Anda di halaman 1dari 4

DEHIDRASI BERAT PADA NEONATUS

No. SOP :
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Yakobus M.Sae Bani, Amd.Ak
Halaman : 1 dari 4 NIP: 19831128 201001 1 025

PUSKESMAS
BIUDUKFOHO

1. Pengertian Dehidrasi berat adalah dehidrasi yag terjadi apabila terdapat dua atau lebih
tanda dan gejala klinis pada neonates berupa: letargi atau penurunan
kesadaran, mata cekung, dan turgor kembali lambat.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan tata laksana dehidrasi berat pada
neonatus.
3. Kebijakan

4. Referensi 1.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Kesehatan


Neonatal Esensial Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2019
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Manajemen Terpadu Balita
Sakit.2022
5. Prosedur I. Persiapan Alat
1. Abocath
2. Infuse set
3. Cairan infuse
4. Kasa
5. Plester
6. Kapas alcohol
7. Gunting
8. Alat tulis
9. Status bayi
II. Pelaksanaan
1. Petugas memberi salam pada keluarga
1. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk mencari
kondisi klinis berikut pada pasien.
a. Bergerak hanya jika dirangsang atau tidak bergerak sama sekali
(letargi)
b. Mata cekung
c. Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (> 2 detik)
2. Petugas melakukan informed consent
3. Petugas melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan
4. Penatalaksanaan :
a. Bila ada sarana pemberian cairan IV :
1) Memberikan segera cairan intra vena 30 ml/kg BB selama
1 jam = 10 tetes makro/kg BB /menit atau 14 tts mikro/kg
BB/menit, jika dapat dilaksanakan, jika bayi masih bisa
minum berikan oralit peroral
2) Mengevalusi setiap 1 jam, bila membaik rujuk segera
dengan meneruskan cairan IV 70 ml/kgBB selama 5 jam (
5 tetes makro/kgBB/menit atau 14 tetes
mikro/kgBB/menit)
3) Bila belum membaik, nadi masih lemah ulangi lagi 30
ml/kgBB/jam ( 10 tts makro/kgBB/mnt atau 30 tts
mikro/kgBB/mnt)
4) Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan
pemberian 70 ml/kgBB selama 5 jam ( 5 tetes
makro/kgBB/menit atau 14 tetes mikro/kgBB/menit)
5) Bila belum membaik rujuk segera dengan memberikan
cairan IV dengan tetsan lebih cepat sampai teraba nadi
lebih kuat.
b. Bila tidak ada sarana pemberian cairan IV :
1) RUJUK SEGERA ke Rumah sakit untuk pengobatan
intravena
2) Jika bayi dapat minum bekali ibu dengan oralit
3) Mengajarkan pada ibu cara memberi minum oralit
sedikit demi sedikit dalam perjalanan
4) Menganjurkan ibu tetap menyusui jika bayi masih bisa
mengisap
5) Mengajarkan pada ibu untuk tetap menjaga
kehangatan bayi selama dalam perjalanan

5. Petugas melakukan pendokumentasian


6. Diagram Alur

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Laboratorium

9. Dokumen Rekam medis


terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


histori diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai