Anda di halaman 1dari 3

1.

perbedaan antara bimbingan dan konseling belajar dengan bimbingan dan konseling
pribadi-sosial ataupun bimbingan dan konseling karir.
a) perbedaan bimbingan dan konseling, bisa dilihat dari kegiatan dan juga tenaga
ahli. Bimbingan berhubungan dengan memperoleh atau memberi informasi,
kegiatan mengumpulkan data berhubungan dengan para siswa yang sedang
ditangani serta tidak terlalu memprioritaskan pencegahan. Konseling adalah
kegiatan yang dapat kamu lakukan secara langsung ataupun tatap muka pada
konselor dan konseli. Untuk segi tenaga, orang tua wali, kepala sekolah, wali
kelas, guru, orang dewasa, dan lainnya. Konseling hanya dapat dilakukan orang
yang sudah punya pengetahuan pada bidang tersebut. Konseling merupakan
bentuk khusus bimbingan dari konselor untuk konseli. Perbedaan antara
bimbingan dan konseling juga disampaikan oleh Daniel Mc. Bimbingan
dilaksanakan untuk membantu orang supaya bisa mengenal diri sendiri. Sementara
itu, konseling merupakan pertemuan langsung pada orang yang akan kamu beri
bantuan guna membantu proses adaptasi secara efektif baik dengan diri sendiri
atau dengan lingkungan disekitarnya. Berdasarkan pendapat Moh. Surya,
bimbingan yaitu proses memberikan bantuan terus menerus, sistematis pada
individu dalam mengatasi masalah supaya bisa mencapai kemampuan memahami
diri sendiri, menerima diri sendiri, dan mengarahkan dirinya sendiri pada arah
lebih baik sesuai potensi diri dan penyesuaian terbaik ketika menghadapi
lingkungan sekitar. (Sumber: https://www.universitas123.com/news/apa-saja-
perbedaan-bimbingan-dan-konseling)
b) bimbingan dan konseling pribadi-sosial:

Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di


sekolah.Menurut Dewa KetutSukardi mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial
merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalahpribadi-sosial,
seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi, Bimbingan pribadi-sosial adalah,
seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri
masalahmasalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi
dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan
rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-
masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Inti dari pengertian bimbingan
pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-
sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan
permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh
Syamsu Yusuf yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan
untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Sedangkan pengertian bimbingan pribadi sosial menurut W. S. Winkel, yaitu: Bimbingan
pribadi sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi pergumulan-pergumulandalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinyasendiri
dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisianwaktu luang, penyaluran nafsu seks
dan sebagainya, sertabimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengansesama
diberbagai lingkungan (pergaulan sosial). 31 Berdasarkan pengertian yang dikemukakan
oleh W. S. Winkel tersebut dapat diketahui bahwa bimbingan pribadi sosial
merupakanbimbingan untuk menghadapi keadaan batin, mengatasi pergumulanhatinya
sendiri dibidang pribadi sosial sehingga individu mampumengatur dirinya sendiri serta
dapat membina hubungan baik denganlingkungan (pergaulan sosial). Bimbingan pribadi
sosial merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan
masalah-masalah pribadi sosial.Adapun yang tergolong dalam masalahmasalah pribadi
sosial adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat
dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.32 Dari beberapa pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang
diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan. Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial
merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang
karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkanpotensi dirinya, kemampuan
memecahkan masalah yang dihadapinya. (sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/270095-layanan-bimbingan-dan-konseling-
pribadi-1bb3950a.pdf)
c) bimbingan dan konseling karir
Wetik B. memaparkan pengertian bimbingan karir adalah program pendidikan yang
merupakan layanan terhadap siswa agar: mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia kerja,
dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan dapat memutuskan bagaimana
bentuk kehidupan yang diharapkannya disamping pekerjaan untuk mencari nafkah.
Sementara itu P.M. Hatari juga menjelaskan bahwa bimbingan karir membentuk siswa
dalam proses mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang
mempengaruhi kehidupan di masa depan.
menurut Winkel, bimbingan karir adalah bimbingan yang mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi)
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan
diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.Bimbingan
karir lebih menitik beratkan pada perencaan kehidupan yang terlebih dahulu haruslah
mempertimbangkan potensi diri yang dimilikinya serta lingkungan sekitar agar mereka
memperoleh dan memiliki pandangan yang cukup luas dari pengaruh terhadap peranan
positif yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat. (sumber:
http://digilib.uinsa.ac.id/5021/5/Bab%202.pdf)
2. perbedaan konsep belajar berdasarkan teori behavior dan teori kognitif:
a) Teori belajar behaviorisme

Teori belajar behaviorisme berkembang sejak abad 19 dan masih banyak diimplementasikan
dalam dunia pendidikan, bahkan hingga sekarang ini. B.F Skinner menyebutkan bahwa teori
belajar behaviorisme adalah hubungan antara stimulus dengan respon yang ditunjukkan
individu atau subyek terjadi melalui interaksi dengan lingkungan.
Ciri teori belajar behaviorisme yang paling bisa dilihat adalah adanya perubahan perilaku
seseorang setelah mengalami kejadian di masa lalu.
Seseorang dinyatakan belajar jika merespon suatu kejadian, dan menjadikannya pembelajaran
untuk tidak menggunakan respon yang sama di masa depan, untuk menghindari akibat yang
pernah dialaminya.
Contoh implementasi teori belajar behavioristik dalam dunia pendidikan, misalnya:

penerapan hukuman saat siswa melanggar peraturan sekolah Meski demikian, kondisi ini juga
berpengaruh baik pada siswa, karena siswa akan menjadi lebih terpacu karena juga akan
mendapatkan reward.

b) Teori belajar kognitivisme

Teori kognitivisme mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan
faktor eksternal atau lingkungan sehingga pengetahuan itu bersifat non-objektif, temporer,
serta selalu berubah.
Teori ini mengenal konsep bahwa belajar adalah hasil interaksi yang terus-menerus antara
individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Jadi dengan adanya teori
kognitivisme seorang siswa akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas
sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan tetap setia dalam ingatan.
Pada teori kognitivisme, seorang peserta didik dilatih untuk berpikir secara cerdik untuk
menyelesaikan masalahnya. Peserta didik harus dapat menggali pengetahuannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai