Kki Pu
Kki Pu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Dari apa saja sumber bahan baku kayu di peroleh oleh CV. Mertanadi?
2. Bagaimana cara pengolahan kayu di CV. Mertanadi ?
3. Bagaimana cara penanganan limbah kayu di CV. Mertanadi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sistem pengolahan industry kayu CV. Mertanadi
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui sumber bahan baku kayu di peroleh oleh CV.
Mertanadi
- Untuk mengetahui cara pengolahan kayu di CV. Mertanadi
- Untuk mengetahui cara penanganan limbah kayu di CV. Mertanadi
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
- Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa jurusan kesehatan
lingkungan mengenai sistem pengolahan kayu di CV. Mertanadi
- Untuk mengetahui proses pengolahan kayu di CV. Mertanadi
2. Manfaat Praktis
- Sebagai pedoman bagi pekerja CV.Mertanadi agar lebih
memperhatikan kesehatan lingkungan di tempat kerjanya dan
menggunakan alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan.
2
BAB II
HASIL
A. Gambaran Umum
CV. Mertanadi terletak di Jl.Perang lukluk Badung Bali. CV.
Mertanadi menjadi salah satu industri kayu dengan mengandalkan kayu yang
di kirim oleh surabaya. Dengan adanya industri kayu di daerah tersebut selain
menguntungkan warganya air yang akan di olah juga dapat menimbulkan
dampak yang dapat merugikan pada proses pengolahannya.
Untuk mengurangi dampak tersebut perlu diadakannya proses untuk
mencegah terjadinya gangguan saat pada proses pengolahan dengan cara
penyedotan limbah atau sisa-sisa serpihan kayu. Selain mengurangi gangguan
cara ini juga dapat meningkatkan proses bekerjanya CV. Mertanadi .
3
B. Struktur Organisasi
CV. MERTANADI
DIREKTUR
INTERNAL
AUDIT
BENGKEL BANGUNAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN MESIN MANDOR
BENGKEL MEKANIK
BENGKEL LAS
PEMBORONG
C. BENGKEL
Mekanisme DINAMO
Kerja Instansi
BENGKEL UMUM
4
Di oven apabila kayu basah
Pengiriman
Masalah yang dihadapi oleh CV. Mertanadi pada saat bekerja adalah
saat proses pengolahan kayu, pegawai yang kurang memerhatikan
kelesamatan kerjanya bisa saja membahayakan kelematannya, kejadian
masalah yang biasanya terjadi saat kerja adalah tidak menggunakannya alat
5
pelindung diri (APD), dan jari tangan yang kadang terkena atau bersentuhan
oleh amesin pemotong kayu, kurangnya pencahayaan dan udara masuk
maupun keluar bisa membahayakan kondisi pekerja.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
2. Meratakan kayu bagian pinggir
Istilah meratakan kayu bagian pinggir ini dikenal oleh pihak pengelola
industri sebagai pembuatan siku atau menyikukan kayu. Perataan ini berguna
untuk memudahkan pembentukannya dalam proses produksi lanjutan. Dephutbun
RI (1998) menyatakan perataan sisi dan pemotongan ujung adalah pekerjaan yang
penting yang memerlukan petugas-petugas dengan pengetahuan yang baik tentang
kualitas kayu gergajian.
8
kayu yang tidak bisa di olahan biasanya masuk ke proses pembakaran agar tidak
mencemari lingkungan dan pemukiman, maka asap sisa pembakaran akan di isap
menggunakan mesin agar tidak terjadi hal yang di inginkan.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kunjungan kuliah instansi ke CV. Mertanadi, dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1. sektor industry kayu/pulp memegang peranan sangat penting dalam
pergerak sector-sektor utama dalam produksi dan mampu membawa
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi Indonesia.
2. Sisa bubuk kayu telah banyak dimanfaatkan menjadi kayu olahan seperti
multipleks, blockboard, dupa dan sebagainya
3. Bahan baku industri CV. Mertanadi biasanya di kirim dari Surabaya dan
bahan yang biasa di terima adalah pohon jati sebagai bahan untuk
pengolahan pembentukan.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://m2indonesia.com/informasi/perusahaan/profil-perusahaan-mertanadi-
cv-badung-provinsi-bali.htm
https://rieko.wordpress.com/2009/03/17/pencemaran-udara-oleh-industri-
dan-penanggulangannya/
11
Lampiran
12