Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2548-9119

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa


pada Sosial Media Facebook

Mulasih
Universitas Peradaban Bumiayu
email: mulasihtary@peradaban.ac.id

Yukhsan Wakhyudi
Universitas Peradaban Bumiayu
email: yukhsanwakhyudi@peradaban.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan deviasi kata yang terdapat pada ragam
bahasa media sosial facebook. Kedua, mendeskripsikan perubahan makna pada ragam bahasa
media sosial facebook. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena dua alasan.
Pertama, masalah yang akan diteliti, diamati dengan cermat dideskripsikan kemudian disimpulkan.
Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti. Kedua, penelitian ini
termasuk penelitian deskiptif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menguraikan
atau mendeskripsikan serta memaparkan data kemudian dilanjut dengan penganalisisan deviasi
kata, proses deviasi kata dan penggunaanya dalam facebook. Hasil penelitian ini adalah deviasi
(penyimpangan) bahasa yang marak terjadi dan berkembang pesat di kalangan remaja
facebooker. Meski bahasa ini, tidak ada di dalam ejaan yang disempurnakan dalam bahasa
Indonesia (PUEBI), tetapi mereka dengan leluasa memakai bahasa alay ini dalam dunia mereka
sendiri. Deviasi katanya banyak terjadi dari aspek pengurangan dan penambahan pada kata
aslinya, sehingga kata baru yang terbentuk tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Pembentukan
katanya bersifat berlebihan dan mengandung perubahan asosiasi makna yang mengandung
kelucuan.

Kata kunci: deviasi kata, perubahan makna bahasa, sosial media facebook.

Abstract
The purpose of this study is first, to describe the word deviation contained in the various
languages of social media Facebook. Second, describe changes in meaning in the various
languages of Facebook social media. This research is a qualitative descriptive study for two
reasons. First, the problems to be examined, carefully observed are described later concluded.
This study aims to make a description, description, painting systematically, factually, and
accurately regarding the data, the characteristics and relationships of the phenomena studied.
Second, this study includes deskiptif qualitative research, namely research carried out by
describing or describing and describing the data then continued by analyzing word deviation,
word deviation process and its use on Facebook. The results of this study are language deviations
which are prevalent and are rapidly developing among teenage facebookers. Although this
language, it is not in the spelling that is perfected in Indonesian (PUEBI), but they freely use
this language in their own world. The word deviation occurs a lot from the aspect of reduction
and addition to the original word, so that the new words formed do not exist in Indonesian. The
word formation is excessive and contains changes in meaning associations that contain humor.

Keywords: word deviation, changes in the meaning of language, social media facebook.

