Anda di halaman 1dari 1

Situ Bagendit

Situ Bagendit merupakan cerita rakyat mengenai asal-usul situ Bagendit, di mana pada zaman
dahulu, Nyai Bagendit, seorang janda kaya yang pelit, memperlakukan orang disekitarnya
dengan kejam. Suatu hari, Nyai Bagendit menolak membantu kakek pengembara yang haus
dengan cara yang kasar sehingga Sang Kakek pun murka, ia menciptakan banjir besar yang
menenggelamkan Nyai Bagendit dengan seluruh kekayaannya. Danau Bagendit pun terbentuk,
mengajarkan kita untuk menjauhi sifat pelit dan sombong.

3. Misteri Telaga Warna

Cerita rakyat Telaga Warna menceritakan asal usul Talaga Warna. Cerita berawal dari Ratu
Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan ingin memiliki anak. Akhirnya
Sang Ratu hamil dan melahirkan seorang putri bernama Dewi Kuncung Biru. Selama hidupnya,
Tuang Putri dikenal rakus dan manja. Sampai akhirnya pada usia 17 tahun ia Ingin melakukan
pesta mewah, rakyat yang sangat mencintainya pun berbondong-bondong memberikan harta
bendanya kepada Tuan Putri. Namun, apa daya semua pemberian rakyat ditolak mentah-mentah
dengan kasar hanya karena tidak menyukai bentuknya. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan hujan
deras pun turun hingga menenggelamkan Kuta Tanggeuhan menjadi telaga warna-warni atau
Telaga Warna. Adapun pesan moral dari cerita tersebut adalah keserakahan dapat berakibat
buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

4. Si Kabayan
Cerita ini berkisah tentang seorang lelaki pemalas bernama Kabayan yang suka tidur dan
berkhayal. Suatu hari, istri Kabayan meminta dia untuk pergi mencari siput di sawah. Kabayan
pergi ke sawah dan belum pulang padahal sudah sore hari. Istrinya, Iteung, khawatir dan pergi
mencarinya di sawah. Di sana, dia menemukan Kabayan sedang mengorek tutut dari pematang
sawah. Kabayan tidak mau turun ke sawah karena menurutnya sawah itu terlalu dalam. Sebal
dengan Kabayan, Iteung mendorongnya ke dalam sawah sampai basah kuyup.

Anda mungkin juga menyukai