Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN NAFAS PADA

BAYI BARU LAHIR


No.Dokumen :

SOP No Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
UPTD
PUSKESMAS
Dodi Supriadi, SKM., MSi
PUSPAHIANG
NIP. 196803231988031006
1. Pengertian Gangguan nafas pada bayi baru lahir adalah keadaan bayi yang
sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah dilakukan
resusitasi dan berhasil, tetapi beberapa saat kemudian mengalami
gangguan nafas.Skor gangguan napas menurut Downe ditunjukkan oleh
berat ringannya gejala

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan


Gangguan nafas pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Puspahiang No: ..... tentang
Penyusunan Standar Operasional Penatalaksanaan Kasus
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dalam Upaya Penyeragaman
Prosedur di UPTD Puskesmas Puspahiang

4. Referensi  Buku acuan paket pelatihan poned JNPK-KN, tahun 2008


 Gomella TL, Transient tachypnea of the new born. Dalam : Gomella
TL, Cunningham MD, Eyal FG, penunting. Neonatology, management,
procedures, on-call problema, disease and drugs. USA: Lange ;2009.
Hlm 717-9
 Modul Pelatihan : Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal Bagi Dokter Umum. Bidan, dan Perawat di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer, Kementrian Kesehatan Tahun 2018.

5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan manajemen Umum


1
Langkah- a. Pasang jalur infus iv, sesuai dengan kondisi bayi, yang paling
langkah sering dan bila bayi tidak dalam keadaaan dehidrasi, berikan infus
dextrose 10%
1) Pantau selalu tanda vital
2) Jaga patensi jalan nafas
3) Berikan oksigen 0,5 - 3 liter/menit dengan kateter nasal
b. Jika bayi mangalami apneu :
1) Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
2) Lakukan penilaian lanjut
c. Bila terjadi kejang, tangani kejang sesuai SOP kejang (LIHAT SOP
PENANGANAN KEJANG)
d. Segera periksa kadar glukosa (LIHAT SOP PENANGANAN
HIPOGLIKEMI)
e. Pemberian nutrisi adekuat
2. Petugas melakukan manajemen spesifik
a. Gangguan nafas ringan
1) Amati pernafasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya
2) Bila ada perburukan nafas ataus sepsis terapi untuk
kemungkinan besar sepsis dan tangani gangguan nafas sedang
dan segera dirujuk
3) Berikan ASI bila bayi mampu menghisap, bila tidak berikan ASI
perah melalui pipa orogastrik
4) Kurangi pemberian O2 secara bertahap, bila ada perbaikan
hentikan pemberian O2 (frekuensi nafas 40-60 x/menit)
5) Dapat dipulangkan bila dalam 24 jam frekuensi nafas menetap
40-60 x/mnt, tidak ada tanda-tanda sepsis dan tidak ada
masalah lain.
b. Gangguan nafas sedang
1) Lanjutkan pemberian 0,5 - 3 liter/menit dengan kateter nasal, bila
masih sesak dapat diberikan O2 4-5 liter/mnt dengan sungkup
2) Bayi jangan diberi minum
3) Bila ada tanda berikut, berikan antibiotic (ampicillin dan
gentamicin) untuk terapi kemungkinan besar sepsis (LIHAT SOP
PENANGANAN SEPSIS):
a) Suhu aksiler <34°C atau >39°C
b) Air ketuban bercampur meconium
c) Riwayat infeksi intra uterin, demam, curiga infeksi berat atau
KPD (>18 jam)

2
4) Bila suhu aksiler 34-36,5°C atau 37,5-39°C tangani masalah
suhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam
a) Bila suhu belum stabil atau gangguan nafas belum ada
perbaikan berikan antibiotic untuk terapi kemungkinan besar
sepsis
b) Bila suhu normal teruskan amati bayi. Bila suhu kembali
abnormal ulangi tahapan tersebut diatas.
5) Bila tidak ada tanda-tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi
setelah 2 jam
6) Apabila bayi tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 jam segera
rujuk ke rumah sakit rujukan
7) Bila bayi mulai menunjukkan perbaikan kurangi terapi oksigen
secara bertahap. Jika tidak dapat menyusui pasang pipa
orogastrik berikan ASI perah setiap 2 jam
8) Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotic
dihentikan. Bayi dapat dipulangkan bila tampak kemerahan
selama 3 hari dan minum baik.
c. Gangguan Nafas Berat
1) Petugas melakukan Penanganan seperti tatalaksana gangguan
nafas sedang
2) petugas melakukan rujukan segera ke RS rujukan.

6. Diagram Alir
Petugas melakukan Petugas melakukan
manajemen Umum manajemen spesifik

Petugas melakukan Penanganan


seperti tatalaksana gangguan
nafas sedang

petugas melakukan rujukan


segera ke RS rujukan.

7. Hal-hal yang
harus

3
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. KIA/PONED
2. UGD
3. Rumah Sakit Rujukan
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman
Tgl. Mulai
Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai