Anda di halaman 1dari 6

ISSN:2528-2956.

E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

PENGENDALIAN HAMA KELAPA SAWIT (ELAIES


GUINESSIS JACQ) DI PT. BUMI PALMA LESTARI,
BAGAN JAYA KECAMATAN ENOK KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR – RIAU
Hidayati1
’Jurusan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri
Email: aida87794@gmail.com

Abstract
Oil palm (Elaeis guineensis jacq) is a tropical plant that is thought to have originated from
Nigeria (West Africa) because it was first discovered in the wilderness of that country.
Oil palm was first introduced to Indonesia in 1848, brought from Maurtius and Amsterdam by
a Dutch citizen. There are two swit coconut seeds from the two places each and the same
leaves are planted in the Botanical Gardens. Bogor (s'Lands plantenium Buiten Zorg) is still
alive and is believed to be the ancestor of oil palm in Southeast Asia (Hadi, 2004). The
technical aspect is the part where all work on the plantation is followed by the author and
carried out with company employees, here the author carries out the tasks instructed by the
assistant and foreman and is responsible for all the tasks, or tasks that the author does.
Pests are organisms that are considered harmful and unwanted in human daily activities. The
pests found in PT. Bumi Palma Lestari Persada is located in Bagan Jaya Village, Enok District,
Indragiri Hilir Regency, Riau Province. Are: Pests Horn Beetle (Oryctes rhinoceros),. Fire
Caterpillars, Termite Pests.
Keywords: oil palm pests

Abstrak
Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal
dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan dihutan belantara Negara
tersebut. Kelapa sawit pertama kali di introduksikan ke Indonesia pada tahun 1848, dibawa
dari Maurtius dan Amsterdam oleh seorang warga Belanda. Bibit kelapa swit yang berasal
dari kedua tempat terebut masing-masing berjumlah dua batang dan poada taun yang sma
ditanam di Kebun Raya Bogor (s’Lands plantenium Buiten Zorg) hingga saat ini pohon
tersebut masih hidup dan yakini sebagai nenek moyang kelapa sawit Di Asia Tenggara (Hadi,
2004). Aspek tekis adalah bagian di mana semua pekerjaan yang ada di perkebunan
tersebut di ikuti oleh penulis dan dilaksanakan bersama karyawan perusahaan, disini penulis
menjalankan tugas yang di intruksikan oleh asisten dan mandor serta bertanggung jawab
atas semua tugas, atau pu tugas-tugas yang penulis lakukan. Hama adalah organisme yang
dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.Hama yang
terdapat di PT. Bumi Palma Lestari Persada terletak di Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Adalah : Hama Kumbang Tanduk (Oryctes
rhinoceros) , . Hama Ulat api, Hama Rayap.
Kata kunci: Hama kelapa sawit

1. PENDAHULUAN introduksikan ke Indonesia pada tahun


Kelapa sawit (Elaeis guineensis 1848, dibawa dari Maurtius dan
jacq) merupakan tumbuhan tropis Amsterdam oleh seorang warga
yang diperkirakan berasal dari Nigeria Belanda. Bibit kelapa swit yang
(Afrika Barat) karena pertama kali berasal dari kedua tempat terebut
ditemukan dihutan belantara Negara masing-masing berjumlah dua batang
tersebut. Kelapa sawit pertama kali di dan poada taun yang sma ditanam di

42
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Kebun Raya Bogor (s’Lands Unsur hara makro adalah unur hara yang
plantenium Buiten Zorg) hingga saat harus terpenuhi atau dibutuhkan tanaman dalam
ini pohon tersebut masih hidup dan jumlah banyak, unsur hara mikro adalah unsur
doiyakini sebagai nenek moyang hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
kelapa sawit Di Asia Tenggara (Hadi, sedikit namun sangat berpengaruh terhadap
2004). tanaman. Untuk menunjang pertumbuhan
2. Perkebunan kelapa sawit dihasilkan tanaman agar dapat mengahsilkan buah sawit
untuk menghasilkan tandan buah segar (TBS) dan yang berkualitas dan produksi yang maksimal
selanjutnya diolah menjadi minyak kelapa sawit, harus dilakukan penambahan unsur hara pada
yaitu minyak yang berasal dari daging buah yang tanah agar cukup tersedia pada tanaman dengan
disebut (CPO) dan minyak dari ekstraksi inti buah melakukan pemupukan.
disebut (PKO) dari kedua minyak tersebut disebut Kelapa sawit termasuk produk yang banyak
minyak mentah.Menurut paham (2006) panen diminati oleh investor karena nilai ekonomis yang
adalah suatu kegiatan memotong tandan buah tinggi, para investor mengivestasikan modalnya
kelapa sawit yang memenuu kriteria matang untuk membangun perkebunan dan pabrik
panen, kemudian mengangkat dan pengolaan kelapa sawit. Potensial areal
mengumpulkannya bersama brondolan ketempat perkebunaan Indonesia masih terbuka luas untuk
pengumpulan hasil (TPH) untuk selanjutnya tanaman kelapa sawit .perkembangan
diangkut kepabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) perkebunaan tidak hanya diarahkan kepada sentral
tanpa menimbulkan kerusakn pada tanaman. Lubis produksi seperti Sumatra dan Kalimanta ,tetapi
(1992), mengatakan bahwa kegiatan panen daerah potensi pengembangan seperti Sulawesi
merupakan crmin berhasil atau tidaknya kegiatan dan irian jaya terus dilakukan, data dilapangan
perawatan tanaman yang dilakukan suatu menunjukan kecenderungan peningkatan luas
perkebunan kelapa sawit. Kegiatan pemupukan areal perkebunan kelapa sawit khususnya
misalnya, pemupukan yang tidak tepat dapat perkebunan rakyat, pertumbuhan perkebunan
menyebabkan tanaman berproduksi kurang rakyat pada periode 30 tahun terakhir mencapai
optimal. Sebaiknya apabila pemupukan 45,1% per tahun dan areal perkebunan negara
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan komposisi tumbuh 68% per tahun. Di Indonesia tanaman
kebutuhan, maka kelapa sawit akan berproduksi kelapa sawit memilki arti penting bagi
secara baik. pembangunan perkebunan nasional. selain
Sedangkan Anonim (1997), menciptakan kesempatan kerja yang memberikan
memberi penjelasan, bahwa keberhasilan kegiatan kesejahteraan masyarakat, dan juga sebagai
panen dan transportasi panen dipengaruhi oleh sumber devisa negara .
faktor Sumber Daya Manusia. Dalam hal ini pengemabangan perkebunan kelapa sawit
perusahaan sebagai wadah (Organisasi) orang- untuk mencapai kestabilan produksi peningkatan
orang yang mempunyai orientasi dan tujuan yang produktifitas harus diikuti dengan peningkatan
baik bersifat material maupun non material. Dari pemilaharaan pada kelapa sawit
perkumpulan tersebut akan terpilih atau tercipta adalah”pengendalian hama” . seperi halnya
suatu pumpinan dan dipimpin (Bawahan). Dari tanamn lain serangan ama dan sangat berbahaya
masing-masing tingkatan tersebut apabila bekerja apabila tidak dikendalikan. tindakan pemeliharaan
pada koridor yang telah ditetapkan maka tujuan sangatlah penting dalam usaha peningkatan
tersebut dapat tercapai. Kelapa sawit sangat rakus produksi sehingga perlu dilakukan secara benar (
dengan unsur hara, kondisi ini dapat dicegah atau Sastrosayono, 2002).
diperbaiki dengan menambah unsur hara kedalam Hama adalah organisme yang mengganggu
tanah dengan melaksanakan pemupukan. Menurut tanaman budidaya sampai ambang batas ekonomi.
novizan (2002) ada 16 unsur hara yang di pada perubahan lingkungan seperti pembukaan
butuhkan oleh tanaman untuk menunjang kawasan lahan baru untuk pembangnan
kehidupannya, jika tiga di antaranya di serap perkebunan akan mengakibatkan terjadinya
melalui udara yaitu Karbon (K) Oksigen (O), dan perubahan hewan tertentu dan beberapa hewan
Hidrogen (H) dan 13 unsur hara yang lainnya lain akan tersisih, sementara jenis hewan yang
diserap tanaman melalui tanah yaitu Nitrogen (N), lainnya justru dapat berkembang dan akhirnya
Phospor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) Magnesium mencapai populasi yang dapat menimbulkan
(Mg), Sulfur (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron kerusakan atau terjadinya hama (Endah, 2002).
(B), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), menrut Risza (1994), pengendalian hama
dan Khorl (Ci), ketoga belas unsur hara tersebut adalah usaha untuk mengurangi atau menurunkan
dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu unsur populasi hama sampai batas ambang ekonomi
hara nakro dan unsur hara mikro. Unsur hara sehingga tidak merugikan secara ekonomis dan
makro terdiri dari unsur hara N,P,K,Ca,B,Mg, dan, tidak melampaui batas kritis keseimbangan alam.
S, sedangkan unsur hara mikro terdiri dari unsur
Zn, Fe, Cu, Mn,Mo, Dan Ci.

43
Jurnal Agro Indragiri Vol 6.. No 2 Juli 2020
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

1.2 Tujuan tanam 2011, 2012, 2014, 2015, dan 2016 dengan
Adapun tujuan dari magang ini adalah : jarak tanam 8,5 X 8,5 X 8,5 sehingga populasi
1. Meningkatkan kemampuan profesional pokok per hektar adalah 160 pokok dengan
penulis dalam memahami dan menghayati proses melihat tanamannya, perkebunan Bumi Lestari
kerja secara nyata. Estate merupakan tanaman menghasilkan.
2. Penulis diharapkan dapat melaksanakan Struktur Organisasi Dan Ketenagakerjaan
kegiatan atau tanggung jawab setara sebagai Perkebunan Bumi Palma Estate PT. Bumi
buruh haruan lepas, mandor dan sampai dengan Palma Lestari Persda terdiri dari tiga divisi yang
asisten afdeling. dipimpin oleh seorang Manager Estate, 3 asisten
3. Melatih keterampilan bidang tehknis dan 1 kasir. Stuktur organanisasi dan
lapangan maupun bidang manejemen tenaga kerja ketenagakerjaan perkebunan Bumi Lestari Estate
serta melatih bersisoalisasi dengan masyarakat. adalah suatu kerangka yang mempunyai hubungan
4. Mempelajari dan memperdalam antara atasan dan bawahan dalam suatu tugas
pengetahuan dan keterampilan khususnya sehingga wewenang dan tanggung jawab menyatu
mengenai panen dan transportasi panen kelapa dalam kedaulatan yang teratur. Adapun tanggung
sawit. jawab dari masing-masing personalisasi dalam
3. TINJAUAN PUSTAKA struktur organisasi dan ketengakerjaan
4. KEADAAN LOKASI MAGANG perkebunan Bumi Lestari Estate sebagai berikut:
5. 2.1 Sejarah Umum Perusahaan 1. Estate Manager
6. Perkebunan Sinarmas Bumi Lestari Estate Salah satu fungsi manager adalah memeberikan
adalah salah satu dari tiga perkebunan yang ada motivasi kepada bawahannya dengan motivasi
di PT. Bumi Palma Lestari Persada, Bumi Lestari yang benar maka bawahannya akan bersemangat
Estate berada di areal lahan gambut dengan dalam pencapaian prestasi memperoleh hasil
komoditi utama kelapa sawit, perkebunan Bumi kerja. Tugas pokok seorang managar adalah
Lestari Estate ini adaah perkebunan yang di miliki menggerakan serta mengkoordinasi : man, money,
perusahaan Sinarmas. matodhe, machine dan market yang meliputi
7. 2.2 Letak Geografis perencanaan, pelaksaan, pengawasan, dan
8. PT. Bumi Palma Lestari Persada terletak di bertanggung jawab terhadap kinerja suatu estate.
Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok Kabupaten 2. Asiten divisi
Indragiri Hilir Provinsi Riau. Saat pelaksaan Asisten devisi bertugas membantu manager dalam
magang penulis di letakan di perkebunan Bumi mengolah divisi untuk melaksakan pekerjaan
Lestari Estate di Desa Bagan Jaya Kecamatan manajemen tingkat divisi membantu mengawasi
Enok Kabupaten Indragiri Hilir Privinsi Riau. tenaga kerja dan melakukan analisis kegiatan
a. Perkebunan PT. Bumi Palma Lestari lapangan.
Persada terletak di antara empat Kecamatan 3. Mandor
yaitu Kecamatan Kempas, Kecamatan Enok, Bertugas membantu asisten untuk mengawasi dan
Kecamatan Keritang, Kecamatan Reteh. Di tinjau memberikan arahan kepada pekerja dlam semua
dari letak geografis PT. Bumi Palma Lestari kegiatan yang di lakukan di lapangan serta mandor
Persada memiliki perbatasan sebagai berikut : bertugas menentukan jumlah tenaga kerja dalam
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan kegiatan lapangan.
Kempas. Sebelah selatan berbatasan dengan 4. Karyawan tenaga kerja lapangan
Kecamatan Reteh. Karyawan yang melakukan pekerjaan di lapangan
b. Sebelah timur berbatasan dengan sesuai dengan bagiannya masing-masing
Kecamatan Enok. 9. METODOLOGI PENELITIAN
c. Sebelah barat berbatsan dengan Kecamtan
Keritang. PELAKSAAN KEGIATAN MAGANG
2.3 Areal Konsensi Dan Tata Guna Lahan 3.1 Waktu dan Tempat
Perkebunan Bumi Lestari Estate PT. Bumi Palma Kegiatan magang ini dilaksanakan selama
Lestari Persada mempunyai luas areal 1,657.19 satu bulan, dimulai pada tanggal 06 Januari
Ha, secara keseluruhan yang terbagi menjadi tiga sampai dengan 06 Februari 2020 di perkebunan
devisi, termasuk daerah perkantoran, masjid, kelapa sawit PT. Bumi Palma Lestari Persada
gudang, puskesmas, serta fasilitas olahraga. (BPLP), Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok
2.4 Keadaan Iklim Dan Tanah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Keadaan tanah yang ada di perkebunan 3.2 Metode Pelaksanaan
PT. BPLP adalah tanah yang kondisinya 100% Pada saat melakukan kegiatan magang
gambut dengan pH tanah 4-5,5 dengan kedalaman metode yang dilakukan adalah metode praktek
sekitar 3-4 meter. kerja lapangan, kegiatan tersebut melakukan
2.5 Keadaan Tanaman Dan Produksi seluruh jenis perkerjaan pada level manajerial
Tanaman yang dibudidayakan adalah yang di izinkan, mulai Karyawan Harian Lepas
tanaman kelapa sawit, dari keseluruhan (KHL), pendamping mandor dan pendamping
perkebunan Bumi Letari Estate ini terdiri dari tahun asisten.

44
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

3.3 Aspek Teknis menggunting daun tengah dari pelepah tersebut


Aspek tekis adalah bagian di mana semua dengan ukuran sekitar 20 cm.
pekerjaan yang ada di perkebunan tersebut di ikuti
oleh penulis dan dilaksanakan bersama karyawan 3.3.5 Transport TBS
perusahaan, disini penulis menjalankan tugas yang Transport TBS meliputi bargas container
di intruksikan oleh asisten dan mandor serta dan poton container. Bargas container adalah alat
bertanggung jawab atas semua tugas, atau pu untuk mengangkat buah yang sudah di panen oleh
tugas-tugas yang penulis lakukan antara lain : para pemanen yang ada di TPH.
Panen merupakan kegiatan pengambilan buah Di dalam suatu bargas biasanya terdapat 3
sawit yang telah masak atau Tandan Buah Segar orang karyawan yang biasanya berfungsi sebagai
(TBS) yangmemenuhi kriteria panen, kriteria buah operator bargas dan helper, operator bargas
masak diperkebunan PT. Bumi Palma Lestari adalah orang yang membawa bargas dan helper
Persada (BPLP), Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok adalah orang yang mengangkut buah yang ada di
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau adalah TPH dan di masukan kedalam bargas dengan
sesuar dengan MRS (Minimun Ripeness Standart) menggunkan tojok. Setelah bargas terisi penuh
yaitunsekurang-kurangnya 5 brondolan per oleh buah, maka keranjang (kejis) di pindahkan
janjang di piringan sebelum panen. secara mekanis de gan menggunakan RB crane,
Fokus utama kegiatan adalah memotong dalam hal ini keranjang berisi buah dalam bargas
semua janjang masak panen rotasi panen normal langsung di angkat oleh RB crane kedalam Ponton
7-9 hari dan mutu buah panen sesuai standart, Container (PC). Aspek Manegerial
mengutip semua brondolan, serta mengirimkan Pada sebuah perusahaan perkebunan di
seluruh TBS yang di panen ke PKS selambat- samping aspek teknis, aspek managerial juga hal
lambatnya dalam waktu <24 jam. Hal yang harus yang sangat penting untuk menentukan tujuan
di perhatikan adalah tidak ada buah masak yang yang akan di capai oleh perusahaan tersebut,
tertinggal di pohon, tindak ada buah mentah yang kegiatan managerial yang telah penulis ikuti
di panen, tidak ada brondolan yang tertingal di selama kegiatan magang di perkebunan PT. Bumi
piringan serta pelepah yang di potong harus di Palma Lestari Persada (BPLP), Desa Bagan Jaya
susun rapi di gawang mati. TBS dan brondolan di Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi
kumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH). Riau adalah sebagai pendamping asisten devisi,dan
Dan apabila ada pemanen yang memanen buah pendamping mandor.
mentah, buah panen di tinggal di piringan, buah
tidak di susun di TPH serta brondolan maka
pemanen tersebut di kenkan denda. 10. HASIL DAN PEMBAHASAN
11. Hama
3.3.2 Brondolan 12. Hama adalah organisme yang menginfeksi
Pengutipan brondolan sangat penting, tanaman dan merusaknya sehingga
karena brondolan juga memiliki tingkat rendaman mengakibatkan penurunan hasilpertanian,
minyak yang tertinggi di samping TBS. Buah perkebunan maupun sayur-sayuran. Infeksi hama
kelapa sawit yang telah di panen akan menyisakan dan penyakit secara meluas dapat menimbulkan
brondolan di piringan yang akan di kuti oleh kerugian yang besar. Oleh karena itu, diperlukan
pengutip brondolan, dan di letakkan ke tempat adanya upaya pemberantasan hama(Rukmana,
pengumpulan hasil (TPH). Setelah itu krani panen 2003).
akan menghitung hasil brondolan setelah di kutip 4.3. Hama dapat merusak tanaman secara
oleh pengutip brondolan tersebut. Pembersihan langsung maupun tidak langsung. Hama yang
Gulma merusak secara langsung dapat dilihat bekasnya,
Pengendalian gulma adalah tindakan untuk misalnya gerekan dan gigitan. Sedangkan hama
mengendalikan pertumbuhan gulma yang tumbuh yang merusak tanaman secara tidak langsung
di areal pertanaman agar persaingan dengan melalui penyakit yang dibawa hama tersebut.
tanaman utama dapat di tekan, gulma yang di Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari
basmi berupa gulma berdaun sempit dan berdaun benih, pembibitan hingga pemanenan tidak luput
lebar serta anak kayu yang berada disekitar dari gangguan hama.Hama yang menyerang
piringan dan gawangan. Tanaman kelapa sawit tanaman kelapa sawit adalah: Hama Kumbang
dengan penyemprotan dan secara manual dengan Tanduk (Oryctes rhinoceros)
melakukan pendongkelan dengan menggunkan Pada Kelapa Sawit Serangan hama ini cukup
dodos. Sampel daun adalah kegiatan yang membahayakan pada TBM apabila serangan
mendukung data rekomendasi pemupukan melalui mengenai titik tumbuh tanaman kelapa sawit maka
daun tanaman kelapa sawit, cara kerja dengan akan mengakibatkan penyakit busuk dan
memotong pelepah tanaman kelapa sawit, dan kematian. Kumbang tanduk banyak menimbulkan
pelepah yang di potong adalah pelepah yang ke 17 kerusakan pada tanaman kelapa sawit di areal
yang berada ditengah pelepah, kemundian (Heri Hartanto, 2011). Menurut Susanto dkk
(2012), kerugian akibat serangan O.
45
Jurnal Agro Indragiri Vol 6.. No 2 Juli 2020
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

rhinocerospada perkebunan kelapa sawit dapat kumbang tanduk O. rhinocerossecara biologi


terjadi baik secara langsung maupun tidak menggunakan beberapa agensi hayati diantaranya
langsung. Kerugian secara tidak langsung adalah jamur Metarhizium anisopliae dan Baculovirus
dengan rusaknya pelepah daun yang akan Oryctes. Unruk aplikasi virus saat ini belum
menurunkan produksi. Kerugian secara langsung digunakan secara luas di perkebunan kelapa sawit.
adalah matinya tanaman kelapa sawit akibat Jamur M. anisopliaemerupakan jamur parasit yang
serangan hama ini yang sudah mematikan pucuk telah lama digunakan untuk mengendalikan hama
tanaman. O. rhinoceros. Hama Ulat api
Hama ini menyerang bakal daun pada titik merupakan jenis ulat pemakan daun kelapa sawit
tumbuh, masuk melalui pelepah. Kumbang ini yang paling sering menimbulkan kerugian di
menggerek ke dalam kumpulan daun yang akan perkebunan kelapa sawit.Disebut ulat api karena
tumbuh, menyebabkan daun yang keluar menjadi punggungnya berbulu kasar kaku dan beracun
rusak dan menjadi tempat masuknya pathogen racunnya keluar dari bulu kasar tersebut berupa
yang dapat mematikan tanaman Kelapa Sawit cairan yang jika terkena tanganterasa gatal dan
(Vademikum, 2003). Permasalahan hama ini panas Jenis-jenis ulat api yang paling banyak
semakin menjadi lebih penting diakibatkan ditemukan adalah Setothosea asigna, Setora
pemberlakuan sistem zero burning pada replanting nitens, Darna trima, Darnadiducta danDarna
atau peremajaan tanaman tua. Batang kelapa bradleyi. Jenis yang jarang ditemukan adalah
sawit yang sudah terserang ganoderma tetapi Thosea vestusa, Thosea bisura, Susica pallida
masih tegak berdiri, merupakan tempat yang danBirthamula chara. Jenis ulat api yang paling
sangat sesuai untuk perkembangan merusak di Indonesia akhir-akhir ini adalah S.
hamaO.rhinoceros(Susanto dkk, 2012). Teknik asigna, S. nitens danD. trima(Wikipedia, 2012)
Pengendalian O. rhinocerosPengendalian O. Gejala ulat api Kerusakan Yang Disebabkan Ulat
rhinoceros pada perkebunan kelapa sawit ApiGejala serangan dari berbagai macam ulat api
menggunakan system pengendalian hama terpadu hampir sama yaitu melidinya daun kelapa sawit
(PHT). System PHT ini bertumpu pada kegiatan apa bila serangan berat. Serangan Setothosea
utama yaitu monitoring atau sensus O. asigna dilapangan umumnya mengakibatkna daun
rhinocerosatau intensitas kerusakan tanaman kelpa sawit habis dengan sangat cepat dan
Sawit. Hasil sensus ini selanjutnya digunakan berbentuk seperti melidi. Tanaman tidak dapat
sebagai dasar pengendlian O. rhinoceros. Ada dua menghasilkan tandan selama 2-3 tahun jika
cara yang digunakan untuk melakukan monitoring serangan yang terjadi sanagat berat.
