Anda di halaman 1dari 4

Nama : Josian Jaya Rumahorbo

NIM :6193311042

Kelas : PJKR 5E 2019

Dasar Kepelatihan

Tugas, Peran dan Karakteristik Pelatih

Tugas pelatih terhadap atlitnya adalah menjadikan seorang atlitnya


menjadi seorang juara. Hal ini sangatlah jelas karena tujuan atlit itu untuk
berlatih adalah menjadi sang juara. Sehingga disini tugas seorang pelatih
terhadap atlitnya adalah mewujudkannya.

Peran pelatih terhadap atlitnya ada beberapa poin yaitu

1. Peran pelatih menjadi seorang sahabat


Jadi disini yang dimaksud dengan peran pelatih menjadi seorang sahabat
adalah pelatih dapat menjadi seorang tempat curhat atau menjadi
pendengar yang baik, seperti contohnya kita sendiri mempunyai seorang
sahabat, maka kita pasti mengerti bagaimana perasaan dia ketika ada
masalah, dan jika kita mempunyai seorang sahabat pasti kita akan siap
mendengarkan curhatan dia dan menjadi pendengar yang baik di setiap
masalah dia.
2. Peran pelatih menjadi seorang polisi
Jadi yang dimaksud disini peran pelatih harus bisa menjadi seorang polisi
bagi atlitnya adalah sebagai seorang PENGADIL. Pengadil disini
dikatakan harus bisa mengadili di setiap latihannya, seperti contoh dia
melanggar peraturan yang diberikan oleh pelatihnya agar tidak
merokok,tetapi dia melanggar peraturannya, disinilah peran pelatih
sebagai sorang pengadil, jadi dia harus diadili sesuai dengan apa kesalah
yang telah dilakukan atlit tersebut. Dan juga ketika atlitnya mendapatkan
prestasi dan juara, maka dia harus mendapatkan keadilan contohnya
memberikan dia hadiah yang pantas atau layak.

3. Peran pelatih menjadi orang tua


Jadi yang dimaksud dengan peran pelatih menjadi orang tua disini adalah
menjadi seorang PELINDUNG. Jadi disini pelatih harus bisa melindungi
atlitnya ketika atlitnya ada masalah, atau ada persoalan yang dihadapinya,
seperti contoh seorang atlit karate mendapatkan masalah ketika jalan mau
pulang, dia tidak sengaja menyenggol seorang tukang ojek, jadi disini lah
peran penting seorang pelatih menjadi pelindung, jadi hal utama yang
dilakukan oleh pelatih adalah melindunginya dari masalah yang teejadi
tadi, urusan benar atau salahnya si atlit itu urusan kedua, yang penting
dan yang terutama pelatih harus melindunginya dengan cara
membelanya.
4. Peran pelatih menjadi seorang planer
Jadi yang dimaksud pelatih menjadi seorang planer( perencana) adalah
pelatih harus bisa merencanakan apa-apa kegiatan atau yang dibutuhkan
oleh seroang atlitnya,seperti contoh kapan si atlit harus latihan, kapan si
atlit harus berekreasi,kapan si atlit harus beristirahat, makanan apa yang
diperlukan oleh atlitnya dll, semua itu harus direncanakan oleh seorang
pelatih.

5. Peran pelatih menjadi seorang instruktur


Jadi peran pelatih sebagai instruktur adalah Pemberi Contoh, pelatih
harus bisa mennjadi contoh yang baik bagi atlitnya, contohnya itu si
pelatih memberikan dia contoh teknik menendang yang baik dan benar,
contoh menjatuhkan lawan dll. Jadi inti dari pemberi contoh disini lebih
mendalam ke contoh teknik.

6. Pelatih menjadi seorang guru


Pelatih menjadi seorang guru disini, pelatih harus bisa mentransfer
ilmunya kepada si atlit agar menjadi sang juara

7. Pelatih menjadi seorang siswa


Pelatih menjadi siswa maksudnya disini adalah dia harus mencari
berbagai ilmu lagi dan mencari sumber pelajaran agar hal itu menjadikan
dirinya menjadi seorang pelatih yang bagus.
Karakteristik pelatih

1. Pelatih otoriter
Maksudnya pelatih otoriter adalah apapun yang dikatakan oleh
pelatihnya harus itu yang dilakukan oleh atlitnyaa, tanpa menanyakan
dengan atlitnya, contohnya pelatih membuat program latihan 10 jam
sehari, ya itu yang harus dilakukan oleh atlitnya.

2. Pelatih demonstrasi
kegiatan apa yang akan dilakukan dengan atlitnya,seperti contoh, dia
mendiskusikan dengan atlitnya latihan apa yang akan dilakukan untuk
melatih otot tungkainya.

3. Pelatih asal-asalan
Ya sesusai dengan namanya yaitu pelatih asal-asalan, jadi yang
dimaksud dengan pelatih asal-asalan yaitu pelatih yang tidak bisa
menjadikan atlitnya berprestasi bahkan tidak mempunyai potensi
dalam melatih dll.contohnya tidak adanya program latihan terhadap
atllitnya.

Anda mungkin juga menyukai