Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)


https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

DESKRIPTIF DATA KUANTITATIF | TAMBAHAN


Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Upah, dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
di Provinsi Sulawesi Selatan
E. Elpisah1

1Jurusan Ilmu Ekonomi, STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar, Indonesia. Surel:elpisah77.amir@gmail.com

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis dan mengetahui apakah variabel tingkat pendidikan,
tingkat upah, dan pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di
Provinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian
kepustakaan, dengan observasi pada tahun 2012 – 2021, data diperoleh dari Kantor Bappeda Provinsi
Sulawesi Selatan, serta masing-masing Kantor Bappeda Kabupaten/Kota di Luwu Raya, serta selaku Kantor

Diterima:02 Juli 2022 BPS Provinsi Sulawesi. Selatan. Analisis Regresi Linier digunakan untuk mengetahui hubungan antara
Diperbaiki:01 September 2022 variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama
Diterima:07 Oktober 2022 variabel independen tingkat pendidikan, tingkat upah, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap
variabel dependen penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode 2012 – 2021. Di
*Penulis yang sesuai:E. Elpisah, Jurusan
antara ketiga variabel independen tersebut, tampaknya tingkat upah merupakan faktor yang paling besar
Ilmu Ekonomi, STKIP Pembangunan
Indonesia, Makassar, Indonesia. pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Selatan. Sehubungan dengan hasil
penelitian tersebut, disarankan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk selalu memperhatikan
tingkat pendidikan masyarakat, jumlah upah yang diterima, dan upaya untuk mengembangkan berbagai
Surel:elpisah77.amir@gmail.com sektor perekonomian di daerah tersebut agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. dapat meningkat
yang pada akhirnya akan meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kata kunci:Pendidikan, Upah, Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Angkatan


Kerja Kode Klasifikasi JEL:O15, J24,

1. PERKENALAN

Disadari sepenuhnya bahwa penduduk merupakan unsur penting dalam proses pembangunan. Bahkan tidak sedikit para
ahli yang menilai bahwa manusia merupakan faktor produksi utama yang menentukan kesejahteraan suatu bangsa. Pasalnya
alam (tanah) tidak ada artinya jika tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi
kehidupan. Selain itu, untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan perekonomian, penduduk mempunyai
peranan yang sangat penting karena menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan, dan pelaku usaha yang
dapat menciptakan kegiatan perekonomian. (Shahbaz et al., 2020) Namun pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi
dengan pembangunan ekonomi akan menimbulkan permasalahan bagi suatu negara atau wilayah. Pertambahan jumlah
penduduk menyebabkan bertambahnya jumlah angkatan kerja. Artinya, jumlah penduduk yang mencari pekerjaan atau
menganggur juga semakin meningkat. Untuk mencapai situasi yang seimbang, semuanya harus diakomodasi dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan dan keterampilannya. Hal ini akan membawa konsekuensi bahwa perekonomian harus selalu
menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru. (Tascione et al., 2021) Meski begitu, ada pula yang berpendapat bahwa
jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara juga dapat menjadi pendorong pembangunan (positif), yaitu sebagai pasar
potensial bagi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri, sumber tenaga kerja murah. itu sangat diperlukan
dalam proses pembangunan. , dan dapat meningkatkan produksi karena bertambahnya jumlah orang yang bekerja (Myers &
Rivero, 2020). Berdasarkan Laporan Tahunan BPS mengenai jumlah penduduk di Sulawesi Selatan cenderung meningkat setiap
tahunnya. Pada tahun 2004 jumlah penduduk Sulawesi Selatan mencapai 7.379.370 jiwa, kemudian pada tahun 2006 sebanyak
7.62S.689 jiwa, dan pada tahun 2008 mencapai 7.771.671 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman77dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

Tabel 1: Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk


Tahun Jumlah penduduk Persentase (%) Laju Pertumbuhan Penduduk
tahun

2017 7.379.370 1,45


2018 7.495.705 1,56
2019 7.629.689 1,77
2020 7.675.893 0,60
2021 7.771.671 1,32
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

Melihat perkembangan jumlah penduduk di Sulawesi Selatan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal
ini seharusnya menjadi permasalahan karena tentunya akan berimplikasi pada semakin banyaknya pekerja dan
angkatan kerja, baik yang terlibat dalam proses perekonomian maupun yang tidak. Atau dengan kata lain semakin
banyaknya pencari kerja yang menganggur (Ekonomi, 2019). Data menunjukkan, angka pengangguran di Sulawesi
Selatan pada tahun 2008 berjumlah sekitar 311.766 orang atau berkurang sekitar 61 ribu pengangguran
dibandingkan tahun 2007 yang berjumlah sekitar 372.714 orang. Jika melihat data yang dipublikasikan mengenai
kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan, terdapat perkembangan yang cukup positif. Seperti tingkat penyerapan
tenaga kerja/orang yang bekerja setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 jumlah penduduk
bekerja sekitar 2.838.632 jiwa, pada tahun 2007 meningkat sebesar 1,91 persen menjadi 2.893.946 jiwa, kemudian
pada tahun 2008 meningkat sebesar 7,72 persen menjadi 3.136.111 jiwa. Begitu pula dengan angka kemiskinan yang
semakin menurun setiap tahunnya. Pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak
1,08 juta jiwa, kemudian pada tahun 2003 berjumlah sekitar 1,03 juta jiwa. Artinya, jumlah penduduk miskin
berkurang sebanyak 51.700 orang. Artinya, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 51.700 orang. (BPS Sulsel
2009). Perkembangan jumlah penduduk bekerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2004-2008 dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 2: Jumlah Penduduk Bekerja di Provinsi Sulawesi Selatan


Pertumbuhan
Tahun Populasi pekerja (Jiwa)
(%)
2017 2.823.369 -
2018 2.728.677 (3.47)
2019 2.838.632 3.87
2020 2.893, 946 1.91
2021 3.136.111 7.72
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya berdampak pada banyaknya orang yang
bekerja, perlu digalakkan program-program yang memotivasi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan keterampilan dan keahlian calon tenaga kerja. Harapan besarnya adalah akan ada kebijakan
pemerintah yang bersinergi dengan kebutuhan masyarakat. Dengan hal ini diharapkan mampu mendorong angkatan
kerja yang terus meningkat untuk terlibat dan berpartisipasi secara penuh dan mandiri dalam kegiatan perekonomian
guna meningkatkan pendapatan yang diperolehnya dalam mencapai kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik.
Menurut (Alam et al., 2020) Pendidikan merupakan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sebagai tenaga kerja. Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk memenuhi kecerdasan kehidupan bangsa.
(Lay, 2020) Perkembangan sumber daya manusia suatu negara atau wilayah akan menentukan karakter
pembangunan ekonomi karena manusia merupakan pelaku aktif yang dapat mengakumulasi modal, mengeksploitasi
berbagai sumber daya, dan melakukan berbagai kegiatan ekonomi yang sangat penting bagi pembangunan. (Chen et
al., 2020) Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi sumber daya manusia yang mungkin lebih penting
dibandingkan investasi modal fisik. Dalam berbagai penelitian di beberapa negara ditemukan bahwa pendidikan
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi negaranya. Dampak pendidikan terhadap
pertumbuhan ekonomi meliputi berkembangnya peluang masyarakat untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan,
keterampilan, keahlian, kemampuan, dan wawasannya sehingga dapat bekerja lebih produktif baik secara individu
maupun kelompok.

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman78dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

Pada tahun 2008 persentase penduduk Sulawesi Selatan berumur 10 tahun ke atas yang
tidak pernah bersekolah dan tidak tamat SD sebesar 32,12 persen. Sementara tamatan SD
27,02 persen, tamatan SMP 18,69 persen, tamatan SMA 18,69 persen, dan tamatan
akademi/universitas 6,22 persen. Jika dilihat dari perkembangan persentase penduduk 10
tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang diselesaikan di Sulawesi Selatan, tidak
terjadi perubahan yang berarti. Adapun persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang
menyelesaikan pendidikan tertinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3: Persentase penduduk umur 10 tahun ke atas menurut tingkatnya


Pendidikan Tertinggi Selesai di Sulawesi Selatan
Tahun SD sekolah menengah pertama sekolah menengah atas AC/UNIV.
% % %
2017 26.71 13.55 10.42 2.81
2018 28.14 15.1 19.57 4.77
2019 27.03 15.98 19.57 5.78
2020 26.71 15.26 18.24 6.32
2021 27.02 15.95 18.69 6.22
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

Dalam penelitian ini, jenjang pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh
angkatan kerja berdasarkan peraturan ketenagakerjaan (SMP ke atas) (Everett et al., 2019). Pembangunan ekonomi
yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi diharapkan akan memperluas kegiatan ekonomi yang berarti
memerlukan keterlibatan angkatan kerja untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi tersebut sehingga
menyebabkan tingkat penyerapan tenaga kerja semakin meningkat. PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan
tahun 2000 pada tahun 2006 sebesar 38.867,68 miliar rupiah atau meningkat sekitar 6,71 persen, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2005. (Jackson & Haynes, 2020). Selain itu, besar kecilnya upah yang ditetapkan di suatu daerah
juga mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu, pemerintah
berkepentingan untuk menetapkan kebijakan pengupahan, di satu sisi tetap dapat menjamin taraf hidup yang layak
bagi pekerja dan keluarganya, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan daya beli masyarakat. Di sisi lain,
kebijakan pengupahan harus mampu merangsang investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
memperluas kesempatan kerja serta mampu menahan laju inflasi (Roux et al., 2021). Permasalahan upah menjadi
fenomena menarik yang juga berpengaruh dalam pembahasan tingkat penyerapan tenaga kerja baik dalam skala
lokal maupun nasional. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah variabel tingkat pendidikan, tingkat upah, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap penyerapan
tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Selatan?
2. Variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi
Selatan?

2. DESAIN DAN METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sulawesi Selatan dan Kantor Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat upah, dan pertumbuhan ekonomi. tentang
ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan (Harris, 2022). Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 3
(tiga) bulan, dimulai pada bulan September sampai dengan bulan November 2011.

B. Metode pengumpulan data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dokumentasi atau yang disebut dengan penelitian

kepustakaan, hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari instansi, lembaga, atau

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman79dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

sumber lain yang relevan. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
regresi berganda dan menggunakan pendekatan statistik deskriptif.

C. Tipe dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data tersebut diperoleh dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Provinsi Sulawesi Selatan, dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Data tersebut terdapat pada
tahun 2012 - 2021.

D.Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. (Gioachin et al., 2023) mengatakan bahwa
objek penelitian adalah kumpulan seluruh unsur (unit atau individu) yang sejenis yang dibedakan menjadi sasaran
penyelidikan/penelitian. Unit/individu yang menjadi objek penyelidikan dan ingin diketahui ciri-cirinya disebut unit
penelitian (unit dasar). Sehubungan dengan itu, populasi dalam penelitian ini adalah data laporan pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan objek penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa
pertimbangan antara lain (a) kemampuan penulis dalam mengumpulkan data sekunder di perpustakaan dan di
Kantor Pelayanan atau instansi terkait, dan (b) sangat terbatasnya waktu untuk melakukan kajian atau analisis data.
Berdasarkan hal tersebut penulis mempunyai dasar dalam menentukan objek penelitian dengan data yang lengkap.
Berdasarkan populasi yang ada, sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling yaitu laporan
pertumbuhan ekonomi dan variabel-variabel yang terkait dengannya dalam kurun waktu 2012 – 2021.

E.Analisis data
Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan atau karakteristik variabel penelitian
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Analisis menggunakan statistik deskriptif, dalam hal ini menggunakan tabel rata-rata, persentase, dan frekuensi.
Model ini digunakan untuk mengungkap karakteristik suatu variabel penelitian, seperti variabel upah kerja,
variabel tingkat pendidikan, variabel pertumbuhan ekonomi, dan variabel penyerapan tenaga kerja. (Khusaini,
2015)
2. Analisis menggunakan statistik inferensial. Hal ini untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, dalam
hal ini menggunakan regresi linier berganda yang telah dilogaritma natural dengan rumus:

Ln Y = b0+ b1Ln X1+ b2LnX2+ b3Ln X3+ danSaya

Di mana:
Y = Penyerapan angkatan kerja (jumlah orang yang bekerja) Tingkat
X1 = pendidikan yang telah diselesaikan
X2 = Upah rata-rata

X3 = Pertumbuhan ekonomi

B1-B3 = Koefisien Regresi (Parameter)


B0 = Konstanta (Intersep)
DanSaya = Faktor Kesalahan

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dan tingkat signifikan digunakan α = 0,05 atau 5% dapat diuji dengan
menggunakan uji F melalui program SPSS 15.0.

F. Variabel Operasional
Definisi operasional digunakan agar tidak menimbulkan multitafsir, yaitu dengan memberikan batasan
pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman80dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

1. Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang biasa disebut tenaga kerja
2. Angkatan kerja adalah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja yang mempunyai pekerjaan atau tidak mempunyai

pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan (Harris, 2022).

3. Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah orang yang bekerja dalam jangka waktu tertentu.

4. Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan bertahap pada seluruh kegiatan sektor
ekonomi di suatu wilayah atau wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini diamati
pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu kurang lebih 1999 – 2008. (Dembińska dkk., 2022)
5. Jenjang pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang diselesaikan oleh angkatan kerja, yang
dalam penelitian ini digunakan sebagai parameter proporsi angkatan kerja yang menyelesaikan
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) ke atas.
6. (Jepsen & Jepsen, 2022) Upah adalah hak kerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pemberi kerja atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditentukan dan
dibayarkan menurut perjanjian kerja. , perjanjian atau peraturan perundang-undangan, yang dalam
penelitian ini menggunakan parameter UMR Sulawesi Selatan pada rentang waktu 1999 – 2008.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Aspek Demografi
Tabel 4: Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 1999-2008
Tahun Jumlah penduduk % Pertumbuhan

2012 7.978.435
2013 7.801.678 - 2,27
2014 7.891.792 1.14
2015 7.960.991 0,87
2016 8.213.864 3,08
2017 8.342.083 1,54
2018 7.494.701 - 11,31
2019 7.629.138 1,76
2020 7.675.893 0,61
2021 7.805.024 1,65
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

2. Aspek Ketenagakerjaan

Tabel 5 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja dan Non Angkatan Kerja Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 1999-
2008
Tahun Perkembangan Tenaga Kerja dan Non Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja Jumlah PUK
2012 3.240.449 3.055.298 6.295.747
2013 2.961.531 3.249.959 6.211.490
2014 3.137.274 3.025.776 6.163.050
2015 3.143.849 3.141.681 6.285.530
2016 3.279.832 3.245.276 6.525.108
2017 3.059.053 2.820.987 5.880.040
2018 3.234.801 2.723.968 5.958.769
2019 3.005.723 2.251.560 5.257.283
2020 3.312.177 2.111.226 5.423.403
2021 3.447.879 2.111.869 5.559.748
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman81dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

Tabel 6 Jumlah Penduduk Sulawesi Selatan yang Bekerja (Populasi)


Tahun Populasi Bekerja (Y) Pertumbuhan

2012 2.335.441 -
2013 2.543.143 8.89
2014 2.701.375 6.22
2015 2.918.149 8.03
2016 2.754.774 - 5.60
2017 2.823.369 2.49
2018 2.728.677 - 3.35
2019 2.838.632 4.02
2020 2.893.946 1,95
2021 3.136.111 8.37
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

3. Tingkat pendidikan

Tabel 7: Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan


% Peddk siapa
SMP DAN/ lulus
TIDAK Tahun tps /ttsd SD sekolah menengah atas
sekolah UNIV. dari junior
sekolah menengah atas

dan di atas
1 2012 26.34 26.91 13.09 16.25 3.16 32.5
2 2013 34.88 26.38 12.78 21.62 4.39 38.79
3 2014 36.66 25.7 11.85 17.87 3.91 33.63
4 2015 37.58 28.05 14.26 16.77 3.34 34.37
5 2016 36.91 28.39 14.36 16.93 3.35 34.64
6 2017 32.76 26.71 13.55 10.42 2.81 26.78
7 2018 35.19 28.14 15.1 19.57 4.77 39.44
8 2019 31.67 27.03 15.98 19.57 5.76 41.31
9 2020 33.46 26.71 15.26 18.24 6.32 39.82
10 2021 34.09 27.02 15.95 18.69 6.22 40.86
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

4. Tingkat Upah
Tabel 8: Upah Minimum Regional (UMR) Upah Minimum Provinsi (UMP)
Tahun Upah Minimum Regional (Rupiah)

UMR Per Hari UMR Per Bulan


April 2016 70.966 2.129.000
April 2017 73.333 2.200.000
April 2018 76.666 2.300.000
April 2019 79.166 2.375.000
Januari 2021 100.500 3.015.000
Januari 2021 101.833 3.055.000
Januari 2021 100.333 3.010.000
Januari 2021 100.400 3.012.000
Januari 2021 102.433 3.073.000
Januari 2021 105.333 3.160.000
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman82dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

5. Pertumbuhan ekonomi

Tabel 9: PDRB Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan (Dalam miliar rupiah)
Tahun Harga berlaku Harga Konstan
2012 24.064,89 9.631,08
2013 26.596,24 10.101,95
2014 32.098,57 10.603,66
2015 35.344,42 30.984,82
2016 39.414,65 32.627,38
2017 44.744,53 34.345,08
2018 51.780,44 36.421,78
2019 60.902,82 38.867,68
2020 69.271,92 41.332,43
2021 85.143,19 44.549,82
Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel tahun 2021

6. Analisis Hasil Regresi

Tabel 10: Hasil Estimasi Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Upah, dan Pertumbuhan Ekonomi
Penyerapan Tenaga Kerja di Sulawesi Selatan 1999 -2008
TIDAK Informasi
1 R = 0,971
2 R2 = 0,943
3 F = 32,807
4 Konstanta = 5,292
5 Koefisien X1 = 0,013
6 Koefisien X2 = 0,106
7 Koefisien X3 = 0,036

