04 Fathers101121

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

Vision

To Be Representatives Of Christ’s Kingdom

Mission
Exalting The Lord. Equipping The Kingdom
Leaders. Expanding The Kingdom

Values
Love. Integrity. Grace. Humility. Truth

Qualities
Spiritual. Authority. Leadership. Transformer

Motto
We Help You To Fulfill Your Destiny
ROCK INTERNATIONAL MINISTRY

Content By
Tim Edukasi GBI ROCK Surabaya

Dr. Daniel J. Tanudjaja


Dr. Ir. Ronald P.Daniel
Dr. Jonathan D. Sinambela
Dr. Urbanus Sukri, M.Pd.
Ir. Daniel Handy, M.Th.
Ir. John Lumbanraja, M.M.
Hendri Y. Hutagalung, M.Th.
Jeffrey Aghogho, M.Th.
Roy Setiawan, S.Kom., M.M., M.S.M., M.Th.

Design By
Creative Media GBI ROCK Surabaya

Email:
rockjourneysby@gmail.com

Revised Edition January 2020


BAB 1
FATHERHOOD
A. PENGERTIAN
Istilah Fatherhood bukanlah suatu jawatan baru seper-
ti lima jawatan: rasul, nabi, gembala, guru dan penginjil.
Fatherhood adalah fungsi dari figur yang diperagakan oleh
seseorang dan menjadi suatu model figur keteladanan
yang dipakai Tuhan lewat seseorang untuk tujuan-Nya.
Fatherhood adalah panggilan kepada orang Kristen
untuk menjadi Bapa, sebab seorang Bapa harus terlebih
dahulu membalikkan hatinya kepada anak, bahkan
sebelum anak tahu bagaimana membalikkan hati kepada
bapa. Alkitab katakan, “Maka ia akan membuat hati bapa-
bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak
kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul
bumi sehingga musnah” (Maleakhi 4:6).
Paulus menyatakan dirinya sebagai “bapa.” “Sebab
sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam
Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena
akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu
oleh Injil yang kuberitakan kepadamu” (1 Korintus 4:15).
B. DEFINISI
Menurut dictionary.com, definisi fatherhood:
• keadaan menjadi ayah.
• ayah secara kolektif.
• kualitas atau semangat seorang ayah.
Fatherhood dalam bahasa Indonesia biasanya
diterjemahkan dengan kebapaan atau pembapaan.
“Hood” menurut kamus (Oxford’s), merupakan kata sifat
yang menunjukkan keadaan atau kondisi menjadi sesuatu.
Dengan demikian, “fatherhood” artinya sifat keadaan
menjadi ayah atau bapak.
C. PEMULIHAN HATI
Anak perlu dipulihkan secara total untuk mencapai
kemaksimalan. Luka masa lalu dapat menghambat
KINGDOM TRAINING
6 Rock Journey | FATHERS CLASS
pertumbuhannya secara rohani. Dampak dari luka yang
belum dipulihkan:
1. Rasa Tidak Aman Akibat Luka karena ibu.
Tidak adanya keintiman
• Sulit terbuka secara emosional.
• Menarik diri dari komunitas dan menjaga jarak.
• Sering merasa kesepian.
• Menunjukkan tanda-tanda roh yatim piatu, merasa
tidak punya tempat.
Tidak adanya pengasuhan dan perhatian dari ibu
• Mengalami ketakutan yang sangat serius.
• Kesepian di tengah rasa sakit.
• Tidak butuh orang lain untuk berbagi rasa sakit.
• Bereaksi dengan sangat emosional ketika merasa
pasangannya tidak peka terhadap perasaanya.
2. Rasa Tidak Aman Akibat Luka Karena Ayah
Otoritas Moral
• Tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.
• Tidak tahu cara memimpin.
• Tidak tahu norma-norma mutlak.
• Tidak bisa menunda kepuasan (menginginkannya saat
itu juga).
• Kesulitan untuk berada di bawah otoritas.
• Ingin melakukan apa yang dikehendakinya.
Identitas
• Saya tidak tahu di mana tempat saya berada/cocok
(roh yatim piatu).
• Saya tidak tahu keunikan saya.
• Saya dijangkiti rasa tidak aman.
• Pekerjaan saya menjadi identitas saya.
• Saya tidak tahu siapa saya; saya mengalami bingung
identitas.
• Saya menutupi diri saya yang sejati (mengadopsi
identitas berbeda yang akan diterima).
• Saya sangat defensif jika dikritik.

KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
7
D. FUNGSI BAPA
1. Sumber
• Sebagaimana Tuhan yang adalah Bapa bagi kita
menjadi sumber bagi segala sesuatu (Yoh 1:3, Kej 1,
Yes 3, Rom 1:20), maka seorangbapa juga memiliki potensi
untuk menjadi sumber bagi putranya.
• Putra belajar, diinspirasi, diarahkan, dididik, dibentuk
didisiplin, dikuatkan, dan sebagainya oleh seorang
bapa.
• Bapa adalah pribadi yang menjamin
keberlangsungan generasi yang berikutnya.
2. Pemelihara
• Seorang bapa dianugerahi kemampuan untuk dapat
memelihara dan memberi makan putra-putranya.
• Seorang bapa bertanggung jawab melindungi
keluarganya dari semua potensi dalam bentuk apapun
yang bisa merusak.
• Bapa adalah seseorang yang bertanggung jawab
dalam mengantisipasi kebutuhan yang ada dalam
hidup anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan
tersebut.
3. Pendidik
• Seorang bapa harus terus belajar dan
mengembangkan dirinya supaya mampu mengajari
dan memperlengkapi putra-putra mereka.
• Disiplin yang diberikan oleh seorang bapa akan
menolong putranya untuk tidak terjebak dalam
kesalahan dalam hidupnya.
4. Pemimpin
• Pemimpin adalah seseorang yang berjalan didepan
kita. Para putra hanya akan berjalan kearah dimana
bapanyamelangkah kesana.
• Seorang bapa sangat bertanggung jawab untuk
membawa putranya ke arah yang benar.
• Seorang bapa memiliki pengaruh yang sangat kuat
dalam penggenapan “destiny” dalam kehidupan
putra-putranya (Yoh 15:1,2).
KINGDOM TRAINING
8 Rock Journey | FATHERS CLASS
• Seorang bapa bertanggung jawab memikirkan semua
perencanaan dan memberikan nasehat dalam pergu-
mulan yang dihadapi anak.
5. Pengembang.
• Mengembangkan berarti membuat bertumbuh secara
gradual dan secara terus-menerus dalam cara yang
lebih penuh, luas, dalam dan lebih baik (1 Kor 3:6-9).
• Setiap bapa harus merencanakan, mengkonstruksi, dan
mulai membangun putra-putranya secara maksimal.

E. DAMPAK PEMBAPAAN
Dampak yang dihasilkan lewat keberadaan seorang bapa.
Ada paling tidak tiga hal utama yang dihasilkan lewat adan-
ya peran bapa terhadap gereja-Nya:
1. Menghasilkan Bapa-Bapa
• Pemimpin adalah para pemercaya yang dewasa, yang
mampu untuk membapai generasi dibawahnya.
• Tugas utama seorang bapa adalah menghasilkan
bapa-bapa yang lain dalam hidupnya.
Sebagaimana Musa menghasilkan Yosua, Elia – Elisa,
Paulus – Timotius, Titus, dan yang lainnya.
2. Generasi Baru Yang Lebih Baik
• Generasi yang dipersiapkan dan dididik dengan
sungguh-sungguh akan menjadi bahkan lebih baik dari
para pendahulunya.
• Ada jaminan yang diberikan kepada anak cucu
(generasi penerus) kita, mereka bukan hanya
dipelihara Tuhan tetapi menjadi lebih baik dari
generasi yang sebelumnya.
3. Masa Depan Yang Lebih Cerah
• Lahirnya sebuah generasi yang lebih baik akan
menjamin terciptanya masa depan yang lebih
baik pula.
• Kalau pemimpinnya baik, pemerintahannya akan baik,
maka negara juga akan menjadi baik dan rakyatnya
otomatis akan sejahtera
• Pemimpin yang adalah bapa yang berkomitmen
terhadap tanggung jawabnya akan melahirkan
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
9
keputusan-keputusan bijaksana serta bekerja dengan
keras untuk menghasilkan yang terbaik dalam
hidupnya.
• Dampak dari kehidupan seorang bapa, dan sebuah
proses pembapaan yang signifikan akan sangat
dashyat, masa depan yang jauh lebih baik.