O. rhinocerosyaitu berdasarkan populasi kumbang .Pengendalain hama ulat api
di lapangandan berdasarkan serangan baru atau ✓ Cara biologisPengendalian biologis, secara
intensitas kerusakan baru. Karena keduanya alami terdapat sejumlah musuh alami, tetapi
memiliki kelemahan, sebaiknya dilakukan umumnya pemanfaatannya masih perlu
sekaligus pada saat sensus. dikembangkan. Untuk jenis-jenis parasit atau
Pengendalian Secara Mekanis predator terhadap ulat api parasit nya adalah
Populasi larva hama O. Rhinocerosyang terlalu parasit telur Ttrichogrammatoideathosease, parasit
banyak pada TBM yang tidak memungkinkan untuk larva Gariphus maculipennis, Spinaria spinator,
dilakukan pengutipan larva maka dapat dilakukan parasi kepompong Chatoescorista
tindakan pengendalian secara fisik dan mekanik javana,sedangkan jenis jenis predatornya antara
dengan menggunakan alat berat. Pada tempat- lain predator larva Sycanus dichotomus.
tempat yang di curagai sebagai sebagai 4.6. Cara kimiawi Pengendalian kimiawi dapat
berkembang biak hama O. rhinocerosyang dilakukan dengan penyemprotan atau injeksi
biasanya tandan kosong kelapa sawit, rumpukan batang. Penyemprotan dapat dilakukan dari darat
batang kelapa sawit, tunggul tanaman lain, serta atau dari udara. Pada pengendalian kimiawi perlu
tanah gambut dilakukan penindasan dengan dipilih jenis-jenis insektisida yang efektif tetapi
menggunakan alat berat sekaligus membingkar aman bagi SPKS maupun musuh-musuh alami dari
gundukan yang besar dan selanjutnya dilakukan hama. Jenis-jenis yang dianjurkan dengan cara
pengutipan larva secara manual (Susanto penyemprotan adalah antara lain yang berbahan
dkk,2012). aktif dari kelompok penghambat kitin(chitin
Pengendalian Secara Kimiawi inhibitor) antara lain yang mempunyai bahan aktif
Pengendalian kimiawi masih diperlukan dalam diflubenzuron (Dimilin). Hama Rayap
pengendalian hama O. rhinoceroskarena tidak Rayap (Coptotermes curvignathus) merupakan
semua yang ditarik feromon masuk dalam serangga yang potensial menjadi hama tanaman
ferotrap. Oleh karena itu penggunaan insektisida perkebunan dan dapat menimbulkan permasalahan
untuk tanaman di sekeliling feromon yang serius pada perkebunan kelapa sawit yang
wajibdilaksanakn. Dengan demikina, penggunaan baru dibuka, ini disebabkan masih banyaknya
15 insektisida tidak harus digunakan untuk semua dijumpai pangkal batang kayu mati dan bekas
tanaman kelapa sawit (Susanto dkk, 2012). tanaman hutan di areal tersebut yang dapat
Pengendalian Secara Biologi Pengendalian memberikan kesempatan pada rayap untuk hidup

46
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 6. No 2. Juli 2020 DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1


Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

dan berkembang biak Saat kayu tersebut habis, (Kalshoven 1981). Sebagian bersifat sebagai
maka rayap akan mencari sumber makanan yang predator, parasitoid, atau musuh alami (Christian
baru termasuk tanaman kelapa sawit (Prasetiyo. & Gotisberger 2000).
Dan Yusuf, 2005).Cara rayap menyerang tanaman Banyak Hama yang menyerang tanaman
kelapa sawit Rayap pekerja menggerek dan kelapa sawit sehingga hama merugikan secara
memakan pangkal pelepah, jaringan batang, akar ekonomis, jenis-jenis hama yang menyerang
dan pangkal akar, daun serta titik tumbuh tanaman kelapa sawit antara lain tungau, ulat api,
tanaman kelapa sawit. Serangan berat dapat kubang badak, kumbang moncong, penggerek
menyebabkan kematian bibit maupun tanaman tandan buah.
dewasa di lapangan.
Gejala tanaman kelapa sawit yang terserang
rayap : 5.2. Saran
1. Adanya lorong rayap yang terbuat dari Untuk memperkecil adanya penyimpangan
tanah yang berada di permukaan batang yang atau kesalahan teknis dilapangan dalam kegiatan
mengarah ke bagian atas. pemupukan, sebaiknya pengawasan lebih
diperketat dari segala aspek.
2. Terlihat daun pupus layu dan kering.
3. Banyak rayap berkeliaran di sekitar tanaman
Pengendalian rayap secara manul DAFTAR PUSTAKA
Cara pengendalian rayap yang efektif adalah
1. Chan.f.Dan Suwandi,(1982). Aspek
dengan menghancurkan sarangnya danmembunuh
Ekonomis Tanaman Kelapa Sawit. Jakarta
semua anggota koloni rayap terutama ratu. Akan
2. Rukmana, Rahmat. 2003. Usaha Tani
tetapi di areal tanaman kelapa sawit yang
Kapri. Yogyakarta: sPenerbit
terserang, terutama di areal gambut, sulit untuk
KanisiusLubis, (1992). Kelapa Sawit,
menemukan sarang rayap. Oleh sebab itu, upaya
Balai Penelitian.
pengendalian saat ini lebih ditekankan untuk
3. Hartanto, Heri. 2011. Sukses Besar
membunuh rayap yang menyerang pokok kelapa
Budidaya Kelapa Sawit. Citra Media
sawit, serta mengisolasi pokok yang terserang
Publishing.
agar hubungan antara pokok dengan sarang rayap
4. Yogyakarta.Mongoensokarjo, (2007).
dapat diputus. Hal ini dianggap perlu, karena
Keterswdiaan Unsur Hara. Pustaka.
rayap baru akan selalu datang dari sarangnya ke
Purwokerto
pokok terserang untuk menggantikan rayap yang
5. Susanto. 2012. Pengendalian Terpadu
mati.
Oryctes rhinocerosdi Perkebunan Kelapa
Pengendalian Rayap secara kimia
sawit. PPKS Medan
6. Wikipedia. 2012. Kelapa sawit. http://
Insektisida yang direkomendasikan untuk
www.Sejarahkelapa sawit.Com (diakses
pengendalian rayap seperti pada Tabel
08/11/2012).
1. Regent 50 SC berbahan aktif Fipronil
5. Prasetyo dan Yusuf, 2005. Khitosan
dengan dosisi aplikasi 2,50 ml/l air
Alternatif Pengendali Rayap Ramah
2. Termiban 400 EC berbahan aktif Chlorpyriphos
Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta.
dengan dosisi aplikasi 6,25 ml/l air
Demikian informasi tentang cara pengendlaian
rayapa di perkebunan kelapa sawit. semoga
bermanfaat.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Hama adalah organisme yang dianggap
merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan
sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan
untuk semua organisme, dalam praktek istilah ini
paling sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu
hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan
kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi
agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia.
Serangga merupakan kelompok hewan yang
dominan di muka bumi dengan jumlah spesies
hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi.
Dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar
250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga
di bidang pertanian banyak dikenal sebagai hama
47
Jurnal Agro Indragiri Vol 6.. No 2 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai