PA L U P I L I N D I A S A R I
NERACA PEMBAYARAN (BOP)
Laporan keuangan berbagai transaksi ekonomi, baik berkenaan dengan barang, jasa maupun dana yang
dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antarpenduduk suatu
negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi
perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal
utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau
pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.
Kegunaan BOP
1. Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang
ekonomi internasional
Kondisi 'Marshall - Lerner'. Kondisi 'Marshall - Lerner' menyebutkan bahwa devaluasi dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap neraca pembayaran, bila jumlah dari elastisitas
permintaan terhadap ekspor dan impor lebih dari satu
Lanjutan …
Dari posisi keseimbangan, dimana Xo = Mo, formula di atas dapat disederhanakan menjadi,
sehingga untuk mendapatkan hasil yang positif pada B dengan menurunkan r (devaluasi),
persyaratan yang harus dipenuhi adalah; ex em Mengenai seberapa elastis diperlukan untuk
mendapat pengaruh yang diinginkan, ternyata menurut Kindelberger diperlukan elastisitas yang
jauh lebih besar dari satu, atau antara 4 dan 6.
Pendekatan Absorbsi
Sydney Alexander memperkenalkan pendekatan absorbsi (absortion approach) yang
mengatakan bahwa defisit neraca perdagangan bukan karena elastisitas yang rendah dan
juga bukan karena kegagalan dari devaluasi yang disebabkan inflasi dalam negeri yang
mengikuti, melainkan karena devaluasi itu sendiri tidak dapat dipercaya untuk dapat
meningkatkan pendapatan nasional di atas pengeluaran nasional.
Alexander menunjukkan bahwa kemampuan suatu tindakan devaluasi tergantung dari
pengaruh yang ditimbulkannya terhadap pendapatan dan pengeluaran atau daya absorpsi
seluruh masyarakat. Pendekatan ini menunjukkan pengaruh dari suatu devaluasi dengan
menggunakan persamaan pendapatan (income identity)
Menurut Alexander, devaluasi cenderung memperburuk neraca perdagangan karena dapat
menurunkan pendapatan riil dan daya serap riil (Halwani, 2005).
Sebagaimana biasanya nampak dalam analisa ekonomi makro, di dalam teori Keynes, yakni
Y = C + I + G + ( X- M);
di mana Y = pendapatan nasional, C = konsumsi total, I = invest- ment total, G = pengeluaran
Pemerintah, (X - M) = neraca perdagangan (pembayaran).
Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan atau produksi domestik sama dengan
neraca perdagangan. Agar neraca perdagangan dapat diperbaiki oleh depresiasi atau devaluasi
mata uang domestik, maka pendapatan harus meningkat atau absorpsi domestik harus turun.
Dari persamaan ini dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa suatu devaluasi dapat
mempengaruhi neraca perdagangan (B) lewat pengaruhnya pada pendapatan
masyarakat ( Y) dan absorpsi ( A), Lebih lanjut, Alexander menunjukkan pengaruh
devaluasi dengan menyatakan hubungan tersebut dalam bentuk perubahan dari
masing-masing unsur,
b = y - a.
Kemudian, dibedakan antara pengaruh yang tidak langsung dan yang langsung,
a = cy + d , dan
dengan demikian persamaan neraca pembayaran yang dinyatakan dalam bentuk
perubahan menjadi, b = (1 - c ) y - d, di mana c merupakan koefisien dari 'income
effect' dan d merupakan 'direct effect'
Alexander hanya mengatakan secara umum bahwa 'income effect'itu
biasanya positif, sedangkan efek 'terms of trade' biasanya negatif terhadap
neraca perdagangan. 'Direct effect' timbul dari pengaruh uang tersedia
(cash balance) yang positif, efek redistribusi yang tidak jelas tandanya,
serta berbagai pengaruh lain yang juga tidak jelas tandanya.
Pendekatan ini banyak mendatangkan kritik, terutama karena di dalam- nya
tidak diperhitungkan aspek moneter. Di samping itu,'direct effect' itu
tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran. Dalam tulisan se-
lanjutnya Alexander mengusulkan suatu penggabungan dari pendekatan
elastisitas dan absorpsi, dengan menunjukkan bahwa hasil yang dicapai
dalam pendekatan elastisitas merupakan pengaruh pendahuluan dari suatu
devaluasi, sedangkan pengaruh keseluruhannya menyangkut proses
multiplikasi
Pendekatan ini merupakan gabungan perubahan pendapatan, pengeluaran dan kurs untuk
memulihkan keseimbangan eksternal.
Absorpsi domestik merupakan pengeluaran barang-barang dan jasa domestik agregat, sehingga
suatu negara yang mengabsorpsi (mengonsumsi) lebih sedikit dari yang diproduksinya akan
mengalami surplus neraca perdagangan
Suatu negara yang mengonsumsi lebih banyak daripada yang diproduksinya, maka akan
mengalami defisit neraca perdagangan yang dapat diperbaiki dengan peningkatan pendapatan
dan pengurangan absorpsi
Pendekatan Moneter
Pendekatan monetaris adalah pendekatan yang menganggap bahwa neraca
pembayaran adalah fenomena moneter, dimana ada hubungan antara neraca
pembayaran suatu negara dan penawaran uang didalamnya (Chacoliades dalam
Adamu dan Otsede, 2009).
Sehingga dikatakan neraca pembayaran yang tidak seimbang merupakan refleksi dari
ketidakseimbangan pada pasar uang. Neraca pembayaran yang surplus merupakan
refleksi dari kelebihan penawaran uang, sedangkan defisit neraca pembayaran
merupakan refleksi dari kelebihan permintaan uang (Nopirin, 1990)
Pendekatan ini sangat kontras dengan pendekatan elastisitas dan absorpsi.
Pendekatan elastisitas dan absorpsi hanya merupakan teori mengenai neraca
perdagangan dengan meninggalkan akun-akun yang lain seperti pergerakan modal
diakun neraca modal (Kemp, 1975).
Pendekatan ini memungkinkan untuk mengevaluasi neraca pembayaran dengan
menggunakan rezim nilai tukar yang berbeda. Bisa menggunakan rezim nilai tukar
tetap (fixed exchange rate) ataupun rezim nilai tukar mengambang (floating
exchange rate).
Pendekatan moneter melihat proses ini dari neraca pembayaran, dan
mengatakan bahwa surplus dalam neraca pembayaran mencerminkan
adanya excess money supply. Atau secara umum neraca pembayaran
merupakan sarana penyesuaian sektor moneter, setiap kali terjadi
kegoncangan yang berasal dari unsur yang datang dari luar
Ketidak seimbangan neraca pembayaran memerlukan penyesuaian yang
menyangkut penggunaan devisa. Sehubungan dengan ini , pendekatan mo
- neter memusatkan perhatian pada perubahan cadangan devisa, dan
mendefinisikan
Neraca pembayaran sebagai perubahan neto dari cadangan devisa dari
Bank Sentral.
Neraca pembayaran dapat diturunkan dari model sektor moneter yang sangat
sederhana, yang menunjukkan suatu fungsi permintaan akan uang, definisi uang
beredar, dan kondisi untuk keseimbangan dalam sektor moneter, sebagai berikut :
Dimana Ms= penawaran uang, Md= permintaan uang, R= cadangan devisa (NFA), D= kredit domestik, Y=
pendapatan nasional, P= tingkat harga, dan i= tingkat suku bunga.
Persamaan pertama menjelaskan bahwa penawaran uang ditentukan oleh ketersediaan cadangan devisa
dan jumlah kredit domestik.
Sedangkan persamaan kedua menjelaskan bahwa permintaan uang merupakan fungsi dari pendapatan
nasional, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga.