KINGDOM TRAINING
10 Rock Journey | FATHERS CLASS
BAB 2
RAISING SON
A. MELAHIRKAN BANYAK PUTRA
“Allah memberkati mereka, lalu Allah
kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu……” (Kejadian 1:28).
• Perintah pertama setelah Allah memberkati Adam dan
Hawa adalah beranak cucu dan bertambah banyak.
• Tuhan memberikan potensi untuk memultiplikasikan
diri kita, termasuk secara rohani.
• Bapa-bapa rohani dipanggil untuk melahirkan
putra-putra rohani di dalam dan lewat hidupnya.
Yesus sebagai teladan utama kita saat menemukan dan
memanggil murid-murid-Nya.
• Ada murid-murid yang dipanggil saat mereka gagal,
ada yang dipanggil saat mereka sibuk, ada yang dipanggil
justru saat mereka berada di puncak keberhasilan, dan se-
terusnya.
• Seorang bapa harus belajar peka untuk menemukan
momen yang tepat dan bertindak untuk memanggil
calon putra-putranya. Sekalipun dalam beberapa kasus
ada putra-putra yang justru datang dan meminta untuk
dibina, tetapi pada umumnya bapalah yang memilih pu-
tra-putranya.
Proses kelahiran seorang putra juga seringkali
membutuhkan adanya waktu. Dalam hal ini
kematangan seorang bapa memegang peranan yang san-
gat penting. Kedewasaan seorang bapa merupakan syarat
mutlak dalam kelahiran seorang putra. Kedewasaan itulah
yang memberikannya kepekaan dan kemampuan dalam
melakukan pilihan.
B. Menumbuhkan Putra-Putra
1 Petrus 2:2 berkata: “Dan jadilah sama seperti bayi yang
baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan
yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan.”
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
11
• Pertumbuhan adalah kehendak Tuhan, sama
dengan kelahiran. Pertumbuhan adalah sesuatu yang
alami dan normal terjadi setelah proses kelahiran.
Semua yang dilahirkan dilengkapi dengan potensi untuk
bertumbuh.
• Tuhan memberikan kemampuan dalam diri setiap
Putra untuk bisa mengalami pertumbuhan.
• Tanpa peran seorang bapa, maka proses
pertumbuhan seorang putra akan mengalami banyak
hambatan. Peran bapa akan menyempurnakan
proses pertumbuhan putra- putranya.
• Pertumbuhan adalah suatu keharusan apabila kita
menginginkan putra-putra berfungsi secara
maksimal. Hanya putra-putra yang rela dibentuk dan
didewasakan yang akan mengalami pertumbuhan
secara maksimal.
• Hubungan antara bapa dan putra akan diperkuat
saat melewati kesulitan-kesulitan maupun kemenangan-
kemenangan yang dialami bersama. Hubungan ini
selanjutnya akan menjadi landasan yang kuat pada
saat para putra menghadapi tantangan dalam proses
pertumbuhannya.

C. MELATIH DAN MENGEMBANGKAN PUTRA


1. Teaching
“haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila
engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun” (Ulangan 6:7).
Ini adalah perintah Allah untuk membangun generasi
penerus. Firman Tuhan yang diajarkan berulang-ulang
adalah dasar legacy yang sangat penting. Menjadi
serupa seperti Kristus adalah sebuah proses perjalanan.
Hal ini adalah kebenaran untuk bertumbuh secara
rohani sama halnya dengan mengajarkan kepada
generasi selanjutnya seperti yang dilakukan oleh Yesus
kepada murid-murid-Nya.

KINGDOM TRAINING
12 Rock Journey | FATHERS CLASS
2. Coaching
“Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya
tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya
yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga
ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar
musuh sampai ke Dan” (Kejadian 14:14).
Coaching adalah proses ketika Anda dibantu oleh
seorang coach untuk mencapai sebuah tujuan/goal yang
Anda tentukan. Seorang coach juga akan berfungsi sebagai
partner akuntabilitas untuk memastikan Anda menjalankan
hal – hal yang akan Anda lakukan.
Abraham adalah seorang pelatih yang baik yang berhasil
membangun pasukan yang kuat. Bayangkan, hanya dengan
jumlah yang sedikit dapat mengalahkan ribuan musuh yang
menawan Lot keponakannya.
3. Mentoring
“Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam
kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang,
setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin
mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat
ratus orang” (1 Samuel 22:2).
Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan
pengetahuan dari seorang yang sudah berpengalaman
kepada seseorang yang yang ingin belajar di bidang
tersebut. Fokusnya lebih ke pengembangan diri dan karir,
penekanan juga lebih ke relasi antara mentor dan orang
yang dibimbing.
Daud orang biasa yang berhasil membangun, melatih
dan mendampingi orang-orang yang berlatar belakang
buruk menjadi pahlawan-pahlawan gagah perkasa (2
Samuel 23:8-12).
4. Fathering
“Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik
dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Kare-
na akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu
oleh Injil yang kuberitakan kepadamu” (1 Korintus 4:15).
Secara khusus Paulus berperan sebagai bapa bagi jemaat
di Korintus. Peran bapa adalah sebagai sumber bagi anak-
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
13
anaknya dalam hal :
- Identitas
- Visi
- Warisan
Pembapaan adalah fungsi dari figur yang
diperagakan oleh seseorang dan menjadi suatu model fig-
ur keteladanan yang dipakai Tuhan lewat seseorang untuk
tujuanNya.

D. MENDEWASAKAN BANYAK PUTRA


“sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus” (Efesus 4:13).
• Kedewasaan adalah sesuatu yang bukan hanya
sangat diperlukan, tetapi juga sesuatu yang harus
dicapai dalam hidup para pemercaya.
• Bapa menjadi sumber inspirasi dan jawaban bagi
putra-putranya.
• Sebagai sumber bagi putra-putranya, seorang bapa
haruslah juga mampu menjadi teladan bagi mereka.
• Putra memerlukan disiplin. Lewat disiplin, seorang
bapa akan membangun nilai-nilai yang hakiki dalam diri
putra-putranya.
• Proses kedewasaan juga ditandai dengan kepercayaan
yang diberikan oleh seorang bapa kepada putranya. Apa
yang selama ini sudah diimpartasikan dan diajarkan oleh
bapa akan tampak secara nyata lewat tugas- tugas yang
telah dipercayakan tersebut.

KINGDOM TRAINING
14 Rock Journey | FATHERS CLASS
BAB 3
KINGDOM
TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP
A. Panggilan Tuhan Untuk Memimpin
Deskripsi pertama umat manusia dalam Alkitab melibatkan
unsur kepemimpinan. Allah merancang kita untuk
memimpin, untuk memiliki otoritas dan berkuasa. Dalam
Kejadian 1:26-31 dijelaskan bahwa:
1. Diciptakan menurut rupa dan gambar Allah berarti
diciptakan untuk memimpin.
2. Tuhan memberikan kepada kita otoritas untuk
menguasai dan menaklukan bumi.
3. Bila Tuhan memberikan kepada kita suatu perintah,
maka Dia akan memberikan kemampuan kepada kita untuk
menyelesaikannya.
Kepemimpinan yang dikehendaki Tuhan adalah
kepemimpinan yang transformasional. Kingdom
Transformational leadership merupakan pemimpin yang
membantu proses pengembangan para pengikutnya dengan
cara membentuk ikatan dengan para anaknya melalui proses
menunjukkan teladan yang bisa menginspirasi anaknya
serta mengstimulasikan pengembangan intelektual,
bahkan seorang transformational leader sudah diidentikan
dengan perilaku yang visioner dengan kemampuan untuk
memberikan gambaran terhadap masa depan dan mampu
memberi semangat untuk pertumbuhan besar di masa
depan.
Kingdom transformational leadership dianggap sebagai
pendekatan kepemimpinan yang paling efektif dan punya
dampak positif terhadap bukan hanya pengembangan
organisasi, namun hubungan antara bapak dengan anak
serta pengembangan anak secara individu.

KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
15
B. Indikator Kingdom Transformational
Leadership
Transformational leadership memiliki empat indikator
penting, yaitu idealized influence, inspirational motivation,
intellectual stimulation, dan individual consideration.
Indikator idealized influence, merupakan proses
pemberian teladan dari pemimpin kepada anak-anaknya
dalam upaya untuk mencapai visi yang terfokus pada
tindakan dari pemimpin yang menekankan values atau
nilai yang dibawa dan kepercayaan, hal ini membuat
di dalam diri anak tertanam rasa respek dan percaya,
punya harapan dan keyakinan terhadap pemimpinnya
serta dirinya dan membuat para anak mampu melihat hal
penting.
Indikator kedua yaitu inspirational motivation,
indikator ini menjelaskan mengenai proses seorang
transformational leader memberikan inspirasi kepada
anak-anaknya, membuat sang anak jadi memiliki komitmen
lebih terhadap perusahaan dalam pelaksanaan tugasnya
melalui sharing vision, melekat pada anak dari segi emosi,
serta selalu menaruh ekspektasi yang tinggi kepada para
anak dan selalu membuat anak berpikir bahwa semua
tugas pasti dapat dihadapi dengan baik serta memberikan
dorongan untuk membangkitkan semangat dari para anak.
Indikator ketiga, intellectual stimulation merupakan
proses dimana transformational leader membawa para
anaknya untuk menemukan solusi baru terhadap sebuah
permasalahan dengan cara memikirkan cara lain untuk
penyelesaian masalah tersebut dan kerap kali proses ini
membantu untuk pengembangan kreativitas dan usaha
berinovasi dari para anak. Proses ini akan membantu anak
untuk memformulasikan kembali problem yang dihadapi,
membuat para anak selalu mengeluarkan ide-ide baru
yang dapat dipakai sebagai cara untuk menyelesaikan tugas
dalam upaya pencapaian tujuan, lebih lanjut kemampuan
anak terasah untuk senantiasa saling memberikan
masukan yang akan membantu memperlengkapi strategi
pencapaian tujuan.
Indikator terakhir yaitu individual consideration yang
mana transformational leader, berupaya menghadirkan
KINGDOM TRAINING
16 Rock Journey | FATHERS CLASS
kondisi dimana pemimpin yang mendukung dan
menyemangati anak, membangun komunikasi bersama
anak, agar mempermudah proses membantu sang anak
dalam menghadapi tugas dan permasalahan pribadi yang
dihadapi oleh masing-masing pekerja , dan berfokus pada
kebutuhan secara pribadi dari masing-masing sang anak
untuk mengembangkan diri, dimana transformational
leader akan menjalin hubungan yang dekat dengan para
anak dan senantiasa mencari tahu apa saja kebutuhan yang
diperlukan para anaknya agar siap untuk berkembang.

C. Proses Kingdom Transformational


Leadership
Semua hamba-Nya menerima panggilan khusus dari Tuhan
untuk pekerjaan mereka. Tuhan tidak pernah menurunkan
standar-Nya dalam memanggil hamba-hamba-Nya; Dia
sendiri yang menunjuk pemimpin yang dipilihnya.
Dalam bukunya “Leaders on Leadership” George Barna
menyatakan 8 tanda yang mengindikasikan bahwa Anda
kemungkinan telah dipanggil untuk menjadi pemimpin
Kristen:
1. Merasa dipanggil (perasaan terpilih secara Ilahi
yang kuat)
2. Kecenderungan yang tidak dapat disangkal (adanya
kecenderungan memimpin secara alami:
antusiasme dan senang untuk memimpin)
3. Pikiran seorang pemimpin (memiliki pikiran
berbeda dengan orang lain: visi kedepan,
revolusioner, kreatif, cermat, dan strategis)
4. Pengaruhnya dapat dilihat (memiliki buah-buah
kepemimpinan yang efektif; mampu mengubah
cara berpikir, cara bicara dan hidup individu
maupun kelompok)
5. Kelompok para pemimpin (suka menghabiskan
waktu dengan pemimpin-pemimpin lain)
6. Dorongan eksternal (memperoleh pengakuan dari
orang lain; pengakuan dari pemimpin sejati
lainnya; mengenali jenis-jenis panggilan)
7. Kekuatan internal (memiliki keberanian, suka
tantangan, “out of the box”)
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
17
8. Mencintai panggilan (membayar harga
kepemimpinan: duka, sepi, pertentangan dan
kebencian)

D. Pemimpin dengan Karakter Kristus


Karakter (kata benda), diambil dari kata “charasso,” (KJV -
image) yang berarti: torehan, lekukan, suatu pengasahan,
menggores atau menulis di atas batu, kayu atau besi.
Dari kata ini muncul sebuah arti seperti cetak timbul
pada uang logam. Pengertian ini memunculkan arti cap
yang timbul yang terdapat pada uang logam, atau sebuah
bentuk tulisan.
Kata Latin: karakter berasal dari akar kata yang berarti
“dipahat.” Sebuah kehidupan, seperti sebuah balok granit
yang dengan hati-hati dipahat sehingga menjadi sebuah
maha karya yang luar biasa.
Jadi karakter adalah tindakan yang dilakukan
seseorang tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
Proses ini dimulai dari:
1. Adanya benih Ilahi yang karena iman kepada Tuhan
Yesus (1 Yohanes 3:9 - BIS).
2. Karakter manusia lama kita sudah mati (Roma
6:11-12).
3. Benih Ilahi itu harus bertumbuh menghasilkan
karakter manusia baru (Roma 12:2, Kolose 3:10).
4. Akhirnya, karakter kita menjadi sempurna seperti
Kristus (2 Korintus 3:18).
Area-area dimana pemimpin harus mengembangkan
karakternya:
• Kehidupan Spiritual (hubungan dengan Tuhan:
ibadah, doa, firman)
• Kehidupan Pribadi (kebiasaan dan gaya hidup)
• Kehidupan Rumah (kehidupan pribadi dalam
keluarga)
• Kehidupan Sosial (persahabatan dan hubungan
dengan orang lain)
• Kehidupan Pendidikan (berkembang dengan
belajar)
• Kehidupan Pelayanan (kualifikasi karakter dalam

KINGDOM TRAINING
18 Rock Journey | FATHERS CLASS
pelayanan)
• Kehidupan Pernikahan (hubungan suami-istri)
• Kehidupan Keuangan (hikmat dalam pengelolaan
keuangan)
Tantangan Karakter dalam Kepemimpinan:
• Pemimpin karismatik tanpa karakter
• Pemimpin berbakat tanpa keyakinan
• Pemimpin yang kuat tanpa prinsip
• Pemimpin intelektual tanpa moralitas
• Pemimpin visioner tanpa nilai-nilai
• Pemimpin rohani tanpa hati nurani

E. Kemampuan Fungsional (Competence)


Jenis Kompetensi Utama Dalam Kepemimpinan:
1. Kompetensi Rohani:
• Hubungan pribadi dengan Tuhan (disiplin rohani)
• Ibadah raya dan kelompok kecil
• Bersaksi dan memuridkan
• Bapa rohani/tudung rohani
2. Kompetensi Emosional/Relasional:
• Dewasa secara emosi
• Dewasa dalam relasi
• Pertumbuhan dalam proses psikologis
3. Kompetensi Intelektual:
• Kehidupan pembelajaran (never stop learning)
• Pengembangan keahlian dalam segala aspek
• Open minded mentality
4. Kompetensi Praktikal:
• Pengembangan diri
• Manajerial
• Leadership is more than managing something
• Sharpening your talent, gift, strength, etc
• Suksesi dan Regenerasi

KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
19
BAB 4
KINGDOM LEGACY
A. Mengapa Perlu Legacy?
1. Meneruskan Karya Tuhan Yesus demi Kepentingan Allah.
Kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia adalah membawa
kehidupan yang baru. Kehidupan yang dibawa-Nya telah
mengubah dunia dari gelap menjadi terang. Apa yang telah
dikerjakan Tuhan Yesus tidak akan berhenti hanya pada
satu generasi saja tapi menjadi legacy yang diturunkan dari
generasi ke generasi sepanjang sejarah.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-
pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa” (Yohanes 14:12).
“Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu!
Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang
Aku mengutus kamu” (Yohanes 20:21).
Tuhan Yesus sudah memberikan legacy yang diteruskan
murid-murid-Nya sampai hari ini.

2. Melahirkan Generasi Penerus demi Kepentingan


Orang Lain.
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan ban-
yak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang
dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2
Timotius 2:2).
Timotius adalah generasi pertama dari Paulus dan
diminta meneruskan kepada orang yang dapat dipercaya
(generasi kedua) untuk melahirkan dan mengajar generasi
ketiga.
Kitab Hakim-hakim menunjukkan betapa pentingnya
meninggalkan generasi penerus. Kisah-kisah kepahlawan
hanya sekadar cerita saja karena semua hakim-hakim di
Israel pada masa itu tidak meninggalkan warisan untuk
generasi penerus. Mereka semua hanya sibuk dengan
tugas dan melupakan betapa pentingnya legacy. Akibatnya,
KINGDOM TRAINING
20 Rock Journey | FATHERS CLASS
setiap kali seorang hakim meninggal maka Israel lalu
kehilangan hubungan dengan Allah karena tidak ada yang
mengajar dan memberikan contoh.
3. Cara Hidup yang Berkenan kepada Tuhan demi
Kepentingan Diri Sendiri.
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:28).
Orang yang tidak melahirkan generasi disebut sebagai
orang yang mandul yang konotasinya sebagai orang yang
kena kutuk. Dengan meninggalkan legacy akan menunjuk-
kan identitas kita di hadapan orang lain. Setiap orang pasti
diciptakan dengan destiny yang harus dicapai. Menurunkan
legacy adalah indikator dari destiny yang terpenuhi.

B. Bagaimana Memberikan Legacy?


1. Membuat Keputusan
Setiap keputusan membawa akibat dan akibat itu harus
dipertanggungjawabkan. “Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu ku-
perhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau mau-
pun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu,
mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab
hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di
tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada ne-
nek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk memberikannya kepada mereka” (Ulangan 30:19-20).
Kehidupan harus dipilih karena kehidupan tidak datang
dengan sendirinya. Jika seseorang gagal membuat keputu-
san untuk hidup, maka keputusan akan diambil alih oleh ib-
lis, dan itu berarti kematian.
Keputusan dimulai dengan membangun/memperbaiki:
• Citra diri
Seseorang tidak akan pernah bisa bersikap dan bertindak
benar jika citra dirinya buruk.

KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
21
• Sikap
Bagaimana seseorang memberikan respon sangat
menentukan bagaimana penerimaan orang lain.
• Perkataan
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang
madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang” (Amsal
16:24). Perkataan adalah merupakan ungkapan hati. Hati
yang baik akan memberikan dampak yang baik, sebaliknya
hati yang jahat akan menghasilkan perkataan yang jahat.
• Perbuatan.
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka”
(Luk. 6:31). Perbuatan yang baik akan menghasilkan
dampak yang baik dari orang lain.
• Kebiasaan.
Kebiasaan dilahirkan melalui latihan yang membutuhkan
waktu. Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang akan melahirkan kebiasaan.

2. Membuat Komunitas
Manusia tidak dapat hidup sendiri dan perlu komunitas
yang baik. “Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya” (Amsal 27:17). Contoh dalam Alkitab adalah
kehidupan Tuhan Yesus selama Dia berada dalam dunia.
Pertama kali tampil, Dia memilih duabelas orang murid
yang dipanggil mengikuti-Nya. Tuhan Yesus berjalan,
tinggal dan hidup bersama-sama dengan murid-murid-Nya
di mana saja. Walaupun banyak orang mengikuti Dia, tetapi
Tuhan Yesus lebih fokus kepada keduabelas murid-Nya itu.
Setiap hari Dia bersama-sama dan mempengaruhi
murid-murid-Nya. Memang tidak mudah bagi Tuhan
Yesus memberikan legacy dan merubah murid-murid-Nya,
buktinya sampai saat terakhir bersama-sama, beberapa
murid masih menampilkan perilaku manusia lama.
Terutama Yudas Iskariot yang justru mengkhianati Dia.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan
berinteraksi dan bertemu dengan banyak orang. Dari
semua orang itu, akan ada orang-orang yang dapat kita
KINGDOM TRAINING
22 Rock Journey | FATHERS CLASS
berikan perhatian, waktu dan tenaga untuk membangun
mereka. Itulah komunitas yang Tuhan berikan kepada kita.

C. Kepada Siapa Legacy Diberikan?


1. Secara Spesifik kepada Putera-Putera
“Kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih
karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau” (1 Timotius
1:2).
Hubungan bapa anak tidak didapatkan secara kebetulan.
Ada mata rantai yang menghubungkan yang disebut DNA.
Walaupun kita harus mengasihi semua orang tetapi tidak
dapat menjadi bapa buat semua orang. Setiap orang akan
menemukan mata rantai DNA yang spesifik yang berbeda
dari orang lain. Untuk itu, sebagai bapa, seseorang haruslah
asli apa adanya. Jangan pernah mencoba menjadi orang
lain. Jadilah diri sendiri dengan anak-anak yang dilahirkan
dari pelayanan sendiri.
2. Secara Umum kepada Semua Orang
Abraham adalah bapa bagi banyak orang di dunia. “Karena
itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan
kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua
keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup
dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari
iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua”
(Roma 4:16).
Setiap orang harus sadar bahwa kehidupannya tidak
dapat dipisahkan dari orang lain. Setiap apapun yang
dilakukan baik maupun buruk, pasti akan berdampak
kepada orang lain.

D. Dampak Legacy
1. Bertumbuh Dewasa dan Menjadi Serupa Kristus
Seorang anak raja dan pewaris tahta harus bertumbuh
dewasa, menjalani pendidikan dan pelbagai pelatihan, baik
kehidupan, keterampilan maupun pengetahuan, sebelum
ia dapat menerima warisan kerajaan. Memang tanpa
pertumbuhan sekali pun ia memang seorang pangeran,
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
23
namun ia adalah anak kecil yang diasuh oleh pengasuhnya,
dan belum siap untuk menerima warisan Kerajaan.
“Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris be-
lum akil balig .... selama kita belum akil balig, kita takluk
juga kepada roh-roh dunia” (Galatia 4:1-3).
Kesalahan gereja selama ini, adalah membawa orang-
orang yang mengunjungi gereja untuk menjadi anak-anak-
Nya agar mewarisi kerajaan Sorga, namun mereka tidak
dididik bagaimana hidup sebagai anak-anak kerajaan da-
lam kerajaan-Nya, sehingga mereka dapat menyiapkan diri
untuk menjadi pewaris Kerajaan. Kisah kehidupan Bangsa
Israel yang dibawa TUHAN ke luar dari Mesir adalah sebuah
gambaran kegagalan menerima warisan sekali pun sudah
keluar dari tanah perbudakan. Satu generasi mereka kel-
uar dari Mesir namun hampir semua mereka gagal masuk
Tanah Perjanjian - (Warisan yang disediakan), kecuali Kaleb
dan Yosua, yang lain mengalami kematian di padang gurun.
Penyebabnya adalah mereka dipanggil menjadi anak-anak
kerajaan dan menerima panggilan kerajaan, namun mere-
ka tetap bermental budak (slave mentality).
“Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
maka kata-Ku: ‘Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan
mereka itu tidak mengenal jalan-Ku.’ Sebab itu Aku ber-
sumpah dalam murka-Ku: ‘Mereka takkan masuk ke tem-
pat perhentian-Ku’.” (Mzm. 95:10-11).
Mereka memang melihat dan mengalami mukjizat Tu-
han, namun mereka gagal untuk melihat jalan-jalan-Nya,
rencana dan tujuan-Nya, sehingga mereka gagal menerima
warisan - Tanah Perjanjian yang dijanjikan.
Bagaimana keserupaan dengan Kristus itu terjadi?
Pertumbuhan untuk menjadi serupa dengan Kristus itu ha-
nya mungkin terjadi melalui ketaatan dan keintiman den-
gan Dia.
“Kata Yesus kepada mereka: ‘Makanan-Ku ialah
melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya’.” (Yohanes 4:34).
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan
dengan muka yang tidak berselubung (beholding as in a
mirror the glory of the Lord). Dan karena kemuliaan itu
KINGDOM TRAINING
24 Rock Journey | FATHERS CLASS
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar” (2 Korintus 3:18).
Tanpa keintiman dengan Kristus, tidak mungkin kita
dapat menjadi serupa dengan Dia.

