Dalam menerapkan strategi sistem monitoring dan performansi pada infrastruktur dan
fasilitas bandara harus didukung oleh 3 (tiga pilar) knowledge management dan
implementasi sistem CMMS. 3 (tiga) pilar yang dimaksud antara lain: personel (yang
terkait dengan pembinaan sumber daya manusia), proses (terkait dengan proses bisnis
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) dan teknologi (metode analisa
berbasis risiko dan sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi). Teknologi ini
lang yang implementasinya adalah penggunaan aplikasi CMMS.
Secara fisik sistem CMMS ini berupa software aplikasi yang berjalan dalam sebuah
komputer, yang diakses melalui jaringan komunikasi data. Secara fisik, sistem ini tidak
harus berupa satu aplikasi tunggal, tetapi dapat terdiri dari beberapa aplikasi yang
tergabung dalam satu sistem yang lebih besar untuk dapat memberikan layanan yang
lebih kompleks dan luas.
Dalam penerapannya, CMMS dapat diintegrasikan dengan software yang sudah ada,
yaitu ASIS dan AICC dimana pola tersebut dapat diterapkan di kantor pusat AP II maupun
di kantor-kantor cabang.
Pembahasan lebih lanjut akan dijelaskan di dalam roadmap pada bab selanjutnya.
Big Data Analitic adalah proses meneliti, mengolah data set dalam jumlah besar untuk
mengetahui pola tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui, tren pasar, preferensi
pelanggan dan informasi bisnis berguna lainnya. Big data tidak hanya berputar pada
jumlah data yang dimiliki perusahaan, tetapi hal yang penting adalah bagaimana
mengolah data internal dan eksternal. Kita dapat mengambil data dari sumber manapun
dan menganalisanya untuk menemukan jawaban yang diinginkan dalam bisnis seperti:
pengurangan biaya, pengurangan waktu, pengembangan produk baru dan optimalisasi
penawaran produk serta pengambilan keputusan yang cerdas. Pola ini dapat diterapkan
dalam pengelolaan Infrastruktur & Fasilitas Bandara.
Menurut karakteristiknya, big data dapat didefinisikan ke dalam 5V yaitu:
Volume. Pada era IoT (Internet of Things), data dihasilkan bukan hanya oleh manusia
saja, tetapi juga mesin. Interaksi manusia dan jaringan pada sistem seperti sosial media
membuat data yang harus dianalisa menjadi sangat besar.
Variety. Mengacu kepada heterogenitas (keanekaragaman) sumber data, baik data
structured maupun unstructured. Dimulai dari bentuk spreadsheet dan database, hingga
saat ini tersedia dalam bentuk email, foto, video, audio, dan lain-lain.
Velocity. Mencakup kecepatan sebuah data bergerak masuk seperti dari bisnis proses,
mesin, jaringan sosial media, perangkat elektronik, dan lain-lain. Arus data menjadi
sangat besar dan berkelanjutan.
Validitas. Data yang diambil adalah harus benar dan akurat sesuai dengan yang ingin
dipergunakan. Data yang valid merupakan salah satu kunci di dalam pengambilan
keputusan yang tepat.
Veracity. Mengacu kepada inkonsistensi data yang sewaktu-waktu dapat terjadi,
sehingga menghambat proses pengolahan dan manajemen data secara efektif.