Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Fuadi

NIM : 210534615639
Prodi : S1 PTE A’21

Tugas 7
1. Jelaskan cara mengukur perbandingan transformasi, arus beban nol dan rugi besi
pada sebuah trafo dengan melakukan percobaan beban nol.
2. Bagaimana pula percobaan hubung singkat dapat mengukur rugi tembaga pada
trafo

Jawab :
1. Penjelasan tentang rugi besi.
Rugi besi adalah salah satu jenis kerugian yang terjadi dalam transformator. Rugi besi
terdiri dari rugi hysteresis (kerugian kualitas inti) dan rugi Foucault/arus pusar (kerugian
kualitas laminasi). Rugi besi dapat diukur melalui percobaan beban nol. Percobaan beban
nol dilakukan dengan pengoperasian trasnformator pada tegangan nominal sekunder tanpa
memasang beban, sehingga arus menjadi 0. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengatami polaritas transformator, mengukur perbandingan transformasi, mengukur rugi
besi, dan menentukan diagram vektor beban nol. Alat yang digunakan meliputi satu trafo
regulator, dua voltmeter, satu amperemeter, dan satu wattmeter. Jika tidak ada wattmeter
dan lainnya dapat digunakan secara bersamaan untuk menggantikannya. Dalam kondisi
tersebut, percobaan beban nol dilakukan untuk melihat efek rugi besi pada transformator
dan mengukur parameter terkait.
Terdapat beberapa Langkah dalam melakukan perbandingan menggunakan arus beban nol
pada perhitungan rugi besi :
a. Hubungkan transformator ke sumber tegangan yang sesuai dengan rating primer dan
sekundernya.
b. Pastikan bahwa sisi sekunder transformator terhubung ke beban nol
c. Sisipkan instrument pengukur arus pada sisi perimer dan sekunder transformator untuk
mengukur arus primer dan arus sekunder secara bergantian.
d. Catat arus primer dan arus sekunder pada saat beban nol
e. Hubungkan transformator hanya ke beban nol
f. Melakukan perhitungan dengan rumus (N=Is/Ip), dimana N adalah oerbandingan
transformasi.
Misalnya saat melakukan pengukuran, didapatkan arus primer sebesar 2A dan arus
sekunder 10 A, dan arus nol sebesar 0,5 A. maka perbandingan N:
N = Is/Ip = 10A/2A = 5 A

2. Dalam mengukur rugi tembaga pada trafo dengan percobaan hubung singkat, langkah-
langkah berikut dapat dilakukan:
▪ Hubungkan kumparan sekunder trafo dalam keadaan singkat dengan menghubungkan
ujung-ujung kumparan sekunder menggunakan kabel pendek ataupengait yang sesuai.
▪ Sisipkan alat ukur seperti amperemeter dan voltmeter pada sisi primer dan sekunder
trafo.
▪ Suplai tegangan ke sisi primer trafo dengan tegangan sebesar 2-5% dari tegangan
nominal trafo.
▪ Pilih jenis beban resistif pada sisi sekunder trafo agar arus yang mengalir diperkirakan
sebesar arus maksimal (arus beban penuh).
▪ Dalam kondisi ini, rugi trafo dapat dianggap hanya disebabkan oleh rugi tembaga(I2R),
sementara rugi besi dapat diabaikan karena tegangan primer dan sekunder yang
digunakan masih kecil.
▪ Dengan mengamati pembacaan arus pada sisi primer (I primer) dan sisi sekunder (I
sekunder), serta pengukuran daya menggunakan wattmeter, kita dapatmenghitung nilai
resistansi kumparan primer (R primer) dan resistansi kumparan sekunder (R sekunder)
saat trafo beroperasi.
▪ Rugi tembaga pada trafo dapat dianggap sama baik pada kumparan primer maupun
kumparan sekunder, sehingga I2R primer sama dengan I2R sekunder.
▪ Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan menggunakan pembacaan arus
primer dan sekunder, serta pengukuran daya, kita dapat menghitung nilai resistansi
kumparan primer dan sekunder (rekivalen) saat trafo beroperasi. Hal ini
memungkinkan kita untuk mengukur rugi tembaga pada trafo dengan menggunakan
percobaan hubung singkat. Penting untuk melakukan percobaan dengan hati-hati dan
mengikuti prosedur yang benar untuk menjaga keselamatan dan menghindari
kerusakan pada trafo.

Anda mungkin juga menyukai