AGENDA 1
BAB II WAWASAN KEBANGSAAN
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan
sehingga menjadi bagian kompetensi ASN ?
JAWAB : menurut saya harus berwawasan kebangsaan.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
JAWAB : Tanggal 20 Mei untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari
Kebangkitan Nasional, Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari
Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi terbentuknya organisasi Boedi
Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 sekira pukul 09.00., Oktober
1908, kongres pertama Boedi Oetomo di Gedung Sekolah Pendidikan
Guru (Kweekschool) Yogyakarta. Wahidin Soedirohoesodo bertindak
selaku pimpinan sidang. Hanya dalam waktu 5 (lima) bulan saja, Boedi
Oetomo sudah beranggotakan + 1.200 orang. Pada 1908, beberapa
mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan sebuah organisasi
perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama Indische Vereeniging (IV).
Tujuan didirikan organisasi ini, menurut Noto Soeroto dalam tulisannya di
Bendera Wolanda tahun 1909, adalah untuk “memajukan kepentingan
bersama orang Hindia di Belanda 6 dan menjaga hubungan dengan Hindia
Timur Belanda”. Sebagaimana Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 28
OKtober untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari Sumpah Pemuda.
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI diawali dengan menyerah Jepang
kepada Tentara Sekutu. Mendengar Jepang menyerah, tanggal 14 Agustus
1945 pukul 14.00, Sjahrir yang sudah menunggu Bung Hatta di rumahnya
menyampaikan pendapatnya bahwa sebaiknya Bung Karno sendiri yang
menyatakan Kemerdekaan Indonesia atas nama rakyat Indonesia melalui
perantaraan siaran radio. Pagi tanggal 16 Agustus 1945, setelah makan
sahur, Soekarni dan rekan-rekannya mendatangi rumah Bung Hatta,
mengancam apabila Dwi Tunggal Soekarno-Hatta tidak
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, 15.00 pemuda, rakyat dan mahasiswa akan melucuti Tentara Jepang,
sementara Dwi Tunggal Soekarno-Hatta akan dibawa ke Rengasdengklok
untuk melanjutkan pemerintahan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 Teks Proklamasi akan
dibacakan di muka rakyat di halaman rumahnya Jl. Pegangsaan Timur 56.
Saat itu Bulan Ramadhan, dimana umat Islam sedang melaksanakan
ibadah puasa Ramadhan. Pukul 10.00 Teks Proklamasi dibacakan, Sang
Saka Merah Putih dikibarkan, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
dikumandangkan sebagai pertanda Indonesia telah menjadi negara
merdeka dan berdaulat.
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?
JAWAB : Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika,
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB III NILAI-NILAI BELA NEGARA
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat
ini ?
JAWAB : masih relevan
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi
saat ini dan mengancam eksistensi NKRI ?
JAWAB : Ancaman dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan
(conflict of interest), mulai dari kepentingan personal (individu) hingga
kepentingan nasional. Benturan kepentingan di fora internasional, regional
dan nasional kerap kali bersimbiosis melahirkan berbagai bentuk ancaman.
Potensi ancaman kerap tidak disadari hingga kemudian menjelma menjadi
ancaman. Dalam konteks inilah, kesadaran bela Negara perlu
ditumbuhkembangkan agar potensi ancaman tidak menjelma menjadi
ancaman.
BAB IV SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara
Indonesia
JAWAB : Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hokum di
Indonesia, sehingga dalam pembuatan peraturan yang berlaku harus
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila dan berpedoman pada Pancasila.
Selain itu, 5 nilai dalam pancasila harus diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara agar tercipta kehidupan yang rukun, damai,
dan sejahtera.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
konteks penyelenggaraan negara Indonesia
JAWAB : Dalam penyelenggaraan Negara menggunakan UUD 1945
adalah dengan menjalankan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa,
melakukan supremasi konstitusi, menjalankan cita Negara hokum dan
nomokrasi, memahami kedaulatan rakyat atau demokrasi, menjalankan
system demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan, melakukan
pemisahan kekuasaan dan prinsip “checks and balances”, menjalankan
system pemerintahan presidensiil, dan menjalankan demokrasi ekonomi
dan kesejahteraan social.
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
JAWAB : Pembukaan UUD 1945 memiliki nilai-nilai luhur dan semangat
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan
membangun Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut
meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
social.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
JAWAB : Batang tubuh UUD 1945 memuat seluruh ketentuan pokok
merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran 5 (lima) norma
dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang
memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik
Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.Jelaskan kedudukan
dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia
JAWAB :
- Kedudukan ASN
Kedudukan status jabatan ASN dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun
dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatut negara yang menjalakan
kebijakan yaang ditetapkam oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan.
- Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut :
a. Pelaksana Kebijakan Publik
b. Pelayanan Publik
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
AGENDA II
MODUL BERORIENTASI PELAYANAN
I. MATERI POKOK 1. KONSEP PELAYANAN PUBLIK
1. B
2. C
3. C
4. B
5. A
6. C
7. C
8. D
9. B
10. A
MODUL AKUNTABEL
EVALUASI 1
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di
keseharian Anda, pilihlah salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan
tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.
Jawaban : Pelayanan terutama pada cara publik speaking
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya,
pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut,
dan tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.
Jawaban : Mungkin masih ada beberapa pelayanan yang lama berganti
dengan pelayanan modern dan digitalisasi agar lebih memudahkan akses
masyarakat
EVALUASI 2
1. Kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus
Tindak Pidana Korupsi? Jika menerima pemberian dalam bentu apapun,
dalam video barang
2. Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu?
Gratifikasi
3. Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi?
Penerima dan pemberi
4. Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah
kasus Tindak Pidana Korupsi? Jika pejabat menerima pemberian baik dalam
bentu barang/ uang
5. Apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita tersebut menjadi
sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi? Jeratan hokum
6. Apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah benar?
Jelaskan kenapa? Sudah karena menolak pemberian meskipun dalam bentuk
barang/ hadiah
7. Selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan
agak kasus itu tidak terjadi? KPK dan Semua elemen yang terlibat
8. Bila Anda harus memilih salah satu perang dalam video itu, Apa yang akan
Anda lakukan? Menolak gratifikasi
MODUL KOMPETEN
EVALUASI 1
1. Benar
2. Benar
3. Lingkari yg benar
Berorientasi pelayanan: a,b,c semua benar
Akuntabel: tidak ada jawaban
Kompeten: a,b,c semua
Harmonis: tidak ada jawaban
Loyal: a,b,c semua
Adaptif: a,b,c semua
Kolaboratif: a,b,c semua
EVALUASI 2
1. Mengapa sistem merit penting dalam pengelolaan ASN
JAWAB: Perlakuan yang adil dan objektif tersebut di atas meliputi seluruh
unsur dalam siklus manajemen ASN, yaitu:
a. Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi, berdasarkan kesesuaian
kualifikasi dan kompetensi yang bersifat terbuka dan kompetitif;
b. Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan
pengelolaan ASN lainnya; dan
c. Memberikan remunerasi setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang juga
setara, dengan menghargai kinerja yang tinggi.
Pembinaan dan penempatan pegawai pada jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrasi maupun jabatan fungsional
didasarkan dengan prinsip merit, untuk dapat mengisi masing-masing jabatan
tersebut, dapat dilakukan dengan pemetaan/asesmen dan pengembangan
pegawai sesuai hasil pemetaan tersebut.
2. Mengapa pembangunan birokrasi berkelas dunia penting
Birokrasi berkelas dunia, yang dicirikan organisasi dengan tingkat efisiensi,
kecepatan, inovasi, dan keluwesan bergerak cepat serta kompetitif. Salah satu
kunci penting membangun kapabilitas birokrasi yang adaptif dengan tuntutan
dinamika masa depan, antara lain,
pentingnya disusun strategi dan paket keahlian kedepan. Dapat diukur melalui
kesiapannya dalam merespon dinamika lingkungan strategis dan kebutuhan
keahlian ke depan.
3. Mengapa 8 (delapan) karakteristik penting bagi ASN
Profil ASN tersebut sejalan dengan lingkungan global dan era digital,
termasuk pembangunan aparatur 2020-2024, mewujudkan birokrasi berkelas
dunia.
EVALUASI 3
1. Salah
2. Salah
3. Salah
4. Benar
5. Benar
EVALUASI 4
1. Uraian
A. Salah
B. Benar
C. Benar
2. Uraian
A. Salah
B. Salah
C. Benar
D. Benar
E. Benar
3. Uraian
A. Salah
B. Salah
C. Benar
D. Benar
4. Uraian
A. Salah
B.Benar
MODUL HARMONIS
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga
dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan budaya nya,
dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Semboyan nasional Indonesia,
"Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda namun tetap satu"), bermakna
keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan/negara.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
ASN harus memiliki sikap dalam menjalankan peran dan fungsi pelayanan
masyarakat. Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi,transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
MODUL LOYAL
MATERI POKOK 1
1. C
2. B
3. B
4. B
5. C
6. C
7. D
8. A
9. B
10. B
MATERI POKOK 2
1. C
2. B
3. B
4. B
5. C
6. C
7. C
8. A
9. C
10. C
MATERI POKOK 3
1. D
2. B
3. A
4. B
5. A
6. C
7. C
8. D
9. C
10. C
MODUL ADAPTIF
SOAL LATIHAN
1. Diskusikan dalam kelompok pertanyaan -pertanyaan pada sub judul Visi
Indonesia 2045 di modul, lalu paparkan di kelas.
2. Rumuskan bagaimana langkah -langkah organisasi pemerintah dalam
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari kasus di sektor bisnis.
4. Jelaskan juga peran apa yang harus dikembangkan dari aspek individu ASN
untuk mendorong organisasi menjadi adaptif.
MODUL KOLABORATIF
1. Jelaskan Konsep Collaborative Governance dan Pendekatan Whole of
Government!
Jawaban :
Collaborative Governance adalah usaha dari pemerintah dalam rangka
mengatasi masalah publik dengan cara berkerjasama atau melakukan
kemitraan dengan masyarakat, instansi swasta lain untuk meningkatkan
kualitas dari hasil program/kegiatan yang dilakukan.
WoG yaitu sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas guna mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.
2. Buatlah rancangan pelaksanaan kolaborasi antar unit kerja Saudara dengan
unit kerja lainnya di instansi Saudara !
Jawaban :
Kolaborasi antara Puskesmas dan Lintas Sektor (Kecamatan, Desa, Polsek,
Koramil, KUA, dll) untuk melakukan kolaboratif ada beberapa taha[an
yang harus dilalui Trust building : membangun kepercayaan dengan
stakeholder mitra kolaborasi Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi
dan baik dan bersungguh-sungguh
3. Jelaskan permasalahan kolaborasi di instansi Saudara!
Jawaban:
Tantangan Kolaborasi
- Dana dari kampus yang semakin terbatas atau berubah- ubah
- Pendekatan dengan mitra kolaborasi yang membutuhkan waktu lama
Hambatan dalam berkolaborasi:
- Minimnya komunikasi sehingga mengurangi produktivitas
- Kurangnya rasa saling percaya dengan mitra kolaborasi
- Perbedaan pola pikir dan gaya bekerja dengan mitra kolaborasi
4. Presiden Jokowi sangat fokus pada pembangunan infrastruktur yang salah
satunya adalah pembangunan jalan tol di daerah Pantai utara Jawa
(PANTURA). Bagaimanakah langkah kolaborasi yang bisa dilakukan oleh
daerah-daerah (dapat mengambil contoh 3 Kabupaten/Kota) di area jalan
tol tersebut guna meningkatkan ekonomi daerahnya?Jelaskan!
Jawaban :
a. Adanya Pembangunan infrastruktur adalah Pembangunan jalan tol di
daerah Pantai utara jawa (PANTURA) tentu akan berdampak pada
beberapa titik yang di jadikan jalur TOL Pantai utara maka pemerintah
dapat merekrut pegawai maupun pekerja untuk dalam
prosespembangunan TOL yang tentu akan membutuhkan banyak
tenaga. Selanjutnya setelah TOL Pantai utara sudah rampung maka
akan di lanjutkan dengan Pembangunan stasiun yang juga
membutuhkan pekerja.
b. Adanya Pembangunan jalan tol di daerah Pantai utara jawa
(PANTURA) nantinya juga mempercepat mobilitas barang dan jasa.
