DINAS KESEHATAN
BLUD UPTD PUSKESMAS RANOMEETO
Jl. Lanud Haluoleo No. 93 Kel. Ranomeeto Kec. Ranomeeto
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpankan rahmat, hidayah dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Penilaian Kinerja Puskesmas : Upaya
Pelayanan Gizi 2022).
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan Penilaian Kinerja ini merupakan
acuan dalam penyusunan usulan rencana kegiatan yang masih jauh dari senpurna, sehingga
masukan dan kritikkan yang konstruktif sangat kami harapkan demi sempurnanya penilaian
kinerja ini.
Kami ucapakan terima kasih kepada segenap staf Puskesmas Ranomeeto yang
berperan aktif dalam pelayanan gizi masyarakat pada tahun 2022 sehingga seluruh kegiatan
dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Tidak lupa terimakasih kami ucapkan kepada
pemerintah kecamatan dan desa, berserta masyarakat yang telah mendukung kegiatan gizi
secara maksimal.
Output kegiatan yang telah dijalankan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan
dengan penilaian keberhasilan program gizi dalam menangani masalah-masalah gizi yang ada.
Output ini merupakan sarana eveluasi program gizi dalam menjalankan kegiatan yang
memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto
secara spesifik dan sensitif.
Akhirnya semoga penilaian kinerja upaya pelayanan gizi ini dapat bermanfaat untuk
seluruh staf dan pembaca.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ....................................................................................
B. Tujuan.......................................................................................................
C. Sasaran....................................................................................................
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
Jenis - Jenis Pelaksanaan Kegiatan..........................................................
BAB III. PENILAIAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
A. Cakupan Penilaian Kinerja Upaya Pelayanan Gizi...................................
B. Perumusan Masalah................................................................................
1. Identifikasi Masalah............................................................................
2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah...............................................
3. Akar Penyebab Masalah.....................................................................
4. Menetapkan Cara - Cara Pemecahan Masalah
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor.
Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini Indonesia mengalami masalah gizi
ganda yang berarti masalah gizi kurang belum teratasi secara menyeluruh muncul masalah
baru yaitu lebih.
Untuk itu perlu adamya upaya-upaya promotif, preventif dan rehabilitatif di semua
sektor pelayanan kesehatan yang diberikan. Puskesmas Ranomeeto meliputi pengobatan
umum, gigi, KIA, Imunisasi, KB, kesehatan lingkungan, laboratorium, usila, gizi, dan
pemeriksaan lainnya. Dengan adanya program gizi puskesmas diharapkan permasalahn gizi
dapat teratasi dan juga peran serta berbagai sektor terkait lebih ditingkatkan. Berdasarkan
hasil PKP 2022 terdapat 6 masalah gizi masyarakat diantaranya cakupan Balita yang
ditimbang berat badannya (D/S) masih dibawah target yaitu sebesar 54,7%, cakupan bayi
usia 6 bulan mendapat ASI Ekslusif dibawah target yaitu 31,8%, cakupan pemberian kapsul
vitamin A pada balita 6-59 bulan dibawah target yaitu 69,3%, cakupan kurus mendapat
makanan tambahan yaitu 80%, cakupan berat bayi lahir rendah diatas target yaitu 4,3% dan
cakupan balita berat badan naik (N/D’) dibawah target yaitu 83,6%. Akar penyebab masalah
yang ditemukan adalah pendidikan ibu dan kader masih rendah terkait pentingnya
pengukuran antropometri balita, pendapatan yang masih rendah, pola asuh yang kurang
tepat, dan kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI Ekslusif, pemecahan
masalah yang dipilih selanjutnya menjadi dasar usulan perencaan kegiatan tahun 2024 yaitu
pemberian PMT untuk bumil kek, pemberian PMT balita kurus, pemantauan status gizi
balita, pelaksanaan kelas ibu hamil, dan pelaksanaan kelas balita.
B. Tujuan Program
1. Tujuan umum
Mengatasi masalah gizi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Tujuan khusus
1. Memberikan pelayanan gizi
2. Menyusun perencanaan program dan pelaporan
3. Memantau pelaksaan pelayanan gizi
4. Evaluasi pelayanan gizi
C. Sasaran
Sasaran upaya pelayanan gizi komprehensif pada sasaran beresiko meliputi balita,
remaja putri, ibu hamil, dan ibu nifas, sedangkan pelayanan gizi pada masyarakat umum
berlangsung terintegrasi program atau upaya kesehatan lainnya. Sasaran tersebut
diperlukan untuk menghitung sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi target upaya
pelayanan gizi masyarakat yang telah menjadi komitmen pemerintah.
Adapun jumlah sasaran masing-masing desa tahun 2022 dapat dijabarkan dalam
tabel berikut :
Tabel Sasaran Program Gizi Tahun 2022
Jumlah Sasaran Tahun 2022
Ibu Nifas Ibu Hamil
No Balita Remaja
Nama Desa (Orang) (Orang)
(Orang) Putri
1 Langgea 287 63 66
2 Kota Bangun 263 52 58 60
3 Ranomeeto 295 472 66 67
4 Laikaaha 148 32 34
5 Ranooha 133 29 31
6 Onewila 161 225 35 37
7 Ambaipua 271 227 59 62
8 Amoito 129 28 30
9 Amoito Siama 99 21 22
10 Rambu-Rambu Jaya 198 43 45
11 Duduria 71 15 16
12 Boro-Boro R 95 56 21 22
Jumlah 2150 1032 470 492
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. 12x Januari-Desember
Pengukuran status gizi melalui
pengukuran panjang badan/tinggi
badan di posyandu
2. Kunjungan rumah pengukuran 11x Januari, Maret, April, Mei, Juni,
status gizi melalui pengukuran Juli, Agustus, September,
panjang badan/tinggi badan Oktober, November, Desember
balita yang tidak datang di
posyandu
3. Kunjungan rumah pengukuran 11x Januari, Maret, April, Mei, Juni,
status gizi melalui pengukuran Juli, Agustus, September,
panjang badan/tinggi badan Oktober, November, Desember
balita yang tidak datang di
posyandu oleh kader
4. Pemantauan Status Gizi bumil 4x Januari, Februari, September,
KEK Oktober,
11. 1x November
Pembinaan pemberian makanan
bayi dan anak (PMBA) dan Gizi
Seimbang (termasuk isi piringku)
BAB III
PENILAIAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
A. Penilaian Cakupan Kegiatan
JUMLAH TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
4. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan mendapat Asi Eksklusif (50%) Bayi 247 124 144 58.3
5. Pemberian kapsul vitamin A pada balita 6 - 59 bln (88 %) Balita 2551 2245 1768 69.3
7. Pemberian tablet tambah darah (90) tablet pada Bumil (82 %) Bumil 322 264 322 100.0
8. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) (13 %) Bumil 1051 137 122 11.6
11. Remaja putri mendapat tablet tambah darah (54 %) Remaja Putri 1032 557 1032 100.0
12. Bayi baru lahir mendapat IMD (62%) BBLahir 447 277 447 100.0
13. Bayi Berat Badan lahir rendah (3.8%) BBLahir 447 17 19 4.3
14. Balita punya KMS /Buku KIA (75%) Balita 2150 1613 2150 100.0
15. Balita Berat Badan Naik (N/D') (84%) Balita 973 817 813 83.6
16. Balita BB Kurang dan Sangat Kurang (14%) Balita 1316 184 37 2.8
17. Balita Pendek dan sangat pendek (18.4%) Balita 1316 242 88 6.7
18. Balita Gizi Kurang dan Sangat Kurang (7.5%) Balita 1316 99 18 1.4
3. Cakupan pemberian kapsul 2245 1768 (69.3%) Masih ada 18.7% balita 6-59 bulan
vitamin A pada balita 6-59 (88%) yang tidak diberikan kapsul vitamin A
bulan di wilayah Puskesmas Ranomeeto
tahun 2022
4. Cakupan balita kurus 51 48 Masih ada 0.5% balita kurus tidak
mendapat MT (85%) (80%) mendapat Makanan Tambahan di
wilayah Puskesmas Ranomeeto
tahun 2022
5. Cakupan bayi berat badan 17 (3.8%) 19 (4.3%) Masih ada 0.5% bayi berat badan lahir
lahir rendah rendah di wilayah Puskesmas
Ranomeeto tahun 2022
6. Cakupan balita berat badan 817 813 (83.6%) Masih ada 0.4% balita yang tidak naik
naik (N/D’) (84%) berat badannya di wilayah Puskesmas
Ranomeeto tahun 2022
MONEY MAN
Musim
Kurangnya sarana posyandu
Ada acara di desa
MONEY
MAN
METHOD
Terbatasnya dana
Kurangnya sosialisasi bulan vitamin Kebiasaan tidak datang ke posyandu bila anak
A sudah selesai di imunisasi
Kurangnya penyuluhan
MONEY MAN
METHOD
Kurangnya dana untuk membeli
konseling menyusui kit Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang
Kurangnya pengetahuan tentang
Pencatatan administrasi yang cara menyusui yang benarIbu yang manfaat ASI
kurang lengkap
Persepsi masyarakat yang salah tentang ASI
Anggaran dana terbatas
LINGKUNGAN
SARANA Masih ada 13.2% bayi
usia 0-6 bulan yang tidak
diberikan ASI Eksklusif di
wilayah Puskesmas
Ranomeeto tahun 2022
Persentase bayi berat badan lahir
rendah
MAN
MONEY
Status gizi ibu, usia, jarak anak, kondisi kesehatan ibu,
penyakit
METHOD
Kurangnya
penyuluhan
LINGKUNGAN
SARANA
Masih ada 0.5% bayi
berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas
Ranomeeto tahun 2022
Persentase balita kurus mendapat makanan
tambahan
METHOD MONEY
MAN
Kurangnya pelacakan balita gizi
kurang Masalah gizi anak masih dianggap remeh & ortu
Kurangnya PMT pemulihan belum tahu cara mengolah bahan makanan yang
benar
Terbatasnya dana
Usia balita kurus < 6 bulan
T ransportasi terbatas
LINGKUNGAN
SARANA
MAN
MONEY
Kurangnya penyuluhan/konseling
Rendahnya tingkat pengetahuan
Kurangnya pelatihan
Pola asuh yang kurang tepat
kader posyandu tentang
PMBA
Musim
LINGKUNGAN
SARANA
5. - Pelatihan pemberian
Masih ada - Pemberian - Pelatihan Tim
- Usia balita kurus makan bayi dan anak
balita kurus Makanan Pelaksana dalam
<6 bulan pada kader
tidak mendapat Tambahan Penyiapan
- Kurangnya PMT - Pemberian MT
Makanan (PMT) berbahan Makanan
Pemulihan berbahan pangan
Tambahan pangan lokal Tambahan
lokal kepada balita
- Kurangnya gizi kurang kepada balita gizi Berbasis Pangan
pelacakan - Pelacakan gizi kurang kurang Lokal
balita gizi - Pelatihan bagi ibu hamil
kurang pemberian KEK dan balita
makan bayi dan gizi kurang
anak (PMBA) tingkat Kab/Kota
pada kader dan Puskesmas
- Pemberian
Makanan
Tambahan (PMT)
berbahan pangan
lokal
bagi balita gizi
kurang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Program Gizi telah melakukan Penilaian Kinerja Tahun 2022, dimana masih ada beberapa
indikator yang mempunyai kesenjangan,sebagai berikut :
a. Cakupan Balita yg di Timbang Berat Badannya (D/S) belum mencapai target.
b. Cakupan Bayi umur 0-6 bulan diberi ASI Eksklusif belum mencapai target.
c. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita 6-59 bulan belum mencapai
target.
d. Cakupan balita kurus mendapat makanan tambahan belum mencapai target.
e. Cakupan bayi berat lahir rendah belum mencapai target.
f. Cakupan balita badan naik (N/D’) belum mencapai target.
2. Dari prioritas masalah yang ada, terdapat pemecahan masalahnya antara lain: Kunjungan
lapangan bumil KEK, anemia, bumil risti, bayi berat lahir rendah, dan bayi balita dengan
masalah gizi, pemberian MT berbahan pangan lokal, pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi
kurang, pelatihan tim pelaksana kelas ibu hamil, kelas balita dan gerakan aktifkan posyandu,
B. Saran
Perlu peningkatan kinerja Program Gizi dengan meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas
program serta berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Diharapkan untuk tahun
mendatang untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan capaian kinerja.
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
UPAYA PELAYANAN GIZI
TAHUN 2022