Anda di halaman 1dari 4

PERANAN DAKWAH DALAM PENGEMBANGAN

MASYARAKAT ISLAM

Zakkisani Maghfira

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Jl. A.H. Nasution No.105, Cipadung, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614

Email : zakkimaghfiraa@gmail.com

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN
Pengembangan Masyarakat dikenal Pengembangan Masyarakat Islam
sebagai salah satu metode pekerjaan sosial merupakan wujud dari implementasi
(social work) yang tujuan utamanya untuk dakwah bil hal. Kata pengembangan
memperbaiki kualitas hidup masyarakat masyarakat berorientasi pada perbaikan
melalui pendayagunaan sumber-sumber struktur sosial yang ada pada masyarakat
yang ada pada mereka serta menekankan untuk mengkoordinasika seluruh
pada prinsip partisipasi sosial. Sekarang kehidupan sosial dalam upaya pemenuhan
ini, umat Islam telah berjumlah lebih dari kebutuhan. Struktur sosial yang selama ini
satu miliar orang yang diharapkan akan memihak kepentingan kaum hartawan dan
terus meningkat. Banyak bagian dari dunia penguasa, dan merugikan rakyat lemah.
Muslim yang tertinggal secara teknologi Sistem yang selama ini menimbulkan
dan ekonomi. ketertindasan rakyat miskin. Dengan
Untuk menanggulangi hal itu, tentu demikian, pengembangan masyarakat
saja dibutuhkan kerja sama untuk berorientasi pada perubahan yang
mengatasi kemiskinan dan melakukan direncanakan (rekayasa sosial).
pemberdayaan terhadap mereka yang Pengembangan Masyarakat Islam
terbelakang. Hal itu bisa berwujud dalam merupakan ilmu sosial terapan yang
bentuk pendidikan keterampilan, memadukan kajian keagamaan dan teori
pembukaan lapangan kerja, sosial guna melakukan pembangunan
penanggulangan pemakaian obat-obat masyarakat. Ilmu ini bertujuan untuk
terlarang, atau pelatihan teknologi tepat mengatasi masalah sosial, menggali
guna. potensi, memberdayakan masyarakat,
Kata kunci : melakukan perubahan sosial menuju
masyarakat yang dicita-citakan.
Dakwah, Masyarakat, Pengembangan
Masyarakat Islam. Tokoh Amrullah Ahmad , Nanih
Machendrawati, dan Agus Ahmad
mendefinisikan bahwa pengembangan prilaku indiviidu dan kolektif dalam
masyarakat Isam adalah suatu sistem dimensi amal sholeh.
tindakan nyata yang menawarkan alternatif
3. Menurut Abdurrahman Wahid
model pemecahan masalah ummah dalam
bidang sosial, ekonomi, dan lingkung-an PMI adalah usaha untuk membina dan
dalam perspektif Islam. mengembangkan masyarakat Islam dalam
aspek social engencering dan
Menstransformasikan dan kesejahteraan sosial melalui pengkajian,
melembagakan semua segi ajaran Islam penelitian, dan rekayasa sosial untuk
dalam kehidupan keluarga (usrah) mewujudkan SDM yang bermutu dan
kelompok sosial (jamaah), dan masyarakat berkualitas. Pengembangan diri dan
(ummah). Model empiris pengembangan masyarakat menjadi agent perubahan
sosial dan kesejahteraan dalam sosial
perilaku individual dan kolektif dalam
pembangunan masyarakat Islam.
dimensi amal sholeh (karya terbaik),
dengan titik tekan pada pemecahan 2.2 Nilai-nilai dalam Pengembangan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Masyarakat Islam

