Anda di halaman 1dari 19

EKSEPSI/JAWABAN DAN GUGATAN REKONVENSI, TERGUGAT-I

DALAM PERKARA PERDATA NOMOR : 257/Pdt.G/2019/PN.MND.


ANTARA:
FEMMY FRIDA PIRI, Tempat/Tgl Lahir : Manado, 15-02-1952, Jenis Kelamin : Perempuan.
Agama : Kristen, Pekerjaan : Pensiunan, Alamat : Desa Lelema, Jaga I, Kecamatan
Tumpaan,Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Kewarganegaraan :
Indonesia; Sebagai : - TERGUGAT-I;
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Cq. GUBERNUR SULAWESI
UTARA; Sebagai : - TERGUGAT-II;
MENTERI AGRARIA TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA Cq. KEPALA KANTOR WILAYAH AGRARIA TATA RUANG/BADAN
PERTANAHAN NASIONAL PROVONSI SULAWESI UTARA Cq. KEPAL KANTOR
AGRARIA/BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MANADO; Sebagai : - TURUT
TERGUGAT;
MELAWAN:
FRANSISKA LAHEA Dkk; Sebagai : - PENGGUGAT;
========================================================
Manado, …….Agustus 2019
Kepada,
Yth : Majelis Hakim Perkara Nomor : 257/Pdt.G/2019/PN.MND.
Pengadilan Negeri manado,
Di
Pengadilan Negeri Manado.

Dengan hormat,
Kami yang bertandatangan dibawah ini :
ARISMINTO. GUMOLUNG, S.H, MARIO PIETRA. LAMIA, SH, EFRAIM. CAROLES, SH,
Dan TONY. HANIKO, SH. Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan
hukum Klien Kami : FEMMY FRIDA PIRI sebagai Tergugat-I (Selain bertindak untuk dirinya
sendiri juga bertindak untuk dan atas nama ahli waris Benny Taroreh yang lainnya sesuai
Surat Kuasa tanggal 25 April 2017). Berdasarkan Surat Kuasa yang dibuat pada tanggal 25

Halaman 1 dari 19
Juni 2019 telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado, pada tanggal 26
Juni 2019 Register Nomor : 58/SK-2019;
Untuk selanjutnya Pemberi Kuasa memilih domisili hukum yang tetap pada kantor
kuasanya tersebut diatas, selanjutnya disebut sebagai Tergugat-I dengan ini menyampaikan
Eksepsi dan Jawaban serta Gugatan Rekonvensi atas Gugatan para Penggugat dalam perkara
perdata Nomor : 257/Pdt.G/2019/PN.Mnd sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI :
 Para Penggugat Tidak Mempunyai Kedudukan Sebagai Penggugat
(Exceptio Disqualifikatoir).
Para Penggugat dalam gugatannya pada posita atau fundamentum petendi, tidak
menjelaskan dasar hukum (Rechts Grond) terkait dengan klaim kepemilikannya atas
tanah a quo;-----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa yang dijadikan objek gugatan a quo, tidak lain adalah tanah milik
Tergugat-I (Tidak lain sebagai warisan dari Alm. Benny Taroreh), sesuia Sertifikat Hak
Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado
Selatan, Kota Madya Manado. Maka Para Penggugat bukanlah Pihak yang
berhak/tidak mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan sepanjang terhadap
tanah a quo;-----------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa sekalipun Para Penggugat adalah ahli waris dari Almh. Veronica Taroreh
dan Margaret M. Taroreh (Tidak lain adalah sala satu anak dan cucu dari Alm. Paulus
Taroreh), bukan-lah berarti bahwa Para Penggugat adalah sebagai pemilik atas tanah
sengketa a quo juga sebagai Pihak yang berhak menerima pembayaran ganti rugi
atas tanah a quo dari Tergugat-II;---------------------------------------------------------------
Dengan tidak terpenuhinya syarat formal dalam gugatan a quo, dengan alasan
Para Penggugat tidak mempunyai hak dan kualitas sehingga Para Penggugat tidak
mempunyai “Legitima persona standi in judicio, maka gugatan yang demikian
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;------------------------------------------------------
Bahwa berdasar pada Putusan Mahkamah Agung RI, Nomor : 442 K/Sip/1973,
tanggal 8 Oktober 1973 yang menyatakan bahwa : “Gugatan dari seorang yang tidak
berhak mengajukan gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”;---------------------
 Pihak Yang Ditarik Sebagai Tergugat Tidak Lengkap (Exceptio Plurium Litis
Consortium).

Bahwa jika secara teliti memahami/memaknai gugatan a quo akan terpahami


bahwa terkait dengan objek gugatan a quo Para Penggugat telah mendasarkan

Halaman 2 dari 19
dalilnya berdasar atas warisan dari Alm. Paulus Taoreh dan telah menguraikan
mengenai hal menyangkut kedudukan dari ahli waris dari Alm. Paulus Taroreh dan
Almh. Femmy Sumakul, yang artinya bahwa secara yuridis memilik konsekuensi
bahwasannya masih ada Orang atau Pihak lain dapat turut didalammnya yakni ahli
waris dari Alm. Paulus Taroreh dan Almh. Femmy Sumakul lainnya, guna
menyempurnakan gugatan secara
formil;-------------------------------------------------------
Bahwa pada posita point 3 (Tiga) dalam gugatan a quo, Para Penggugat telah
menyampaikan dalilnya yang menjelaskan : Benny Taroreh (almarhum) menikah
dengan Femmy Frida Piri (Tergugat-I) dan mempunyai 4 (Empat) orang anak yaitu
: Frangky Taroreh, Hanny Taroreh, Deisy Taroreh dan Steve Taroreh dan pada
Petitum point 8 (Delapan) dalam gugatannya yang menyatakan bahwa : Menyatakan
Ahli waris dari Benedictus A. Taroreh yaitu : Femmy Frida Piri (Tergugat-I) selaku istri
dan 3 (Tiga) orang anaknya yaitu : Frangky Taroreh, Hanny Taroreh, Deisy Taroreh
dan Steve Taroreh tidak berhak atas tanah objek sengkete…dst….. Maka terhadap
dalil sebagaimana tersebut diatas telah menjadikan gugatan a quo Kurang Pihak oleh
karana masih ada/masih terdapat adanya ahli waris dari Alm. Benny Taroreh yang
lain yang memiliki hak yang sama dengan Femmy Frida Piri (Ic. Tergugat-I) sebagai
ahli waris, sehingga Para ahli waris dari Alm. Benny Taroreh yang lainnya (Tidak lain
adalah anak-anak kandung dari Alm. Benny Taroreh dengan Femmy Fridida Piri)
tersebut, dapat turut didalammnya guna menyempurnakan gugatan secara formil;----
Hal tersebut adalah suatu kesalahan dalam surat gugatan yaitu tidak lengkapnya
pihak-pihak yang seharusnya digugat. Dengan demikian gugatan a quo sepatutnya
titolak atau sekurang-kurangnya dinyatakan tidak dapat diterima;-------------------------
 Dasar Hukum Dalil Gugatan Para Penggugat Tidak Jelas.
Bahwa jika secara teliti memami/memaknai gugatan a quo akan terpahami
bahwa terhadap gugatan a quo, Para penggugat tidak menjelaskan dasar hukum
(Rechts Grond) dan kejadian atau peristiwa yang merujuk pada hubungan hukum dari
Para Penggugat terkait dengan klaim kepemilikannya sepanjang terhadap tanah
a quo, hal mana dengan berdasar atas warisan dari Alm. Paulus Taoreh dan telah
menguraikan mengenai hal menyangkut kedudukan dari ahli waris dari Alm. Paulus
Taroreh dan Almh. Femmy Sumakul sebagaimana menjadi dasar pada gugatan a quo,
kemudian dengan dasar tersebut Para Penggugat melakukan interpretasi hukum yang
sesat (Mislead) dengan mengidentifikasikan tanah milik Tergugat-I sebagai objek
sengketa a quo yang seolah-olah adalah warisan dari Alm. Paulus Taroreh yang
harus diwaris kepada Para Penggugat dan olehnya Para Penggugat menjadi pemilik

Halaman 3 dari 19
atas tanah a quo juga sebagai Pihak yang berhak menerima pembayaran ganti rugi
atas tanah a quo dari Tergugat-II;---------------------------------------------------------------
Bahwa yang dijadikan objek gugatan a quo, tidak lain adalah tanah milik
Tergugat-I (Tidak lain sebagai warisan dari Alm. Benny Taroreh), sesuia Sertifikat Hak
Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado
Selatan, Kota Madya Manado. Karena itu tidak jelas dasar hukum dalil gugatan Para
Penggugat dan objek gugatannya;---------------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan uraian di atas, Para Penggugat dalam mengajukan gugatan
a quo tidak mempunyai dasar hukum sama sekali, sehingga terkesan dalil- dalil Para
Penggugat dalam gugatan a quo hanyalah mengada-ada yang bukan saja tidak
beralasan dan berdasar pada hukum namun merupakan sebuah interpretasi hukum
yang sesat (Mislead);------------------------------------------------------------------------------
Dengan demikian gugatan a quo sepatutnya titolak atau sekurang-kurangnya
dinyatakan tidak dapat diterima;-----------------------------------------------------------------
 Tidak Jelas Objek Gugatan Para Penggugat (Exceptio Error In Objecto) .
Bahwa jika memahami/memaknai gugatan a quo, akan terpahami bahwa terkait
dengan objek sengketa a quo, Para Penggugat telah mendasarkan dalilnya berdasar
atas warisan dari Alm. Paulus Taoreh dan telah menguraikan mengenai hal
menyangkut kedudukan dari ahli waris dari Alm. Paulus Taroreh dan Almh. Femmy
Sumakul sebagaimana menjadi dasar pada gugatan a quo, kemudian dengan dasar
tersebut Para Penggugat melakukan interpretasi hukum yang sesat (Mislead) dengan
mengidentifikasikan tanah milik Tergugat-I sebagai objek sengketa a quo yang
seolah-olah adalah warisan dari Alm. Paulus Taroreh yang harus diwaris kepada Para
Penggugat dan olehnya Para Penggugat menjadi pemilik atas tanah a quo juga
sebagai Pihak yang berhak menerima pembayaran ganti rugi atas tanah a quo dari
Tergugat-
II;------------------------------------------------------------------------------------------
Adalah keliru apabila Para Penggugat menjadikan/memasukkan tanah milik
Tergugat-I sebagai objek gugatan a quo, oleh karena hakekatnya terhadap tanah
a quo benar-benar adalah milik Tergugat-I (Tidak lain sebagai warisan dari Alm.
Benny Taroreh) sebagaimana berdasar atas bukti hukum yang dimilki oleh Tergugat-I
sesuia Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya
Manado;--------------------------------------------

Halaman 4 dari 19
Berdasarkan uraian tersebut tersebut diatas, nyata sekali objek gugatan Para
Penggugat kabur dan tidak jelas. Karena itu gugatan para penggugat adalah batal
demi hukum atau sekurang-kurang dinyatakan tidak diterima;-----------------------------
 Gugatan Para Pengugat Kabur (Exceptio Obscuur Libel).
Bahwa pada posita point 8 (Delapan) dalam gugatan a quo, khususnya mengenai
penjelasan atas batas-batas tanah objek sengketa a quo, Para Penggugat dalam
penjelasannya telah menjelaskan : Batas Tanah pada bagian Barat adalah berbatasan
dengan Keluarga Ana Hasan dan Boy Assa (Vide Posita gugatan point 8 pada gugatan
a quo);------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu pada Point 6 (Enam), 7 (Tujuh) dan 8 (Delapan) dalam petitum
gugatannya khususnya mengenai penjelasan batas-batas tanah pada bagian Barat
dan Selatan, dimana dalam petitum gugatannya Para Penggugat telah menjelaskan :
Batas Tanah pada bagian Barat adalah berbatasan dengan tanah Keluarga Taroreh
dan Batas Tanah sebelah Selatan adalah berbatasan dengan Tanah keluarga Senduk
Dengan Keluarga Rumangkir/bagian Selatan Stadion (Vide Petitum gugatan Point 6, 7
dan 8 pada gugatan a quo);----------------------------------------------------------------------
Bahwa jika secara teliti memahami/memaknai uraian hal-hal sebagaimana
tersebut diatas, akan terpahami bahwa telah secara jelas dan nyata telah terdapat hal
adanya ketidak jelasan atas batas-batas tanah (Ic. Objek sengketa) dan telah didapati
hal adanya ketidak sesuaian antara Petitum dengan Posita pada gugatan a quo;-------
Bahwa Berdasar pada Putusan MA RI No. 1149 k/Sip/1979, tgl. 17 April 1979,
“Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima”;-----
Bahwa Berdasar pada Putusan MARI No. 67 k/Sip/1975, tgl. 13 Mei 1975,
“Petitum tidak sesuai dengan Posita, maka permohonan kasasi dapat diterima dan
putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri dibatalkan”;-----------------------------
Bahwa berdasarkan uraian eksepsi di atas, sudah sepatutnya Gugatan Para
Penggugat tersebut seharusnya ditolak atau sekurang-kurangnya harus dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);------------------------------------------
 Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Pasal 1365 KUHPerdata .
Bahwa pada posita point 12 (Dua belas) dalam gugatan a quo, Para Penggugat
telah menyampaikan dalilnya yang menjelaskan :Perbuatan Tergugat-I yang
mengandung kebohongan karena telah memutarbalik kan fakta dengan berusaha
menguasai Sertifikat Hak Milik Nomor : 44 atas nama Paulus Taroreh (Almarhum)
dan…..dst…… adalah perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige Daad) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1365 KUHperdata dan perbuatan mana telah mengakibatkan
kerugian bagi Para Penggugat;-------------------------------------------------------------------

Halaman 5 dari 19
Berdasarkan pada dalil Para Penggugat tersebut di atas, selain tidak jelas apa
yang dipermasalahkan Para Penggugat, juga dengan dalilnya yang pada pokoknya
menjelaskan : Tergugat-I telah melakukan kebohongan dengan memutar balikkan
fakta dengan berusaha menguasai Sertifikat Hak Milik nomor. 44 atas nama Alm.
Paulus Taroreh, maka Para Penggugat telah keliru dan sesat untuk melakukan suatu
gugatan perdata terhadap Tergugat-I, karena tidak memenuhi syarat perbuatan
melawan hukum sebagaimana dimaksud pasal 1365 KUH Perdata. Sejauh ini dengan
beradasar atas fakta dan bukti hukum yang dimiliki Tergugat-I, Tergugat-I merasa
tidak pernah melakukan hal yang sebagaimana telah Para penggugat tuduhkan pada
dalil gugatan a quo termaksud dan kalaupun Tergugat-I menguasai Sertifikat Hak
Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado
Selatan, Kota Madya Manado, adalah suatu hal yang wajar dan sangat beralasan
serta berdasar pada hukum dimana tidak lain adalah sebagai warisan dari Alm. Benny
Taroreh dan bukanlah suatu perbuatan melawan hukum. Oleh sebab itu tidak ada
hubungan hukum antara Para Penggugat dengan Tergugat-I sepanjang terhadap
tanah a quo;-----------------------------------------------------------------------------------------
II. DALAM POKOK PERKARA :
Bahwa bantahan dan Penolakan terkait dengan dalil Para Penggugat Dalam Pokok
Perkara dapat Tergugat-I uraikan dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Bahwa semua yang Tergugat-I kemukakan pada bagian eksepsi diatas adalah
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian pokok perkara ini;---
2. Tergugat-I menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan Para Pengugat, kecuali yang
kebenarannya diakui secara tegas oleh Tergugat-
I;-------------------------------------------
3. Bahwa jika secara teliti memami/memaknai gugatan a quo, akan terpahami bahwa
terhadap gugatan a quo, Para penggugat tidak menjelaskan dasar hukum (Rechts
Grond) dan kejadian atau peristiwa yang merujuk pada hubungan hukum dari Para
Penggugat terkait dengan klaim kepemilikannya sepanjang terhadap tanah a quo, hal
mana dengan berdasar atas warisan dari Alm. Paulus Taoreh dan telah menguraikan
mengenai hal menyangkut kedudukan dari ahli waris dari Alm. Paulus Taroreh dan
Almh. Femmy Sumakul sebagaimana menjadi dasar pada gugatan a quo, kemudian
dengan dasar tersebut Para Penggugat melakukan interpretasi hukum yang sesat
(Mislead) dengan mengidentifikasikan tanah milik Tergugat-I sebagai objek sengketa
Halaman 6 dari 19
a quo yang seolah-olah adalah warisan dari Alm. Paulus Taroreh yang harus diwaris
kepada Para Penggugat dan olehnya Para Penggugat menjadi pemilik atas tanah
a quo juga sebagai Pihak yang berhak menerima pembayaran ganti rugi atas tanah
a quo dari Tergugat-II;----------------------------------------------------------------------------
4. Bahwa perlu Tergugat-I tegaskan bahwa sekalipun Para Penggugat adalah ahli waris
dari Almh. Veronica Taroreh dan Margaret M. Taroreh (Tidak lain adalah sala satu
anak dan cucu dari Alm. Paulus Taroreh), bukan-lah berarti bahwa Para Penggugat
adalah sebagai pemilik atas tanah sengketa a quo juga sebagai Pihak yang berhak
menerima pembayaran ganti rugi atas tanah a quo dari Tergugat-II;---------------------
5. Bahwa yang menjadi objek gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo tidak lain
adalah tanah milik Tergugat-I (Tidak lain sebagai warisan dari Alm. Benny Taroreh),
sesuia Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya
Manado;--------------------------------------------
6. Bahwa sebagai penjelasan juga sebagai penegasan mengenai kepemilikan Tergugat-I
atas tanah milik Tergugat-I (Tidak lain sebagai warisan dari Alm. Benny Taroreh)
sebagaimana sesuia Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 44/ Ranotana tahun 1994,
Desa Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado sebagaimana
dimaksud, perlu Tergugat-I jelaskan mengenai riwayat perolehan tanah tersebut,
dengan uraian penjelasan sebagai berikut :
6.1 Berawal dari adanya proses jual beli antara Inocentius Taroreh dengan Sdr. K. L
Voerman, dimana pada waktu pembuatan Surat Jual beli dimaksud
diatasnamakan atas nama Alm. Paulus Taroreh, kemudian tanah tersebut oleh
Alm. Paulus Taroreh telah diserahkan kepada Alm. Inocentius Taroreh untuk
menjadi miliknya, sebagaimana sesuai Surat Keterangan tertangal Manado/
Ranotana tanggal 9 Desember 1968 yang dibuat dan ditandatangani oleh Alm.
Paulus Taroreh, dimana telah pulah dipertegas melalui Surat Keterangan dari
Albert Reinhard Taroreh dan Agnes Corie Taroreh (Tidak lain adalah anak-anak
dari Paulus Taroreh) tertanggal Manado 24 Oktober 1977 dan Surat keterangan
dari Hukum Tua Kampung Ranotana an. G. A Lumempouw, tertanggal 24
Oktober 1977;---------------------------------------------------------------------------------
6.2 Selanjutnya oleh Alm. Inocentius Taroreh telah dihibahkan kepada anaknya atas
nama : Benny Taoreh (Tidak lain adalah Suami Tergugat-I), sebagaimana sesuai
Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/ Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado, sebagaimana sampai saat ini
menjadi bukti kepemilikan dari tergugat-I atas tanah tersebut;-----------------------
Halaman 7 dari 19
7. Bahwa terkait dengan kepentingannya atas tanah yang menjadi objek sengketa
dalam perkara a quo, sebelum adanya gugatan a quo Penggugat-I s/d Penggugat-IV
telah mengajukan gugatan Intervensi untuk masuk menggabung kan diri dalam
perkara Perdata Nomor : 259/Pdt.G/2018/PN.Mnd antra Femmy Frida Piri (Ic.
Tergugat-I) sebagai Penggugat melawan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Cq. Gubernur Sulawesi Utara (Ic. Tergugat-II), Sebagai Tergugat-I dan Menteri
Agrarian Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Cq Kantor
Wilayah Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan nasional Provinsi Sulawesi Utara Cq
kepala Kantor agrarian tata Ruang/Badan pertanahan Nasional Kota Manado (Ic.
Turut Tergugat), sebagai Tergugat-II, sebagaimana sesuai Putusan Sela Nomor :
259/Pdt.Intv/2018/PN.Mnd. Mengenai kepentingan Para Penggugat temaksud dapat
dilihat dari adanya kesamaan dalil, maksud dan juga tujuan pada gugatan
intervensinya, sebagaimana hal tersebut telah pulah menjadi maksud serta
tujuannya dalam gugatan a quo, dimana yang menjadi maksud serta tujuan Para
Pengugat dari kedua gugatan tersebut adalah bagaimana Para Penggugat berusaha
untuk mendapatkan ruang guna mengklaim tanah sengketa aquo sebagai miliknya
dan menuntut pembayaran ganti rugi atas tanah termaksud kepada Tergugat-II
dalam Konvensi. Hanya saja yang dapat membedakan dari kedua gugatan tersebut
diatas adalah sebagaimana melalui gugatan intervensinya Penggugat-I s/d
Penggugat-IV tidak mengikut sertakan Penggugat-V s/d Penggugat-VII, sebagai
subjek atau Pihak dalam gugatan intervensinya, sementara itu pada gugatan a quo
Tergugat-V s/d Tergugat-VII masuk sebagai subjek atau Pihak dalam gugatan
perkara a
quo;--------------------------------------------------------------------------------------
8. Bahwa perlunya Tergugat-I mengemukakan hal sebagaimana diuraikan pada posita
point 7 (Tujuh) diatas, tidak lain pada kepentingannya adalah sebagai rujukan
penilaian atas perkara a quo, sebab jika dihubungkannya antara gugatan Intervensi
sebagaimana tersebut diatas dengan gugatan a quo maka sangat jelas kelihatan
adanya ketidak jelasannya dalil-dalil hukum Para Penggugat dalam perkara aquo,
dengan uraian penjelasan sebagai berikut :
8.1 Sebagaimana pada posita gugatan intervensinya Penggugat-I s/d Penggugat IV
telah menjelaskan :
- Pada Posita Point 11 (Sebelas) menjelaskan : Bahwa Penggunaan objek
sengketa oleh Tergugat Intervensi-II untuk membangun Stadion Klabat
sejak tahun 1967 sampai dengan saat ini tidak pernah ada pembayaran

Halaman 8 dari 19
ganti rugi kepada Paulus Taroreh atau ahli warisnya Paulus Taroreh secara
keseluruhan menurut hukum;--------------------------------------------------------
- Pada Posita Ponit 19 (Sembilan belas) menjelaskan : Bahwa perbuatan
Tergugat intervensi-II untuk menguasai, menghaki membangun stadion
kalabat diatas objek sengketa secara melawan hukum, tanpa melakukan
pembayaran ganti rugi kepada Para Penggugat Intervensi, ahli waris Albert
teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) atau kepada seluruh ahli
waris Paulus Taroreh (alm) adalah merupakan Perbuatan Melawan
Hukum…….dst…;-----------------------------------------------------------------------
- Pada Posita Point 20 (Sembilan belas) menjelaskan : Bahwa akibat dari
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang dilakukan oleh
Tergugat Intervensi-II, Para Penggugat Intervensi, ahli waris ahli waris
Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) mengalami
kerugian ..dst…..;-----------------------------------------------------------------------
- Pada Posita Point 21 (Dua puluh satu) menjelaskan : Bahwa akibat dari
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang dilakukan oleh
Tergugat Intervensi-II, maka Para Penggugat Intervensi, ahli waris ahli
waris Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) merasa malu…
dst….;----------------------------------------------------------------------------
- Pada Posita Point 22 (Dua puluh dua) menjelaskan bahwa : Bahwa apabila
kerugian materil tyang diderita oleh Para Penggugat Intervensi, ahli waris
Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) tidak dibayarkan oleh
Tergugat Intervensi-II….dst……;-----------------------------------------------------
8.2 Sebagaimana pada Petitum gugatan intervensinya Penggugat-I s/d Penggugat-
IV telah menjelaskan :
- Pada Petitum point 7 (Tujuh) menjelaskan bahwa : Menyatakan Para
Penggugat Intervensi, ahli waris Albert teroreh dan ahli waris Corie A.
Taroreh (almh) berhak atas waris Paulus Taroreh….dst……;--------------------
- Pada Petitum point 12 (Duabelas) menjelaskan bahwa : Menghukum
Tergugat intervensi (Ic. Tergugat-II) untuk membayar total kerugian
materiil sebesar Rp. 275.065.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh lima milyard
enam puluh lima juta rupiah) secara kontan kepada Para Penggugat
Intervensi, ahli waris Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh
(almh) ….dst……;-----------------------------------------------------------------------
- Pada Petitum point 13 (tidga belas) menjelaskan bahwa : Menghukum
Tergugat intervensi -II untuk membongkar banguna stadion klabat yang

Halaman 9 dari 19
menggunakan objek sengketa dan menyerahkan dan menyerahkannya
kepada Para Penggugat Intervensi dalam keadaan aman dan lestari, bila
pelu mempergunakan kekuatan aparat untuk pembongkaran dimaksud
apabila kerugian materiil yang diderita oleh Para Penggugat Intervensi, ahli
waris Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) tidak
dibayarkan..dst….;---------------------------------------------------------------------
-
Dari uraian penjelasan tersebut diatas dapat terpahami bahwa : Dimana
selain dari Penggugat-I s/d Penggugat-IV yang berhak atas tanah a quo dan
berhak menerima pembayaran ganti rugi dari Tergugat-II dalam Konvensi, juga
adalah ahli waris Albert teroreh dan ahli waris Corie A. Taroreh (almh) sebagai
yang berhak;---------------------------------------------------------------------------------
8.3 Sementara itu dalam gugatan a quo, baik pada posita dan fundamentum
petendi serta dalam Provisi gugatan a quo sangatlah jelas terpahami bahwa :
- Para penggugat-lah sebagai Pihak yang berhak atas tanah a quo, olehnya
Para Penggugat juga adalah sebagai Pihak yang berhak atas pembayaran
ganti rugi dari Tergugat-II dalam Konvensi;---------------------------------------
- Dalam Provisi gugatan aquo, yang menjelaskan bahwa : Menghukum
Tergugat-II untuk menangguhkan dan tidak melakukan pembayaran ganti
rugi atas tanah objek sengketa kepada Tergugat-I atau siapapun juga yang
mengaku sebagai ahi waris dari almarhum Paulus Taroreh, selain kepada
Para penggugat sampai dengan adanya Putusan yang berkekuatan hukum
tetap (Incracht van gewisde) dalam perkara ini;----------------------------------
Dari uraian penjelasan tersebut diatas dapat terpahami bahwa : Selain dari
Para Penggugat yang berhak atas tanah a quo dan berhak menerima
pembayaran ganti rugi dari Tergugat-II, tidak ada lagi orang lain atau ahli
waris dari Alm. Paulus Taoreh yang lainnya termasuk ahli waris dari Alm. Corie
A. Taroreh juga sebagai yang berhak atas tanah a quo dan berhak atas
pembayaran ganti rugi dari Tergugat-II dalam Konvensi, sebagaimana
termaksud dalam gugatan internensi Para penggugat sebelumnya;----------------
8.4 Lalu bagaimana dengan keberadaan hak dari ahli waris Albert teroreh dan ahli
waris Corie A. Taroreh (almh) juga sebagai yang berhak atas tanah a quo dan
berhak atas pembayaran ganti rugi dari Tergugat-II dalam Konvensi,
sebagaimana termaksud dalam gugatan internensi Para penggugat
sebelumnya…??? ;--------------------------------------------------------------------------

Halaman 10 dari 19
Apabila mendasarkan pemahaman atas uraian penjelasan sebagaimana
tersebut diatas, maka sangat jelas telah merujuk adanya ketidak jelasannya dalil-dalil
hukum Para Penggugat dalam perkara aquo dan dalil mana sangat syarat dengan
kebohongan;---------------------------------------------------------------------------------------
-
9. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil posita point 2 (Dua) dalam gugatan
a quo, menjelaskan : Bahwa Inocentius A. Taroreh (Almarhum) mempunyai 2 (Dua)
orang anak Yaitu : Benny Taroreh (Almarhum) dan Margareth M. Taroreh
(Almarhumah)”. Sebab terhadap dalil tersebut tidak beralasan dan berdasar pada
hukum;----------------------------------------------------------------------------------------------
10. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil posita point 6 (Enam) dalam gugatan
a quo, menjelaskan : Paulus Taroreh (Almarhum) semasa hidupnya telah
memberikan warisan kepada anak-anaknya tersebut yang telah dewasa dan juga
menikah yaitu Inocentius A. Taroreh, Albert B. Taroreh dan Corie Agnes Taroreh
(Almarhumah), dengan pembagian warisan rumah dan tanah, sedangkan untuk anak
yang belum dewasa dan juga belum menikah yang bernama Veronica Taroreh
(Almarhumah) oleh Paulus Taroreh belum diberikan bagian warisan baik berupa
tanah maupun rumah hingga samapai pada saat Paulus Taroreh (Almarhum)
meninggal dunia”, sebab terhadap dalil tersebut sangat tidak beralasan dan berdasar
pada hukum dan sengaja diimprovisasikan secara demikian agar dapat menarik
perhatian bahwa seolah-olah Almh. Veronica Taroreh (Tidak lain adalah Ibu dari
Penggugat-I s/d Penggugat-IV) tidak mendapat pembagian warisan dari Alm. Paulus
Taroreh dan kemudian dengan dasar tersebut Para Penggugat melakukan
interpretasi hukum yang sesat (Mislead) dengan mengidentifikasikan tanah milik
Tergugat-I sebagai objek sengketa a quo yang seolah-olah adalah warisan dari Alm.
Paulus Taroreh yang harus diwaris kepada Para Penggugat dan olehnya Para
Penggugat menjadi pemilik atas tanah a quo juga sebagai Pihak yang berhak
menerima pembayaran ganti rugi atas tanah a quo dari Tergugat-II;--------------------
11. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 7 (Tujuh) dalam
gugatan a quo, sebab dengan begitu mudahnya dengan tidak ada alasan dan tanpa
berdasar pada hukum, Para penggugat mencoba membangun dalil dengan
melakukan interpretasi hukum yang sesat (Mislead) dengan mengidentifikasikan
tanah milik Tergugat-I sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun
1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado, seolah-olah
adalah merupakan warisan dari Alm. Paulus Taroreh yang harus diwaris kepada Para
Penggugat, kemudian dengan dasar tersebut Para Penggugat dapat masuk dan
Halaman 11 dari 19
dapat berkepentingan terhadap tanah a quo dan olehnya Para Penggugat menjadi
pemilik atas tanah a quo juga sebagai Pihak yang berhak menerima pembayaran
ganti rugi atas tanah a quo dari Tergugat-II;-------------------------------------------------
12. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 8 (Delapan) dalam
gugatan a quo, sebab terhadap tanah a quo, tidak lain adalah tanah milik dari
tergugat-I sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa
Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado dan sama sekali tidak
beralasan dan berdasar pada hukum bagi Para Penggugat untuk menempatkan/
memasukkan tanah terebut sebagai objek gugatnnya dalam perkara a quo;------------
13. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 9 (Sembilan), sebab
sangatlah tidak beralasan dan berdasar hukum apabila Para Penggugat menuntut
kepada Tergugat-I untuk memberikan atau menyerahkan Sertifikat sebagaimana
menjadi milik Tergugat-I dan juga sebaliknya tidak ada alasan bagi Tergugat-I untuk
menyerahkan Sertifikat milik Tergugat-I kepada Para Penggugat serta tidak ada
alasan bagi tergugat-I mengakui keberadaan Para Penggugat sebagai pihak yang
berhak sepanjang terhadap terhadap tanah milik Tergugat-I sesuai sesuai Sertifikat
Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan
Manado Selatan, Kota Madya Manado;---------------------------------------------------------
14. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 10 (Sepuluh) dalam
gugatan a quo, sebab tidak beralasan dan berdasar pada hukum bagi Para
Penggugat untuk mempersoalkan pembayaran ganti rugi atas pemakain tanah a quo
oleh Tergugat-II selain dari Tergugat-I sebagai pemilik sah sesuai Sertifikat Hak Milik
(SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado
Selatan, Kota Madya Manado;-------------------------------------------------------------------
15. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 11 (Sebelas) dalam
gugatan a quo, sebab selain tidak beralasan dan berdasar pada hukum dalil tersebut
tidak berkaitan dengan objek sengketa, namun hal tersebut sengaja dikemas untuk
melengkapi improvisasi dalilnya yang imajinatif dan subjektif belaka guna menarik
perhatian bahwa seolah-olah Alm. Inocentius Taroreh beserta Alm. Benny Taroreh
sudah sangat serakah, kemudian dengan dasar tersebut Para Penggugat
mengidentifikasikan tanah milik tergugat-I sesuai sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM)
nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota
Madya Manado untuk dinyatakan sebagai miliknya;-----------------------------------------
16. Bahwa secara tegas Tergugat-I menolak dalil pada posita point 12 (Dua belas) dalam
gugatan a quo, oleh karena sejauh ini dengan beradasar atas fakta dan bukti hukum
yang dimiliki Tergugat-I, Tergugat-I merasa tidak pernah melakukan hal yang
Halaman 12 dari 19
sebagaimana telah Para penggugat tuduhkan pada dalil gugatannya termaksud dan
kalaupun Tergugat-I menguasai Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor : 44/Ranotana
tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado adalah
wajar oleh karana adalah miliknya dan bukanlah suatu perbuatan melawan hukum;--
17. Bahwa sehubungan dengan tuntutan kerugian yang didalilkan Para penggugat pada
posita point 13 (tiga belas), sangatlah tidak beralasan dan berdasar pada hukum
serta sangat bertolak belakang dengan logika sehat, apabila Para Penggugat
menuntut kerugian atas sesuatu yang bukan haknya dan juga bukan miliknya
sepanjang terhadap tanah milik Terguigat-I sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor :
44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya
Manado;---------------------------------------------------------------------------------------------
18. Bahwa sehubungan dengan tuntutan kerugian yang didalilkan Para penggugat pada
posita point 13 (tiga belas) huruf (b), oleh karena sangatlah ironis dengan adanya
gugatan a quo dan sebagai Pihak Penggugt, jika Para Penggugat ternyata merasa
malu, harga diri di permainkan, nama baik tercemar, hal mana justru dengan
gugatan Para Penggugat termksud, Tergugat-I merasa dirugikan dan tercemar nama
baiknya dengan tuduhan tentang sesuatu yang tidak dilakukannya, sebagaimana
dituduhkan Para Penggugat pada dalil gugatannya dalam perkara a quo;--------------
19. Bahwa mengingat gugatan Para Penggugat diajukan tidak beralasan dan berdasar
pada hukum, karenanya wajar permohonan Para Penggugat tentang Putusan serta-
merta serta permohonan uang paksa (Dwangsoom) harus dinyatakan ditolak;---------
20. Bahwa dalil-dalil gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya tidak perlu
Tergugat-I tanggapi, karena tidak beralasan dan berdasar pada
hukum;----------------------------
21. Bahwa mengingat tidak ada satupun perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat-I, maka wajar apabila Para Penggugat dihukum untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini;------------------------------------------------------------------
III. DALAM PROVISI :
Bahwa sangat tidak beralasan dan berdasar pada hukum, jika Para Penggugat
menuntut penangguhan pembayaran serta menuntut pembayaran ganti rugi atas tanah
sengketa dari Tergugat-II, sebab Para Penggugat bukanlah pemilik atas tanah a quo
juga tidak berhak atas pembayaran ganti rugi atas tanah dari Tergugat-II dalam
Konvensi, oleh karenanya Yang Mulia Majelis hakim harus menolak permohonan Provisi
Para Pengugat;-----------------------------------------------------------------------------------------
IV. DALAM REKONVENSI :