Referensi

Alam, GM, Forhad, AR, & Ismail, IA (2020). Bisakah pendidikan sebagai 'Komoditas Internasional' menjadi
tulang punggung atau tongkat penyangga suatu bangsa di era revolusi industri keempat? -
Sebuah Studi Banding. Peramalan Teknologi dan Perubahan Sosial,159, 120184.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.techfore.2020.120184
Chen, X., Zou, D., Cheng, G., & Xie, H. (2020). Mendeteksi topik dan tren laten dalam teknologi pendidikan
selama empat dekade menggunakan pemodelan topik struktural: Sebuah retrospektif dari semua volume Komputer &
Pendidikan. Komputer & Pendidikan, 151, 103855.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.compedu.2020.103855
Dembińska, I., Kauf, S., Tłuczak, A., Szopik-Depczyńska, K., Marzantowicz, Ł., & Ioppolo, G. (2022). Itu
dampak struktur pengembangan ruang pada tingkat jejak ekologis - Analisis shift share untuk
negara-negara Uni Eropa. Ilmu Lingkungan Total, 851, 157936. https://doi.org/https://doi.org/
10.1016/j.scitotenv.2022.157936
Economou, F. (2019). Kebebasan ekonomi dan dampak krisis asimetris terhadap arus masuk FDI: Kasus empat negara Selatan
perekonomian Eropa. Penelitian Bisnis Internasional dan Keuangan, 49, 114–126. https://
doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ribaf.2019.02.011
Everett, EN, Forstein, DA, Bliss, S., Buery-Joyner, SD, Craig, LB, Graziano, SC, Hampton, BS,
Hopkins, L., McKenzie, ML, Morgan, H., Pradhan, A., & Page-Ramsey, SM (2019). To the Point: Meningkatnya peran
simulasi dalam pendidikan mahasiswa kedokteran obstetri dan ginekologi. Jurnal Obstetri dan Ginekologi
Amerika, 220(2), 129–141.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ajog.2018.10.029 Gioachin, F., Marx, I., &
Scherer, S. (2023). Stratifikasi risiko kemiskinan: Pentingnya kelas sosial dalam empat hal
Negara-negara Eropa.Penelitian Ilmu Sosial,110, 102814.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ssresearch.2022.102814
Harris, J. (2022). Apakah upah turun ketika perempuan memasuki suatu pekerjaan? Ekonomi Tenaga Kerja, 74, 102102.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.labeco.2021.102102
Jackson, RW, & Haynes, KE (2020). Analisis Shift-Share (ABT-IE dari HG (Second E. Kobayashi
(merah); halaman 199–205). Elsevier.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102295-5.10134-9

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman83dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.
E.Elpisah,Ringkasan Rasio Emas Data, Vol.2, Edisi.2 (2022)
https://doi.org/10.52970/grdis.v2i2.274

Situs web:https://goldenratio.id/index.php/grdis ISSN [Online]:2776-6411

Jepsen, C., & Jepsen, L. (2022). Konvergensi seiring berjalannya waktu atau tidak? Gaji AS berdasarkan orientasi seksual, 2000–2019.
Ekonomi Tenaga Kerja, 74, 102086.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.labeco.2021.102086 Khusaini,
M. (2015). Analisis Shift-share Daya Saing Daerah - Kasus Kabupaten Banyuwangi Timur
Jawa, Indonesia. Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku, 211, 738–744. https://doi.org/https://
doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.097
Lay, SH (2020). Kredit perbankan dan pertumbuhan ekonomi: Bukti jangka pendek dari model panel ambang batas dinamis.
Surat Ekonomi, 192, 109231.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.econlet.2020.109231 Myers, JP, &
Rivero, K. (2020). Menantang pemahaman guru calon guru tentang globalisasi: Penting
pengetahuan untuk pendidikan kewarganegaraan global. Jurnal Penelitian Ilmu Sosial, 44(4), 383–396.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jssr.2020.05.004
Roux, C., Willis, S., & Weyermann, C. (2021). Pergeseran fokus ilmu forensik dari sarana ke tujuan: Sebuah jalan
maju untuk disiplin? Sains & Keadilan, 61(6), 678–686. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/
j.scijus.2021.08.005
Shahbaz, M., Raghutla, C., Chittedi, KR, Jiao, Z., & Vo, XV (2020). Dampak energi terbarukan
konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi: Bukti dari indeks menarik negara energi terbarukan. Energi, 207,
118162.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.energy.2020.118162
Tascione, V., Mosca, R., & Raggi, A. (2021). Usulan model optimalisasi ekonomi yang berkelanjutan
pengelolaan sampah. Jurnal Produksi Bersih, 279, 123581. https://doi.org/https://doi.org/
10.1016/j.jclepro.2020.123581

2022 Penulis. Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons Halaman84dari84
Attribution (CC-BY) 4.0.

Anda mungkin juga menyukai