Anda di halaman 1dari 5

TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR

PASCA RESUSITASI (ACCEPT)


No. SOP :
No.Revisi :
SOP Yakobus M.Sae Bani, Amd.Ak
Tanggal terbit :
Halaman : 1 dari 5 NIP: 19831128 201001 1 025

PUSKESMAS
BIUDUKFOHO

1. Pengertian Transportasi bayi baru lahir pasca resusitasi merupakan tindakan yang dilakukan
untun menjaga bayi stabil sebelum, selama dan sesudah transport ke tempat
rujukan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan transportasi bayi baru lahir pasca
resusitasi dengan metode ACCEPT.
3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/295/2018 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana Tindakan Resusitasi, Stabilisasi, dan Transport Bayi Berat Lahir
Rendah
5. Prosedur 1. Penilaian adekuat (Assessment)
Petugas menilai kondisi bayi baru lahir dan menentukan indikasi yang
tepat untuk merujuk ke fasilitas layanan neonatus sekunder atau tersier.
Indikasi merujuk neonatus ke fasilitas layanan neonatus sekunder atau
tersier adalah sebagai berikut:
 Gangguan napas berat
 Ancaman gangguan sirkulasi (syok)
 Kelainan kongenital berat dengan prognosis yang baik
 Bayi berat lahir rendah dengan tiga masalah diatas
 Bayi berat lahir sangat rendah
 Bayi yang tidak bugar dengan tampak letargi, menangis
lemah, mengalami poor feeding, sianosis, atau muntah
 Kejang
 Perdarahan
 Memerlukan transfusi tukar karena ikterik
 Bayi dari ibu DM
 Memerlukan pembedaha, misalnya kasus obstruksi saluran
gastrointestinal, mielomeningokel, dan atresia koana
 Gagal jantung atau aritmia
 Memerlukan uji diagnostic ataupun terapi khusus
2. Terkendali (Control)
a. Menentukan tenaga kesehatan yang mampu menangani kondisi bayi
selama perjalanan termasuk perburukan klinis dan kegawatdaruratan
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan selama merujuk, yaitu:
 Inkubator transport, bila tidak ada maka pastikan bayi tetap
hangat selama proses transport dengan memakaikan pakaian
lengkap atau kangaroo mother care.
 Peralatan ventilasi: CPAP manual (bila ada), balon resusitasi
dan sungkup neonatus, serta pulse oxymeter (bila ada)
 Peralatan intubasi: laringoskop dengan daun lurus ukuran 0
dan pipa endotrakeal ukuran 2, 2.5, 3, 3.5, dan 4 mm, gunting,
serta sarung tangan
 Perlatan infus IV
 Kateter penghisap ukuran 6, 8, 10, dan 12
 Obat-obatan: adrenalin/epinefrin 1;10.000, dextrose 10%,
natrium bikarbonat 4,2%, aminofilin, fenobarbital, dan aqua
steril
 Cairan pengganti volume: NaCl 0,9% dan atau ringer laktat
 Gas medis: O2
3. Komunikasi (Commuunication)
a. Petugas melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
orang tua dan keluarga sebelum merujuk dan dicatat dalam lembar
informed consent.
b. Petugas menulis lembar rujukan, harus dituliskan riwayat kelahiran
bayi, faktor antenatal lain yang dapat berpengaruh, dan
perkembangan kondisi bayi selama dirawat.
c. Petugas menghubungi dokter penerima rujukan untuk memastikan
ketersediaan tempat.
d. Petugas menghubungi tim transport.
4. Evaluasi dan pemantaun (Evaluation)
a. Petugas memastikan pasien stabil sebelum prosedur transport
b. Petugas menilai airway dan breathing:
 Memastikan jalan napas bersih dan aman. Frekuensi napas 40-
60 kali per menit, tidak ada tanda gangguan napas
 Jika diperlukan lakukan intubasi sebelum proses transport
c. Petugas menilai circulation:
 Memastikan perfusi adekuat
 Memastikan akses arterial terpasang dengam benar dan aman
d. Petugas menilai Deficiencies atau defect of neurologies
 Memeriksa apakah neonatus mengalami kejang. Jika terdepat
kejang segera tata laksana sebelum transport (lihat SOP
kejang pada neonatus)
 Memeriksa apakah terdapat gangguan akibat infeksi atau
trauma lahir. (lihat Alur identifikasi kemungkinan infeksi pada
bayi baru lahir)
e. Petugas menilai environment atau gangguan temperature
 Memeriksa suhu aksila neonatus.
 Memastikan neonatus dalam kondisi hangat (36,5-37,5 C)
dengan menggunakan plastic tranparan, diletakkan dalam
incubator (bila ada), atau diterapkan metode kanguru (jika
suhu < 36,5 C lihat SOP dan alur hipotermi pada neonatus)
5. Kelengkapan dokumentasi (Packaging)
Petugas memeriksa memeriksa kelengkapan dokumen yang perlu diikut
sertakan dalam proses transport, yaitu:
 Surat rujukan
 Catatan riwayat penyakit yang menjelaskan penyakit
kehamilan, persalinan dan keadaan pasca persalinan
 Catatan medik keadaan sebelum dan selama proses
transportasi
 Lembar informed consent yang sudah ditanda tangani
6. Alat transportasi (Transportation)
Petugas memastikan ketersediaan sarana transport (ambulance)
6. Diagram
Alur Bayi baru lahir

Assesment: petugas menilai adanya


indikasi untuk dirujuk

Control: petugas menyiapkan


peralatan dan memastikan nakes
berpengalaman sebagai tim transport

Communication: KIE orang tua dan


keluarga, hubungi faskes rujukan

Evaluation: pastikan pasien stabil


sebelum proses transport --> periksa
ABCDE

Packing: kelengkapan dokumen-->


surat rujukan, rekam medis, informed
consent

Transportation: pastikan ketersediaan


ambulance

Neonatus siap ditransport


ke faskes rujukan

7. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan

8. Unit Klinik Bersalin


Terkait
9. Dokumen Rekam medis
terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


histori diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai