Anda di halaman 1dari 5

1. Pendahuluan.

Saat ini, kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah sangat diperlukan untuk kita
lestarikan, baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam.
Kekayaan budaya Indonesia termasuk rumah-rumah tradisional. Namun, keberagaman rumah
adat tersebut tidak dibarengi dengan tersedianya literatur mengenai informasi rumah adat di
Indonesia.Padahal rumah adat merupakan salah satu bahan dalam pelajaran ilmu sosial di
sekolah dasar [Andy Pramono 1, p. 123]

Rumah adat merupakan ciri khas sebuah bangunan etnik di suatu daerah tertentu Rumah
Adat jarang menjadi bahan bahasan dalam hal ekspresi budaya tradisional. Dalam pembahasan
ekspresi budaya tradisional, yang sering dibahas adalah budaya yang diwujudkan dalam tarian,
nyanyian, Seni Rupa, teater, dan upacara adat.Bentuk-bentuk budaya di atas telah menjadi
diskusi yang terus diangkat ketika berbicara tentang ekspresi budaya tradisional. Padahal dalam
kehidupan masyarakat adat, rumah adat juga sangat penting dan memiliki peran yang kuat
sebagai salah satu fondasi dalam kehidupan budaya tradisional. Sama seperti budaya tradisional
lainnya, Rumah Tradisional adalah sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Selain
turun temurun, rumah adat juga tidak diketahui siapa pencipta rumah tersebut. Rumah adat juga
merupakan milik bersama dalam kelompok adat, terutama untuk rumah adat yang dihuni atau
dimiliki bersama. Sebagai bagian dari masyarakat tradisional yang cukup esensial, maka
keberadaan rumah tradisional tidak boleh luput dari ekspresi budaya tradisional [Mahal 2, p.
517].Oleh karena itu,Rumah Adat perlu Di Apresiasi sebagai Kekayaan Budaya Sehingga
Kalangan Anak SD Dapat Mengetahui dan Memahami Kekayaan Budaya Indonesia Yaitu
Rumah Adat Melalui Media Animasi.

Animasi adalah upaya untuk membuat presentasi statis menjadi hidup.Animasi adalah
perubahan visual sepanjang masa yang memberikan kekuatan besar untuk proyek multimedia
dan halaman web yang dibuat [Ariyati 3, p. 117]

Dengan informasi diatas menarik perhatian penulis untuk mencoba upaya untuk
melestarikan Kekayaan budaya Indonesia Yaitu Rumah Adat dengan menggunakan Media
Animasi dengan tambahan 3d objek sebagai pendukung agar bisa menarik perhatian anak – anak
agar lebih mudah Mengenal dan tertarik mengenai Kekayaaan Budaya Indonesia Yaitu Rumah
adat.
sesuai dengan konsep yang sudah diselesaikan pada pra produksi. Setelah produksi selesai, maka
maju ke tahap pasca produksi berupa Editing, serta Music Composing. Selanjutnya, film yang sudah final
akan ditayangkan di youtube dan Instagram. Setelah rangkaian selesai, penulis akan mancatat semua
komentar responden di laman tersebut yang sudah menonton film pendek secara keseluruhan.
Metode ini menjadi pilihan karena lebih efektif untuk menyelesaikan rancangan pembuatan film
pendek berjudul Pengenalan 3 Candi Mojokerto Menggunakan Animasi 3D.

Perancangan Film Pendek


a. Pra Produksi
(1) Penentuan Ide
Ide atau masalah ditentukan dari pandangan dan keresahan penulis terhadap masyarakat
zaman sekarang khususnya generasi Z keatas yang minim pengetahuannya tentang sejarah yang ada
di kotanya.

(2) Pengumpulan data


Data dikumpulkan melalui studi dokumen dengan membaca artikel dan berita melalui internet
yang berhubungan dengan judul.

(3) Penulisan Narasi dan Dialog


Narasi atau screenplay ditulis secara asli berdasarkan data-data yang didapatkan dan
dikembangkan menjadi cerita.

b. Produksi
(1) Modelling Aset 3D
Modelling Aset 3D yang dilakukan adalah membuat bentuk Character, Environment, Properti,
Serta Candi yang persis seperti di lokasi candi mojokerto.

(2) Texturing Aset 3D


Texturing Aset 3D yang dilakukan adalah pemberian warna serta teksture 3D kepada aset - aset
yang telah dibuat dengan warna dan tekstur yang berbeda sebagai pemanis dan menunjang
keindahan gambar pada film.

(3) Rigging Character 3D


Rigging Character 3d yang dilakukan adalah pemberian controler pada character yang sudah
dibuat supaya bisa digerakkan.
(4) Dubbing
Dubbing yang dilakukan adalah pembuatan suara character yang sesuai dialog yang sudah di
buat di pra-produksi sehingga memudahkan tahap animate bagian lipsync.

(5) Layout
Layout yang dilakukan adalah penataan aset - aset yang telah dibuat dan memberikan rencana
awal gerakan pose to pose yang telah di di rencanakan di tahap pra-produksi sehingga memudahkan
tahap animate.
(6) Animate
Animate yang dilakukan adalah pengaplikasian ide - ide cemerlang animator kedalam sebuah
gerakan yang bisa membuat animasi tampak lebih hidup.

(7) Lighting
Lighting yang dilakukan adalah pemberian efek cahaya ke semua shot yang sudah melalui tahap
animate sebagai pemberi keindahan pada animasi.

(8) Render
Render yang dilakukan adalah proses pengubahan file Blender menjadi video yang terpotong
setiap shot yang sudah selesai melalui tahapan terakhir.

c. Pasca Produksi
(1) Editing
Setelah proses rendering telah dilakukan, maka selanjutnya akan maju ke tahap penyuntingan
film. Hasil dari pembuatan animasi yang sudah siap kemudian disambungkan dari shot yang satu
dengan shot yang lain sehingga terjadi kesinambungan cerita

(2) Music Composing


Untuk background musik menggunakan musik berjudul “Ldr. Harjuna Mangsah” yang dibuat
oleh PT. Gema Nada Pertiwi dan di terbitkan oleh Karawitan Condhong Raos.
https://www.youtube.com/watch?v=QGDV3kALon4
Metode Analisis Data
Menurut Arizal (2021) dibutuhkan cara analisa data yang tepat untuk merancang suatu media,
dalam hal ini metode analisis data memakai strategi metode Analisa 5W+1H What (apa),
Who(siapa), Where (di mana), When (kapan), Why (kenapa), How (bagaimana).

(1) What (Apa)


Dilihat dari latar belakang masalah yang terdapat di masyarakat, sebagian masyarakat masih
generasi Z keatas tidak peduli akan sejarah peninggalan dikotanya masing - masing. Hal itu tentu
dapat membuat situs - situs bersejarah tersebut menjadi hilang ditelan zaman.

(2) Who (Siapa)


Target primer pada perancangan film pendek ini adalah masyarakat Indonesia khususnya
generasi Z keatas, Diharapkan mengingatkan kembali dan lebih peduli terhadap situs - situs
berrsejarah.

(3) Where (Dimana)


Karya ini utamanya ditujukan untuk masyarakat yang berada di Indonesia, karena data-data
yang diambil adalah data-data yang berasal dari Indonesia. Film ini juga menggunakan dialog
dengan 75% bahasa Indonesia yang mudah dipahami masyarakat.

(4) When (Kapan)


Film pende.k ini mulai dibuat pada bulan april 2022 untuk mengingatkan masyarakat agar
lebih peduli akan peninggalan atau sejarah - sejarah indonesia yang sangat beragam ini. dan supaya
tidak tertelan oleh zaman yang sudah semakin maju

(5) Why (Kenapa)


Kegiatan masyarakat zaman sekarang khususnya generasi Z keatas hanyalah bermain game
dan itu membawa dampak buruk terhadap diri mereka sendiri. Karena alasan itulah film pendek
dengan tema ini dibuat untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut dan supaya bisa lebih mengenal
sejarah indonesia.

(6) How (Bagaimana)


Upaya penyampaian informasi ini adalah melalui cerita pendek yang pesannya baiknya dapat
diambil oleh masyarakat. Film pendek ini adalah upaya mengingatkan kembali tentang sejarah -
sejarah indonesia agar masyarakat tidak melupakan hal tersebut.

Dari analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa film pendek Pengenalan 3 Candi
Mojokerto Menggunakan Media Animasi 3D dibuat untuk masyarakat khususnya yang berada di
Indonesia yang kurang memperdulikan situs - situs bersejarah yang ada di indonesia. Film ini
diharapkan dapat menjadi pengingat masyarakat indonesia akan pentingnya sejarah.

Anda mungkin juga menyukai