DI APOTEK VARIA
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Varia”.
bimbingan serta fasilitas sehingga laporan ini dapat disusun, antara lain
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes. selaku Pembina Institut
3. Dr. H. Ismail Efendi, M.Si. selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.
4. Bd. Jitasari Tarigan Sibero, S.ST., S.Pd., M.Kes selaku Dekan fakultas
5. Apt. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Kes., selaku Ketua Prodi DIII Farmasi
memberikan arahan.
7. Apt. Mandike Ginting, S.Si., M.Si., selaku Apoteker Pengelola Apotek yang
ii
8. Seluruh Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan Karyawan Apotek Varia atas
9. Orang tua dan keluarga besar yang tiada pernah henti memberikan dukungan
serta doa dan materi sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
dapat diselesaikan.
laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
Medan, 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................vi
iv
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN ......................................52
4.1 Stok Barang ....................................................................................................52
4.2 Penerimaan Barang .........................................................................................53
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lambang golongan obat bebas .................................................... 29
Gambar 2.2 lambang obat bebas terbatas ........................................................ 30
Gambar 2.3 Tanda peringatan obat bebas terbatas .......................................... 30
Gambar 2.4 lambang golongan obat keras ...................................................... 31
Gambar 2.5 lambang golongan obat narkotika ................................................ 32
Gambar 2.6 lambang golongan obat psikotropika .......................................... 37
Gambar 2.7 lambang penandaan jamu ............................................................. 42
Gambar 2.8 lambang obat herbal terstandar .................................................... 43
Gambar 2.9 Lambang penandaan obat fitofarmaka ......................................... 43
Gambar 2.10 Lambang Obat Generik .............................................................. 44
Gambar 3.1 denah lokasi apotek varia ............................................................. 45
Gambar 3.2 struktur organisasi apotek varia ................................................... 46
Gambar 3.3 denah ruangan apotek varia ......................................................... 47
Gambar 6.1 Etiket Putih Untuk Sediaan Obat, Kapsul, Tablet, Tetes ............. 58
Gambar 6.2 Etiket Putih Untuk Sediaan Syrup .............................................. 58
Gambar 6.3 Etiket Biru .................................................................................... 58
vi
DAFATAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. nota faktur apotek varia ............................................................... 56
Lampiran 2. Kartu Stock................................................................................... 57
Lampiran 3.Etiket............................................................................................. 58
Lampiran 4. Salinan Resep............................................................................... 59
Lampiran 5. surat pesanan yang mengandung prekusor Farmaasi .................. 60
Lampiran 6. Laporan Penggunaan Sediaan Narkotika .................................... 61
Lampiran 7. Laporan Penggunaan Sediaan Psikotropika................................. 62
Lampiran 8. Lemari Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.............................. 63
Lampiran 9. Lemari Obat-Obat Generik ......................................................... 64
Lampiran 10. Lemari Obat-Obat Tertentu, Narkotika, Psikotropika................ 65
Lampiran 11. Resep 1 ...................................................................................... 66
Lampiran 12.Resep 2 ....................................................................................... 70
Lampiran 13. Resep 3 ..................................................................................... 73
Lampiran 14. Resep 4 ..................................................................................... 78
Lampiran 15. Resep 5 ..................................................................................... 82
Lampiran 16. Dokumentasi Kunjungan DOSPEM di Apotek Varia ............... 93
Lampiran 17. Dokumentasi Bersama Apoteker dan TTK di Apotek Varia ... 94
vii
BAB I
2017 tentang Apotek dalam ketentuan umum, dijelaskan bahwa Apotek adalah
Apoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi dan analisis farmasi. (1)
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana
Kesehatan adalah keadaan sehat seseorang, baik secara fisik, jiwa, maupun
sosial dan bukan sekedar terbebas dari penyakit untuk memungkinkannya hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan
1
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Proses mewujudkan pembangunan
(3)
mampu memberikan pelayanan kefarmasian secara tepat dan bermutu, tidak hanya
antara teori yang didapat selama di perkuliahan dengan praktek yang ditemui baik
mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dan kenyataan yang terjadi
2
1.2 Konsep Dasar dan Prinsip Dasar PKL Apotek
A. Konsep Dasar
kesehatan yang ada di sarana kesehatan. Pada unit kerja secara nyata sehingga
B. Prinsip Dasar
tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan
lapangan kerja).
3
3. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mendapatkan
masyarakat.
asisten apoteker.
mulai dari perkiraan pembuatan harga hingga sampai di tangan pasien dan
pelayanan informasi obat kepada pasien, baik obat bebas maupun obat keras.
4
BAB II
dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien. (5)
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. (6)
5
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan
Apotek.
Nasional.
Penggolongan Narkotika.
(OOT).
6
2.3 Tugas dan Fungsi Apotek
sumpah jabatan.
antara lain: obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek (pasal 16), menjelaskan bahwa Apotek
menyelenggarakan fungsi:
Pakai.
7
2.4 Persyaratan Apotek
Suatu Apotek baru dapat beroperasi setelah mendapat Surat Izin Apotek
(SIA). Surat Izin Apotek (SIA) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
1. Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri dan/ atau modal
yang bersangkutan.
2. Lokasi
Selain itu Apotek dapat didirikan dilokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan
8
3. Bangunan
1) Penerimaan Resep
4) Konseling
6) Arsip
2) Instalansi listrik
9
4) Sistem produksi kebakaran
c. Peralatan
2) Peralatan meliputi rak obat alat peracikan, bahan pengemas obat, lemari
pasien.
Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker
kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
10
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
APA dan/atau menggantikan pada jam-jam tertentu pada hari buka Apotek.
tersebut tidak berada ditempat selama lebih dari 3 bulan secara terus-
menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dan tidak bertindak sebagai
b. Kasir adalah orang yang bertugas menerima uang, mencatat peneriman dan
pengeluaran uang.
Apotek
6. Surat Izin Praktek Tenaga Kefarmasian, setiap tenaga kefarmasian yang akan
11
a. SIPA bagi Apoteker; atau
2016)
b. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
kefarmasian.
a. Fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis
12
b. Surat keterangan fisik dan mental dari dokter yang memiliki Surat Izin
Praktik.
kefarmasian.
e. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan
Tahun 2017 Tentang Apotek, tata cara perizinan Apotek sebagai berikut:
a) Setiap pendirian Apotek wajib memiliki izin dari Menteri yang kemudian
persyaratan.
13
c. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Apoteker;
e) Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak menerima permohonan dan
a. Tenaga Kefarmasian.
Organisasi Profesi.
14
pemohon tidak dapat memenuhi kelengkapan persyaratan maka
2.6 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dan pelaporan.
1. Perencanaan
dan bahan medis habis pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi,
budaya dan kemampuan masyarakat. Tujuan dari perencanaan adalah agar proses
pengadaan obat atau perbekalan farmasi yang ada di apotek menjadi lebih efektif
dan efisien sesuai dengan anggaran yang tersedia. Faktor-faktor yang harus
15
a. Pemilihan pemasok, kegiatan pemasok (PBF), service (ketepatan waktu,
barang yang dikirim, ada tidaknya diskon bonus, layanan obat expire date
obat dan satu periode pemakaian dan waktu tunggu pemesanan, serta
diantaranya :
2. Pengadaan
Suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedia sediaan farmasi dengan
jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengadaan yang
efektif merupakan suatu proses yang mengatur berbagai cara, teknik dan
kebijakan yang ada untuk membuat suatu keputusan tentang obat-obatan yang
akan diadakan, baik jumlah maupun sumbernya. Kriteria yang harus dipenuhi
a. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan memiliki izin edar atau
nomor registrasi.
16
b. Mutu, keamanan dan kemanfaatan sediaan farmasi dan alat perbekalan
c. Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan berasal dari jalur resmi.
ke PBF) atau dengan cara konsinyasi (dimana PBF menitipkan barang di Apotek
dan dibayar setelah laku terjual). Proses pengadaan barang dengan cara pembelian
gudang atau pada Kartu Stok. Jika barang memang habis dapat dilakukan
disuplier.
b. Pemesanan dapat dilakukan jika persediaan barang habis, yang dapat dilihat
pemesanan minimal dibuat 2 lembar (untuk suplier dan arsip Apotek) dan di
diserahkan pada PBF yaitu warna putih, merah, biru dan satu lembar warna
kuning untuk arsip apotek). Untuk obat Narkotika satu Surat Pesanan hanya
17
untuk satu jenis obat, sedangkan untuk Psikotropika satu Surat Pesanan
3. Penerimaan
kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu waktu penyerahan dan harga yang
4. Penyimpanan
menempatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada tempat yang
18
dinilai aman dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.
Penyimpanan harus menjamin stabilitas dan keamanan sediaan farmasi dan alat
sediaan dan alfabetis dengan menerapkan prinsip FIFO dan FEFO disertai sistem
khusus seperti Narkotika, Psikotropika dan obat yang memerlukan suhu tertentu,
obat yang mudah terbakar. Selain itu Apoteker juga perlu melakukan pengawasan
mutu terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima dan disimpan
5. Pendistribusian
farmasi dan alat kesehatan dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
b. Mempertahankan mutu
19
7. Pemusnahan dan Penarikan
Sediaan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat sesuai standar yang
harus dilaksanakan dengan cara yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang
yang tidak berwenang. Sediaan farmasi yang akan dimusnahkan supaya disimpan
terpisah dan dibuat daftar yang mencakup jumlah dan identitas produk.
Penghapusan dan pemusnahan obat baik yang dilakukan sendiri maupun oleh
a. Obat kadaluarsa atau rusak harus dimusnahakan sesuai dengan jenis dan
Kefarmasian lain yang memiliki Surat Izin Praktik atau Surat Izin Kerja.
20
c. Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
e. Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap
8. Pengendalian
perbekalan sediaan farmasi dan alat kesehatan agar mempunyai persediaan dalam
mengendalikan arus barang yang masuk melalui pengaturan sistem pesanan atau
dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan kekurangan, kerusakan, kadaluarsa
cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat nama obat,
21
9. Pencatatan dan Pelaporan
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang meliputi pengadaan, penyimpanan,
yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
b. Nama dokter, nomor surat izin praktik, alamat, nomor telepon dan paraf
b. Stabilitas
22
c. Kompatibilitas (ketercampuran obat)
d. Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi
klinis lain)
e. Kontra indikasi
f. Interaksi obat
2. Dispensing
23
3) Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk suspensi atau
emulsi.
g. Membuat salinan resep sesuai resep aslinya dan diparaf oleh Apoteker (bila
diperlukan).
memerlukan obat non resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat bebas
dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek pengguna
penggunaan ada ibu hamil dan menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas,
ketersediaan, harga, sifat fisik atau kimia dari obat dan lain-lain.
24
4. Konseling
metode Health Belief Model. Apoteker harus melakukan verifikasi bahwa pasien
AIDS, epilepsi
fenitoin, teofilin).
penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih
dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan
25
2.7.1 Pengalolaan Resep
Resep yang telah dilayani harus disimpan selama 3 tahun. Resep yang
mudah dijangkau agar mudah ditelusuri dengan cepat. Untuk pengelolaan resep
Narkotika dan Psikotropika, pada saat pelayanan resep Narkotika diberi tanda
garis merah. Resep Narkotika dan Psikotropika harus terarsip dangan baik dan
daya terdiri ;
26
berkomunikasi antar profesi, menetapkan diri sebagai pemimpin dalam
2. Keuangan
waktu tertentu.
c. Laporan aliran kas yaitu laporan yang menggambar tentang aliran kas
3. Administrasi
2004)
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pengelolaan Apotek adalah (Menteri
27
b. Obat dan perbekalan farmasi lainnya yang karena suatu hal tidak dapat
c.
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,
Analisa Farmasi dan Tenaga Menegah Farmasi atau Asisten Apoteker. Menurut
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan sesuai standart
profesi.
obat.
kesehatan pasien.
28
5. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
A. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh ; Parasetamol, New Diatabs,
Obat bebas terbatasadalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter dan disertai dengan
peringatan.Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwana hitam. Contoh; CTM, Antimo,
29
Gambar 2.2 Lambang Golongan Obat Bebas Terbatas
berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 cm, lebar 2
P no.3 Awas! Obat Keras, Hanya untuk bagian luar dari badan
30
P no.4 Awas! Obat Keras, hanya untuk dibakar
Obat Keras yang hanya dapat dibeli di Apotek dengan resep dokter. Tanda
khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan
pada tubuh. Tanda obat keras lingkaran merah didalamnya tertulis huruf K
31
Yang termasuk obat keras :
1. Semua Antibiotik.
2. Semua Antihistamin kecuali yang dipakai sebagai obat luar dan obat mabuk
perjalanan.
3. Antikoagulansia.
6. Semua obat baru, yaitu semua obat yang tidak tercantum dalam farmakope
Indonesia dan daftar obat keras atau obat yang hingga dikeluarkannya surat
keputusan secara resmi dan belum pernah di input atau digunakan di Indoesia.
D. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah zat atau bahan obat yang berasal dari tanaman atau
bahan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
yaitu:”Palang Medali Merah”, dilihat pada gambar 2.5, contoh obat Narkotika :
Golongan Narkotika
32
Narkotika dibagi menjadi 3 golongan yaitu :(Permenkes Menteri Kesehatan
Republik Indonesia,2014)
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan
1. Pemesanan Narkotika
Pesanan Narkotika kepada PBF PT. Kimia Farma.Surat Pesanan Narkotika harus
ditanda tangani oleh APA dengan mencantumkan nam jelas, nomor SIK, SIA dan
33
stempel Apotek. Satu surat pesanan terdiri dari rangkap empat dan hanya dapat
2. Penyimpanan Narkotika
40x80x100 cm, maka lemari tersebut harus dibuat melekat pada tembok
atau lantai.
e. Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang lain selain
f. Anak kunci lemari khusus harus dipegang oleh pegawai yang di kuasakan.
g. Lemari khusus ditempatkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh
umum.
34
3. Pelayanan Resep mengandung Narkotika
sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Diktorat Jendral Pengawasan Obat dan
a. Sesuai dengan bunyi pasal 7 ayat (2) UU No. 9 tahun 1976 tentang Narkotika,
walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama
sekali.
b. Untuk resep narkotika yang baru dilayani sabagian atau belum dilayani sama
sekali, Apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut
c. Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh dilayani
sama sekali. Oleh karena itu dokter tidak boleh menambah tulisan iter pada
4. Pelaporan Narkotika
narkotika dan laporan pemakaian morfin dan petidin. Laporan harus di tanda
tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek mencantumkan SIK, SIA, nama jelas dan
35
stempel Apotek, kemudian dikirimkepada kepala Suku Dinas Kesehatan dengan
Tembusan:
d. Arsip
5. Pemusnahan Narkotika
2015, pemegang izin khusus, Apoteker pimpinan Apotek atau dokter yang
b. Nama pemegang izin khusus, Apoteker pimpinan Apotek atau dokter pemilik
Narkotika
c. Nama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain dari perusahaan
36
e. Cara pemusnahan
Arsip
E. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
37
mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantunagn.
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
1. Pemesanan Psikotropika
Surat pesanan tersebut dibuat rangkat dua dan setiap surat dapat digunakan untuk
2. Penyimpanan Psikotropika
38
golongan psikotropika diletakkan tersendiri dalam suatu rak atau lemari khusus
3. Penyerahan Psikotropika
kepada Apotek lain, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan dokter kepada
4. Pelaporan Psikotropika
5. Pemusnahan Psikotropika
pidana, diproduksi tanpa memenuhi standard dan persyaratan yang berlaku dan
atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi, kadaluarsa atau tidak
pemusnahan, nama pemegang izin khusus, nama, jenis dan jumlah psikotropika
39
6. Obat Wajib Apotek
OWA adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh Apoteker
kepada pasien di Apotek. Peraturan mengenai Obat Wajib Apotek dibuat untuk
aman dan rasional (MENKES RI,1990). Obat yang dapat diserahkan tanpa resep
a. Tidak di kontra indikasikan untuk wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun
c. Penggunaan tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan
Indonesia.
keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang
40
a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat
Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1 berisi daftar obat yang
dan pencahar), obat mulut dan tenggorokan, obat saluran napas (obat asma,
Obat Wajib Apotek No. 2 peraturan ini memuat tambahan daftar OWA yang
Obat Wajib Apotek No. 3 berisi daftar obat yang dapat di serahkan tanpa resep
(anti-ulkus peptik), obat kulit (anti acne, anti mikroba, antifungi), anti infeksi
F. Obat Tradisional
disebutkan bahwa Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan
41
untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
a. Jamu adalah obat yang diolah secara tradisional, baik dalam bentuk serbuk,
seduhan, pil, maupun cairan yang berisi seluruh bagian tanaman. Jamu telah
mungkin ratusan tahun. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu
ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris secara turun
temurun. Misalnya Tolak Angin tablet, Tolak Linu, Darsi, Batugin, Herbakof,
Penandaan
b. Obat Herbal Terstandar adalah obatJamu
tradisional yang disajikan dari ekstrak
atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, hewan maupun
komplek dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mempunyai
produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian
42
higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis. contohnya Diapet tablet,
c. Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisional dari bahan alami yang dapat
distandarisasi dan khasiat telah dibuktikan dengan uji klinis pada manusia.
43
1. Obat Generik
Obat Generik adalah obat dengan nama resmi Internasional Non Proprietary
Name (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku strandar
2. Kosmetik
Adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar)
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
3. Alat kesehatan
cateter, perban, kain kasa, thermometer, easy touch, pispot BAB dan lain-lain.
(16)
44
BAB III
3.1 Lokasi
Apotek Varia terletak di Jl. Gatot Subroto No. 184-C Medan. Lokasi yang
penduduk, serta dekat dengan Klinik, Rumah Sakit, pusat perbelanjaan di Kota
Medan, Indomaret, juga merupakan tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan
umum. Denah lokasi Apotek Varia dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
Jl. Darussalam
MAWAR
INDOMARET
BAKERY
45
3.2 Struktur Organisasi dan Personalia
Apotek merupakan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di apotek Varia Pemilik Sarana Apotek
(PSA) merangkap sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA).
Apotek Varia ini memiliki enam karyawan. Enam karyawan merupakan
asisten apoteker yang bertugas pada pemesanan resep dan merangkap dibagian
administrasi serta merangkap dibagian penjualan bebas dan kebersihan. Apotek
ini memulai kegiatan farmasinya pada pukul 08.30 WIB dan tutup pada pukul
20.00 WIB.
STRUKTUR
ORGANISASI
APOTEK VARIA
DIREKTUR APOTEKER
(Theodora (Apt. Mandike
Ginting,SE.,MM.) Ginting .,S.Si.,M.Si .)
TTK
BAG.ADMINISTRASI BAG.PEMBELIAN
BAG.PENJUALAN ( Trica Simanungkalit
( Ristauli Sitohang ) Herlina Ginting.,SE.)
A.Md.Farm. )
PENJUALAN
PEMBELIAN
( Selvira )
KASIR
GUDANG
( Annisa )
46
Parkir
KLKS
Ruang Tunggu
Ruang
C Ruang Konseling B Tunggu
A
Kasir Ruang Pemberian
Obat Resep
F D
Pintu
GUDANG
E
Meja Racik
I
Ruang Tempat Istirahat G
J
Toilet
Ruang Arsip
47
3.4 Arus Barang
3.4.1 Pembelian (Pengadaan)
Pengadaan pada apotik Varia dilakukan dengan mencatat nama produk dan
jumlah yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan yang berasal dari gudang, ruang
peracikan, dan penjualan bebas.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pemasok barang
adalah kecepatan pemasok tersebut melakukan pengiriman barang, harga atau
potongan harga yang ditawarkan oleh distributor obat tersebut melakukan
pengiriman barang, harga atau potongan harga yang ditawarkan oleh distributor
obat tersebut, dan kondisi pembayaran yang ditawarkan.
3.4.2 Pelaksanaan Pembelian
Pembelian barang dilakukan langsung oleh pemilik apotek atau asisten
apotek berdasarkan buku pesanan barang merupakan buku yang berisi daftar
kebutuhan barang dari penjualan bebas yang dilakukan setiap hari. Dalam buku
tersebut dicantumkan tanggal, nama barang, serta jumlah yang dibutuhkan.
Pembelian ditunjukan kepada pemasok yang memberikan potongan harga
tinggi, dan bonus serta waktu pembayaran yang lama. Apotek akan
mengendalikan jumlah barang yang dipesan sesuai dengan kebutuhan apotek.
Khusus pembelian Narkotika, pemesanan dilakukan pada sales Kimia
Farma, dengan menggunakan surat pemesanan yang hanya bias kita dapatkan di
Kimia Farma yang memiliki jumlah rangkap sebanyak 5 lembar dan
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang dilengkapi nama
lengkap, no SIPA, SIA, dan stempel apotek dimana untuk satu lembar surat
pesanan hanya untuk satu macam narkotika saja.
3.4.3 Pemantauan Hasil Pembelian
Pemantauan hasil pembelian dilakukan sebagai berikut:
1. Menerima faktur-faktur dari pemasok yang berisi kebenaran produk yang
dipesan, jumlah, serta harga yang telah disepakati bersama.
2. Apabila barang memiliki harga atau potongan harga yang tidak sesuai
dengan kesepakatan maka pihak apotek berhak melakukan retur
(pengembalian barang).
48
3. Bila perlu pihak apotek bisa melakukan pembatalan pemesanan dan
melakukan pemesanan ulang pada distributor lainnya.
49
2. Apabila pasien setuju maka resep akan dikerjakan dan diberi etiket lalu
diserahkan beserta petunjuk penggunaannya sejelas mungkin.
Untuk resep yang mengandung narkotika harus diperhatikan kelengkapan
resep. Misalnya nama, alamat dokter, nomor izin praktek, dan tanda tangan atau
paraf dokter yang bersangkutan, serta nama, umur, dan alamat pasien yang
lengkap. Pada resep diberikan tanda merah dan diarsipkan tersendiri untuk
memudahkan pembuatan laporan pemakaian laporan setiap bulannya.
3.5.2 Penjualan Bebas
Prosedur penjualan bebas adalah sebagai berikut:
1. Petugas penjualan obat bebas menerima permintaan barang dari pasien dan
mengecek keteserdiaan barang.
2. Jika obat ada, maka petugas akan menginformasikan harga pada pasien
dan memberikan arahan kepada pasien agar menuju ke kasir untuk
melakukan pembayaran.
3. Petugas penjual obat bebas mencatat barang yang dijual pada buku khusus
penjualan bebas dan setiap pengambilan barang dicatat pada kartu stok.
3.6 Pajak Apotek Varia
Berdasarkan undang-undang No. 10 Tahun 1994 mengenai perpajakan,
Apotek Varia membayar pajak reklame (tergantung pada ukuran papan reklame),
pajak bangunan, pajak penghasilan, pajak kendaraan bermotor, pajak izin apotek
registrasi yang dibayar setahun sekali dan lima tahun sekali untuk masa aktif izin
apotek ke DINKES.
3.7 Administrasi
Petugas Administrasi melaksanakan pencatatan sebagai sebagai berikut:
1. Administrasi pembukuan mencatat arus uang dan arus barang yang terdiri
dari:
Buku pembelian mencatat semua arus uang dan arus barang dari
distributor.
50
Buku penjualan mencatat seluruh penjualan tunai baik yang dilakukan
bagian peracikan maupun bagian penjualan bebas.
2. Administrasi pelaporan meliputi narkotika dan psikotropika. Khusus untuk
obat obatan golongan narkotika dilakukan selambat-lambatnya tanggal 10
setiap bulannya dan untuk obat-obatan psikotropika laporan dilakukan 3
bulan sekali. Laporan ditandai oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA).
51
BAB IV
Persediaan barang yang ada diapotek varia meliputi obat bebas, obat bebas
terbatas, obat keras, obat psikotropika, obat narkotika dan alat-alat kesehatan.
Stok barang di apotek varia bias dikatakan lengkap tetapi tetap saja masih ada
kekurangan seperti kurangnya beberapa produk obat sehingga saat melayani resep
sering kekurangan obat hal itu di sebabkan keterlambatan PBF dalam pengiriman
obat pesanan dari waktu yang telah di sepakati. Saran, agar melakukan pesanan
obat lebih jauh-jauh hari, untuk menghindari keterlambatan kedatangan obat yang
tak terduga, agar stok obat tetap terpenuhi sehingga pelayanan resep dapat di
52
4.4 Penyimpanan Obat di Apotek
tanggal kadaluarsa (FIFO yang pertama masuk duluan keluar dan FEFO yang
duluan kadaluarsa, duluan keluar) namun dalam proses melayani resep obat-obat
penyimpanan obat pada beberapa tidak sesuai dari urutan abjad, sehingga sering
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini, yaitu:
kepada para peserta didik untuk mendapatkan pengalaman kerjs nyata dan
3. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai Tenaga Teknis
5.2 Saran
1. Stok barang harus ditambah agar pembeli tidak kecewa dengan tidak adanya
2. Penerimaan barang oleh asisten apoteker atau karyawan apotek harus lebih
3. Sebaiknya jumlah stok obat dan alat kesehatan habis pakai (disposable) yang
maksimal.
54
DAFTAR PUSTAKA
1. 2017 PN 09. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 09 Tahun 2017. 2017;1–36.
2. Daerah P. Undang-undang No. 36 Tahun 2014. Undang Kesehat Nomor 36
Tahun 2014. 2014;1–21.
3. Dewan Perwakilan Rakyat RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Kesehat Nomor 1148/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farm.
2014;85(1):2071–9.
8. Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Undang-Undang. 2023;(187315):1–300.
4. Muliati. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun
2016. Rev CENIC Ciencias Biológicas. 2016;152(3):28.
5. SOCIAL MDSYP. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
PMK_N0.35_2014. Menteri Kesehatan Republik Indones Peratur Menteri
Kesehat Republik Indones. 2014;Nomor 15(879):2004–6. Appl Microbiol
Biotechnol. 2014;85(1):2071–9.
6. Muharrem , Mustafa AN, Ertan ALPTEKIN, Ali Turkcan İ. Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009. Am J Res Commun. 2009;5(August):12–
42.
7. SOCIAL MDSYP. Kementrian Republik Indonesia. Peratur Menteri Kesehat
Republik Indones Nomor 34 Tahun 2014 Perubahan Atas Peratur Menteri
Depkes RI. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Pedoman
Pengguna Obat Bebas dan Bebas Terbatas. 2007;9–36.
9. Rehamn and Sultana 2011. Undang undang Nomor 35 Tahun 2009. Undang
Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Nark. 2009;2(5):255.
10. Permenkes RI No 3 2015. Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi. Peredaran,
penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan Nark psikotropika dan perkussor
Farm. 2015;37.
11. Ester Yolanda Friska, S.H. MH, Rizki Emil Birham SH. Anotasi Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika. 2022;1–41.
12. Kemenkes. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR:
347/MenKes/SK/VlI/1990 tentang Obat Wajib Apotek. Kementeri Kesehat
Republik Indones. 1990;(419):56–79.
13. Herling CS. Undang undang Nomor 36 Tahun 2009. Undang Republik
Indones Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehat. 2009;369(1):1689–99.
14. ATSDR. PMK RI Nomor 007 Tahun 2012. Peratur Menteri Kesehat Republik
Indones Nomor007 Tahun 2012 Tentang Regist Obat Tradis. 2012;66:37–9.
15. Akbulut HH. PMK RI NoHK.02.02/MENKES/068/I/2010. PMK RI
NoHK0202/MENKES/068/I/2010 Tentang Obat Generik. 2010;9(1):76–99.
16. Smith V, Devane D, Begley CM, Clarke M, Penelitian BM, Surahman, et al.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2017
Tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik. Peratur Menteri Kesehat
Republik Indones Nomor 63 Tahun 2017 Tentang Cara Uji Klin Alat Kesehat
yang Baik. 2017;1(1):1–8.
55
Daftar Lampiran
56
Lampiran 2. Kartu Stok
57
Lampiran 3. Etiket
Gambar 6.1 Etiket putih untuk sediaan tablet, kapsul, dan tetes
58
Lampiran 4. Gambar Salinan Resep
59
Lampiran 5. Surat Pesanan Mengandung Prekursor Farmasi
60
Lampiran 6. Laporan Penggunaan sediaan jadi narkotika
61
Lampiran 7. Laporan Penggunaan Sediaan Psikotropika
62
Lampiran 8. Lemari Obat Bebas, dan Obat bebas terbatas dan
63
Lampiran 9. Lemari Obat-obat Resep Umum
64
Lampiran 10. Lemari Obat Psikotropoika, Narkotika, dan Obat-obat
tertentu
65
Lampiran 11
Resep 1
A. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama : ada
SIP, dan alamat dokter : tidak ada
Tanggal penulisan resep : ada
Tanda tangan/paraf dokter : tidak ada
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta : ada
Cara pemakaian : ada
Informasi lainnya : ada/tidak ada
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan : sesuai
Sediaan : sesuai
66
Dosis : sesuai
Potensi :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Pertimbangan Klinis
Reaksi alergi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Interaksi : ada
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) : sesuai
Penyiapan Obat
Peracikan : tidak
Etiket : ada
Kemasan : ada
Penyerahan obat : ada
Informasi obat : ada
B. Kasus
Berdasarkan resep yang diberikan pasien sedang mengalami diabetes
C. Three Prime Question
1. Penjelasan Dokter Tentang Penyakit : tidak ada
2. Penjelasan Dokter Tentang Cara Pakai Obat : tidak ada
3. Penjelasan Dokter Tentang Harapan Setelah Penggunaan Obat : tidak ada
D. Spesialite Obat
A. Spesialit Obat pada Resep
No 1 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Amlodipin/10mg/PT.Mutiara
Mukti Farma
Komposisi Amlodipin 10 mg
Merk lain Forbetes, tordica
golongan K
Dosis
-Diberikan - 2 kali sehari
67
-Lazim - 2x 500mg/hari
No 2 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Candesartan/8mg/Dexa Medika
Komposisi Candesartan 8mg
Merk lain Candefion
golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim - 8-16mg/per hari
No 3 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Simvastatin/20mg/PT.Mulia Farma
Suci
Komposisi Simvastatin 20 mg
Merk lain Livitor
Golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim -5-10 mg /perhari
68
6. Efek samping: Mual atau muntah, Sakit maag, Diare, sakit kepala,mengantuk,
kelelahan, edema,nyeri perut
Candesartan
1. Indikasi: Mengatasi hipertensi dan gagal jantung
2. Cara penggunaan: 1 kali sehari
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
5. Hal-hal yang harus dihindari: Penggunaan amlodipine harus memperhatikan
risiko hipotensi, peningkatan angina dan infark miokard, serta penggunaan
pada pasien dengan gangguan fungsi hepar yang berat.
6. Efek samping: sakit kepala, kelelahan, bersin,
Simvastatin
1. Indikasi: Menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan
meningkatkan kadar HDL dalam darah.
2. Cara penggunaan : 1 kali sehari
3. Penyimpanan obat : Disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar
matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: Obat diminum sesuai dosis yang di anjurkan
5. Hal-hal yang harus dihindari : Jangan menggunakan amlodipine jika memiliki
alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda
miliki.
6. Efek samping : Kantuk,mual, pusing,Lelah,sakit perut,
69
Lampiran 12
Resep 2
A. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama : ada
SIP, dan alamat dokter : tidak ada
Tanggal penulisan resep : ada
Tanda tangan/paraf dokter : tidak ada
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta : ada
Cara pemakaian : ada
Informasi lainnya : ada/tidak ada
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan : sesuai
Sediaan : sesuai
Dosis : sesuai
70
Potensi :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Pertimbangan Klinis
Reaksi alergi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Interaksi : ada
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) : sesuai
Penyiapan Obat
Peracikan : tidak
Etiket : ada
Kemasan : ada
Penyerahan obat : ada
Informasi obat : ada
B. Kasus
Berdasarkan resep yang diberikan pasien sedang mengalami hipertensi
Three Prime Question
1. Penjelasan Dokter Tentang Penyakit : tidak ada
2. Penjelasan Dokter Tentang Cara Pakai Obat : tidak ada
3. Penjelasan Dokter Tentang Harapan Setelah Penggunaan Obat : tidak ada
C. Spesialite Obat
1. Spesialit Obat pada Resep
1 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Amlodipine/5 mg/Mutifa
Komposisi Amlodipine 5mg
Merk lain Amcor
golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim -5-10 mg per hari
2 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Ramipril/5 mg/Dexa Medika
Komposisi Ramipril 5mg
Merk lain -
golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
71
-Lazim
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
alergi terhadap obat ini, jangan berkendara atau aktivitas yang memerlukan
6. Efek samping: sakit kepala, pusing, mengantuk, debaran jantung dan mual
Ramipril
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
6. Efek samping: pusing atau rasa melayang, batuk kering dan rasa lelah yang
tidak biasa
72
Lampiran 13
Resep 3
A. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama, SIP, dan alamat dokter : tidak ada
Tanggal penulisan resep : ada
Tanda tangan/paraf dokter : ada
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta : ada
Cara pemakaian : ada
Informasi lainnya : ada/tidak ada
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan : sesuai
Sediaan : sesuai
Dosis : sesuai
Potensi :-
73
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Pertimbangan Klinis
Reaksi alergi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Interaksi : ada
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) : sesuai
Penyiapan Obat
Peracikan : tidak
Etiket : ada
Kemasan : ada
Penyerahan obat : ada
Informasi obat : ada
B. Kasus
Berdasarkan resep yang diberikan pasien sedang mengalami Diabetes
C. Three Prime Question
1. Penjelasan Dokter Tentang Penyakit : tidak ada
2. Penjelasan Dokter Tentang Cara Pakai Obat : tidak ada
3. Penjelasan Dokter Tentang Harapan Setelah Penggunaan Obat : tidak ada
D. Spesialite Obat
1. Spesialit Obat pada Resep
1 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Glimepiride/4mg/Hexapharm
Jaya
Komposisi Glimepiride 4mg
Merk lain Amaryl, Glimefin Anpiride
Golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim - 1- 4mg/hari
2 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Metformin/500mg/Hexapharm
Jaya
Komposisi Metformin 500mg
Merk lain Forbetes, tordica
Golongan K
74
Dosis
-Diberikan - 2 kali sehari
-Lazim - 2x 500mg/hari
3 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Acarbose/100mg/Dexa Medika
Komposisi Acarbose 100mg
Merk lain Glubose, Ditrium
golongan K
Dosis
-Diberikan -3 kali sehari
-Lazim - 50-100mg/per hari
4 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Amlodipin/5 mg/Dexa Medika
Komposisi Amlodipin
Merk lain -
golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim - 5 - 10mg/hari
75
4) Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi
glimepiride, karena obat ini dapat menimbulkan rasa kantuk, pusing, atau
penglihatan buram.
5) Hindari mengonsumsi minuman beralkohol saat menjalani pengobatan
dengan glimepiride karena dapat meningkatkan risiko munculnya efek
samping.
6. Efek samping: pusing, sakit kepala, lemas, mual dan muntah, dan sakit perut.
Metformin
1. Indikasi: Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes
tipe 2
2. Cara penggunaan obat: 1 kali sehari
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
5. Hal-hal yang harus dihindari: tidak dianjurkan untuk pasien dengan gagal
jantung, penyakit hati kronik, wanita hamil dan menyusui.
6. Efek samping: Mual atau muntah, Sakit maag, Diare, Lelah atau lemas, Kadar
gula darah rendah
Acarbose
1. Indikasi: Mengontrol kadar gula dalam darah pada penderita diabetes tipe 2
2. Cara penggunaan obat: 3 kali sehari
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: Selalu ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk
yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi acarbose
5. Hal-hal yang harus dihindari:
1) Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum
mengonsumsi acarbose.
2) Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan
dengan acarbose karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
3) Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal,
penyakit hati, hernia, gangguan lambung, atau gangguan usus.
76
4) Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang memerlukan
kesiagaan setelah mengonsumsi acarbose.
5) Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang
merencanakan kehamilan.
6. Efek samping: perut kembung, sering buang angin, sakit perut, dan diare.
Amlodipin
1. Indikasi: sebagai pengobatan hipertensi
2. Cara penggunaan obat: 1 kali sehari
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
5. Hal-hal yang harus dihindari: jangan menggunakan amlodipine jika memiliki
alergi terhadap obat ini, jangan berkendara atau aktivitas yang memerlukan
kewaspadaan karna obat ini dapat menyebabkan pusing
6. Efek samping: sakit kepala, pusing, mengantuk, debaran jantung dan mual.
77
Lampiran 14
Resep 4
A. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama : ada
SIP, dan alamat dokter : tidak ada
Tanggal penulisan resep : ada
Tanda tangan/paraf dokter : tidak ada
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta : ada
Cara pemakaian : ada
Informasi lainnya : ada/tidak ada
78
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan : sesuai
Sediaan : sesuai
Dosis : sesuai
Potensi :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Pertimbangan Klinis
Reaksi alergi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Interaksi : ada
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) : sesuai
Penyiapan Obat
Peracikan : tidak
Etiket : ada
Kemasan : ada
Penyerahan obat : ada
Informasi obat : ada
B. Kasus
Berdasarkan resep yang diberikan pasien sedang mengalami hypertensi
C. Three Prime Question
1. Penjelasan Dokter Tentang Penyakit : tidak ada
2. Penjelasan Dokter Tentang Cara Pakai Obat : tidak ada
3. Penjelasan Dokter Tentang Harapan Setelah Penggunaan Obat : tidak ada
D. Spesialite Obatk
1. Spesialit Obat pada Resep
1 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Candesartan/8mg/Dexa Medika
Komposisi Candesartan 8mg
Merk lain Candefion
Golongan K
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim - 8 - 16mg/hari
79
2 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Bisoprolol/2.5mg/Dexa Medika
Komposisi Bisoprolol 2,5mg
Merk lain Concor, Biafin
Golongan K
Dosis
-Diberikan - 1x sehari
-Lazim - 2,5-20mg/hari
3 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Spironolakton/25mg/ Dexa Medica
Komposisi Spironolakton 25mg
Merk lain -
Golongan K
Dosis
-Diberikan - 1-2x sehari
-Lazim - 25-100mg/hari
Candesartan
Bisoprolol
Spironolaktone
80
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: Pastikan untuk membaca petunjuk pada label
kemasan obat dan ikuti selalu anjuran dokter dalam mengonsumsi
spironolactone. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
5. Hal-hal yang harus dihindari:
1) Jangan mengonsumsi spironolactone jika Anda alergi terhadap obat ini.
2) Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang
membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi spironolactone,
karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk pada beberapa
orang.
3) Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
4) Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain,
termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi
obat.
6. Efek samping: pusing, sakit kepala, rasa kantuk, mual dan muntah, diare.
81
Lampiran 15
Resep 5
A. Skrining resep:
Persyaratan administrasi
Nama : ada
SIP, dan alamat dokter :tidak ada
Tanggal penulisan resep : ada
Tanda tangan/paraf dokter : ada
Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta : ada
Cara pemakaian : ada
Informasi lainnya : ada/tidak ada
82
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan : sesuai
Sediaan : sesuai
Dosis : sesuai
Potensi :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Pertimbangan Klinis
Reaksi alergi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Interaksi : ada
Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll) : sesuai
Penyiapan Obat
Peracikan : tidak
Etiket : ada
Kemasan : ada
Penyerahan obat : ada
Informasi obat : ada
B. Kasus
Berdasarkan resep yang diberikan pasien sedang mengalami Jantung
C. Three Prime Question
1. Penjelasan Dokter Tentang Penyakit : tidak ada
2. Penjelasan Dokter Tentang Cara Pakai Obat : tidak ada
3. Penjelasan Dokter Tentang Harapan Setelah Penggunaan Obat : tidak ada
D. Spesialite Obat
1. Spesialit Obat pada Resep
1 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Candesartan/8mg/Dexa Medika
Komposisi Candesartan 8mg
Merk lain Candefion
Golongan K
83
Dosis
-Diberikan -1 kali sehari
-Lazim - 8 - 16mg/hari
2 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Bisoprolol/2.5mg/Dexa Medika
Komposisi Bisoprolol 2,5mg
Merk lain Concor, Biafin
Golongan K
Dosis
-Diberikan - 1x sehari
-Lazim - 2,5-20mg/hari
3 Nama Obat/Jumlah/Pabrik Spironolakton/25mg/DEXA
MEDICA
Komposisi Spironolakton 25mg
Merk lain Spicrolacton,Carpiaton, Spirola,
Letonal, Aldactone.
Golongan K
Dosis
-Diberikan - 1-2x sehari
-Lazim - 25-100mg/hari
84
7. Indikasi: Mengobati hipertensi, angina, aritmia, dan gagal jantung
8. Cara penggunaan: 1 kali sehari
9. Penyimpanan obat : disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
10. Hal-hal yang harus dilakukan : Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang
tertera pada kemasan bisoprolol sebelum mulai mengonsumsinya.
11. Hal-hal yang harus dihindari: jangan mengkonsumsi bisoprolol jika anda
memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter jika Anda sedang
hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
12. Efek samping : pusing, sakit kepala, kelelahan, mual dan muntah, diare, sulit
tidur.
Spironolaktone
1. Indikasi: Mengobati hipertensi, gagal jantung, hipokalemia, sirosis,
pembengkakan (edema), atau hiperaldosteronisme
2. Cara penggunaan: 1 kali sehari
3. Penyimpanan obat: disimpan di suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari
4. Hal-hal yang harus dilakukan: Pastikan untuk membaca petunjuk pada label
kemasan obat dan ikuti selalu anjuran dokter dalam mengonsumsi
spironolactone. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
5. Hal-hal yang harus dihindari:
5) Jangan mengonsumsi spironolactone jika Anda alergi terhadap obat ini.
6) Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang
membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi spironolactone, karena
obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk pada beberapa orang.
7) Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
8) Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk
suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
6. Efek samping: pusing, sakit kepala, rasa kantuk, mual dan muntah, diare.
85
PELAYANAN SWAMEDIKASI
(KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI)
Kasus I
1. Keluhan
Seorang wanita datang keapotek dengan keluhan mengalami nyeri saat menstruasi
(disminore). Berdasarkan keluhan tersebut TTK menganjurkan obat Feminax 4
tablet.
2. Spesialite Obat
Nama obat/PBF Merk lain Komposisi Golonga Khasiat
n
Feminax 4 tablet - Paracetamol T Analgesik,
(konimex) 500 mg, antipiretik
Hyoscyamine
19 mg
86
Kasus II
1. Keluhan
Seorang ibu datamg ke Apotek untuk membeli obat batuk berdahak dan hidung
tersumbat untuk anaknya yang berumur 9 tahun. Maka TTK menyarankan OBH
Combi Anak.
2. Spesialite Obat
Nama Obat/ Merek Lain Komposisi Golongan Khasiat
PBF
OBH SuccusLiquirtiae T Antitusif,
Combi 100mg, Paracetamol Ekspektoran,
Anak 120 mg, Ammonium Analgetik,
Chloride 50mg, Antipiretik,
Pseudoephedrine Dan anti
HCl 7,5mg, alergi
Chlorpheniramine
maleat 1,0 mg
87
Kasus III
1. Keluhan
Seorang pasien lelaki datang ke Apotek dengan keluhan gejala kulit kaki kering,
rasa gatal, dan terdapat bercak kulit/ruam meraah. Selah di komunikasikan
ternyata gejala pasien tersebut merupakan dermatitits kontak iritan dari bahan
kimia detergen. Berdasarkan keluhan dari pasien tersebut maka, TTK
menganjurkan obat salep deksametason 0,25%
2. Spesialite Obat
Nama obat/PBF Merek Lain Komposisi Golongan Khasiat
88
Kasus IV
1. Keluhan
Seorang pria datang dengan keluhan mengalami diare. Berdasarkan keluhan yang
disampaikan pria tersebut maka TTK menganjurkan obat New Diatabs 4 tablet.
2. Spesialite Obat
Nama Obat/ PBF Merek Lain Komposisi Golongan Khasiat
89
5. Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan New Diatabs jika Ada
pernah atau sedang menderita gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal,
gangguan hati, asma bronkial, obstruksi usus, atau pembesaran prostat.
6. Hindari mengonsumsi minuman manis, bersoda, berkafein, atau beralkohol
selama mengonsumsi New Diatabs, karena efeknya berlawanan dengan
kerja obat ini.
7. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah
mengonsumsi New Diatabs.
90
Kasus V
1. Keluhan
Seorang wanita datang ke Apotek dengan keluhan ruam pada kulitnya, dan terasa
gatal, setelah mengonsumsi kepiting. Berdasarkan keluhann tersebut maka
dianjurkan CTM tab dan Dexametasone 0,25% salep 15mg.
2. Spesialite Obat
CTM
91
Deksametasone 0,25% salep 15mg
a. Indikasi : Digunakan untuk mengobati peradangan pada kulit akibat reaksi
alergi.
b. Cara pakai : oleskan merata pada kulit ruam, oles secukupnya saja
c. Hal-hal yang haarus di perhatikan : Harus dengan resep dokter, kategori C
untuk ibu hamil dan menyusui.
92
Lampiran 16. Dokumentasi Kunjungan Dospem PKL di Apotek Varia
93
Lampiran 17. Dokumentasi Bersama Apoteker dan TTK di Apotek Varia
94
95