasi oleh Ottochloa nodosa, dominan pada tegakan kelapa sawit belum
Melastoma malabatrichum, dan Paspalum menghasilkan umur 2 tahun dan Cynodon
urvillei. Paspalum conjugatum juga dactylon dominan pada umur tegakan 4
merupakan jenis tumbuhan bawah yang tahun.
dominan pada kelapa sawit berumur 8 Perkebunan kelapa sawit rakyat di
tahun (Adriadi et al., 2012). Bengkulu berkembang dengan cepat. Luas
Simangunsong (2018) menemukan 49 tanaman kelapa sawit rakyat pada tahun
jenis tumbuhan bawah pada perkebunan 2007 tercatat 105.654 ha (BPS Provinsi
kelapa sawit. Jenis tumbuhan bawah yang Bengkulu 2008), meningkat 86.642 ha
mendominasi berbeda sesuai dengan umur menjadi 192.296 ha pada tahun 2015
tegakan kelapa sawit. Ersyad et al. (2017) (BPS Provinsi Bengkulu 2017). Di antara
mengidentifikasi 38 jenis tumbuhan tegakan kelapa sawit tersebut terdapat
bawah pada kebun kelapa sawit yang telah ekosistem tumbuhan bawah yang belum
menghasilkan, didominasi oleh Dianella banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
ensifolia, Asystasia intrusa, dan Eleusine Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
indica. Sementara itu, Rianti et al. (2015) untuk mengidentifikasi manfaat tumbuhan
hanya menemukan 15 jenis tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit oleh
bawah dengan Saccharum spontaneum masyarakat di Desa Kungkai Baru,
sebagai jenis yang mendominasi. Kecamatan Air Periukan, Kabupaten
Syofia dan Radiah (2018) telah Seluma, Provinsi Bengkulu.
mengidentifikasi 140 jenis tumbuhan
bawah pada tegakan kelapa sawit yang LANDASAN TEORI
belum menghasilkan. Sebagian besar Tumbuhan bawah adalah salah
termasuk rumput-rumputan yang satu lapisan pada kawasan hutan yang
didominasi oleh Axonopus compressus. terletak di bawah kanopi pohon dan terdiri
Sementara itu, Prasetyo dan Zaman (2016) atas tumbuhan berkayu, semak, tanaman
telah mengidentifikasi 29 jenis tumbuhan merambat, herba, dan anakan pohon
bawah pada tegakan kelapa sawit. Jenis (Wilkinson dan Elevitch, 2000). Semak
Axonopus compressus dominan ditemukan merupakan tumbuhan berkayu yang
pada kebun yang baru diremajakan dan tingginya tidak melebihi 1,5 m, sedangkan
pada tanaman menghasilkan berumur 15 herba merupakan tumbuhan tidak berkayu
tahun, sedangkan Ottochloa nodosa (Wiryono, 2009).
merupakan jenis tumbuhan bawah yang
21
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
22
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
23
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
obat, tanaman hias, dan bahan kerajinan. internet. Analisis data dilakukan secara
Tumbuhan bawah juga memiliki manfaat deskriptif.
bagi pengembangan lebah madu (Wiyono,
2015), selain untuk rehabilitasi lahan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengurangi pemanasan global. Widyati Identifikasi jenis tumbuhan bawah
(2011) dari hasil telaah pustaka yang dimanfaatkan oleh masyarakat
menyimpulkan bahwa tumbuhan bawah lokal
dapat berfungsi sebagai bioakumulator Jenis-jenis tumbuhan bawah pada
logam berat untuk rehabilitasi lahan bekas tegakan kelapa sawit yang dimanfaatkan
tambang. Subro (2012) menyatakan masyarakat di Desa Kungkai Baru
bahwa vegetasi tumbuhan bawah memiliki sangatlah beragam. Dari hasil identifikasi
sumbangan pada siklus karbon yang pada tiga kebun lokasi penelitian,
berfungsi untuk mengurangi pemanasan teridentifikasi 27 jenis tumbuhan bawah
global. yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat
(Tabel 1). Seluruh jenis tumbuhan bawah
METODE PENELITIAN tersebut digolongkan ke dalam 25 genus
Penelitian dilakukan pada bulan dan 15 famili. Jenis tumbuhan bawah
Juli sampai dengan September 2018 di yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air paling banyak ditemukan pada tegakan
Periukan, Kabupaten Seluma pada kelapa sawit berumur 7 tahun (16 jenis),
perkebunan kelapa sawit rakyat umur 2, 7, selanjutnya pada umur 2 tahun (15 jenis),
dan 15 tahun. Lokasi pengamatan adalah dan terakhir pada umur 15 tahun (12
kebun kelapa sawit rakyat yang tidak jenis). Sebaran spesies, genus, dan famili
diaplikasi dengan herbisida sehingga tumbuhan bawah ditampilkan pada
tumbuhan bawahnya dapat berkembang Gambar 1.
dengan normal. Jenis-jenis tumbuhan Jenis tumbuhan bawah dari famili
bawah yang dimanfaatkan oleh Poaceae (suku padi-padian) paling banyak
masyarakat lokal diidentifikasi melalui dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu
pengamatan lapangan dan wawancara sebanyak 7 jenis. Terdapat 5 jenis
dengan empat orang petani sebagai tumbuhan bawah yang ditemukan pada
informan kunci. Identifikasi jenis seluruh umur tegakan yaitu Acroceras
tumbuhan bawah dengan menggunakan munroanum, Axonopus compressus,
buku panduan identifikasi dan situs Paspalum scrobiculatum, Ageratum
24
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
Tabel 1. Hasil Identifikasi Jenis Tumbuhan Bawah Berdasarkan Umur Tegakan Kelapa
Sawit
Umur tegakan
No. Nama Jenis Nama Famili
2 tahun 7 tahun 15 tahun
1. Acroceras munroamum Poaceae √ √ √
2. Axonopus compressus Poacea √ √ √
3. Paspalum scrobiculatum Poacea √ √ √
4. Paspalum conjugatum Poacea √
5. Eragrostis tenella Poacea √
6. Ischaemum muticum Poacea √
7. Centotheca lappacea Poacea √
8. Ageratum conyzoides Asteraceae √ √ √
9. Struchium sparganophorum Asteraceae √ √ √
10. Cyanthillium cinereum Asteraceae √
11. Mikania micrantha Asteraceae √
12. Praxelis clematidea Asteraceae √
13. Cyperus rotundus Cyperaceae √ √
14. Kyllinga brevifolia Cyperaceae √ √
15. Phyllanthus debilis Phyllanthaceae √ √
16. Phyllanthus urinaria Phyllanthaceae √
17. Asystasia gangetica Acanthaceae √ √
18. Clidemia hirta Melastomataceae √
19. Elaeis guineensis Arecaceae √ √
20. Euphorbia hirta Euphorbiaceae √
21. Hyptis capitata Lamiaceae √
22. Melastoma malabathricum Melastomataceae √
23. Peperomia pellucida Piperaceae √
24. Plectranthus monostachyus Lamiaceae √
25. Polygala paniculata Polygalaceae √
26. Spermacoce articularis Rubiaceae √
27. Stachytarpheta jamaicensis Verbenaceae √ √
Jumlah jenis 15 16 12
Jumlah genus 14 16 11
Jumlah famili 9 11 5
25
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
Gambar 1. Jumlah Spesies, Genus, dan Famili Tumbuhan Bawah pada Tegakan Kelapa Sawit
yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Lokal
lapangan menunjukkan bahwa ternak sapi tumbuhan bawah juga dimanfaatkan untuk
lebih suka merumput pada wilayah sekitar obat maag, obat mata, sakit perut, dan
kebun yang relatif lebih terbuka (tidak obat gosok, serta obat mencret sapi.
bersemak) yang banyak ditumbuhi rumput Famili Asteraceae paling banyak yang
lapang. Pada daerah yang terbuka, ternak dimanfaatkan sebagai obat herbal (Tabel
sapi lebih mudah merenggut tumbuhan 3).
bawah (pakan hijauan).
Tumbuhan bawah yang dimanfaatkan
Tumbuhan bawah yang dimanfaatkan sebagai bahan kuliner
sebagai obat herbal Tumbuhan bawah yang
Pemanfaatan tumbuhan bawah dimanfaatkan sebagai bahan kuliner oleh
sebagai obat herbal merupakan kearifan masyarakat lokal di Desa Kungkai Baru
lokal yang dimiliki oleh masyarakat Desa sebanyak 3 jenis (Tabel 4). Clidernia hirta
Kungkai Baru. Petani masih dan Melastoma malabathricum digunakan
memanfaatkan tumbuhan bawah seperti sebagai penghilang rasa pahit pada
untuk obat luka yang dapat terjadi masakan, misalnya pada daun dan bunga
sewaktu-waktu ketika sedang bekerja di pepaya. Sementara itu, Peperomia
kebun atau ladang. Selain untuk obat luka, pellucida dimanfaatkan untuk lalapan.
Tabel 2. Jenis tumbuhan bawah yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi potong.
No. Nama Jenis Nama Famili Nama daerah/lokal
1. Acroceras munroamum Poaceae -
2. Axonopus compressus Poacea Jukut pait
3. Paspalum scrobiculatum Poacea -
4. Paspalum conjugatum Poacea Jukut pait
5. Eragrostis tenella Poacea -
6. Ischaemum muticum Poacea Kawatan
7. Centotheca lappacea Poacea Lilit kain
8. Struchium sparganophorum Asteraceae -
9. Cyanthillium cinereum Asteraceae -
10. Mikania micrantha Asteraceae Sambung rambat
11. Praxelis clematidea Asteraceae -
12. Cyperus rotundus Cyperaceae Rumput teki
13. Kyllinga brevifolia Cyperaceae Jukut pandul
14. Phyllanthus debilis Phyllanthaceae Meniran
15. Asystasia gangetica Acanthaceae Ara sungsang
16. Elaeis guineensis Arecaceae Anakan sawit
17. Euphorbia hirta Euphorbiaceae Petikan kebo
18. Hyptis capitata Lamiaceae Rumput kenop
19. Spermacoce articularis Rubiaceae -
27
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
28
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
Jour. Sci. of the Tot. Env. 557- e1-e8 (online Journal SISEF).
558:562-570. http://www.sisef.it/iforest/ (3
Anggraini, D., L.S.E. Putri, dan Desember 2018)..
Dasumiati. 2015. Potensi Jenis Damanik, F.I., N. Sriyani, dan Sugiatno.
Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat 2014. Pengaruh Herbisida
di Hutan Kota Ranggawulung, Aminosiklopilaklor terhadap
Kabupaten Subang. Al-Kauniyah Keterjadian Partenokarpi pada
8(2):126-129. Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis
Ariani, D.I.D. dan J. Kinho. 2012. guineensis Jacq) Menghasilkan
Keragaman Jenis Tumbuhan Paku dan Kaya Kendalinya terhadap
(Pteridophyta) di Cagar Alam Gulma. J. Agrotek Tropika
Gunung Ambang Sulawasi Utara. 2(2):246-251.
Info BPK Manado 2(1):17-40. Darsini, N.N. 2013. Analisis
Arsyad, M., Dharmono, dan Hardiansyah. Keanekaragamman Jenis
2011. Inventarisasi Jenis dan Tumbuhan Obat Tradisional
Dominasi Rumput (Famili Berkhasiat untuk Pengobatan
Poaceae) di Kawasan Sumur Penyakit Saluran Kencing di
Lumpur Barambai Desa Kolam Kecamatan Kintamani Kabupaten
Kanan Kecamatan Barambai Bangli Provinsi Bali. Jurnal Bumi
Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Lestari 13(1):159-165.
Wahana-Bio 5:1-21. Daru, T.P., A. Yulianti, dan E. Widodo.
BPS. 2017. Statistik Kelapa Sawit 2014. Potensi Hijauan di
Indonesia 2016. Badan Pusat Perkebunan Kelapa Sawit sebagai
Statistik. Jakarta. 84 hlm. pakan Sapi Potong di Kabupaten
BPS Provinsi Bengkulu. 2008. Provinsi Kutai Kertanegara. Pastura
Bengkulu Dalam Angka 2008. 3(2):94-98.
Bengkulu (ID): BPS Provinsi Destaranti, N. Sulistyani, dan E. Yani.
Bengkulu. 462 hlm. 2017. Struktur dan Vegetasi
________. 2017. Provinsi Bengkulu Tumbuhan Bawah pada Tegakan
Dalam Angka 2017. Bengkulu Pinus di RPH Kalirajut dan RPH
(ID): BPS Provinsi Bengkulu. 481 Baturraden Banyumas. Scripta
hlm. Biologica 4(3):155-160.
Campbell, C. 2018. Poaceae – Plant Ersyad, Z., Ardian, dan F. Silvina. 2017.
Family. Encyclopedia Britannica. Inventarisasi Gulma dan Seedbank
https://www.britannica.com/plant/ pada Tanaman Kelapa Sawit
Poaceae (21 November 2018). (Elaeis guineensis Jacq.)
Cerda, Y., A.A. Grez, and J.A. Simonetti. Menghasilkan (TM) di Kebun Sei
2015. The Role of the Uderstory Galuh PT. Perkebunan Nusantara
on the Abundance, Movement and V Kampar Riau. JOM Faperta
Survival of Ceroglossus chilensis 4(2):1-21.
in Pine Plantations: an Hadi, E.E.W., S.M. Widyastuti, dan S.
Experimental Test. J. Insect Wahyuono. 2016.
Conserv. 19:119-127. Keanekaragaman dan Pemanfaatan
Chianucci, F., E. Minari, M.J. Fardusi, P. Tumbuhan Bawah pada Sistem
Merlini, A. Cutini, P.Corona, and Agroforestri di Perbukitan
F. Mason. 2016. Relationships Menoreh, Kabupaten Kulon Progo.
between Overstory and Understory Jurnal Manusia dan Lingkungan
Stucture and Diversity in Semi- 23(2):206-215.
Natural Mixed Floodplain Forests Hanifah, V.W., T. Rahmawati, dan K.
at Bosco Fontana (Italy). iForest, Diwyanto. 2013. Menelisik Empat
29
ISSN : 2407 – 1315 AGRITEPA, Vol. V, No.1, Juli – Desember 2018
31