Halaman 13 dari 19
1. Bahwa mohon apa yang telah disampaikan dalam bagian Eksepsi tersebut diatas
dianggap merupakan satu kesatuan dengan bagian dalam Rekonvensi dan dengan
tegas Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi menolak dengan
tegas dalil-dalil Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi,
kecuali yang diakui secara tegas oleh Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat-I
dalam Konvensi;-----------------------------------------------------------------------------------
2. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Para Tergugat dalam Rekonpensi/Para
Penggugat dalam Konpensi adalah tidak beralasan dan berdasar pada hukum;--------
3. Bahwa yang menjadi obyek sengketa dalam perkara a quo adalah sebidang tanah
milik Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi, sebagaimana sesuai
Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado, dengan batas-batas sebagi
berikut :
Utara: Berbatasan dengan tanah Keluarga Panda;
Timur : Berbatasan dengan tanah halaman parkir Hotel Grand Puri;
Selatan : Berbatasan dengan tanah Keluarga Runtuwailan;
Barat : Berbatasan dengan tanah keluarga Anna Hasan dan Boy Assa;-------------------
4. Bahwa mengenai riwayat perolehan tanah tersebut adalah sebagai berikut :
IV.1 Berawal dari adanya proses jual beli antara Inocentius Taroreh dengan Sdr. K. L
Voerman, dimana pada waktu pembuatan Surat Jual beli dimaksud
diatasnamakan atas nama Alm. Paulus Taroreh, kemudian tanah tersebut oleh
Alm. Paulus Taroreh telah diserahkan kepada Alm. Inocentius Taroreh untuk
menjadi miliknya, sebagaimana sesuai Surat Keterangan tertangal Manado/
Ranotana tanggal 9 Desember 1968 yang dibuat dan ditandatangani oleh Alm.
Paulus Taroreh, dimana telah pulah dipertegas melalui Surat Keterangan dari
Albert Reinhard Taroreh dan Agnes Corie Taroreh (Tidak lain adalah anak-anak
dari Paulus Taroreh) tertanggal Manado 24 Oktober 1977 dan Surat keterangan
dari Hukum Tua Kampung Ranotana an. G. A Lumempouw, tertanggal 24
Oktober 1977;--------------------------------------------------------------------------------
IV.2 Selanjutnya oleh Alm. Inocentius Taroreh telah dihibahkan kepada anaknya atas
nama : Benny Taoreh (Tidak lain adalah Suami Tergugat-I), sebagaimana sesuai
Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado;-------------------------------------
5. Bahwa sehubungan dengan dalil gugatan Para Penggugat dalam Konvensi/Para
Tergugat dalam Rekonvensi yang merupakan tuduhan sepanjang telah menyerang
kehormatan dan nama baik Tergugat-I dalam Konvensi/Penggugat dalam

Halaman 14 dari 19
Rekonvensi sebagaimana dimaksud pada posita point 9 (Sembilan) dan 12 (dua
belas) dalam gugatan a quo, kepada Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat
dalam Rekonvensi dituntut untuk membuktikannya dalam perkara a quo dan jika
terhadapnya Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi tidak
dapat membuktikannya, maka Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam
Konvensi akan melakukan upaya hukum lain sebagai bentuk tuntutan balik atas
tuduhan Para Tergugat dalam Rekonpensi/Para Penggugat dalam Konpensi
termaksud;------------------------------------------------------------------------------------------
6. Bahwa dengan digugatnya Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi
oleh Para Tergugat dalam Rekonpensi/Para Penggugat dalam Konpensi dan telah
menjadikan/memasukkan tanah milik Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat-I
dalam Konvensi sebagai objek gugatan a quo dengan tanpa alasan dan tidak
berdasar pada hukum serta adanya tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh Para
Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi sebagaimana dalam
gugatan a quo yang telah menyerang kehormatan dan nama baik dari Penggugat
dalam Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi adalah merupakan Perbuatan
melawan hukum, olehnya telah mengakibatkan kerugian bagi Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi, baik secara Materiil maupun Moriil. Nama
baik Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi menjadi tercemar dan
dengan menjadikan/memasukkan tanah milik Penggugat dalam Rekonvensi/
Tergugat-I dalam Konvensi sebagai objek gugatan a quo, maka telah menyebabkan
tertundanya pembayaran ganti rugi atas pengusaan dan pemanfaatan tanah objek
sengketa (Tidak lain adalah milik Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam
Konpensi) yang harus diterima atau dibayarkan oleh Tergugat-II dalam Konvensi
kepada Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi, sebagaimana
menjadi tuntutan dari Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi
kepada Tergugat-II dalam Konvensi, sebesar : Rp. 45.675.000.000,- (Empat puluh
lima milyard enam ratus tujuh puluh lima juta rupiah) disamping itu Penggugat
Rekonpensi/Turut Tergugat Konpensi telah telah mengalami kerugian waktu, tenaga,
biaya dan pikiran;----------------------------------------------------------------------------------
Adapun kerugian dari Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi
dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kerugian Materiil :
- Pembayaran ganti rugi atas pengusaan dan pemanfaatan tanah objek
sengketa (Tidak lain adalah milik Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I
dalam Konpensi) yang harus diterima atau dibayarkan oleh Tergugat-II dalam

Halaman 15 dari 19
Konvensi kepada Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam Konpensi,
sebagaimana menjadi tuntutan dari Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I
dalam Konpensi kepada Tergugat-II dalam Konvensi, sebesar : Rp. 45.675.
000.000,- (Empat puluh lima milyard enam ratus tujuh puluh lima juta rupiah)
yang seharusnya jika tidak adanya gugatan a quo, ganti rugi tersebut telah
dapat diterima oleh Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat-I dalam
Konpensi;-----------------------------------------------------------------------------------
-
- Biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan perkara a quo adalah
sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah);--------------------
b. Kerugian Moriil :
Bahwa berdasar atas tuduhan sebagaima yang telah di lontarkan oleh Para
Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi didalam gugatan
a quo yang telah menyerang kehormatan dan nama baik dari Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi, perbuatan mana adalah merupakan
perbuatan melawan hukum, sehingga terhadapnya Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi telah mengalami kerugian secara
Imateriil, dimana sebenarnya hal tersebut tidak ternilai dengan materi, tetapi
untuk memudahkan Yang Mulia Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili
perkara a quo, maka tidaklah berlebihan apabila Penggugat dalam Rekonvensi/
Tergugat-I dalam Konvensi menuntut kerugian moril sebesar Rp. 5.000
.000.000,00,- (Lima milyard Rupiah) yang harus dibayarkan Para Penggugat
dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi kepada Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi sekaligus dan tunai seketika setelah
putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap (Inkracht Van Gewisjde);--------
Sehingga keseluruhan kerugian Materill yang diderita oleh Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi, sebesar Rp. 50.975.000.000,- (Lima puluh
milyard sembilan ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) yang harus dibayarkan oleh
Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Konvensi, sekaligus dan
Tunai seketika setelah putusan berkekuatan hukum yang tetap (Inkracht Van
Gewisjde);------------------------------------------------------------------------------------------
7. Bahwa dikarenakan gugatan Rekonvensi ini diajukan dengan disertai bukti-bukti
yang otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR segala penetapan dan putusan
pengadilan dalam perkara ini dengan putusan dapat dijalankan (Dilaksanakan)
terlebih dahulu Uitvoerbaar BijVoorraad meskipun ada upaya hukum dari Tergugat;-

Halaman 16 dari 19
8. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan isi putusan perkara ini, maka Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi mohon agar diletakkan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) atas seluruh aset dari Para Penggugat Konvensi/Para Tergugat
Rekonvensi, baik barang bergerak atau tidak
bergerak;-------------------------------------
9. Bahwa agar putusan ini berdaya paksa, patut bila Para Penggugat dalam
Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi, dihukum membayar uang paksa (Dwang
som) sebesar Rp. 1.000.000,00,- (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan Para
Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi memenuhi secara suka
rela terhadap putusan perkara ini;--------------------------------------------------------------
10. Bahwa dikarenakan Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam
Rekonvensi telah jelas dan nyata melakukan Perbuatan Melawan Hukum, maka patut
menurut hukum agar Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam
Rekonvensi di hukum membayar biaya perkara yang timbul;------------------------------
Berdasarkan pada alasan-alasan sebagaimana telah diuraikan diatas, Penggugat dalam
Rekonvensi/Tergugat-I dalam Konvensi mohon kepada Yth. Kepada Ketua Pengadilan Negeri
Manado Cq. Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili serta memutus
perkara aquo untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :
I. DALAM KONVENSI
A. DALAM EKSEPSI :
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat-I dalam Konvensi/ Penggugat
dalam Rekonvensi;----------------------------------------------------------------------------
2. Menyatakan gugatan Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam
Rekonvensi, tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard);-----------------------
B. DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam
Rekonvensi untuk seluruhnya;--------------------------------------------------------------

2. Menyatakan semua barang bukti dari Tergugat-I dalam Konvensi/ Penggugat


dalam Rekonvensi, baik itu bukti Surat/Keterangan Saksi dapat dinyatakan sah
dan memiliki kekuatan
hukum;--------------------------------------------------------------

3. Menyatakan tanah seluas 5.075 M 2


(Lima ribu tujuh puluh lima meter persegi)
sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa
Ranotana Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado, dengan batas-
batas : Utara : Berbatasan dengan tanah Keluarga Panda, Timur : Berbatasan
dengan tanah halaman parkir Hotel Grand Puri, Selatan : Berbatasan dengan
Halaman 17 dari 19
tanah Keluarga Runtuwailan, Barat : Berbatasan dengan tanah keluarga Anna
Hasan dan Boy Assa (Ic. Tanah objek sengketa), dimana oleh Tergugat-II telah
dijadikan sebagai sarana olahraga Stadion Klabat adalah milik Tergugat-I dalam
Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi (Tidak lain sebagai warisan dari Alm.
Benny Taroreh);-------------------------------------------------------------------------------

4. Menghukum Para Penggugat dalam Konvensi/Para Tergugat dalam Rekonvensi


untuk membayar seluruh biaya perkara;--------------------------------------------------

II. DALAM REKONVENSI :


PRIMAIR :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan dari Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat-I
dalam Konvensi;-----------------------------------------------------------------------------------
2. Menyatakan tanah seluas 5.075 M 2
(Lima ribu tujuh puluh lima meter persegi)
sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor : 44/Ranotana tahun 1994, Desa Ranotana
Kecamatan Manado Selatan, Kota Madya Manado, dengan batas-batas : Utara :
Berbatasan dengan tanah Keluarga Panda, Timur : Berbatasan dengan tanah
halaman parkir Hotel Grand Puri, Selatan : Berbatasan dengan tanah Keluarga
Runtuwailan, Barat : Berbatasan dengan tanah keluarga Anna Hasan dan Boy Assa
(Ic. Tanah objek sengketa), dimana oleh Tergugat-II telah dijadikan sebagai sarana
olahraga Stadion Klabat adalah milik Tergugat-I dalam Konvensi/Penggugat dalam
Rekonvensi (Tidak lain sebagai warisan dari Alm. Benny Taroreh);-----------------------
3. Menyatakan Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Konvensi, telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum;-------------------------------------------------------
4. Menyatakan sita jaminan (Conservatoir beslag) terhadap harta benda Para Tergugat
dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Konvensi adalah sah dan berharga
menurut hukum;-----------------------------------------------------------------------------------
5. Menghukum Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Konvensi,
membayar ganti rugi sebesar Rp. 50.975.000.000,- (Lima puluh milyard sembilan
ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) dengan rincian untuk kerugian materiil sebesar
Rp. Rp. 45.675. 000.000,- (Empat puluh lima milyard sembilan ratus tujuh puluh lima
juta Rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp. 5.000.000.000,00,- (Lima milyard
Rupiah);---------------------------------------------------------------------------------------------
6. Menghukum Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Konvensi
membayar uang paksa (Dwang som) sebesar Rp. 1.000.000,00,-(Satu juta rupiah)
setiap hari keterlambatan Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam
Konvensi memenuhi secara suka rela terhadap putusan perkara ini;---------------------

Halaman 18 dari 19
7. Menghukum Para Tergugat dalam Rekonvensi/Para Penggugat dalam Rekonvens,
untuk membayar seluruh biaya perkara;-------------------------------------------------------
SUBSIDIAIR:
Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex aequo
et bono);-------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah Kami sampaikan Jawaban Dalam Konpensi dan Gugatan Dalam
Rekonpensi dan atas perhatian Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manado, kami ucapkan
terima kasih.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat-I dalam Konvensi/
Penggugat dalam Rekonvensi,

ARISMINTO. GUMOLUNG, S.H.

MARIO PIETRA. LAMIA, SH.

EFRAIM. CAROLES, SH.

TONY. HANIKO, SH

Halaman 19 dari 19

Anda mungkin juga menyukai