Dan mengurangi kemacetan daerah non TOL.
c. Langkah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah demi
mewujudkan teralisasi TOL. Pantai utara dengan melakukan
pembebasab lahan warga bukan ganti rugi melainkan ganti untung
supaya warga yang terdampak tetap memperoleh ha katas tanah dan
bisa menggunakan untuk membeli tanah atau rumah yang baru
AGENDA III
MODUL SMART ASN
KEGIATAN BELAJAR 1 : LITERASI DIGITAL
1. Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada
di Indonesia
Di Indonesia, ada beberapa program literasi digital yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan
teknologi digital dengan bijak. Beberapa di antaranya termasuk:
a. Gerakan Literasi Digital Indonesia (GLDI): GLDI adalah inisiatif yang
didukung oleh pemerintah Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan
lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat
melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, workshop, kampanye sosial,
dan pengembangan sumber daya literasi digital.
b. Program Literasi Digital Kemkominfo: Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo) Indonesia memiliki program literasi digital
yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan
internet yang aman dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Program
ini mencakup kampanye edukasi, pelatihan, dan penyediaan sumber daya
literasi digital.
c. Program Sekolah Literasi Digital: Beberapa sekolah di Indonesia telah
memperkenalkan program literasi digital sebagai bagian dari kurikulum
mereka. Program ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang
penggunaan internet yang aman, etika online, dan keterampilan digital
lainnya yang penting dalam era digital ini.
d. Inisiatif Swasta dan Komunitas: Selain program pemerintah, banyak
inisiatif swasta dan komunitas juga aktif dalam meningkatkan literasi
digital masyarakat Indonesia. Mereka menyelenggarakan berbagai
kegiatan seperti lokakarya, seminar, dan kampanye sosial untuk
memperluas pemahaman dan keterampilan digital.
e. Pelatihan Literasi Digital untuk Pekerja: Banyak perusahaan dan
organisasi di Indonesia menyadari pentingnya literasi digital bagi
karyawan mereka. Oleh karena itu, mereka menyelenggarakan pelatihan
literasi digital untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
karyawan dalam menggunakan teknologi digital dengan efektif.
2. Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital
culture, dan digital safety
Digital Skill adalah kemampuan yang dapat digunakan untuk beroperasi dan
beradaptasi dengan teknologi digital. Kemampuan ini meliputi pemahaman
tentang perangkat keras dan perangkat lunak, kemampuan menggunakan
aplikasi dan platform digital, serta keterampilan dalam mencari, mengelola,
dan memproses informasi secara efektif. Digital Skill menjadi semakin
penting dalam era digital ini, karena hampir semua sektor kehidupan
bergantung pada teknologi digital untuk berbagai kegiatan.
Digital Ethics mengacu pada prinsip dan norma yang mengatur perilaku dan
tindakan di dunia digital. Prinsip-prinsip etika digital meliputi perlindungan
privasi, keamanan data, keadilan, integritas informasi, dan tanggung jawab
dalam penggunaan teknologi digital. Digital Ethics sangat penting dalam
mengatasi masalah seperti pencurian identitas, penipuan online, dan
pelanggaran privasi. Mempraktikkan etika digital yang baik membantu
membangun kepercayaan dan menjaga hubungan yang sehat dalam
lingkungan digital.
Digital Culture merujuk pada budaya yang terbentuk oleh penggunaan
teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Budaya digital mencakup
perilaku, nilai-nilai, dan norma-norma yang berkembang dalam interaksi
online. Budaya digital juga melibatkan cara komunikasi, kolaborasi, dan
berbagi informasi yang unik dalam lingkungan digital. Penting untuk
memahami budaya digital agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan
baik di dunia digital.
Digital Safety adalah keamanan dalam penggunaan teknologi digital. Ini
meliputi langkah-langkah untuk melindungi privasi dan keamanan data,
mengamankan informasi pribadi, serta meminimalisir risiko dari serangan
siber dan penipuan online. Keamanan digital melibatkan tindakan seperti
menggunakan kata sandi yang kuat, menghindari mengklik tautan yang
mencurigakan, mengaktifkan perlindungan perangkat, dan memperbarui
perangkat lunak secara teratur. Memiliki kesadaran akan keamanan digital
dapat membantu individu dan organisasi melindungi diri dari ancaman cyber.
3. Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam
kehidupan bermedia digital
a. Contoh penerapan literasi digital dalam kehidupan media digital
mencakup pengecekan fakta informasi sebelum dibagikan, memahami
pengaturan privasi di platform media sosial, dan mengenali serta
menghindari penipuan online.
b. Literasi digital dalam kehidupan media digital melibatkan kemampuan
menavigasi dan mengevaluasi informasi online secara kritis. Memeriksa
fakta informasi sebelum membagikannya membantu mencegah
penyebaran informasi yang salah. Memahami pengaturan privasi pada
platform media sosial memastikan bahwa informasi pribadi terlindungi.
Mengenali dan menghindari penipuan online membantu melindungi
individu agar tidak menjadi korban skema penipuan. Dengan
menggabungkan praktik-praktik ini ke dalam interaksi digital sehari-hari,
individu dapat meningkatkan keterampilan literasi digital mereka dan
mengambil keputusan yang tepat saat berinteraksi dengan media digital.
