id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
a. Pengertian Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
disusun sedemikian rupa yang dapat dipakai secara langsung oleh guru
dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
kepala sekolah, guru, karyawan, dan juga melibatkan komite sekolah serta
lain untuk:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Lulusan.
d. Pengembangan KTSP
e. Komponen KTSP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
(BSNP, 2006).
isi kurikulum.
3) Kalender Pendidikan
Standar Isi.
2. Pengertian Sejarah
Pengertian sejarah sekarang ini, yang setelah dilihat secara umum dari
para ahli ialah memiliki makna sebagai cerita, atau kejadian yang benar-
benar telah terjadi pada masa lalu. Kemudian, disusul oleh Depdiknas yang
maupun cerita, yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Pada umumnya,
para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang
terbagi atas tiga hal, yakni sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu,
zaman Revolusi Fisik, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.
sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut
Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah lisan
perubahan-perubahan sosial.
memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling), dan sejak saat itu
Ilmu budaya (Humaniora). Akan tetapi di saat sekarang ini sejarah lebih
artinya pohon dalam bahasa asing lainnya istilah sejarah disebut histore
terjadi atau riwayat asal usul keturunan terutama untuk raja-raja yang
memerintah.
syajaratun, yang berarti pohon kayu. Arti ini dimaknai dalam silsilah
bahasa Yunani kuno, historia yang berarti belajar dengan cara bertanya
sebagai sejarah.
tegas batasan sejarah menjadi jelas terpisah dengan peristiwa alam pada
Scoot (1988, 115) bahwa," sejarah adalah kajian tentang masa lampau
masa lampau, dan bukan catatan peristiwa sejarah yang teijadi di masa
kegiatan interpretasi dari suatu peristiwa masa lampau secara ilmiah. Sidi
terjadi hanya satu kali, bersifat unik. Peran manusia dalam melakoni
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
catatan yang tidak lengkap. Seperti yang diungkapkan oleh Lucy dan
than full story but would still be extremely large and complex".
Sejarah yang semula hanya terbatas pada cerita masa lalu, kemudian
Heradotus, Oleh sebab itu sebagai sebuah kajian peristiwa manusia masa
collective memory. Dengan kata lain, pengetahuan sejarah itu tidak lebih
kurang adalah koleksi ingatan yang dibangun secara hati-hati dan kritis.
untuk upaya perekonstruksian, tetapi lebih dari itu. Sejarah bukan hanya
nostalgia atas kejadian lampau, tetapi sebagai sebuah dialog yang terus
dialog tanpa akhir antara masa sekarang dan masa lampau (Carr, 1965 :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
present, but the past only known by analyzing its traces in the present.
oleh kelompok yang menang perang, dan bukan oleh kelompok yang kalah,
119-120) adanya faktor lain yang menyebabkan biasnya sejarah, yaitu (1)
dikatakan lebih memfokuskan pada sisi disiplin ilmu. Hal ini menekankan
hendaklah menjadikan manusia dan ilmu sebagai salah satu sumber dan
bukan satu-satunya.
penanaman nilai- nilai seperti pengenalan jati diri, empati, toleransi yang
nasionalismenya, tidak saja yang ada di Indonesia, juga yang ada di negara-
negara lain. Contoh lain, betapa singkat dan mudah terbakar emosi
serangan Amerika atas Irak, atau juga tindakan sembrono tentara Amerika
(1) sejarah yang tidak menekankan hanya pada sejarah nasional dan lokal,
belajar siswa (Hasan, 1996) . Secara lebih luas paparan mengenai apa dan
sebagai subjek belajar dalam skala kecil, dan warga bangsa dalam skala
besar.
a. Peran Sejarah
alasan, diantaranya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
akan terus hidup abadi hingga saat ini dan saat mendatang.
lampau.
pelajaran.
pada masa lalu dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan
kolonialisme Barat.
dan susunannya yang serasi dan indah. Kita dapat terpesona oleh
masa depan. Waktu terus berjalan pada saat seorang atau suatu
kehidupannya sebaik-baiknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
arah dunia, baik dari segi politik, agama, budaya, ekonomi, maupun
ada tak lagi berulang. Akhirnya dapatlah kita simpulkan, bahwa sejarah
peristiwa masa lampau. Isu tentang proses dan hasil belajar sejarah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
waktu lalu dan sekarang bahkan masa depan tidak pernah terputus.
(2003) yang menyatakan," ....History is the study of the past the past
b. Tujuan Sejarah
Indonesia;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
masa lampau;
sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan
dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah
dan bangsa;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
1) Fungsi Edukatif
2) Fungsi Inspiratif
atau ilham. Dan juga, sejarah dapat memberikan spirit dan moral.
tanduk manusia.
3) Fungsi Instruktif
4) Fungsi Rekreasi
3. Pembelajaran Sejarah
lautan tanpa beristiahat” dari pada mereka yang “berdiri dan menunggu”.
bangsa yang besar yaitu dengan tatap menghargai sejarah bangsanya sendiri
pada fakta masa lampau yang di analisis untk memahami masa kini dan
didik, karena sumber dari belajar itu sendiri adalah pengalaman agar siswa
baru, sejarah yang diajarkan di sekolah dasar menjadi bagian dari ilmu sosial,
kisah-kisah dan cerita dari tokoh dan peristiwa umumnya yang akan
dari ilmu sosial. Di kelas menengah sejarah yang diajarkan yaitu sejarah
namun materi yang diajarkan dari historis tersebut khusus bagi negara yang
yang mempunyai nilai penting bagi sejarah pada umat manusia pada
diajarkan kepada siswa bukan hanya dari aspek politik sejarah, namun juga
masa sekarang serta masalah yang terjadi pada negara tersebut pada saat ini.
Jadi, sejarah merupakan mata pelajaran inti yang harus diajarkan sampai
tingkat sepuluh sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dalam dunia
pendidikan.
yaitu dalam pembelajaran sejarah digunakan untuk mengetahui siapa diri kita
sendiri, minat dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang adalah warisan
politikus dan suatu generasi baru negarawan tidak akan mengetahui struktur
negara yang didasar Undang-Undang dan pada generasi baru seperti anak-
anak tidak akan mengetahui perjuangan yang dilakukan oleh para pemimpin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
a. Kompetensi Guru
dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku.
Lebih lanjut Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno (2007: 63),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
menyebabkan sesuatu.
tertentu.
tingkat kompetensinya.
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen
ketrampilan, nilai, dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
dalam hal ini adalah guru. Guru harus memilki kompetensi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
dimilki oleh guru, tidak lain karena tugas yang paling utama adalah
yang dinamis, baik sebagai akibat dari dinamika internal yang berasal
dibinanya.
Sudjana (2002: 18), yang menyebutkan ada empat yang harus dikuasi
7) Melaksanakan bimbingan.
8) Melaksanakan administrasi.
masyarakat.
secara maksimal agar proses belajar mengajar akan lebih efektif sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
sekolah maka guru itu diharapkan dapat menjadi guru yang efektif. Guru
b. Media Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Media berasal dari kata medium yang berasal dari bahasa latin
belajar.
tidak efektif dan tidak dapat menyampaikan isi pesan kepada siswa. Oleh
media tersebut.
daya serap belajar. Kemudian, pada abad ke-20 lahirlah alat bantu audio
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
verbalisme.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
sumber belajar.
2) Fungsi Semantik
3) Fungsi Manipulatif
4) Fungsi Psikologi
autistik.
para pelajar.
dengan lingkungannya.
muncul.
tindakan, dan lambang yang tampak, baik yang alami maupun buatan
pelajar.
Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari: buku, tape recorder, benda asli atau nyata,
video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen
Arsyad (2006:4).
dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) media adalah alat yang dapat
perangsang belajar.
dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
penglihatannya.
gerak, dan audio serta media interaktif yang berbasis komputer dan
c. Kemampuan/Evaluasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
ditentukan sebelumnya.
kemampuan anak didik. Bila kita melangkah lebih jauh lagi dalam
Evaluasi juga mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
bersifat kualitatif.
didik”.
mengukur IQ diperlukan alat ukur yang disebut dengan tes, bila ingin
sumber-sumber belajar.
masing.
kurang.
program pendidikannya.
kenaikan tingkat/kelas.
rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan
dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi (b) menjadi bagian
(d) diikuti dengan tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
100.
kurang.
atau narasi.
International Plus School Kupang, kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa
dan media disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa serta alokasi
waktu yang tersedia; penilaian yang dilakukan berupa penilaian proses dan
siswa.
KTSP di SMK Kristen Salatiga, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk
bagian kurikulum, tiga guru matematika dan tiga siswa. Berdasarkan hasil
Salatiga, yaitu berasal dari guru, siswa dan sekolah. Usaha yang dilakukan
Kendala dari siswa diatasi dengan siswa lebih aktif dalam proses pelaksanaan
Komponen Pengembangan KTSP pada Bahan Uji Publik KTSP. Analisis ini
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa sebagai alat
C. Kerangka Berfikir
yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu KTSP. Diharapkan melalui KTSP, guru
suatu pembelajaran. yaitu siswa, sumber belajar, dan strategi mengajar. Faktor-
faktor tersebut tidak selalu berjalan dengan baik, adakalanya terjadi hambatan-
hambatan, baik intern maupun ekstern. Faktor dari guru sebagai pelaksana yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
Misalnya hambatan dari dalam diri siswa, lingkungan sekitar, kendala sumber
belajar dan beberapa faktor lain. Berbagai usaha diperlukan untuk mengatasi
KTSP didasarkan pada satuan pendidikan, berarti komponen sekolah, baik kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan dewan pendidikan, harus memahami hakikat
efisien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
KTSP
PELAKSANAAN KOMPETENSI
SMK GURU PROSES HARD SKILL DAN
PEMBELAJARAN SOFT SKILL
SISWA
EVALUASI KENDALA
commit to user