Salah satu pernyataan yang andal


tentang pandangan Islam mengenai
2. PEMBAHASAN nasionalisme, sosialisme, dan kapitalisme
2.1 Pengertian Pengembangan adalah bahwa Islam tidak dapat dipadukan
Masyarakat Islam dengan nasionalisme, sosialisme, ataupun
kapitalisme.
1. Menurut Devinisi Ibnu Kaldun
Pendapat para sarjana yang menentang
Secara etimologi pengembangan doktrin Qaddafi tersebut menggambarkan
berarti membina dan meningkatkan bahwa pemikiran para Islamis, dan
kualitas. Masyarakat Islam berarti beberapa di antaranya akan dikutip berikut
kumpulan manusia yang beragama Islam, ini (M.A. Al-Buraey, 1986)
yang meneliti hubungan dan keterkaitan
1. Sosialisme adalah istilah yang
ideologis yang satu dengan yang lainnya.
digunakan dalam filsafat
Dalam pemikiran sosiologis, Ibnu Kaldun
materialisme dan sesungguhnya
menjelaskan bahwa manusia itu secara
tidak sesuai dengan Islam, sama
individu diberikan kelebihan namun secara
seperti halnya filsafat kapitalisme.
kodrati manusia memiliki kekurangan.
2. Islam sangat menentang
Sehingga kelebihan itu perlu dibina agar
kapitalisme dan sosialisme, yang
dapat mengembangkan potensi pribadi
keduanya dianggap sama.
untuk dapat membangun.
3. Filsafat sosialis semata-mata
2. Menurut Amarullah Ahmad dengan suku-isme dengan ciri
bersama kelas sosial-ekonomi, dan
Pengertian pengembangan masyarakat anggapan dasar mereka bahwa
Islam adalah system tindakan nyata yang manusia bertindak karena
menawarkan alternatif modern pemecahan dorongan kepentingan kelas.
masalah Ummah dalam bidang sosial, Sebaliknya Islam menciptakan
ekonomi, dan lingkungan dalam perspektif tatanan sosial dan ekonomi, di
Islam, dengan demikian penggabungan mana di dalamnya tidak ada kelas
masyarakat yang memiliki ciri kebersamaan, yang mana tujuan-
atas dasar ekonomi. tujuan pribadi dicapai tanpa harus
4. Filsafat sosialis tegak atas dasar menyebabkan biaya sosial. Islam
pertentangan kelas yang mempersatukan tatanan sosial
berkepanjangan, di mana setiap dalam persaudaraan manusia,
kelas selalu melawan pemegang yang memberikan jaminan
posisi yang dominan. Secara melebihi sistem negara
tersirat, sosialis memandang kesejahteraan ataupun negara
manusia sebagai makhluk yang sosialis di mana pun, di mana
memiliki sifat-sifat jelek, kaum lemah di dalamnya akan
mementingkan diri sendiri, dan sangat dilindungi.
penuh tipu daya
5. Bias filsafat dari sosialisme ini 2.3 Contoh-Contoh Pengembangan
berasal dari pengaruh Yahudi dan Masyarakat Islam
Nasrani, yang mana akar 1. Menurut Ibnu Khaidun
Marxisme memang terpancar di
sana. Hal ini tentu saja Datangnya para da’I atau penda’wah
bertentangan dengan ajaran Islam. kemesjid atau pengajian. Pengajian
6. Secara historis, sosialisme untuk menyebarkan dan mengeksiskan
sebenarnya merupakan reaksi ajaran Islam di tengah masyarakat
terhadap kekerasan sistem awam.
kapitalisme, di mana Islam
2. Menurut Amarullah Ahmad
merupakan kekuatan positif yang
lebih dahulu mendorong Pemberdayaan rohaniyah masyarakat
kapitalisme. dengan adanya lembaga kesejahteraan
7. Baik kapitalisme ataupun sosial yang dapat memfasilitasi para
sosialisme, keduanya didukung da’I, guru ngaji, dan khatib.
oleh organisasi diktator negara
yang merupakan kekuasaan 3. Menurut Abdurrahman Wahid
pemaksa, baik yang dipimpin oleh
Adanya pondok pesantren, sekolah-
golongan borjuis ataupun oleh
sekolah sebagai sarana untuk
kaum proletar. Dalam praktiknya,
membina dan mewujudkan insane
sosialisme hanya mengarahkan
yang berkualitas.
gerakan menuju pada kapitalisme
negara. 2.4 Analisis
8. Sebenarnya tidak ada perbedaan 1. Da’wah bisa dilakukan secara
kualitatif antara kapitalisme langsung dan tidak langsung.
swasta di bawah negara borjuis, Yang dilakukan secara
atau kapitalisme negara di bawah langsung penda’wah
negara sosialis. Kedua sistem menyalurkan ilmu-ilmunya
tersebut bersifat kooperatif. lewat pengajian atau cerama-
9. Sebaliknya, Islam memotivasi ceramah di masyarakat. Yang
tindak sosial dan ekonomi pada dilakukan secara tidak
manusia dalam suatu cara, langsung seperti perilaku
sehingga tidak muncul ketamakan sehari-hari denga tingkah yang
dan kerakusan seperti pada sistem sopan, tutur bahasa yang
kapitalis; Islam mendorong lembut dan berakhlakul
kebaikan bersama dalam kerangka karimah dengan begitu,
penda’wah telah memberikan harus mampu menjawab problematika
teladan yang baik kepada umat, termasuk problema ekonomi,
masyarakat. sosial, budaya, pendidikan, kesehatan
2. Lembaga-lembaga yang ada di dan nilai-nilai religius. Oleh karena
masyarakat sebagai alternatif itu, peran dakwah sangat penting
dalam bidang ekonomi, sosial dalam proses pengembangan
dan lingkungan untuk masyarakat.
mensejahterakan masyarakat
sekitar. Dalam kehidupan Peran dakwah dalam proses
dibutuhkan sikat saling tolong pengembangan masyarakat itu
menolong dan solidaritas yang meliputi (1) penggagas yang akan
tinggi serta menjalankan amar memperkuat asas/ dasar masyarakat
ma’ruf dan nahi mungkar, sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah
agar terbentuk masyarakat Rasul, (2) penggerak kepedulian
yang Islami dan penuh individu terhadap lingkungan sosial,
tannggung jawab. (3) penyuluh yang akan menjawab
3. Ponpes dan sekolah-sekolah keraguan umat dalam menghadapi
memiliki potensi yang sangat persoalan kehidupan, dan (4) perekat
besar dalam pengembangan ukhuwa manusia.
masyarakat untuk
mewujudkan SDM yang
DAFTAR PUSTAKA
berkualitas. Untuk itu i. https://wachidskom.blogspot.com/
dibutuhkan tenaga pengajar 2012/07/makalah-dakwah-dan-
yang professional dan pemberdayaan.html
berakhlakul karimah sebagai ii. https://akupintar.id/jurusan/-/daftar-
teladan yang patut di contoh, jurusan/detail-jurusan/60546/
karena setiap manusia itu pengembangan-masyarakat-islam
terbentuk beraneka ragam iii. https://dakwahpmi.blogspot.com/
maka harus berusaha keras 2013/08/jurnal-pengembangan-
untuk bisa mempersatukan masyarakat-islam.html
dalam satu kaidah dan iv. https://www.slideshare.net/
mengahadapkannya pada satu ananksclalu/peranan-petugas-
kiblat. pengembangan-masyarakat
v. http://jurnal.iain-
3. KESIMPULAN padangsidimpuan.ac.id/index.php/
Hik/article/view/854/pdf_5
Masyarakat selalu
berkembang karena masyarakat
bersifat dinamis, memiliki cita dan
kemampuan untuk berpikir. Perubahan
itu cenderung menjadi masalah jika
tidak dibarengi oleh peningkatan
kualitas manusia. Pada konteks ini,
kehadiran dakwah sangat dibutuhkan
oleh masyarakat.

Dakwah yang tidak hanya


sebatas pada retorika semata namun

Anda mungkin juga menyukai