Anda di halaman 1dari 10

JAUR, 6 (2) April 2023 ISSN 2599-0179 (Print) ISSN 2599-0160 (Online)

DOI: 10.31289/jaur.v6i2.9448
JAUR
(Journal of Architecture and Urbanism Research)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur
Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan

Regional Structuring Study in Percut Sei Tuan District

Sufrial Hendri & Roy Jimmi Tampubolon


Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Quality Berastagi, Indonesia
*Coresponding Email: sufrialhendri@gmail.com
Abstrak
Kecamatan Percut Sei Tuan adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Posisi kecamatan ini
berada antara Kota Medan dan Kecamatan Batang Kuis menuju Bandara Kuala Namu. Selain itu kecamatan ini juga
merupakan salah satu pusat proyek pengembangan Mebidangro (Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo) seperti
tertuang pada Peraturan Presiden RI Nomor 62 Tahun 2011 tentang Mebidangro Visi 2027 dan termasuk kedalam
Kawasan Strategis Nasional (KSN). Permasalahan sosial dan ekonomi akan muncul seiring bertambahnya jumlah
penduduk, hal ini memerlukan pengembangan sarana perkantoran, pendidikan, kesehatan, perumahan dan
sebagainya. Tantangan yang cukup kompleks bagi pemerintah daerah yang bersangkutan dalam usaha untuk
membangun dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan semakin banyaknya kegiatan
dan padatnya penduduk menyebabkan sebuah kota tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan warganya secara optimal
sehingga diperlukan adanya kota-kota penunjang yang dapat menampung kegiatan-kegiatan yang tidak dapat
dipenuhi di perkotaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perkembangan dan pertumbuhan kota secara
alamiah, dengan kata lain berkembang tanpa pengarahan dan perencanaan yang terprogram. Untuk itu perlu
dilakukan Kajian Penataan Kawasan Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai pedoman arah pembangunan untuk masa
yang akan datang, dan untuk menghindari terjadinya bentuk pembangunan yang tidak terkendali. Menciptakan
lingkungan perkotaan terpadu yang dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan serta kemampuan daya
dukung lahan serta dapat meningkatkan kualitas fisik dan wajah kota. Hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan arah penataan kawasan dari segi arsitektur, lanskap, perancangan kawasan di Kecamatan Percut Sei
Tuan, sebagai pedoman pengembangan dan penataan kawasan kota. Sebagai panduan bagi seluruh para pelaku
pembangunan, baik dalam proses perancangan, pemanfaatan ruang, pembangunan fisik maupun dalam
pengendalian pemanfaatan ruang di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Sedang.
Kata kunci: Penataan; Kawasan; Kecamatan; Percut Sei Tuan

Abstract
Percut Sei Tuan District is one of the sub-districts in Deli Serdang Regency. The position of this sub-district is between
Medan City and Batang Kuis District to Kuala Namu Airport. In addition, this sub-district is also one of the centers for
the Medindingro development project (Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo) as stipulated in RI Presidential Regulation
Number 62 of 2011 concerning Medindingro Vision 2027 and is included in the National Strategic Area (KSN).Social
and economic problems will arise as the population increases, this requires the development of office facilities, education,
health, housing and so on. The challenge is quite complex for the regional government concerned in an effort to build
and improve the standard of living and welfare of its people. With the increasing number of activities and dense
population, a city can no longer meet the needs of its citizens optimally, so it is necessary to have supporting cities that
can accommodate activities that cannot be fulfilled in urban areas. [2] This is done to prevent the development and
growth of cities naturally, in other words developing without programmed direction and planning. For this reason, it is
necessary to carry out a Study on the Regional Arrangement of Percut Sei Tuan Subdistrict as a guideline for the
direction of development for the future, and to avoid uncontrolled forms of development. Creating an integrated urban
environment that can increase the efficiency of land use and the carrying capacity of land and can improve the physical
quality and appearance of the city.The results of this study are expected to be able to provide directions for regional
arrangement in terms of architecture, landscape, regional design in Percut Sei Tuan District, as a guideline for the
development and arrangement of urban areas. As a guide for all development actors, both in the design process, space
utilization, physical development and in controlling spatial use in Percut Sei Tuan District, Deli Tengah Regency.
Keywords: Arrangement; Area; City; Percutseituan

How to Cite : Hendri, S., & Tampubolon, R.J. (2023). Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan, JAUR
(Journal of Architecture and Urbanism Research). 6 (2): 188-197.

188
JAUR, 6 (2) 2023, Hal: 188-197

PENDAHULUAN lintas, lingkungan perumahan, tata


Kecamatan Percut Sei Tuan adalah
bangunan yang tidak teratur. Selain itu juga
salah satu kecamatan yang ada di
pertambahan penduduk menuntut adanya
Kabupaten Deli Serdang, Posisi kecamatan
perkembangan fasilitas sarana dan
ini berada antara Kota Medan dan
prasarana. Kawasan kota dapat dipahami
Kecamatan Batang Kuis menuju Bandara
tidak hanya dari fungsinya namun juga dari
Kuala Namu. Selain itu kecamatan ini juga
ragam, karakter, dan unsur lainnya. Ragam
merupakan salah satu pusat proyek
kawasan tersebut adalah Kawasan Baru
pengembangan Mebidangro (Medan -
Berkembang Cepat, Kawasan Terbangun,
Binjai - Deli Serdang - Karo) seperti
Kawasan Dilestarikan, dan Kawasan Rawan
tertuang pada Peraturan Presiden RI
Bencana.[1]
Nomor 62 Tahun 2011 tentang Mebidangro
Permasalahan sosial dan ekonomi
Visi 2027 dan termasuk kedalam Kawasan
muncul seiring bertambahnya jumlah
Strategis Nasional (KSN).
penduduk, hal ini diperlukan
Kawasan Percut Sei Tuan merupakan
pengembangan sarana perkantoran,
anglomerasi kegiatan pemerintahan,
pendidikan, kesehatan, perumahan dan
perdagangan, dan jasa yang mempunyai
sebagainya. Tantangan yang cukup
jangkauan pelayanan skala kabupaten
kompleks bagi pemerintah daerah yang
(tidak hanya terbatas pada Kota Tembung)
bersangkutan dalam usaha untuk
akan tetapi juga melayani kota – kota lain di
membangun dan meningkatkan taraf hidup
Kabupaten Deli Serdang). Selain itu juga
dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan
keberadaan bandara internasional Kuala
semakin banyaknya kegiatan dan padatnya
Namu yang berada di kecamatan Beringin
penduduk menyebabkan sebuah kota tidak
Kabupaten Deli Serdang turut andil dalam
dapat lagi memenuhi kebutuhan warganya
mendongkrak perekonomian yang ada di
secara optimal sehingga diperlukan adanya
Kawasan Percut Sei Tuan.
kota-kota penunjang yang dapat
Pertumbuhan dan perkembangan
menampung kegiatan-kegiatan yang tidak
kota di Kecamatan Percut Sei Tuan akan
dapat dipenuhi di perkotaan. [2] Hal ini
memberikan tekanan kepada tingkat
dilakukan untuk menghindari terjadinya
pelayanan kota yang semakin menurun
perkembangan dan pertumbuhan kota
kualitas hidup penduduk dan produktivitas
secara alamiah, dengan kata lain
kegiatan di kota seperti kemacetan lalu

189
Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan

berkembang tanpa pengarahan dan stakeholder yang terkait (instansi


perencanaan yang terprogram.[3] pemerintah, masyarakat dan dunia usaha).
Untuk itu perlu dilakukan Kajian Penelitian ini menghasilkan Konsep
Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Penataan Kawasan Kacamatan Percut Sei
Tuan sebagai pedoman arah pembangunan Tuan sesuai standar perancangan kota dan
untuk masa yang akan datang, dan untuk dapat mewujudkan lingkungan kota yang
menghindari terjadinya bentuk berkualitas, mendorong peningkatan
pembangunan yang tidak terkendali. produktifitas dan pertumbuhan ekonomi di
Menciptakan lingkungan perkotaan Kawasan Kecamatan Percut Sei Tuan.
terpadu yang dapat meningkatkan efisiensi
METODE PENELITIAN
pemanfaatan lahan serta kemampuan daya
Penelitian ini mengkaji kondisi
dukung lahan serta dapat meningkatkan
lingkungan binaan dan merumuskan
kualitas fisik dan wajah kota.
sebuah konsep penataan, maka proses
Dari permasalahan di atas dapat
penelitian dilakukan dengan pendekatan
dirumuskan pertanyaan penelitian:
rasionalistis dengan jenis penelitian
Bagaimana konsep penataan kawasan
deskriptif kualitatif. Penelitian yang
yang sesuai pada kawasan di Kecamatan
dilakukan berdasarkan paradigma, strategi
Percut Sei Tuan?
dan implementasi model secara kualitatif
Konsep penataan kawasan dapat
dengan ciri-ciri antara lain bahwa data yang
meningkatkan kualitas lingkungan dan
dikumpulkan dalam kondisi asli dan
masyarakat Kecamatan Percut Sei Tuan?
alamiah, yang dikumpulkan dan
Penelitian ini bertujuan untuk
dideskriptifkan dalam bentuk tulisan dan
memberikan arahan konsep penataan
gambar, bukan angka. [10] Dalam hal ini,
kawasan dari segi arsitektur, lansekap,
peneliti adalah alat penelitian yang secara
perancangan kota, sebagai pedoman
aktif melakukan pengamatan dan menggali
pengembangan dan penataan kawasan
informasi berdasarkan konteks penelitian.
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Populasi yang akan diteliti adalah
Serdang. Sebagai acuan, arahan, dan
kawasan kota kecamatan Percut Sei Tuan
panduan di dalam perancangan
(Gambar1).
pembangunan, penyusunan kebijakan
teknis, perencanaan dan pemograman
serta pelaksanaan pembangunan bagi

190
JAUR, 6 (2) 2023, Hal: 188-197

Analisa Deskriptif Kualitatif bertujuan


Kecamatan untuk melukiskan secara sistematis fakta
Percut Sei Tuan
dan karakteristik suatu populasi secara
faktual dan cermat. Analisis ini digunakan
untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pola penataan, analisis pola
pengembangan kawasan kota akibat
berubahnya sosial dan budaya masyarakat.
Hasil yang diperoleh kemudian
dideskripsikan agar mudah dipahami.
Gambar 1. Peta Kabupaten Deli Serdang dan lokasi Analisis kriteria penataan kawasan di
Kecamatan Percut Sei Tuan
Kecamatan Percut Sei Tuan akan diperoleh
Lokasi kegiatan Penyusunan
dari hasil analisis faktor-faktor terkait dan
Penataan Kecamatan Percut Sei Tuan,
analisis pola perubahan akibat perubahan
difokuskan pada Kawasan Perkantoran dan
kota.
Perkotaan di Kecamatan Percut Sei Tuan,
Analisa Trianggulasi dipergunakan
Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut:
untuk merumuskan konsep penataan
Relokasi Kantor Camat
kawasan kota sesuai dengan sosial budaya
Rencana Pengembangan Pasar
lokal. Analisa dilakukan dengan dialog
Kecamatan
Simpang Jodoh di Desa Tembung.
antara tiga sumber, yaitu; peraturan
Percut Seidan
Tuan
Rencana Penataan Tepi Sungai
undang-undang terkait, studi kasus
Tembung di Desa Bandar Klippah, Laut
penataan kawasan kota di kota lain dan
Dendang, Bandar Setia dan Saentis.
kajian pustaka.
Rencana Pusat Jajanan Wisata Kuliner
Penelitian akan dilaksanakan dalam
di Desa Percut.
waktu satu tahun dengan tahapan diagram
Penataan Kawasan lainnya
alir seperti ditunjukan pada Gambar 2.
berdasarkan masukan dari pemerintahan
Kecamatan Percut Sei Tuan.
Untuk mendapatkan konsep penataan
kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan
dilakukan analisa berdasarkan sasaran
yang dicapai, yaitu dengan:

191
Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan

Prinsip integrasi kebijakan dapat


terealisasikan apabila terbangun suatu
kemauan untuk saling berbagi tanggung
jawab. Secara horizontal, proses integrasi
diharapkan mampu menstimuli efek
sinergitas yang berkelanjutan dari dimensi
sosial, leingkungan dan ekonomi. Dan
secara vertikal, proses integrasi dapat
dilakukan antara pemerintahan didaerah,
pemerintahan propinsi, lintas departemen
di pemerintahan pusat, hingga negara-
negara tetangga, dalam satu kesepahaman
Gambar 2. Diagram alir penelitian
kebijakan bersama.
PEMBAHASAN Prinsip berpikir ekosistem
A. Prinsip Penataan Kawasan Kota
menempatkan kota sebagai suatu system
Prinsip-prinsip penataan kawasan di
yang komplek yang berkarakteristik selalu
Kecamatan Percut Sei Tuan menggunakan
bergerak dan lebih merupakan rangkaian
konsep berkelanjutan (Sustainable Spatial
proses perubahan dan pembangunan. Hal
Planing). Dalam penataan ruang
ini mengingatkan bahwa dalam rangka
berkelanjutan ada 4 prinsip yaitu:
pembangunan yang berkelanjutan, setiap
Prinsip manajemen kota
energy, sumber daya alam dan limbah dari
keberlanjutan, Proses manajemen kota
setiap kegiatan, membutuhkan perawatan,
yang berkelanjutan membutuhkan
restorasi dan stimulasi.
berbagai perangkat penunjang yang
Prinsip kemitraan Keberlanjutan
potensial untuk dikembangkan sebagai
adalah pembagian tanggung jawab.
dasar-dasar pengintegrasian sistem
Kemitraan antara berbagai pihak dengan
lingkungan, sistem sosial, sistem ekonomi.
masing-masing kepentingannya menjadi
Melalui penerapan perangkat penunjang
penting. Sebagaimana diketahui bahwa
ini, penyusun kebijakan pembanguna yang
keberlanjutan merupakan proses belajar,
berkelanjutan akan menjadi semakin
yang didalamnya berisikan learning by
mampu mencakup seluruh perhatian
doing, saling berbagi pengalaman,
utama dalam suatu sistem yang lebih
pelatihan dan pendidikan profesi, Cross
makro.
192
JAUR, 6 (2) 2023, Hal: 188-197

dssciplinary working; kemitraan dan Kebijakan


jaringan kerja, partisipasi dan konsultasi Pemeliharaan dan perwujudan
komunitas, mekanisme pendidikan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan
inovatif, dan peningkatan kesadaran mengembalikan keseimbangan ekosistem;
lingkungan, adalah elemen-elemen utama Pengembangan pusat-pusat
yang harus ditumbuh kembangkan. pelayanan wilayah dan pusat-pusat
Arah Kebijakan RTRW Kabupaten kegiatan utama secara merata sesuai
Deli Serdang dengan daya dukung dan potensinya guna
Arah kebijakan pengembangan meningkatkan perekonomian wilayah;
Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan visi Penyediaan prasarana dan sarana
dan misi, yaitu: wilayah di pusat-pusat kegiatan dan antar
"Deliserdang Yang Maju dan Sejahtera pusat kegiatan serta antar pusat kegiatan
Dengan Masyarakatnya yang Religius dan dengan seluruh wilayah di Kabupaten Deli
Rukun dalam Kebhinekaan" Serdang;
Tujuan Peningkatan sektor-sektor ekonomi
Mewujudkan ruang wilayah unggulan yang produktif dan berdaya saing
Kabupaten Deli Serdang yang aman, tinggi;
nyaman, produktif dan berwawasan Peningkatan luas dan produksi
lingkungan; pertanian, perikanan, peternakan dan
Meningkatkan sarana dan prasarana perkebunan melalui kegiatan intensifikasi
yang mendukung pertumbuhan dan ekstensifikasi pertanian;
perekonomian sesuai dengan kebijakan Perwujudan dan peningkatan
pengelolaan Tata Ruang; keterpaduan dan keterkaitan antar
Meningkatkan kemandirian pangan kegiatan budi daya;
melalui optimalisasi dan revitalisasi Pengembangan dan peningkatan
pertanian, perikanan dan kelautan; fungsi kawasan dalam pengembangan
Mewujudkan keterpaduan pentaan perekonomian wilayah yang produktif,
ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang efisien, dan mampu bersaing dalam
dalam mendukung Kawasan Perkotaan perekonomian nasional;
Mebidangro dan wilayah sekitarnya. Pemanfaatan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi secara optimal

193
Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan

untuk meningkatkan kesejahteraan Industri;


masyarakat; Pusat pendidikan dan olah raga.
Penataan dan pengembangan pusat- Kecamatan Percut Sei Tuan
pusat kegiatan yang dapat memantapkan merupakan kawasan strategis dari sudut
peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang kepentingan pertumbuhan ekonomi;
sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Pengembangan Kota Mandiri dengan
Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan memanfaatkan potensi areal Hak Guna
Metropolitan Mebidangro; Usaha (HGU) PTPN II sebagai Kawasan
Penyediaan prasarana dan sarana Industri Terpadu yang terbentang diantara
untuk kelancaran pelayanan di wilayah Belawan dan Bandara Kualanamu, yaitu
Kawasan Perkotaan Metropolitan Kecamatan,
Mebidangro. Kawasan perdagangan dan jasa, yaitu
Struktur Ruang Kecamatan Percut kota-kota kecamatan yang menjadi Pusat
Sei Tuan Kegiatan Primer dan Sekunder bagi
Kota Percut Sei Tuan merupakan kawasan perkotaan Mebidangro, seperti:
ibukota Kecamatan (IKK) dari kecamatan Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa,
Percut Sei Tuan yang merupakan bagian Pancur Batu,
dari kabupaten Deli Serdang propinsi Kawasan strategis dari sudut
Sumatera Utara. Batas-batas administrasi kepentingan sosial dan budaya;
kota Percut sdei Tuan adalah : Kawasan Pendidikan dan Olah Raga
Sebelah Utara : Selat Malaka yaitu : Kampus USU baru di Desa Kuala
Sebelah Selatan : Kec. Lubuk Bekala, Kecamatan Pancur Batu dan
Pakam Kawasan Pendidikan dan Olah Raga di
Sebelah Timur : Kec. Pantai Kecamatan Percut Sei Tuan,
Cermin Kawasan strategis dari sudut
Sebelah Barat : Kec. Tanjung kepentingan fungsi dan daya dukung
Morawa lingkungan hidup;
Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai Kawasan Hutan Lindung Sempadan
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi; Pantai yang terdapat di sepanjang garis
Perdagangan dan jasa regional; pantai di Kecamatan Hamparan Perak,
Pengolahan pertanian dan perikanan; Percut Sei Tuan dan Pantai Lab,
Perumahan dan permukiman;

194
JAUR, 6 (2) 2023, Hal: 188-197

Wilayah sungai lintas kabupaten, Jalan Bilal, Jalan Beo, Jalan Bandar Setia,
meliputi wilayah Sungai Deli, Sungai Jalan Duku Indah Raya, Jalan Letda Sujono
Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, (titi sewa) dan JalanBesat Tembung.
Sungai Percut dan Sungai Belumai.
Analisis Rancangan Kawasan Kota
Kecamatan Percut Sei Tuan
Setelah dilakukan obserbasi dan dari
data lapangan Kawasan Kota Kecamatan
Percut Sei Tuan, maka analisis Kawasan
adalah sebagai berikut :
1. Analisis Pertumbuhan Penduduk
Perkotaan Gambar 4. Kemacatan Lalu Lintas
3. Analisis Penataan RTH Sungai dan
Pujasera

Gambar 5. Analisis Penataan RTH Sungan dan


Gambar 3. Tingkat Pertumbungan dan Kepadatan Pujasera
Penduduk 4. Analisis Wisata Bahari dan Kuliner di
Pertumbuhan penduduk di Bagan – Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan setiap tahun
mengalami meningatan yang sangat
pesat/tinggi, yaitu; Desa Tembung, Desa
Klifah, Desa Sei Rotan, Desa Kenangan dan
Desa Kenangan Baru. Pertumbuhan
penduduk memiliki pertumbuhan sedang,
yaitu: Desa Sampali, Desa Laut Dendang,
Gambar 6. Analisis Wisata Bahari dan Kuliner
Desa Bandar Setia dan Desa Bandar Khalifa. Konsep Rancangan Kota Kecamatan
2. Analisis Kemacetan Percut Sei Tuan
Kemacetan sangat padat pada pagi
a. Pengembangan Jalur
dan sore hari di pesimpangan jalan yaitu;
Infrastruktur Jalan
195
Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kajian Penataan Kawasan di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kuis (jl. Ampera) menjadi 7 –


10 meter.
f. Konsep Rancangan Perkotaan
Desa Tembung :
g. Relokasi penjual rujak ke
lokasi pasar dekat dengan tugu
rujak,
Gambar 7. Skema Pengembangan Jalur
Infrastruktur Jalan h. Penataan pedestrian dari
Simpang Jodoh sampai Rel K.A,
i. Relokasi Kantor Camat Percut
Sei Tuan,
j. Pemugaran kembali Ex. Kantor
Camat Percut Sei Tuan menjadi
Pujasera

Gambar 8. Konsep Penataan Perkotaan Desa SIMPULAN


Tembung Hasil penelitian dapat sebagai
a. Pengembangan Jalur pertimbangan pengembangan dan penataan
Infrastruktur Jalan baru untuk Kota di Kecamatan Percut Sei Tuan,
sehingga terhujud Pembangunan
mengurai kemacetan lalu
Kecamatan Percut Sei Tuan. Penelitian perlu
lintas, yaitu: dilakukan lebih mengalam dan melibatkan
b. Jalan Utama Kota Medan–Kec. para stakeholders sebagai pemegang
kebijakkan untuk memaksimalkan
Batang Kuis di Perlebar
pendekatan konsep penataan kawasan kota
menjadi 20–25 meter dengan Kecamatan Percut Sei Tuan. Perlu dilakukan
menggunakan Median Jalan, perencanaan lebih lanjut berupa
Perencanaan Detail Enginering Detail untuk
c. Pelebaran jalan kabupaten
memudahkan pelaksanaan dilapangan.
menjadi 7–10 meter,
d. Pembuatan jalan baru di sisi DAFTAR PUSTAKA
[1] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
Rel K.A, agar mengurangi 06/PRT/M/2007; Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan.
kemacetan di Jl. Pasar 7, [2] Mylajingga., Mauliani. Kajian Elemen
Perancangan Hamid Shirvani Pada Kawasan
e. Pelebaran jalan kabupaten dari Kota Satelit. Jurnal Arsitektur PURWARUPA
Volume 3 No2 Mei 2019: 123-130. [Google
Jl. Meteorologi – Kec. Batang
Scholar]
[3] Sufrial H. dan Dasrizal . “Kajian Penataan
Kawasan Kota Tanjung Morawa”. Jurnal
196
JAUR, 6 (2) 2023, Hal: 188-197

Arsitektur JUAR, Vol. 4 No.1 Tahun 2020,


Jurusan Arsitektur UMA, Medan; [Google
Scholar]
[4] Imran. “Fungsi Tata Ruang Dalam Menjaga
Kelestarian Lingkungan Hidup Kota
Gorontalo”. Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 13
No. 3 September 2013, Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto;
[Google Scholar]
[5] Jamaludin (2017). “Sosiologi Perkotaan,
Memahami Masyarakat Kota dan
Problematikanya”. CV Pustaka Setia,
Bandung; ISBN 978–979–076–518–4;
[Google Scholar]
[6] Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang
[7] Suriandjo. “Model Penataan Bangunan dan
Lingkungan Kawasan Pusat kota Tumpaan
Kabupaten Minahasa Selatan”. Jurnal
Arsitektur DASENG, Vol. 6 No.1 Mei 2017,
Jurusan Arsitektur UNSRAT Manado; [Google
Scholar]
[8] [8] Beta. “Perencanaan Tata Ruang
Wilayah Bagi Kesejahteraan di Indonesia”.
Jurnal Cano Ekonomos, Vol.6 No.1 [Google
Scholar]
[9] Lazuardi., Astuti., Rini. “Analisis Citra
Kawasan Mangkunegaran berdasarkan
Penilaian Stakeholder dengan Konsep
Legibility”. Region, Vol. 13, No.1, Januari
2018: 95-114; [Google Scholar]
[10] Basrowi dan Suwandi, (2008). “Memahami
Metoda Kualitatif”. Rineka Cipta, Jakarta;
[11] Cynthia Rosenzweig, dkk (2018). “Climate
Change and Cities: Urban Climate Change
Research Network (UCCRN) Second
Assessment Report”. Cambridge University
Press. [Google Scholar]
[12] Michael Neuman, Sheri Smith, (2010) “City
Planning and Infrastructure: Once and Future
Partners”. Journal of Planning History, 9(1)
21 –42 [Google Scholar]
[13] Andrew Trueblood, dll. 2019, “K STREET Public
Life Study”. District of Columbia Office of
Planning. [Google Scholar]

197

Anda mungkin juga menyukai