Dengan menggabungkan persamaan satu dan dua pada persamaan ketiga dan membuat cadangan devisa
menjadi variabel terikat, maka dapat dibuat persamaan baru sebagai berikut:
Persamaan ini merupakan dasar dari pendekatan monetaris terhadap neraca pembayaran. Persamaan ini
menunjukkan bahwa cadangan devisa (neraca pembayaran) merepresentasikan deviasi perkembangan
permintaan uang karena perkembangan kredit domestik dengan konsekuensi moneter pada neraca
pembayaran. Hal ini kemudian akan membawa pasar uang kembali dalam keseimbangan
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa yang paling penting dari pendekatan
moneter adalah untuk menunjukkan bahwa ada suatu korelasi yang negatif antara
perkembangan kredit dalam negeri dan neraca pembayaran. Setiap kali penguasa
moneter menyediakan kredit yang meiebihi dari permintaan masyarakat, maka akan
berakibat negatif pada neraca pembayaran
Ket:
BOP = Neraca Pembayaran
X–M = Neraca transaksi berjalan yg merupakan selisih antara nilai ekspor
dan impor barang dan jasa.
CI-CO = Neraca transaksi modal yg merupakan selisih antara nilai
capital inflow dan capital outflow
FB = Neraca cadangan resmi negara.
Neraca Transaksi Berjalan
Perdagangan barang diwakili oleh ekspor dan impor barang berwujud. Misalnya: minyak,
gandum, pakaian, mobil/motor, komputer, dan sebagainya.
Perdagangan jasa meliputi pembayaran dan penerimaan atas jasa hukum, teknik, konsultasi
dan jasa teknik, royalti hak paten & kekayaan intelektual, premi asuransi, biaya pengiriman,
dan pengeluaran wisatawan.
Neraca Transaksi Berjalan
Perdagangan jasa sering disebut sebagai perdagangan tak tampak
(invisible trade).
Normalnya, konsep perdagangan hanya terbatas bahwa “harus ada
wujud fisiknya”. Namun semakin berkembangnya teknologi informasi
umat manusia, semakin mudah pula perdagangan yang kadang tak jelas
wujud fisiknya ini untuk dilakukan.
Contoh Amerika Serikat mengimpor jasa medis dari India
Neraca Transaksi Berjalan
Pendapatan faktor terdiri dari pembayaran dan penerimaan bunga, dividen, dan
pemasukan lain atas investasi asing yang telah dilakukan.
Transfer unilateral adalah pembayaran ‘satu arah’ seperti hadiah, hibah dari pemerintah negara
lain atau swasta, bantuan luar negeri, dan ganti rugi.
Berbeda dari akun neraca pembayaran lainnya yang harus memiliki ‘lajur penyesuaian’, akun
transfer unilateral tidak memilikinya.
Caranya? Misalnya, negara yang memberi bantuan kepada negara lain dapat dipandang sebagai
pengimpor goodwill dari negara lain.
OPINI: semakin negatif selisih antara kredit dan debitnya, maka dipandang sebagai hal yang baik
dalam konteks bahwa negara tersebut ingin ‘memenangkan hati’ banyak negara.
Neraca Transaksi Berjalan
Perusahaan melakukan investasi langsung ketika hasil investasi yang sudah dia
perhitungkan, ternyata akan melebihi biaya modalnya untuk berinvestasi.
Dalam banyak kasus, hasil investasinya besar karena faktor upah tenaga kerja
dan biaya bahan baku, perlakuan pajak yang istimewa, dan sebagainya. Namun,
muncul juga risiko valuta asing dan politik.
Neraca Modal
Investasi portofolio mewakili pembelian dan penjualan aset keuangan asing seperti
saham dan obligasi asing (surat berharga keuangan) yang tidak melibatkan akuisisi
atau pengambilalihan kendali perusahaan.
