Anda di halaman 1dari 15

Pengelolaan Bisnis Dirumah Sendiri Dan Waralaba

Bisnis adalah keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang yang


melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Tidak semua orang bisa
berhasil dalam melakukan bisnis, karena dalam melakukan bisnis memerlukan
kiat-kiat tertentu untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis. Bisnis memungkinkan
Anda untuk mengeluarkan beragam ide, kreatifitas, serta berbagai macam
keahlian yang Anda miliki di dalam diri Anda. Berbagai macam hal inilah yang
kemudian menjadi sebuah nilai lebih dan juga keunggulan yang bisa Anda
terapkan di dalam bisnis Anda, agar kelak mencapai hasil yang maksimal.

Dalam dunia bisnis dikenal pula istilah waralaba adalah bentuk kerjasama
bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang
sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari
marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari
produk maupun sistem. Dengan menjalankan bisnis dengan kiat-kiat tertentu
maka akan lebih mudah dalam menjalankan kesuksesan.

1. Pengertian bisnis dirumah sendiri

Bisnis seperti yang kita tahu adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan
menjual produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada tingkat
keuntungan tertentu. Dan masyarakat semakin modern dan banyak yang ingin
menciptakan perusahaannya sendiri dengan tidak perlu modal banyak yaitu
dengan bisnis dirumah sendiri. Bisnis rumahan adalah suatu usaha yang kita
lakukan dengan berbasis di rumah, bisnis rumahan sebenarnya membutuhkan
waktu yang banyak untuk mengembangkannya dikarenakan kegiatan tersebut
ruang lingkupnya masih cukup kecil. Bisnis rumahan sendiri memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

a. Manajemen tergantung kepada pemilik (bebas ditentukan oleh pemilik)


b. Modal disediakan oleh pemilik.

1
c. Daerah operasi lokal.
d. Berukuran/skala relatif kecil.1

Beberapa alasan mengapa banyak wirausahawan memilih rumah sebagai pusat


kegiatan bisninya yaitu:

1. Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya


operasi.
2. Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan
gaya hidup dan gaya kerja fleksibel.
3. Banyak wirausahawan menggunakan internet untuk menjalankan bisnis
perdagangan elektronis ( e-comerce ) dari rumah dan bisa menjangkau
dunia.

Adapun hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan bisnis di rumah sendiri yaitu:

1. Buatlah beberapa daftar dari ide-ide yang anda pilih, buatlah pilihan suka
dan tidak suka, lalu buat lagi daftar kekuatan dan kelemahannya, dan
terakhir Anda harus memilih sesuatu yang benar-benar anda sukai. Kalau
Anda berkata saya tidak menyukai apapun, sebenarnya Anda belum
berfikir dan melihat potensi Anda lebih serius lagi.
2. Salah satu cara untuk mendapatkan potensi yang Anda miliki adalah,
ketika seseorang memuji hal-hal yang Anda lakukan lalu Anda tulis,
lakukan hal ini untuk beberapa lama. Kumpulkan data-data ini sebanyak
mungkin sampai anda benar-benar kehabisan semua kemungkinan itu.
3. Mengevaluasi mana-mana yang tidak Anda sukai, tujuannya tentu bukan
untuk melupakannya, tetapi justru mencari tahu apa penyebab ketidak
sukaan Anda.
4. Merenungkan kehidupan seperti apa sebenarnya yang Anda impikan.
5. Menentukan bisnis rumahan seperti apa sebenarnya yang anda akan buat
berdasarkan penilaian yang jujur dari diri Anda tadi. Perlu Anda ketahui
untuk sampai Anda menemukan ide bisnis rumahan yang nyaris sempurna
1
Ni Made Suriani, S.Pd., M.Par., Entrepreneurs, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2014, hlm 78

2
itu membutuhkan kesabaran, terburu-buru ataupun ikut-ikutan pastilah
tidak akan menghasilkan sesuai harapan.
6. Ketika kita menemui masalah kita haruslah menjadi pemecah masalah
tersebut, kalau kita ingin sukses dalam bisnis apapun.2
2. Keuntungan Mengelola Bisnis dirumah sendiri

Di negara-negara sedang berkembang terutama di Indonesia usaha-usaha yang


banyak bertumbuh di masyarakat pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil
dan usaha tersebut banyak dilakukan dirumah. Fakta ini menunjukkan bahwa
usaha kecil merupakan mayoritas kegiatan masayarakat yang memberikan
kontribusi signifikan pada penciptaan pendapatan penduduknya. Berikut adalah
keuntungan dari mengelola bisnis dirumah sendiri antara lain:

a. Relatif tidak ada biaya transportasi ke tempat bisnis


Sehubungan dengan bisnis dilakukan di rumah sendiri kita dapat
menghemat sebagian biaya berupa biaya transportasi. Hal ini berbeda jika
bisnis yang dijalankan di tempat lain yang jauh dari rumah, akan ada biaya
tranportasi untuk berangkat menuju tempat bisnis dan pulang dari tempat
bisnis.
b. Waktu Bisnis relatif fleksibel
Pada saat tertentu kita dapat melayani konsumen pagi hari atau malam
hari. Hal ini tidak menjadi masalah karena kita tinggal di rumah sendiri
yang sekaligus menjadikan rumah tersebut sebagai tempat usaha.
Konsumen datang untuk memberikan rizki kepada kita mengapa ditolak,
lebih baik diterima dengan senang hati.
c. Dapat sambil melaksanakan tugas dan memonitor urusan keluarga
Sehubungan dengan bisnis dilakukan di rumah sendiri maka pada saat
tertentu khususnya di luar jam sibuk, kita dapat melaksanakan pekerjaan
keluarga. Misalnya, pada bisnis penjualan DVD pada umumnya konsumen

2
Asriana, Bisnis Rumahan, diakses dari https://asriana0727.wordpress.com/makalah/, pada tanggal
12 September 2017, Pukul 04.00 pm.

3
datang membeli kaset pada sore dan malam hari maka pagi hari dapat
mengerjakan pekerjaan lainnya termasuk urusan keluarga.
d. Tidak ada kewajiban mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan kepada
Bos
Pada bisnis ini kita yang menjadi pemilik sekaligus manajer bahkan bisa
juga merangkap menjadi karyawan. Dengan demikian tidak perlu
direpotkan dengan urusan mempertanggungjawaban kepada atasan karena
kita adalah boss dari bisnis sendiri. Hal ini tentunya berbeda jika kita
bekerja kepada orang lain, maka setiap aktivitas kerja dan dimonitor oleh
atasan dan pada saat tertentu diminta laporan pertanggungjawaban atas
semua hasil kerja sehari-hari.
e. Keuntungan bersih menjadi milik sendiri
Anda adalah pemilik bisnis yang merangkap manajer dan karyawan,
dengan demikian keuntungan bersih dari bisnis yang dijalankan di rumah
sendiri akan menjadi milik sendiri pula. Keuntungan yang diperoleh dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal, antara lain:

 Ditanamkan kembali kepada bisnis yang dijalankan dengan harapan bisnis


semakin kuat dengan bertambahnya modal usaha.
 Ditabung di bank sebagai dana cadangan yang dapat dipergunakan
sewaktu-waktu bila kita memerlukan uang tunai.
 Dipergunakan untuk keperluan sendiri dan keluarga.
 Dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dari peluang bisnis lainnya
yang datang saat tertentu.

f. Merasa aman dan nyaman


Terutama bagi perempuan mengelola bisnis di rumah sendiri akan merasa
lebih aman dan nyaman jika dibandingkan bisnis yang jauh dari rumah.
Apalagi kalau harus naik turun angkutan kota yang pada kondisi tertentu
banyak dilakukan demonstrasi oleh elemen masyarakat yang menuntut
perbaikan ekonomi rakyat. Semua kondisi hiruk-pikuk di luar rumah akan
mengganggu keamanan dan kenyamanan.

4
g. Lebih merasakan kepuasan
Berbeda dengan jika kita bekerja kepada orang lain, tingkat kepuasan yang
diterima jauh lebih kecil dibandingkan kepuasan yang diperoleh dengan
mengelola bisnis di rumah sendiri. Tingat kepuasan mengelola bisnis di
rumah sendiri relatif lebih tinggi karena kita terlibat sepenuhnya dalam
aktivitas, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koreksi
bahkan sebagian dari rumah kita digunakan untuk berputarnya roda bisnis
tersebut.3
3. Kiat-Kiat Dalam Mengelola Bisnis Dirumah Sendiri

Ada banyak cara untuk mencapai keberhasilan bisnis. Pelajari tentang filososfi
dan teknik untuk mencapai kesuksesan pribadi, motivasi, menetapkan tujuan, dan
manajemen waktu melalui buku, majalah dan seminar. Berbicara mengenai bisnis
pun tidak selalu mengenai perusahaan namun, usaha kecil yang bisa dimulai dari
nol, seperti usaha kecil yang dilakukan di rumah sendiri. Tentunya dalam
melakukan bisnis dirumah sendiri memiliki beberapa kunci keberhasilan. Berikut
ada 5 komponen utama dalam membangun usaha atau bisnis antara lain :

1. Arus Kas

Siapa bilang dalam bisnis dirumah sendiri tidak memerlukan laporan keuangan..
Beberapa hal yang termasuk kas diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan
arus kas, neraca dan sebagainya perlu untuk mengatur pengeluaran dan
pemasukan.

2. Komunikasi

Biasa disebut pemasaran. Komunikasi adalah elemen utama dalam perencanaan


bisnis manapun. Pemasaran mencakup segmentasi pasar, targeting, konsumen,

3
Tatang Sobandi, Keuntungan Mengelola Bisnis Dirumah Sendiri, diakses dari
http://usahacjr.blogspot.co.id/2016/02/keuntungan-mengelola-bisnis-di-rumah.html, pada tanggal
12 September 2017, pukul 05.00 pm.

5
pesaing, distribusi, hubungan, periklanan, penetapan harga, industri dan tren
pasar, strategi pemasaran, dan sebagainya

3. Sistem

Pengendalian sistem sangat diperlukan mengingat kebanyakan pengusaha bekerja


berdasarkan kebiasaan. Jadi apabila pengusaha tersebut sedang tidak berada di
situ, maka usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya. Bahkan
kebanyakan bisa berantakan. Dengan kata lain kontribusi antara pemimpin dan
pegawai dari sebuah bisnis atau usaha kecil harus selaras.

4. Hukum

Murphy’s Law (Hukum Murphy yaitu jika ada yang sesuatu yang berpotensi
salah, maka hal itu akan menjadi salah.) pasti akan berlaku dalam bidang bisnis.
Justru di saat Anda berfikir bahwa anda tidak perlu bantuan hukum, Anda
memerlukannya. Hukum bisnis sangat beragam. Mulai dari pengurusan ijin
gangguan sampai hak paten termasuk di dalamnya. Jadi uruslah bisnis Anda
sebelum sesuatu hal yang merugikan menimpa Anda kemudian hari. Sebagai
upaya pemerintah dalam dunia bisnis atau usaha kecil dapat dilihat dari adanya
Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti UU No 20 Tahun 2008
mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menegah dalam undang-undang tersebut
berisikan mulai dari pengertian, kriteria sampai klasifikasi UMKM.

5. Produk

Di sinilah pengusaha harus membuat sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan
oleh konsumen, tetapi mempunyai diferensiasi yang kuat.4

Tentunya bukan hal tersebut saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis
atau usaha kecil yang dilakukan di rumah. Namun masih banyak lagi antara lain:

1. Mulailah dari Kesenangan Pribadi

4
Rintan Saragih, SE., MBA. Berwirausaha Cerdas, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013. Hlm. 83

6
Carilah usaha yang memang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi.
Kemampuan itu adalah modal kita yang pertama. Renungkan, apa saja yang bisa
dikuasai dan mampu dikerjakan dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang
terus, dan kita yang tahu seluk-beluknya. Setiap usaha punya kerumitan dan
masalahnya sendiri.

2. Pelajari Dengan Seksama Bidang Usaha yang Akan Kita Geluti

Sebelum menerjuni sebuah usaha, kita perlu memahami karakteristik usaha


tersebut agar tidak menjadi korban orang jahat yang memanfaatkan ketidaktahuan
kita. Dalam bisnis rumahan pun juga memerlukan ketelitian tersebut dalam
menggarap bisnis. Lebih banyaklah mengetahui bidang usaha yang kita geluti dari
berbagai literatur maupun melakukan sebuah percobaan-percobaan tertentu.

Hal-hal yang harus kita pelajari dan mengerti di antaranya sebagai berikut:

a. Bagaimana proses produksinya? Carilah informasi sebanyak-banyaknya untuk


bisa kita pertimbangkan efisiensi biayanya.

b. Siapa saja konsumennya? Carilah informasi mengenai segmentasi konsumen


yang hendak kita bidik dan bagaimana menyampaikan informasi tentang usaha
kita kepada mereka.

c. Seberapa besar peluangnya? Buatlah perhitungan sederhana hingga detail


mengenai peluang usaha tersebut. Dengan begitu, kita bisa cermat
memperhitungkan struktur permodalan, regulasi keuangan, dan omset yang
mungkin kita capai.

3. Susunlah Rencana Usaha

Perencanaan usaha meliputi bagaimana kita mengkonsep detail usaha kita,


struktur permodalan, aspek-aspek teknis, dan manajemen pengelolaan usaha.
Buatlah rencana tersebut dalam buku khusus. Susunlah langkah-langkahnya
dengan sistematis. Buatlah target yang realistis, tidak terlalu mudah dan tidak pula

7
berbelit-belit. Perencanaan yang baik akan menjadi panduan kita untuk mengelola
suatu usaha.

4. Mengukur Peluang dari Usaha Baru

Kita dapat mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha
baru dimulai karena ada kebutuhan. Setelah kita mengidentifikasi adanya
kebutuhan, barulah ada pasar yang potensial.

5. Lakukan Uji Coba

Jika memungkinkan, lakukan uji coba terhadap produk yang akan kita
kembangkan. Uji coba berfungsi untuk mengetahui minat konsumen, hal-hal non-
teknis yang kadang tidak terpikirkan, dan berbagai hal lain yang akan semakin
menajamkan rencana usaha yang telah kita susun. Uji coba juga memungkinkan
kita menghimpun kritik dan saran, mengetahui kekurangan produk untuk kita
perbaiki, dan mengetahui kelebihannya untuk bisa kita maksimalkan.

6. Ciptakan Keunikan untuk Menarik Perhatian

Image yang baik tentu saja berpengaruh terhadap respon konsumen. Seringkali
citra baik suatu produk baru didapat setelah proses bertahun-tahun. Oleh karena
itu, di awal usaha, setiap produk harus mampu mencuri perhatian konsumen. Kita
harus menciptakan keunikan untuk mencuri perhatian. Namun, keunikan tersebut
tetap harus bercitra positif. Keunikan itu bisa diaplikasikan dalam bentuk merek,
cara pengemasan, cara penyajian, servis purna layanan, dan sebagainya.

7. Jangan Menunda-nunda dan Jangan Terburu-buru

Hal yang sering dialami masyarakat kita adalah menunda-nunda tindakan saat
kesempatan terbuka. Tentu saja, ini tidak baik sebab kesempatan tidak datang dua
kali. Oleh karena itu, bangkit dari kemalasan dan memutus rantai penundaan
adalah langkah yang harus dilakukan untuk meraih sukses. Namun, bukan berarti

8
kita boleh terburu-buru. Semua harus dilakukan dengan cermat, dimulai pada saat
yang tepat, direncanakan dengan baik dan maksimal.

8. Siapkan Diri untuk Berkompetisi

Kompetisi adalah sesuatu yang mutlak kita hadapi dalam proses usaha. Oleh
sebab itu, kita harus siap dengan kompetisi tersebut. Mulailah dari rancangan
produk yang mampu bersaing, mental enterpreneur yang kuat dan tahan banting,
serta kemampuan memperbarui ide dengan hal-hal baru yang lebih baik. Jika
memungkinkan, ubahlah lawan menjadi kawan. Ubahlah persaingan menjadi
mitra, minimal bangunlah iklim persaingan yang sehat.

9. Bersaing dalam Kualitas, bukan Harga

Banyak usaha gulung tikar karena menyikapi persaingan dengan cara menurunkan
harga. Jangan terprovokasi dengan iklim tersebut. Bersainglah dengan
meningkatkan kualitas, bukan menurunkan harga. Memang, pada akhirnya, harga
memiliki pengaruh sangat kuat dalam persaingan. Namun, jika harga menjadi
bagian utama persaingan, itu tidak tepat. Menurunkan harga membuat kita harus
menurunkan kualitas. Kualitas yang buruk membuat konsumen menjauh.
Sementara kualitas yang baik, membuat konsumen ikhlas jika harganya sedikit
mahal.

10. Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, Bahkan Konsultan

Mungkin kita sering mendengar istilah “Pembeli adalah raja.” Mereka harus kita
layani sebaik-baiknya. Akan lebih baik jika bisa kita jadikan mitra. Bahkan,
konsultan. Jangan segan-segan meminta pendapat mereka mengenai produk.
Selain mendapat masukan berharga, cara semacam ini berfungsi membangun
keterikatan.

11. Kemaslah Promosi Dengan Baik, Elegan, dan Tidak Norak

9
Bicara masalah promosi, sama sekali tidak bicara masalah kuantitas, tetapi
kualitas. Promosi yang baik adalah tepat sasaran. Jangan sampai, promosi justru
membuat konsumen terganggu. Promosi bisa dilakukan dengan membuat pamflet
kecil yang disebarkan ke masyarakat, kartu nama yang disisipi informasi produk,
keikutsertaan dalam event yang melibatkan massa sesuai pangsa pasar yang
dibidik. Sesuaikan bahasa, desain, dan cara penyampaiannya dengan target
tersebut.

12. Internet Marketing

Saat ini, internet telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar masyarakat
Indonesia. Kita bisa memasarkan produk melalui internet dengan membuat blog,
web, dan banner iklan. Keikutsertaan dalam jejaring sosial juga sangat membantu
penyebaran informasi. Bahkan, citra suatu produk bisa dibangun dengan cara
tersebut. Jadi, kesertaan kita dalam jaringan internet marketing dan bisnis online
adalah sebuah terobosan.

13. Mencari modal atau partner

Jika tidak punya modal sendiri, maka kita perlu mencari kerjasama dengan orang
lain. Disarankan kita harus berhati-hati dalam masalah administrasi keuangannya,
karena banyak kasus penipuan. Banyak partner yang curang atau nakal. Jika kita
hanya punya kemampuan, misalnya, ada kemungkinan partner kita akan
“menendang” kita keluar begitu dia dan anak buahnya menguasai keahlian yang
diperlukan tersebut. Kita perlu menempatkan orang yang kita percaya untuk
mengawasi keuangan, kalau bisa kita tangani sendiri soal uang ini. Selalu berhati-
hati agar tidak ditipu orang. Dalam bisnis rumahan pun partner yang tepat sangat
dibutuhkan dalam membantu baik dalam pembuatan produk ataupun sebagai
pengawas keuangan.5

6. Alternatif Mengelola Bisnis Dirumah Sendiri

5
Drs. Daryanto, Aris Dwi Cahyono, S.Pd, M.Pd, Widyaiswara PPPPTK BOE Malang,
Kewirausahaan, Gava Media, Yogyakarta, 2013 hlm 102

10
Bisnis dirumah sendiri adalah pengelolaan bisnis tertentu secara profesional
dengan memanfaatkan bagian dari rumah sendiri yang dilakukan oleh tim dengan
tujuan keuntungan dan kesinambungan usaha. Tentunya pengelolaan yang baik
adalah hal penting dalam menjalankan bisnis rumahan agar sukses. Selain cara
diatas ada alternatif lain dalam mengelola bisnis rumahan sendiri antara lain :

1. Menentukan bisnis tertentu

Sangat banyak bisnis yang dapat dilaksanakan di rumah sendiri, tetapi


tidak mungkin semua bisnis tersebut dilaksanakan sekaligus secara
bersamaan. Sehubungan dengan itu perlu adanya pemilihan satu atau dua
jenis bisnis unggulan untuk dilaksanakan. Pilihlah jenis yang dibutuhkan
oleh pasar sasaran.

2. Profesional

Bisnis di rumah harus tetap dilaksanakan secara profesional. Semua aspek


bisnis tidak dapat diabaikan, termasuk aspek pemasaran, operasi, sumber
daya manusia, yuridis, lingkungan dan keuangan. Pengelolaan secara
profesional dapat mempertinggi nilai tambah dari bisnis tersebut.

3. Memanfaatkan bagian rumah

Bisnis yang dilaksanakan dan memanfaatkan bagian tertentu dari rumah,


Misalnya ruang tamu, garasi, salah satu kamar, halaman depan, semua
ruangan yang terdapat di lantai atas atau bawah. Dengan demikian rumah
mempunyai dua fungsi pokok yaitu fungsi keluarga dan fungsi usaha.

4. Tim

Tim adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mempunyai hati,
pikiran, sikap dan perilaku, yang relatif sama untuk mencapai tujuan
bersama. Bisnis di rumah sendiri dilakukan oleh tim, maksudnya untuk

11
menciptakan nilai tambah, dan meningkatkan, mengkreasi nilai dari
bisnis,

5. Tujuan dari bisnis di rumah sendiri untuk mencapai keuntungan dan


kesinambungan usaha

Sebagaimana layaknya suatu bisnis akan mempunyai tujuan utama untuk


memperoleh keuntungan yang optimum dengan pengorbanan yang efisien,
maka bisnis yang dilaksanakan di rumah sendiri mempunyai tujuan
bersama. Di samping itu juga adanya tujuan agar usaha yang dijalankan
memiliki kesinambungan, terus bergulir dalam kondisi bagaimana pun
walaupun persaingan bisnis dirasakan cukup ketat. Kesinambungan bisnis
agar terjaga maka harus terus memelihara kepuasan pelanggan melalui
penciptaan produk yang berkualitas dan pelayanan yang sebaik mungkin
kepada pasar sasaran.6

4. Pengertian Waralaba

Waralaba berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “Franchising” dan
jika dalam bahasa Francis yaitu “Franchise” yang merupakan hubungan bisnis
atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem operasioal dengan pihak
kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan sistem
operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Adapun
definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan
memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari
segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya
merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan
perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari produk maupun sistem
tersebut itulah yang disebut dengan waralaba.

Hubungan kerjasama usaha di antara kedua belah pihak disahkan dalam


sebuah ikatan perjanjian atau kesepakatan. Lazimnya pihak pemberi waralaba

6
Ibid, hlm 98

12
dapat memberikan arahan ataupun bimbingan tentang teknis usaha, manajemen
maupun dari segi marketing produk kepada pihak Franchisee (penerima
waralaba), sedangkan dari pihak penerima waralaba harus membayar sejumlah
dana sebagaimana kesepakatan atau kompensasi antara kedua belah pihak yang
telah disepakati sebelumnya. Pemilik dari merek atau Franchisor akan
memberikan hak kepada para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya dengan
atribut produsen seperti nama merek, prosedur dan sistem atau cara-cara yang
telah disepakati yang meliputi area tertentu dan dalam kurun waktu tertentu juga.
Lalu yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual atau HKI dalam arti
waralaba antara lain seperti Hak paten, hak cipta, rahasia dagang, desain logo
dagang, nama dagang dan juga merek dagang. Kemudian yang lainnya seperti
cara penjualannya, sistem manajemennya, penataannya dan cara pendistribusian
produknya yang menjadi karakteristik khusus dari pemilik usaha, itu semua
merupakan penemuan atau ciri khas dari usaha.

Waralaba merupakan suatu bisnis yang berkembang pada akhir-akhir ini di


Indonesia, karena memiliki peluang bisnis yang tangguh. Banyak sekali brand dari
mancanegara yang masuk di pasar Indonesia dengan saat pesatnya, mengingat
potensi pasar di Indonesia pada kota-kota besar yang begitu kondusif untuk
melakukan bisnis. Di Indonesia sendiri saat ini waralaba yang sedang berkembang
pesat dan juga masih sangat menguntungkan misalnya waralaba pada bidang
makanan, contohnya seperti: Wong Solo, CFC, Sapo Oriental, Red Crispy dan
masih banyak lagi merek-merek yang lainnya. Lalu waralaba berbentuk retail mini
outlet, misalnya seperti: Indomaret, Yomart, AlfaMart dan masih banyak lagi
yang lainnya. Dan waralaba seperti ini telah banyak menyebar ke pelosok daerah.
Dan masih banyak contoh waralaba yang lainnya.

Adapun jenis dari waralaba dapat dibagi menjadi 2 (dua), yang diantaranya
sebagai berikut ini:

1. Waralaba luar negeri – jenis waralaba ini paling banyak disukai, sebab
sistemnya yang sudah jelas, merek produknya sudah diterima oleh

13
masyarakat dunia dan dirasakan jauh lebih bergengsi dari pada yang
lainnya.
2. Waralaba dalam negeri – jenis ini juga telah menjadi salah satu pilihan
investasi bagi orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang
pengusaha akan tetapi tidak memiliki atau masih kurang akan pengetahuan
mengenai piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh
pemilik waralaba (Franchisor).7
5. Kriteria Waralaba

Perkembangan bisnis terutama bisnis waralaba kini sudah mendapatkan


pengawasan oleh pemerintah. Pemerintah telah memberikan batasan berupa
kriteria wajib yang harus dimiliki waralaba. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir
terjadinya penyalahgunaan bisnis waralaba oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.

Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2007 adalah salah satu contoh


kepedulian pemerintah dalam memberikan pembinaan kepada pengusaha kecil
menengah untuk mempunyai daya saing skala nasional dan international di bidang
bisnis waralaba pemasaran produk dalam negeri. Peraturan pemerintah ini secara
garis besar menciptakan transparansi informasi bisnis waralaba. Peraturan ini
dibuat untuk memudahkan pemerintah memantau dan menyusun baik jumlah
maupun jenis bisnis waralaba yang ditawarkan. Sehingga setiap pemberi waralaba
harus menyampaikan prospektus penawaran waralaba kepada pemerintah maupun
calon penerima waralaba. Setelaha terjadi kesepakatan waralaba, pemberi
waralaba juga harus melaporkan isi perjanjuan ke pemerintah.

Adapun kriteria waralaba menurut Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun


2007 yang harus dimiliki oleh waralaba yaitu:

1. Memiliki ciri khusus.


Ciri khusus ini juga dapat diartikan dengan ciri khas usaha yang tidak
dimiliki oleh produk sejenis lainnya dan tidak mudah ditiru. Dengan ini
7
Prof. H. M. Havid Aima, Ph.D dkk, Entrepeneurship dan Peluang Usaha, In Media, 2015, hkm.
2222

14
konsumen akan cenderung memilih ciri khas ini sebagai tolak ukur
pemilihan investasinya. Misalnya, sistem manajemen, cara pemasaran
unik, outlet serta pelayanan dan cara penjualan.
2. Terbukti memberikan keuntungan.
Ini dimaksudkan bahwa pemberi waralaba sudah berjalan kurang lebih 5
tahun dan terbukti memberikan keuntungan dan terus mengalami
kemajuan. Sehingga pemberi waralaba sudah mempunyai kiat-kiat khusus
dalam menyikapi berbagai permasalahan dalam perjalanan usaha sehingga
tetap bertahan dan terus berkembang.
3. Memiliki standar baik.
Standar ini berupa pelayanan dan barang yang ditawarkan dibuat secara
tertulis supaya penerima waralaba dapat bekerja sesuai dengan standar
operasional kerja pemberi waralaba. Sehingga kualitas pelayanan dan
barang tetap terjamin dengan baik.
4. Mudah untuk diduplikasi.
Kemudahan duplikasi yang dimaksud yaitu berupa cara pelaksanaan dan
proses pembelajarannya. Jadi setiap penerima waralaba yang belum
mempunyai pengalaman mengenai usaha sejenis dapat menjalankan
dengan mudah sesuai dengan arahan dan bimbingan pemberi waralaba.
5. Adanya dukungan berkesinambungan.
Dukungan ini untuk membantu pengembangan bisnis penerima waralaba
secara terus-menerus seperti pelatihan, operasional dan cara promosi.
6. Hak dan Kekayaan Intelektual sudah terdaftar.
Hak kekayaan intelektual ini beruba merk dagang, hak cipta, hak paten,
rahasia dagang sudah didaftarkan dan bersertifikat.8

8
Latief, Kriteria Waralaba, diakses dari http://iwaralaba.com/2013/10/6-kriteria-waralaba/, pada
tanggal 12 September 2017, pukul 06.00 pm

15

Anda mungkin juga menyukai