STUDI KASUS
1. Menurut Kepala Desa, ruang komputer jarang sekali ada yang
menggunakan sejak dibangun. Anak muda di desa masih belum memiliki
ketertarikan untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan optimal
Hasil diskusi:
a. Pelatihan Penggunaan Komputer: Mengadakan pelatihan penggunaan
komputer secara reguler bagi anak muda di desa untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi
komputer.
b. Kegiatan Pendidikan Digital: Mengadakan kegiatan pendidikan digital
seperti workshop, seminar, atau diskusi mengenai manfaat teknologi
komputer dan internet dalam kehidupan sehari-hari dan
pengembangan diri.
c. Kelas Kreatif Komputer: Membuat program kelas kreatif komputer
yang menarik bagi anak muda, seperti desain grafis, pemrograman
sederhana, atau keterampilan multimedia lainnya untuk menarik minat
mereka dalam menggunakan fasilitas komputer.
d. Membuat Konten Lokal: Mendorong anak muda di desa untuk
membuat konten lokal yang relevan dengan kehidupan mereka
menggunakan fasilitas komputer, seperti blog atau video pendek
tentang budaya dan kegiatan di desa.
e. Membangun Komunitas Digital: Membuat komunitas digital di desa
yang aktif dan mendukung penggunaan fasilitas komputer, di mana
anggota dapat saling berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman terkait
teknologi komputer.
f. Penggunaan Komputer untuk Pemberdayaan Ekonomi: Mengadakan
pelatihan penggunaan komputer untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan dalam bidang teknologi yang dapat membantu dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
2. Desa memiliki usaha kerajinan kain tenun buatan tangan. Salah satu
pengrajin mengaku mengalami kesulitan untuk menjual produk karena
jarak desa yang cukup jauh dari kota dan kurangnya minat beli di kota
terdekat
Hasil diskusi:
a. Pemasaran Online: Mengoptimalkan pemasaran melalui platform
online untuk menjangkau pasar yang lebih luas di luar desa dan kota
terdekat, seperti pembuatan toko online, promosi melalui media sosial,
dan partisipasi dalam platform e-commerce.
b. Pembentukan Koperasi: Membentuk koperasi atau kelompok usaha
bersama antara para pengrajin kain tenun untuk memperkuat daya
jual, mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas, serta membagi
biaya pemasaran dan distribusi.
c. Pelatihan Manajemen Usaha: Melakukan pelatihan manajemen usaha
kepada para pengrajin untuk meningkatkan keterampilan mereka
dalam mengelola bisnis, termasuk manajemen produksi, keuangan,
pemasaran, dan peningkatan kualitas produk.
d. Kolaborasi dengan Desa Wisata: Mengembangkan kerja sama dengan
desa wisata atau destinasi pariwisata di sekitar desa untuk
memasarkan produk kain tenun sebagai barang cenderamata atau
souvenir bagi wisatawan yang berkunjung.
e. Partisipasi dalam Pameran dan Event: Mengikuti pameran kerajinan
lokal, bazaar, festival seni, dan acara komunitas lainnya baik di kota
terdekat maupun di pusat-pusat perbelanjaan untuk memperkenalkan
dan menjual produk kain tenun.
f. Program Pendidikan dan Pelatihan: Menyelenggarakan program
pendidikan dan pelatihan tentang kain tenun untuk meningkatkan
pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional ini,
sehingga dapat membangkitkan minat beli.
3. Warga desa atas nama Ibu B mengeluhkan sulitnya mendapat layanan
pencatatan sipil di desa. Menurut Ibu B, masih banyak keluarga di desa
yang belum memiliki catatan sipil seperti Kartu Keluarga, Akta Kelahiran,
dan sebagainya
Hasil diskusi
a) Sosialisasi Pencatatan Sipil: Mengadakan kegiatan sosialisasi secara
berkala kepada masyarakat desa tentang pentingnya memiliki catatan
sipil seperti Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran.
b) Mobile Service Unit: Mendirikan unit layanan bergerak untuk
membantu masyarakat desa dalam proses pembuatan catatan sipil,
sehingga memudahkan akses bagi mereka yang sulit mendapat
layanan tersebut.
c) Pelatihan dan Bimbingan: Mengadakan pelatihan dan bimbingan
kepada masyarakat desa tentang prosedur dan manfaat memiliki
catatan sipil, serta membantu mereka dalam mengurus administrasi
tersebut.
d) Kerjasama dengan Institusi Terkait: Bekerjasama dengan instansi
terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk
memfasilitasi proses pencatatan sipil bagi masyarakat desa secara
efektif.
e) Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring secara berkala
terhadap jumlah keluarga yang sudah memiliki catatan sipil dan
mengevaluasi efektivitas dari program-program yang telah dilakukan
untuk terus meningkatkan aksesibilitas layanan catatan sipil di desa.
KEGIATAN BELAJAR 2 : PILAR LITERASI DIGITAL
1. Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media social sesuai
dengan 4 pilar literasi digital.
Pilar literasi digital adalah kerangka kerja yang membantu individu dalam
memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis dan
efektif dalam lingkungan digital. Terdapat empat pilar literasi digital yang
umumnya diakui:
a. Literasi Informasi: Kemampuan untuk
mengidentifikasi, mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi
secara efektif.
Contoh kaitannya dengan media sosial:
1) Mengidentifikasi sumber informasi: Ketika menggunakan media sosial,
pengguna harus mampu mengenali sumber informasi untuk
membedakan antara konten yang kredibel dan tidak kredibel.
2) Mengevaluasi kebenaran informasi: Pengguna harus mampu
mengevaluasi keakuratan dan keandalan informasi yang mereka temui
di media sosial sebelum mempercayainya atau menyebarkannya.
b. Literasi Medial: Kemampuan untuk
memahami, mengevaluasi, dan membuat pesan di berbagai format media.
Contoh kaitannya dengan media sosial:
1) Memahami bahasa visual dan simbolik: Pengguna media sosial
perlu memahami bagaimana pesan disampaikan melalui gambar, emoji,
atau video yang sering digunakan di platform-platform seperti
Instagram, TikTok, atau Snapchat.
2) Menganalisis pesan implisit: Pengguna harus mampu membaca
antara baris dan memahami pesan yang tersirat atau niat yang mungkin
ada di balik konten yang dibagikan di media sosial.
c. Literasi Teknologi: Kemampuan untuk
menggunakan teknologi secara efektif, termasuk pemahaman tentang
bagaimana teknologi bekerja dan dampaknya.
Contoh kaitannya dengan media sosial:
1) Memahami algoritma platform: Pengguna perlu memahami
bagaimana algoritma media sosial bekerja untuk memperoleh wawasan
tentang bagaimana konten dipilih dan disajikan kepada mereka.
2) Keamanan dan privasi online: Pengguna harus sadar akan risiko
keamanan dan privasi yang terkait dengan penggunaan media sosial,
termasuk cara melindungi informasi pribadi mereka.
d. Literasi Etika: Kemampuan untuk
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika yang tepat dalam
berinteraksi dan berpartisipasi dalam lingkungan digital.
Contoh kaitannya dengan media sosial:
1) Menilai dampak sosial dari tindakan online: Pengguna harus
mempertimbangkan konsekuensi dari apa yang mereka posting atau
bagikan di media sosial terhadap individu dan masyarakat secara
keseluruhan.
2) Memahami konsep keadilan dan persamaan dalam konteks digital:
Pengguna harus mempertimbangkan prinsip-prinsip keadilan dan
persamaan dalam interaksi dan kegiatan online, seperti dalam distribusi
informasi atau partisipasi dalam diskusi daring.
2. Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital
Perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital memiliki beragam ciri khas
dan tren yang penting untuk dianalisis. Berikut adalah beberapa aspek yang
perlu diperhatikan:
a. Penggunaan Media Sosial: Media sosial sangat populer di Indonesia,
dengan platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan
WhatsApp menjadi yang paling banyak digunakan. Masyarakat
Indonesia cenderung aktif dalam menggunakan media sosial untuk
berkomunikasi, berbagi konten, dan mendapatkan informasi.
b. Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi telah memungkinkan penetrasi
internet yang lebih luas di seluruh Indonesia, bahkan di daerah yang
terpencil sekalipun. Peningkatan aksesibilitas ini telah membawa
perubahan besar dalam perilaku digital masyarakat.
c. Pertumbuhan E-commerce: E-commerce telah berkembang pesat di
Indonesia, didorong oleh meningkatnya penetrasi internet dan adopsi
teknologi. Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan berbelanja
secara online untuk berbagai kebutuhan, mulai dari barang konsumen
hingga tiket pesawat dan hotel.
d. Penggunaan Aplikasi Transportasi Online: Aplikasi transportasi online
seperti Gojek dan Grab telah menjadi bagian integral dari kehidupan
sehari-hari bagi banyak orang Indonesia. Masyarakat Indonesia
cenderung mengandalkan layanan ini untuk transportasi sehari-hari, serta
layanan pengiriman makanan dan barang.
e. Tren Digital Marketing: Pelaku bisnis di Indonesia semakin mengadopsi
strategi pemasaran digital untuk menjangkau konsumen. Ini termasuk
penggunaan media sosial, iklan online, dan influencer marketing untuk
mempromosikan produk dan layanan mereka.
f. Peningkatan Kesadaran Privasi dan Keamanan: Ada peningkatan
kesadaran di kalangan masyarakat Indonesia tentang pentingnya privasi
dan keamanan data pribadi. Hal ini tercermin dalam upaya untuk
menggunakan layanan yang aman dan memahami risiko yang terkait
dengan berbagi informasi secara online.
g. Partisipasi dalam Diskusi Publik Online: Masyarakat Indonesia aktif
dalam berpartisipasi dalam diskusi publik online, baik itu di media sosial,
forum, atau platform berita. Tren ini dapat dilihat dari banyaknya diskusi
yang terjadi di berbagai topik mulai dari politik hingga hiburan.
h. Pembatasan dan Regulasi Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan berbagai regulasi terkait penggunaan internet dan media
sosial, termasuk tentang keamanan data, konten yang tidak pantas, dan
fitnah. Hal ini memengaruhi perilaku masyarakat dalam berinteraksi dan
berbagi konten di dunia digital.
3. Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital
dalam kehidupan bermedia digital
berikut adalah cara-cara menerapkan empat pilar literasi digital dalam
kehidupan bermedia digital:
a. Literasi Informasi:
1) Verifikasi Sumber: Sebelum mempercayai atau menyebarkan
informasi, pastikan untuk memverifikasi sumbernya. Periksa apakah
informasi tersebut berasal dari sumber yang kredibel dan dapat
dipercaya.
2) Membandingkan Informasi: Jika menemukan informasi yang
kontroversial atau tidak jelas, cari sumber lain yang dapat
mengonfirmasi atau membantah informasi tersebut sebelum mengambil
kesimpulan.
3) Menggunakan Sumber Primer: Saat mempelajari topik tertentu,
berusaha untuk merujuk langsung pada sumber-sumber primer seperti
jurnal ilmiah atau situs web resmi, daripada hanya mengandalkan
informasi yang tersebar di media sosial.
b. Literasi Medial:
1) Analisis Konten: Ketika menonton video atau melihat gambar di
media sosial, berlatihlah untuk menganalisis pesan yang disampaikan,
termasuk implikasi dari gambar atau kata-kata yang digunakan.
2) Membuat Konten yang Tepat: Saat membuat konten untuk
dibagikan di media sosial, pertimbangkan cara menyampaikan pesan
secara efektif dan menghindari konten yang merugikan atau
menyesatkan.
3) Menjadi Kritis Terhadap Konten: Jangan menerima informasi
mentah secara pasif. Selalu pertanyakan dan evaluasi pesan yang
disampaikan di media sosial sebelum mempercayainya.
c. Literasi Teknologi:
1) Memahami Pengaturan Privasi: Pelajari dan aktifkan pengaturan
privasi yang sesuai di akun media sosial dan aplikasi lainnya untuk
melindungi data pribadi Anda.
2) Menggunakan Alat Keamanan: Instal perangkat lunak keamanan
dan antivirus yang andal pada perangkat Anda untuk melindungi dari
ancaman online seperti malware dan phishing.
3) Mengikuti Berita Teknologi: Tetap terinformasi tentang
perkembangan terbaru dalam teknologi dan keamanan digital untuk
dapat menghadapi tantangan dan mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan.
d. Literasi Etika:
1) Menjaga Kehormatan dan Integritas: Ketika berinteraksi di media
sosial, hindari menyebarkan berita palsu atau menyerang secara pribadi.
Bertindaklah dengan integritas dan hormat terhadap orang lain.
2) Melakukan Tanggung Jawab Digital: Sadari dampak dari tindakan
online Anda. Pikirkan baik-baik sebelum membagikan atau
berkomentar di media sosial, dan pertimbangkan konsekuensi dari
tindakan Anda terhadap diri sendiri dan orang lain.
3) Memperjuangkan Keadilan dan Kesetaraan: Gunakan media sosial
sebagai platform untuk mendukung keadilan dan kesetaraan.
Bertindaklah untuk melawan diskriminasi dan menyuarakan hak-hak
asasi manusia secara online.
Bahan Diskusi
Kini mari kita berdiskusi dengan isu-isu terkini terkait etika berinteraksi dan
bertransaksi.
1. Apakah pernah nomor atau akun anda ter-hack atau disalahgunakan orang
lain? Atau mendengar kisah ini? Kemudian apa yang dilakukan hacker
tersebut? Kira- kira mengapa hal ini bisa terjadi?
Hasil diskusi
Ketika nomor atau akun seseorang diretas atau disalahgunakan oleh
hacker, ada beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh hacker
tersebut:
a. Pencurian Data Pribadi: Hacker dapat menggunakan akses ke akun
atau nomor tersebut untuk mencuri informasi pribadi pengguna,
seperti nama, alamat, nomor telepon, atau informasi keuangan.
b. Penyebaran Malware: Hacker dapat menggunakan akun atau nomor
yang diretas untuk menyebarkan malware atau virus ke kontak
pengguna lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada
perangkat pengguna lain atau mencuri informasi dari mereka.
c. Penipuan atau Pencurian Identitas: Hacker bisa menggunakan akun
atau nomor yang diretas untuk melakukan penipuan, baik dengan
mengirimkan pesan palsu kepada kontak pengguna atau dengan
mencoba mendapatkan informasi sensitif dari mereka.
d. Mengambil Kendali atas Akun atau Perangkat: Hacker dapat
mengambil kendali atas akun atau perangkat yang diretas untuk tujuan
jahat, seperti mem-posting konten yang merugikan, mengubah
informasi pribadi, atau bahkan melakukan tindakan kriminal.
Alasan mengapa hal ini bisa terjadi bisa bervariasi, namun beberapa alasan
umumnya termasuk:
a. Kelemahan Keamanan: Jika pengguna tidak memperhatikan
keamanan akun atau perangkat mereka dengan baik, seperti
menggunakan kata sandi yang lemah atau tidak memperbarui
perangkat lunak dengan patch keamanan terbaru, mereka rentan
terhadap serangan.
b. Phishing: Hacker sering menggunakan teknik phishing, di mana
mereka mencoba mengelabui pengguna untuk mengungkapkan
informasi rahasia mereka, seperti kata sandi atau informasi kartu
kredit, dengan menyamar sebagai entitas yang tepercaya.
c. Kurangnya Kesadaran Pengguna: Kurangnya kesadaran tentang risiko
keamanan digital dan praktik yang baik, seperti berbagi informasi
pribadi secara tidak aman atau mengklik tautan yang mencurigakan,
juga dapat membuat pengguna rentan terhadap serangan.
d. Kerentanan Perangkat Lunak: Perangkat lunak atau aplikasi yang
tidak diperbarui secara teratur dengan patch keamanan terbaru rentan
terhadap eksploitasi oleh hacker yang mencari celah keamanan.
Hasil diskusi
Intervensi terkait pilar-pilar literasi digital di SMA Sinar Bulan harus dirancang
dengan cermat untuk mengatasi tragedi cyberbullying yang terjadi di sekolah
tersebut. Berikut adalah perencanaan kegiatan intervensi yang dapat dilakukan:
1. Seminar Literasi Digital
Tujuan: Memperkenalkan konsep literasi digital kepada siswa dan staf
sekolah, serta menyadarkan mereka akan pentingnya menggunakan teknologi
secara bertanggung jawab.
Isi Materi:
a. Pengenalan tentang literasi digital dan pilar-pilarnya.
b. Penjelasan mengenai risiko cyberbullying dan dampaknya terhadap
korban.
c. Strategi untuk mengidentifikasi dan mencegah cyberbullying.
d. Pentingnya keamanan data dan privasi online.
2. Workshop Anti-Cyberbullying
Tujuan: Memberikan keterampilan praktis kepada siswa dalam mengatasi dan
mencegah cyberbullying.
Isi Materi:
a. Role-playing dan simulasi situasi cyberbullying.
b. Diskusi tentang etika online dan tanggung jawab digital.
c. Pembelajaran tentang cara melaporkan dan menangani cyberbullying.
d. Peran bystander dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying.
3. Pembentukan Tim Literasi Digital
Tujuan: Membentuk tim literasi digital di SMA Sinar Bulan yang akan
bertanggung jawab atas program-program literasi digital di sekolah.
Aktivitas:
a. Seleksi siswa-siswa yang berminat dan berkomitmen untuk menjadi
anggota tim literasi digital.
b. Pelatihan khusus untuk anggota tim mengenai literasi digital, manajemen
risiko online, dan penanganan kasus cyberbullying.
c. Penugasan untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program
literasi digital di sekolah, termasuk sosialisasi, kampanye, dan pelatihan
lanjutan.
4. Kampanye Awareness di Media Sosial Sekolah
Tujuan: Meningkatkan kesadaran dan pemahaman seluruh siswa dan staf
tentang bahaya cyberbullying dan pentingnya literasi digital.
Aktivitas:
a. Membuat materi kampanye seperti poster, video, dan infografis tentang
literasi digital dan anti-cyberbullying.
b. Menyebarkan materi kampanye melalui akun media sosial sekolah, serta
mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam menyebarkan pesan-pesan
positif tersebut.
c. Mengadakan kompetisi atau tantangan online yang mendukung pesan
kampanye dan mendorong partisipasi aktif siswa.
5. Konseling dan Dukungan Mental
Tujuan: Memberikan dukungan mental dan konseling kepada siswa yang
telah menjadi korban cyberbullying, serta menyediakan layanan konseling
secara terus-menerus bagi siswa yang membutuhkan.
Aktivitas:
a. Penyediaan sesi konseling individual atau kelompok oleh konselor
sekolah yang terlatih.
b. Pengembangan program dukungan peer-to-peer di mana siswa yang telah
mengalami cyberbullying dapat mendapatkan dukungan dari teman
sebaya mereka.
c. Kolaborasi dengan lembaga kesehatan mental setempat untuk
mendapatkan dukungan tambahan jika diperlukan.
Dalam setiap kegiatan intervensi, penting untuk melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah. Selain itu,
evaluasi berkala atas efektivitas program juga diperlukan untuk memastikan
bahwa tujuan intervensi tercapai dan dampak positif dapat dirasakan oleh seluruh
komunitas sekolah.
STUDI KASUS 2
Hasil diskusi studi kasus 2
1. Terkait berita tersebut, apakah jejak digital begitu penting saat ini? Seberapa
penting untuk kehidupan pribadi, keluarga, teman, dan pekerjaan? Uraikan
masing-masing.
Jejak digital saat ini memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan
pribadi, sosial, dan profesional seseorang. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa jejak digital begitu penting:
a. Penting untuk Kehidupan Pribadi:
1) Jejak digital dapat mempengaruhi reputasi dan citra diri seseorang
secara online. Informasi dan aktivitas yang diposting secara online
dapat memberikan gambaran tentang kepribadian, minat, dan nilai-nilai
seseorang kepada orang lain.
2) Informasi pribadi yang tersedia secara online dapat digunakan oleh
pihak lain untuk melakukan identifikasi, pencarian, atau penelusuran
terhadap individu. Oleh karena itu, menjaga privasi dan keamanan data
pribadi menjadi sangat penting.
b. Penting untuk Hubungan Keluarga dan Teman:
1) Jejak digital dapat memengaruhi hubungan dengan keluarga dan teman.
Aktivitas dan interaksi online dapat menciptakan jaringan sosial yang
kuat atau mempengaruhi persepsi dan pandangan orang terhadap kita.
2) Berbagi informasi dan pengalaman dengan keluarga dan teman melalui
media sosial atau platform lainnya dapat memperkuat ikatan emosional
dan komunikasi antarindividu.
c. Penting untuk Karir dan Pekerjaan:
1) Jejak digital dapat berdampak langsung pada karir dan pekerjaan
seseorang. Banyak perusahaan dan perekrut menggunakan media sosial
dan pencarian online untuk menelusuri latar belakang dan reputasi
calon karyawan.
2) Aktivitas dan konten online yang tidak pantas atau kontroversial dapat
membahayakan peluang pekerjaan seseorang dan bahkan menyebabkan
pemutusan hubungan kerja.
Dengan demikian, penting bagi individu untuk memahami konsekuensi dari
jejak digital mereka dan berhati-hati dalam mengelola aktivitas online
mereka. Ini termasuk memperhatikan privasi, memperbarui informasi secara
berkala, dan memastikan bahwa konten yang diposting secara online sesuai
dengan nilai-nilai dan reputasi pribadi yang diinginkan. Dengan cara ini,
individu dapat memanfaatkan keuntungan jejak digital mereka dan
menghindari risiko yang tidak diinginkan yang mungkin timbul.
2. Jika kamu berada dalam berita viral yang mengungkap jejak digital diri yang
memalukan, apa yang akan kamu lakukan? Temukan solusi yang dianggap
praktis sekaligus komprehensif?
Jika saya berada dalam situasi di mana jejak digital saya menjadi viral dan
mengungkapkan sesuatu yang memalukan, berikut adalah langkah-langkah
praktis dan komprehensif yang dapat saya ambil:
d. Evaluasi dan Sikap Terbuka:
1) Pertama-tama, saya akan melakukan evaluasi terhadap konten yang
menjadi viral dan memahami konteks di baliknya.
2) Saya akan mengakui kesalahan atau tindakan yang memalukan
dengan sikap terbuka dan jujur, tanpa mencoba untuk menutup-
nutupi atau menyalahkan orang lain.
b. Minta Maaf dan Bertanggung Jawab:
1) Saya akan meminta maaf secara terbuka kepada semua pihak yang
terkena dampak atas tindakan atau konten yang memalukan
tersebut.
2) Saya akan menunjukkan tanggung jawab atas tindakan saya dan
berjanji untuk belajar dari kesalahan serta melakukan perubahan
yang diperlukan.
c. Menghapus atau Menyunting Konten yang Tidak Pantas:
1) Jika mungkin, saya akan mencoba untuk menghapus atau
menyunting konten yang tidak pantas atau memalukan tersebut
dari platform online.
2) Saya juga akan mengambil langkah-langkah untuk mengontrol
akses terhadap jejak digital saya dan membatasi informasi pribadi
yang terbuka secara online.
d. Menjaga Diri Tetap Tenang dan Fokus:
1) Meskipun situasinya mungkin sangat memalukan atau menekan,
saya akan berusaha untuk tetap tenang dan fokus dalam
menanggapi situasi tersebut.
2) Saya akan menghindari reaksi emosional yang berlebihan dan
memilih untuk bertindak dengan bijaksana dan rasional.
e. Mengambil Langkah Positif untuk Pembelajaran dan Pemulihan:
1) Saya akan menggunakan pengalaman ini sebagai kesempatan
untuk belajar dan tumbuh sebagai individu.
2) Saya akan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau
profesional yang dapat membantu saya dalam memproses dan
mengatasi dampak dari kejadian tersebut.
f. Membangun Reputasi yang Positif Kembali:
1) Setelah situasi mereda, saya akan berkomitmen untuk membangun
kembali reputasi saya dengan tindakan dan perilaku yang positif.
2) Saya akan fokus pada kontribusi saya yang berarti dan memperkuat
citra saya sebagai individu yang dapat dipercaya dan bertanggung
jawab.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, saya berharap dapat menangani
situasi tersebut dengan bijaksana dan meredakan dampak negatifnya pada
reputasi dan kehidupan pribadi saya. Saya juga berharap dapat belajar dari
pengalaman ini dan menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijaksana di
masa depan.
3. Apa yang kamu lakukan dengan jejak digital pribadimu? Bagikan tips
kamu dengan teman kelompok.
Untuk menghindari menciptakan jejak digital yang buruk, berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil:
a. Pikirkan Sebelum Bertindak: Pertimbangkan dampak dari setiap
tindakan atau postingan Anda di media sosial sebelum melakukannya.
Tanyakan pada diri sendiri apakah apa yang Anda lakukan akan
menciptakan citra yang positif atau negatif tentang diri Anda.
b. Berhati-hati dengan Informasi Pribadi: Hindari membagikan informasi
pribadi yang sensitif secara terbuka di media sosial. Pastikan untuk
memperbarui pengaturan privasi Anda dan hanya membagikan
informasi yang penting kepada orang-orang yang Anda percayai.
c. Pilih Konten yang Positif: Berfokuslah pada postingan dan konten
yang positif, informatif, dan menginspirasi. Hindari menyebarkan
hoaks, berita palsu, atau konten yang merugikan.
d. Jaga Bahasa dan Etika: Gunakan bahasa yang sopan dan hormat dalam
interaksi online Anda. Hindari berkomentar atau memposting hal-hal
yang menyinggung atau merendahkan orang lain.
e. Kelola Privasi Akun dengan Bijak: Periksa pengaturan privasi akun
Anda secara teratur dan pastikan untuk mengontrol siapa yang dapat
melihat konten Anda. Batasi akses terhadap informasi pribadi Anda
hanya kepada orang-orang yang Anda percayai.
f. Verifikasi Informasi Sebelum Berbagi: Pastikan untuk memverifikasi
kebenaran informasi sebelum membagikannya di media sosial. Jangan
menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat merusak reputasi
Anda.
g. Batas Waktu Penggunaan: Tetapkan batas waktu untuk penggunaan
media sosial dan hindari menghabiskan terlalu banyak waktu di
platform tersebut. Prioritaskan kegiatan offline yang lebih bermanfaat
dan produktif.
h. Perbarui Profil Anda Secara Teratur: Pastikan profil media sosial
Anda mencerminkan citra yang positif dan profesional. Perbarui
informasi dan foto profil Anda secara teratur, dan hindari konten yang
tidak pantas atau memalukan.
i. Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang: Sebelum melakukan atau
memposting sesuatu di media sosial, pikirkan tentang dampaknya
jangka panjang terhadap reputasi dan kesempatan Anda di masa
depan, baik secara pribadi maupun profesional.
STUDI KASUS 3
1. Mengapa banyak orang tertipu dengan scam romance? Apakah ada
keluarga/teman/kenalan yang pernah mengalaminya? Ceritakan dengan tidak
menyertakan nama (anonim).
Hasil diskusi:
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang tertipu oleh scam romance:
1. Manipulasi Emosional: Penipu cenderung memanipulasi emosi korbannya,
seperti rasa kesepian, kebutuhan akan cinta, atau rasa percaya diri yang
rendah. Mereka menciptakan hubungan yang intim dan penuh perhatian
secara online untuk menarik perhatian korban.
2. Kecocokan yang Sempurna: Penipu sering kali menciptakan profil palsu
yang tampak sempurna dan cocok dengan keinginan dan kebutuhan
korban. Mereka dapat menggambarkan diri sebagai orang yang sukses,
menarik, dan penuh perhatian, menciptakan ilusi hubungan yang ideal.
3. Isolasi dari Dukungan Sosial: Penipu sering kali mendorong korban untuk
memutus hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka, sehingga
membuat korban semakin terisolasi dan rentan terhadap manipulasi dan
penipuan.
4. Kekurangan Informasi atau Pendidikan tentang Scam: Banyak orang
mungkin tidak menyadari atau tidak teredukasi tentang skema penipuan
romantis dan bagaimana mengidentifikasinya. Mereka mungkin terlalu
percaya pada orang yang mereka temui secara online tanpa melakukan
verifikasi atau pengecekan yang diperlukan.
5. Keharapan dan Impian tentang Cinta: Orang-orang sering kali memiliki
harapan dan impian tentang cinta dan hubungan yang bahagia. Penipu
dapat memanfaatkan harapan ini untuk menarik korban ke dalam skema
penipuan mereka.
6. Kekurangan Pengalaman dalam Hubungan: Beberapa korban mungkin
memiliki sedikit pengalaman dalam hubungan romantis dan kurangnya
pemahaman tentang dinamika hubungan yang sehat. Mereka mungkin
mudah terpesona oleh perhatian dan romansa yang ditunjukkan oleh
penipu.
2. Apa yang bisa kamu pelajari dari kasus tersebut? Bagaimana tips mengenali
dan menghindari scam romance menurutmu?
Berikut adalah beberapa tips untuk mengenali dan menghindari scam
romance:
1. Waspadai Perkembangan yang Cepat: Jika seseorang terlalu cepat
menyatakan cinta atau membangun hubungan yang mendalam dengan
Anda secara online, waspadailah. Biasanya, hubungan yang sehat
memerlukan waktu untuk berkembang dan membangun kepercayaan.
2. Verifikasi Identitas: Mintalah bukti identitas kepada seseorang yang Anda
temui secara online. Anda dapat melakukan pengecekan dengan mencari
nama atau foto mereka secara online, atau meminta mereka untuk
melakukan panggilan video untuk memastikan keaslian identitas mereka.
3. Waspadai Alasan Finansial: Jika seseorang yang Anda kenal secara online
mulai meminta uang atau bantuan keuangan dalam waktu singkat dalam
hubungan, itu bisa menjadi tanda peringatan. Hindari memberikan
informasi keuangan atau membantu secara finansial kepada seseorang
yang belum Anda kenal dengan baik.
4. Perhatikan Ketidaksesuaian Informasi: Waspadai inkonsistensi atau
ketidaksesuaian dalam informasi yang diberikan oleh seseorang tentang
diri mereka sendiri, seperti pekerjaan, status keuangan, atau riwayat
kehidupan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa seseorang tidak jujur atau
memiliki motif tersembunyi.
5. Gunakan Akal Sehat: Gunakan akal sehat dan pertimbangan rasional
dalam mengevaluasi perilaku dan tindakan seseorang dalam hubungan
online. Jika sesuatu terasa terlalu baik untuk menjadi kenyataan atau
tidak masuk akal, pertimbangkan kemungkinan bahwa Anda mungkin
menjadi target penipuan.
6. Berkonsultasi dengan Teman atau Keluarga: Jangan ragu untuk berbagi
pengalaman Anda dengan teman atau anggota keluarga yang Anda
percayai. Mereka dapat memberikan pandangan objektif dan membantu
Anda mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dalam hubungan online
Anda.
7. Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang: Pikirkan tentang dampak jangka
panjang dari hubungan online yang Anda bangun. Pertimbangkan apakah
perilaku atau tindakan seseorang sesuai dengan nilai dan tujuan Anda
dalam hubungan, dan apakah hubungan tersebut sehat dan saling
menguntungkan.