Alasan investasi portofolio internasional semakin besar adalah (1) relaksasi kendali
modal dan regulasi di berbagai negara, dan (2) keinginan investor sendiri untuk
diversifikasi risiko investasinya secara maksimal (kaitannya dengan korelasi rendah
antara sekuritas di satu negara dengan negara lain).
Neraca Modal
Investasi lain-lain meliputi deposito bank, investasi mata uang, kredit perdagangan,
dan semacamnya.
Cukup sensitif terhadap risiko perubahan suku bunga anntarnegara dan antisipasi
pada perubahan kurs.
Contoh: BI mengumumkan kenaikan suku bunga depositonya, maka investor lokal
maupun asing akan mempertimbangkan untuk memindah investasinya kepada
deposito bank daripada saham atau obligasi.
“Lebih baik ambil aset yang imbal hasilnya naik—meskipun sinyal risikonya naik,
namun risikonya tetap lebih rendah daripada risiko yang mereka ambil dengan
memegang saham atau obligasi.
Selisih Statistik & Saldo
Selisih statistik à mencerminkan transaksi yang diabaikan dan tidak tercatat;
kemungkinan besar karena sebagian besar transaksi dilakukan secara elektronik.
Contohnya: emas, valuta asing, Special Drawing Rights (SDR), atau juga bisa
dengan mengajukan pinjaman dari luar negeri.
Identitas Neraca Pembayaran
Sepanjang akun-akun neraca pembayaran dicatat dengan benar, maka saldo gabungan antara
saldo neraca transaksi berjalan (BCA), saldo neraca modal (BKA), dan cadangan devisa negara
(BRA) harus nol.
Berdasarkan rezim nilai tukar tetap, saldo gabungan pada neraca transaksi berjalan dan
neraca modal akan sama besarnya dengan perubahan cadangan devisa negara, tetapi dengan
tanda berlawanan.
BCA = -BKA
Transaksi Modal dan Finansial
NERACA PERDAGANGAN INDONESIA TOTAL
Periode : 2013-2018
(Nilai : Juta US$)
Sumber: BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Perdagangan
Keterangan:
*) Angka sementara
NERACA PERDAGANGAN INDONESIA
PERIODE JUNI 2016 – JUNI 2017
KOMPARATIF NERACA
PERDAGANGAN 35 NEGARA
PERIODE 2014 (US$)
Neraca Modal = transaksi Kapital + transaksi finansial
Neraca modal adalah lalu lintas modal; selisih aliran modal masuk dan modal keluar.
Di dalamnya mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang
internasional mencakup pencatatan FDI (Foreign Direct Investment) atau Penanaman Modal Asing
(PMA), investasi pembayaran dividen, cicilan utang, bunga atau utang, pembelian surat berharga,
saham, dan lain sebagainya.
Neraca Modal :
1. Modal Jangka Pendek adalah dana yang masuk atau keluar dalam/dari suatu negara dalam
bentuk aktiva yang sangat likuid atau mudah diuangkan, misalnya rekening bank atau deposito.
2. Modal Jangka Panjang adalah dana yang masuk atau keluar dalam/dari suatu Negara yang
diinvestasikan dalam bentuk asset yang kurang likuid, misalnya obligasi jangka panjang, atau
dalam bentuk modal fisik misalnya pabrik.
Aliran Modal
Capital inflow (Aliran Modal Masuk)
Ini merupakan aliran modal yang masuk ke dalam suatu negara (kredit);
Øpembelian saham
ØObligasi
Øinvestasi swasta/penduduk ke luar negeri (baik FDI maupun pembelian saham dan surat berharga lainnya),
Debt assumption
Klaim luar biasa (extraordinary claim) yang terkait dengan asuransi non-jiwa
Hibah investasi
Transfer barang dan aset keuangan oleh migran yang memasuki atau meninggalkan suatu negara
Kontrak
Sewa
Lisensi
Aset pemasaran
Paten
Merek dagang