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa........ 99


Mulasih, Yukhsan Wakhyudi
Pendahuluan komunikasi dengan bahasa tulis. Bahasa
Manusia adalah makhluk sosial yang tulis yang digunakan memiliki karakter
akan selalu menjalin komunikasi manusia sendiri, yaitu berupa bahasa gaul yang
dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia memiliki banyak deviasi dalam kata yang
akan terus berinteraksi dalam berbagai berimplikasi pada terjadinya perubahan
sitausi dengan perantara media makna. Penggunaan bahasa seperti ini
komunikasi lainnya. Sejak berkembangnya tidak hanya terjadi pada saat
teknologi informasi, yang dimulai dengan berkomunikasi dengan facebook saja,
munculnya internet, manusia menemukan tetapi juga dalam sho0rt message send
cara baru berkomunikasi jarak jauh dan (sms). Dalam penggunaannya, bahasa
menciptakan sajian informasi dengan facebook pada dasarnya tidak ada batasan
mudah. Saat awal-awal berkembangnya, dalam penggunaan kata atau karakter huruf.
teknologi internet merupakan teknologi yang Akan tetapi, saat ini banyak sekali dijumpai
dirasakan berperan signifikan dalam orang yang mempunyai account facebook
berinteraksi antar manusia. Dengan yang menggunakan bahasa gaul atau alay
masifnya perkembangan internet teknologi, (anak layangan). Bahasa gaul merupakan
terdapat suatu fenomena yang cukup bahasa anak-anak remaja gaul yang biasa
menarik, yang masih digunakan sebagai digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa
media komunikasi, yaitu situs Media sosial ini mulai dikenal dan digunakan sekitar
facebook. tahun 1970. Awalnya, bahasa ini dikenal
Media sosial (medsos) salah satunya sebagai “bahasanya anak jalanan” karena
facebook adalah jalur cepat untuk biasanya digunakan oleh para anak jalanan,
mempunyai banyak teman di dunia maya. sebagai kata sandi yang hanya dimengerti
Dari medsos ini kita bisa melihat foto dan oleh kelompok mereka sendiri.
data-data pribadi teman sekaligus memberi Belakangan bahasa ini menjadi populer
komentar dan bertukar via inbok/masseger. dan banyak digunakan dalam percakapan
Tampaknya tren pertemanan seperti itu sehari-hari. Selain karena sering digunakan
semakin diminati, seiring meningkatnya oleh para remaja untuk menyampaikan
pengguna internet dan android itu sendiri. suatu hal secara rahasia (tanpa diketahui
Dari mulai anak kecil, mahasiswa, sampai guru dan orang tua mereka), juga
orang tua kini mulai ramai mendatangi banyaknya media (televisi, radio, film,
warung-warung internet. Mereka rela majalah, dan lain-lain) yang menggunakan
menghabiskan uang hanya untuk kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi
mempunyai account facebook saja. sangat populer. Bahasa gaul atau bahasa
Rasanya aneh dan terkesan kampungan prokem terus berkembang dari masa ke
jika saat ini kita tidak mempunyai account masa. Ada sebagian kata yang
facebook, seperti itu mungkin pandangan diperkenalkan sejak tahun 1970an dan
mereka jika tidak mempunyai account di hingga kini masih sering dipakai. Namun,
situs Media sosial itu tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak
Dari pemaparan tersebut kita dapat dikenal lagi dan berganti dengan istilah lain
mengetahui bahwa perkembangan yang lebih “funky”.
teknologi dan budaya facebook saat ini Munculnya bahasa “alay” di kalangan
sangat berpengaruh dalam kehidupan remaja dengan semakin berkembangnya
masyarakat sehari-hari, terutama dalam teknologi, terutama berkembangnya situs
kehidupan serta pergaulan remaja. Di ruang Media sosial, seperti facebook,
facebook pengguna internet menggunakan kemunculannya dapat dikatakan fenomenal,

100 Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol.2, No.2, Juli 2018
ISSN 2548-9119
karena cukup menyita perhatian. Bahasa mencari identitas diri memiliki kekhasan
baru ini seolah menggeser penggunaan dalam menggunakan bahasa tulis di
bahasa Indonesia dikalangan segelintir facebook. Ada semacam keseragaman
remaja. Bahasa alay itu adalah variasi gaya yang kemudian menjadi gaya hidup
bahasa yang muncul karena adanya (lifestyle) mereka.
komunitas anak-anak remaja/muda. Alay Remaja yang masih labil dan gemar
adalah singkatan dari anak layangan, alah meniru, sangat mudah tertular dan memilih
lebay, anak layu, atau anak kelayapan yang menggunakan bahasa ini daripada
menghubungkannya dengan anak jarpul menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
(jarang pulang). Akan tetapi yang paling dan benar. Apalagi ada anggapan bahwa
terkenal adalah anak layangan. bahasa ini adalah bahasa gaul, sehingga
Dominannya, istilah ini menggambarkan orang yang tidak menggunakannya akan
anak yang menganggap dirinya keren dianggap ketinggalan jaman atau kuno.
secara gaya bahasanya dan busananya. Dari hal tersebut peneliti akan mengkaji
Menurut Koentjaraningrat, alay adalah aspek deviasi (penyimpangan) kata dan
gejala yang dialami pemuda dan pemudi perubahan makna pada penggunaan
bangsa Indonesia, yang ingin diakui bahasa di facebook.
statusnya di antara teman-temannya. Gejala Sementara itu, dalam teori bahasa
ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya adalah banyak cabang ilmu dapat
berpakaian mereka. Istilah alay hadir digunakan dalam menganalisis persoalan
setelah di facebook semakin marak bahasa dan kesalahan-kesalahannya.
penggunaan bahasa tulis yang tak sesuai Morfologi adalah ilmu cabang tatabahasa
kaidah bahasa Indonesia oleh remaja. yang membicarakan hubungan gramatikal
Hingga kini belum ada definisi yang pasti antara bagian-bagian intern kata, dan yang
tentang istilah ini, namun bahasa ini kerap membicarakan morfem serta bagaimana
dipakai untuk menunjuk bahasa tulis. Dalam morfem itu dibentuk menjadi kata (Badudu,
bahasa alay bukan hanya bunyi yang 1983: 5). Kata adalah yang menjadi objek
dipentingkan tapi juga variasi tulisan. Pada daripada morfologi, dalam sebuah kata
dasarnya ada dua hal utama yang menjadi khusunya facebook banyak terjadi
perhatian remaja, yaitu identitas dan perubahan-perubahan kata. Kemudian
pengakuan. perubahan-perubahan bentuk kata tersebut
Penulisan bahasa dengan ciri khasnya yang menyebabkan perubahan jenis dan
bisa jadi pembentukan kedua hal di atas. makna kata. Oleh karena itu, morfologi di
Ada dua hal alasan utama remaja samping bidang utamaya mempelajari
menggunakan bahasa tulis dengan ciri seluk beluk kata. Akan tetapi, mempelajari
tersendiri (alay). Lebih lanjut, kemungkinan adanya perubahan jenis
Koentjaraningrat berkomentar, “Pertama, makna kata yang timbul akibat perubahan
mereka mengukuhkan diri sebagai bentuk kata.
kelompok sosial tertentu, yaitu remaja. Yang Sedangkan proses morfologis ialah cara
kedua, ini merupakan sebuah bentuk pembentukan kata-kata dengan
perlawanan terhadap dominasi bahasa menghubungkan morfem yang satu dengan
baku atau kaidah bahasa yang telah yang lain (Samsuri, 1982:190). Lebih jelas,
mapan,” jelasnya. Maknanya, remaja proses morfologis ialah proses
merasa menciptakan identitas dari bahasa pembentukan kata-kata dari satuan lain
yang mereka ciptakan sendiri pula. Remaja yang merupakan bentuk dasarnya (Ramlan,
sebagai kelompok usia yang sedang 1983). Salah satu proses morfologis adalah

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa........ 101


Mulasih, Yukhsan Wakhyudi
suplisi (penggantian) atau proses yang ada pada konsep asal kata atau
perubahan yang menimbulkan perubahan leksem tersebut (Chaer: 2007: 293).
bentuk yang sama sekali baru. Sedangkan makna konseptual adalah
Semantik di dalam bahasa Indonesia makna yang dimiliki oleh sebuah leksem
berasal dari bahasa inggris yaitu semantics terlepas dari konteks atau asosiasi apapun
dan dari bahasa yunani sema (nomina) misalnya kata kuda memiliki makna
‘tanda’. Jadi semantik adalah ilmu yang konseptual ‘sejenis binatang berkaki empat
mempelajari tentang makna atau makna yang bisa dikendarai’ makna konseptual ini
(Djajasudarma, 2008:1). Ada pula yang sebenarnya sama saja dengan makna
menyatakan semantik merupakan salah leksikal, makna denotative dan makna
satu komponen dari tata bahasa (dua referensial (Chaer, 2007:293).
komponen lain adalah sintaksis dan Bahasa tidak bisa terpisah dari
fonologi) dan makna sebuah kalimat sangat kehidupan manusia karena bahasa adalah
ditentukan oleh semantik (Chaer, 2007: alat komunikasi antara anggota masyarakat
285). berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
Dalam perubahan makna selalu ada alat ucap manusia (Keraf, 2011: 1).
hubungan (asosiasi) antara makna lama Sebagian bahasa yang digunakan di
dan makna baru, tidak peduli apapun yang facebook adalah ragam bahasa gaul,
menyebabkan perubahan itu terjadi. Dalam karena sebagian besar pengguna facebook
beberapa hal, asosiasi bisa begitu kuat adalah dari kalangan anak muda/remaja
untuk mengubah makna dengan sendirinya, yang ingin diakui statusnya. Mereka
sebagian lagi asosiasi itu hanyalah suatu menciptakan bahasa sendiri yang menurut
wahana untuk suatu perubahan yang mereka merupakan bahasa ‘rahasia’ dan
ditentukan oleh sebab-sebab lain tetapi hanya berlaku bagi kelompok mereka
bagaimanapun suatu jenis asosiasi akan sendiri yaitu remaja. Gejala ini akan
selalu mengalami proses. Dalam mengubah gaya penulisan serta komunikasi
pengertian ini asosiasi dapat dianggap secara lisan. Bahasa gaul adalah
sebagai suatu syarat mutlak bagi ‘kreativitas’ ragam seperti itu jangan hanya
perubahan makna (Stephen, 2007 : 263- dilihat dari segi linguistik saja melainkan
264). dilihat dari segi sosialnya juga.
Beberapa dari ahli semantik awal Kemunculan kata-kata baru dalam ragam
mengakui suatu asosiasinisme yang bahasa tersebut. Menambah kekayaan
sederhana, mereka mencoba menjelaskan perbendaharaan kata. Setidaknya untuk
perubahan makna sebagai hasil asosiasi kalangan remaja. Kreativitas ini barangkali
antara kata-kata yang diisolasikan (berdiri mengarah kepada ragam bahasa yang
sendiri). Makna asosiasi sendiri adalah menggelitik telinga orang yang membaca
makna yang dimiliki oleh sebuah leksem dan mendengarnya.
atau kata berkenaan dengan adanya Tujuan penelitian ini adalah pertama,
hubungan kata sesuatu yang luar bahasa. mendeskripsikan deviasi kata yang terdapat
Misalnya kata melati diasosiasikan dengan pada ragam bahasa media sosial
‘sesuatu yang suci atau kesucian’ makna facebook. Kedua, mendeskripsikan
asosiasi ini sebenarnya sama dengan perubahan makna pada ragam bahasa
lambang atau perlambang yang digunakan media sosial facebook.
oleh suatu masyarakat bahasa untuk
menyatakan konsep lain yang mempunyai
kemiripan dengan sifat, keadaan atau ciri

102 Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol.2, No.2, Juli 2018
ISSN 2548-9119
Metode Penelitian b.Kata utak perubahan dari kata otak,
Penelitian ini merupakan penelitian yang menunjukkan makna alat
deskriptif kualitatif karena dua alasan. dalam tubuh yang digunakan untuk
Pertama, masalah yang akan diteliti, diamati berfikir. Di sini kedua kata itu
dengan cermat dideskripsikan kemudian maknanya masih tetap sama, tetapi
disimpulkan. Penelitian ini bertujuan tulisannya sudah berubah dari kata
membuat deskripsi, gambaran, lukisan otak menjadi utak. Makna asosiasi
secara sistematis, faktual, dan akurat yang terbentuk mengandung
mengenai data, sifat-sifat serta hubungan asosiasi kelucuan karena
fenomena yang diteliti. Kedua, penelitian ini pemlesetan dari bentuk tulisannya.
termasuk penelitian deskiptif kualitatif, yaitu c. Phutu perubahan dari kata photo
penelitian yang dilakukan dengan yang memiliki bentuk kata dan
menguraikan atau mendeskripsikan serta makna yang berbeda. Kata phutu
memaparkan data kemudian dilanjut (dalam bahasa Jawa bermakna
dengan penganalisisan deviasi kata, cucu), sedangkan photo (gambar).
proses deviasi kata dan penggunaanya Akan tetapi, pengguna facebook
dalam facebook. yang mayoritas remaja menyebut
Data merupakan keterangan nyata yang kata photo menjadi phutu. Makna
digunakan dalam kajian penelitian. Data asosiasi yang terbentuk
dalam penelitian ini berupa deviasi kata mengandung asosiasi kelucuan
yang digunakan dalam ragam bahasa karena pemlesetan dari bentuk
facebook. Sumber data adalah subjek dari tulisannya, sehingga sekalipun
mana data dapat diperoleh. Sumber data phutu bermakna photo, tetapi ada
yang dipakai dalam penelitian ini adalah kesan asosiasi sebagai ‘cucu” atau
para pemilik facebook yang berstatus mungkin “makanan”.
pelajar, pemilik facebook berstatus d.Kata tuami merupakan perubahan
mahasiswa. dari kata suami, yang menujukkan
makna pria yang menjadi pasangan
Hasil dan Pembahasan istri. Kata suami telah berubah
Deviasi Kata dan Perubahan Makna tulisan dan bunyinya menjadi tuami,
pada Ragam Bahasa Media Sosial tetapi maknanya tetap suami.
Facebook Makna asosiasi yang terbentuk,
1. Kata Benda mengandung asosiasi kelucuan
a.Kata uank yang merubakan karena pemlesetan dari bentuk
perubahan dari kata uang, yang tulisannya dengan pelafalan yang
menunjukkan makna alat terkesan unik juga.
pembayaran yang sah yang e.Kata pacal merupakan perubahan
dikeluarkan oleh pemerintah. Uank dari kata pacar, yang menunjukkan
dengan uang maknanya sama, makna seorang kekasih. Akan
tetapi bentuk tulisannya berbeda tetapi, kata pacal dengan pacar
(homofon). Makna asosiasi yang memiliki bentuk tulisan yang
terbentuk, uang bersifat formal, berbeda. Sedangkan pacal dalam
sedangkan mengandung asosiasi kamus bahasa Indonesia memiliki
kelucuan karena pemlesetan dari makna “sejenis ikan kaka air tawar”,
bentuk tulisannya. sedangkan pacar adalah “kekasih”
akan tetapi kedua kata ini

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa........ 103


Mulasih, Yukhsan Wakhyudi
disamakan karena adanya makna b. Kata naek merupakan perubahan
asosiasi yang terbentuk, dari kata naik yang menunjukkan
mengandung asosiasi kelucuan makna bergerak ke atas. Kata naik
karena pemlesetan dari bentuk berubah menjadi naek. Berubah dari
tulisannya, yang seakan pacal bentuk tulisannya juga bunyinya. Akan
adalah bentuk pengucapan cedal tetapi, maknanya tetap sama,
dari kata pacar. perubahan huruf ini sebagai cara
f. Kata lumah yang merupakan untuk menciptakan kesan makna yang
perubahan dari kata rumah, yang lucu.
menunjukkan makna bangunan c. Kata moyoy yang merupakan
untuk tempat tinggal. Kata lumah perubahan dari kata molor yang
dan rumah sudah berubah bentuk menunjukkan makna melakukan
tulisannya dan katanya. sedangkan pekerjaan tidur. Kata molor berubah
kata lumah dalam kamus bahasa bentuk tulisannya menjadi moyoy
Indonesia tidak memiliki makna, untuk menciptakan kesan dan makna
sehingga kata lumah adalah yang mengasosiasikan hal yang lucu.
pemlesetan dari bentuk rumah, d. Kata inend yang merupakan
dengan intonasi yang di-cedal-kan perubahan dari kata ingin yang
dengan tujuan untuk mendapatkan memiliki makna berharap, bercita-cita
efek dan asosiasi makna kelucuan. hendak. Kedua kata itu memiliki satu
g.Kata onyet yang merupakan makna, tetapi mengalami perubahan
perubahan dari kata monyet, yang bentuk yang berbeda. Perubahan
menunjukkan makna binatang yang penulisan atau huruf ini untuk
memiliki bulu keabu-abuan dan mengasosiasikan kesan kelucuan.
memiliki ekor panjang. Kata 3. Kata Sifat
monyet berubah bentuknya a. Kata cebel merupakan perubahan
tulisannya menjadi onyet dengan dari kata sebal yang memiliki makna
menghilangkan huruf m. Onyet mendongkol, kesal, jengkel. Kata
sendiri dalam kamus bahasa sebal mengalami perubahan bentuk
Indonesia tidak memiliki makna, baru yaitu cebel, kata cebel sendiri
sehingga onyet adalah bahasa gaul dalam kamus bahasa Indonesia tidak
yang terjadi karena penghilangan memiliki makna. Perubahan bentuk
huruf m. Tujuannya adalah untuk atau huruf ini terjadi untuk
menciptakan kesan kelucuan. mengasosiasikan kesan kelucuan.
2. Kata Kerja b. Kata binund yang merupakan
a. Kata colat merupakan perubahan perubahan dari kata bingung yang
dari kata sholat. Kata sholat berasal memiliki makna merasa kurang
dari bahasa Arab yang memiliki paham atau kurang jelas. Kata
makna ibadah menyembah sang bingung mengalami perubahan
pencipta. Kata sholat berubah bentuk bentuk menjadi binund. Kata binund
tulisannya menjadi colat, tetapi ini tidak memiliki makna dalam
memiliki makna yang sama. Yang bahasa Indonesia, sehingga kata
terjadi adalah perubahan huruf yang binund ini bertujuan untuk
diciptakan untuk menimbulkan menciptakan kesan atau asosiasi
asisiasi kelucuan. unik dan kelucuaan dalam bahasa
gaul.

104 Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol.2, No.2, Juli 2018
ISSN 2548-9119
c. Kata cakit yang merupakan bahasa Indonesia, sehingga kata
perubahan dari kata sakit memiliki aseg merupakan penciptaan baru
makna, yaitu berasa tidak enak yang berasal dari kata asik, yang
dibagian tubuh karena sesuatu. Kata mengesankan asosiasi makna
sakit mengalami perubahan bentuk kelucuan.
menjadi cakit. Kata cakit tidak ada h. Frasa kicauw balauw merupakan
dalam bahasa Indonesia. Kata cakit perubahan dari kata kacau balau
dibentuk dari pergantian huruf s yang memiliki makna campur aduk
menjadi c yang bertujuan untuk sehingga tidak dapat dibedakan lagi.
mengasosiasikan kelucuan dalam Frasa kicauw balauw mengalami
ragam bahasa gaul. perubahan bentuk dari kacau balau
d. Kata pucink merupakan perubahan yang memiliki makna sama, tetapi
dari kata pusing yang memiliki mengecankan kelucuan karena kata
makna sakit kepala. Keduanya kicauw seperti anamatope suara
memiliki makna yang sama dan burung.
mengalami perubahan bentuk dari i. Kata kanend merupakan perubahan
pusing menjadi pucink. Kata pucink dari kata kangen yang memiliki
tidak ada dalam bahasa Indonesia, makna rindu rasa ingin bertemu,
kata pucink adalah kreasi dari yang mengalami perubahan bentuk
bahasa gaul yang bertujuan untuk dari kangen menjadi kanend. Kata
menciptakan kesan kelucuan. kanend tidak terdapat dalam
e. Kata dolo merupakan perubahan bahasa Indonesia, merupakan hasil
dari kata dahulu yang memiliki kreativitas berbahasa dalam
makna masa lampau. Mengalami memplesetkan kata kangen,
perubahan bentuk dari dahulu sehingga menciptakan kesan
menjadi dolo, tetapi maknanya tetap kelucuan.
sama. Kata dolo tidak ada dalam j. Kata cemungud merupakan
bahasa Indonesia, sehingga kata perubahan dari kata semangat yang
dolo merupakan bentuk kreasi memiliki makna kekuatan batin. Kata
bahasa gaul untuk menciptakan cemungud mengalami perubahan
asosiasi kelucuan. bentuk dari kata semangat. Kata
f. Kata phuyenk merupakan cemungud tidak ada dalam bahasa
perubahan dari kata puyeng yang Indonesia sehingga merupakan
memiliki makna sakit kepala. Kata bentuk kreativitas berbahasa yang
phuyenk mengalami perubahan menciptakan perubahan makna
bentuk dari puyeng. Kata phuyenk asosiasi kelucuan dari kata awalnya.
tidak terdapat dalam bahasa k. Kata agi merupakan perubahan dari
Indonesia, sehingga merupakan kata lagi yang memiliki makna
bentuk pemlesetan yang bertujuan tambah atau sedang melakukan
untuk menciptakan asosiasi sesuatu. Kata agi mengalami
kelucuan. perubahan bentuk dari kata lagi yang
g. Kata aseg merupakan perubahan terjadi karena penghilangan huruf
dari kata asik yang memiliki makna awal l. Kata agi tidak ada dalam
menyenangkan. Kata asep bahasa Indonesia sehingga
mengalami perubahn bentuk dari mengesankan kelucuan seperti kata
asik. Kata aseg tidak ada dalam agi dalam bahasa Jawa.

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa........ 105


Mulasih, Yukhsan Wakhyudi
4. Kata Ganti menciptakan asosiasi kelucuan
a. Kata saia merupakan perubahan dalam ragam bahasa gaul.
dari kata saya yang memiliki makna
aku. Kata saia mengalami Kesimpulan
perubahan bentuk tulisan dari saya. Situs Media sosial dalam internet salah
Kata saia tidak ada dalam satunya seperti facebook adalah jalur tepat
Indonesia, perubahan makna yang untuk mempunyai banyak teman di dunia
tercipta mengesankan makna maya. Dari situs ini kita bisa melihat foto
kelucuan. dan data-data pribadi teman sekaligus
b. Engkauw merupakan perubahan memberi komentar dan bertukar via pesan.
dari kata engkau memiliki makna Remaja saat ini sindrom bahasa alay. Hal
kamu. Mengalami perubahan bentuk ini sangat kentara dan banyak berserakan
dari kata engkau menjadi engkauw dalam Media dunia facebook.
dari asepk perubahan huruf dan Bahasa alay belakangan ini menjadi
bunyinya, sehingga dengan kata populer dan banyak digunakan dalam
engkauw mengesankan pelafalan percakapan sehari-hari. Selain karena
bunyi yang berlebihan. Perubahan sering digunakan oleh para remaja untuk
asosian makna yang terjadi engkauw menyampaikan suatu hal secara rahasia
terkesan lucu dan berlebih-lebihan. (tanpa diketahui guru dan orang tua
c. Kata kamyu merupakan perubahan mereka), juga banyaknya media (televisi,
dari kata kamu yang memliki makna radio, film, majalah, dan lain-lain) yang
kata ganti orang kedua. Kata kamyu menggunakan kata-kata itu, sehingga
mengalami perubahan bentuk bahasa gaul menjadi sangat populer.
penulisan dan bunyi dari kata kamu. Bahasa gaul atau bahasa prokem terus
Perubahan asosiasi makna yang berkembang dari masa ke masa. Ada
terbentuk kata kamyu mengesankan sebagian kata yang diperkenalkan sejak
kelucuan dalam ragam bahasa gaul tahun 1970-an dan hingga kini masih sering
karena kata kamyu tidak ada dalam dipakai. Namun, tidak sedikit kata-kata itu
bahasa Indonesia. sudah tidak dikenal lagi dan berganti
d. Kata akuwh merupakan perubahan dengan istilah lain yang lebih “funky”.
dari kata aku yang memiliki makna Maka dari itu, simpulan dalam analisis
aku sebagai kata ganti orang sederhana ini, bahasa alay merupakan
pertama tungga. Kata akuwh deviasi (penyimpangan) bahasa yang
mengalami perubahan bentuk dari marak terjadi dan berkembang pesat
aku, untuk mengesankan perubahan dikalangan remaja facebooker. Meski
makna yang berlebihan, sehingga bahasa ini, tidak ada didalam ejaan yang
mengesankan asosiasi makna yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia,
mengandung kelucuan. tetapi mereka dengan leluasa memakai
e. Kata quw merupakan perubahan dari bahasa alay ini dalam dunia mereka
kata aku yang memiliki makna aku sendiri. Deviasi katanya banyak terjadi dari
sebagai kata ganti orang pertama aspek penguran dan penambahan pada
tungga. Kata quw mengalami kata aslinya, sehingga kata baru yang
perubahan bentuk dari aku, yang terbentuk tidak terdapat dalam bahasa
mengesankan asosiasi makna yang Indonesia. Pembentukan katanya bersifat
berlebihan, teruatama dalam berlebihan dan mengandung perubahan
pengucapannya. Tujuannya untuk asosiasi makna yang mengandung
kelucuan.
106 Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, Vol.2, No.2, Juli 2018
ISSN 2548-9119
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti.1996. Pembentukan Kata Dallam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koenjraningrat,2005, Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Pateda, Mansoer. 1996. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Robins. 1992. Linguistik Umum, Yogjakarta : Penerbit Kanisus.

Samsuri, 1981. Analisis Bahasa. Jakarta Pusat: Erlangga.

Sumarsono. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tugiarti, Tutut. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah


Purwokerto.
Ullman, Stephen. 2009. Pengantar Semantik. Yogjakarta : Pustaka Pelajar.

Deviasi Kata dan Perubahan Makna Bahasa........ 107

Anda mungkin juga menyukai