2. Menghasilkan Buah yang Sesuai Dengan Status


Sebagai Putra
“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam
hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata
kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abra-
ham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar po-
hon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang
baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api” (Matius 3:8-
10).
Perhatikanlah bahwa hanya anak yang bisa menerima
warisan, dan hidup yang menghasilkan buah pertobatan
adalah persyaratan untuk menerima warisan, karena buah
pertobatan yang dihasilkan itu membuktikan keberadaan
mereka sebagai anak. Mereka yang tidak menghasilkan buah,
tidak akan pernah mendapat warisan karena sebenarnya
mereka bukanlah anak. Adapun buah pertobatan yang
dihasilkan itu adalah Buah Roh sebagaimana telah dibahas
dalam buku Sons, dimana buah-buah itu nampak dalam
karakter Kristus yang tampil dalam keseharian hidup kita,
dan memberi dampak dalam seluruh aspek kehidupan
kita yang menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita.
Pada akhirnya karakter yang merupakan Buah Roh itu
akan berimplikasi kepada keberhasilan dalam penginjilan
yang memenangkan jiwa-jiwa dan memuridkan para
petobat untuk menduplikasi kehidupan yang penuh buah
Roh. Selanjutnya para murid tersebut akan menghasilkan
duplikasi dan murid-murid yang baru, demikian seterusnya.
Sehingga berbuah lebat itu tercapai.
Mengenai kehidupan yang menghasilkan buah yang
berdampak bagi kemuliaan TUHAN dan Kerajaan-Nya dapat
kita temukan pula persamaannya dalam ayat-ayat di bawah
ini:
Dalam perumpamaan talenta dan uang mina, Tuhan
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
25
Yesus memberikan gambaran tersebut.
“.....memanggil hamba-hambanya dan mempercaya-
kan hartanya kepada mereka ...” (Mat. 25:14-15).
a. Apabila talenta tersebut diberikan sebagai sebuah
sumbangan, maka hamba satu talenta tidaklah memiliki
kewajiban untuk mengembalikan apa-apa.
b. Apabila talenta tersebut dititipkan sebagai sebuah tit-
ipan, maka ketika hamba satu talenta mengembalikannya
satu talenta, dalam perhitungan kuantitatif maka impaslah
jumlah pengembaliannya.
c. Namun talenta tersebut, tidaklah diberikan dan tidak-
lah juga dititipkan, melainkan dipercayakan, oleh sebab itu
dengan berjalannya waktu tidaklah cukup hanya mengem-
balikan dengan jumlah yang sama, satu talenta.
Oleh sebab itu Tuannya menuntut hamba 1 talenta
untuk memberikan hasil atau keuntungannya. Dalam Kera-
jaan Sorga kemalasan dan tidak menghasilkan buah adalah
sebuah kejahatan!
“Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat
dan malas, .... Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu
kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya
sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya”
(Matius 25:25-26).
Mereka yang menghasilkan buah atau keuntungan,
merekalah yang mendapatkan “warisan” tersebut.
“.... Baik sekali perbuatanmu itu, .... engkau telah setia
memikul tanggung jawab ..... Masuklah dan turutlah da-
lam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:23).
“.... Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan
sepuluh mina. .....” (Lukas 19:16-17).
Setelah mereka menghasilkan buah, maka tuannya
memberikan warisan, dalam perumpamaan mina, mereka
menerima 10 kota, jelas tidak sebanding dengan hasil
keuntungan yang di dapat - itulah warisan.

3. Blessed Life (Kehidupan yang Terberkati)


Dampak dari hidup sebagai anak-anak Allah adalah kita
akan menerima warisan seorang Putra Allah, warisan itu
adalah hidup dalam berkat Tuhan. Bagaimana kehidupan
KINGDOM TRAINING
26 Rock Journey | FATHERS CLASS
yang diberkati itu terjadi dalam hidup kita?
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat
ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya eng-
kau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis
di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan
berhasil dan engkau akan beruntung” (Yosua 1:8).
Sejak penciptaan Allah merancangkan kehidupan
yang sejahtera dan berbahagia bagi manusia yang
diciptakan menurut rupa dan gambar-Nya. Demikian juga
perjalanan hidup orang percaya itu dirancang Tuhan untuk
mengalami keberhasilan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Yosua mengalami hal tersebut dalam hidupnya, serta
menikmati Kanaan karena tindakan Allah yang memilih
dan memberkati, sehingga namanya menjadi besar di mata
orang Israel. Dalam konteks ini Yosua tidak berupaya untuk
membesarkan dirinya karena ia33 menggantikan kedudukan
Musa yang telah meninggal dan menerima warisan dari
pembapaan Musa. Namun ia membuka ruang agar Allah
bertindak dan menyatakan kehendak-Nya.
Ada 3 gaya hidup dari orang yang hidup dalam berkat:
(1) Memperkatakan Firman Tuhan (2) Merenungkan Firman
Tuhan (3) Menaati seluruh Firman Tuhan.
Legacy menanamkan dengan kuat pondasi kehidupan
yang memampukan seseorang untuk hidup dalam
keberhasilan, kesejahteraan, dan kebahagiaan ketika ia
tetap berjalan dalam kehendak Tuhan melalui firman yang
diperkatakan, direnungkan, dan dilakukan.

KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
27
KINGDOM TRAINING
28 Rock Journey | FATHERS CLASS
KINGDOM TRAINING
Rock Journey | FATHERS CLASS
29
KINGDOM TRAINING
30 Rock Journey | FATHERS CLASS

Anda mungkin juga menyukai