TAHUN 2023
BAB I
A. DEFENISI
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui penyebab outbreak
b. Menghentikan outbreak sekarang dan mencegah outbreak di masa
mendatang
2. Tujuan Khusus
a. Agen kausa outbreak
b. Cara transmisi
c. Sumber outbreak
d. Carrier
e. Populasi berisiko
f. Paparan yang menyebabkan penyakit (faktor risiko).
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini di buat sebagai acuan untuk semua pekerja yang berada di
lingkungan puskesmas, terutama dukungan dari pimpinan, manajemen, dan
merupakan suatuupaya kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di
puskesmas.
2. Panduan ini dapat diterapkan kepada semua petugas yang berada di
lingkungan puskesmas
3. Panduan ini dapat berupa sosialisasi
BAB III
TATA LAKSANA
Penemuan Kasus
Kasus pertama yang dilaporkan (kasus indeks) belum tentu sama dengan
kasus primer, yaitu kasus pertama dalam komunitas. Kasus pertama yang
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan biasanya hanya merupakan
sebagian kecil dari seluruh jumlah kasus yang ada (“tip of the iceberg”,
puncak gunung es). Karena itu, setelah mendefinisikan kasus, langkah
investigasi selanjutnya adalah mencari kasus (case finding).
Tujuan penemuan kasus:
a. Mengetahui luas outbreak
b. Mengetahui populasi berisiko
c. Mengidentifikasi kasus sekunder (kemungkinan penyebaran dari orang
ke orang)
d. Mengidentifikasi sumber-sumber infeksi
e. Mengidentifikasi kontak dengan kasus terinfeksi
C. Investigasi Kausa Wawancara dengan Kasus
Tujuan wawancara dengan kasus dan narasumber terkait kasus adalah
untuk menemukan kausa outbreak. Dengan menggunakan kuesioner dan
formulir baku, peneliti mengunjungi pasien (kasus), dokter, laboratorium,
melakukan wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh informasi berikut:
a. Identitas diri (nama, alamat, nomer telepon jika ada)
b. Demografis (umur, seks, ras, pekerjaan)
c. Kemungkinan sumber, paparan, dan kausa
d. Faktor-faktor risiko
e. Gejala klinis (verifikasi berdasarkan definisi kasus, catat tanggal onset
gejala untuk membuat kurva epidemi, catat komplikasi dan kematian
akibat penyakit)
f. Pelapor (berguna untuk mencari informasi tambahan dan laporan balik
hasil investigasi). Pemeriksaan klinis ulang perlu dilakukan terhadap
kasus yang meragukan atau tidak didiagnosis dengan benar (misalnya,
karena kesalahan pemeriksaan laboratorium).
Prinsip intervensi untuk menghentikan outbreak sebagai berikut:
a. Mengeliminasi sumber patogen
b. Memblokade proses transmisi
c. Mengeliminasi kerentanan
Sedang eliminasi sumber patogen mencakup:
a. Eliminasi atau inaktivasi patogen
b. Pengendalian dan pengurangan sumber infeksi (source reduction)
c. Pengurangan kontak antara penjamu rentan dan orang atau binatang
terinfeksi (karantina kontak, isolasi kasus, dan sebagainya)
d. Perubahan perilaku penjamu dan/ atau sumber (higiene perorangan,
memasak daging dengan benar, dan sebagainya);
e. Pengobatan kasus.
Mengetahui,
1. Lembar DOKUMEN
Surveilans TASI
2. Data
Outbreak