Anda di halaman 1dari 172

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI KELURAHAN

BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

SKRIPSI

Oleh

Muhammad Misbahudin 2201840750

Computer Science Study Program

School of Computer Science Universitas

Bina Nusantara

Jakarta

2023

i
PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk gelar kesarjanaan pada Program

Studi Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata-1

Oleh

Muhammad Misbahudin 2201840750

Computer Science Study Program

School of Computer Science Universitas

Bina Nusantara

Jakarta

2023

ii
PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

SKRIPSI

Disusun oleh:

Muhammad Misbahudin
2201840750

Disetujui oleh:

Pembimbing dan Head of Study Program

Indrabudhi Lokaadinugroho, BS.MEM, M.TI


D5677

Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI


Head of Computer Science Study Program

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

2023
iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Muhammad Misbahudin


NIM : 2201840750
Judul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN
MASYARAKAT DI KELURAHAN BERBASIS
WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK
LARAVEL

Memberikan kepada Universitas Bina Nusantara hak non-eksklusif untuk


menyimpan, memperbanyak, dan menyebarluaskan Skripsi karya saya, secara
keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasannya saja, dalam bentuk format
tercetak dan atau elektronik.

Menyatakan bahwa saya, akan mempertahankan hak eksklusif saya, untuk


menggunakan seluruh atau sebagian isi Skripsi saya, guna pengembangan karya di
masa depan, misalnya bentuk artikel, buku, perangkat lunak, ataupun sistem
informasi.

Jakarta, 11 Maret 2024

Hormat Saya, Diketahui Oleh,

Muhammad Misbahudin Indrabudhi Lokaadinugroho, BS.MEM, M.TI


2201840750 D5677

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya, yang bertandatangan di bawah ini:

Nim : 2201840750
Nama : Muhammad Misbahudin
Fakultas/School – Program : School of Computer Science - Computer
Studi Science Study Program

Dengan ini menyatakan bahwa karya yang berjudul:

PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI KELURAHAN


BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

Di bawah bimbingan dosen:

1. D5677 - Indrabudhi Lokaadinugroho, BS.MEM, M.TI

Telah dijadikan sebagai Skripsi pada Program Studi di Universitas Bina Nusantara
dan telah diuji pada semester Ganjil tahun 2023/2024, disetujui untuk dielaborasi dan
diajukan bersama-sama sebagai publikasi internasional, dengan ketentuan:

Muhammad Misbahudin: sebagai Penulis Pertama;

Para penulis di atas sekaligus merupakan pemegang hak cipta atas publikasi
internasional tersebut.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Jakarta, 11 Maret 2024

Penulis Pertama, Penulis Kedua,

v
Muhammad Misbahudin Indrabudhi Lokaadinugroho, BS.MEM, M.TI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


Computer Science Program
Computer Science Study Program
School of Computer Science
Skripsi Sarjana Teknik Informatika
PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

Muhammad Misbahudin 2201840750


ABSTRACT
The goal of this research is to analyze the need for a community service information
system in Cikalong Village, design, build and implement a web-based system to
facilitate complaints and letter administration. Research methods include literature
studies, interviews, distributing questionnaires and observational research, with a
systematic approach using waterfall method. The results achieved are a web-based
public service information system developed using Laravel, with a good level of
satisfaction from system users. In conclusion of this research, it was found that
analyzing the needs of a community service information system in Cikalong Village
is a crucial step in designing an effective system. Data collection methods such as
literature studies, interviews, questionnaires, and observations, with a systematic
approach using the waterfall method, enable the development of a web-based public
service information system that makes complaints and letter administration easier
for the public.
Keywords: System, Information, Laraver, Waterfall
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan sistem informasi pelayanan
masyarakat di Desa Cikalong, merancang, membangun, dan menerapkan sistem
berbasis web untuk mempermudah pengaduan dan administrasi surat.. Metode
penelitian meliputi studi literatur, wawancara, penyebaran kuesioner, dan penelitian
observasi, dengan pendekatan sistematis menggunakan metode waterfall. Hasil yang
dicapai adalah sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web yang
dikembangkan menggunakan Laravel, dengan tingkat kepuasan yang baik dari
pengguna sistem. Simpulan penelitian ini, ditemukan bahwa analisis kebutuhan
sistem informasi pelayanan masyarakat di Desa Cikalong merupakan langkah
krusial dalam merancang sistem yang efektif. Metode pengumpulan data seperti
studi literatur, wawancara, kuesioner, dan observasi, dengan pendekatan sistematis
menggunakan metode waterfall, memungkinkan pembangunan sistem informasi
pelayanan masyarakat berbasis web memberikan kemudahan dalam pengaduan dan
administrasi surat bagi masyarakat.

vi
Kata Kunci : Sistem, Infromasi, Laravel, Waterfall
Keterangan :
Computer Science Study Program : Computer Science Program

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan rasa syukur dan penghargaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan kasih-Nya, penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan
sukses. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan guna meraih
gelar Sarjana (S1) dari Jurusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara.
Penulis mengakui bahwa pencapaian ini tidak dapat terwujud tanpa dukungan yang
diberikan oleh berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik
dari segi moral maupun materi.

Maka dengan ini, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam proses
penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Ibu Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA, selaku rektor Universitas Bina
Nusantara
2. Bapak Dr. Fredy Purnomo, S.Kom., M.Kom. selaku Dean of School of
Computer Science Universitas Bina Nusantara Jakarta.
3. Bapak Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI, selaku Head of Program
Computer Science Universitas Bina Nusantara Jakarta.
4. Bapak Indrabudhi Lokaadinugroho, BS.MEM, M.TI., selaku Dosen
pembimbing yang telah berkenan memberikan tambahan pengetahuan, ilmu,
serta solusi pada setiap permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak/Ibu dosen School of Computer Science yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis menjalani masa
perkuliahan.
6. Orangtua, keluarga, teman, serta semua pihak yang telah menyemangati dan
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, disebabkan oleh
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak.

vii
Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
seluruh pihak, khususnya dalam bidang ilmu Teknologi Informasi.

Jakarta, 11 Maret 2024

Penulis,

DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................................
1.5 Metode Penelitian........................................................................................................
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................
2.1 Teori............................................................................................................................
2.1.1 Sistem Informasi.....................................................................................7
2.1.2 Website...................................................................................................7
2.1.3. Pelayanan Masyarakat............................................................................7
2.1.4. Pengaduan Masyarakat...........................................................................7
2.1.5. Framework Laravel.................................................................................8
2.1.6. Hypertext Preprocessor...........................................................................8
2.1.7. HTML.....................................................................................................9
2.1.8. CSS.........................................................................................................9
2.1.9. JavaScript................................................................................................9
2.1.10. MySQL................................................................................................9
2.1.11. Bootstrap...........................................................................................10
2.1.12. Unified Model Language (UML)......................................................10

viii
2.1.13. Entity Relationship Diagram.............................................................11
2.1.14. Use case Diagram..............................................................................12
2.1.15. Use Case Description........................................................................14
2.1.16. Activity Diagram...............................................................................15
2.1.17. Class Diagram...................................................................................16
2.1.18. Sequence Diagram............................................................................17
2.1.19. Gantt Chart........................................................................................19
2.1.20. 5 Faktor Manusia Terukur.................................................................19
2.1.21. Eight Golden Rules of Interface Design...........................................19
2.1.22. Black Box Testing.............................................................................20
2.1.23. Metode Waterfall..............................................................................21
2.2 Penelitian yang Terkait..............................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN.........................................................................................
3.1 Kerangka Pikir...........................................................................................................
3.2 Analisis......................................................................................................................
3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna..............................................................30
3.2.2 Analisis Aplikasi Sejenis......................................................................31
3.2.3 Analisis Kuesioner................................................................................32
3.2.4 Analisis Hasil Wawancara....................................................................42
3.2.5 Usulan Pemecahan Masalah.................................................................44
3.3 Perancangan...............................................................................................................
3.3.1 Software Design Document..................................................................44
3.3.2 Perancangan Sistem..............................................................................46
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................
4.1. Spesifikasi Sistem....................................................................................................
4.1.1. Spesifikasi Software............................................................................114
4.1.2. Spesifikasi Hardware.........................................................................114
4.2. Prosedur Penggunaan Aplikasi................................................................................
4.2.1. Prosedur bagi User..............................................................................115
4.2.2. Prosedur bagi Admin..........................................................................121
4.2.3. Prosedur Sistem Autentikasi...............................................................128
4.3. Testing Aplikasi Website Sispemas Cikalong.........................................................
4.4. Evaluasi Aplikasi Website Sispemas Cikalong.......................................................

ix
4.4.1. Evaluasi Pengguna (user usabilty testing) Sispemas Cikalong..........135
4.4.2. Evaluasi User interface berdasarkan 8 Golden Rule..........................148
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................
5.1. Simpulan..................................................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Use Case..............................................................................................................
Gambar 2. 2 Actor....................................................................................................................
Gambar 2. 3 Asosiasi...............................................................................................................
Gambar 2. 4 Generalisasi.........................................................................................................
Gambar 2. 5 Include.................................................................................................................
Gambar 2. 6 Extend..................................................................................................................
Gambar 2. 7 Class....................................................................................................................
Gambar 2. 8 Attribute...............................................................................................................
Gambar 2. 9 Operation............................................................................................................
Gambar 2. 10 Association........................................................................................................
Gambar 2. 11 Generalization...................................................................................................
Gambar 2. 12 Aggregation.......................................................................................................
Gambar 2. 13 Composition......................................................................................................
Gambar 2. 14 Actor (Elemen Sequence Diagram)...................................................................
Gambar 2. 15 Objek (Elemen Sequence Diagram)..................................................................
Gambar 2. 16 Lifeline (Elemen Sequence Diagram)...............................................................
Gambar 2. 17 Messages (Elemen Sequence Diagram)............................................................
Gambar 2. 18 Execution Occurrence (Elemen Sequence Diagram)........................................
Gambar 3. 1 Kerangka Pikir
Gambar 3. 2 Gantt Chart
Gambar 3. 3 Desa Keru
Gambar 3. 4 SPAN LAPOR
Gambar 3. 5 Usia Responden
Gambar 3. 6 Use case Diagram
Gambar 3. 7 Activity Diagram Login
Gambar 3. 8 Activity Diagram Logout
Gambar 3. 9 Activity Diagram Registrasi
Gambar 3. 10 Activity Diagram Melihat Profile Desa
Gambar 3. 11 Activity Diagram Melihat Visi Misi
Gambar 3. 12 Activity Diagram Melihat Perangkat Desa
Gambar 3. 13 Activity Diagram Pengaduan Masyarakat
Gambar 3. 14 Activity Diagram Melihat Status Pengaduan
Gambar 3. 15 Activity Diagram Pengajuan Surat

xi
Gambar 3. 16 Activity Diagram Download Surat
Gambar 3. 17 Activity Diagram Melihat Informasi
Gambar 3. 18 Activity Diagram Tambah Staff
Gambar 3. 19 Activity Diagram Tambah Informasi
Gambar 3. 20 Activity Diagram Hapus Staff
Gambar 3. 21 Activity Diagram Hapus Informasi
Gambar 3. 22 Activity Diagram Edit User
Gambar 3. 23 Activity Diagram Edit Profile Desa
Gambar 3. 24 Activity Diagram Edit Bagan Desa
Gambar 3. 25 Activity Diagram Edit Pengajuan Surat
Gambar 3. 26 Activity Diagram Edit Status Pengaduan
Gambar 3. 27 Activity Diagram Cetak Laporan Pengaduan
Gambar 3. 28 Activity Diagram Edit Informasi
Gambar 3. 29 Sequence Diagram Login
Gambar 3. 30 Sequence Diagram Logout
Gambar 3. 31 Sequence Diagram Registrasi
Gambar 3. 32 Sequence Diagram Pengaduan Masyarakat
Gambar 3. 33 Sequence Diagram Pengajuan Surat
Gambar 3. 34 Sequence Diagram Melihat Profile Desa
Gambar 3. 35 Sequence Diagram Melihat Visi Misi
Gambar 3. 36 Sequence Diagram Melihat Pemerintah Desa
Gambar 3. 37 Sequence Diagram Melihat Status Pengaduan
Gambar 3. 38 Sequence Diagram Download Surat
Gambar 3. 39 Sequence Diagram Melihat Informasi
Gambar 3. 40 Sequence Diagram Tambah Informasi
Gambar 3. 41 Sequence Diagram Tambah Staff
Gambar 3. 42 Sequence Diagram Hapus Informasi
Gambar 3. 43 Sequence Diagram Hapus Staff
Gambar 3. 44 Sequence Diagram Kelola User
Gambar 3. 45 Sequence Diagram Kelola Profile Desa
Gambar 3. 46 Sequence Diagram Kelola Bagan Pemerintah Desa
Gambar 3. 47 Sequence Diagram Kelola Pengajuan Surat
Gambar 3. 48 Sequence Diagram Kelola Status Pengaduan
Gambar 3. 49 Sequence Diagram Cetak Laporan Pengaduan

xii
Gambar 3. 50 Sequence Diagram Kelola Informasi
Gambar 3. 51 Class Diagram
Gambar 3. 52 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3. 53 Halaman Beranda
Gambar 3. 54 Halaman Profil Desa
Gambar 3. 55 Halaman Informasi
Gambar 3. 56 Halaman Lapor
Gambar 3. 57 Halaman Pengaduan (Lapor)
Gambar 3. 58 Halaman Pelayanan Surat
Gambar 3. 59 Halaman Pengajuan Surat
Gambar 3. 60 Halaman Visi Misi
Gambar 3. 61 Halaman Perangkat Desa
Gambar 3. 62 Halaman Download Surat
Gambar 3. 63 Halaman Registrasi
Gambar 3. 64 Halaman Data Masyarakat
Gambar 3. 65 Halaman Bagan Desa
Gambar 3. 66 Halaman Informasi
Gambar 3. 67 Halaman Tambah Informasi
Gambar 3. 68 Halaman Tambah Staff
Gambar 3. 69 Halaman Edit Informasi
Gambar 3. 70 Halaman Edit Staff
Gambar 3. 71 Halaman Data Pengaduan
Gambar 3. 72 Halaman Pengajuan Surat
Gambar 3. 73 Halaman Profile
Gambar 3. 74 Halaman Login
Gambar 4.1 Landing Page atau Beranda User.......................................................................
Gambar 4.2 Profile Desa........................................................................................................
Gambar 4.3 Visi Misi.............................................................................................................
Gambar 4.4 Informasi Desa...................................................................................................
Gambar 4.5 Detail Informasi Desa.........................................................................................
Gambar 4.6 Halaman Bagan Desa.........................................................................................
Gambar 4.7 Halaman Pengaduan...........................................................................................
Gambar 4.8 Halaman Buat Pengaduan..................................................................................
Gambar 4.9 Halaman Surat....................................................................................................

xiii
Gambar 4.10 Halaman Buat Surat.........................................................................................
Gambar 4.11 Halaman Download Surat................................................................................
Gambar 4.12 Halaman Beranda Admin.................................................................................
Gambar 4.13 Halaman Tabel Masyarakat..............................................................................
Gambar 4.14 Halaman Tambah Data Masyarakat.................................................................
Gambar 4.15 Halaman Edit Data Masyarakat........................................................................
Gambar 4.16 Konfirmasi Hapus Data Masyarakat................................................................
Gambar 4.17 Halaman Tabel Profile Desa............................................................................
Gambar 4.18 Halaman Edit Data Profile Desa......................................................................
Gambar 4.19 Halaman Tabel Bagan Desa.............................................................................
Gambar 4.20 Halaman Tambah Data Bagan Desa.................................................................
Gambar 4.21 Halaman Edit Data Bagan Desa.......................................................................
Gambar 4.22 Konfirmasi Hapus Data Bagan Desa................................................................
Gambar 4.23 Halaman Tabel Surat........................................................................................
Gambar 4.24 Konfirmasi Terbitkan Surat..............................................................................
Gambar 4.25 Halaman Tabel Pengaduan...............................................................................
Gambar 4.26 Halaman Login.................................................................................................
Gambar 4.27 Halaman Registrasi..........................................................................................
Gambar 4.28 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 1...................................................................
Gambar 4.29 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 2...................................................................
Gambar 4.30 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 3...................................................................
Gambar 4.31 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 4...................................................................
Gambar 4.32 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 5...................................................................
Gambar 4.33 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 6...................................................................
Gambar 4.34 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 7...................................................................
Gambar 4.35 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 8...................................................................
Gambar 4.36 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 9...................................................................
Gambar 4.37 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 10.................................................................
Gambar 4.38 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 11.................................................................
Gambar 4.39 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 12.................................................................
Gambar 4.40 Contoh penerapan Strive for consistency.........................................................
Gambar 4.41 Contoh penerapan Cater to universal usability................................................
Gambar 4.41 Contoh penerapan Offer informative feedback................................................
Gambar 4.43 Contoh penerapan Design dialogs to yield closure..........................................

xiv
Gambar 4.44 Contoh penerapan Prevent errors.....................................................................
Gambar 4.44 Contoh penerapan Permit easy reversal of actions...........................................
Gambar 4.46 Contoh penerapan Support internal focus of control.......................................
Gambar 4.47 Contoh penerapan Reduce short-term memory load........................................

xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Komponen-Komponen ERD...................................................................................
Tabel 2. 2 Komponen Activity Diagram..................................................................................
Tabel 2. 3 Penelitian Terkait....................................................................................................
Tabel 3. 1 Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna................................................................
Tabel 3. 2 Use case Description Login....................................................................................
Tabel 3. 3 Use case Description Logout..................................................................................
Tabel 3. 4 Use case Description Registrasi..............................................................................
Tabel 3. 5 Use case Description Melihat Profile Desa.............................................................
Tabel 3. 6 Use case Description Melihat Visi Misi.................................................................
Tabel 3. 7 Use case Description Perangkat Desa.....................................................................
Tabel 3. 8 Use case Description Melakukan Pengaduan.........................................................
Tabel 3. 9 Use case Description Melihat Status Pengaduan....................................................
Tabel 3. 10 Use case Description Pengajuan Surat..................................................................
Tabel 3. 11 Use case Description Download Surat..................................................................
Tabel 3. 12 Use case Description Melihat Informasi...............................................................
Tabel 3. 13 Use case Description Kelola User.........................................................................
Tabel 3. 14 Use case Description Tambah Data Staff.............................................................
Tabel 3. 15 Use case Description Tambah Data Informasi......................................................
Tabel 3. 16 Use case Description Hapus Staff.........................................................................
Tabel 3. 17 Use case Description Hapus Staff.........................................................................
Tabel 3. 18 Use case Description Kelola Profile Desa............................................................
Tabel 3. 19 Use case Description Kelola Bagan Pemerintah Desa..........................................
Tabel 3. 20 Use case Description Kelola Pengajuan Surat......................................................
Tabel 3. 21 Use case Description Kelola Status Pengaduan....................................................
Tabel 3. 22 Use case Description Cetak Laporan Pengaduan..................................................
Tabel 3. 23 Use case Description Kelola Informasi.................................................................
Tabel 3. 24 Kamus Data Tabel Admin.....................................................................................
Tabel 3. 25 Kamus Data Tabel Warga.....................................................................................
Tabel 3. 26 Kamus Data Tabel Pengaduan..............................................................................
Tabel 3. 27 Kamus Data Tabel Surat.......................................................................................
Tabel 3. 28 Kamus Data Tabel Berita......................................................................................
Tabel 3. 29 Kamus Data Tabel Staff........................................................................................
Tabel 3. 30 Kamus Data Tabel Profile……………………………………………... 99

xvi
Tabel 4.1 Spesifikasi Software User......................................................................................
Tabel 4.2 Spesifikasi Software Server...................................................................................
Tabel 4.3 Spesifikasi Software Server...................................................................................
Tabel 4.4 Test Case Website Sispemas Cikalong...................................................................
Tabel 4.5 Pertanyaan Survey..................................................................................................

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterbukaan penyampaian semua informasi publik sangat perlu untuk
dilakukan, hal tersebut bahkan tertulis pada Undang-undang No. 14 tahun 2008 yang
berisi mengenai keterbukaan informasi publik (UU Pemerintah RI, 2008). Sebuah
informasi menjadi krusial dan menjadi hak bagi setiap individu untuk
mendapatkannya. Hal ini mendorong setiap institusi pemerintah untuk berupaya
melakukan keterbukaan informasi melalui berbagai media informasi. Undang-
undang tersebut menjadi dasar operasional yang memberikan jaminan terbukanya
akses informasi bagi masyarakat secara luas. Pada era disrupsi yang terjadi saat ini,
apabila lembaga pemerintah tidak mempermudah akses informasi, maka akan sering
terjadi misinformasi kepada masyarakat. Upaya untuk meningkatkan dan
mempermudah pelayanan pada era ini sangat diperlukan media informasi berbasis
teknologi. Kemutakhiran teknologi yang terus berkembang pesat dapat memudahkan
dalam pengolahan data dan menghasilkan sumber informasi yang bermanfaat yang
dengan mudah menghubungkan masyarakat dan instansi pemerintah.
Dalam UU No. 32 Tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah dinyatakan
bahwa desa atau desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah wewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat. Penetapan desa sebagai bagian dari pemerintahan daerah di bawah
kecamatan dimaksudkan untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan kepada
masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Desa Cikalong merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cilamaya
Wetan, Karawang, Provinsi Jawa Barat. Saat ini proses pelayanan dirasa masih
kurang maksimal, seperti penyampaian pengaduan yang harus dilakukan dengan
pertemuan langsung ke aparat pemerintah desa sehingga memaksa masyarakat untuk
hadir secara langsung ke kantor desa. Namun, masalah yang sering terjadi yaitu
terbatasnya waktu kerja dan ketidaktahuan masyarakat akan prosedur desa untuk
menyampaikan pengaduan, sehingga pemerintah desa tidak dapat melayani secara
maksimal serta menampung semua keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Di
samping itu, metode penyampaian informasi di Desa Cikalong masih dilakukan
melalui papan pengumuman yang terdapat di kantor desa, hal tersebut
mengakibatkan informasi yang disampaikan kepada masyarakat tidak dapat

1
2

diperoleh secara cepat, lengkap, dan menyeluruh karena cakupan informasi yang
terbatas. Masalah yang terjadi selanjutnya yaitu pelayanan pengajuan surat yang
dirasa kurang optimal karena masyarakat harus terlebih dahulu bertemu dengan
pihak yang bertanggung jawab untuk mengajukan dan memperoleh surat tersebut dan
seringkali saat mendatangi pengurus, pengurus pembuatan surat ternyata tidak
sedang berada di tempat.
Pemanfaatan situs web sebagai sarana informasi menjadi langkah yang paling
mutakhir dalam menyebarkan dan menyampaikan informasi. Menurut laporan
terkini, populasi pengguna internet di Indonesia hingga bulan Januari 2023 terhitung
mencapai 212,9 juta orang (Tamara et al., 2023). Angka tersebut mendorong
pemerintah desa/desa untuk membangun sebuah sistem yang dapat mendukung dan
memudahkan pelayanan masyarakat dengan memanfaatkan platform website.
Penelitian mengenai pelayanan desa / desa yang dilakukan sebelumnya
merancang sebuah sistem pelayanan penduduk di rw 010 Desa Keagungan
Kecamatan Tamansari - Jakarta Barat yang didalamnya mencakup pendataan
penduduk dalam pengolahan data penduduk dan dalam pembuatan surat serta
mengesahkan surat (Setiani et al., 2021), penelitian selanjutnya dilakukan oleh
(Goldman, Ian. and Pabari, 2021) yang membahas mengenai perancangan sistem
pelayanan Publik berbasis web pada Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa,
Kabupaten Serang yang dapat membantu proses pengajuan surat. Oleh karena itu,
pada penelitian kali ini dilakukan pengembangan website pelayanan penduduk
berbasis website dengan bahasa pemrograman PHP dan Framework Laravel, yang
dapat menjadi wadah untuk pengaduan masyarakat terkait permasalahan yang terjadi
dilingkungan sekitar disertai dengan update informasi tindak lanjut mengenai aduan
yang disampaikan sehingga dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah, selain itu
melalui sistem informasi ini masyarakat dapat melakukan pengajuan surat secara
online. Sehingga diharapkan pada penelitian kali ini menghasilkan website pelayanan
penduduk yang lebih baik daripada penelitian sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem manajemen
informasi berbasis web menggunakan framework Laravel untuk
3

meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pelayanan masyarakat di Desa


Cikalong?
2. Bagaimana mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk
memastikan distribusi informasi dari aparat desa kepada masyarakat secara
real-time dan terintegrasi?
3. Bagaimana mengembangkan mekanisme pengelolaan keluhan masyarakat
yang terintegrasi dalam sistem pelayanan desa berbasis web, termasuk
pelacakan dan respons yang efisien dari aparat desa?
4. Bagaimana mengimplementasikan sistem pengelolaan pengajuan surat secara
elektronik yang efektif dan praktis dalam framework website desa,
memungkinkan masyarakat untuk mengajukan surat tanpa harus secara fisik
datang ke kantor desa?
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini mencakup beberapa hal berikut, yaitu :
1. Sistem pelayanan masyarakat Desa Cikalong akan dibangun berbasis
website.
2. Sistem pelayanan masyarakat Desa Cikalong akan dibangun menggunakan
framework Laravel dengan bahasa pemrograman PHP.
3. Hak akses pada sistem ini yaitu masyarakat dan admin.
4. Sistem pelayanan masyarakat Desa Cikalong memiliki fitur utama yaitu
pengaduan masyarakat, pengajuan surat, dan menu informasi atau
pengumuman yang disampaikan oleh pemerintah desa.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini antara lain :
1. Meningkatkan aksesibilitas layanan masyarakat dengan menyediakan
platform online yang dapat diakses oleh warga Desa Cikalong kapan saja dan
di mana saja.
2. Memastikan bahwa semua informasi yang relevan, seperti kebijakan,
peraturan, kegiatan, dan program desa, dapat disampaikan kepada masyarakat
dengan cepat dan akurat.
3. Menciptakan sistem atau mekanisme yang memungkinkan masyarakat untuk
dengan mudah menyampaikan keluhan dan masalah yang mereka hadapi.
4

4. Mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan oleh masyarakat untuk


melakukan proses pengajuan surat di kantor desa.
b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai


berikut :
1. Memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik di tingkat
desa.
2. Membangun hubungan yang lebih baik antara aparat desa dan warga melalui
komunikasi yang efektif.
3. Memungkinkan pemerintah desa untuk menangani masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat secara lebih efektif.
4. Mengurangi kemacetan dan antrean di kantor desa dengan memfasilitasi
pengajuan surat secara online.
1.5 Metode Penelitian
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik
seperti:
1. Studi Literatur
Studi literature digunakan sebagai mencari referensi teori yang relefan dengan
kasus atau permasalahan yang ditemukan. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang
dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Teknik
ini dilakukan peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, e-book dan jurnal
yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan
tanggapan langsung atau lisan kepada informan. Format wawancara yang digunakan
adalah wawancara terstruktur, artinya semua daftar pertanyaan disusun terlebih
dahulu menjadi sebuah daftar dengan tujuan agar semua pertanyaan tersebut tidak
menyimpang dari tujuan penelitian.
3. Kuesioner
Pada proses pengumpulan data jenis ini, dilakukan dengan melakukan
penyabaran kuesioner kepada responden yang berkaitan. Kuesioner berisi
5

pertanyaan-pertanyaan terkait proses pengembangan aplikasi. Tujuan dari


penyebaran kuesioner adalah untuk mengetahui jawaban responden terhadap
permasalahan yang terjadi sebagai bahan penelitian dan pengembangan aplikasi.
4. Penelitian dan Observasi
Metode penelitian dan observasi yang digunakan dalam penelitian yang akan
dilakukan meliputi pengujian aplikasi sejenis yang memiliki kesamaan tujuan, dan
fungsionalitas. Melalui proses ini akan didapatkan informasi yang dibutuhkan untuk
pengembangan aplikasi.
b. Metode Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi
Metode yang digunakan pada aplikasi ini yaitu metode waterfall, Metode ini
dilakukan dengan pendekatan sistematis, mulai dari tahap kebutuhan sistem hingga
perancangan aplikasi. Urutan metode Waterfall adalah berurutan, setiap langkah
harus diselesaikan satu per satu atau tidak dapat berpindah ke langkah berikutnya dan
harus dilakukan secara berurutan, sehingga disebut dengan air terjun.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada
laporan ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian
sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang meliputi
metode pengumpulan data dan metode pengembangan aplikasi, pada bab ini juga
dijabarkan sistematika penulisan yang akan digunakan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Berisi teori, konsep yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan serta
menjadi acuan dalam melaksanakan pengembangan sistem dan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN


Berisi pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan metode dan perancangan sistem,
selain itu juga dibahas mengenai kebutuhan fungsional dan non-fungsional,
spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang relevan dengan objek
penelitian yaitu sistem pelayanan masyarakat Desa Cikalong.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


6

Berisi pembahasan mengenai hasil dari subjek penulisan yang terdiri dari rancangan
interface untuk aplikasi pelayanan masyaraka Desa Cikalong, rancangan database,
yang dapat diimplementasikan pada aplikasi pelayanan masyarakat Desa Cikalong,
dan juga hasil dari pengembangan dari sistem pelayanan masyarakat yang telah
dibuat.

BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang didapatkan berdasarkan
hasil penulisan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
2.1.1 Sistem Informasi
Sistem merupakan suatu jaringan kerja prosedur yang saling terkait yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai sebuah tempat untuk memproses data dan menampilkan kepada
pengguna. Rancangan dibuat menggunakan sistem agar informasi yang ditampilkan
dapat terorganisir dengan tepat. (Yakob & Pinem, 2023).
Sumber lain menyebutkan bahwa sistem informasi merupakan gabungan antara
teknologi informasi dan kegiatan individu (Zemmouchi-Ghomari, 2021). Gabungan
ini digunakan untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan
manajemen. Jika diterjemahkan secara umum, istilah sistem informasi sering
digunakan untuk mengacu pada interaksi yang terjadi antara manusia, proses
algoritma, teknologi, dan data (Amira K, 2021).
2.1.2 Website
Website merupakan tautan URL (Uniform Resource Locator) yang berfungsi
sebagai tempat menyimpan data dan informasi tentang suatu topik tertentu (Yakob &
Pinem, 2023). Melalui sebuah website, maka informasi yang ditampilkan pada
halaman tersebut dapat diakses. Akses tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja,
kapan saja, dan di mana saja, selama pengguna tersebut terhubung dengan internet.
2.1.3. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan merupakan aktivitas yang dapat diberikan oleh satu pihak kepada
pihak lain, yang umumnya tidak berbentuk fisik dan tidak menyebabkan kepemilikan
apa pun. Sedangkan pelayanan masyarakat didefinisikan sebagai layanan yang
didapatkan oleh masyarakat. Pelayanan masyarakat dapat dilihat secara umum
seperti di museum atau secara spesifik seperti di hotel (Anggiawan et al., 2018).
2.1.4. Pengaduan Masyarakat
Pengaduan merupakan pernyataan ketidakpuasan individu terhadap pelayanan
yang diberikan oleh suatu sistem pelayanan (Gede Bagastia Widi Atmaja et al.,
2023). Pengaduan masyarakat adalah informasi yang disediakan komunitas individu
atau kelompok yang berisi keluhan ketidakpuasan dengan perilaku atau kinerja dari
pelaksana tugas pemerintah terhadap sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat.

7
8

Keluhan di dalam sistem informasi berbasis website ini bertujuan untuk mengatasi
suatu permasalahan umum yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Pada prinsipnya pengaduan masyarakat merupakan suatu keluhan atau


pertanyaan mengenai suatu kebijakan atau informasi. Hal ini ditujukan agar
informasi atau kebijakan tersebut dapat dipastikan dengan valid. Ruangan pengaduan
publik memang menjadi tempat bagi masyarakat untuk mengungkapkan suatu hal
kepada lembaga untuk menciptakan komunikasi yang interaktif.
2.1.5. Framework Laravel
Framework laravel merupakan framework opensource yang dilisensikan oleh
MIT yang dapat membantu performa para pengembang website menjadi lebih
optimal dan produktif. Framework ini dinilai juga lebih optimal daripada
menggunakan bahasa pemrograman PHP yang tidak fleksibel. Framework laravel
tersebut telah mendukung arsitektur MVC dan berbasis objek serta kompatibel
dengan semua jenis database (Gede & Ayi, 2018).
Laravel menggunakan sistem paket modular, oleh karena itu Framework ini
dapat memperluas aplikasi dengan modul baru. Framework Ini juga menggunakan
kembali beberapa komponen yang ada dari kerangka lain, yang membantu untuk
membuat aplikasi aman yang dapat dioperasikan dengan cepat. Beberapa fitur dan
keuntungan penggunaan framework laravel yaitu (Subecz, 2021) :
1. Mendukung pengaksesan database yang berbeda.
2. Pemberian utilitas yang membantu dalam pengembangan aplikasi berbasis
website.
3. Simpel dengan kemampuan fast routing engine.
4. Aplikasi web menjadi lebih terukur.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan desain website relative lebih
sedikit.
2.1.6. Hypertext Preprocessor
PHP atau Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman opensource
yang sangat fleksibel dan dapat diimplementasikan di berbagai platform seperti
Linux, Unix, Macintosh, dan Windows (Forbes, 2020). Keunggulan utama PHP
adalah kemampuannya untuk dijalankan melalui berbagai mesin dengan mudah, baik
melalui konsol maupun dengan menjalankan perintah sistem. Dengan demikian, PHP
9

menjadi pilihan yang populer untuk pengembangan aplikasi web yang memerlukan
interoperabilitas dan fleksibilitas yang tinggi (Risawandi, 2019, p. 2).

2.1.7. HTML
HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language, yaitu bahasa
markup yang digunakan untuk membuat struktur halaman web. HTML
menggunakan tag dan atribut untuk menentukan elemen-elemen seperti teks, gambar,
tautan, dan lainnya (Solichin, 2016). HTML juga dapat menyisipkan program yang
ditulis dalam bahasa skrip seperti JavaScript, yang memengaruhi perilaku dan konten
halaman web.
2.1.8. CSS
CSS (Cascading Style Sheets) adalah bahasa yang memungkinkan pengaturan
tampilan dan format halaman web yang ditulis dalam bahasa markup seperti HTML
atau XML. Dengan CSS, pengembang web dapat dengan mudah menentukan
berbagai aspek desain seperti warna, sudut bulat, gradien, dan animasi untuk elemen-
elemen HTML yang ada di halaman web. Kelebihan utama dari CSS adalah
kemampuannya untuk memisahkan struktur dan konten dari tampilan,
memungkinkan pembaruan desain dilakukan dengan lebih efisien dan konsisten di
seluruh situs web. Dengan demikian, CSS menjadi alat yang sangat penting dalam
pembangunan situs web modern untuk mencapai tampilan yang menarik dan
responsif (Solichin, 2016).
2.1.9. JavaScript
JavaScript memiliki peran krusial dalam meningkatkan fungsionalitas dan
pengalaman pengguna pada halaman web. Dibandingkan dengan HTML dan CSS
yang lebih fokus pada struktur dan tampilan, JavaScript memberikan kemampuan
untuk memproses data secara dinamis di sisi klien (McNavage, 2014). Dengan
JavaScript, pengembang web dapat membuat halaman web menjadi lebih interaktif
dengan menambahkan berbagai fitur seperti validasi formulir, animasi, manipulasi
DOM (Document Object Model), dan komunikasi dengan server secara asinkron
melalui teknologi seperti AJAX. Kemampuan ini memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi dengan konten halaman web tanpa harus melakukan refresh halaman,
menciptakan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan responsif. Dengan
demikian, JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman yang penting dalam
10

pengembangan web modern untuk menciptakan aplikasi yang dinamis dan interaktif
(Solichin, 2016).
2.1.10. MySQL
MySQL adalah salah satu sistem manajemen basis data (DBMS) opensource
yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Dalam MySQL, data disimpan
dalam struktur yang disebut tabel. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom, mirip
dengan lembar kerja dalam spreadsheet (Vaswani, 2017). Kolom mewakili jenis data
yang berbeda, sedangkan baris menyimpan catatan individual atau entitas data. Data
dalam tabel MySQL disimpan secara terorganisir dan dapat diakses melalui perintah-
perintah SQL. Kelebihan MySQL adalah kemampuannya untuk menangani jumlah
data yang besar dengan cepat dan efisien, membuatnya menjadi pilihan yang populer
untuk berbagai aplikasi web dan bisnis. Dengan struktur tabel yang dapat
disesuaikan, MySQL memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengelola
berbagai jenis data dengan cara yang efisien dan terstruktur (Risawandi, 2019, p. 49).
2.1.11. Bootstrap
Bootstrap adalah kerangka kerja untuk membuat desain web responsif. Artinya
tampilan web yang dihasilkan bootstrap akan menyesuaikan dengan ukuran layar
browser yang kita gunakan, baik di desktop, tablet, atau mobile. Fitur ini dapat
diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai keinginan kita. Jadi kita bisa membuat website
untuk dilihat hanya di komputer desktop, dan jika ditampilkan menggunakan mobile
browser maka tampilan website yang kita buat tidak bisa beradaptasi dengan layar
(Suprayogi & Rahmanesa, 2019).
2.1.12. Unified Model Language (UML)
Unified Model Language (UML) adalah bahasa standar untuk membuat suatu
rancangan perangkat lunak. UML dapat membantu dalam proses analisis kebutuhan
dengan cara mengidentifikasi aktor, use case, skenario, dan diagram yang
menggambarkan hubungan antara aktor dan use case (Roger S. Pressman & Maxim,
2015). Unified Model Language (UML) merupakan model untuk membantu pross
pengembangan perangkat lunak berbasis desain yang berorientasi pada objek
(Sonata, 2019).
UML memiliki banyak jenis diagram umum pada pengembangan sistem
informasi menggunakan empat jenis diagram UML meliputi Use case Diagram
untuk merepresentasikan apa saja yang bisa dilakukan di sistem. Lalu ada Activity
11

Diagram untuk menggambarkan aktivitas pada sistem (Rumpe, 2016). Terakhir ada
Sequence diagram sebagai diagram yang memiliki interaksi antara class dan aktor
dan Class Diagram menjelaskan struktur class yang ada pada sistem (Gede Bagastia
Widi Atmaja et al., 2023).
2.1.13. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah salah satu teknik analisis dan
desain struktur data yang dapat digunakan untuk menggambarkan kebutuhan data
dari suatu sistem (Roger S. Pressman & Maxim, 2015). Entity Relationship Diagram
adalah sistem atau alat untuk mendeskripsikan data atau objek berdasarkan dunia
nyata yang disebut entitas dan hubungan antara entitas tersebut didefinisikan
menggunakan notasi-notasi yang telah ditentukan. Pressman juga menyebutkan
beberapa komponen utama dalam ERD, yaitu:
1. Entitas: suatu objek data yang dapat dibedakan dari objek lainnya. Entitas
direpresentasikan dengan persegi panjang yang berisi nama entitas.
2. Atribut: suatu karakteristik atau sifat dari suatu entitas. Atribut
direpresentasikan dengan lingkaran yang berisi nama atribut dan terhubung
dengan garis ke entitas yang bersangkutan.
3. Relasi: suatu hubungan logis antara dua atau lebih entitas. Relasi
direpresentasikan dengan garis yang menghubungkan entitas yang berelasi dan
dilabeli dengan nama relasi.
4. Kardinalitas: suatu angka yang menunjukkan jumlah entitas yang dapat
berpartisipasi dalam suatu relasi, misalnya satu-ke-satu, satu-ke-banyak, dan
banyak-ke-banyak. Kardinalitas direpresentasikan dengan simbol yang
ditempatkan di ujung garis relasi, misalnya 1, N, M, dan lain lain.
Berikut merupakan kompoen-kompoen dari Enitity Relationship Diagram (ERD).

Tabel 2. 1 Komponen-Komponen ERD

No Simbol Keterangan
Entitas, merupakan kumpulan dari objek
1 yang memiliki identitas unik

2 Relasi, merupakan hubungan yang terjadi


antar satu atau lebih entitas.
12

No Simbol Keterangan

Atribut, merupakan karakterisitik dari


3 entitas atau relasi yang merupakan
penjelasn detail mengenai suatu entitas.
Hubungan entara entitas dengan atributnya
4 dan himpunan entitas dengan himpunan
relasinya.
2.1.14. Use case Diagram
Use case diagram adalah representasi visual dari interaksi antara aktor
(pengguna atau sistem eksternal lainnya) dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Diagram ini menggambarkan skenario atau kasus penggunaan yang berbeda di mana
aktor menggunakan sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Use Case Diagram
membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang fungsi-fungsi utama sistem
dan bagaimana aktor-aktor eksternal berinteraksi dengan sistem tersebut. Ini
membantu dalam merancang fungsionalitas sistem secara holistik dan memastikan
bahwa kebutuhan pengguna terpenuhi dengan baik. Dengan menggambarkan
hubungan antara aktor dan berbagai kasus penggunaan sistem, diagram ini menjadi
alat yang penting dalam analisis dan perancangan sistem yang efektif. (Dennis et al.,
2015, p. 121). Berikut ini adalah bagian dari sebuah use case diagram:
1. Use cases
Use cases menjelaskan tentang tindakan/aksi yang dilakukan oleh actors. Use
case digambarkan dalam bentuk elips yang 9 horizontal.

Gambar 2. 1 Use Case


2. Actors
Actors adalah seorang peran yang berinteraksi dengan sistem. Actors meliputi
baik manusia maupun organisasi yang saling bertukar informasi.
13

Gambar 2. 2 Actor
3. Relationship
Relationship adalah hubungan antara use cases dengan actors. Relationship
dalam use case diagram meliputi:
a. Association antara actor dan use case. Hubungan antara actor dan use case
yang terjadi karena adanya interaksi antara kedua belah pihak. Asosiasi
tipe ini menggunakan garis lurus dari actor menuju use case baik dengan
menggunakan mata panah terbuka ataupun tidak.
b. Association antara 2 use case. Hubungan antara use case yang satu dan
use case lainnya yang terjadi karena adanya interaksi antara kedua
belah pihak. Asosiasi tipe ini menggunakan garis putus-putus/garis
lurus dengan mata panah terbuka di ujungnya.

Gambar 2. 3 Asosiasi
c. Generalization antara 2 actor. Hubungan inheritance (pewarisan) yang
melibatkan actor yang satu (the child) dengan actor lainnya (the parent).

Gambar 2. 4 Generalisasi
4. Include
Menunjukan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari
fungsi use case lainnya.

Gambar 2. 5 Include
14

5. Extend
Menunjukan bahwa suatu use case merupakan tambahan fungsionalitas dari
fungsi use case lainnya apabila suatu kondisi terpenuhi.

Gambar 2. 6 Extend
2.1.15. Use Case Description
Use Case Description berisi semua informasi yang diperlukan untuk membuat
struktur dan perilaku diagram. Use Case Description sendiri memiliki tiga bagian
dasar, antara lain overview information , relationships, dan flow of event (Dennis et
al., 2015, p. 141). Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing bagian:
1. Overview Information
Mendefinisikan penggunaan dan memberikan informasi dasar tentang kasus
penggunaan. Nama use case harus memiliki frase kata kerja-kata benda.
Pengidentifikasi use case memberikan cara unik untuk menemukan setiap kasus use
case yang diinginkan dan juga memungkinkan implementasi keputusan desain yang
akan dibuat untuk kebutuhan tertentu. Sedangkan untuk penggunaan jenis use case
sendiri, berupa gambar atau rincian penting dan aktual.
2. Relationship
Relationship menjelaskan bagaimana use case berhubungan dengan use case
lain serta pengguna. Terdapat empat tipe dasar relationship yaitu Association,
Extend, Include, dan Generalization. Masing-masing relasi ini membantu dalam
menggambarkan interaksi dan ketergantungan antara use case dan pengguna sistem
dengan lebih jelas dalam diagram Use Case.
3. Flow of Events
Flow of Events adalah langkah individual dalam proses bisnis. Terdapat 3
kategori pada flow of event, antara lain:
a. Normal Flow
Normal flow merupakan langkah-langkah yang tercantum dalam urutan use
case dilakukan dan hanya mencakup langkah-langkah yang biasanya hanya
dilakukan dalam use case tersebut.
b. Sub Flow
15

Sub Flow dalam beberapa kasus, normal flow of event perlu dipecah
menjadi beberapa aliran sub flow untuk menjaga normal flow of event
sesederhana mungkin dan lebih mudah dipahami.
c. Alternative atau exceptional flows
Alternative atau exceptional flows merupakan sesuatu yang pernah terjadi
tetapi tidak dianggap normal atau sesuatu yang sering terjadi. Oleh karena
itu alternative atau exceptional flows sangat perlu untuk di
dokumentasikan.
2.1.16. Activity Diagram
Activity Diagram menurut Pressman adalah diagram yang digunakan untuk
memodelkan aktivitas atau proses bisnis. Pemodelan yang dilakukan adalah dari
level tertinggi hingga level terendah. Diagram ini membantu menggambarkan alur
kerja, kondisi, aksi, transisi, dan objek yang terlibat dalam suatu aktivitas atau proses
bisnis.
Activity Diagram merupakan bagian penting dari UML yang menggambarkan
aspek dinamis suatu sistem (Paramitha, 2023). Logika prosedural perusahaan, proses
bisnis, dan alur kerja dapat dengan mudah digambarkan melalui activity diagram.
Tujuan dari activity diagram adalah untuk mengetahui perilaku dinamis suatu sistem
dengan menunjukkan arus informasi yang berasal dari aktivitas yang satu ke aktivitas
lainnya. Berikut merupakan komponen-komponen dari Activity Diagram:
Tabel 2. 2 Komponen Activity Diagram

No Simbol Nama Keterangan


Start point yang biasanya digambarkan
Status awal
dengan lingkaran hitam kecil,
(start point)
1 digunakan untuk mewakili keadaan
awal, tindakan awal, atau titik awal
aktivitas untuk setiap diagram aktivitas.
Aktifitas Activity adalah aktivitas yang dilakukan
(activity) atau terjadi dalam sistem. Biasanya
2
diawali dengan “kata kerja” dari
aktivitas yang dilakukan.
3 Percabangan Percabangan atau Decision adalah suatu
(Decision) point atau titik yang menunjukkan suatu
16

No Simbol Nama Keterangan


kondisi yang memungkinkan terjadinya
transisi yang berbeda-beda. Hal ini
diperlukan ketika sistem memiliki
beberapa kemungkinan atau jalur
alternatif.
Penggabungan Komponen ini digunakan untuk
4 (Join) menggabungkan antar activity yang satu
dengan acitivity yang lain.
Notasi akhir Notasi akhir digunakan untuk
(End state) menunjukkan akhir dari proses. Dalam
5 UML, simbol terakhir dapat
direpresentasikan dengan simbol bull’s
eyes (mata sapi).
2.1.17. Class Diagram
Class diagram merupakan model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan
antar kelas dalam suatu sistem yang tetap konstan sepanjang waktu. Class diagram
menggambarkan perilaku dan keadaan beserta hubungan antar kelas (Dennis et al.,
2015, p. 176). Berikut adalah penjelasan dari setiap komponen class diagram:
1. Class
Kelas adalah elemen dasar dalam pemrograman berorientasi objek. Kelas
digambarkan sebagai sebuah kotak yang dibagi menjadi 3 bagian. Bagian atas adalah
nama kelas. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian akhir
mendefinisikan method-method dari sebuah class.

Gambar 2. 7 Class
2. Attribute menggambarkan keadaan suatu objek

Gambar 2. 8 Attribute
3. Operation menampilkan tindakan atau fungsi yang dapat dijalankan oleh kelas.
17

Gambar 2. 9 Operation
4. Association
Association merupakan relationship paling umum antara dua kelas
dan dilambangkan dengan garis yang menghubungkan kedua kelas tersebut.

Gambar 2. 10 Association
5. Generalization menampilkan hubungan generalisasi antara beberapa kelas.

Gambar 2. 11 Generalization
6. Aggregation
Aggregation menunjukkan seluruh bagian dari suatu hubungan dan sering
disebut seagai relasi.

Gambar 2. 12 Aggregation
7. Composition
Apabila suatu kelas tidak dapat berdiri sendiri dan harus menjadi bagian dari
kelas lain maka kelas tersebut mempunyai hubungan komposisional dengan kelas
yang bergantung padanya.

Gambar 2. 13 Composition
2.1.18. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah model dinamis yang menunjukkan urutan dari
sebuah proses secara eksplisit yang diteruskan antar objek dalam interaksi tertentu
(Dennis et al., 2015, p. 204). Jenis diagram ini hampir mirip seperti activity diagram.
Berikut merupakan elemen dari sequence diagram:
1. Actor
Komponen ini menggambarkan pengguna yang berada di luar sistem dan
sedang berinteraksi dengan sistem. Dalam sequence diagram, actor sering kali
direpresentasikan dengan simbol tongkat.
18

Gambar 2. 14 Actor (Elemen Sequence Diagram)


2. Objek
Komponen objek ini direpresentasikan sebagai kotak berisi nama objek yang
digarisbawahi. Biasanya, objek memiliki fungsi yang mencatat perilaku suatu objek
dalam sistem.

Gambar 2. 15 Objek (Elemen Sequence Diagram)


3. Lifeline
Komponen ini digambarkan dengan pola garis putus-putus. Lifeline ini
biasanya mempunyai kotak berisi suatu benda yang menggambarkan fungsi dari
benda tersebut.

Gambar 2. 16 Lifeline (Elemen Sequence Diagram)


4. Messages
Komponen ini digunakan untuk menggambarkan komunikasi antar objek.
Pesan sering kali muncul secara berurutan pada lifeline. Elemen ini digambarkan
dengan tanda panah. Inti dari sequence diagram terletak pada komponen lifeline dan
messages ini.

Gambar 2. 17 Messages (Elemen Sequence Diagram)


5. Execution Occurrence
19

Komponen ini mewakili waktu yang dibutuhkan suatu objek untuk


menyelesaikan tugasnya. Semakin lama waktu yang diperlukan, otomatis waktu
eksekusi yang perlukan akan cukup lama. Komponen ini direpresentasikan sebagai
persegi panjang.

Gambar 2. 18 Execution Occurrence (Elemen Sequence Diagram)


2.1.19. Gantt Chart
Gantt Chart adalah bagan perencanaan yang digunakan untuk perencanaan
sumber daya dan alokasi waktu (Widyastuti et al., 2019). Gantt Chart adalah contoh
teknik non-matematika yang banyak digunakan dan sangat populer di kalangan
manajer karena sederhana dan mudah dibaca. Gantt Chart dapat membantu
pengguna memastikan bahwa semua aktivitas telah direncanakan dan urutan
pelaksanaannya telah dipertimbangkan.
2.1.20. 5 Faktor Manusia Terukur
Lima faktor manusia terukur menurut Ben Shneiderman dalam bukunya
merupakan faktor-faktor yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas interaksi
antara manusia dan komputer. Faktor-faktor ini adalah:
1. Waktu belajar : berapa lama orang biasa mempelajari cara melakukan suatu
tugas yang relevan dengan menggunakan sistem komputer.
2. Kecepatan kinerja : berapa lama suatu tugas dilakukan dengan menggunakan
sistem komputer.
3. Tingkat kesalahan : berapa banyak kesalahan dan jenis kesalahan apa saja
yang dibuat pengguna saat menggunakan sistem komputer.
4. Daya ingat : seberapa baik pengguna dapat mempertahankan pengetahuan
mereka tentang cara menggunakan sistem komputer setelah jangka waktu
tertentu.
5. Kepuasan subjektif : seberapa puas dan nyaman pengguna dengan berbagai
aspek sistem komputer, seperti interface, fitur, dan kinerja.
2.1.21. Eight Golden Rules of Interface Design
Eight Golden Rules of Interface Design adalah panduan yang diusulkan oleh
Ben Shneiderman dalam bukunya “Designing the User Interface: Strategies for
Effective Human-Computer Interaction”. Panduan ini berisi delapan prinsip dasar
yang dapat membantu dalam merancang interface yang baik, mudah digunakan, dan
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah delapan prinsip tersebut:
20

 Strive for consistency : Usahakan untuk membuat interface yang konsisten


dalam hal warna, font, ikon, tata letak, dan perilaku. Hal ini dapat
meningkatkan kemudahan penggunaan dan mengurangi kebingungan
pengguna.
 Cater to universal usability : Menyesuaikan interface dengan variasi
pengguna, baik dari segi budaya, bahasa, tingkat keahlian, atau preferensi.
Hal ini dapat meningkatkan keterjangkauan dan kepuasan pengguna.
 Offer feedback : Berikan umpan balik yang jelas dan tepat waktu kepada
pengguna tentang aksi yang mereka lakukan atau status sistem. Hal ini dapat
meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan pengguna.
 Design dialog to yield closure : Rancang dialog yang memberikan indikasi
bahwa suatu proses atau tugas telah selesai dilakukan. Hal ini dapat
meningkatkan rasa puas dan efisiensi pengguna.
 Prevent errors : Cegah kesalahan yang mungkin terjadi dengan cara
menyediakan bantuan, validasi, atau konfirmasi. Hal ini dapat meningkatkan
keamanan dan kenyamanan pengguna.
 Permit easy reversal of actions : Izinkan pengguna untuk membatalkan atau
mengulang aksi yang mereka lakukan dengan mudah. Hal ini dapat
meningkatkan fleksibilitas dan pengampunan sistem.
 Support internal locus of control : Dukung pengguna untuk merasa memiliki
kendali atas sistem dengan cara menyediakan pilihan, kustomisasi, atau
inisiatif. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas pengguna.
 Reduce short-term memory load : Kurangi beban memori jangka pendek
pengguna dengan cara menyederhanakan, mengelompokkan, atau mengingat
informasi. Hal ini dapat meningkatkan kinerja dan pemahaman pengguna.
2.1.22. Black Box Testing
Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak di mana pengujian
dilakukan tanpa mengetahui struktur internal atau logika dari sistem yang diuji.
Dalam hal ini, pengujian difokuskan pada fungsionalitas eksternal sistem. Penguji
tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana sistem bekerja di dalamnya, tetapi
hanya mengevaluasi input dan output yang dihasilkan. Karakteristik utama dari black
box testing melibatkan pengujian berdasarkan spesifikasi fungsional sistem, dan
tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem berperilaku sesuai dengan yang
21

diharapkan oleh pemakai atau spesifikasi desain (Wicaksono, 2022). Dengan kata
lain, fokus utama adalah pada fungsionalitas dan respons sistem terhadap input
tertentu. Berikut beberapa teknik black box testing termasuk:
1. Functional Testing : Memastikan bahwa fungsi-fungsi atau fitur-fitur sistem
beroperasi sesuai dengan spesifikasi.
2. Non-functional Testing : Menguji aspek-aspek non-fungsional sistem, seperti
keamanan, kinerja, dan skalabilitas.
3. Regression Testing : Memastikan bahwa perubahan atau pembaruan pada
sistem tidak memengaruhi fungsionalitas yang sudah ada.
4. User Acceptance Testing (UAT): Menguji sistem dengan melibatkan pengguna
akhir untuk memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan bisnis dan
ekspektasi pengguna.
Black box testing dapat memberikan gambaran holistik tentang sejauh mana
sistem dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan non-fungsionalnya tanpa harus
terlalu terpaku pada implementasi internalnya. Ini sering digunakan untuk menguji
aplikasi atau perangkat lunak yang kompleks. Hal ini dikarenakan pengujian jenis ini
memerlikan pemahaman tentang implementasi internal yang tidak diperlukan
atau tidak praktis.
2.1.23. Metode Waterfall
Metode Waterfall (Air Terjun) adalah model pengembangan perangkat lunak
yang mengikuti suatu urutan linear dan berurutan dalam proses pengembangan.
Model Waterfall merupakan model klasik yang sistematis dan berurutan dalam yang
membantu dalam proses pengembangan perangkat lunak (Roger S. Pressman &
Maxim, 2015, p. 42). Metode ini terdiri dari serangkaian fase yang harus diselesaikan
satu per satu, dan setiap fase bergantung pada keberhasilan fase sebelumnya. Secara
umum, metode Waterfall terdiri dari lima fase utama:
1. Communication
Tahap komunikasi dengan pelanggan untuk memahami dan mencapai tujuan
yang ingin dicapai, serta mengumpulkan data-data yang diperlukan.

2. Planning
Tahap perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis,
resiko-resiko, sumber daya, produk kerja, penjadwalan, dan tracking proses
pengerjaan.
22

3. Modeling
Tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang berfokus pada
struktur data, arsitektur perangkat lunak, tampilan interface, dan algoritma
program.

4. Construction
Tahap penerjemahan desain menjadi kode yang dapat dibaca oleh mesin,
serta pengujian terhadap sistem dan kode yang sudah dibuat.

5. Deployment

Tahap implementasi perangkat lunak ke pelanggan, pemeliharaan secara


berkala, perbaikan, evaluasi, dan pengembangan berdasarkan umpan balik.

Metode Waterfall memiliki keunggulan utama berupa struktur yang jelas,


mudah dimengerti, dan dapat diukur. Dalam metode ini, pengembangan perangkat
lunak dilakukan secara berurutan, dimulai dari tahap perencanaan, analisis, desain,
implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Setiap tahap memiliki hasil yang jelas
dan terdefinisi, memungkinkan tim pengembang untuk memahami progres proyek
dengan baik serta memudahkan pengukuran kinerja dan kualitas secara objektif.
Meskipun memiliki keunggulan tersebut, metode Waterfall juga memiliki
keterbatasan dalam fleksibilitas dan kemampuan untuk menanggapi perubahan
kebutuhan pengguna yang muncul selama proses pengembangan.
2.2 Penelitian yang Terkait
Pada sub bab 2.12 terdapat Tabel Penelitia Terkait yang menjelaskan mengenai
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang dapat dilihat pada Tabel 2.1
berikut:
Tabel 2. 3 Penelitian Terkait

No Judul Penulis Tahun Hasil


1 Perancangan Putri Setiani, 2021 Penelitian ini membahas
sistem informasi Ifan Junaedi, tentang perancangan sistem
pelayanan Anton informasi pelayanan
penduduk Zulkarnain kependudukan yang dapat
berbasis website Sianipar, dan diakses secara online untuk
di rw 010 Desa Verdi Yasin memudahkan proses
Keagungan pelayanan antara warga dan
23

No Judul Penulis Tahun Hasil


Kecamatan pengelola dalam pendataan
Tamansari - kependudukan, dan dalam
Jakarta Barat permohonan pembuatan
surat. Metode yang
diguanakan dalam proses
pengembangan sistem yaitu
SDLC dengan model
Waterfall, untuk
memodelkan sistem
menggunakan UML
(Unified Modeling
Language). Metode
pengumpulan data yang
digunakan adalah
observasi, wawancara dan
juga berdasaran hasil
dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan
bahwa dengan
menggunakan sistem
informasi pelayanan
kependudukan online dapat
membantu mempermudah
pendataan kependudukan
dalam pengolahan data
kependudukan maupun
dalam penulisan dan
penerimaan surat
konfirmasi.
2 Perancangan Amalia 2021 Penelitian ini fokus pada
Sistem Informasi Khairunnisa perancangan sistem
Desa Berbasis Soemarsono, informasi pelayanan publik
Web Untuk Rudhy Ho di desa Tengkurak
24

No Judul Penulis Tahun Hasil


Pelayanan Publik Purabaya, I kecamatan Tirtayasa
Pada Desa Wayan Widi kabupaten Serang. Metode
Tengkurak, Pradnyana yang digunakan untuk
Kecamatan merancang dan membangun
Tirtayasa, sistem informasi desa ini
Kabupaten adalah metode prototyping.
Serang. Skripsi Hasil dari penelitian ini
berupa prototype sistem
informasi desa berbasis
web yang dapat
memberikan pelayanan
kepada masyarakat antara
lain pengajuan berbagai
surat permohonan seperti
surat keterangan usaha,
surat pengantar SKCK, dan
lain-lain.
3 Penerapan I Gede 2023 Fokus pada penelitian ini
Metode Prototype Bagastia Widi yaitu pengembangan
pada Atmaja, Kadek website pengaduan
Perancangan Ngurah Adi masyarakat Buleleng
Sistem Informasi Kusuma, berbasis Website. Metode
Pengaduan Anak Agung pengembangan yang dipilih
Masyarakat Eka Wirayuda, Berdasarkan hasil
Buleleng I Komang penelitian yang dilakukan,
Berbasis Website Widiantara, sistem dirancang dengan
Ngurah sangat baik dan sesuai
Premadhipa, dengan yang diharapkan
Gede Surya sehingga prototype ini
Mahendra dapat menjadi acuan untuk
pengembangan selanjutnya
dari sistem yang dibuat.
4 Perancangan Desi Eka 2018 Proses perancangan sistem
25

No Judul Penulis Tahun Hasil


Sistem Informasi Herlyviana, informasi pada penelitian
Pelayanan Dwi Januarita, ini menggunakan metode
Administrasi Agus Priyanto prototyping. Hasil yang
Desa diperoleh dari penelitian ini
Karangklesem dimaksudkan untuk
Dengan Metode membantu masyarakat
Prototyping Kecamatan Karangklesem
dalam menciptakan kondisi
yang kondusif bagi
masyarakat dalam
mengakses pelayanan
administrasi di kecamatan
dan memberikan informasi
terkait kebutuhan
administrasi.
5 Sistem Informasi D.D. 2018 Penelitian yang ditulis oleh
Pelayanan Publik Anggiawan, D.D. Anggiawan,
Desa Bakunase Emerensye S. Emerensye S. Y. Pandie,
Kota Kupang Y. Pandie, dan dan Meiton Boru
Untuk Meiton Boru membahas tentang sistem
Peningkatan informasi kependudukan
Kualitas berbasis web yang
Pelayanan digunakan untuk mengelola
Berbasis Web data kependudukan dan
pembuatan surat
keterangan, yang mencakup
sembilan surat keteranan,
serta laporan surat keluar
dan data kependudukan,
yang dapat diakses secara
online. Metode penelitian
yang digunakan yaitu
Waterfall. Pengujian sistem
26

No Judul Penulis Tahun Hasil


dilakukan dengan metode
black box yang
menghasilkan akurasi
sistem sebesar 100% dan
digunakan metode
kuisioner untuk
memperoleh feedback
pengguna dimana hasil
penyampaian kuisioner
mencapai tingkat
memuaskan Rata-rata crush
sebesar 4,205 atau 84,1%.
Dari deskripsi penelitian terdahulu yang disajikan, terdapat sejumlah insight
yang dapat diambil untuk meningkatkan pemahaman tentang penerapan teknologi
informasi dalam konteks pelayanan publik di berbagai tingkatan administrasi.
Pertama, penelitian menyoroti pentingnya penerapan sistem informasi berbasis web
dalam mempermudah proses pelayanan kependudukan antara warga dan pengelola.
Dengan memanfaatkan metode pengembangan seperti Waterfall dan prototyping,
proyek-proyek ini menghadirkan solusi yang terstruktur dan terukur, yang
memungkinkan untuk pemodelan yang jelas dan kemajuan yang dapat dipantau
dengan baik selama pengembangan.
Kedua, penggunaan metode prototyping dalam pengembangan sistem
informasi desa menunjukkan upaya untuk memberikan pelayanan publik yang lebih
baik kepada masyarakat. Prototipe yang dihasilkan memungkinkan pengajuan surat
permohonan secara online, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga
meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan publik bagi masyarakat. Dengan
mempercepat proses pengajuan dan mengurangi hambatan administratif, sistem-
sistem ini membuka peluang untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
pelayanan desa.
Terakhir, penerapan metode pengembangan yang berbeda, baik itu Waterfall
maupun prototyping, menunjukkan fleksibilitas dalam pendekatan pengembangan
sistem informasi. Dalam konteks pelayanan publik, berbagai metode tersebut dapat
dipilih sesuai dengan kebutuhan proyek dan karakteristik lingkungan tempat
27

penerapan. Dengan demikian, penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan


publik dapat menghasilkan peningkatan kualitas, efisiensi, dan responsivitas dalam
memberikan layanan kepada masyarakat, yang pada gilirannya dapat berdampak
positif pada pengelolaan administrasi desa dan kecamatan secara keseluruhan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pikir
Metode kerja yang digunakan untuk membuat aplikasi layanan desa berbasis
web ini menggunakan model Waterfall. Alasan penggunaan model Waterfall karena
Desa Cikalong ingin membuat proses pengembangan aplikasi pengelolaan desa
secara bertahap dimulai dari identifikasi kebutuhan, planning, modelling perangkat
lunak, construction, dan dilanjutkan dengan proses Deployment sistem. Model air
terjun mencakup langkah-langkah berikut:

Gambar 3. 1 Kerangka Pikir


Gambar 3.1 merupakan gambar pengembangan perangkat lunak dengan
menggunakan pendekatan Waterfall. Adapun tahap-tahap pengembangan aplikasi ini
yaitu dimulai dari :

1. Communication
Tahap ini adalah mendefiniskan seluruh kebutuhan software. Seluruh informasi
didapatkan melalui wawancara dengan calon pengguna aplikasi yaitu perangkat Desa
Cikalong yang bernama Bapak Casam selaku Sekretaris Desa Cikalong untuk
mendapatkan data mengenai SOP pengajuan surat keterangan, proses pengaduan
masyarakat, maupun permasalahan saat ini dan data-data yang bersangkutan dengan
studi kasus, selain itu juga didukung dengan dilakukannnya penyebaran kuesioner
kepada masyarakat Desa Cikalong, dan juga melakukan analisis terhadap aplikasi
sejenis.

2. Planning
Tahap ini adalah mendefiniskan dan menganalia seluruh informasi didapatkan
melalui wawancara dengan calon pengguna aplikasi yaitu perangkat Desa Cikalong
dan hasil perolehan jawaban melalui kuesioner dengan responden masyarakat Desa
Cikalong untuk mendapatkan kesimpulan dan solusi melalui permasalahan apa saja
yang terjadi pada proses pelayanan Desa Cikalong, dan juga jadwal untuk pembuatan
system dari solusi yang didapat.

28
29

Waktu (bulan)
Title Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Requirement Analysis
Design
UI/UX Design
Database Design
Diagram Design
Review Design
Implementation
Halaman beranda
Halaman login
Halaman registrasi
Membuat fitur lapor
Membuat fitur layanan surat
Membuat fitur informasi
Halaman profile desa
Membuat fitur profile desa (admin)
Membuat fitur surat (admin)
Membuat fitur pengaduan (admin)
Membuat fitur bagan desa
Membuat fitur informasi (admin)
Testing
Deployment

Gambar 3. 2 Gantt Chart


3. Modelling

Setelah tahapan planning selesai dilakukan, selanjutnya menggambarkan dan


menspesifikasikan sistem dengan hasil analisis yang akan digunakan pada aplikasi
pelayanan desa secara keseluruhan seperti:

a. Perancangan database
Pada perancangan database menggunakan tools draw.io dan menggambarkan
sistem dengan diagram seperti pembuatan:
1) ERD (Entity Relationship Diagram)
2) Class Diagram
b. Pemodelan Aplikasi
Pada pemodelan aplikasi digunakan untuk menggambarkan sistem dengan
beberapa komponen sebagai berikut :
1) Use case Diagram
2) Usacase Description
3) Sequence Diagram
4) User Interface Design (Wirefame) sebagai acuan untuk proses
pengembangan website, pada tahap ini digunakan aplikasi Figma.
4. Construction

Setelah melalui tahap modelling, maka tahap selanjutnya yaitu pembuatan


software berdasarkan gambaran atau design user interface dan spesifikasi yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya, maka hasil dari analisis studi kasus pembangunan
aplikasi menggunakan bahasa pemrograman seperti:
30

a. PHP (Hypertext Prepocessor)


b. HTML (HyperText Markup Language)
c. CSS (Cascading Style Sheet)
d. JavaScript
e. Bootstrap
f. Mysql
g. Framework Laravel
5. Deployment
Proses pengujian dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi kemungkinan
kesalahan pada aplikasi. Selama pengujian berlangsung, pengujian akan
menggunakan pendekatan pengujian black box. Hasil dari pengujian ini harus sesuai
dengan kebutuhan user, yaitu petugas Desa Cikalong dan warga Desa Cikalong.

3.2 Analisis
3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis kebutuhan pengguna dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
pengguna dalam proses pelayanan masyarakat dan keperluan informasi yang terlibat
di dalamnya. Pada penelitian ini, hal tersebut dilakukan melalui wawancara dan
melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku pengguna yang terlibat serta
memahami informasi apa yang diperlukan oleh pengguna dan memahami ketentuan
yang diberlakukan. Berikut adalah tabel hasil analisis kebutuhan pengguna yang
mencakup poin-poin informasi apa saja yang diperlukan oleh pengguna dalam
melakukan proses bisnis pelayanan masyarakat.

Tabel 3. 1 Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna

No User Kebutuhan

1. Admin 1. Melakukan login.


2. Mengelola user
3. Edit profile desa Cikalong.
4. Edit bagan pemerintah desa / desa Cikalong.
5. Edit pengajuan surat
6. Edit status pengaduan masyarakat
7. Mencetak laporan pengaduan masyarakat
8. Edit informasi atau pengumuman
31

No User Kebutuhan

9. Tambah informasi
10. Tambah staff
11. Hapus informasi
12. Hapus staff
2. Masyarakat 1. Melakukan login.
2. Dapat registrasi akun
3. Melihat profile wilayah
4. Melihat visi misi pemerintah desa Cikalong
5. Melihat bagan pemerintah desa Cikalong
6. Mengelola bagan pemerintah desa Cikalong
7. Melakukan pengaduan masalah yang terjadi
disekitar
8. Melihat status pengaduan
9. Mengajukan surat
10. Mendownload surat pengajuan
11. Melihat informasi terkini yang disampaikan oleh
pemerintah Desa
3.2.2 Analisis Aplikasi Sejenis
1. Desa Keru

Gambar 3. 3 Desa Keru


32

Desa Keru merupakan salah satu platform layanan desa khusus untuk
masyarakat di Desa Keru, Kabupaten Lombok Barat. Aplikasi ini memafaatkan
platform website sehingga mudah di akses. Website ini melayani surat menyurat,
seperti pembuatan surat keterangan, surat pernyataan, maupun surat rekomendasi.
Website ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur informatif lainnya seperti
informasi desa, yang meliputi berita desa, pengumuman, agenda kegitan, potensi
desa, struktur organisasi dan produk hukum.

2. SPAN LAPOR

Gambar 3. 4 SPAN LAPOR


SPAN LAPOR merupakan salah satu platform layanan desa khusus untuk
masyarakat di Desa Warnaasari, Kabupaten Jembrana. Aplikasi ini memafaatkan
platform website sehingga mudah di akses. Website ini melayani surat menyurat dan
juga laporan pengaduan. Website ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur lainnya
seperti profile desa, potensi desa, program bantuan, struktur desa, UMKM dan yang
lainnya.

3.2.3 Analisis Kuesioner


Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden yaitu warga desa
Cikalong, peneliti memperoleh sebanyak 59 jawaban responden. Melalui pengolahan
data ini akan diperoleh gambaran umum latar belakang dari responden dan tendensi
jawaban untuk masing-masing variable.
33

1. Usia

Gambar 3. 5 Usia Responden


Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini didominasi oleh responden dengan segmen usia 17 sampai 25 tahun
(49,2%), diikuti dengan segmen usia 26 sampai 34 tahun (13,6%), usia lebih dari 43
tahun (11,9%), usia 35-42 tahun (10,2%) dan di urutan terakhir adalah responden
dengan segmen usia 65 sampai 67 tahun.

2. Kemudahan prosedur pelayanan di Desa

Berdasarkan perolehan jawaban dari 59 responden dapat disimpulkan bahwa


kemudahan prosedur pelayanan di Desa berada pada rentang nilai 3 sebanyak 32,2%
yang artinya beberapa masyarakat di desa Cikalong merasa bahwa prosedur
34

pelayanan desa masih dapat dipahami dengan mudah pada beberapa segmen namun
terdapat pula beberapa prosedur pelayanan yang masih sulit untuk dipahami.

3. Kecepatan petugas desa dalam melayani masyarakat ketika melakukan


pelaporan atau pengaduan

Melalui perolehan sebaran kuesioner didapatkan kesimpulan bahwa kecepatan


petugas desa dalam menanggapi pengaduan masyarakat berada pada tingkat lambat
pada urutan ke 1 dengan rentang waktu yang diperlukan berkisar antara 30-60 menit,
yang ditunjukan pada grafik bar nomer 2 dengan perolehan suara sebanyak 18 orang
(30,5%), kemudian dilanjutkan dengan urutan ke 2 pada tingkat sangat lambar
dengan rentang waktu pelayanan yang diperlukan lebih dari 1jam, selanjutnya pada
urutasn ketiga 12 orang menjawab waktu pelayanan cepat dengan rentang waktu
yang diperlukan berkisar 15-30 menit, kemudian sebanyak 9 orang menjawab
kecepatan pelayanan desa termasuk dalam kategori sedang dengan rentang waktu 30-
45 menit, dan yang terakhir sebanyak 3 orang menjawab waktu pelayanan dalam
kategori cepat dengan rentang waktu 10-15 menit.
35

4. Kecepatan petugas desa dalam melayani masyarakat ketika melakukan


proses pengajuan surat

Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa tanggapan mayoritas responden


terhadap kecepatan pelayanan proses pengajuan surat adalah sangat lambat dengan
perolehan jawaban sebanyak 18 orang (30,5%) yang dapat dilihat dari grafik bar
nomer 1 dengan rentang waktu pelayanan yang diperlukan lebih dari 1jam, diikuti
dengan jawaban sangat lambat di urutan ke 2 sebanyak 17 orang (28,8%) dan
terdapat 5 responden yang menjawab lambat (8,5%) dengan rentang waktu pelayanan
yang diperlukan berkisar antara 40-60 menit selanjutnya 15 orang lainnya menjawab
sedang dengan rentang waktu pelayanan yang diperlukan berkisar antara 30-45
menit, kemudian 4 orang menjawab cepat dengan rentang waktu pelayanan berkisar
antara 15-30 menit, dan 5 orang lainnya menjawab sangat cepat dengan rentang
waktu pelayanan berkisar antara 10-15 menit.

5. Penjelasan mengenai prosedur pengaduan desa


36

Melalui grafik diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengaduan desa telah
dijelaskan dengan baik oleh petugas kelurahan, hal tersebut dapat dilihat dari
perolehan jawaban yang didominasi oleh jawaban “Ya” dengan persentase sebesar
76,3%.

6. Jumlah responden yang memiliki pengalaman melakukan proses


pengajuan surat ke kantor kelurahan

Berdasarkan perolehan jawaban dari 59 responden, terlihat bahwa mayoritas


responden didominasi oleh responden dengan orang yang telah memiliki pengalaman
dalam proses pengajuan surat ke kantor kelurahan yaitu sebanyak 37 responden
(62,7%).

7. Jenis surat
37

Dapat dilihat dari grafik tersebut bahwa jenis surat yang yang pernah di minta
oleh responden sangat bervariasi. Surat keterangan tanah dan kematian terlihat
menduduki tempat pertama sebagai surat yang paling sering diminta oleh responden,
yaitu sebanyak 4 responden. Di posisi kedua dan ditempati oleh surat keterangan
usaha, dengan jumlah responden sebanyak 3 responden.

8. Penjelasan mengenai prosedur pengajuan surat ke kantor kelurahan

Melalui grafik diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengajuan surat telah
dijelaskan dengan baik oleh petugas kelurahan, hal tersebut dapat dilihat dari
perolehan jawaban yang didominasi oleh jawaban “Ya” dengan persentase sebesar
76,3%.

9. Jumlah responden yang merasa mengalamai kendala ketika melakukan


proses pengajuan surat ke kantor kelurahan
38

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 76,3% responden


masih sering mengalami kendala ketika melakukan proses pengajuan surat.

10. Jumlah responden yang mengalami kesulitan ketika akan melakukan


pengaduan ke kantor kelurahan

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 79,7% responden


masih sering mengalami kendala ketika melakukan proses pengaduan kepada pihak
atau petugas kelurahan.

11. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh warga ketika melakukan


pengaduan/pelaporan ke kantor kelurahan
39

Berbagai kesulitan ataupun kendala dialami oleh warga ketika melakukan


pengaduan/pelaporan ke kantor kelurahan seperti, antrian, kurang tanggapnya pihak
atau petugas kelurahan dalam melayani keluhan warga, petunjuk pelayanan yang
masih kurang memadai dan tidak jelas, bahkan petinggi kelurahan yang sulit di temui
di kantor.

12. Jumlah responden yang memiliki pengalaman menggunakan website


pengaduan atau sejenisnya

Dapat dilihat dari grafik tersebut responden yang memiliki pengalaman dalam
menggunakan website pengaduan atau sejenisnya hanya sebanyak 23,7% dari total
59 responden.

13. Tanggapan mengenai kemudahan penggunaan media Website sebagai alat


untuk menyampaikan keluhan atau pengaduan
40

Berdasarkan 27,3% responden yang memiliki pengalaman menggunakan


website pengaduan, sebanyak 9 orang menjawab penggunaan website sebagai sarana
untuk menyampaikan pengaduan dinilai sangat membantu.

14. Jumlah responden yang memiliki pengalaman menggunakan website


pengajuan surat atau sejenisnya

Dapat dilihat dari grafik tersebut responden yang memiliki pengalaman dalam
menggunakan website pengajuan surat atau sejenisnya hanya sebanyak 27,1% dari
total 59 responden.

15. Tanggapan mengenai kemudahan penggunaan media Website sebagai alat


untuk mengajukan surat keterangan kepada pihak kelurahan

Berdasarkan 27,1% responden yang memiliki pengalaman menggunakan


website pengajuan surat, mayoritas menjawab penggunaan website sebagai sarana
41

untuk pengajuan surat keterangan dinilai mempermudah dan membantu warga ketika
akan melakukan pengajuan pembuatan surat keterangan.

16. Tanggapan responden apabila terdapat sebuah website yang dapat


menampung pengaduan atau keluhan kepada pemerintah kelurahan.

Berdasarkan grafik tersebut, mayoritas responden sangat setuju jika terdapat


website yang dapat menampung keluhan atau pengaduan warga, sementara sebanyak
6,8% menjawab ragu-ragu

17. Jumlah responden yang lebih suka dalam menggunakan media online
untuk pengajuan surat daripada harus mendatangi langsung kantor
kelurahan

Melalui grafik tersebut diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas responden


akan lebih menyukai pengajuan surat melalui media online daripada harus
42

mendatangi langsung kantor kelurahan dikarenakan beberapa kendala yang telah


disebutkan pada pertanyaan sebelumnya.

18. Jumlah responden yang memiliki ketertarikan dalam menggunakan


media online (website) untuk membantu pelayanan desa baik pengaduan
maupun pengajuan surat.

Berdasarkan perolehan jawaban dari 59 responden, mayoritas responden


memilih menggunakan media online untuk menyampaikan pengaduan dan pengajuan
surat, yaitu sebesar 62,1% karena dinilai akan sangat membantu.

3.2.4 Analisis Hasil Wawancara

Pengumpulan data melalui metode wawancara dilakukan peneliti dengan


melakukan tatap muka secara langsung kepada narasumber yang berkaitan langsung
dengan pelayanan desa Cikalong yaitu Sekertaris Desa yang bernama Casam dan
dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2023. Berikut merupakan hasil wawancara
bersama staff dari kantor Kelurahan Cikalong :
1. Berapa lama Anda menjabat sebagai pegawai di kantor kelurahan ini ?

Jawaban : Saya menjabat mulai dari tahun 2008 dengan jabatan sebagai kasi
ekbang, kemudian pada tahun 2021 saya diangkat menjadi sekerataris Desa.

2. Bagaimana proses pelayanan masyakarat di kelurahan ini berjalan ?


Jawaban : Pelayanan yang diberikan staff untuk masyarakat selalu dilakukan
semaksimal mungkin sesuai dengan apa-apa saja kebutuhan masyarakat
Cikalong sendiri.
43

3. Apakah ada prosedur atau syarat-syarat khusus yang harus dilakukan oleh
masyarakat jika akan melakukan pengaduan ? Jika Iya, apakah bisa
dijelaskan ?

Jawaban : Ada saja kendala yang dialami ketika melayani masyarakat.


Contohnya saja ketika masyarakat ingin membuat KIP, sedangkan KIP adalah
program pemerintah yang diturunkan ke desa, maka desa hanya bisa
mengusulkan, akan tetapi masyarakat ingin kartu tersebut langsung jadi, itulah
yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah desa, staff desa hanya dapat
memberikan arahan dan memberikan saran bahwa desa hanya dapat
mengusulkan ke pemerintah pusat.

4. Bagaimana prosedur pengajuan surat yang harus dilakukan oleh masyarakat ?

Jawaban : Prosedur yang harus dilakukan masyrakat Cikalong ketika akan


melakukan pengajuan surat yaitu harus mempunyai identitas diri, apabila tidak
memiliki idetitas diri, maka akan diarahkan untuk membuat surat
kependudukan.

5. Apa saja yang harus dibawa ketika proses pengajuan surat ?

Jawaban : Mengenai hal ini, bergantung pada surat apa yang dibutuhkan atau
diajukan kepada kami. Apabila yang dibutuhkan adalah surat keterangan untuk
pembuatan KTP, maka yang harus dilengkapi adalah KK (Kartu Keluarga), dan
juga Akta Kelahiran.

6. Apakah dari sisi petugas kelurahan mengalami kendala ketika melayani proses
pengajuan surat maupun pengaduan dari masyarakat ? Jika Iya, apakah bisa
dijelaskan ?

Jawaban : Untuk kendala yang di alami petugas tentu saja ada, baik dari segi
efisiensi waktu karena masyarakat banyak yang belum mengerti mengenai
prosedur-prosedur yang harus dijalan ketika akan melakukan pengajuan surat
maupun pengaduan.

7. Jenis surat apa saja yang sering diminta oleh warga sekitar ?
44

Jawaban : Surat yang sering diminta oleh masyarakat Cikalong adalah surat
keterangan usaha, KTP, KK, Akta Kelahiran, dan surat keterangan identitas
yang lainnya.

8. Jika terdapat website pelayanan masyarakat yang di dalamnya memuat fitur


utama untuk pengaduan dan pengajuan surat dari masyarakat, apakah menurut
bapak sangat membantu atau malah sebaliknya ?

Jawaban : Sebenarnya website di Desa ini sudah ada, namun belum digunakan
secara maksimal, karena masih kurangnya usulan dan informasi mengenai
kebutuhan untuk website yang dibutuhkan oleh masyrakat itu seperti apa.

9. Apakah menurut bapak perlu ditambahkan fitur atau menu yang harus ada
dalam website tersebut ?

Jawaban : Penambahan fitur perlu dilakukan, karena yang ada pada website
tersebut hanya sebatas informasi mengenai desa Cikalong saja, tidak terdapat
fitur yang dapat membantu langsung Masyarakat Cikalong, yang seperti
ditanyakan tadi seperti fitur pengaduan dan pengajuan surat keterangan itu
lebih dibutuhkan.

3.2.5 Usulan Pemecahan Masalah


Setelah melakukan proses pengumpulan data melalui beberapa teknik
atau metode yaitu wawancara bersama sekertaris Desa Cikalong, menyebarkan
kuesioner kepada masyarakat Cikalong, dan menganalisa aplikasi sejenis
didapatkan kesimpulan bahwa beberapa masyarakat masih belum puas dengan
pelayanan staff Desa yang dirasa kurang maksimal dalam melayani pengajuan
surat dan merespon pengaduan, sekertaris Desa menjelaskan bahwa adanya
website yang mampu menuntaskan permasalahan tersebut akan sangat terbantu.

3.3 Perancangan
3.3.1 Software Design Document
3.3.1.1 Deskripsi Aplikasi

Desa Cikalong merupakan aplikasi berbasis web yang mendukung


dalam proses pelayanan masyarakat Desa Cikalong. Tidak hanya
mempemudah warga Desa Cikalong, aplikasi ini juga mempermudah proses
pelayanan yang dilakukan oleh staff pemerintah desa untuk warga Cikalong.
45

Aplikasi ini dua fitur utama yaitu, Layanan surat dan Lapor. Fitur layanan surat
merupakan fitur yang dpat membantu warga desa Cikalong dalam mengajukan
pembuatan surat keterangan, seperti surat keterangan usaha, surat keterangan
tidak mampu, Surat Keterangan Domisili dan yang lainnya. Selanjutnya fitur
Lapor, merupakan fitur yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk
melaporkan atau menyampaikan pengaduan terhadap kejadian yang terjadi di
lingkungan Desa Cikalong kepada aparat Desa, didalamnya juga dilengkapi
keterangan status laporan, yang dapat dipantau oleh warga dan mendapat
respon langsung dari staff Desa Cikalong. Selain dua fitur utama tersebut, user
juga dapat melihat profile desa, visi misi, dan berita/informasi terkini Desa
Cikalong, yang di unggah langsung oleh staff Desa Cikalong.

3.3.1.2 Alur Pemakaian Aplikasi

Aplikasi Desa Cikalong ditujukan untuk memberikan pelayanan pada


masyarakat desa Cikalong, maka setiap pengguna harus membuat akun terlebih
dahulu dengan mengisi form registrasi. Setelah proses pendaftaran akun
berhasil, pengguna diarahkan untuke melakukan login pada form login untuk
mengakses fitur sesuai hak akses masing-masing user.

3.3.1.3 Tahapan Mekanisme Aplikasi

1. Alur Pemakaian Aplikasi Hak Akses Masyarakat

a. User terlebih dahulu melakukan pendaftaran akun pada halaman


registrasi
b. Setelah proses pembuatan akun berhasil, user melakukan login data
menggunakan username dan password yang telah terdaftar
sebelumnya
c. Apabila proses login berhasil, maka user dapat mengakses fitur-
fitur pada halaman Desa Cikalong hak akses Masyarakat.
2. Alur Pemakaian Aplikasi Hak Akses Admin

a. Admin melakukan login data menggunakan username dan


password yang telah terdaftar
b. Apabila proses login berhasil, maka admin dapat mengakses fitur-
fitur pada halaman Desa Cikalong hak akses Admin.
46

3.3.1.4 Kebutuhan Teknologi


1. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi
Desa Cikalong yaitu bahasa pemrograman PHP, sedangkan pada
bagian design aplikasi diguanakan bahasa pemrograman CSS dan
HTML.
2. Database
Aplikasi Desa Cikalong menggunakan Database MySQL dengan
aplikasi pengelolanya yaitu PHPMyAdmin.

3. Framework
Framework yang digunakan untuk pengembangan aplikasi Desa
Cikalong yaitu framework laravel versi 10, selain itu juga
menggunakan Bootstrap sebagai framework CSS yang digunakan
khusus untuk suatu pengembangan frontend Aplikasi Desa Cikalong.
3.3.2 Perancangan Sistem
3.3.2.1 Pendekatan Object Oriented Analysis dan Design
Pada fase perancangan sistem, penulis menggunakan pendekatan
Object Oriented Analysis dan Design dengan metode Unified Modeling
Language (UML). UML adalah teknik yang umum digunakan untuk
memvisualisasikan dan mendokumentasikan desain perangkat lunak dari suatu
sistem. Penggunaan design UML yang akan diterapkan pada perancangan
sistem pelayanan masyarakat Desa Cikalong mencakup Use case Diagram
untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem, Activity Diagram dan
Sequence Diagram untuk menggambarkan urutan proses sistem yang sedang
dirancang.

3.3.2.2 Use Case Diagram


Berdasarkan analisis kebutuhan pengguna yang telah dilakukan maka
penggambaran dari sistem yang akan dibuat menggunakan Use case. Use case
diagram berfungsi untuk menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh masing-
masing aktor yang terlibat di dalam sebuah sistem yang direpresentasikan oleh
sebuah diagram.
47

Gambar 3. 6 Use case Diagram


Pada sistem pelayanan masyarakat ini terdapat 2 aktor yaitu masyarakat
dan admin. Aktor-aktor tersebut memiliki peran masing-masing, pada aktor
user merepresentasikan dari masyarakat yang ingin melakukan pengaduan,
pengajuan surat, bahkan mendapatkkan informasi. User dapat melakukan login
untuk menggunakan layanan sistem dan melakukan pengaduan dan pengajuan
surat dengan melengkapi data-data yang valid. Dalam hal ini, warga dapat
melihat profile wilayah, melihat visi misi pemerintah desa Cikalong, melihat
bagan pemerintah desa Cikalong, mengelola bagan pemerintah desa / desa
Cikalong, melakukan pengaduan masalah yang terjadi disekitar, melihat status
pengaduan, mengajukan surat, mendownload surat pengajuan, melihat
informasi atau pengumuman terkini yang disampaikan oleh pemerintah Desa
Cikalong, Sedangkan admin dapat menambah data staff, mengedit data user,
mengedit profile desa Cikalong, mengedit bagan pemerintah desa Cikalong,
Mengedit pengajuan surat, melakukan perubahan status pengaduan masyarakat,
mencetak laporan pengaduan masyarakat, menghapus data staff pada bagan
48

desa, yang terakhi actor admin dapat menambah, menghapus dan mengelola
informasi atau pengumuman.

3.3.2.3 Use case Description


1. Use case Description Login
Tabel 3. 2 Use case Description Login

Use case Name : Login ID : 1 Importance Level : High


Primary Actor : Admin, Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin mengakses atau masuk ke dalam situs website Simpel
Desa
- Masyarakat : Ingin mengakses atau masuk ke dalam situs website
Simpel Desa
Brief Description : Proses untuk masuk ke dalam website Simpel Desa yang
berisi username dan password.
Trigger : Actor menekan button Login
Type : External
Relationship :
Association : Admin, Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor mengakses halaman website Simpel Desa
2. Actor mengakses halaman Login
3. Sistem menampilkan halaman Login yang menampilkan forn input
berupa username dan password
4. Actor melakukan input data username dan password sesuai dengan data
yang telah tersimpan dalam database sistem.
5. Actor menekan button Login
6. Sistem akan melakukan validasi terhadap data yang telah dimasukan
oleh Actor.
Subflows :
49

6.1. Jika actor adalah Admin : Sistem akan mengarahkan pada


halaman Beranda.
6.2. Jika actor adalah Masyarakat : Sistem akan mengarahkan
pada halaman Dashboard.
Alternate / Exception flows :
4E. Jika password atau username yang dimasukan oleh actor salah, maka
sistem akan memberi peringatan / alert berupa “Username atau Password
yang Anda masukan salah”.

2. Use case Description Logout


Tabel 3. 3 Use case Description Logout

Use case Name : ID : 2 Importance Level : High


Logout
Primary Actor : Admin, Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Melakukan proses keluar dari situs website Simpel Desa
- Masyarakat : Melakukan proses keluar dari situs website Simpel Desa
Brief Description : Proses untuk keluar dari website Simpel Desa.
Trigger : Actor menekan button Logout
Type : External
Relationship :
Association : Admin, Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan button Login
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman Login.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

3. Use case Description Registrasi


Tabel 3. 4 Use case Description Registrasi

Use case Name : ID : 3 Importance Level : High


50

Registrasi
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Melakukan proses pendaftaran akun baru pada situs
website Simpel Desa
Brief Description : Proses untuk mendaftarkan akun user baru pada website
Simpel Desa.
Trigger : Actor menekan button Register yang terdapat pada halaman Login.
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan button Register
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman Registrasi yang
berisi form input data seperti NIK, nama lengkap, alamat, nomer
telepon, jenis kelamin, username dan password.
3. Actor mengisi data sesuai dengan form input yang telah tersedia.
4. Actor menekan tombol register.
5. Sistem akan melakukan proses validasi data actor.
6. Sistem akan menyimpan data yang telah diinput ke dalam database
Simpel Desa.
7. Setelah itu, actor dapat masuk menggunakan akun yang telah
didaftarkan.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
2E1. Jika username yang dimasukan terdapat kesamaan dengan data yang
telah tersimpan dalam database sebelumnya, maka sistem akan
mengembalikan ke halaman register dan memberikan peringatan bahwa
“Nama pengguna sudah ada”
51

2E2. Jika email yang dimasukan terdapat kesamaan dengan data yang telah
tersimpan dalam database sebelumnya, maka sistem akan mengembalikan
ke halaman register dan memberikan peringatan bahwa “Email telah
digunakan”.
2E3. Jika NIK yang dimasukan terdapat kesamaan dengan data yang telah
tersimpan dalam database sebelumnya, maka sistem akan mengembalikan
ke halaman register dan memberikan peringatan bahwa “NIK telah
digunakan”.

4. Use case Description Melihat Profile Desa


Tabel 3. 5 Use case Description Melihat Profile Desa

Use case Name : Melihat ID : 4 Importance Level : Medium


Profile Desa
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Melihat profile desa Cikalong yang disajikan pada
website Simpel Desa.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melihat profile
dari desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Profile Desa” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan dropdown “Profile Desa”
2. Actor memilih menu “Profile Desa”
3. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman profile desa.
Subflows : -
52

Alternate / Exception flows : -

5. Use case Description Melihat Visi Misi


Tabel 3. 6 Use case Description Melihat Visi Misi

Use case Name : Melihat ID : 5 Importance Level : Medium


Visi Misi
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Melihat visi misi desa Cikalong yang disajikan pada
website Simpel Desa.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melihat visi misi
dari desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Visi Misi” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan dropdown “Profile Desa”
2. Actor memilih menu “Visi Misi”
3. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman visi misi desa
Cikalong.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

6. Use case Description Melihat Perangkat Desa


Tabel 3. 7 Use case Description Perangkat Desa

Use case Name : Melihat ID : 6 Importance Level : Medium


53

Pemerintah Desa
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Melihat pemerintah desa Cikalong yang disajikan pada
website Simpel Desa.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melihat struktur
pemerintahan desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Perangkat Desa” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Perangkat Desa”
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman pemerintah desa, dan
menampilkan bagan atau strutur pemerintahan Desa Cikalong.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

7. Use case Description Melakukan Pengaduan


Tabel 3. 8 Use case Description Melakukan Pengaduan

Use case Name : ID : 7 Importance Level : High


Melakukan Pengaduan
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin melakukan pengaduan atau keluhan yang terjadi di
lingkungan Desa Cikalong.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengaduan mengenai apa saja yang telah terjadi di lingkungan Desa
54

Cikalong kepada pemerintah Desa yang berwenang.


Trigger : Actor menekan menu “Lapor” yang terdapat pada bagian Navigasi
Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Lapor”
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman Lapor, dan
menampilkan data laporan yang sebelumnya telah dilakukan.
3. Actor menekan button “Buat Pengaduan”
4. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman buat pengaduan, dan
menampilkan form input data yang harus dimasukan oleh masyarakat
yang akan melakukan pengaduan, seperti perihal laporan, detail
laporan / pengaduan, tanggal kejadian, lokasi kejadian, dan bukti
kejadian / laporan.
5. Setelah melengkapi data, actor menekan button “Lapor !”.
6. Sistem akan melakukan pengecekan kelengkapan data, dan menyimpan
ke dalam database Simpel Desa.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
5E. Actor tidak melengkapi beberapa form input data, maka sistem akan me
redirect ke halaman lapor dan menampilkan peringatan bahwa “Data
pengaduan harus lengkap”

8. Use case Description Melihat Status Pengaduan


Tabel 3. 9 Use case Description Melihat Status Pengaduan

Use case Name : Melihat ID : 8 Importance Level : Medium


Status Pengaduan
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
55

Stakeholder and Interest :


- Masyarakat : Ingin melakukan pengecekan status pengaduan atau
keluhan yang telah disampaikan kepada pemerintahan Desa Cikalong.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengecekan status pengaduan.
Trigger : Actor menekan menu “Lapor” yang terdapat pada bagian Navigasi
Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Lapor”
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman Lapor, dan
menampilkan data pengaduan dan status pengaduan yang sebelumnya
telah dilakukan.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

9. Use case Description Pengajuan Surat


Tabel 3. 10 Use case Description Pengajuan Surat

Use case Name : ID : 9 Importance Level : High


Pengajuan Surat
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin mengajukan pembuatan surat keterangan.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengajuan surat yang nantinya akan di proses oleh staff pemerintahan desa
Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Pelayanan Surat” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
56

Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Pelayanan Surat”
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman Pelayanan Surat
pada situs web Simpel Desa.
3. Actor menekan button “Ajukan Surat”
4. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman pengajuan surat
pada situs web Simpel Desa, yang berisi form input data seperti NIK,
jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, tanggal pengajuan, jenis surat yang
diperlukan, kemudian form untuk lampiran-lampiran yang dibutuhkan
sesuai dengan jenis surat yang diminta.
5. Actor menekan button “Ajukan Surat”
6. Sistem akan melakukan proses validasi data dan menyimpan ke dalam
database Simpel Desa.
7. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman utama Pelayanan
Surat dan memberikan alert atau keterangan bahwa “Pengajuan surat
berhasil !”
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
4E. NIK yang dimasukan kurang dari 16 digit, system akan melakukan
redirect ke halaman pengajuan surat dan memberi peringatan bahwa
“Silahkan masukan NIK kembali dengan benar”.
5E. Data yang dimasukan tidak lengkap, system akan melakukan redirect ke
halaman pengajuan surat dan memberikan peringatan bahwa “Data yang
anda masukan tidak lengkap”

10. Use case Description Download Surat


Tabel 3. 11 Use case Description Download Surat

Use case Name : ID : 10 Importance Level : High


57

Download Surat
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Mengunduh surat keterangan pada situs web Simpel
Desa.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk mengunduh surat
keterangan yang sebelumnya telah diajukan.
Trigger : Actor menekan menu “Pelayanan Surat” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Pelayanan Surat”
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman layanan surat desa
Cikalong dan menampilkan history pengajuan surat yang telah diajukan
sebelumya.
3. Actor menekan button “Download” pada surat yang telah selesai
diproses.
4. Sistem melakukan proses pengunduhan file.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

11. Use case Description Melihat Informasi


Tabel 3. 12 Use case Description Melihat Informasi

Use case Name : Melihat ID : 11 Importance Level : Medium


Informasi
Primary Actor : Masyarakat Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
58

- Masyarakat : Ingin melihat informasi seputar Desa Cikalong


Brief Description : Di dalam use case ini dijelaskan apabila masyarakat
ingin meilihat informasi Desa Cikalong melalui situ web Simpel Desa.
Trigger : Actor menekan menu “Informasi” yang terdapat pada bagian
Navigasi Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Masyarakat
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu dropdown “Informasi”.
2. Actor memilih menu “Berita Desa”
3. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman berita desa dan
menampilkan berbagai informasi maupun berita terbaru mengenai desa
Cikalong.
4. Actor meneken icon tanda next pada salah satu informasi.
5. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman informasi yang akan
ditampilkan secara lengkap sesuai dengan berita atau informasi yang
dipilih
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

12. Use case Description Kelola User


Tabel 3. 13 Use case Description Kelola User

Use case Name : Kelola ID : 12 Importance Level : High


User
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Melihat data user yang tersimpan pada database Simpel Desa.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk mengelola
pengguna website Simpel Desa.
59

Trigger : Actor menekan menu “Profile Desa” yang terdapat pada bagian
Side Bar (Navbar).
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor memilih menu “Masyarakat”
2. Sistem akan menampilkan data masyarakat Cikalong yang telah
terdaftar pada database system.
3. Aktor melihat detail data user
4. Sistem menampilkan detail data user yang dipilih oleh actor.
5. Actor melakukan perubahan pada data masyarakat Cikalong.
6. Sistem menyimpan perubahan data yang dilakukan oleh actor.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

13. Use case Description Tambah Staff


Tabel 3. 14 Use case Description Tambah Data Staff

Use case Name : Tambah ID : 13 Importance Level : Medium


Staff
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin menambah data staff pemerintah Desa Cikalong
Brief Description : Di dalam use case ini dijelaskan apabila admin ingin
menambahkan data staff Desa Cikalong.
Trigger :
- Actor menekan menu “Bagan Desa” yang terdapat pada bagian Side
Bar
- Actor menekan button “Tambah Data”
Type : External
60

Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Bagan Desa”.
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman bagan desa dan
menampilkan data list staff Pemerintah Desa Cikalong beserta
jabatannya.
3. Actor menekan button “Tambah Data”.
4. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman tambah data staff,
dan menampilkan form input data staff.
5. Actor melakukan pengisian Form dan menekan button Simpan.
6. Sistem akan menyimpan data staff terbaru dan melakukan proses
redirect ke halaman utama Bagan Desa.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
5E. Jika data yang dimasukan tidak valid maka sistem akan memberikan
pesan error dan mengembalikan ke halaman form tambah data staff

14. Use case Description Tambah Data Informasi


Tabel 3. 15 Use case Description Tambah Data Informasi

Use case Name : Tambah ID : 14 Importance Level : Medium


Staff
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin menambah data informasi Desa Cikalong
Brief Description : Di dalam use case ini dijelaskan apabila admin ingin
menambahkan data informasi Desa Cikalong.
Trigger :
- Actor menekan menu “Informasi” yang terdapat pada bagian Side
Bar
61

- Actor menekan button “Tambah Data”


Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Informasi”.
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman informasi dan
menampilkan data list informasi Desa Cikalong.
3. Actor menekan button “Tambah Data”.
4. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman tambah data
informasi, dan menampilkan form input data informasi.
5. Actor melakukan pengisian Form dan menekan button Simpan.
6. Sistem akan menyimpan data informasi terbaru dan melakukan proses
redirect ke halaman utama Informasi.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
5E. Jika data yang dimasukan tidak valid maka sistem akan memberikan
pesan error dan mengembalikan ke halaman form tambah data informasi.

15. Use case Description Hapus Staff


Tabel 3. 16 Use case Description Hapus Staff

Use case Name : Hapus ID : 15 Importance Level : Medium


Staff
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin menghapus data informasi Desa Cikalong
Brief Description : Di dalam use case ini dijelaskan apabila admin ingin
meghapus data informasi Desa Cikalong.
Trigger :
- Actor menekan menu “Informasi” yang terdapat pada bagian Side
62

Bar
- Kemudian menekan button “Hapus”
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Informasi”.
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman informasi dan
menampilkan data list informasi Desa Cikalong.
3. Actor menekan button “Hapus”.
4. Sistem akan memberikan notifikasi penghapusan data.
5. Actor menekan “ya”.
6. Sistem akan menghapus data dari Database Sistem.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
5E. Jika actor menekan “Tidak” maka sistem akan mengembalikan ke
halaman data informasi.

16. Use case Description Hapus Staff


Tabel 3. 17 Use case Description Hapus Staff

Use case Name : Hapus ID : 16 Importance Level : Medium


Staff
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Masyarakat : Ingin menghapus data staff Desa Cikalong
Brief Description : Di dalam use case ini dijelaskan apabila admin ingin
meghapus data staff Desa Cikalong.
Trigger :
- Actor menekan menu “Bagan Desa” yang terdapat pada bagian Side
Bar
63

- Kemudian menekan button “Hapus”


Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Bagan Desa”.
2. Sistem akan melakukan proses redirect ke halaman bagan desa dan
menampilkan data list staff Desa Cikalong.
3. Actor menekan button “Hapus”.
4. Sistem akan memberikan notifikasi penghapusan data.
5. Actor menekan “ya”.
6. Sistem akan menghapus data dari Database Sistem.
Subflows : -
Alternate / Exception flows :
5E. Jika actor menekan “Tidak” maka sistem akan mengembalikan ke
halaman data bagan desa.

17. Use case Description Edit Profile Desa


Tabel 3. 18 Use case Description Kelola Profile Desa

Use case Name : Edit ID : 17 Importance Level : High


profile desa
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan pengelolaan profile desa Cikalong yang akan
ditampilkan pada pada situs web Simpel Desa hak akses masyarakat.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengelolan profile dari desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Profile Desa” yang terdapat pada bagian
Side Bar (Navbar).
Type : External
64

Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Profile Desa”
2. Menampilkan seluruh data profile desa beserta menu edit, hapus data
dan pilihan penginputan data.
3. Actor memilih subjek yang akan di update.
4. Sistem akan menyimpan perubahan pada data profile desa dan
melakukan proses redirect ke halaman utama profile Desa Cikalong.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

18. Use case Description Edit Bagan Pemerintah Desa


Tabel 3. 19 Use case Description Kelola Bagan Pemerintah Desa

Use case Name : Edit ID : 18 Importance Level : High


bagan pemerintah desa
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan pengelolaan bagan pemerintah desa Cikalong
yang akan ditampilkan pada pada situs web Simpel Desa hak akses
masyarakat.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengelolan bagan pemerintah dari desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Bagan Desa” yang terdapat pada bagian
Side Bar.
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
65

Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Bagan Desa”
2. Menampilkan seluruh data staff pemerintah Desa Cikalong beserta menu
edit, hapus data dan pilihan penginputan data.
3. Actor memilih button update.
4. Sistem akan menyimpan perubahan pada data bagan desa dan
melakukan proses redirect ke halaman utama bagan Desa Cikalong.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

19. Use case Description Edit Pengajuan Surat


Tabel 3. 20 Use case Description Kelola Pengajuan Surat

Use case Name : Kelola ID : 19 Importance Level : High


pengajuan surat
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan pengelolaan terhadap data pengajuan surat
yang dibutuhkan oleh masyarakat desa Cikalong.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengelolan pengajuan surat yang diajukan oleh masyarakat desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Surat” yang terdapat pada bagian Side Bar.
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Surat”
2. Menampilkan seluruh data pengajuan surat masyarakat Desa Cikalong
beserta menu edit dan hapus data.
3. Actor memilih button update.
66

4. Sistem akan menyimpan perubahan pada data surat dan melakukan


proses redirect ke halaman utama pengajuan surat.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

20. Use case Description Edit Status Pengaduan


Tabel 3. 21 Use case Description Kelola Status Pengaduan

Use case Name : Edit ID : 20 Importance Level : High


status pengaduan
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan pengelolaan status pengaduan masyarakat
desa Cikalong yang akan terupdate pada pada situs web Simpel Desa
hak akses masyarakat.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengelolaan status pengaduan masyarakat desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Pengaduan” yang terdapat pada bagian Side
Bar.
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Pengaduan”
2. Menampilkan seluruh data pengaduan masyarakat Desa Cikalong.
5. Actor memilih laporan pengaduan yang akan di update.
5. Sistem akan menyimpan perubahan status pada data pengaduan dan
melakukan proses redirect ke halaman utama pengaduan Desa Cikalong.
6. Sistem juga akan menampilkan update status pengaduan terbaru pada
67

halaman masyarakat.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

21. Use case Description Cetak Laporan Pengaduan


Tabel 3. 22 Use case Description Cetak Laporan Pengaduan

Use case Name : Cetak ID : 21 Importance Level : High


laporan pengaduan
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan unduh data pengaduan yang telah
disampaikan oleh masyarakat Desa Cikalong.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengunduhan data pengaduan masyarakat desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Cetak Laporan Pengaduan” yang terdapat
pada bagian Side Bar.
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Cetak Laporan Pengaduan”
2. Menampilkan seluruh data pengaduan masyarakat Desa Cikalong.
3. Actor memilih rentang tanggal laporan pengaduan.
4. Sistem akan menampilkan data sesuai dengan rentang tanggal yang
dipilih oleh actor.
5. Admin menekan button “Download”.
6. Sistem akan melakukan proses unduh data, dan menyimpan pada
68

perangkat.
Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

22. Use case Description Kelola Informasi


Tabel 3. 23 Use case Description Kelola Informasi

Use case Name : Kelola ID : 22 Importance Level : High


Informasi
Primary Actor : Admin Use case Type : Detail,
Essential
Stakeholder and Interest :
- Admin : Ingin melakukan pengelolaan informasi atau berita seputar
desa Cikalong yang akan ditampilkan pada pada situs web Simpel Desa
hak akses masyarakat.
Brief Description : Proses yang dilakukan oleh actor untuk melakukan
pengelolan informasi atau berita seputar desa Cikalong.
Trigger : Actor menekan menu “Kelola Informasi” yang terdapat pada
bagian Side Bar
Type : External
Relationship :
Association : Admin
Include : -
Extend : -
Generalization : -
Normal Flow of Events :
1. Actor menekan menu “Kelola Informasi”
2. Menampilkan seluruh data informasi desa beserta menu edit, hapus data
dan pilihan penginputan data.
3. Actor memilih data yang akan di update.
4. Sistem akan menyimpan perubahan pada data informasi desa dan
melakukan proses redirect ke halaman utama informasi Desa Cikalong.
69

Subflows : -
Alternate / Exception flows : -

3.1.1.1 Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Gambar 3. 7 Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Logout


70

Gambar 3. 8 Activity Diagram Logout

3. Activity Diagram Registrasi

Gambar 3. 9 Activity Diagram Registrasi

4. Activity Diagram Melihat Profile Desa


71

Gambar 3. 10 Activity Diagram Melihat Profile Desa

5. Activity Diagram Melihat Visi Misi

Gambar 3. 11 Activity Diagram Melihat Visi Misi

6. Activity Diagram Melihat Perangkat Desa


72

Gambar 3. 12 Activity Diagram Melihat Perangkat Desa

7. Activity Diagram Pengaduan Masyarakat


Activity Diagram menggambarkan aliran operasional sistem. Diagram
aktivitas berfokus pada kegiatan, bagian-bagian dari proses yang sesuai
dengan metode-metode atau fungsi-fungsi anggota dan urutan dari kegiatan-
kegiatan ini. Berikut penjelasan tentang bagaimana diagram aktivitas pada
sistem informasi pelayanan publik.

Gambar 3. 13 Activity Diagram Pengaduan Masyarakat


73

Dalam acitivity diagram pengaduan masyarakat ini, proses dimulai dari


masyarakat mengakses website, sistem akan menerima request dan akan
menampilkan halaman beranda, selanjutnya masyarakat mengakses menu
pengaduan, sistem akan menampilkan halaman login apabila masyrakat belum
melakukan login akun, setelah melakukan login masyrakat dapat membuat
pengaduan dan mengupload pengaduan, kemudian sistem akan meminta
konfirmasi pengaduan kepada admin, terkonfirmasi atau tidaknya pengaduan
tersebut sistem akan memberi pemberitahuan, jika pengaduan diterima admin
akan menyerahkan keluhan pengaduan pada pimpinan kemudian pimpinan
akan menindaklanjuti dan admin akan terus mengupdate progress terkini
melalui website yang akan dibangun.

8. Activity Diagram Melihat Status Pengaduan

Gambar 3. 14 Activity Diagram Melihat Status Pengaduan

9. Activity Diagram Pengajuan Surat


74

Gambar 3. 15 Activity Diagram Pengajuan Surat


Pada Gambar 3.3 menggambarkan aktivitas yang dilakukan untuk melakukan
pengajuan surat melalui sistem yang akan dibangun, proses dimulai dari masyarakat
mengakses website, sistem akan menerima request dan akan menampilkan halaman
beranda, selanjutnya masyarakat mengakses menu pengajuan surat dan memilih jenis
pengajuan surat, sistem akan menampilkan halaman login apabila masyarakat belum
melakukan login akun, setelah melakukan login masyarakat diarahkan pada halaman
pengajuan surat untuk mengisi data pada form pengajuan dan mengirim surat
pengajuan, kemudian sistem akan menyimpan data pengajuan surat, admin akan
melakukan verifikasi data dan menerima pengajuan surat, selanjutnya sistem akan
meyimpan pengajuan surat siap cetak sesuai dengan permintaan user dalam hal ini
masyarakat sehingga masyarakat dapat mencetak pengajuan surat tersebut.

10. Activity Diagram Download Surat


75

Gambar 3. 16 Activity Diagram Download Surat

11. Activity Diagram Melihat Informasi

Gambar 3. 17 Activity Diagram Melihat Informasi

12. Activity Diagram Tambah Staff


76

Gambar 3. 18 Activity Diagram Tambah Staff

13. Activity Diagram Tambah Informasi

Gambar 3. 19 Activity Diagram Tambah Informasi


77

14. Activity Diagram Hapus Staff

Gambar 3. 20 Activity Diagram Hapus Staff

15. Activity Diagram Hapus Informasi

Gambar 3. 21 Activity Diagram Hapus Informasi


78

16. Activity Diagram Edit User

Gambar 3. 22 Activity Diagram Edit User

17. Activity Diagram Edit Profile Desa

Gambar 3. 23 Activity Diagram Edit Profile Desa


79

18. Activity Diagram Edit Bagan Pemerintah Desa

Gambar 3. 24 Activity Diagram Edit Bagan Desa

19. Activity Diagram Edit Pengajuan Surat

Gambar 3. 25 Activity Diagram Edit Pengajuan Surat


80

20. Activity Diagram Edit Status Pengaduan

Gambar 3. 26 Activity Diagram Edit Status Pengaduan

21. Activity Diagram Cetak Laporan Pengaduan


81

Gambar 3. 27 Activity Diagram Cetak Laporan Pengaduan

22. Activity Diagram Edit Informasi

Gambar 3. 28 Activity Diagram Edit Informasi


82

3.3.2.5 Sequence Diagram


1. Sequence Diagram Login

Gambar 3. 29 Sequence Diagram Login


2. Sequence Diagram Logout

Gambar 3. 30 Sequence Diagram Logout


3. Sequence Diagram Registrasi
83

Gambar 3. 31 Sequence Diagram Registrasi

4. Sequence Diagram Pengaduan Masyarakat

Gambar 3. 32 Sequence Diagram Pengaduan Masyarakat


84

5. Sequence Diagram Pengajuan Surat

Gambar 3. 33 Sequence Diagram Pengajuan Surat

6. Sequence Diagram Melihat Profile Desa

Gambar 3. 34 Sequence Diagram Melihat Profile Desa


7. Sequence Diagram Melihat Visi Misi
85

Gambar 3. 35 Sequence Diagram Melihat Visi Misi


8. Sequence Diagram Melihat Pemerintah Desa

Gambar 3. 36 Sequence Diagram Melihat Pemerintah Desa

9. Sequence Diagram Melihat Status Pengaduan

Gambar 3. 37 Sequence Diagram Melihat Status Pengaduan


10. Sequence Diagram Download Surat
86

Gambar 3. 38 Sequence Diagram Download Surat


11. Sequence Diagram Melihat Informasi

Gambar 3. 39 Sequence Diagram Melihat Informasi


12. Sequence Diagram Tambah Informasi
87

Gambar 3. 40 Sequence Diagram Tambah Informasi


13. Sequence Diagram Tambah Staff

Gambar 3. 41 Sequence Diagram Tambah Staff


88

14. Sequence Diagram Hapus Informasi

Gambar 3. 42 Sequence Diagram Hapus Informasi


15. Sequence Diagram Hapus Staff

Gambar 3. 43 Sequence Diagram Hapus Staff


89

16. Sequence Diagram Kelola User

Gambar 3. 44 Sequence Diagram Kelola User


17. Sequence Diagram Kelola Profile Desa

Gambar 3. 45 Sequence Diagram Kelola Profile Desa


90

18. Sequence Diagram Kelola Bagan Pemerintah Desa

Gambar 3. 46 Sequence Diagram Kelola Bagan Pemerintah Desa


19. Sequence Diagram Kelola Pengajuan Surat

Gambar 3. 47 Sequence Diagram Kelola Pengajuan Surat


91

20. Sequence Diagram Kelola Status Pengaduan

Gambar 3. 48 Sequence Diagram Kelola Status Pengaduan


21. Sequence Diagram Cetak Laporan Pengaduan

Gambar 3. 49 Sequence Diagram Cetak Laporan Pengaduan


92

22. Sequence Diagram Kelola Informasi

Gambar 3. 50 Sequence Diagram Kelola Informasi


93

3.3.2.6 Class Diagram

Gambar 3. 51 Class Diagram


3.3.2.7 Entity Relationship Diagram

ERD atau Entity Relationship Diagram merupakan suatu model atau


rancangan untuk membuat database, tujuannya untuk lebih mempermudah
dalam menggambarkan data yang memiliki hubungan atau relasi dalam bentuk
sebuah Design. Dengan adanya entitiy relationship diagram, maka sistem
database yang terbentuk dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan rapi.
Berikut merupakan ERD dari sistem pelayanan desa Cikalong :
94

Gambar 3. 52 Entity Relationship Diagram (ERD)


Gambar 3.52 merupakan ERD website pelayanan kelurahan Cikalong
yang akan dibangun memiliki lima entitas yaitu warga, admin, pengaduan,
surat, dan berita yang memiliki masing-masing antribut dan relasi antar setiap
entitas yang telah digambarkan.

3.3.2.8 Kamus Data


1. Tabel Admin
Tabel 3. 24 Kamus Data Tabel Admin

Kolom Tipe Data Length Keterangan


id_admin Integer 11 Primary Key
nama Varchar 100 -
no_telp Varchar 14 -
jenis_kelamin Varchar 1 -
username Varchar 50 -
password Varchar 50 -

2. Tabel Warga
Tabel 3. 25 Kamus Data Tabel Warga

Kolom Tipe Data Length Keterangan


id_warga Integer 11 Primary Key
95

NIK Integer 20 Foreign Key


nama Varchar 100 -
alamat Varchar 100 -
no_telp Varchar 14 -
jenis_kelamin Varchar 1 -
username Varchar 50 -
password Varchar 50 -

3. Tabel Pengaduan
Tabel 3. 26 Kamus Data Tabel Pengaduan

Kolom Tipe Data Length Keterangan


kode_pengaduan Integer 11 Primary Key
id_warga Integer 11 Foreign Key
tgl_pengaduan Date - -
lampiran Varchar 255 -
pengaduan Varchar 255 -
status Int - -
perihal Varchar 255 -
lokasi Varchar 255 -
detail Text - -

4. Tabel Surat
Tabel 3. 27 Kamus Data Tabel Surat

Kolom Tipe Data Length Keterangan


Id_surat Integer 11 Primary Key
nomor_surat Varchar 100 -
NIK Integer 20 Foreign Key
alamat Varchar 100 -
jenis_kelamin Varchar 1 -
tgl_surat Date - -
jenis_surat Varchar 50 -
scan1 Varchar 255 -
scan2 Varchar 255 -
status Varchar 10 -
96

Kolom Tipe Data Length Keterangan

5. Tabel Berita
Tabel 3. 28 Kamus Data Tabel Berita

Kolom Tipe Data Length Keterangan


id_berita Integer 11 Primary Key
berita Varchar 500 -
tgl_berita Date - -
gambar Varchar 255 -
judul Varchar 100 -

6. Tabel Profile_desa
Tabel 3. 29 Kamus Data Tabel Staff

Kolom Tipe Data Length Keterangan


id_profile Integer 11 Primary Key
tentang_desa Text - -
visi Text - -
misi Text - -
gambar Text - -
link_peta Text - -

7. Tabel Staff
Tabel 3. 30 Kamus Data Tabel Profile

Kolom Tipe Data Length Keterangan


id_staff Integer 11 Primary Key
NIP Integer 20 -
nama Varchar 100 -
jabatan Varchar 100 -
jenis_kelamin Varchar 1 -
gambar Varchar 255 -
97

3.3.2.9 Wireframe
Pada sistem yang akan dibangun pada pada website pelayanan Desa
Cikalong, admin dan warga memiliki beberapa hak akses menu seperi sebagi
berikut :

1. Wireframe User Masyarakat


a. Halaman Beranda

.
Gambar 3. 53 Halaman Beranda
b. Halaman Profil Desa

Gambar 3. 54 Halaman Profil Desa


98

c. Halaman Informasi

Gambar 3. 55 Halaman Informasi


d. Halaman Lapor

Gambar 3. 56 Halaman Lapor


e. Halaman Tambah Pengaduan

Gambar 3. 57 Halaman Pengaduan (Lapor)


99

f. Halaman Pelayanan Surat

Gambar 3. 58 Halaman Pelayanan Surat


g. Pengajuan Surat

Gambar 3. 59 Halaman Pengajuan Surat


h. Halaman Visi Misi

Gambar 3. 60 Halaman Visi Misi


100

i. Halaman Perangkat Desa

Gambar 3. 61 Halaman Perangkat Desa


j. Halaman Download Surat

Gambar 3. 62 Halaman Download Surat


k. Halaman Registrasi

Gambar 3. 63 Halaman Registrasi


101

2. Wireframe User Admin


a. Halaman Data Masyarakat

Gambar 3. 64 Halaman Data Masyarakat


b. Halaman Bagan Desa

Gambar 3. 65 Halaman Bagan Desa


c. Halaman Informasi

Gambar 3. 66 Halaman Informasi


102

d. Halaman Tambah Informasi

Gambar 3. 67 Halaman Tambah Informasi


e. Halaman Tambah Staff

Gambar 3. 68 Halaman Tambah Staff


f. Halaman Edit Informasi

Gambar 3. 69 Halaman Edit Informasi


103

g. Halaman Edit Staff

Gambar 3. 70 Halaman Edit Staff


h. Halaman Data Pengaduan

Gambar 3. 71 Halaman Data Pengaduan


i. Halaman Surat

Gambar 3. 72 Halaman Pengajuan Surat


104

j. Halaman Profile

Gambar 3. 73 Halaman Profile


k. Halaman Login

Gambar 3. 74 Halaman Login


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Sistem
Dalam konteks teknologi informasi, spesifikasi sistem memainkan
peran kunci dalam menentukan kinerja suatu perangkat atau sistem.
Penentuan spesifikasi sistem yang tepat merupakan langkah penting dalam
memastikan keberhasilan implementasi dan penggunaan optimal suatu solusi.
Dalam tulisan ini, kami akan membahas secara mendalam tentang spesifikasi
sistem, dengan fokus pada dua aspek utama: spesifikasi software dan
spesifikasi hardware

4.1.1. Spesifikasi Software


Spesifikasi software yang harus dimiliki oleh pengguna (user) dan
server memiliki peranan krusial dalam memastikan kelancaran dan
keberhasilan suatu sistem atau aplikasi. Adapun spesifikasi untuk user dan
server sebagai berikut:

Tabel 4.1 Spesifikasi Software User

User Minimum
Sistem Operasi Minimal Windows 10
Browser Chrome, FireFox
Tabel 4.2 Spesifikasi Software Server

Server Minimum
Sistem Operasi Minimal Windos 10
Database PHPMyadmin
Framework Laravel 8
Browser Chrome, FireFox
4.1.2. Spesifikasi Hardware
Spesifikasi hardware merujuk pada karakteristik teknis fisik dan
elektronik dari perangkat keras komputer atau sistem. Spesifikasi ini sangat
penting karena secara langsung memengaruhi kinerja, kecepatan, dan
kemampuan suatu perangkat atau sistem. Untuk pengguna, spesifikasi
hardware pada perangkat mereka termasuk komponen seperti prosesor

105
106

(CPU), memori (RAM), kapasitas penyimpanan (hard drive atau SSD), kartu
grafis, dan jenis konektivitas yang tersedia (misalnya, USB, Bluetooth, atau
Wi-Fi).

Tabel 4.3 Spesifikasi Software Server

Hardware Minimum
Processor Intel Core i3 2.4 Ghz
RAM 4 GB
Storage 10 GB
Graphic card 2 GB
4.2. Prosedur Penggunaan Aplikasi
Dalam konteks optimalisasi penggunaan aplikasi, pentingnya
pemahaman terhadap prosedur penggunaan tidak dapat diabaikan. Adapun
prosedur penggunaan apilkasi akan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu prosedur
penggunaan bagi user, prosedur pengunaan bagi administrator, dan sistem
autentikasi.

4.2.1. Prosedur bagi User

4.2.1.1. Halaman Beranda Landing Page

Gambar 4.1 Landing Page atau Beranda User


4.2.1.2. Halaman Profile Desa
107

Gambar 4.2 Profile Desa


4.2.1.3. Halaman Visi Misi Desa

Gambar 4.3 Visi Misi


4.2.1.4. Halaman Informasi Desa
108

Gambar 4.4 Informasi Desa


4.2.1.5. Halaman Detail Informasi Desa

Gambar 4.5 Detail Informasi Desa


4.2.1.6. Halaman Perangkat Desa

Gambar 4.6 Halaman Bagan Desa


4.2.1.7. Halaman List Laporan

Gambar 4.7 Halaman Pengaduan


109

4.2.1.8. Halaman Buat Laporan

Gambar 4.8 Halaman Buat Pengaduan


4.2.1.9. Halaman List Pengajuan Surat

Gambar 4.9 Halaman Surat


4.2.1.10. Halaman Pengajuan Surat

Gambar 4.10 Halaman Buat Surat


110

4.2.1.11. Halaman Download Surat

Gambar 4.11 Halaman Download Surat

4.2.2. Prosedur bagi Admin

4.2.2.1. Halaman Beranda

Gambar 4.12 Halaman Beranda Admin


4.2.2.2. Halaman Tabel Masyarakat

Gambar 4.13 Halaman Tabel Masyarakat


111

4.2.2.3. Halaman Tambah Data Masyarakat

Gambar 4.14 Halaman Tambah Data Masyarakat


4.2.2.4. Halaman Edit Data Masyarakat

Gambar 4.15 Halaman Edit Data Masyarakat


4.2.2.5. Konfirmasi Hapus Data Masyarakat

Gambar 4.16 Konfirmasi Hapus Data Masyarakat


112

4.2.2.6. Halaman Tabel Profile Desa

Gambar 4.17 Halaman Tabel Profile Desa


4.2.2.7. Halaman Edit Profile Desa

Gambar 4.18 Halaman Edit Data Profile Desa


4.2.2.8. Halaman Tabel Bagan Desa

Gambar 4.19 Halaman Tabel Bagan Desa


113

4.2.2.9. Halaman Tambah Data Bagan Desa

Gambar 4.20 Halaman Tambah Data Bagan Desa


4.2.2.10. Halaman Edit Data Bagan Desa

Gambar 4.21 Halaman Edit Data Bagan Desa


4.2.2.11. Konfirmasi Hapus Data Bagan Desa

Gambar 4.22 Konfirmasi Hapus Data Bagan Desa


114

4.2.2.12. Halaman Tabel Surat

Gambar 4.23 Halaman Tabel Surat


4.2.2.13. Konfirmasi Terbitkan Surat

Gambar 4.24 Konfirmasi Terbitkan Surat


4.2.2.14. Halaman Tabel Pengaduan

Gambar 4.25 Halaman Tabel Pengaduan


115

4.2.3. Prosedur Sistem Autentikasi

4.2.3.1. Halaman Login

Gambar 4.26 Halaman Login


4.2.3.2. Halaman Registrasi

Gambar 4.27 Halaman Registrasi


4.3. Testing Aplikasi Website Sispemas Cikalong
Pengujian perangkat lunak terdapat beberapa metode, untuk website
Sispemas Cikalong pengujian dilakukan dengan metode black box testing.

Tabel 4.4 Test Case Website Sispemas Cikalong


116

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
1 Registrasi Pengguna NIK, Nama Registrasi Pengguna Jika NIK
Lengkap, berhasil berhasil sudah
Nomor mendaftar. terdaftar
Handphone, sebelumnya,
Alamat, sistem
Username, menampilkan
Password pesan
kesalahan
"NIK telah
terdaftar".
2 Login Pengguna Username, Login Pengguna Jika
& Admin Password berhasil berhasil username
masuk. atau
password
salah, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan
"Username
atau
password
salah".
3 Logout Pengguna Menekan Logout Pengguna Jika
& Admin tombol berhasil keluar dari pengguna
logout akun. tidak dapat
keluar dari
akun atau
ada masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
4 Landing User Menekan Menampilkan Halaman Jika halaman
User menu beranda beranda beranda tidak
beranda berhasil tampil atau
117

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
ditampilkan ada masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
5 Profile User Menekan Menampilkan Halaman Jika halaman
Desa menu halaman profile desa profile desa
profile profile desa berhasil tidak tampil
ditampilkan atau ada
masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
6 Visi Misi User Menekan Menampilkan Halaman Jika halaman
Desa menu visi halaman visi- visi-misi visi-misi
misi desa misi desa desa berhasil desa tidak
ditampilkan tampil atau
ada masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
7 Bagan User Menekan Menampilkan Halaman Jika halaman
Desa menu bagan halaman bagan desa bagan desa
desa bagan desa berhasil tidak tampil
ditampilkan atau ada
masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
8 Pengaduan User Perihal Pengaduan Pengaduan Jika
laporan, terkirim berhasil pengaduan
118

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
detail terkirim tidak terkirim
laporan, atau ada
tanggal masalah
kejadian, teknis, sistem
lokasi menampilkan
kejadian, pesan
lampiran kesalahan.
9 Surat User NIK Pengajuan Pengajuan Jika
pemohon, surat terkirim surat pengajuan
jenis berhasil surat tidak
kelamin, terkirim terkirim atau
tanggal ada masalah
lahir, teknis, sistem
alamat, menampilkan
tanggal pesan
pengajuan, kesalahan.
jenis surat,
lampiran
10 Download User Memilih Menampilkan PDF surat Jika PDF
surat surat yang PDF surat terpilih surat tidak
akan terpilih berhasil berhasil
didownload ditampilkan ditampilkan
atau ada
masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
11 Tambah Admin NIK, nama Tambah data Data Jika data
Data lengkap, berhasil masyarakat masyarakat
Masyarakat nomor berhasil tidak berhasil
handphone, ditambahkan ditambahkan
alamat, atau ada
username, masalah
password teknis, sistem
119

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
menampilkan
pesan
kesalahan.
12 Edit Data Admin NIK, Nama Edit data Data Jika data
Masyarakat lengkap, berhasil masyarakat masyarakat
nomor berhasil tidak berhasil
handphone, diedit diedit atau
alamat ada masalah
teknis, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
13 Hapus data Admin ID Data Data Jika data
masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
berhasil berhasil tidak berhasil
dihapus dihapus dihapus,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
14 Edit Data Admin Data yang Edit data Data profile Jika data
Profile akan diedit berhasil berhasil profile tidak
(Tentang diedit berhasil
desa, link diedit, sistem
gambar, menampilkan
link peta, pesan
visi, misi) kesalahan.
15 Tambah Admin NIP, nama Data staff Data staff Jika data
Staff Desa lengkap, berhasil berhasil staff tidak
jabatan, ditambahkan ditambahkan berhasil
jenis ditambahkan,
kelamin sistem
menampilkan
pesan
120

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
kesalahan.
16 Edit Data Admin NIP, nama Data staff Data staff Jika data
Staff Desa lengkap, berhasil berhasil staff tidak
jabatan, diedit diedit berhasil
jenis diedit, sistem
kelamin menampilkan
pesan
kesalahan.
17 Hapus data Admin ID staff Data staff Data staff Jika data
staff desa berhasil berhasil staff tidak
dihapus dihapus berhasil
dihapus,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
18 Tambah Admin Judul, Isi Informasi Informasi Jika
Informasi berita, berhasil berhasil informasi
tanggal, ditambahkan ditambahkan tidak berhasil
gambar ditambahkan,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
19 Edit Admin Judul, Isi Informasi Informasi Jika
Informasi berita, berhasil berhasil informasi
tanggal, diedit diedit tidak berhasil
gambar diedit, sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
20 Hapus Admin ID Informasi Informasi - Jika
Informasi informasi berhasil berhasil informasi
dihapus dihapus tidak berhasil
121

No Feature Actor Input Expected Postife Negatife


result Result Result
dihapus,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
21 Terbitkan Admin Nomor Surat berhasil Surat - Jika surat
surat surat diterbitkan berhasil tidak berhasil
diterbitkan diterbitkan,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
22 Terima Admin Klik tombol Status Status - Jika status
Aduan terima berubah berubah aduan tidak
aduan menjadi menjadi berubah
diterima diterima menjadi
diterima,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan.
23 Selesaikan Admin Klik tombol Status Status - Jika status
Aduan selesaikan berubah berubah aduan tidak
aduan menjadi menjadi berubah
selesai selesai menjadi
selesai,
sistem
menampilkan
pesan
kesalahan

4.4. Evaluasi Aplikasi Website Sispemas Cikalong


4.4.1. Evaluasi Pengguna (user usabilty testing) Sispemas Cikalong
Tabel 4.5 Pertanyaan Survey
122

No Pertanyaan Alasan
1 Website Sispemas Cikalong Alasan pertanyaan ini adalah untuk
mudah digunakan mengetahui tingkat kemudahan dan
pemahaman pengguna aplikasi Sispemas
Cikalong
2 Fitur dari Sispemas Cikalong Alasan pertanyaan ini adalah ingin
mudah dipahami mengetahui tingkat kemudahaan
penggunaan user interface website
Sispemas Cikalong

3 Saya merasa nyaman dengan Alasan pertanyaan ini adalah untuk


tampilan aplikasi website mengetahui tingkat kenyamanan user
Sispemas Cikalong dalam menggunakan aplikasi Sispemas
Cikalong

4 Saya dapat mengoperasikan Alasan pertanyaan ini adalah untuk


fitur pada aplikasi website mengetahui tingkat kemudahan user
Sispemas Cikalong dengan dalam menggunakan atau mengakses
mudah suatu fitur pada aplikasi Sispemas
Cikalong

5 Saya dapat mejalankan fitur Alsan pertanyaan ini untuk mengetahui


aplikasi website Sispemas kecepatan respond time saat user
Cikalong dengan cepat menggunakan fitur Sispemas Cikalong

6 Fitur dari aplikasi website Alasan pertanyaan ini adalah untuk


Sispemas Cikalong dapat mengetahui pencegahan terjadinya error
membantu mencegah terjadinya pada saat menggunakan website Sispemas
eror Cikalong

7 Saya tidak menemukan eror Alasan pertanyaan ini adalah untuk


saat menjalankan aplikasi mengetahui eror pada saat menggunakan
website Sispemas Cikalong website Sispemas Cikalong
123

No Pertanyaan Alasan
8 Saya memperoleh informasi Alasan pertanyaan ini adalah untuk
desa dengan mudah mengetahui pemahaman user terhadap
materi yang tersedia pada website
Sispemas Cikalong
Saya dapat mengingat cara Alasan pertanyaan ini adalah untuk
9 menggunakan fitur aplikasi mengetahui bahwa fitur-fitur yang teraat
website Sispemas Cikalong pada website Sispemas Cikalong mudah
dengan mudah diingat dan digunakan.
10 Saya dapat mengingat cara Alasan pertanyaan ini adalah untuk
menggunakan fitur aplikasi mengetahui apakah user hafal dengan
website Sispemas Cikalong fitur-fitur yang terdapat pada website
dengan mudah setelah tidak Sispemas Cikalong
menggunakanya dealam
beberapa waktu
11 Saya merasa nyaman dalam Alasan ini pertanyaan ini adalah untuk
menggunakan aplikasi website mengetahui tingkat kenyaman pengguna
Sispemas Cikalong dalam menggunakan website Sispemas
Cikalong
12 Aplikasi website Sispemas Alasan pertanyaan ini adalah untuk
Cikalong secara keseluruhan mengetahui informasi desa dan
bermanfaat dalam mempermudah urusan persuratan setelah
menyampaikan informasi desa menggunakan aplikasi Sispemas Cikalong
dan urusan persuratan.
Setelah dilakukan survey kepada pengguna, didapatkan hasil sebagai berikut:
124

Gambar 4.28 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 1


Dari hasil yang sudah didapatkan dapat disimpulkan bahwa
masyarakat desa Cikalong merasa website Sispemas Cikalong sangat mudah
untuk digunakan. Angka 1 mengindikasikan sangat susah sedangkan angka 5
sangat mudah digunakan, dengan ini setidaknya lebih darii 90% masyarakat
mengatakan mudah.

Gambar 4.29 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 2


Fitur yang ada pada website Sispemas Cikalong menurut masyarakat
desa Cikalong sangat mudah untuk dipahami, hal ini dibuktikan dengan
grafik di atas. Angkat 1 menunjukan sangat susah dipahami, angka 5
menunjukan sangat mudah dipahami. Lebih dari 90% berpendapat bahwa
fitur dapat dipahami.
125

Gambar 4.30 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 3


Tidak hanya dapat dipahami, fitur yang ada pada Sispemas Cikalong
juga dapat dengan mudah untuk dioperasikan oleh pengguna, ditunjukan oleh
grafik angka 1 menginterpretasikan sangat susah, sedangkan angka 5 sangat
mudah. Sehingga dilihat dari grafik mayoritas berpendepat mudah untuk
mengoperasikan fitur-fitur yang ada di Sispemas Cikalong.

Gambar 4.31 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 4


Dengan adanya Sispemas Cikalong juga dapat mempermudah
masyarakat untuk mendapatkan informasi desa dengan cepat, dilihat dari
hasil survey mayoritas pengguna merasa bahwa dapat dengan mudah
mendapatkan informasi desa.
126

Gambar 4.32 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 5


Selain mudah digunakan, tentu saja Sispemas Cikalong dibuat untuk kemudahan
pengguna, sehingga website yang dibuat harus meminimalisir error. Untuk Sispemas
Cikalong sangat sedikit error yang ditemukan oleh user. Angka 1 merupakan
interpretasi dari sangat sedikit, sedangkan angka 5 interpretasi dari sangat banyak.

Gambar 4.33 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 6


Fitur-fitur yang ada pada Sispemas Cikalong merupakan fitur yag
mudah untuk digunakan, selain mudah digunakan fitur yang ada pada sistem
juga mudah untuk diingat cara penggunaanya. Dari grafik dapat terlihat
bahwa pengguna merasa bahwa fitur sangat mudah diingat. Angka 1
interpretasi dari sangat susah, angka 5 sangat mudah.
127

Gambar 4.34 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 7


Fitur yang ada di Sispemas Cikalong, meskipun sudah lama tidak
digunakan oleh pengguna, ketika digunakan kembali tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk mempelajarinya. Hal ini dikarenakan fitur dapat
mudah diingat meskipun sudah lama tidak digunakan pengguna. Faktanya
dari hasil survey menunjukan hasil yang positif. Angka 1 merupakan
perwujudan dari sangat susah, angka 5 sangat mudah.

Gambar 4.35 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 8


Dalam membuat fitur yang mudah untuk diingat dan digunakan,
Sispemas Cikalong memfasilitasi pengguna dengan tampilan yang sederhan
tapi nyaman untuk dilihat, penggunaan warna yang tidak terlalu banyak
128

membuat website menjadi simpel. Dari hasil survey dapat disimpulkan bahwa
pengguna merasa nyaman dengan tampilan Sispemas Cikalong.

Gambar 4.36 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 9


Dengan desain tampilan yang nyaman untuk dilihat, hal ini juga dapat
membuat pengguna merasa nyaman untuk menggunakan fitur yang ada.
Kesimpulan ini didapatkan sesuai dengan hasil survey pada gambar 4.36.

Gambar 4.37 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 10


Dengan menggunakan Sispemas Cikalong pengguna dapat
memimalisir kesalahan, kesimpulan didapat dari hasil survey yang
menyatakan bahwa website dapat mencegah terjadinya error. Error di sini
bisa berupa kesalahan dalam penerbitan surat baik kesalahan data pada surat
maupun adanya ketidakkonsistenan penulisan surat.
129

Gambar 4.38 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 11


Pengguna merasa bahwa Sispemas Cikalong bermanfaat untuk
dirinya. Dari hasil survey didapatkan bahwa mayoritas berpendapat bahwa
Sispemas Cikalong bermanfaat terutama dari fitur unggulan yaitu Informasi
Desa, Pengajuan Surat, dan Pengaduan Warga.

Gambar 4.39 Hasil Survey Pertanyaan Nomor 12


Hal ini juga dikaitkan dengan respond time dari pihak desa kepada
masyarakat. Sehingga pengerjaan menjadi lebih efisien. Jika dibandingkan
dengan pengajuan surat konvensional maka pengajuan surat dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien baik. kesimpulan didapatkan dari hasil survey
yang dilakukan.
130

4.4.1.1 Evaluasi Berdasarkan 5 Faktor Manusia Terukur

Evaluasi dilakukan mengacu pada prinsip 5 Faktor Manusia Terukur


sebagai berikut:

1. Time to learn
Berdasarkan pertanyaan kuesioner No. 1 dan No. 3, dapat
disimpulkan bahwa responden mampu dengan mudah memahami fitur-fitur
yang disajikan pada website Sispemas Cikalong. Tingkat pemahaman yang
positif dari responden terhadap fitur-fitur tersebut dapat diindikasikan oleh
respon yang diberikan dalam kedua pertanyaan tersebut. Hasil ini
menunjukkan adanya kejelasan dan efektivitas dalam penyajian informasi
atau navigasi pada website tersebut, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan pengalaman pengguna.
2. Speed of performance
Berdasarkan pertanyaan kuesioner No. 11, dapat disimpulkan bahwa
responden mampu menjalankan fitur-fitur pada website Sispemas Cikalong
dengan cepat. Hasil positif dari tanggapan responden dalam pertanyaan
tersebut mengindikasikan bahwa antarmuka pengguna dan fungsionalitas
aplikasi dirancang dengan baik sehingga pengguna dapat dengan mudah dan
cepat menjalankan fitur-fitur yang disediakan. Hal ini mencerminkan
efisiensi dalam penggunaan aplikasi dan menunjukkan bahwa desain
antarmuka mendukung respons yang cepat dari pengguna saat berinteraksi
dengan berbagai fitur yang ditawarkan.
3. Rate of errors by user
Berdasarkan hasil dari pertanyaan kuesioner No. 5 dan No. 10, dapat
disimpulkan bahwa responden mampu mencegah terjadinya kesalahan
dalam menggunakan website Sispemas Cikalong. Tingkat keberhasilan
responden dalam meminimalkan kesalahan dapat diindikasikan oleh respons
positif yang diberikan dalam kedua pertanyaan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa desain antarmuka, panduan, atau umpan balik yang
diberikan pada pengguna membantu mereka dalam menghindari potensi
kesalahan selama interaksi dengan website tersebut. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa implementasi fitur pengamanan atau desain
131

preventif di Sispemas Cikalong mendukung pengguna dalam mencegah


terjadinya kesalahan.
4. Retention over time
Berdasarkan hasil dari pertanyaan kuesioner No. 6 dan No. 7, dapat
disimpulkan bahwa responden mampu dengan mudah mengingat fitur-fitur
saat menggunakan website Sispemas Cikalong. Respons positif dari
responden terhadap kedua pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa desain
antarmuka dan presentasi informasi di website tersebut mendukung
kemampuan pengguna untuk mengingat fitur-fitur yang disajikan. Ini
mengindikasikan kejelasan dan konsistensi dalam penyajian informasi,
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengenali dan mengingat
fungsionalitas yang ada pada website Sispemas Cikalong.
5. Subjective satisfication
Berdasarkan pertanyaan kuesioner yang belum disebutkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa responden merasa nyaman dalam
menggunakan website Sispemas Cikalong. Tanggapan positif dari
responden terhadap pertanyaan yang menyoroti kenyamanan ini
mengindikasikan bahwa antarmuka pengguna, fitur-fitur, dan pengalaman
pengguna secara keseluruhan dianggap memuaskan dan dapat diakses
dengan nyaman oleh responden. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa upaya
desain dan fungsionalitas yang diterapkan pada website Sispemas Cikalong
berhasil menciptakan lingkungan yang memudahkan dan menyenangkan
bagi pengguna.
4.4.1.2 Wawancara Pasca Penggunaan Aplikasi

Wawancara dilakukan setelah menggunakan aplikasi yang sudah


dibuat kepada salah satu staf desa yaitu Ardiansyah, SE selaku Kasi
Pemerintahan. Adapun hasil wawancara sebagai berikut.

1. Bagaimana pengalaman Anda setelah menggunakan aplikasi Sistem


Pelayanan Masyarakat Cikalong?
Jawaban:
"Pengalaman saya setelah menggunakan aplikasi Sistem Pelayanan
Masyarakat Cikalong sangat memuaskan. Proses login dan pendaftaran
berjalan lancar, dan antarmuka aplikasi sangat intuitif. Saya dapat dengan
132

mudah mengajukan surat, mengunduh dokumen, mengirimkan aduan,


dan melihat informasi desa dengan cepat. Selain itu, sistem memberikan
umpan balik yang jelas, memudahkan saya dalam berinteraksi dengan
berbagai fitur aplikasi. Secara keseluruhan, pengalaman saya
menggunakan aplikasi ini sangat positif."
2. Bagaimana proses pendaftaran dan masuk (login) ke dalam aplikasi?
Apakah mudah dipahami?
Jawaban:
"Proses pendaftaran dan login ke dalam aplikasi Sistem Pelayanan
Masyarakat Cikalong sangat mudah dipahami. Langkah-langkahnya
terstruktur dengan baik, dan antarmuka pengguna memberikan petunjuk
yang jelas. Saya hanya perlu mengikuti langkah-langkah yang disajikan,
memasukkan informasi yang diperlukan, dan dalam waktu singkat, saya
sudah bisa mengakses fitur-fitur aplikasi. Kesederhanaan proses ini
membuat penggunaan aplikasi menjadi lebih efisien dan nyaman."
3. Bagaimana pengalaman Anda dalam mengajukan surat melalui sistem?
Jawaban:
"Pengalaman saya dalam mengajukan surat melalui sistem Sistem
Pelayanan Masyarakat Cikalong sangat positif. Prosesnya sangat
sederhana, dan formulir pengajuan surat mudah diakses. Saya diarahkan
dengan baik untuk mengisi detail yang diperlukan, dan sistem
memberikan konfirmasi setelah surat diajukan. Saya merasa bahwa fitur
ini sangat memudahkan dan efisien, meminimalkan kerumitan dalam
proses pengajuan surat."
4. Apakah Anda menemui kendala atau kesulitan selama proses pengajuan
surat?
Jawaban:
"Saya tidak menemui kendala atau kesulitan yang signifikan selama
proses pengajuan surat. Antarmuka aplikasi memberikan panduan yang
jelas, dan formulir pengajuan surat dirancang dengan baik. Saya merasa
bahwa sistem telah meminimalkan potensi kesalahan dengan
memberikan arahan yang tepat, sehingga pengajuan surat berlangsung
lancar tanpa hambatan yang berarti."
133

5. Bagaimana pengalaman Anda saat mencoba mengunduh surat yang telah


diajukan melalui sistem?
Jawaban:
"Pengalaman saya saat mencoba mengunduh surat yang telah diajukan
melalui sistem Sistem Pelayanan Masyarakat Cikalong sangat positif.
Saya dengan mudah menemukan opsi unduh surat setelah surat diajukan.
Antarmuka aplikasi memberikan petunjuk yang jelas, dan proses unduh
surat berlangsung dengan cepat. Sistem memberikan kenyamanan dan
kemudahan dalam mengakses dokumen yang telah saya ajukan
sebelumnya."
6. Apakah antarmuka aplikasi memberikan petunjuk yang jelas tentang cara
mengunduh surat?
Jawaban:
"Iya, antarmuka aplikasi memberikan petunjuk yang sangat jelas tentang
cara mengunduh surat. Saya dengan mudah menemukan opsi unduh yang
ditempatkan dengan baik di antarmuka. Teks panduan dan ikon yang
digunakan memberikan petunjuk visual yang sangat membantu, sehingga
saya dapat melakukan proses pengunduhan tanpa kesulitan.
Kesederhanaan antarmuka ini membuat pengguna seperti saya merasa
nyaman dalam berinteraksi dengan aplikasi."

7. Bagaimana proses pengiriman aduan melalui aplikasi ini?


Jawaban:
"Proses pengiriman aduan melalui aplikasi Sistem Pelayanan Masyarakat
Cikalong berjalan dengan baik. Saya dapat dengan mudah menavigasi ke
bagian aduan, dan formulir pengiriman aduan dirancang dengan baik.
Sistem memberikan petunjuk yang jelas tentang informasi yang perlu
diisi. Setelah aduan dikirim, saya menerima konfirmasi segera,
menambahkan kepercayaan saya terhadap keberhasilan pengiriman
aduan. Keseluruhan, pengalaman pengiriman aduan melalui aplikasi ini
sangat memuaskan."
8. Apakah Anda merasa sistem memberikan umpan balik yang memadai
terkait pengiriman aduan Anda?
Jawaban:
134

"Iya, saya merasa sistem memberikan umpan balik yang memadai terkait
pengiriman aduan saya. Setelah mengirim aduan, saya segera menerima
konfirmasi penerimaan, yang memberikan kepastian bahwa aduan saya
telah berhasil terkirim. Kemudian, saya juga dapat melihat status aduan
saya melalui aplikasi. Sistem memberikan transparansi yang baik terkait
proses pengiriman aduan, meningkatkan kepercayaan saya terhadap
kelancaran proses tersebut."
9. Apakah Anda telah mencoba untuk mengakses informasi desa melalui
aplikasi?
Jawaban:
"Saya telah mencoba untuk mengakses informasi desa melalui aplikasi
Sistem Pelayanan Masyarakat Cikalong. Prosesnya sangat mudah dan
intuitif. Aplikasi menyajikan berbagai informasi desa dengan rapi di
bagian terkait, seperti data demografis, kegiatan komunitas, dan fasilitas
umum. Saya merasa bahwa aplikasi ini memberikan akses yang baik ke
informasi-informasi tersebut, dan antarmuka yang digunakan
memudahkan navigasi untuk menemukan informasi yang diinginkan."
10. Bagaimana kesan Anda terhadap ketersediaan informasi desa? Apakah
mudah diakses?
Jawaban:
"Kesan saya terhadap ketersediaan informasi desa melalui aplikasi
Sistem Pelayanan Masyarakat Cikalong sangat positif. Informasi desa
tersedia dengan baik dan mudah diakses. Antarmuka aplikasi dirancang
dengan baik, memungkinkan saya untuk dengan cepat menavigasi dan
menemukan informasi yang dibutuhkan. Sistem kategorisasi dan tata
letak informasi memudahkan saya untuk memahami gambaran umum
desa dan detail terkait. Dengan demikian, saya merasa bahwa
ketersediaan informasi desa melalui aplikasi ini memenuhi harapan saya
dan memberikan pengalaman yang memuaskan."

4.4.2. Evaluasi User interface berdasarkan 8 Golden Rule


Pengembangan user interface Sispemas Cikalong menggunakan teori
8 Golden Rule sebagai acuan:

1. Strive for consistency


135

Penerapan konsistensi pada website Sispemas Cikalong dapat


diperhatikan melalui penggunaan font yang seragam, ukuran font yang
konsisten, desain bar navigasi yang serupa, dan penerapan warna yang
konsisten.

Gambar 4.40 Contoh penerapan Strive for consistency


2. Cater to universal usability

Aplikasi Sispemas Cikalong dirancang dengan memberikan


keterangan yang jelas untuk setiap fungsi yang disediakan, bertujuan untuk
memudahkan pengguna dari berbagai tingkat pemahaman, termasuk
pengguna pemula hingga yang sudah mahir.

Gambar 4.41 Contoh penerapan Cater to universal usability


3. Offer informative feedback
Pentingnya umpan balik menjadi terlihat ketika pengguna
melakukan tindakan tertentu, seperti pada saat pendaftaran di aplikasi.
Dalam konteks ini, jika terjadi kesalahan saat proses registrasi, aplikasi
Sispemas Cikalong memberikan umpan balik yang informatif untuk
136

memberitahukan pengguna tentang kesalahan yang terjadi serta


menyajikan petunjuk atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.

Gambar 4.42 Contoh penerapan Offer informative feedback

4. Design dialogs to yield closure


Saat pengguna berhasil menyelesaikan proses registrasi, aplikasi
Sispemas Cikalong memberikan umpan balik positif untuk memberitahu
pengguna bahwa tindakan mereka telah berhasil. Misalnya, dapat
diberikan pesan pemberitahuan yang jelas dan positif, seperti "Registrasi
Berhasil". Umpan balik semacam ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman positif kepada pengguna, menegaskan bahwa mereka telah
berhasil menyelesaikan tindakan yang diinginkan. Umpan balik juga
diberikan ketika pengguna berhasil untuk menyimpan data, sehingga
pengguna tidak merasa kebingungan apakah data yang dikirim sudah
tersimpan pada database atau belum.

Gambar 4.43 Contoh penerapan Design dialogs to yield closure


137

5. Prevent errors
Antarmuka aplikasi harus dirancang sedemikian rupa untuk
mencegah pengguna dari melakukan kesalahan yang signifikan. Sebagai
contoh, jika pengguna melakukan kesalahan, antarmuka Sispemas
Cikalong dapat memberikan petunjuk atau saran yang jelas untuk
memperbaikinya. Dengan demikian, perancangan antarmuka tidak hanya
bertujuan untuk memandu pengguna dalam melakukan tindakan yang
benar tetapi juga memberikan informasi yang memungkinkan pengguna
untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi selama interaksi
dengan aplikasi. Ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna
dan mengurangi potensi kesalahan yang dapat memengaruhi fungsionalitas
atau keamanan aplikasi.

Gambar 4.44 Contoh penerapan Prevent errors

6. Permit easy reversal of actions


Pentingnya adanya opsi untuk kembali ke tindakan sebelumnya
dapat mengurangi kecemasan pengguna selama interaksi dengan aplikasi.
Dalam konteks ini, pada aplikasi Sispemas Cikalong, setiap tindakan harus
disertai dengan opsi untuk kembali ke langkah sebelumnya. Misalnya, jika
seorang administrator hendak menghapus sebuah artikel, antarmuka
pengguna harus menyediakan notifikasi konfirmasi yang jelas sebelum
tindakan tersebut dieksekusi. Opsi untuk membatalkan atau kembali ke
halaman sebelumnya setelah notifikasi konfirmasi dapat memberikan
pengguna rasa kontrol dan meminimalkan risiko kesalahan atau kecemasan
yang mungkin timbul akibat tindakan yang tidak diinginkan.
138

Gambar 4.45 Contoh penerapan Permit easy reversal of actions

7. Support internal locus of control

Mendukung kebebasan pengguna dalam berinteraksi dengan


antarmuka adalah prinsip desain yang krusial. Dalam konteks halaman
informasi pada aplikasi Sispemas Cikalong, pengguna diberikan kebebasan
untuk memilih artikel sesuai dengan keinginan mereka. Desain antarmuka
harus memastikan ketersediaan navigasi yang intuitif dan responsif,
sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan memilih artikel
yang mereka inginkan.
Melalui penyajian informasi yang terstruktur dan opsi navigasi
yang jelas, pengguna dapat mengambil keputusan dengan lebih baik sesuai
dengan preferensi atau kebutuhan mereka. Memberikan kebebasan ini
tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga memperkuat
interaksi positif antara pengguna dan aplikasi, memungkinkan mereka
untuk merespons sesuai dengan tindakan yang diinginkan dengan mudah
dan tanpa hambatan.
139

Gambar 4.46 Contoh penerapan Support internal focus of control

8. Reduce short-term memory load


Dalam merancang antarmuka aplikasi Sispemas Cikalong, fokus
diberikan pada kemudahan pengguna untuk mengingat informasi,
khususnya terkait dengan navigasi. Navigasi yang efisien dapat dicapai
melalui tata letak yang terstruktur dan intuitif. Posisikan elemen navigasi
secara logis, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan dan
mengingat di mana mereka berada di dalam aplikasi. Gunakan warna
dengan konsisten untuk membedakan bagian-bagian yang berbeda, sambil
mempertimbangkan animasi sederhana untuk memberikan umpan balik
visual. Dengan demikian, desain antarmuka bertujuan untuk membuat
pengalaman pengguna lebih mudah diingat dan diakses.

Gambar 4.47 Contoh penerapan Reduce short-term memory load


BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembuatan aplikasi Sispemas
Cikalong, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam pengembangan sistem pelayanan masyarakat berbasis website
menggunakan framework Laravel di Desa Cikalong, metode waterfall
dipilih sebagai pendekatan pengembangan utama. Metode ini melibatkan
lima tahapan utama yang secara berurutan memandu proses
pengembangan sistem. Tahapan pertama adalah Communication, di mana
tim pengembang berinteraksi dengan pihak terkait untuk mengidentifikasi
kebutuhan sistem dengan jelas. Tahap Planning kemudian digunakan
untuk merencanakan proyek secara menyeluruh, termasuk penjadwalan
dan alokasi sumber daya. Modelling menjadi tahap berikutnya di mana
desain sistem dibuat dengan menggunakan teknik seperti Unified
Modeling Language (UML) untuk memodelkan struktur dan
fungsionalitas sistem. Construction adalah tahapan di mana kode-kode
sistem secara aktif dibangun berdasarkan desain yang telah ditetapkan
sebelumnya. Terakhir, Deployment melibatkan peluncuran sistem ke
lingkungan produksi dan pengujian tahap lanjutan sebelum diperkenalkan
kepada pengguna akhir.
2. Untuk memastikan informasi dari aparat desa mencapai masyarakat
secara optimal, dalam sistem diperlukan fitur informasi desa yang
terintegrasi. Fitur ini tidak hanya menyediakan informasi terkini tentang
kegiatan dan peristiwa di desa, tetapi juga memungkinkan pemberitahuan
langsung kepada masyarakat tentang perubahan atau kejadian penting.
3. Pengelolaan keluhan masyarakat dapat ditingkatkan melalui fitur
pengaduan masyarakat yang terintegrasi dalam sistem. Fitur ini
memfasilitasi pengumpulan dan penanganan keluhan dari masyarakat
dengan lebih efisien. Selain itu, integrasi dengan sistem manajemen tugas
memungkinkan penugasan dan penanganan keluhan oleh aparat desa
secara sistematis dan transparan.
4. Implementasi layanan pengajuan surat secara elektronik dalam
framework website desa dapat dilakukan melalui fitur surat yang terpadu.

140
141

Masyarakat dapat mengajukan berbagai jenis surat secara online, dan


sistem akan otomatis mengelola proses persetujuan dan pembuatan surat.
Pengguna kemudian dapat mengunduh surat yang telah disetujui tanpa
perlu ke kantor desa, meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam
pengurusan administratif.
5.2. Saran
Terdapat beberapa saran terkait pengembangan aplikasi ini, yaitu:

1. Membuat fitur forum agar memudahkan pengguna berinteraksi antara


satu sama lain dan berdiskusi langsung dengan pegawai desa.
2. Membuat fitur live chat, agar pengguna dapat berdiskusi dengan admin
secara realtime.
3. Menambahkan fitur komentar dalam halaman detail informasi, agar
pengguna dapat memberikan feedback dan juga mendiskusikan topik
terkait postingan tertentu dengan pengguna lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Amira K. (2021). Pengertian Sistem Informasi: Tujuan dan Komponennya.

Gramedia. https://www.gramedia.com/literasi/sistem-informasi/

Anggiawan, D. D., Pandie, E., & Boru, M. (2018). Sistem Informasi Pelayanan

Publik Kelurahan Bakunase Kota Kupang Untuk Peningkatan Kualitas

Pelayanan Berbasis Web. J-ICON: Jurnal Komputer …, 6(2), 8–13.

Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2015). Introduction to systems analysis

and design. In Information and Software Technology (Vol. 31, Issue 1).

https://doi.org/10.1016/0950-5849(89)90057-8

Forbes, A. (2020). The Joy of PHP: A Beginner’s Guide to Programming Interactive

Web Applications with PHP and mySQL (6th edition). BeakCheck LLC.

Gede Bagastia Widi Atmaja, I., Ngurah Adi Kusuma, K., Agung Eka Wirayuda, A.,

Komang Widiantara, I., Premadhipa, N., & Surya Mahendra, G. (2023).

Penerapan Metode Prototype pada Perancangan Sistem Informasi Pengaduan

Masyarakat Buleleng Berbasis Website. Jurnal Riset Sistem Informasi, 1(2).

Gede, H., & Ayi, P. (2018). Pemanfaatan Framework Laravel Dalam Pembangunan

Aplikasi E-Travel Berbasis Website. Konferensi Nasional Sistem Informasi

STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, 1329–1334.

Goldman, Ian. and Pabari, M. (2021). Perancangan Sistem Informasi Desa Berbasis

Web Untuk Pelayanan Publik Pada Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa,

Kabupaten Serang. Skripsi. April, i–xxiii.

McNavage, T. (2014). JavaScript for Absolute Beginners. Apress.

https://doi.org/10.1007/978-1-4302-7218-2

Paramitha, A. (2023). Activity Diagrams. In Equilibrium Activity Diagrams.

https://doi.org/10.1007/978-3-642-46511-6_1

142
143

Risawandi. (2019). Mudah Menguasai PHP & MySQL Dalam 24 Jam. Unimal Press,

72.

Roger S. Pressman, & Maxim, B. R. (2015). Software Engineering.

Rumpe, B. (2016). Modeling with UML. Springer International Publishing.

https://doi.org/10.1007/978-3-319-33933-7

Setiani, P., Junaedi, I., Sianipar, A. Z., & Yasin, V. (2021). Perancangan sistem

informasi pelayanan penduduk berbasis website di rw 010 Kelurahan

Keagungan Kecamatan Tamansari—Jakarta Barat. Jurnal Manajamen

Informatika Jayakarta, 1(1), 20.

https://doi.org/10.52362/jmijayakarta.v1i1.414

Solichin, A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL - Google Books.

Penerbit SPARTA, January 2005, 1–122.

Sonata, F.-. (2019). Pemanfaatan UML (Unified Modeling Language) Dalam

Perancangan Sistem Informasi E-Commerce Jenis Customer-To-Customer.

Jurnal Komunika : Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 8(1), 22.

https://doi.org/10.31504/komunika.v8i1.1832

Subecz, Z. (2021). Web-development with Laravel framework. Gradus, 8(1), 211–

218. https://doi.org/10.47833/2021.1.csc.006

Suprayogi, B., & Rahmanesa, A. (2019). Penerapan Framework Bootstrap dalam

Sistem Informasi Pendidikan SMA Negeri 1 Pacet Cianjur Jawa Barat.

Tematik, 6(2), 119–127. https://doi.org/10.38204/tematik.v6i2.244

Tamara, C. A. J., Tumbuan, W. J. F. A., & Gunawan, E. M. (2023). CHATBOTS IN

E-COMMERCE: A STUDY OF GEN Z CUSTOMER EXPERIENCE AND

ENGAGEMENT – FRIEND OR FOE? Jurnal EMBA : Jurnal Riset


144

Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 11(3), Article 3.

https://doi.org/10.35794/emba.v11i3.49501

UU Pemerintah RI. (2008). UU Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU Nomor

14 Tahun 2008). In Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (pp. 49–60).

Vaswani, V. (2017). MySQL(TM): The Complete Reference - The Complete

Reference (1st edition). McGraw Hill Education.

Wicaksono, S. (2022). Blackbox Testing Teori dan Studi Kasus.

https://doi.org/10.5281/zenodo.7659674

Widyastuti, M., Irawan, E., & Windarto, A. P. (2019). Penerapan Metode Gantt

Chart dalam Menentukan Penjadwalan Kinerja Karyawan. Prosiding

Seminar Nasional Riset Information Science (SENARIS), 1(September), 557.

https://doi.org/10.30645/senaris.v1i0.62

Yakob, F., & Pinem, S. (2023). Perancangan Website Monitoring Pengaduan

Masyarakat pada Sistem Pengaduan KemenKopUKM. 31–35.

Zemmouchi-Ghomari, L. (2021). Basic Concepts of Information Systems. In

Contemporary Issues in Information Systems—A Global Perspective.

IntechOpen. https://doi.org/10.5772/intechopen.97644
145

LAMPIRAN

a. Kuseioner Pengumpulan Data


146
147
148
149
150

b. Kuseioner Penggunaan Aplikasi


151
152
153

c. Perizinan
154

d. Imformasi Personal

PERSONAL INFORMATION

Binusian ID 2201840750
Full Name Muhammad Misbahudin
E-Mail muhammad.misbahudin@binus.ac.id
Address Current
Jln. Syech Quro, Dusun Krajan 1, 012/006, Desa
Cikalong, Kec. Cilamaya Wetan, Kab. Karawang
Permanent
Jln. Syech Quro, Dusun Krajan 1, 012/006, Desa
Cikalong, Kec. Cilamaya Wetan, Kab. Karawang
Phone Numbers Mobile : 082299244409

Gender Male
Birth Place / Date Karawang / 08 Desember 1999
Nationality Indonesia
Marital Status Single
Religion Islam
155

FORMAL EDUCATITON

Sep 2018 – Present Bina Nusantara University, Jakarta,


Indonesia
Bachelor S1, Computer Science
GPA : 2.91
Jul 2014 – Mei 2017 SMAN 5 Karawang, Karawang, Indonesia
Senior High, Not Applicable
GPA : N/A

PERSONAL CERTIFICATION

Mar 2023 – Jul 2023 BINUS – Data Analytics Course

Sep 2022 – Feb 2023 BINUS – Huawei ICT Academy, HCIA-AI


COURSE

Anda mungkin juga menyukai