GTK - Kuliah Tamu - Catch Up Growth & Kemampuan Kognitif - Avliya
GTK - Kuliah Tamu - Catch Up Growth & Kemampuan Kognitif - Avliya
1
Outline
3
Pentingnya 1000 HPK dalam meningkatkan kualitas bangsa
7
Dampak gangguan gizi pada 1000 HPK
9
Masalah Gizi Pre natal
Intrauterine Growth Restriction
10
Masalah Gizi Pre natal
11
Masalah Gizi Pre natal
Intrauterine Growth Restriction
12
Masalah Gizi Pre natal
Intrauterine Growth Restriction
13
Masalah Gizi
Post natal
Stunting Syndrome
16
Definisi Catch-up growth (kejar tumbuh) dari beberapa penelitian
Catch-up growth menggambarkan fase pertumbuhan cepat yang memungkinkan
seorang anak untuk mempercepat pertumbuhan sampai ia sepenuhnya pulih dari
kecepatan pertumbuhan genetiknya (Rappaport 2004).
Catch-up growth dapat terjadi pada setiap tahap usia pertumbuhan hingga
anak menginjak usia belasan tahun, tetapi paling banyak penelitian menunjukkan
terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin selama 1-2 tahun pertama kehidupan
(Campisi et al. 2018);Victora et al. 2000).
17
Catch up growth vs Growth spurt
Growth spurt adalah percepatan pertumbuhan
pascalahir yang merupakan bagian normal
Catch-up growth setelah melahirkan di definisikan dari pertumbuhan dan perkembangan anak
sebagai kecepatan pertumbuhan lebih besar yang terjadi beberapa bulan setelah lahir,
dari median berdasarkan usia dan jenis kelamin masa anak-anak hingga mencapai kematangan
tertentu setelah sebelumnya mengalami masa fisik (Kumanov and Agarwal 2016).
penghambatan pertumbuhan, yaitu berat atau
tinggi bayi lahir lebih rendah dibawah persentil
(Campisi et al. 2018). Periode growth spurt tidak terjadi sepanjang
waktu pertumbuhan karena hanya di waktu
tertentu saja yang berlangsung singkat serta
berbeda pada setiap anak
(Kumanov and Agarwal 2016).
18
Catch-up Growth
Un
cle
ar
Catch-up Catch-up growth memiliki definisi yang
growth berbeda-beda dalam beberapa literatur
(Cameron et., al, Lundeen et al., Leroy et al., dan Prentice et al.,)
ABSOLUTE VS RELATIVE
• RELATIVE : Perubahan pertumbuhan terhadap nilai rujukan populasi (TB/U dibandingkan dengan
distribusi tinggi badan populasi berdasarkan umur) ; standar deviasi (Z-skor) dari TB/U.
• Perubahan pada Z-skor tinggi badan menurut umur (TB/U) (Schott et al., 2013 ; Leroy 2015).
19
Catch-up Definition
We consider 5 definitions, including relative, absolute and threshold-based definition,
where definitions are ranked from weakest to strictest.
1. The child experienced an increase in HAZ between 2 and 5 years (a simple relative
definition).
2. The child experienced an increase in HAZ, such that by 5 years HAZ >=-2, i.e. the child
had ‘recovered from stunting’ (a relative definition with a commonly used cut-off point).
3. The child experienced a decrease in HAD, i.e. the cm deficit, between 2 and 5 years (an
absolute definition).
4. The child experienced a recovery from stunting (HAZ>=-2 at 5 years) and a decrease
in HAD (recovery from stunting and catch-up in absolute terms); and
5. The child experienced a recovery from stunting such that HAZ at 5 years fell within the
‘normal’ range of >=-1 (recovery from stunting with a stricter cut-off point)
Intrauterine growth
restriction (IUGR) dan
Small Gestational Age
(SGA) Normal, Low Catch-up or Future Health
Birth Weight and catch-down and Cognition
Placental insufficiency Length. growth
Your Textat 2-5
Here
dan gangguan years
perkembangan otak
22
“Catch-up Growth” and Stunting
23
(Achadi et al., 2020)
Stunting-Catch-up Growth
24
Penelitian terkait kejar tumbuh
terhadap kognitif dan kesehatan
25
Catch-up growth dan kemampuan kognitif
Catch-up growth setelah periode
Anak stunting saat usia dini
kekurangan gizi pada usia dini dapat
dapat mengalami percepatan
memperbaiki pertumbuhan linear,
pertumbuhan(catch-up
namun tidak demikian dengan organ
growth) kedua saat remaja.
lain.
27
Hasil :
• Anak-anak yang stunted pada usia 2 tahun yang kemudian mengalami kejar tumbuh
(catch-up growth), rata-rata memiliki hasil tes kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan
anak yang mengalami stunted saat usia balita.
• Anak yang mengalami catch-up growth memiliki skor kognitif yang tidak jauh berbeda dengan
anak yang tidak mengalami catch-up (tetap stunting).
• Penelitian ini menyarankan bahwa pemberiann makan dan pengasuhan terbaik hingga usia 2 tahun
adalah kuncinya, dengan melakukan intervensi untuk mencegah deprivasi yang mempengaruhi
pertumbuhan linier dan fungsi kognitif.
Sumber: Casale , Desmond and Richter et al., 2020 28
Human Brain Development
Gershim Asiki a,b,c, Robert Newtonb,d, Lena Marionse, Anatoli Kamalib,f and Lars Smedmana, 2019
30
Asiki et al., 2019
Faktor yang berhubungan dengan risiko kardiovaskular
Anak yang mengalami stunted dari Anak perempuan memiliki rata-rata tekanan diastolik
awal hingga akhir pengamatan yang lebih tinggi daripada anak laki-laki
memiliki lama tahun menempuh
sekolah yang lebih pendek
dibandingkan anak normal
32
Catch-up growth diperkirakan memberikan efek negatif terhadap status kesehatan saat usia dewasa.
Namun demikian, apakah efek negatif pada usia dewasa tersebut hanya diakibatkan karena catch-up
growth saja atau murni karena kekurangan gizi pada usia dini itu sendiri atau keduanya belum jelas.
34
Transgenerasi Penyakit Kronis
The Developmental Origins of Health and
Disease (DOHaD) :
Penyakit kronis saat dewasa dipengaruhi
paparan periode pre dan post natal.
Konsep Missmatch :
Disparitas periode perkembangan mempengaruhi
risiko terhadap penyakit kronis.
Yaitu : Jantung koroner, DM tipe 2, Stroke,
Hiperkolesterolemia dan hipertensi
35
Sumber: Achadi et al., 2020
Penelitian
Catch-up growth dan kemampuan kognitif anak Indonesia
(Analisis data longitudinal IFLS 1997,2000, 2007 dan 2014)
36
“State Of The Art” Penelitian
“State Of The Art”and Novelty
Populasi Sampel
Data household tahun 1997,
• Sampel penelitian model 1 = 643 anak
populasi baduta usia 0-23 bulan
• Sampel penelitian model 2 = 515 anak
sebesar 1215 anak.
37
Klasifikasi anak kejar tumbuh
Tabel 4.1 Klasifikasi anak kejar tumbuh
Awal Pengamatan Perubahan status gizi Kategori Anak Kemampuan Kognitif
Tahun 1997 Tahun 2000 Kategori Anak Tahun 2007 Tahun 2014
0-23 bulan Usia 3-5 tahun Usia 10-12 tahun usia 17-19 tahun
Tidak stunted saat usia 3-5 tahun Tidak pernah stunted
Tidak Stunted Stunted saat usia 3-5 tahun. Tidak stunted kemudian
Terdapat penurunan pada nilai HAZ stunted usia 3-5 tahun
usia 3-5 tahun
Model 1 : Model 2:
Tidak stunted usia 3-5 tahun. Stunted kejar tumbuh Kemampuan kognitif Kemampuan kognitif
Stunted
Terdapat peningkatan pada nilai HAZ saat usia 10-12 tahun saat usia 17-19 tahun
usia 3-5 tahun
Tetap stunted pada usia 3-5 tahun Stunted tidak kejar
dan tidak terdapat perubahan pada tumbuh
nilai HAZ usia 3-5 tahun
38
Kerangka Alur Penelitian
Tidak Stunted
Tidak Skor kemampuan Skor kemampuan
stunted kognitif kognitif
Stunted
Lingkar Kepala
-Frekuensi konsumsi makan
ISPA dan Diare
-Kemampuan Kognitif
Kadar Hemoglobin
Analisis deskriptif pada variabel dependen dan Analisis dengan menggunakan Generalized Linier
independen penelitian disajikan dalam distribusi Model (GLM) untuk mengetahui hubungan kejar
rata-rata dan persentase sesuai dengan data tumbuh balita dengan kemampuan kognitif saat
penelitian. usia 10-12 tahun dan 17-19 tahun yang dikontrol
oleh faktor lainnya.
Analisis Bivariat
Model 1 Model 2
Stunted dan Kejar Tumbuh Pengamatan 0-23 bulan s Pengamatan 0-23 bulan s/
/d 10-12 tahun d 17-19 tahun
n=643 % n=515 %
Status Stunted usia 0-23 bulan
Tidak stunted 389 60,5 314 60,9
Stunted (Z-skor TB/U <-2 SD) 254 39,5 201 39,0
Status Stunted usia 3-5 tahun
Tidak Stunted 362 56,3 277 53.8
Stunted (Z-skor TB/U <-2 SD) 281 43,7 237 46,1
Kejar tumbuh antara usia 0-23 bulan hingga usia 3-5 tahun
Tidak stunted 267 41,5 206 40,1
Stunted kejar tumbuh 95 14,7 71 13,8
Tidak stunted menjadi stunted 122 18,9 108 21,0
Stunted tidak kejar tumbuh 159 24,7 129 25,1
42
Persentase capaian kemampuan kognitif
Tabel 5.8 Persentase capaian kemampuan kognitif berdasarkan jawaban benar
Variabel Mean SD Min Mak 95% IK*
(%)
Persentase capaian kemampuan kognitif
71,93 17,5 0 100 70,57 – 73,28
10-12 tahun (n-643)
Persentase capaian kemampuan kognitif
64,12 20,8 0 100 62,31 – 65,93
17-19 tahun (n-515)
43
Kemampuan kognitif usia 10-12 tahun dan 17-19 tahun
Kemampuan Kognitif Usia 10-12 tahun Kategori Kognitif Usia 17-19 tahun
(n=643) berdasarkan nilai rata-rata (n=515) berdasarkan nilai rata-rata
Dibawah
Dibawah rata-rata Diatas
Diatas rata-rata
rata-rata rata-rata 50.10 %
47.28% 49.90%
52.72%
44
Analisis Bivariat : Stunted dengan kemampuan kognitif
Tabel 5.9 Hubungan stunted usia dini dan kejar tumbuh dengan kemampuan kognitif anak usia 10-12 tahun
dan 17-19 tahun
Model 1 (n=643) Model 2 (n=515)
47
Pengaruh Kejar Tumbuh Terhadap Kemampuan Kognitif
Pada anak stunted, jumlah sel otak sejak masa kehamilan hingga usia 2
tahun tidak berkembang secara optimal
48
Kesimpulan
Kelompok anak yang stunted tidak kejar tumbuh memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah saat
usia 10-12 tahun dan saat usia 17-19 tahun dibandingkan dengan anak stunted kejar tumbuh.
Kelompok anak yang mengalami stunted tidak kejar tumbuh berisiko memiliki kemampuan kognitif 1,7
poin lebih rendah saat usia 10-12 tahun dibandingkan anak yang tidak pernah stunted (p=0,001).
Kelompok anak yang mengalami stunted kejar tumbuh berisiko memiliki kemampuan kognitif 0,9 poin
lebih rendah saat usia 17-19 tahun dibandingkan anak yang tidak pernah stunted (p=0,020), namun
tetap dipengaruhi oleh kemampuan kognitif usia 10-12 tahun.
Durasi menyusui, kadar hemoglobin, lama tahun sekolah, dan interaksi variabel anemia dengan stunted
usia 3-5 tahun berhubungan signifikan dengan kemampuan kognitif anak usia 10-12 tahun.
Frekuensi makan pokok, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan rumah tangga berhubungan si
gnifikan dengan kemampuan kognitif anak saat usia 17-19 tahun.
49
Thank you
50