Anda di halaman 1dari 19

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Umum Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan atau (Growth) adalah pertumbuhan yang

bersifat Kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi,

pada tingkat sel, organ maupun individu. Anak tidak hanya

bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur

organ-organ tubuh dan otak (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh

lebih yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak

halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

(Depkes 2006)

2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan

a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi memerlukan zat makanan yang

adekuat

b. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya, seorang anak yang

tidak dikehendaki

c. Lingkungan fisis dan kimia


Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar

matahari , paparan sinar radio aktif, zat kimia dan rokok

mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan

anak.

d. Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipoteroid akan

menyebabkan anak akan mengalami hambatan pertumbuhan.

Defisiensi hormon pertumbuhan akan menyebabkan anak

menjadi kerdil.

e. Pemberian ASI Ekslusif


Pemberian ASI saja pada usia 0-6 bulan dapat membantu

pertambahan berat badan bayi karena komponen ASI sesuai

dengan kebutuhan bayi.

f. Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan. Demikian halnya dengan pemakaian obat

perangsang terhadap perangsang terhadap rangsangan

susunan saraf pusat yang menyebabkan terhambatnya

produksi hormon perkembangan dan pertumbuhan.

g. Status Kesehatan Anak dalam Keluarga ( Hidayat,2009)


3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan.

a. Faktor heriditer, meliputi faktor bawaan, jenis kelamin,

ras, suku dan bangsa.

b. Faktor Lingkungan, meliputi faktor prenatal da postnatal.

Lingkungan postnatal meliputi budaya, sosial ekonomi,

nutrisi, iklim/cuaca, olahraga atau latihan fisik,posisi anak

dalam keluarga, status kesehatan

4. Penilaian Pertumbuhan

a. Berat Badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang

terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak

pada semua kelompok umur.

Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada

triwulan 1 adalah 700-1000 gram/bulan, pada triwulan II

500-600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350-450

gram/bulan, dan pada triwulan ke IV sekitar 250-350

gram/bulan.

Pada perkiraan tersebut dapat diketahui bahwa pada

usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1


kg/bulan, sementara pada 6 bulan berikutnya hanya ± 0,5

kg/bulan. Pada tahun ke II kenaikannya adalah ± 0,25

kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikan berat badan tidak tentu,

yaitu sekitar 2,3 kg/tahun (Nursalam,dkk 2008)

b. Tinggi badan

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering

disebut dengan panjang badan. Pada bayi yang baru lahir,

panjang badan rata-rata adalah ±50 cm. Pada tahun pertama,

pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 x panjang

badan lahir ). Penambahan tersebut akan berangsur angsur

berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5

cm/tahun ( Nursalam,dkk 2008)

c. Lingkar kepala

Lingkar kepala mencerminkan volume intracranial,

dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Pertumbuhan

lingkar kepala yang paling pesat pada 6 bulan pertama

kehidupan, yaitu 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm

pada usia 6 bulan. Sedangkan pada usia 1 tahun sampai 47

cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm ( widyani,2003 )


d. Lingkar Lengan Atas (LLA,Lila)

Pertambahan lingkar lengan atas ini relative lambat.

Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun

pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya

ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.

Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan

jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh

keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan

gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.(Nursalam,dkk

2008)

B. Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

1. Pengertian

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan

individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami

trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri

dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. (Nanny,

2010).

Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan

kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan.Bayi

yang berada di bawah persentil 10 di namakan ringan untuk

umur kehamilan (Proverawati, 2010).


2. Etiologi

Penyebab terjadinya bayi BBLR secara umum bersifat

multifaktorial, sehingga kadang mengalami kesulitan untuk

melakukan tindakan pencegahan. Namun, penyebab terbanyak

terjadinya bayi BBLR adalah kelahiran prematur. Semakin muda

usia kehamilan semakin besar resiko jangka pendek dan jangka

panjang dapat terjadi.

Penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah

(Proverawati dan Ismawati, 2010).

a. Faktor Ibu

Faktor ibu terdiri dari Penyakit, ibu dan keadaan sosial

ekonomi :

1) Penyakit

a) Mengalami komplikasi kehamilan seperti (anemia,

perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia,

infeksi kandung kemih).

b) Menderita penyakit seperti (malaria, infeksi menular

seksual, hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit

jantung), Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi

alkohol.
2) Ibu

a) kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35

tahun, jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek

(kurang dari 1 tahun), mempunyai riwayat BBLR

sebelumnya.

b) Kehamilan ganda ( multi gravida )

c) Jarak kelahiran yang terlalu dekt atau pendek (kurang

dari 1 tahun)

3) Keadaan sosial ekonomi meliputi golongan sosial

ekonomi rendah, Hal ini dikarenakan keadaan gizi dan

pengawasan antenatal yang kurang, aktivitas fisik yang

berlebihan, Perkawinan yang tidak sah.

4) Sebab lain:

a) Ibu perokok

b) Ibu peminum alkohol

c) Ibu pecandu obat narkotika

d) Penggunaan obat antimetabolik

b. Faktor Janin

1) Kelainan kromosom (trisomy autosomal)

2) Infeksi janin kronik (inklusi sitomegali,rubella

bawaan )

3) Disautonomia familial
4) Radiasi

5) Kehamilan ganda (gemeli)

6) Aplasia pancreas

c. Faktor Plasenta

1) Berat plasenta berkurang atau berongga atau

keduanya

2) Luas permukaan berkurang

3) Plasenta vilus (bakteri,virus dan parasite)

4) Infark

5) Tumor (koriosngioma, molahidatidosa)

6) Plasenta yang lepas

7) Sindrom plasenta yang lepas

8) Sindrom transfusi bayi kembar (sindrom parabiotik)

d. Faktor lingkungan

1) Bertempat tinggal di dataran tinggi

2) Terkena radiasi

3) Terpapar zat beracun (Proverawati,A.2010)

3. Tanda-Tanda Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri-

ciri:

a. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu

b. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram


c. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm.

lingkarkepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar

dada sama dengan atau kurang dari 30 cm

d. Rambut lanugo masih banyak

e. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang

f. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya

g. Tumit mengkilap, telapak kaki halus

h. Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh

labia mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan).

Testis belum turun ke dalam skrotum, pigmentasi dan rugue

pada skrotum kurang (pada bayi laki-laki)

i. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan

pergerakannya lemah

j. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya

lemah

k. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat

pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang

l. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada

(Proverawati,A.2010)
4. Klasifikasi Bayi Berat lahir Rendah (BBLR)

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR :

Menurut harapan hidupnya

a. Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-2500

gram.

b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir

1000-1500 gram.

c. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir

kurang dari 1000 gram (Proverawati dan Ismawati, 2010)

Menurut masa gestasinya

a. Prematuritas murni yaitu masa gestasinya kurang dari 37

minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk

masa gestasi atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai

untuk masa kehamilan (NKB-SMK).

b. Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari

berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Bayi mengalami

retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil

untuk masa kehamilannya (KMK) (Pantiawati, 2010).

Bayi yang lahir dengan berat sangat kecil (BB < 1.500 gram

atau usia < 32 minggu ) sering mengalami masalah pada sistem

pernapasan dan sukar mengisap (Nanny,2010)


5. Komplikasi BBLR

Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) juga dapat

mengalami berbagai komplikasi antara lain:

a. Asfiksia

a. Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan

tidak segera bernafas secara spontan dan teratur setelah

dilahirkan menurut Mochtar (2011). Bayi BBLR bisa kurang

cukup atau lebih bulan, semuanya berdampak pada proses

adaptasi pernafasan waktu lahir sehingga mengalami asfiksia

lahir. Bayi BBLR membutuhkan kecepatan dan keterampilan

resusitasi (Proverawati, A. 2010).

b. Infeksi

Bayi BBLR kurang bulan mengalami peningkatan

resiko terhadap infeksi karena cadangan imunologlobulin

maternal rendah, kemampuan untuk membentuk antibodi

rusak (Rakhmawati, 2017).

c. Hipoglikemik

Gula darah berfungsi sebagai makanan otak dan

membawa oksigen ke otak. Jika asupan glukosa ini kurang,

akibatnya sel-sel saraf di otak mati dan memengaruhi

kecerdasan bayi kelak. BBLR membutuhkan ASI sesegera


mungkin setelah lahir dan minum sangat sering (setiap 2 jam)

pada minggu pertama (Pantiawati, A. 2010).

d. Hiperbilirubinemia (ikterus)

Ikterus merupakan pewarna kuning pada kulit, sclera, atau

membran mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang

berlebihan pada jaringan(Latifah:dkk2017).

C. Tinjauan Umum tentang Massage Bayi

1. Pengertian Massage Bayi atau Pijat Bayi

Pijat adalah terapi sentuh paling tua dan paling populer yang

dikenal manusia. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan

pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-abad silam.

Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak dari awal

kehidupan manusia di dunia. Kedekatan ini mungkin

dikarenakan pijat sangat berhubungan erat dengan kehamilan dan

proses kelahiran manusia (Roesli, 2010)

Menurut Prasetyono (2009) menjelaskan bahwa sentuhan

adalah indra pertama dimana bayi dapat memberikan reaksi,

sentuhan yang juga merupakan cara anda menyampaikan rasa

kasih sayang kepadanya.


2. Efek Massage

a. Efek Fisiologis

1) sistem peredaran darah

Kegunaan massage pada system peredaran darah akan

meningkatkan aliran darah dalam waktu jangka pendek

maupun jangka panjang, baik dalam arteri maupun darah

vena.

2) Sistem limfatik

System limfatik mempunyai tekanan lebih rendah dan lebih

lambat alirannya dibandingkan darah serta tidak kontraktil,

artinya system ketergantungannya gravitasi, gerakan otot,

sendi serta tekanan dari luar.

3) Kulit

Massage akan memberikan rasa nyaman karena kulit

banyak dipenuhi oleh reseptor sakit, tekanan dan gerakan.

4) Sistem musculoskleta

Keadaan ini akan meningkatkan mikrosirkulasi yang

menyebabkan penyembuhan ketegangan otot dan

menguraikan perlengketan jaringan sehingga akan mencegah

jaringan parut diantara otot.

5) Sistem saraf
Massage mempengaruhi system saraf tepi sampai ke pusat.

Tekanan pada reseptor saraf kulit akan menyebabkan

pelebaran vena, arteri dan kapiler sehingga akan menghambat

penyempitan, melemaskan ketegangan otot, melambatkan

detak jantung dan meningkatkan gerakan usus disaluran

cerna.

b. Efek Psikologis

Bayi dan anak yang dipijat lebih jarang mengalami masalah

emosional dan psikologis setelah besar nanti.

3. Manfaat Massage Bayi

Para pakar dewasa ini telah dapat membuktikan secara ilmiah

bahwa terapi sentuh khususnya pijat bayi, ternyata bermanfaat.

Terapi sentuh khususnya pijat terbukti dapat menghasilkan

perubahan fisiologis yang menguntungkan, yang dapat diukur

secara ilmiah (Roesli, 2010).

Massage bayi dapat dilakukan pada bayi BBLR, karena

menurut penelitian bermanfaat bagi tumbuh kembang fisik dan

emosi bayi. Bayi-bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap

hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang

lebiih baik ketimbang bayi-bayi yang tidak dipijat. Manfaat

yang dapat diperoleh dari pijat bayi, terutama pada bayi BBLR

adalah sebagai berikut :


a. Penurunan kadar hormon cetecolamin (stress)

b. Penurunan jumlah & sitotoksisitas dari sistem imun (sel

pembunuh alami/ Natural Killer Cells)

c. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan

d. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan

e. Meningkatkan berat badan

f. Mengurangi depresi dan ketegangan

g. Membuat tidur lelap

h. Mengurangi rasa sakit (pegal-pegal)

i. Mengurangi kembung dan colik

j. Meningkatkan produksi ASI

k. Meningkatkan hubungan kasih sayang orang tua dan bayi

(bonding) (Yahya,2011)

4. Tindakan yang Dianjurkan Selama Massage

Hal-hal yang dianjurkan selama massage berlangsung adalah:

a. Lakukan kontak mana dengan bayi disetai pancaran kasih

sayang selama massage berlangsung

b. Ciptakan suasana yang tenang/lembut selama massage.

c. Awali massage dengan melakukan senyuman ringan,

kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada

sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi

mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.


d. Tanggaplah pada isyarat diberikan bayi. Bila bayi menangis

cobalah untuk menenangkannya sebelum melakukan

massage. Bila bayi menangis lebih keras, hentikan massage.

Karena mungkin bayi meminta digendong atau sudah

mengantuk dan ingin tidur.

e. Mandikanlah bayi segera setelah massage berakhir agar bayi

merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atay baby

oil.

f. Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau

baby oil/lation(Roesli 2008).

5. Indikasi

a. Bayi lahir premature

b. Bayi berat badan kurang

c. Bayi yang sulit makan

d. Bayi yang rewel karena kecapekan

e. Bayi yang sehat untuk merangsang perkembangan motorik

6. Kontraindikasi

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ketika hendak memijat

bayi:

a. Jangan memijat segera setelah bayi selesai makan.

b. Jangan sekali-kali membangunkan bayi hanya untuk dipijat.

c. Jangan memijat bayi yang tidak sehat atau tidak mau dipijat.
d. Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

e. Jangan memaksa bayi untuk dipijat tetapi lakukan dengan

gembira dan menyenangkan.

f. Jangan menggunakan balsem atau minyak telon untuk

pemijatan, tetapi sebaiknya menggunakan baby oil.

g. Persiapkan dulu perlengkapan bayi seperti handuk, popok,

baju ganti, dan baby oil atau bodylotion.

h. Gunakan perlak atau alas yang mempunyai permukaan yang

rata, lembut, dan bersih untuk membaringkan bayi.

i. Pilihkan ruangan yang nyaman, hangat dan tidak pengap

untuk kegiatan ini.

j. Lakukan secara menggembira bayi anda maupun bayi

(Prasetyono 2009)

7. Persiapan Sebelum Massage Bayi

g. Mencuci tangan dan dalam keadaan hangat

h. Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi

i. Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak menguap

j. Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar

k. Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit

untuk melakukan semua tahap pemijatan


l. Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih

m. Ibu atau ayah duduk dalam posisi nyamandan tenang

n. Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby

oil/lotion)

o. Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara

membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara.

Anda mungkin juga menyukai