Anda di halaman 1dari 9

GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

PENERAPAN ARISTEKTUR FUTURISTIK PADA PERENCANAAN PUSAT


SINEMATOGRAFI DI KOTA KENDARI

¹Andi Abdullah, ²Santi, ³La ode Abdul Syukur


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
1
andiabdoellah@gmail.com, 2santi_ft@uho.ac.id, 3laodeabd@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan perfilman di Sulawesi Tenggara dapat dilihat dari semakin bertambahnya karya film yang telah diciptakan
oleh anak-anak lokal di Sulawesi Tenggara. Salah satu prestasi yang berhasil diukir oleh sinematik Sulawesi Tenggara ialah
kemenangan yang diraih oleh anggota komunitas film MMC sebagai juara 1 film terbaik pilihan juri pada Eagle Award
tahun 2010. Kemudian pada tahun 2017 Komunitas Film Kendari (Rumah Semut Film) bekerja sama dengan DCU
Production merilis film pertama karya anak lokal berjudul “Molulo” yang diputar secara nasional pada tahun tersebut. Film
ini terbukti berhasil antusiasme masyarakat dengan sukses mendulang 165.000 penonton. Saat ini demam membuat film
sedang merambah anak-anak muda Sulawesi Tenggara. Beberapa sekolah bahkan telah mengaplikasikan pembuatan film
sebagai tugas sekolah. Selain itu, perkembangan perfilman di Sulawesi Tenggara juga diiringi dengan berkembangnya
beberapa komunitas perfilman yang ada di Sulawesi Tenggara. Namun, industri perfilman di Kota Kendari memiliki
kelemahan pada kurangnya sarana dan prasarana penunjang seperti studio produksi, aspek kinerja movie maker dan fasilitas
produksi ini yang mengakibatkan kualitas film lokal tidak dapat bersaing dengan film luar. Faktor kedua yaitu tidak
adanya wadah untuk mempromosi dan menyebarluaskan film pada tahap pasca produksi membuat para sineas sebatas
menerbitkan karya lewat platform youtube ataupun pertelevision lokal sehingga membuat film-film tersebut sulit
menembus pasaran nasional. Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya perencanaan Pusat Sinematografi, diharapkan
adanya sebuah wadah yang menyokong dan menampung para sineas untuk lebih mengeksploitasi ide kreatifitasnya.
Didalamnya terdapat studio pembuatan editing film yang kompleks dan berbagai sarana lainnya yang mendukung serta
mampu mewadahi tahapan produksi dalam pembuatan film sehingga nantinya suatu karya film tersebut dapat ditampilkan
dan dapat dinikmati hingga pasaran nasional. Penerapan Arsitektur Futuristik pada bangunan Pusat Sinematografi menjadi
komponen pelengkap yang mempunyai ciri khas tersendri. Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi, dengan
semakin maju teknologi yang diciptakan manusia, maka keberadaan futuristik akan semakin berkembang.

Kata Kunci : Arsitektur Futuristik, Film, Pusat Sinematografi, Sineas, Sulawesi Tenggara

ABSTRACT

The development of cinema in Southeast Sulawesi can be seen from the increasing number of films created by local
children in Southeast Sulawesi. One of the achievements made by Southeast Sulawesi cinematics is the victory achieved by
members of the MMC film community as 1st place winner of the jury's choice of the best film at the 2010 Eagle Award.
Then in 2017 the Kendari Film Community (Rumah Semut Film) in collaboration with DCU Production released the first
film by local children entitled “Molulo” which was screened nationally that year. This film proved successful in public
enthusiasm by successfully gaining 165,000 viewers. Currently, the fever of making films is reaching the young people of
Southeast Sulawesi. Some schools have even applied filmmaking as a school assignment. In addition, the development of
film in Southeast Sulawesi is also accompanied by the development of several film communities in Southeast Sulawesi.
However, the film industry in Kendari City has a weakness in the lack of supporting facilities and infrastructure such as
production studios, movie maker performance aspects and these production facilities which results in the quality of local
films unable to compete with foreign films. The second factor is the absence of a place to promote and disseminate films at
the post-production stage, making filmmakers limited to publishing works via the youtube platform or local television, thus
making it difficult for these films to penetrate the national market. Based on this, with the planning of the Cinematography
Center, it is hoped that there will be a forum that supports and accommodates filmmakers to better exploit their creative
ideas. At the cinematography center, there will be a studio for making complex film editing and various other facilities that
support and are able to accommodate the production stages in film making so that later a film work can be displayed and
can be enjoyed on the national market. The application of Futuristic Architecture in the Cinematography Center building
is a complementary component that has its own characteristics. Futurism is in line with technological developments, with
more advanced technology created by humans, futuristic existence will continue to grow.

Keywords : Cinematography Center, Film, Filmmakers, Futuristic Architecture, Southeast Sulawesi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang menggabungkannya, sehingga menjadi rangkaian
Sinematografi ialah bidang ilmu terapan yang gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat
mencakup tentang teknik menangkap gambar dan mengembang cerita). Sinematografi sangat dekat dengan

Volume No. | Juni 2022 1


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun tahap pasca produksi membuat para sineas sebatas
genre seni. Pada zaman awal pertumbuhan sinematografi menerbitkan karya lewat platform youtube ataupun
film sebagai media penyimpan adalah pias (lemabran pertelevision lokal sehingga membuat film-film tersebut
kecil) selluloid yakni sejenis plastik tipis yang dilapisi sulit menembus pasaran nasional.
zat peka cahaya. Film sebagai genre seni adalah produk Berdasarkan hal tersebut, lahirlah sebuah ide untuk
sinematografi. membuat Pusat Sinematografi. Karena ingin membuat
Perkembangan perfilman di Indonesia yang sejalan sebuah badan yang menyokong dan menampung para
dengan perkembangan teknologi mendorong inovasi sineas untuk lebih mengeksploitasi ide kreatifitasnya
untuk memproduksi film dari yang awalnya hitam-putih yang membutuhkan sarana pengembangan perfilman
bersuara“ pada akhir tahun 1920 an dan berkembang yang didalamnya terdapat studio pembuatan editing film
menjadi film berwarna pada 1930 an. Pada mulanya film yang kompleks dan berbagai sarana lainnya yang
hanya diperuntukkan sebagai sarana untuk mereproduksi mendukung serta mampu mewadahi tahapan produksi
karya karya seni pertunjukan lainnya seperti “Teater”. (pra produksi, produksi dan pasca produksi) dalam
Film dianggap sebagai karya seni setelah melalui pembuatan film sehingga nantinya suatu karya film
pencapaian-pencapaian dalam sejarah perfilman dengan tersebut dapat ditampilkan dan dapat dinikmati oleh
para pembuat film yang terkenal pada jamannya. Namun semua kalangan masyarakat luas khususnya masyarakat
seiring berjalannya waktu, film tidak hanya dianggap di Kota Kendari yang saat ini belum mempunyai rumah
sebagai sebuah karya untuk mengekspresikan seni produksi film yang memadai.
namun juga lebih daripada itu. Seperti contohnya dewasa Penerapan Arsitektur Futuristik pada bangunan
ini film dijadikan sebagai media komunikasi, informasi, Pusat Sinematografi menjadi komponen pelengkap yang
edukasi maupun hiburan oleh berbagai individu maupun mempunyai ciri khas tersendri. Futuristik sejalan dengan
kelompok. perkembangan teknologi, dengan semakin maju
Perkembangan perfilman di Sulawesi Tenggara teknologi yang diciptakan manusia, maka keberadaan
dapat dilihat dari semakin bertambahnya karya film yang futuristik akan semakin berkembang. Karakteristik
telah diciptakan oleh anak-anak lokal di Sulawesi arsitektur futuristik pada tampilan bangunan diantaranya
Tenggara. Terbukti dari film yang ditayangkan baik di yaitu gubahan massa yang dinamis dan ekspresif dengan
saluran Bioskop maupun TV lokal dan Nasional. Seperti bentuk desain yang praktis dan fleksibel, tampil lebih
misalnya film pendek karya anak muda Konawe Selatan sederhana tetapi berani menggunakan corak warna
berjudul Sepenggal Pesan yang ditayangkan di bioskop maupun permainan garis miring, serta penggunaan
Sulawesi Tenggara, Pemutaran film Sauke karya Ade teknologi terbaru pada material dan struktur.
Richal (2007) di Kendari TV juga telah sukses menyita
perhatian masyarakat Kota Kendari sehigga menjadi B. Tujuan
tolak ukur bangkitnya karya film lokal. 1. Menentukan lokasi/site yang tepat untuk perencanaan
Salah satu prestasi yang berhasil diukir oleh Pusat Sinamatografi di Kota Kendari.
sinematik Sulawesi Tenggara ialah kemenangan yang 2. Membuat sebuah wadah yang dapat menampung para
diraih oleh anggota komunitas film MMC sebagai juara 1
sineas film untuk mengkreasikan suatu karya seni
film terbaik pilihan juri pada Eagle Award tahun 2010
yang diselenggarakan oleh Metro TV. Kemudian pada dalam bentuk film dari tahap pra produksi, produksi,
tahun 2017 Komunitas Film Kendari (Rumah Semut hingga pasca produksi.
Film) bekerja sama dengan DCU Production merilis film 3. Mewujudkan perencanaan bangunan dan lansekap
pertama karya anak lokal berjudul “Molulo” yang Pusat Sinematografi yang dapat memenuhi konsep
diputar secara nasional pada tahun tersebut. Film ini serta ide dasar dari perancangan dengan pendekatan
terbukti berhasil antusiasme masyarakat dengan sukses arsitektur futuristik
mendulang 165.000 penonton di tahun 2017.
Selain itu, perkembangan perfilman di Sulawesi KAJIAN LITERATUR
Tenggara juga diiringi dengan berkembangnya beberapa A. Pusat Sinematografi
komunitas perfilman yang ada di Sulawesi Tenggara, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
diantaranya Koheo Film Kendari yang berisi 20 anggota, merupakan pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan
Shotta Production14, Teramedia Kendari yang berisi 28 (berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya). Jadi wadah
orang, Wonouando films, Komunitas Film Konawe, tersebut memiliki peran sebagai tempat segala aktifitas
Ulunggolaka Production, dan MMC (Movie Maker yang telah ada dan dilakukan bersama-sama dan menjadi
Community) di Kendari. Akan tetapi, komunitas- satu pada tempat tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa
komunitas ini hanya sebatas menjadi tempat produksi Indonesia Sinematografi adalah teknik perfilman. Arti
dan pengembangan film. Namun, industri perfilman di lainnya dari sinematografi adalah teknik pembuatan film.
Kota Kendari memiliki kelemahan pada beberapa sektor Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia,
misalnya pada tahap produksi. Kekurangan sarana dan pendekatan memliki arti proses, cara, metode untuk
prasarana penunjang seperti studio produksi, aspek mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Jadi
kinerja moviemaker dan fasilitas produksi ini yang dapat diartikan kata “pendekatan” pada judul tugas akhir
mengakibatkan kualitas film lokal tidak dapat bersaing ini adalah proses atau metode yang akan digunakan
dengan film luar. Faktor kedua yaitu tidak adanya wadah dalam perancangan bangunan.
untuk mempromosi dan menyebarluaskan film pada
Volume No. | Juni 2022 2
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

Nama proyek : Industri Kreatif


Pendekatan : Arsitektur Futuristik
Lokasi : Kota Kendari
B. Tinjauan Arsitektur Futuristik
Luas : ±3.2 Ha
Pengertian Arsitektur menurut Vitruvius di dalam
bukunya De Architectura (yang merupakan sumber
tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang),
bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan /
Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan
Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan
sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur
tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur
lainnya.
Jadi Arsitektur Futuristik adalah seni/gaya bangunan
atau suatu lingkungan binaan yang di dalam perencanaan
dan perancangannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang
terkait dengan masa lalu akan tetapi mencoba untuk
menggambarkan masa depan dengan bentukan yang
mengejutkan dan pemakaian material yang maju. Citra Gambar 1. Lokasi Tapak
futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan Site terpilih berada di Jl. Brigjen M. Yoenoes dengan
bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan atau memiliki luas lahan ±3.2 Ha.
citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti Luas tapak : ±3.2 Ha
perkembangan zaman yang ditunjukkan melalui ekspresi Batas-batas tapak :
bangunan. a. Sebelah Utara : Kadia River-side Park
Fleksibelitas dan kapasitas bangunan adalah salah b. Sebelah Barat : Perumahan Warga
satu aspek futuristik bangunan. Fleksibilitas dan c. Sebelah Selatan : Deretan Ruko
kapasitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk d. Sebelah Timur : Ruko dan Rumah Makan
melayani dan mengikuti perkembangan tuntutan dan Kondisi tapak dan sekitarnya :
persyaratan pada bangunan itu sendiri. Sedangkan a. Keadaan kontur tanah pada tapak yaitu datar.
kemapuan untuk melayani dan mengikuti perkembangan b. Tapak ditumbuhi banyak vegetasi liar.
zaman hanya bisa diwujudkan atau diimplementasikan
dalam penampilan dan ungkapan fisik bangunan. B. Konsep Pengolahan Tapak
Dalam futuristik juga perlu dipikirkan mengenai 1. Orientasi Iklim
estimasi atau perkiraan pengenalan akan bangunan Pemanfaatan cahaya matahari untuk menghemat
futuristik dapat dilakukan dengan pendekatan sesuai pengunaan lampu di dalam bangunan sehingga dengan
dengan perkembangan manusia dan penemuan hal-hal adanya pencahayaan alami menggunakan skylight pada
baru. bangunan pada lobby. Pemasangan panel surya sebagai
Futuristik adalah lambang perubahan, dinamis dan penghemat energi dalam bangunan agar dapat
menembus ruang tidak Nampak. Dalam ilmu arsitektur, mengurangi pengunaan listrik yang berlebihan. Pada
terminologi arsitektur futuristik masih rancu atau belum sistem penghawaan bangunan dengan memaksimalkan
digolongkan ke dalam kriteria arsitektur modern, late energi angin dengan meminimalkan bukaan pada sisi
modern maupun post modern. timur karena merupakan area yang langsung terpapar
matahari pagi dan memaksimalkan bukaan pada sisi
METODE PEMBAHASAN barat dan selatan karena area tersebut merupakan area
Pembahasan perencanaan diawali dengan yang tidak langsung terpapar panas matahari sore.
penyusunan latar belakang dari perencanaan Gedung
yang kemudian didapatkan permasalahan dan juga tujuan
dari perencanaan tersebut. Selanjutnya, dilakukan
penetapan lingkup serta batasan dari perencanaan yang
akan dibahas, dan mengikuti metode serta sistematika
pembahasan untuk Menyusun perencanaan bangunan.
Melalui tinjauan pustaka, didapatkan referensi dan
landasan dalam perencanaan, mulai dari landasan
konseptual hingga proses transformasi ke bentuk fisik
(geometri). Untuk metode pengumpulan data yang
diterapkan adalah studi literatur, observasi langsung,
wawancara, dan studi banding.

PEMBAHASAN DAN HASIL RANCANGAN Gambar 2. Arah Matahari dan Angin


A. Lokasi Proyek
1. Gambaran Umum Lokasi 2. View
Volume No. | Juni 2022 3
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

View yang menjadi pusat perhatian terbaik ke luar


tapak berada di Jl. Kol. H. Abd Hamid yang dapat
menampilkan area taman Kali Kadia dan Transmall
Kendari. View yang terbaik ke dalam tapak berada dari
arah Jl. Brigjen M. Yoenoes.

Gambar 6. Area parkir pengunjung

Gambar 3. View dari depan tapak

Gambar 7. Jalur Pejalan Kaki

Gambar 4. View dari belakang tapak

Gambar 8. Alur sirkulasi

4. Penzoningan
Area zonasi pada tapak dibedakan menjadi empat
zona yaitu:
a. Area servis, zona penunjang aktivitas utama seperti
Gambar 5. View dari samping tapak area bongkar muatan barang
b. Area publik, zona yang dapat diakses oleh semua
3. Sirkulasi Pencapaian pengguna seperti area Ruang Terbuka Hijau dan
Untuk parkiran dibagi menjadi dua area, area yang Taman Serbaguna
pertama berada dibagian depan untuk pengunjung. Area c. Area semi publik, zona yang menjadi perantara
yang kedua berada disamping dan belakang untuk antara ruang publik dan ruang privat seperti plaza
pengelola. Untuk sistem parkiran menggunakan parkir dan parkiran
lurus agar memudahkan akses dalam tapak. d. Area Privat, zona yang menjadi pusat kegiatan
utama yang merupakan bangunan utama..

Volume No. | Juni 2022 4


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

bagian massa bangunan. Bentuk dasar pada bangunan


studio utama tetap menggunakan bentuk persegi yang
kemudian adanya pengurangan bentuk yang nampak
mengerucut ke bawah agar dapat memberikan kesan
dinamis pada bangunan dan mempertegas arah entrance
pada bangunan.

Gambar 9. Zoning

5. Kebisingan
Pada tapak tingkat kebisingan terbagi tiga yaitu tingkat
kebisingan tinggi, tingkat kebisingan sedang dan tingkat
kebisingan tinggi. Sehingga untuk mengatasi sumber
kebisingan pada tapak menggunakan vegetasi yang dapat Gambar 11. Transormasi Bentuk Bangunan
menetralisir kebisingan.

E. Tampilan Bangunan
Bentuk tampilan bangunan ini berkaitan dengan
konsep futuristik yang diterapkan pada fasad seperti
penggunaan desain warna putih polos dan pengunaan
LED warna biru yang mengelilingi bangunan agar
memberikan kesan bersifat bebas. Bentuk bangunan ini
juga ekspresif serta dinamis yang secara keseluruhan
mengungkapan kebebasan berkreasi dan sebagai
stimulan untuk memberikan ide kreatif yang berkaitan
dengan fungsi bangunan yaitu industri film.

Gambar 10. Vegetasi

C. Besaran Ruang
N Ruang Luas (m2)
o Perlantai Acuan Laporan
1 Lantai 1 1.364,3 2.400,46
Besaran
Ruang
2 1.509,6 1.914,13
Pendukun
g
Besaran Gambar 12. Tampilan Bangunan
Ruang F. Ruang Luar
3 1.069,67 1.432,6
Penunjan Untuk penataan ruang luar, penataan vegetasi
g disesuaikan dengan kondisi tapak dan fungsi vegetasi
Besaran yang akan digunakan seperti untuk peneduh, pengarah,
463,27x3=1.389, 689,12x3=2.0
4 Ruang dan lainnya. Selain itu untuk penataan ruang luar juga
81 67,36
Servis termasuk penataan parkir, taman, dan juga jalur
Besaran pedestrian.
5 Ruang 791,16 1.376,98 1. Parkir
Parkir Pada area lahan parkir dibagi menjadi dua yaitu, area
Total 6.124,54 9.191,53 parkiran mobil untuk pengunjung dan area parkiran
Deviasi 5% mobil untuk pengelola.
OS 87 %
BC 13 %

D. Bentuk Dasar Bangunan


Bentuk dasar bangunan utama berawal dari persegi
yang efisien dalam pemanfaatan ruang, kemudiaan
adanya pengurangan bentuk (subtratif) pada beberapa
Volume No. | Juni 2022 5
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

Gambar 13. Parkir pengunjung Gambar 16. Air Mancur

3. Entrance
Pada tapak terdapat dua entrance yang berada di
depan dan satu di samping tapak agar memudahkan
akses pengguna jalan.

Gambar 14. Parkir pengelola

2. Taman
Penataan vegetasi pada tapak disesuaikan
berdasarkan fungsinya seperti vegetasi sebagai pengarah,
vegetasi sebagai peneduh dan vegetasi sebagai ground
cover yang menutupi area Ruang Terbuka Hijau Gambar 17. Entrance depan

Gambar 15. Landscape Gambar 18. Entrance Samping


Terdapat kolam air mancur sebagai pengendalian G. Ruang Dalam
panas disekitar tapak agar dapat menjaga suhu di area 1. Lobby
tapak yang memberikan kesan estetika dan memberikan Lobby menjadi penghubung antara ruang lantai 1 ke
kesan sejuk. ruangan lantai 2. Material dinding dan plafon untuk
ruang dalam memakai glass reindorced gypsum, material
untuk lantai menggunakan granit.

Volume No. | Juni 2022 6


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

Gambar 19. Lobby Gambar 22. Ruang vfx studio

2. Ruang Produksi Utama 5. Ruang Studio Audio


Pada ruang Studio Produksi Utama dibuat fleksibel Ruangan ini digunakan untuk perekaman suara atau
untuk dapat mewadahi film film yang bergenre live pengeditan backsound lagu serta untuk pengisi suara
action maupun scifi namun dapat juga mewadahi genre artis yag digunakan untuk keperluan film.
film lain tergantung kondisi.

Gambar 20. Ruang studio produksi utama Gambar 23. Ruang studio audio

3. Area Kerja Kru Film H. Struktur dan Konstruksi Bangunan


Untuk area kerja kru film berdampingan dengan 1. Sub Struktur
Ruang post produksi dimana fungsi ruangan ini untuk Sistem sub struktur yang digunakan pada pusat
kegiatan pengeditan film pasca syuting.Material HPL sinematografi adalah pondasi tiang pancang dengan
menjadi bahan pengisi dinding, dengan material parket mempertimbangkan jumlah lantai pada bangunan ini.
sebagai pengisi lantai.

Gambar 21. Ruang kantor

4. Ruangan Vfx Studio


Ruangan vfx studio berfungsi sebagai ruang
pengeditan CGI yang dimana dalam ruangan ini akan
mentransfer gerakan sensorik menjadi animasi dalam
sebuah film.Terdapat sensor hologram yang digunakan
untuk keperluan pengeditan Gambar 24. Sub Struktur tiang pancang

2. Supper Struktur
Rigid frame merupakan sistem super struktur
kerangka kaku yang dapat menahan beban pada

Volume No. | Juni 2022 7


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

bangunan dengan anggota lurus atau lengkung yang interior bangunan. Dengan menerapkan prinsip
saling terhubung oleh sebagian besar sambungan kaku. Arsitektur Futuristik pada bangunan Pusat Sinematografi
ini, ciri yang akan digunakan adalah bentukan massa,
fasad serta material bangunan. Pada bentukan massa
akan mengambil pola garis lengkung (garis kurva) lebih
tepatnya lingkaran atau oval untuk menampilkan kesan
fleksibel dan dinamis. Penggunaan fasad yang
menampilkan estetika futuristik pada bangunan serta
penggunaan material yang terbarukan seperti kaca, baja,
dan aluminium.

DAFTAR REFERENSI
Adi. (2012, Juli Jumat). Adi Coken Blogs. Diakses Juli
Minggu, 2021, from Struktur Kabel:
https://adhycoken.blogspot.com/
Gambar 25. Super Struktur Dendi, S., & dkk, S. (208). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
3. Upper Struktur Nasional.
Sistem upper struktur yang digunakan adalah space Doelle, L. (1990). Akustika Lingkungan. jakarta:
frame, pemilihan rangka ruang ini dengan pertimbangan Erlangga.
bentuk atap agar dapat memudahkan pembentukan
struktur rangkanya.
Firdauzah, s.a. (2013, Minggu Maret). Firdausah.
Diakses pada Minggu Juli 2021, dari Struktur
Bangunan:
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Firdauzah%
Ismawan, G., & Ashadi. (2021). Kajian Arsitektur
Kontemporer Dekonstruksi Pada Bangunan
Pertunjukan (Studi Kasus : Harbin Opera
House, Tiongkok). Jurnal Arsitektur, Vol 04.
Pratiwi, D., & Nurjannah, I. (2016). Perencanaan Galeri
Sinematografi Sulawesi Tenggara di Kendari.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol.1
No 1.
Primanti, H. (2012). Studio Film di Yogyakarta.
Yogyakarta: e-journal.uajy.ac.id.
Raditya, D. (2019). Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun
2018: Ringkasan Data Dan
Gambar 26. Upper Struktur
Fakta.https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2019/02/1
1/ekonomi-kreatif-indonesia-tahun-2018-
ringkasan-data-dan-fakta/. Diakses pada
KESIMPULAN tanggal 25 Oktober 2021
Dalam menentukan lokasi perancangan Pusat Syaifulloh, Anang. (2019). Perancangan Bandar Udara
Sinematografi, perlu mempertimbangkan RTRW, letak Internasional di Kabupaten Kediri dengan
lokasi yang strategis, merupakan kawasan industri, Pendekatan Arsitektur Futuristik, Skripsi.
perdagangan dan jasa, dan dapat dicapai dengan mudah. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Berdasarkan hasil pertimbangan maka lokasi yang Malik Ibrahim.
terpilih yaitu berada pada Kecamatan Kadia tepatnya di Wildany, W. (2020). Perancangan Studio Film Di Kota
Jl . Brigjen M. Yoenoes. Surabaya Dengan Pendekatan Critical
Kebutuhan ruang, besaran ruang, serta kelengkapan Regionalisme, Skripsi. Surabaya: Universitas
bangunan Perencanaan Pusat Sinematografi di Kota Islam Negeri Sunan Ampel.
Kendari dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik, Zunaidi, Doddy A. (2011). Pusat Sinematografi di
mengacu pada standar-standar arsitektur bangunan Surabaya. Surabaya:
sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mewadahi https://docplayer.info/56086992-Tugas-akhir-
aktivitas di dalam bangunan. pusat-sinematografi-di-surabaya.html.
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2021
Penerapan Arsitektur Futuristik pada perancangan
Pusat Sinematografi yaitu diimplementasikan pada
penyajian bentuk dan tampilan bangunan serta design
Volume No. | Juni 2022 8
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :)

Volume No. | Juni 2022 9

Anda mungkin juga menyukai