Anda di halaman 1dari 38

BASIC PRINCIPAL

PRODUCTION SHARING CONTRACT - GROSS SPLIT

Tim Dosen MKA FM

Hariyadi, ST, MT.


Eko Widi P, ST, MT
Dewi Asmorowati, ST, M.Eng.

Jurusan Teknik Perminyakan


UPN “Veteran” Yogyakarta
KONTRAK KERJA SAMA
POLA BISNIS SUMBER DAYA ALAM
POLA BISNIS SUMBER DAYA ALAM (SDA)
Sistem Bagi Hasil

Kontrak Kerja
Joint Venture
Sama

Kontrak Jasa
Fiskal

Royalti
DASAR PEMILIHAN SISTEM BISNIS SDA

1. Paham Penguasaan SDA;

2. Volume Cadangan; dan

3. Keberanian Negara Menanggung Resiko


KONSESI ATAU ROYALTI
 SDA diberikan eksklusif kepada perusahaan, pribadi atau swasta;
 Penerima hak bisa menentukan kapan, berapa besar dan bagaimana
SDA tersebut diekstraksi/produksi;
 Efektifitas & efisiensi ditentukan pemegang konsesi;
 Private property (modal & risiko ditanggung pemegang konsesi)
 Biasanya volume SDA-nya kecil
 Biasanya resiko mendapatkan SDA-nya besar
KONTRAK JASA
 Pemerintah bertanggung jawab penuh atas aktivitas operasional
pencarian cadangan dan ekstraski/produksi SDA;
 State property (SDA dimiliki dan dikuasai negara);
 Biasanya memiliki volume SDA yang besar;
 Biasanya resiko mendapatkan SDA-nya kecil;
 Pemerintah merupakan pemilik proyek, sedangkan pihak lain hanya
sebagai kontraktor yang dibayar/dipekerjakan
SISTEM BAGI HASIL
• Peran pemerintah masih lebih besar;
• State property (SDA dimiliki dan dikuasai negara)
• Kontraktor menyediakan modal & teknologi
• Tanggung jawab menanggung risiko
• Bila eksplorasi SDA gagal
Semua biaya ditanggung kontraktor
Tidak ada konsekuensi biaya ditanggung pemerintah
• Bila eksplorasi SDA berhasil,
Produksi dibagi kedua belah pihak
Kontraktor menerima bagian plus cost recoverable
PEMBAGIAN PENDAPATAN DAN BIAYA
SISTEM ROYALTI SISTEM BAGI HASIL SISTEM KONTRAK JASA

Gross Gross Gross


Production Production Production

FTP
Royalty
Cost Cost
Recovery Recovery
Cost
Deduction
Profit Contr’s
Share Fee
Income Tax
Govt’s Contr’s Govt’s
Share Share Production

Company’s Income Tax Income Tax


Production
DASAR PEMILIHAN SISTEM BISNIS SDA
Paham Penguasaan SDA
1. State Property;
 SDA dikuasai dan dimiliki negara
2. Private Property;
 SDA dimiliki dan dikuasai oleh pribadi (perorangan& perusahaan)
3. Common Property;
 SDA dikuasai oleh sejumlah orang (suku, desa)
4. No Property atau Open Access;
 SDA dimiliki siapa saja tidak dimiliki eksklusif oleh satu orang pun
PAHAM PENGUASAAN SDA

PRIVATE Sistem Royalti


STATE
Kontrak Jasa
PROPERTY PROPERTY
DASAR PEMILIHAN SISTEM BISNIS SDA
Volume Cadangan SDA
• Semakin besar cadangan SDA suatu negara, semakin besar
daya tawar suatu Negara;
• Volume besar cadangan SDA suatu negara semakin bebas
menentukan sistem kerjasama atau royalti
• Semakin besar cadangan SDA cenderung menggunakan Sistem
Kontrak Jasa daripada Royalti.
VOLUME CADANGAN SDA

Cadangan Sistem Royalti


Cadangan
Kontrak Jasa
Sedikit Banyak
DASAR PEMILIHAN SISTEM BISNIS SDA
Keberanian Mengambil Resiko
• Kemampuan finansial suatu negara;
• Resiko untuk mendapatkan SDA-nya;
Semakin kecil resiko mendapatkan SDA-nya, maka cenderung
sistem kontrak kerja sama yang diambil;
Jika resiko mendapatkan SDA-nya besar maka sistem royalty
cenderung dipilih.
KEBERANIAN MENGAMBIL RESIKO

Risiko Sistem Royalti


Risiko
Kontrak Jasa
Tinggi Rendah
SEJARAH PENGELOLAAN MIGAS

1899 - 1960 1960 - 1966 1966 - 2001 2001 - 2017 2017 - 2019 2019 -XXXX

Sistem Konsesi Kontrak Karya Kontrak Bagi Kontrak Kontrak Kontrak


Produksi Kerjasama Kerjasama Kerjasama
Menggunakan Peraturan Undang- Undang- Undang- Undang-
Indische Pemerintah Undang No.8 Undang No.22 Undang No.22 Undang No.22
Minjwet Pengganti Tahun 1971 Tahun 2001 Tahun 2001 Tahun 2001
Staatsblad No Undang-
214 Tahun Undang (Perpu) Pola Bagi Hasil Pola Pembagian Cost Recovery
1899 No. 44 Tahun Produksi (PSC) Kotor (Gross dan Gross Split
1960 – Cost Recovery Split)
dan kontrak
jasa
PRINSIP DALAM KONTRAK KERJA SAMA
COST RECOVERY
Esensi: Misleading:
 Pengembalian biaya yang tertalangi lebih  Pembayaran dari keuangan negara
dahulu  Rigid on AFE dan peraturan tender
 Mengikuti hukum pasar (supply-demand)  Pengertian salah tentang efisiensi
 Good engineering practices  Merupakan bagian dari keuangan negar
 Bukan keuangan negara  Diatur dalam regulasi publik
 Tatacara pembebanan, pengembalian dan  Ada kesesuaian antara biaya yang
pembukuan diatur dalam kontrak dikeluarkan dengan pendapatan
 Life time of the project
PRINSIP DALAM KONTRAK KERJA SAMA
1. Kontrak Bisnis
2. Sebuah Proyek
3. Full cycle
4. Pemilik SDA adalah Pemilik Proyek
5. Pemindahan Resiko
6. Ring Fencing
KONTRAK BISNIS
• Mutual Beneficial Agreement (Kedua Pihak Mendapat Keuntungan)
• Optimalisasi sebesar-besarnya keuntungan
• SKK sebagai Manajemen operasional bisnis hulu migas
• Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan
 Menyediakan teknologi, keteknikan dan keahlian yang diperlukan dalam
pelaksanaan operasi migas
 Menanggung resiko pelaksanaan operasi migas; dan
 Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk eksploasi dan operasional yang
akan dikembalikan apabila eksplorasi berhasil menemukan cadangan yang
komersial
SEBUAH PROYEK
• Kontrak bisnis yang berlaku hanya untuk satu Wilayah Kerja (WK) Migas

• Beda WK bisa berbeda syarat dan ketentuannya

• Proyek tersebut adalah mencari dan mengekstraksi migas yang bersifat non-

rutin dan memiliki batas waktu.

• KKS selalu menyebutkan kapan pekerjaan dimulai dan diakhiri


FULL CYCLE
• KKS Migas merupakan sebuah proyek penuh dengan masa kontrak tertentu
• Pendapatan dan pengeluaran tidak dapat dinilai secara per tahun namun selama
umur proyek
PROFIL PRODUKSI LAPANGAN MIGAS

Maximum Peak

Accelerated Decline

Steady Decline
Produksi Fase Build-Up

Slow Decline

Tail

Waktu
PROFIL PRODUKSI LAPANGAN MIGAS

Secondary/Tertiary Reserve
Primary Reserve > 10 tahun
Artificial Lift & EOR
5-10 tahun Water Cut Tinggi
Natural Flow Fasilitas Produksi & subsurface
Output Produksi Tinggi lebih komplek
Output Produksi rendah
Biaya Produksi Rendah Biaya Produksi Tinggi
JENIS KONTRAK BAGI HASIL INDONESIA
• Bagi hasil sistem Cost Recovery

• Bagi hasil sistem Gross Split


JENIS KONTRAK BAGI HASIL INDONESIA
• Bagi hasil sistem Cost Recovery

• Bagi hasil sistem Gross Split


73.21% 26.79%
73.21% 26.79%
PSC COST RECOVERY – PSC GROSS SPLIT…..(bersambung)

PSC Cost Rec. VS Gross Split

Anda mungkin juga menyukai